Fang Ping dan Ji Yao berbicara beberapa saat.
Tiba-tiba berteriak, "Pengawal!"
Tak lama kemudian, beberapa petarung mendatangi area tersebut.
Fang Ping melirik mereka - semuanya bawahan dari Kediaman Pangeran Feng. Dengan suara berat dia bersabda, "Komandan ini memikirkan masalah vital: Jika Fang Ping tahu kita mengepung dan membunuh temannya, sangat mungkin dia menyusup masuk ke Tanah Pertempuran Raja!"
"Kalian, segera pergi ke gerbang neraka sekarang! Siapapun tidak boleh masuk atau keluar!"
"Lebih baik membunuh yang salah daripada melewatkan. Baik yang hendak pergi maupun masuk, singkirkan semua di tempat!"
"Ingat, siapapun itu!"
"Di domain komando, yang harus masuk sudah masuk, yang harus keluar sudah pergi. Sekarang baik masuk maupun keluar, pasti bukan bagian dari kita!"
"Fang Ping ahli kamuflase. Siapapun yang melintas, kecuali aku dan Ji Yao muncul bersamaan, langsung habisi!"
"Yang Mulia..."
Beberapa komandan tampak ragu-ragu. Membunuh semua?
Bagaimana jika ada orang Wangting yang masuk dari luar...
Fang Ping berkata dingin, "Kenapa? Perintah komandan ini sudah tidak berlaku?"
"Tidak berani!"
Seorang petarung puncak level tujuh di sampingnya buru-buru menjelaskan, "Yang Mulia, bagaimana jika ada intel Wangting yang dikirim masuk..."
Fang Ping menggelegar, "Idiot! Di Tanah Pertempuran Raja ini kita punya ratusan pasukan. Intel apa lagi yang perlu Wangting kirim? Semua utusan Wangting yang masuk sekarang kemungkinan besar adalah Fang Ping yang menyamar!"
"Ingat ucapanku: Tumpas semua di tempat!"
"Sekalipun salah membunuh, semua tanggung jawab ada di komandan ini, belum giliran kalian untuk meragukan!"
"Baik!"
Beberapa orang segera menyahut, Fang Ping menggertak: "Cepat pergi! Beri tahu yang lain di gerbang neraka, jika Fang Ping menyusup di antara kalian, kalian mati ya sudah! Jika komandan ini mengalami masalah, seluruh keluarga kalian akan kubunuh!"
"Baik!"
Mereka segera menyahut, Fang Ping lalu menatap Ji Yao: "Ji Yao, dari pihakmu juga kirim dua orang. Ingat ucapanku, siapapun itu, bunuh! Siapa berani mengulur waktu dan membiarkan musuh kabur, hmph!"
Fang Ping mendengus, Ji Yao tak banyak bicara, berteriak pendek: "Pergi, jaga gerbang neraka! Ingat, larang siapa pun masuk atau keluar!"
"Baik!"
Dari pihak Kerajaan Takdir Surgawi, beberapa orang menyahut.
Kesepakatan antara Feng Miesheng dan Ji Yao membuat tak ada ruang untuk keraguan di domain tingkat tujuh.
Sekalipun keturunan Raja Sejati lainnya pun tak bisa!
Tak lama, satu barisan 5 orang meninggalkan formasi, menuju gerbang neraka.
Setelah mereka pergi, Ji Yao melirik Fang Ping yang berbisik lewat transmisi suara: "Mencegah ada yang kabur, memberi kabar, itu akan sangat merepotkan!"
Ji Yao mendengus ringan: "Putri kerajaan ini tak perlu kau ajar!"
Fang Ping mengumpat dalam hati, dengusan apa lagi, dasar bodoh.
Laozi takut orang luar tahu kabar dan masuk memberi informasi.
Hal ini harus diwaspadai!
Tapi sebagian besar penghuni domain tingkat tujuh sudah mereka bawa masuk. Kini yang bisa masuk sedikit, belum tentu ada.
Individu yang masuk memberi kabar, bersiaplah mati.
Di gerbang neraka masih ada puluhan orang!
Fang Ping melihat ke sekeliling sejenak, lalu melanjutkan transmisi suara: "Apakah semua orang di wilayahmu bisa dipercaya?"
Ji Yao mengamati sekeliling, lalu cepat-cepat menjawab: "Ada beberapa orang yang berada di bawah komando Bai Shanyue."
"Cari kesempatan, bergerak terpisah, selesaikan orang-orang ini! Ji Yao, jangan bilang kamu bahkan tidak bisa melakukan ini?"
Ji Yao mengerutkan kening: "Lebih baik langsung suruh pasukan kita mengepung dan membunuh mereka..."
Fang Ping berseru pendek: "Bodoh! Siapa yang tahu apakah mereka menanam mata-mata di sekitar kita? Kita harus sembunyikan dulu untuk mencegah kebocoran informasi saat mengepung Bai Shanyue nanti! Begitu aksi dimulai, beberapa mata-mata pun takkan bisa mengubah situasi! Ji Yao, kamu semakin membuatku kecewa!"
Ji Yao menggeretakkan gigi membenci, namun memilih diam.
Dirinya perlu meningkatkan kewaspadaan!
Para penjahat licik ini memang lebih lihai dalam merencanakan jebakan darinya.
Kalau sekarang ketahuan, dan masih ada mata-mata yang belum dibersihkan, pasti akan jadi masalah besar nanti.
Saat Ji Yao masih diam, Fang Ping bertanya lagi: "Bisakah Hu Feng dipercaya? Perlu kita eksekusi?"
Dari Kerajaan Takdir Surgawi, total ada empat keturunan Raja Sejati yang datang.
Ji Yao, Xuan Zhen, Bai Shanyue, dan Hu Feng keturunan Raja Macan.
Hu Feng baru mencapai puncak level tujuh, kali ini bertugas bersama Ji Yao.
Ji Yao melirik Hu Feng yang tak jauh, nada transmisi suaranya kompleks: "Hu Feng adalah keturunan Kakek Raja Macan. Kakek Raja Macan selalu baik padaku..."
Ragu-ragu sejenak, Ji Yao tiba-tiba berseru: "Bunuh bersama!"
Semakin banyak orang, risiko kebocoran kabar akan semakin besar!
"Hu Feng Mati, orang lain mungkin tidak percaya ini ulahnya, karena Raja Macan berada di pihak Raja Perintah."
"Dulu, saat keluar dari Tanah Pertempuran Raja, Raja Macan juga yang membimbing dan mengantarnya pulang."
"Di luar Liang Bumi Kota Terlarang, Raja Macan juga yang melindunginya."
"Keluarga Ji dan keluarga Harimau termasuk dalam jenis aliansi."
"Hu Feng mati di sini, tak ada yang percaya ini perbuatan Ji Yao, karena dia tak punya alasan melakukannya."
"Fang Ping tak sengaja menatapnya, perempuan ini... belajar sangat cepat!"
"Aku baru mulai memberi contoh, kamu sudah langsung bisa membunuh orang sendiri dan memfitnah orang lain?"
"Cukup kejam! Tapi Laozi suka!"
"Dalam hati Fang Ping menyeringai, Hu Feng... mungkin harus mencari cara untuk menahannya di sini!"
"Hu Feng sangat mempercayai Ji Yao!"
Tapi orang yang dia percayai, yang dia cintai, tiba-tiba berkhianat padanya, ingin membunuhnya...
Bisa dibayangkan, betapa menggilai dan penuh kebenciannya Hu Feng saat itu!
Begitu keluar dari Tanah Pertempuran Raja, Hu Feng mungkin akan mengamuk. Semakin cinta padanya, semakin ingin membalas dendam. Saat itu, Raja Macan mungkin akan berbalik melawan Keluarga Ji secara total.
Beberapa hal yang diungkapkan keturunan Raja Macan ini lebih memiliki daya bujuk dibandingkan jika diungkapkan dari mulut orang lain!
"Kerajaan Takdir Surgawi juga seharusnya mengalami kekacauan! Tidak semua hal boleh ikut campur tangan!"
Fang Ping dalam hati menyeringai, kemampuan spiritualnya kembali mengirimkan suara: "Itu harus menunggu sampai akhir. Jika Harimau Feng mati sekarang, akan menimbulkan keraguan."
Setelah berkata, Fang Ping tiba-tiba tersenyum dan berbisik: "Mungkin... membunuh Fengque akan lebih baik!"
Ekspresi Ji Yao berubah, matanya menyala melihatnya sambil menggeretakkan gigi.
Setelah lama, mendengus: "Tidak perlu!"
Fang Ping tersenyum tipis, tidak melanjutkan pembicaraan.
Di samping, Ji Yao mengerutkan kening, ekspresinya semakin dingin.
Kerjasama dengan Feng Miesheng kali ini—akhirnya baik atau buruk?
Mungkin... di akhir nanti aku harus membunuh Feng Miesheng sekaligus!
Seluruhnya gagal!
Tapi karena Feng Miesheng berani mengajukan ini, mungkin ada serangan diam-diam. Bekerja sama dengan keluarga Feng... mungkin lebih menguntungkan.
Ji Yao merenung dalam hati, tidak melanjutkan bicara.
Sementara Fang Ping terus mencari kesempatan, menyelidiki liang monster.
Setelah memindai sejenak, Fang Ping tiba-tiba menatap ke depan, alisnya berkedut.
Bukan hanya Fang Ping, Ji Yao juga tiba-tiba melihat ke depan, berkata dingin: "Sepertinya ada keanehan!"
Fang Ping mengangguk perlahan: "Aura monster... sangat pekat dan kacau! Ada banyak monster di depan."
Ji Yao meliriknya: "Jiwa Abadimu cukup kuat."
Feng Miesheng baru saja memasuki tahap tinggi komandan, tapi bisa mendeteksi keanehan lebih dulu dari beberapa petarung puncak komandan—Ji Yao terkejut, tapi lalu mengerti.
Tentu Feng Miesheng sudah menguasai situasi. Kalo nggak, dia takkan merencanakan jebakan sebanyak ini.
"Fang Ping tidak ambil pusing, menggelegar: 'Pengawal! Pergi selidiki area depan, hadapi bangsa monster yang kacau!'"
"Melihat banyak yang ingin pergi, Fang Ping menggelegar: 'Cukup 3-5 orang saja, jangan sampai terganggu!'"
"Tak lama, empat petarung melesat ke depan."
"Fang Ping menghentikan langkahnya, kembali mengguntur: 'Yang lain tunggu kabar, jangan kocar-kacir formasi!'"
"Melihat pengaturan Fang Ping yang jelas, Ji Yao pun tak lagi mengintervensi."
"Para hadirin mulai menunggu dengan tegang."
"Beberapa saat kemudian, jantung Fang Ping berdesir... Terdapat aura manusia!"
"'Lao Wang dan kawan-kawannya!'"
"Fang Ping diam seribu bahasa, kemampuan spiritualnya mungkin yang terkuat di antara mereka, membuatnya menjadi yang pertama mendeteksi."
"Hingga tiba-tiba dari kejauhan, suara keras menggema: 'Yang Mulia, monster liang bumi menyerang! Dibawa petarung kebangkitan!'"
"'Pantas mati!'"
"Fang Ping mengumpat kasar lalu menggebrak meja: 'Cepat! Jangan biarkan mereka kabur! Bunuh!'"
"Perkataan Fang Ping belum kering, rombongan sudah melesat mengejar sambil menghunus senjata!"
"Seketika semua merasakan aura petarung kebangkitan dari segala penjuru, membawa gerombolan monster yang menyerbu formasi mereka!"
"'Yang Mulia, jumlah monster sangat banyak...'"
"'Diam! Musnahkan semua! Jangan ada yang lolos!'"
"Fang Ping mengaum melihat sosok Wang Jinyang di kerumunan: 'Skuad 1, ikut aku kejar!'"
"Jari telunjuknya menunjuk tajam ke arah pasukan Hua Yu. Empat lima pengawal segera menyambut perintah, tanpa ragu menerjang ke medan tempur bersama Fang Ping!"
Fang Ping sambil , berteriak: "Separuh pasukan bertahan melawan bangsa monster, sisanya bagi jadi empat tim, kepung dan bunuh mereka!"
"Cepat!"
Fang Ping berteriak, lalu menatap Wang Jinyang yang mulai kabur ke satu sisi, mengaum: "Wang Jinyang! Hari ini adalah akhirmu, jangan harap bisa lari!"
Fang Ping melesat dengan kecepatan luar biasa, membawa sekitar 10 orang, langsung menyergap Wang Jinyang.
Dari kerumunan, seseorang berteriak: "Yang Mulia, hati-hati jebakan!"
"Diam! Lakukan perintahku! Cepat!"
Fang Ping membentak keras, sudah membawa pasukannya menjauh dari pasukan utama.
Ji Yao yang tertinggal di lokasi melirik sekeliling, tiba-tiba memerintah: "Pengawal! Ikut saya kejar si itu!"
Sambil berkata, Ji Yao menunjuk Qin Fengqing yang paling lemah.
Lalu, kepada Hu Feng berteriak: "Hu Feng, kau bawa pasukan kejar Li Hantong itu!"
Hu Feng tak ragu, segera membawa banyak orang mengejar Li Hantong.
Di sisi lain, seorang petarung puncak level tujuh juga membawa pasukan mengejar Yao Chengjun.
Sisanya langsung menghadapi monster-monster yang berdatangan dari segala penjuru.
……
"Wang Jinyang! Jangan lari!"
Fang Ping memacu kecepatan maksimal, histeris berteriak: "Berhenti untukku!"
"Atau komandan ini akan bunuh kekasihmu!"
Di depan, Wang Jinyang yang sedang berlari kencang tiba-tiba menghentikan langkah...
Dasar!
Aku pergi!
Feng Miesheng?
Fang Ping!
Lao Wang benar-benar terpaku!
“Laozi mengira kamu menyusup masuk cuma jadi prajurit rendahan, tapi kamu malah jadi bos!”
Saat itu, Fang Ping seolah mengumpat sembarangan, terus memarahi: “Tidak hanya kekasihmu, kubunuh semua anggota keluargamu! Masih mau kabur! Hari ini kau pasti menemui ajal!”
“Cepat, kepung dia!”
Fang Ping sambil mengumpat sambil mengatur strategi, orang-orang di sekitarnya sebenarnya pusing, Yang Mulia memburu ya memburu saja, ngomong panjang lebar buat apa!
Tapi saat ini mereka juga tak bisa banyak mikir, segera mengejar Wang Jinyang dari semua arah, bersiap mengepung dan membunuhnya.
Kecepatan Fang Ping bertambah tiga kali lipat, melampaui yang lain, kemampuan spiritualnya tiba-tiba menyebar, berbisik: “Cepat, cari tempat tersembunyi biar mereka mengepungmu, kita bunuh bersama!”
Lao Wang tidak membalas, kemampuan spiritualnya tidak sekuat Fang Ping, berbisik riskan ketahuan.
Mendengar bisikan Fang Ping, dia akhirnya mengonfirmasi status Fang Ping, dalam hati mengumpat: Tunggu saja!
Brengsek ini, tadi sengaja!
Kekasih kecil macam apa!
“Tak kusangka!”
Walau begitu, Lao Wang tetap terharu.
Aku saja tak menyangka kamu bisa jadi bos domain tingkat tujuh!
Bosnya mata-mata... warga liang bumi ini pasti binasa.
Tinggal lihat berapa banyak yang tewas!
Wang Jinyang terus berlari kencang, sengaja mencari daerah dengan jarak pandang terbatas, semakin menjauh dari arah pasukan utama sebelumnya.
Di sisi Fang Ping, beberapa petarung masih mengawalnya, salah satu segera berkata tegas: “Yang Mulia, dia sepertinya sengaja memancing kita!”
Fang Ping mengomel dengan berani: "Keberanianmu sudah hancur? Komandan ini masih memiliki klon Raja Sejati di tubuhku! Sekalipun ada petarung realm Jenderal Dewa yang bersembunyi di sini, itu tetap jalan kematian baginya!"
"Tapi... Mereka memiliki energi inti Raja Sejati, Yang Mulia..."
"Tutup mulut! Jika tidak ada di tubuhnya, kau pikir komandan tidak bisa merasakan energi inti Raja Sejati? Itu ada di petarung berbaju zirah itu!"
Begitu kata-kata ini keluar, semua yang hadir menghela lega.
Kalau begitu tidak perlu ragu-ragu lagi!
Benar juga, Feng Miesheng pasti tidak akan mencari mati sendiri. Pantas saja dia bertindak tanpa hambatan dan langsung menerobos masuk.
Para petarung tidak lagi ragu, kecepatan mereka bertambah tiga kali lipat.
Mungkin Wang Jinyang yang memperlambat langkah, mungkin juga kecepatan mereka benar-benar meningkat. Beberapa saat kemudian, beberapa petarung level tujuh yang menyergap dari sayap berhasil menghadang jalan Wang Jinyang.
Saat ini, mereka telah sampai di sebuah lembah kecil.
Wang Jinyang tiba-tiba berhenti dan menggelegar: "Jangan bertindak! Feng Miesheng, biarkan aku pergi! Aku akan memberitahumu intel tentang Fang Ping!"
Fang Ping mengayunkan tangan memberi isyarat untuk mengepung Wang Jinyang. Sambil mendekat, ia menyeringai dingin: "Apa yang ingin kau katakan? Wang Jinyang, kali ini kau pasti mati! Tapi jika kau punya intel penting, komandan bisa pertimbangkan untuk menyisakan nyawamu!"
"Yang Mulia, petarung kebangkitan ini sangat licik..."
Fang Ping mengerutkan alis dan bergumam: "Komandan punya pertimbangan sendiri!"
Beberapa orang di sekitarnya menghela napas campur aduk. Namun ketika melihat selembar daun maple muncul di tangan Fang Ping, mereka kembali lega. Persiapan sudah ada - yang ditakutkan adalah kecerobohan Yang Mulia sampai diserang diam-diam.
Fang Ping mendekat sambil melakukan transmisi suara ke yang lain: "Jangan bertindak dulu, kepung dia! Jangan biarkan dia kabur!"
Yang hadir segera mendekati Wang Jinyang. Fang Ping menyapu pandangan, lalu kembali berkomunikasi: "Dekati! Brengsek, memberi celah selebar itu, mau biarkan dia lari?"
Para pengikut segera memegang Senjata Dewa, waspada luar biasa, mulai mendekati Wang Jinyang.
Wang Jinyang tertawa: "Tak perlu begini. Karena sudah terkepung, aku ingin bertahan hidup. Takkan menyerang lagi."
Fang Ping mencemooh: "Seberani apapun kau takkan kabur! Wang Jinyang, tak kusangka kau sebodoh ini, mudah jatuh ke tangan kami!"
Wang Jinyang tersenyum: "Aku memang bodoh, tapi Fang Ping lebih tolol! Sebenarnya Fang Ping tak tahu, aku sudah lama ingin membunuhnya! Ngomong-ngomong, jika kubunuh dia, apakah hadiah dari Liang Bumi masih berlaku?"
Fang Ping tertawa terbahak-bahak: "Tentu! Tapi dengan kemampuanmu, layakkah membunuh Fang Ping?"
Wang Jinyang balas tertawa: "Mengapa tidak? Fang Ping mungkin lebih kuat, tapi dia sangat bodoh. Membunuhnya mudah sekali..."
Fang Ping menggeretakkan gigi sambil mendekat, menghina: "Hanya aku yang berhak membunuh Fang Ping! Kau tak layak! Menyebut Fang Ping bodoh, kau lebih dungu darinya!"
"Aku tak sebodoh dia!"
“……”
Beberapa orang di sekitar hampir stres!
Yang Mulia sudah gila!
Sudah terkepung, tangkap atau bunuh saja. Banyak bicara, apa yang kau lakukan?
“Fang Ping dan Lao Wang saling mengumpat beberapa saat, tiba-tiba bergemuruh: 'Tangkap dia, Wang Jinyang, kau berani memberontak, pasti menemui ajal!'”
“Wang Jinyang menjawab lesu: 'Takkan kulawan!'”
“Yang hadir kembali terdiam, sesantai ini?”
“Meski begitu, mereka tak lengah, segera menerjang Wang Jinyang.”
“Mereka kini sudah sangat dekat dengan Wang Jinyang, bersiap menangkapnya... Tiba-tiba pandangan semua gelap.”
“Hati mereka berdesir, terdengar teriakan Fang Ping dari kegelapan: 'Cepat berkumpul di wilayahku!'”
“Seketika, mereka bergegas menuju arah sumber suara.”
“Seorang petarung puncak level tujuh yang baru sampai di dekat Fang Ping, langsung disambut bilah golok emas!”
“Sreeeekk!”
“Kilatan golok menghilang, kepala pria itu terpenggal. Hingga detik terakhir, matanya masih dipani ketakutan dan ketidakpercayaan!”
“Yang Mulia... membunuhnya?”
“Dia anggota faksi Raja Feng!”
“Fang Ping menghabisi pria itu dengan sekali tebas, lalu bergerak gesit. Dalam kegelapan, beberapa orang masih kebingungan tapi tak tinggal diam, segera menyerbu Fang Ping.”
“Sambil membabat mereka, Fang Ping tertawa: 'Lao Wang, aktingmu payah sekali!'”
“Di samping, Wang Jinyang menyaksikannya membunuh dengan santai: 'Pergi! Andai tahu hidupmu semudah ini, kami takkan menderita di sini!'”
“Ehem, jangan berlebihan. Cepat buat keributan, aku hampir terjebak di sini.”
"Pantas mati!"
"Dia adalah Fang Ping!"
Baru pada saat inilah beberapa orang tersadar, seketika panik dan mulai mengumpat!
Fang Ping!
Feng Miesheng adalah Fang Ping?
Fang Ping kembali menebaskan goloknya memenggal kepala petarung level tujuh pertengahan yang berteriak paling keras, sambil menggerutu: "Diam! Suaramu besar sekali, pamer jago ya? Laozi ini memang Feng Miesheng, Kediaman Pangeran Feng sudah lama membuat perjanjian dengan petarung kebangkitan, kau tahu apa?!"
Pernyataan ini bahkan lebih mengerikan daripada ketika Fang Ping mengaku sebagai dirinya sendiri!
Dalam sekejap, beberapa orang yang tersisa merasa pemahaman dasar mereka mulai runtuh!
Sebenarnya mana yang benar?
Mana yang palsu?
Di samping, Wang Jinyang benar-benar tak bisa berkata-kata, rasa iseng pria ini memang tak pernah berubah.
Bahkan sampai menjelang ajal, tetap membuat orang mati dalam kekecewaan.
Setiap kali membujuk mayat, hatimu tak pernah merasa bersalah?
Fang Ping tak peduli, Wang Jinyang melihatnya membabat manusia seperti memotong sayuran, berkomentar: "Rumahmu ini sangat efektif, masuk saja langsung tak bisa kabur. Membunuh level tujuh bagimu lebih mudah daripada Kasta Sembilan membunuh level tujuh..."
"Ngomong aja! Sudah menghabiskan begitu banyak materi abadi, kau pikir percuma?"
Sambil berbicara, pancaran emas di tubuh Fang Ping berkedip, dentuman keras bergemuruh.
Pancaran emas Fang Ping bergetar, geram: "Meledakkan diri itu menyenangkan ya?"
Hanya dalam beberapa kalimat, belasan petarung level tujuh sudah semuanya dieksekusi olehnya.
Fang Ping menggerakkan tangannya sambil menggerutu: "Dasar, sudah kubilang jangan tarik kembali Senjata Dewa mereka. Beberapa brengsek ini malah menyita dua bilah senjata. Sudah 12 orang terbunuh, cuma dapat 10 senjata? Sengaja ya?"
Wang Jinyang sama sekali kehilangan kata-kata.
Sekejap, kedua orang itu muncul di luar Golden Body. Fang Ping merasakan sekeliling lalu tersenyum: "Ada yang mengejar dari belakang. Dengan banyaknya korban, adegan selanjutnya akan sulit dimainkan... Ingat, cukup satu dua kali lagi. Jangan berlebihan. Masih ada pertunjukan besar di belakang, tidak boleh semua dibunuh sekarang."
Fang Ping berbicara cepat: "Akan ada pertempuran besar sebentar lagi. Kalian lebih baik sembunyi dulu. Saat pertempuran hampir selesai, kau atau Si Tengkorak Besi harus menyamar sebagai aku dan muncul!
Ingat! Tunggu sampai aku bertarung dengan Ji Yao, baru kalian muncul!
Lebih baik ada beberapa saksi untuk membuktikan Fang Ping ada di antara kalian..."
Wang Jinyang buru-buru bertanya: "Kau mau membuka kedok? Lalu bagaimana caramu pergi?"
"Cari identitas palsu untukku. Cek apakah ada petarung manusia yang mati di sini. Jika ketemu, pinjamkan statusnya padaku!"
"Baik!"
Fang Ping merasakan banyak orang mendekat dari belakang, kembali bergegas: "Sebaiknya salah satu dari kalian keluar dulu untuk mengintai situasi! Kalian juga dalam bahaya... Qin Fengqing bukan petarung kebangkitan, Raja Sejati mungkin tidak akan berani membuka kedok hanya untuk membunuhnya!
Suruh dia mencari kesempatan keluar saat pertempuran hampir berakhir, hubungi Lao Zhang, lihat berapa banyak Pejuang Raja Sejati di luar!
Jika ada Raja Sejati yang berjaga saat aku keluar, mereka mungkin akan nekat langsung menghabisi aku!
"Harus jaga aku baik-baik, kalau aku mati kali ini, rugi besar!"
"Bagaimana kalau aku keluar dulu..."
"Kamu keluar juga bahaya, sekarang di zona liang bumi ini Raja Sejati sudah gila, petarung kebangkitan mungkin masuk daftar bunuh, serahkan ke Qin Fengqing! Beritahu si itu, bahaya ada, keuntungan pasti diberikan!
Harus lebih andal, Lao Zhang sendirian belum tentu bisa, rampok kita, langsung kabur!
Pastikan pesan tersampaikan, sisanya jangan diurus!"
"Oke!"
Keduanya berdiskusi cepat, Fang Ping tiba-tiba mengayunkan golok membelah, dentuman menggema di seluruh jagad.
"Pantas mati! Wang Jinyang! Berani-beraninya kau!"
Fang Ping menggebrak meja, melemparkan bangkai keluar, kemudian menghujamkan tinju lagi meledakkan mayat-mayat itu, lalu meneriakkan: "Klon Raja Sejati! Sialan, kau sampai punya klon Raja Sejati!"
Gedebuk!
Fang Ping terus meneriakkan sambil menghujam lembah.
Lao Wang meliriknya, perasaan campur aduk, tak capekah bermain sandiwara sendirian?
Sudahlah, malas mengurusmu.
Lao Wang tak berlambat, segera pergi sambil meneriakkan: "Feng Miesheng, kali ini belum berhasil membunuhmu, anggap saja nasibmu baik!"
"Kau pikir pantas membunuhku?!"
Fang Ping terus mengaum, mengayunkan tinju semakin keras, area sekitarnya hampir total hancur.
Setelah berpikir, Fang Ping memberi dirinya sendiri pukulan tinju hingga bajunya compang-camping, wajah berlumuran debu.
Wang Jinyang yang sudah jauh, melihatnya asyik menghancurkan sendirian, kembali menghela napas.
“Fang Ping, apa saja yang sudah dipelajari orang ini selama lebih dari dua tahun ini?”
Penghuni liang bumi yang bertemu dengannya, benar-benar sial besar!
……
“Yang Mulia!”
Dari kejauhan, raungan yang mendesak terdengar.
Fang Ping menggelegar, “Kejar! Sialan, cepat kejar! Komandan ini tidak percaya dia masih punya klon Raja Sejati kedua!”
Sambil berbicara, sudah banyak orang yang mengejar datang.
Melihat sudut mulut Fang Ping mengucurkan darah, lembah yang hancur total menjadi kawah raksasa, bangkai-bangkai tak utuh berserakan ke mana-mana, ekspresi para hadirin berubah drastis!
Tapi segera mereka semua lega.
Syukurlah Feng Miesheng tidak mati!
Jika Feng Miesheng mati, itu baru akan jadi bencana dahsyat.
Namun wajah Fang Ping muram, berteriak marah, “Apa yang kalian lihat dari komandan ini? Cepat kejar! Jangan biarkan dia kabur! Hanya sebuah klon berani ingin membunuh komandan ini? Khayalan belaka! Jangan kira komandan ini sama sekali tidak siap!”
Banyak yang gemetar dalam hati, ternyata Yang Mulia punya banyak cara penyelamatan diri.
Kekuatan Yang Mulia Raja Feng memang luar biasa!
Sambil berpikir demikian, banyak dari kerumunan yang segera mengejar ke arah kaburnya Wang Jinyang.
Wajah Fang Ping berkerut, menggertak, “Kembali berkumpul! Sialan, orang-orang ini memang punya banyak trik! Tapi seberani apapun mereka, klon yang bisa digunakan pasti terbatas!”
Seorang pejuang tingkat komandan dari Kediaman Pangeran Feng buru-buru berkata, “Yang penting Yang Mulia selamat. Klon Raja Sejati dari Tanah Kebangkitan juga tidak tak terbatas. Dengan mengorbankan belasan nyawa untuk menukar satu klon, itu setara. Apalagi... anggota kita tidak banyak yang tewas, kebanyakan adalah orang-orang Pangeran Hua Yu...”
Fang Ping mendengus: "Ini agak masalah, Hua Yu dan kelompoknya baru datang sudah mati, sampah-sampah ini, sampai berkumpul membiarkan klon-klon mengeksekusi mereka, benar-benar tolol!"
Fang Ping mengumpat beberapa kali, ekspresi wajah menjadi pucat, tak lagi bicara banyak, membawa para pengikutnya segera terbang kembali.
Adapun Wang Jinyang, sudah lama menghilang, jelas tak mungkin dikejar lagi.
"Pulang dulu, dibahas nanti! Baru datang sudah korban berjatuhan, petarung kebangkitan memang licik! Kalian semua juga sampah, sampai tak ada yang melaporkan mereka punya klon Raja Sejati, jika komandan ini celaka, kalian semua tidak akan bisa kabur!"
Yang hadir hanya mengangguk patuh, sulit menyalahkan mereka karena beberapa di antara mereka saat memburu Wang Jinyang dulu tak pernah melihat penggunaan klon ini.
Mungkin menganggap mereka tak sepadan untuk mengaktifkan klon Raja Sejati.
Fang Ping juga tak berkata lebih, tetap dengan wajah berkerut, membuat yang lain tak berani bertanya lagi, semua gemetar ketakutan.
