"Di dalam aula utama yang rusak."
"Semua orang telah diperiksa satu per satu, tetap tidak menemukan Fang Ping."
"Sementara itu, Ji Nan dan Xuan Tong berhasil menaklukkan tiga monster liang bumi yang mengamuk."
"Ji Yao mendekati Fengque dengan wajah penuh penyesalan dan perasaan campur aduk, bertanya: 'Paman, apakah Fengque tidak apa-apa?'"
"'Jiwa Abadi-nya mengalami trauma. Butuh Mata Air Kehidupan dalam jumlah besar untuk memperbaikinya.'"
“Ji Yao menghela legah setelah mendengar itu, dia tidak kekurangan Mata Air Kehidupan.”
“Meski Kerajaan Takdir Surgawi tidak banyak bekerja sama dengan ras tanaman siluman, dengan statusnya, sekadar mengunjungi Kerajaan Penjaga, bahkan para pejuang ras tanaman siluman pun akan memberikan hadiah perkenalan.”
“Fang Ping!”
“Ji Yao begitu membencinya sampai mengamuk!”
“Lagi-lagi si itu!”
“Brengsek itu lagi!”
“Berulang kali, dia sudah muak dengan orang ini!”
“Paman, jika kali ini masih tidak bisa membunuhnya, setelah kembali ke Wangting, kita harus memberi tahu Ayahanda - bahkan jika tidak membersihkan Tanah Kebangkitan, Fang Ping harus dibunuh!”
“Ji Yao melanjutkan dengan geram: 'Bahkan jika melepaskan yang lain di Tanah Kebangkitan, atau membuat beberapa perjanjian, kita harus menghabisi Fang Ping! Keberadaannya adalah ancaman terbesar bagi Wangting!”
“Paman, perkembangannya terlalu cepat. Dulu kami sama-sama level jenderal perang.”
“Sekarang dia sudah mencapai realm Venerable, bahkan melebihiku. Jika terus begini, mungkin sebentar lagi dia bisa mencapai level Jenderal Dewa bahkan realm Jalan Dewa. Realm Raja Sejati pun belum tentu mustahil!”
“Begitu dia mencapai realm Raja Sejati dan menyusup ke Benua Dewa, bahaya yang sesungguhnya akan datang.”
“Seorang keturunan Raja Sejati di sampingnya tersenyum: 'Ji Yao, kau melebih-lebihkannya?'”
“Ji Yao menoleh tajam, berkata dingin: 'Melebih-lebihkan? Kau kira ini urusan pribadiku? Jika Paman dan Jenderal Dewa Xuantong meninggalkan tempat ini sesaat, kau sendirian akan segera menemui kematian!'”
“Pemuda yang berbicara itu mengangkat alis: 'Ji Yao, tak perlu meremehkanku sampai segitunya?'”
Ji Yao mengedipkan mata, berkata dengan senyum dingin: "Baik! Karena Anda begitu yakin, Paman, Jenderal Dewa Xuantong, kita pergi dari sini! Bai Shanyue, kamu tinggal sendirian di sini!"
Pria yang disebut Bai Shanyue wajahnya berubah samar. Pembimbingnya, seorang pejuang puncak level delapan, tersenyum: "Yang Mulia Ji Yao, tenangkan amarahmu. Yang Mulia Yue tidak bermaksud demikian..."
Ji Yao berkata datar: "Aku tidak bercanda! Juga tidak marah! Perkataan Bai Shanyue justru memberiku ide. Fang Ping muncul berulang di Menara Wan Ting, mungkin memang mengejar kita!"
"Dia ingin membunuh kita, menggantikan posisi kita, lalu lolos dari Kerajaan Tumbuhan Surgawi!"
"Tapi dengan dua Jenderal Dewa di sini, dia tidak menemukan celah."
"Kalau begitu, mari kita beri dia kesempatan!"
"Tidak hanya Bai Shanyue, termasuk aku, kita akan berpencar ke berbagai paviliun dan menunggunya datang lagi!"
"Dia sangat nekat, terus muncul berulang di sini."
"Seperti di Tanah Pertempuran Raja dulu, semakin berbahaya, semakin dia nekad. Petarung kebangkitan memang begitu, mereka terbiasa mengambil risiko, terbiasa bertaruh untuk meraih kemenangan!"
"Mempertaruhkan segalanya, dengan segala pengorbanan!"
Ji Nan segera berseru: "Ji Yao, jangan main-main!"
Ji Yao memandang sekeliling, berkata perlahan: "Tak apa. Paman, kita semua punya klon Raja Sejati sebagai pelindung. Asalkan kita siap, ruang manifestasi Jiwa Abadi-nya untuk menjebak tidak akan tahan satu pukulan dari klon Raja Sejati! Begitu ruangnya hancur, dia tak bisa lagi menyamarkan gerak-geriknya. Saat itulah ajalnya tiba!"
Setelah berkata, Ji Yao berkata dingin: "Kalian semua bahkan tak bisa menghambat sejenak saja?"
"Yao'er!"
"Paman, bunuh dia! Jika dia tak mati, apakah kita harus terus bersembunyi?"
"Begitu tiba di Wangting, Kota Takdir Surgawi jauh melebihi Kota Tumbuhan Surgawi!"
Ji Nan juga penuh keyakinan, membuka pembicaraan: "Kerajaan Tumbuhan Surgawi faksinya banyak, situasinya kacau. Gagal menangkap Fang Ping terkait persaingan internal mereka sendiri, bukan karena Kerajaan Tumbuhan Surgawi benar-benar tak mampu."
"Jika benar-benar bersedia, cukup empat Raja Sejati yang menyisir semua penjuru sejengkal demi jengkal. Sekuat apapun Fang Ping, pasti menemui ajal!"
"Kekuatan Raja Sejati semua orang tahu. Kerajaan Tumbuhan Surgawi memiliki puluhan Raja Sejati, memerintahkan empat bukan hal sulit. Tapi mereka tak melakukannya."
"Karena itulah Fang Ping mendapat kesempatan!"
"Tapi jika dia berani ke Kota Takdir, pasti tewas! Yao'er, Fang Ping tak layak kau ambil risiko!"
Ji Nan bersikeras menolak.
Membunuh Fang Ping bukan tak ada metodenya.
Fang Ping hanya sulit dilacak. Jika benar ditemukan, bahkan Jenderal Dewa pun bisa membunuhnya.
Kesulitan melacaknya karena wilayah Kerajaan Tumbuhan Surgawi sangat kacau.
Raja Sejati tak bertindak, faksi Raja Utama dan lainnya saling menjebak. Bahkan ada yang punya pikiran membiarkan Fang Ping kabur.
Dengan berbagai macam orang begini, bagaimana mungkin menangkap Fang Ping?
Empat Raja Sejati menyambar, mengunci total seluruh Kota Tumbuhan Surgawi. Pemindaian sejengkal demi jengkal, seluruh jagad raya, siapa yang bisa lolos?
Pemindaian Raja Sejati berbeda dengan cara mereka.
Ada zona tertentu, daerah tertentu yang sulit ditembus kemampuan spiritual mereka, seperti tambang bawah tanah, kedalaman tanah...
Tapi Pejuang Level Raja Sejati, tidak ada sesuatu baru yang bisa menahan pemindaian mereka.
Ji Yao masih menunjukkan kekecewaan, namun setelah ditolak Ji Nan, dia tak bisa memaksa lagi, hanya bisa bertanya: "Lalu sekarang harus bagaimana? Paman, apakah dia benar-benar berhasil kabur dari Menara Wan Ting?"
Ji Nan mulai mengerutkan kening, perlahan berkata: "Mungkin... kita bisa mencoba menghancurkan seluruh Menara Wan Ting. Dia menarik aura, mustahil mendeteksi jejaknya."
Bangunan-bangunan juga memberinya kesempatan untuk menyamar.
Dia merusak aula utama, mungkin memang untuk menutupi jejak pergerakan.
Tapi saat suatu daerah menjadi lapangan kosong, kecuali dia benar-benar bisa menghilang, pasti tidak mungkin bersembunyi!
Terlalu banyak tempat persembunyian baginya. Menara Wan Ting yang sebesar ini, dengan kekuatan realm Venerable yang bisa merapatkan tulang, bahkan bisa bersembunyi di celah kecil..."
Sambil bicara, Ji Nan menghancurleburkan balok kayu besar dengan telapak tangan: "Misalnya di tempat seperti ini, jika dia mengosongkan bagian dalam dan bersembunyi di dalamnya, tetap sulit terdeteksi."
Begitu kata-katanya selesai, yang hadir membeku.
Ji Yao dengan suara berat berkata: "Kalau begitu hancurkan saja Menara Wan Ting, buat dia tak punya tempat berlindung!"
Mereka berbicara, para anggota Wangting masih belum pergi. Sang komandan yang lukanya di kepala belum pulih, panik berteriak: "Para bangsawan, jangan sekali-kali... Wangting... Wangting tak boleh dihancurkan! Jika Wangting hancur, hamba pun tak bisa hidup. Ini masalah besar! Meski Tuan-tuan ingin menangkap Fang Ping, harus laporkan dulu ke lingkungan istana!"
Apa itu Wangting?
Biasanya, tempat ini digunakan untuk melayani penguasa kerajaan, Kaisar dinasti, dan pejuang sektarian suci.
Ini adalah fasilitas penerimaan tamu paling eksklusif Kerajaan Tumbuhan Surgawi, sekaligus citra Wangting.
Menghancurkannya meski tahu alasannya, mungkin akan memicu kemarahan para pejuang Wangting Tumbuhan, bahkan dianggap sebagai provokasi dari Kerajaan Takdir Surgawi.
Ji Yao hendak bicara lagi, tapi Ji Nan menggelengkan kepala halus. Ia tahu mustahil dilakukan.
Jika pasukan Kerajaan Takdir benar-benar menghancurkan Wangting, meski Fang Ping ditemukan, para tua-tua Wangting Tumbuhan pasti akan murka.
Dua Wangting telah berperang bertahun-tahun. Para sesepuh itu masih hidup sampai sekarang.
Sudah bermusuhan sengit, jika ditambah insiden ini, pasti langsung berbalik melawan.
Melihat ini, Ji Yao membentak: "Bodoh!"
Hanya bangunan tamu asing! Jika di Kerajaan Takdir, sudah lama dibongkar!
Wangting Tumbuhan sampai sekarang masih mempertahankan ini, benar-benar tolol.
Sang komandan tersipu malu, tak berani membela diri, berbisik: "Kalau begitu hamba akan laporkan ke Wangting..."
"Hmph!"
Ji Yao mendengus rendah, tidak perlu menebak pun tahu, meskipun laporan sudah ada hasilnya, itu pasti membutuhkan waktu lama.
Selama ini, Hari hampir terang, apakah Fang Ping masih bisa menunggu di sini?
Ji Nan dan Xuan Tong tidak menghiraukan Ji Yao dan yang lain, malah menoleh ke kejauhan sambil mengerutkan alis, Kerajaan Tumbuhan Surgawi belakangan ini kenapa banyak masalah!
……
Kediaman Komandan.
Hua Qidao wajahnya pucat pasi, di lengan kanannya terlihat jelas goresan golok, bahkan tulang emasnya mulai retak.
"Zhao Xingwu! Apa maksudmu?"
Hua Qidao mengomel dengan berani!
Zhao Xingwu memegang golok panjang, sorot matanya dingin seperti es, bergumam: "Jangan keterlaluan! Berkali-kali, kira Lao Fu ini mayat? Sudah lama aku beri peringatan, kalau Raja Sejati masih bisa dimaklumi, tapi yang lain berani mengintip Lao Fu lagi, pasti kubunuh!"
Hua Qidao melirik mayat-mayat Pasukan Tianzhi yang berserakan di luar kediaman, bahkan ada pejuang level Jenderal Dewa yang baru naik pangkat, kilatan tajam di matanya: "Zhao Xingwu!"
"Mereka hanya menyelidiki pencuri, kebetulan lewat kediaman komandan. Kau langsung mengeksekusi mereka tanpa bicara, apa kau pikir Wangting tidak bisa menghukummu?"
"Kebetulan?"
Zhao Xingwu menyeringai dingin: "Kebetulan berani mengintip Lao Fu? Siapa yang memberi mereka keberanian? Cuma Kasta Sembilan lemah, kira Lao Fu tidak bisa membunuh? Banyak pejuang di Kota Tumbuhan Surgawi, kenapa tidak ada yang mengintip orang lain? Berkali-kali, Lao Fu membunuh beberapa orang lemah, tidak keterlaluan kan?"
"Kau!"
Hua Qidao mengamuk, saat itu Jenderal Kanan melayang mendekat.
Melihat sekilas regu Pasukan Tianzhi yang tewas, kemarahan di matanya menghilang dalam kilatan.
Level Jenderal Dewa!
Zhao Xingwu sampai membunuh petarung level Jenderal Dewa!
Keterlaluan!
Juga mengerikan!
Petarung level Jenderal Dewa, meski belum mencapai pencerahan jalan harapan dewa, tidak bisa dibunuh sembarangan. Zhao Xingwu malah membunuhnya seketika! Orang ini semakin dekat dengan level Raja Sejati!
"Apa maksud Jenderal Zhao?"
Jenderal Kanan berkata datar: "Biarpun Bai Zhu salah duluan, Jenderal tak perlu sampai mengeksekusinya!"
Zhao Xingwu menjawab tenang: "Jika Jenderal Kanan berkata demikian, berarti bila ada yang menyelidiki kediaman Jenderal siang-malam dengan kemampuan spiritual sewenang-wenang, Jenderal juga takkan marah? Bisa Jenderal lakukan, hari ini Zhao Mou rela membayar pengorbanan, menyerahkan diri pada hukuman kalian!"
Jenderal Kanan berdesir hati.
Zhao Xingwu tak berkesiap: "Lebih kuat dari Lao Fu, terpaksa rela. Lebih lemah, tak layak!"
Hua Qidao membentak: "Bai Zhu petarung level Jenderal Dewa! Kalau bukan karena kau berencana matang, mana mungkin satu golok langsung..."
"Bruum!"
Baru selesai bicara, kehampaan tiba-tiba bergetar.
Jenderal Kanan berseru pendek, kapak besar di tangannya tiba-tiba terpampang, membelah ke arah Hua Qidao - bukan untuk membunuh, tapi menyelamatkannya!
Krak!
“Creek...” Suara pecahan kaca terdengar, retakan hitam pekat langsung muncul di samping tubuh Hua Qidao, bertubrukan dengan cahaya kapak hingga memperbesar retakan itu!
“Kreek...”
Lengan kanan Hua Qidao tersapu retakan, darah dan daging keemasan berceceran.
Hua Qidao terlempar selangkah, wajahnya dipenuhi amarah dan hawa dingin!
Zhao Xingwu berkata dingin: “Buat sampah sepertimu, Lao Fu ingin membunuhmu tak perlu siasat rumit! Tiga jurus, Lao Fu pasti menghabisi!”
“Hmph!”
Jenderal Kanan tiba-tiba mendengus keras: “Zhao Xingwu, sudah datang ke Wangting, jangan bertindak sewenang! Jangan kira kau bisa berbuat semaumu di sini!”
Hua Qidao baru saja memulai Jalan Harapan Dewa, mana bisa menyaingi veteran seperti Zhao Xingwu.
Apalagi Zhao Xingwu sudah membuat Senjata Dewa Kasta Sembilan kelas atas, menguasai jurus andalan Raja Sejati.
Jenderal Kanan pun menggerutu, perlu sekali memberikan barang-barang itu ke Zhao Xingwu?
Tanpa senjata dewa dan jurus andalan, meski kuat, Zhao Xingwu belum tentu bisa mengalahkannya.
Tapi kini dengan semua itu, kelemahan Zhao Xingwu terpenuhi. Sekarang dia termasuk tiga pejuang terkuat di bawah Raja Sejati.
Luka dari pertempuran dulu belum pulih total, masih ada sisa cedera jalan utama. Dari serangan tadi jelas dia kalah dari Zhao Xingwu.
Kalo nggak, Hua Qidao nggak bakal terluka.
Zhao Xingwu masih tenang, tersenyum ringan: "Lao Fu hanya ingin membuktikan, ingin membunuh Kasta Sembilan lemah tak perlu merencanakan jebakan! Komandan Zuo yang baru memasuki jalan kekuatan inti, mungkin belum paham betapa besar selisih kemampuan antar petarung jalan kekuatan inti! Meski Lao Fu tak sehebat Level Puncak, tapi bahkan Level Puncak pun tak bisa dengan mudah membunuhku. Jangan-jangan kau mengira Lao Fu juga seperti dia yang tak berdaya menghadapi Level Puncak?"
Ekspresi Hua Qidao langsung berubah pucat!
Perkataan Zhao Xingwu ini lebih menyakitkan daripada lukanya!
Ditambah banyak yang memperhatikan sekarang, Komandan Kiri Pasukan Tianzhi ini malah terluka dengan mudah, benar-benar menghancurkan harga dirinya!
Posisi Komandan Zuo benar-benar tak bisa dipertahankannya lagi.
Bahkan tanpa kejadian sebelumnya, kehilangan muka sebesar ini di depan Zhao Xingwu membuatnya tak pantas lagi memimpin Divisi Kiri.
Pejuang Jalan Dewa... Pejuang Jalan Dewa ternyata memiliki selisih sebesar ini?
Dalam hati Hua Qidao terasa pedih, ini memang di luar perkiraannya.
Dulu dia mengira dengan memasuki Jalan Dewa, meski tak setara dengan pejuang senior, selisihnya tak akan terlalu jauh.
Tapi hari ini Zhao Xingwu membuktikan bahwa meski sama-sama pejuang Jalan Dewa, tetap ada perbedaan kemampuan.
Jenderal Kanan tak menghiraukan Hua Qidao, melirik Zhao Xingwu lalu tiba-tiba mengerutkan alis: "Kau naik level jadi Jenderal Dewa dengan Tubuh Abadi tempaan tujuh lapis?"
"Tujuh lapis?"
Begitu kata-kata ini terucap, energi spiritual di kehampaan seketika bertambah banyak.
Zhao Xingwu berkata tenang: "Bukan, enam tempaan puncak. Lao Fu gagal menembus batas untuk masuk ke tempaan ketujuh, tapi cukup untuk menghadapi kalian yang naik level ke Kasta Sembilan dengan lima atau enam tempaan!"
Meski begitu, banyak yang tertegun.
Menurut perhitungan Bumi, batas enam tempaan setara dengan 100.000 kal energi vital.
Petarung Kasta Sembilan yang naik level dengan 100.000 kal energi vital memiliki fondasi yang jauh lebih kuat dibanding yang naik dengan 90.000 kal.
Selisih 10.000 kal terlihat kecil, tapi setelah masuk Kasta Sembilan dan menginjakkan kaki di jalan kekuatan inti, kesenjangan akan semakin melebar.
Dalam pemahaman Fang Ping dan penjelasan Chen Yaozu, kekuatan inti adalah sebuah penguat.
Penguat daya hancur energi vital!
Amplifikasi 10.000 kal energi vital bisa menghasilkan selisih belasan hingga puluhan ribu kal.
Dalam pertarungan petarung level tinggi, selisih puluhan ribu kal energi vital akan menciptakan keunggulan mutlak.
Secara ketat, petarung Kasta Sembilan umumnya memiliki Golden Body enam tempaan.
Menyelesaikan lima tempaan berarti masuk enam tempaan.
Energi vital di atas 90.000 kal termasuk kategori enam tempaan.
Tapi pencapaian 90.000 kal dengan 100.000 kal jelas berbeda.
Jenderal Kanan berkata perlahan: "Marshal Zhao, aku tidak peduli rencanamu! Bahkan jika kau benar-benar masuk realm Raja Sejati, ini adalah Benua Dewa, ini Kerajaan Tumbuhan Surgawi!
Di sini, bahkan Raja Sejati pun harus patuh pada aturan Raja Sejati!
"Jika semua orang seperti Anda, seenaknya membunuh petarung realm Jenderal Dewa, maka Benua Dewa dan Wangting sudah lama musnah!"
"Masalah ini akan dibahas bersama delapan kuil besok!"
"Sekarang, Jenderal Zhao harap kembali ke kediaman!"
Zhao Xingwu berkata dingin: "Apakah Lao Fu tawanan? Jika ya, penjarakan aku. Jika tidak, kemana pun Lao Fu pergi adalah kebebasanku! Anda tak berhak bernegosiasi dengan Lao Fu. Jika Raja Sejati Tianyu hadir, biarkan Sang Raja Sejati yang memutuskan!"
Kehampaan sunyi sejenak. Tiba-tiba, gelombang kemampuan spiritual dahsyat menerjang. Siluet samar pohon raksasa terwujud di udara.
"Ketua Aliansi Zhao, hamba baru selesai mengkonsentrasikan Buah Yu. Tak menyangka terjadi insiden ini, sayang terlambat..."
Zhao Xingwu tersenyum tipis, tak langsung merespons. Ia bertanya: "Raja Sejati Tianyu, apakah Zhao Mou tawanan? Harap berikan jawaban pasti!"
"Jika ya, demi bertahan hidup, Zhao Mou akan patuh pada semua aturan."
"Jika tidak, dengan kekuatan Zhao Mou, kecuali Kuil Raja Sejati, bahkan Wangting pun tak berhak mengatur!"
"Bukan hanya Hua Qidao, bahkan Raja sendiri tak berkuasa memerintah Zhao Mou!"
Penjaga Tianyu seolah ragu sejenak, lalu bersuara parau: "Tentu bukan! Setelah Ketua Zhao bergabung dengan Pasukan Tianzhi, Anda adalah bagian dari Wangting."
"Kalau begitu Zhao Mou mengerti!"
Setelah berkata, Zhao Xingwu tertawa: "Bo Zhu berani mengintipku, menurut aturan Pasukan Tianzhi, aku dan dia sama-sama komandan pasukan, dia tidak punya wewenang ini kecuali ketiga menteri Pasukan Tianzhi!
Berdasarkan kekuatan, dia jauh di bawahku, mengintai pejuang level tinggi, itu penghinaan besar!
Status tidak lebih tinggi dari Zhao Mou, kekuatan tidak melebihi Zhao Mou, dia memata-matai Zhao Mou, Zhao Mou menyingkirkannya, seharusnya tidak melanggar aturan!
Jika benar-benar ingin mengawasi Zhao Mou, tunggu sampai ketiga menteri datang. Sekalipun Zhao Mou tidak puas, tidak akan sembarangan membunuh. Wahai Raja Sejati Tianyu, apakah jawaban Zhao Mou ini ada yang kurang pantas?"
Penjaga Tianyu terkekeh ringan: "Ketua Aliansi Zhao berkata dengan logika."
Usai bicara, bayangan samar memandang sekeliling dan berkata datar: "Pasukan Tianzhi perlu memiliki aturan! Di Benua Dewa, pejuang terkuat yang dihormati! Ketua Aliansi Zhao sudah setengah langkah menuju Raja Sejati, naik level hanya masalah waktu.
Menghina pejuang kuat, layak dibunuh! Bisa dibunuh!
Jika terulang lagi, orang tua ini tidak akan tinggal diam!"
Kata-kata selesai, bayangan samar buyar, masalah ini berakhir.
Seorang pejuang level Jenderal Dewa terbunuh, berakhir begitu saja.
Dari kehampaan, beberapa pejuang yang mengintip dengan kemampuan spiritual segera mundur, berhenti mengawasi.
……
Di dalam istana kerajaan.
Istana kediaman Raja.
Suara Raja Sejati Tianyu terdengar: "Zhao Xingwu sedang menyamar untuk Fang Ping, orang ini tidak bisa dipercaya. Usiaku yang tua ini juga akan terkendali sebagian besar energinya, khawatir tidak bisa lagi mengunci seluruh kota dan memindai seluruh kota. Kuil Raja Sejati ingin memanfaatkan Zhao Xingwu untuk menjebak Raja Penahan dan Tanah Kebangkitan, aku khawatir ini seperti memelihara harimau yang akan menjadi bencana."
Sang Raja berkata lembut: "Ini aku mengerti, Aku juga tak pernah mempercayai Zhao Xingwu, para Raja Sejati pun tidak. Tapi dibanding Zhao Xingwu, Raja Penahan lebih merepotkan.
Zhao Xingwu adalah bidak terbaik. Entah bidak ini sengaja dikirim oleh Tanah Kebangkitan atau tidak, karena sudah dikirim, dia tak punya pilihan selain setuju!
Dalam hal ini, Aku dan Kuil Raja Sejati sepakat.
Jangan biarkan Raja Penahan menginjakkan kaki ke jalan harapan ketiga! Begitu tiga jalan harapan terinjak, tak akan ada yang bisa mengendalikannya lagi..."
Penjaga Tianyu mendesah pelan: "Jangan lengah. Jika benar ini bidak yang sengaja dikirim Tanah Kebangkitan... Apakah Raja Penahan benar-benar tak tahu apa-apa?"
"Sulit dikatakan."
Li Zhu tertawa ringan: "Tanah Kebangkitan juga tidak benar-benar bersatu! Beberapa Raja Sejati yang dipimpin Zhang Tao, termasuk para Raja dari situs suci lainnya, belum tentu sejalan dengan para Raja Kota Zhenxing!
Kuil Raja Sejati bisa mengizinkan Zhao Xingwu mencapai tingkat Raja Sejati, bahkan mentolerirnya menginjak jalan harapan kedua. Tapi sama sekali tidak akan mengizinkan Raja Penahan melangkah ke jalan harapan ketiga!
Raja Penahan juga sangat paham ini. Selama bertahun-tahun, dia tidak berani melangkah melewati batas!
Saat dia menginjakkan kaki ke jalan harapan ketiga, itulah saat para Raja akan mengepung dan membunuhnya!"
"Jadi, dalam hal ini Raja Penahan mungkin juga tidak tahu. Mungkin dia sengaja ingin Zhao Xingwu masuk ke jalan kedua, ini juga belum tentu mustahil!"
Penjaga Tianyu terdiam sejenak, suaranya semakin samar: "Raja Penahan memiliki semangat sebesar itu?"
Li Zhen tersenyum: "Li Zhen tidak pernah meremehkan siapa pun, terutama pejuang kuat yang bisa menangkal para Raja sendirian! Dulu, karena meremehkan Raja Militer dan Raja Kegelapan, Li Zhen akhirnya terjebak dalam situasi ini. Raja Penahan hidup lebih lama, mungkin dia sumber segala kekacauan. Li Zhen tidak akan pernah meremehkan kecerdasan dan semangatnya!"
"Raja Penahan..."
Tianyu bergumam: "Raja jebakan di masa lalu... Raja Penahan sekarang... Li Zhen, dia bahkan ingin menahan dirinya sendiri... Memang benar Raja Penahan tidak bisa diremehkan."
"Mungkin, orang tua ini harus kembali ke Kerajaan Penjaga."
"Beberapa tua-tua di Wangting tidak pernah muncul, hidup mati tidak diketahui. Apakah mereka benar-benar mengenal Raja Penahan?"
Ekspresi wajah Li Zhen berubah, suaranya berat: "Tuan Tianyu, maksud Anda... senior dari era kalender Demon Emperor itu?"
"Ya."
"Mereka... benar-benar masih hidup?"
"Tidak tahu. Mungkin. Jika masih hidup, sekarang mungkin tertidur. Ribuan tahun lalu, orang tua ini masih pernah bertemu mereka. Tapi sejak serangan Dewa Iblis ribuan tahun lalu, orang tua ini tidak pernah melihat mereka lagi."
"Dewa Iblis..."
"Raja Penahan..."
"Raja Militer..."
Li Zhen terus bergumam.
Tiga orang ini mewakili tiga zaman.
Era Sekte, Zaman Zhenxing, zaman baru seni bela diri.
Tanah Kebangkitan, tiga zaman terakhir ini memiliki hubungan erat dengan ketiga orang ini.
Setelah lama, Li Zhu membuka mulut: "Tuan Tianyu cukup mengawasi Zhao Xingwu, hal lain tidak penting. Mengenai Fang Ping, Li Zhu sudah menangkap beberapa petunjuk, mungkin besok akan ada kejutan tak terduga."
Penjaga Tianyu tidak berbicara lagi, kemampuan spiritualnya mundur.
Setelah pergi, di tangan Li Zhu muncul sebuah buku kristal, berbeda dengan Domain Kuno, buku kristal ini memiliki halaman demi halaman.
Membuka halaman pertama buku kristal, di tengah baris pertama terpampang tiga aksara liang bumi - Raja Penahan.
Di bawah nama Raja Penahan, terdapat tulisan kecil yang rapat.
Li Zhu membalik halaman demi halaman. Halaman kedua bukan Zhang Tao, juga bukan Ketua Kuil Raja Sejati, melainkan Raja Tumbuhan Surgawi.
Halaman ketiga - Raja Takdir Surgawi.
Halaman keempat - Dewa Iblis.
Halaman kelima - Raja Militer.
Halaman keenam...
Satu halaman untuk satu orang.
Sampai halaman terakhir, kosong tak berisi.
Li Zhu merenung sejenak, lama kemudian tampak ragu, namun akhirnya di halaman kosong itu muncul dua aksara besar - Fang Ping.
"Mungkin... harus menunggu lagi!"
Li Zhu bergumam, petarung realm Venerable yang masih terkepung ini, mungkin setelah besok dirinya akan menghapus halaman ini lagi.
