"Zhang Tao hampir kabur melalui Spatial Rift."
"Di belakang bukan hanya Raja Feng yang memburunya, awalnya sudah tiga Raja Sejati, sekarang bertambah satu lagi, total empat Raja Sejati mengejarnya!"
"Mendengar raungan Raja Feng, Zhang Tao pergi tanpa menengok sambil mengumpat: 'Anda cari Fang Ping, cari cucu Anda, ngapain ngejar Laozi!'"
"'Mikir Laozi gampang diganggu?'"
"'Berani duel satu lawan satu? Aku pukul sampai kau muntah tai!'"
“……”
"Zhang Tao terus-menerus mengeluarkan kata kasar. Fang Ping sudah terbiasa, yang lain juga mulai adaptasi, hanya Lao Yao yang masih tergetar."
"Adapun Ji Yao dan Hua Yu yang baru saja dibuang Lao Zhang, apakah mereka dengar atau punya pendapat, itu bukan urusan kita."
"Fang Ping duduk di telapak tangan besar Lao Zhang, akhirnya merasa aman."
"Meski Lao Zhang brengsek banget, tapi harus diakui rasa amannya benar-benar meledak."
"Fang Ping selalu yakin, ikut hidup ala Lao Zhang, jaminan keamanannya masih ada."
"Saat ini Fang Ping masih sempat melirik ke kiri-kanan, melihat empat Raja Sejati di belakang, memelintir lehernya lalu berteriak: 'Jangan kejar kita! Otak kalian kemasukan air ya?'"
"'Di Tanah Pertempuran Raja, keturunan Raja Sejati dari dua Wangting saling bunuh, klon-klon Raja Sejati terus bermunculan, pertarungannya gelap gulita, orang-orangnya sudah mati hampir semua!'"
"'Masih juga ngejar kita sekarang, otak kalian bermasalah apa?'"
"Ji Yao dan Hua Yu bersekongkol, membunuh semua orang! Sekarang kalian masih ingin membantu mereka melakukan pembunuhan untuk menutup mulut?"
"Bangsat!"
Dari belakang, suara Raja Sejati bergemuruh penuh amarah!
Fang Ping mengenali seseorang, tertawa terbahak-bahak: "Raja Macan? Ha ha ha! Cucumu mati mengenaskan! Ji Yao menggunakan darah dewa untuk meledakkan kekuatan level delapan, langsung menghancurkan cucumu menjadi bubur daging!"
"Saat cucumu sekarat, masih berteriak 'Ji Yao tidak akan membunuhku!', Ha ha ha! Sungguh konyol!"
"Jangan mengamuk!"
"Aku serius! Cucumu menggunakan klon-klonmu untuk membunuh Xuan Zhen, lalu mencoba membunuh Bai Shanyue demi membuka jalan bagi Ji Yao. Dia sendiri malah berfantasi menjadi menantu masuk Keluarga Ji, tapi akhirnya mati mengenaskan!"
Dari belakang, Raja Macan mengamuk. Tangannya menghujamkan tinju yang langsung menghancurkan Ruang Dimensi.
Sebuah tinju raksasa langsung muncul di depan Fang Ping.
Zhang Tao memutar tangan dan menghancurkan tinju itu, melirik Fang Ping dengan kesal: "Jangan terus memprovokasi! Aku benar-benar tak sanggup menanggung lagi!"
Fang Ping pura-pura tak melihat tinju raksasa itu, terus tertawa: "Tidak percaya? Jangan kira aku bohong! Benar atau tidak, kalian Raja Sejati bukan idiot, pikirkan saja sendiri!"
"Baik! Laozi mengaku! Laozi adalah Fang Ping!"
"Tapi Laozi baru masuk level delapan, mungkin-kah membunuh mereka?"
"Laozi bahkan tak punya klon Level Puncak! Masuk ke sana saja sudah beruntung kalau tidak dibunuh!"
"Awalnya cuma ingin mengeruk keuntungan, siapa sangka malah menyaksikan pertunjukan besar yang menggemparkan!"
Ha ha ha, bunuh sampai sungai darah, benar-benar memuaskan! Kalian penghuni liang bumi semua egois, demi posisi Raja, demi mencapai tingkat Raja Sejati, sampai membunuh orangtua sendiri pun tidak kenal!
Raja Macan, jangan berpura-pura bodoh! Klonmu yang pertama habis dipakai, bisa tidak tahu?
Raja Feng, klonmu bersama dua klon Raja Sejati lainnya lenyap. Burung bodoh ini jangan-jangan mengira Laozi satu lawan tiga menghancurkan tiga klon Raja Sejati?
Orang bodoh pun tahu ada masalah! Kalian tetap mengejar Laozi, bukankah ini seperti menutup telinga mencuri lonceng - tidak mau mengakui kenyataan?"
Fang Ping tertawa keras: "Pertunjukan besar yang hebat! Sungguh memuaskan! Hua Yu dan Ji Yao bekerja sama membunuh semua lawan, nanti mereka dua mungkin akan menjadi Raja!"
Fang Ping terus tertawa terbahak-bahak.
Raja Feng dan beberapa orang di belakang diam seribu bahasa, meski hati mereka mendidih ingin meledak, tetap membisu.
Diam bukan berarti tidak bertindak.
Mereka berkali-kali merobek kehampaan, menyerang Lao Zhang.
Zhang Tao kabur secepat kilat, Fang Ping bahkan tidak bisa melihat situasi sekitar, pandangannya terperangkap dalam kegelapan.
Meski begitu, Fang Ping tetap tertawa: "Harus diakui Raja Perintah paling kejam! Klonnya sangat kuat, sebenarnya bisa tidak turun tangan, tapi malah menyerang Tanah Pertempuran Raja, menghujam Jalan Inti kacau!
Si tua ini tidak peduli nyawa orang lain, hanya ingin menguji situasi Tanah Pertempuran Raja. Dasar, mati banyak orang begini, jangan lempar tanggung jawab ke Laozi!
Ini ulah sekutu kalian sendiri! Jangan asal tuduh terus kejar Laozi, Laozi apa salahnya?"
“Gedebuk!”
Begitu ucapannya selesai, langkah Zhang Tao terhenti. Tubuhnya goyah sebentar sebelum langsung mengumpat: "Diam! Dasar Raja Perintah si tua-tua itu berani turun tangan!"
Di kehampaan, suara dingin terdengar: "Raja Militer, berani menghina Raja Sejati? Ulangi lagi, jangan harap aku segan menghajar junior!"
Sambil kabur, Zhang Tao terus menggerutu: "Aku ini junior juga! Dasar tua bangka, berani serang aku? Meremehkan Raja Penahan ya? Senior Li, liang bumi mau bertarung mati-matian!"
Teriakan Zhang Tao menggema hingga 10 juta li!
Energi spiritual dahsyat menerjang dari kehampaan. Suara Raja Perintah berubah aneh: "Raja Militer, tak perlu terus berpura-pura gila. Bagaimana kalau kita bertarung serius?"
Zhang Tao mencemooh: "Simpan untuk nanti! Lebih baik Raja Perintah jenguk cucumu di Tanah Pertempuran Raja. Jangan sampai dirobek Raja-Raja Sejati yang murka. Keluarga Ji merencanakan trik kotor - tiga Raja Sejati dalam satu klan, keluarga pertama di liang bumi!"
"Oh ya, Raja Perintah datang cepat sekali. Rupanya sudah lama mengawasi Tanah Pertempuran Raja. Merencanakan penghancuran tempat itu?"
"Berani sekali memotong begitu banyak energi spiritual dan kekuatan inti. Mau melakukan hal besar?"
"Jika perlu, beri tahu aku. Mari bekerja sama mencari keuntungan..."
Di dalam telapak tangan raksasa, bahu Li Hantong menyenggol Fang Ping sambil mengedipkan mata.
"Dasar, seperti kekuatanmu!"
"Kalian berdua sudah mengajukan permintaan?"
Fang Ping dengan wajah masam menatapnya, transmisi suara: "Aku lebih jaga muka darinya, jika mencapai Level Puncak, pasti tidak begini! Sekarang aku lemah, lagipula usiaku masih kecil baru 20 tahun. Dia sudah berapa umur? Cucunya saja lebih tua dariku! Ini namanya tak tahu malu, aku masih muda!"
Krak!
Baru saja dia selesai bicara, tulangnya hampir meledak oleh kekuatan tak kasatmata yang mencubit!
Fang Ping tergetar hebat!
Aduh!
Seberapa kuat kau?
Di belakang ada empat Raja Sejati, diam-diam masih ada Raja Sejati dua jalan besar utama yang mengawasimu. Masih sempat menguping di saat seperti ini?
Fang Ping menyerah!
Dihajar Lao Zhang, benar-benar punya jalan panjang. Level Puncak... belum cukup ya?
Lima Pejuang Level Raja Sejati, itu pun bukan yang lemah di antara Raja Sejati. Masih ada sisa tenaga?
Fang Ping tergetar luar biasa. Di kehampaan, kemampuan spiritual yang bergulung itu semakin menguat. Lama kemudian, energi ini berbicara menggunakan bahasa Mandarin:
"Mundurlah, kalian semua benar-benar ingin berperang sekarang?"
Di belakang, Raja Feng matanya berkilat was-was, lalu berteriak penuh amarah: "Raja Penahan! Serahkan Fang Ping! Asal menyerahkan Fang Ping, aku langsung mundur! Jika tidak, hari ini perang pun tidak apa!"
Raja Macan juga mengamuk, menggelegar: "Tanah Kebangkitan berani menyerang keturunan para Raja? Tidak termaafkan!"
"Kebrutalan Fang Ping bukan hanya mengacaukan Tanah Pertempuran Raja, bahkan berani menyerang Kota Tumbuhan Surgawi. Kewibawaan Wangting tak boleh dihinakan!"
"Bunuh dia!"
“Serahkan Fang Ping!”
“……”
Beberapa Raja Sejati menggebrak meja dengan amarah!
Sebelum Zhen Tianwang sempat bicara, Zhang Tao mencemooh: "Segrombolan sampah! Satu petarung level delapan bisa membuat kalian kocar-kacir begini? Mau menyerang Bumi? Lupakan saja! Daripada nanti cuma dua Raja Sejati yang selamat!"
“Zhang Tao, jangan terlalu arogan!”
Beberapa Raja Sejati di belakang langsung meledak emosinya!
Zhang Tao tak menghiraukan, tertawa terbahak-bahak: “Senior Lao Li, hari ini kita kerja sama! Bungkus mereka semua, bunuh Raja Perintah! Mungkin Kerajaan Takdir Surgawi akan gentar total!”
Tiba-tiba aura Zhang Tao meledak: “Kesempatan datang!”
Buku kristal raksasa muncul di hadapannya!
Kitab kristal yang menutupi langit!
“Dilarang!”
“Musnahkan!”
“Hukum!”
Zhang Tao mengaum: “Aku sudah menunggu kalian!”
“Sial! Kabur!”
Di belakang, para Raja Sejati memborbardir kitab kristal itu—Gedebuk!
Seluruh dimensi runtuh!
Kitab kristal retak kecil, tapi tiba-tiba memuntahkan aura pembunuhan yang mengguncang langit-bumi! Aksara-aksara berhamburan menghujam para Raja!
Para Raja Sejati merobek dimensi sambil menghalau serangan!
Tapi aksara-aksara itu tiba-tiba menghilang bersama kitab kristal.
Dari kejauhan, suara Zhang Tao menggema: “Kubiar kau hidup hari ini! Lain kali pasti kubunuh!”
“Bangsat！”
“Zhang Tao! Kau adalah aib di antara Raja-Raja Sejati！”
“……”
Beberapa Raja Sejati mengamuk, binatang ini bicara kasar tapi ternyata membuat serangan palsu lalu kabur!
Dari ratusan Raja Sejati di Liang Bumi dan Tanah Kebangkitan, tak ada yang lebih tak tahu malu darinya！
Dari kehampaan, suara Raja Perintah bergema singkat. Sejak awal tak menampakkan jejak maupun turun tangan, lenyap seketika.
Andai Fang Ping tak menghinanya sebelumnya, mungkin dia takkan muncul.
Raja Perintah pergi begitu saja. Kemampuan spiritual Raja Penahan pun menyapu angkasa lalu menghilang.
Dari kejauhan, Zhang Tao kembali berteriak: “Berkelahi lagi, kali ini pasti kubunuh kalian！”
“……”
Entah apa yang dipikirkan para Raja Sejati, Fang Ping dan kawan-kawan saling pandang lalu mengangkat bahu. Retorika Lao Zhang memang tangguh. Andai mereka cuma berdebat mulut, pasti kalah.
Sementara Zhang Tao kini telah melarikan diri puluhan ribu li. Tak lama, tubuhnya melayang sampai ke Gunung Penjagal.
Berdiri di puncak, matanya menyapu sekeliling: “Terima kasih untuk bimbingan Senior Li！”
Sunyi.
Zhang Tao tak peduli, tetap memandang ke sekeliling: “Senior Li, Li Zhen sedang diburu. Perlu diselamatkan?”
Masih sunyi.
Zhang Tao menghela: “Baiklah, kuabaikan saja. Omong-omong, Senior. Kemajuanku belakangan mandek. Ada petuah?”
“Jalan Utama hanya satu, tak perlu bertanya padaku.”
Suara bergema dari kehampaan, tapi tak terlihat wujud aslinya.
"Fang Ping juga penasaran melihat ke sekeliling. Nama Raja Penahan, tak ada yang tak tahu, tak ada yang tak kenal. Setidaknya bagi petarung tingkat tinggi, itu benar-benar sangat terkenal."
"Tapi Raja Penahan, dia benar-benar belum pernah bertemu."
"Fang Ping sempat ingin berkenalan, sayang, tak ada kesempatan. Sekarang pun tak terlihat orangnya."
Zhang Tao tersenyum, dengan santai membuang Fang Ping dan kawan-kawan, telapak tangan kembali ke ukuran normal, lalu berkata: "Senior, sebelum Tanah Pertempuran Raja, ledakan energi yang terjadi, apakah benar itu energi Dua Raja?"
"Tak bisa diketahui."
"Begitu? Senior, apakah di Tanah Pertempuran Raja benar-benar ada sesuatu yang bisa membuat perkembangan? Maksudku selain Dua Raja, apakah masih ada yang lain?"
"Tak tahu."
Zhang Tao menunjukkan penyesalan, tersenyum: "Kalau begitu, Zhang Mou tak akan mengganggu meditasi senior lagi."
Zhang Tao kembali mencubit Fang Ping dan kawan-kawan, melangkah hendak pergi.
Belum beberapa langkah, dari kehampaan, suara Raja Penahan seperti tercekik sejenak, perlahan berkata: "Lao Fu butuh meditasi. Lain kali, tak perlu lagi mencari beberapa lawan untukku..."
Zhang Tao tertawa sambil berkata: "Ini tindakan darurat, mohon dimaklumi! Junior zaman sekarang suya membuat masalah! Awalnya kira kami bisa menyelesaikan sendiri, siapa sangka datang begitu banyak Raja Sejati, lebih dari sepuluh... Kalau senior tidak turun tangan, kami benar-benar dalam risiko."
"Jalan Guiyi-mu cukup untuk menghadapi!"
"Senior bercanda. Jalan tak terbatas panjangnya, Zhang Mou baru melangkah 10-20 ribu meter, mana bisa menghadapi..."
Zhang Tao merendah beberapa kalimat, lalu tak berlama-lama lagi, tersenyum: "Kalau begitu mohon senior lebih memperhatikan, belakangan para Raja Sejati ini mungkin akan melintasi kasta, harap senior lebih berhati-hati!"
“Tentu saja akan begitu！”
“Permisi！”
Lao Zhang tertawa riang, tubuhnya telah kembali ke ukuran normal meski telapak tangannya masih besar. Tangannya mencubit Fang Ping dan rekan-rekannya hingga tak bisa bergerak sedikitpun, sambil berjalan menyusuri puncak Gunung Penjagal menuju daerah lain.
Meski terlihat berjalan perlahan, Fang Ping dan kawan-kawan yang terjepit di tangannya sama sekali tak merasakan keberadaan sekitar. Kecepatannya begitu tinggi hingga mereka tak bisa melihat situasi sekeliling.
Zhang Tao berjalan sambil berkata, "Nak, masalahmu kali ini besar sekali!"
Fang Ping tetap diam.
Zhang Tao melanjutkan, "Total ada 13 Raja Sejati termasuk Raja Perintah yang datang! Ditambah yang belum tiba, hampir 20 orang! Beberapa Level Puncak nyaris runtuh karena ulahanmu. Padahal Level Puncak berkaitan langsung dengan hidup-matinya planet Bumi!"
"Hanya demi satu orang sepertimu, nyaris seluruh Bumi punah."
"Tanggung jawab ini harus kau pikul!"
Fang Ping terdiam membeku!
Apakah ini menyangkut keberadaan seluruh umat manusia?
Karena satu orangku, peradaban manusia hampir musnah?
Fang Ping merasa campur aduk namun tak sempat memikirkannya lagi, buru-buru berkata, "Lao... Menteri Zhang..."
Kreek!
Tulang-tulang Fang Ping kembali berderak!
Wajah Fang Ping yang telah berubah menjadi orang lain, dipaksa kembali ke bentuk aslinya dengan cubitan tangan itu!
Fang Ping menggelengkan kepala, "Langsung kembali seperti ini?"
Baiklah, sebagai Level Puncak wajar memiliki kekuatan luar biasa. Fang Ping malas berkomentar. Baru saja hampir terlanjur memanggil "Lao Zhang", tentu Zhang Tao sengaja menghajarnya sebagai bentuk protes.
Mengabaikan hal itu, Fang Ping buru-buru bertanya, "Menteri, apakah liang bumi Shanghai sedang dalam Pertempuran besar?"
"Benar."
“Kapan ini terjadi?”
“Sudah 4-5 hari.”
“Tidak apa-apa? Bagaimana situasi sekarang?”
“Tidak tahu.”
Fang Ping tertegun, lalu buru-buru bertanya: "Tidak tahu? Bagaimana mungkin Anda tidak tahu?"
Zhang Tao berkata datar: "Aku terlalu banyak urusan, mana sempat memantau semuanya! Kalian membuat banyak kegaduhan di liang bumi, aku harus mengawasi liang bumi untuk mencegah invasi Raja Sejati liang bumi. Apalagi perang besar sedang meletus di berbagai daerah, aku bukan dewa yang bisa mengurus semua tempat!"
Ekspresi Fang Ping berubah, dia buru-buru bertanya: "Bagaimana kondisi secara garis besar?"
"Tidak terlalu baik. Di liang bumi Shanghai sekarang hanya ada tiga Kasta Sembilan: Li Changsheng, Wu Kuishan, dan Wu Chuan. Fan Haiping pergi ke liang bumi Nanjiang. Di liang bumi Shanghai masih ada 24 Kasta Sembilan dari kota benteng liang bumi..."
Ekspresi Fang Ping terus berubah-ubah!
Tak lama kemudian, Fang Ping bergumam: "Menteri, antarkan aku ke liang bumi Shanghai!"
"Kamu mau pergi?"
Zhang Tao berkata dingin: "Lewat Gunung Penjagal? Gunung Penjagal langsung menuju medan dalam. Kamu yakin mau ke liang bumi Shanghai?"
Fang Ping segera menjawab: "Ya, aku harus segera kesana! Aku ini Li An, mereka berempat adalah pengawalku. Aku yang memimpin tim, tidak masalah. Tentu saja, semoga kabar belum tersebar..."
"Sekarang para Raja Sejati tidak sempat mengurus kalian!"
Mendengar itu, Fang Ping tidak banyak bicara. Dia segera berubah menjadi wujud Li An, lalu mengeluarkan beberapa set zirah dari ruang penyimpanan dan melemparkannya ke Li Hantong dan kawan-kawan. "Ikuti aku ke liang bumi Shanghai untuk mengumumkan perintah baru dari Wangting!"
Sambil berkata, Fang Ping berpikir sejenak lalu menambahkan, "Li An tidak usah, tokoh penting mudah menarik perhatian. Lebih baik menyamar sebagai komandan di bawah komandonya."
Fang Ping kembali mengubah penampilannya, berubah menjadi sosok Mu He yang telah dibunuhnya.
Ini juga adalah pejuang komandan dari kediaman Li An, sebelumnya telah dieksekusi olehnya.
"Menteri, menurut Anda apakah para wali kota akan mau setuju jika saya pergi ke liang bumi Shanghai dan mengumumkan gencatan senjata dengan penampilan seperti ini?"
Zhang Tao menatapnya beberapa saat, tiba-tiba tersenyum, "Coba saja! Gencatan senjata bukan masalah besar. Pergi umumkan agar Kerajaan Tanaman Siluman dan Kerajaan Yaoming saling berperang! Aku akan usahakan untuk mengalihkan perhatian Raja Serigala Abu-abu dan Raja Bambu. Raja Perang juga ada di sana, kebetulan bisa menemani mereka bermain!
Soal alasan... banyak!
Bebas saja, bilang Ji Yao sudah mati, atau Feng Miesheng dibunuh, atau Li An dibunuh...
Singkatnya, tokoh penting telah dibunuh pihak lawan.
Sekarang kita harus berperang total dengan Kerajaan Yaoming!
Dua kerajaan ini bukan tidak pernah bertempur. Bahkan sebelum berperang dengan kita, puluhan tahun lalu sebenarnya mereka terus berkonflik.
Tapi statusmu terlalu rendah, pihak lawan mungkin tidak mendengarkanmu..."
Zhang Tao melanjutkan, "Selain itu, mereka mungkin perlu meminta pendapat Raja Sejati. Jadi apakah bisa berhasil, tergantung usahamu sendiri. Sekalipun gagal, minimal bisa membuat kedua pihak gencatan senjata sementara. Ini metode yang bagus. Nak, bagaimana kalau kuirim kau ke beberapa liang bumi lain sambil mengumumkan kabar ini?"
Zhang Tao bermain-main, "Puluhan liang bumi, meski hanya satu yang berperang, bagi kita tetap menguntungkan. Setuju?"
Fang Ping tersipu malu berkata: "Lupakan saja, satu liang bumi masih bisa. Liang bumi Shanghai aku juga cukup paham. Pergi ke daerah lain, kalau Raja Sejati menyebarkan kabar, aku pasti mati."
Zhang Tao tertawa pendek, lalu melanjutkan: "Kalau begitu kita cepat ke liang bumi Shanghai. Aku akan mengalihkan perhatian dua Raja Sejati dulu, kalian putuskan sendiri! Oh ya, hati-hati jangan sampai terbunuh salah oleh Li Changsheng mereka, jangan salahkan aku kalau tidak mengingatkan!"
Setelah berkata, Zhang Tao menambahkan: "Untuk mencegah kamu terbunuh salah dan barang-barang tercecer, kalau ada harta berharga bisa titipkan dulu padaku. Setelah kamu keluar, akan kukembalikan."
Fang Ping memutar matanya: "Sampai di tanganmu, masih ada bagianku?"
Masih bisa direnggut kembali?
Aku belum pernah melihat sesuatu yang masuk ke tanganmu, akhirnya bisa dimuntahkan.
Fang Ping mengabaikannya, buru-buru berkata: "Li Zhu benar-benar punya kekuatan Raja Sejati! Raja Feng mungkin menyembunyikan kekuatan! Lagipula Li Zhu sangat mengancamku, aku kabur dari Kota Tumbuhan Surgawi sejauh 3.000 li baru lolos dari jangkauan buruannya!"
Di wilayah liang bumi perbatasan barat, sepertinya sedang mempersiapkan pengepungan untuk membunuh Penjaga Zhang!
Di pihak Zhao Xingwu, setelah jadi Komandan Kiri Pasukan Tianzhi, Raja Feng mungkin akan membujuknya pergi ke Domain Pertama.
Selain itu, liang bumi Xishan sedang mempersiapkan serangan untuk membunuh para murid baru yang sedang berlatih.
Oh ya, lagi-lagi liang bumi Dongwu mungkin bermasalah. Aku pernah bertemu seseorang bernama Jin Yuhuai, dia mungkin bersekongkol dengan pengkhianat manusia yang masih pejabat tinggi. Kabar yang Anda suka kupingi ternyata bocor, Jin Yuhuai menyebar ke sana kemari di liang bumi..."
Fang Ping berbicara, Zhang Tao terlihat agak tergetar.
Si nak ini baru pergi ke liang bumi beberapa hari, tapi sudah tahu banyak informasi rahasia negara!
Banyak hal justru baru pertama kali dia ketahui.
Namun saat mendengar kalimat terakhir, Zhang Tao tiba-tiba tertawa kecil dengan nada yang membuat bulu kuduk merinding!
Aku suka menguping?
Malah sampai tersebar ke liang bumi!
Jin Yuhuai sampai tahu!
Petugas kontak di Liang Bumi Dongwu ini ingin mati?
Rupanya sudah lama aku tidak menunjukkan taring!
Apakah ada yang lupa sifat kecil hatiku, Zhang Tao?
Menyebarkan ke petarung manusia masih kumaklumi, dasar, bahkan petarung liang bumi mulai ikut menyebarkan!
Kalian anggap reputasi Raja Militarku tidak berharga?
Fang Ping dan yang lain merasa tidak nyaman mendengar tawa ini. Fang Ping mengira kemarahannya karena ada pengkhianat, jadi tidak berkomentar.
Tak lama, Fang Ping melanjutkan: "Selain itu, ada transaksi besar yang mengejutkan... Lupakan, nanti akan kusampaikan ke Menteri! Jika berhasil, kita akan kaya raya!"
"Transaksi?"
Zhang Tao mulai tertarik, tersenyum: "Transaksi apa? Berisiko? Berapa untungnya? Kerjasama dengan petarung liang bumi? Sebelumnya kuingatkan, bisnis di bawah 500 jin batu energi jangan diajukan, terlalu berisiko. Standarku: menekan seorang Raja Sejati (bukan permusuhan total), 1000 jin per tahun masih bisa ditolerir..."
Fang Ping menatapnya dengan terkejut!
Tatapannya penuh keanehan!
1000 jin?
Setahun?
10 keping Koin Raja Seratus?
"Satu keping Koin Raja Seratus, nilainya setara dengan 100 jin batu energi. Kalau menurut maksudmu... Aku mengambil 10 keping Koin Raja Seratus setahun untuk menukar sumber daya, bahkan menekan seorang Raja Sejati pun tidak masalah?"
"Lao Zhang... Ide macam apa ini?"
"Sudah kukatakan ini transaksi besar yang menggemparkan!"
"Transaksi besar yang kumaksud sebagai Fang Ping hanya 1000 jin batu energi setahun?"
"Lao Zhang meremehkanku sampai segitunya!"
Fang Ping hendak mengatakan sesuatu, terdiam sejenak, "Lupakan, lebih baik aku diam dulu. Jangan sampai Lao Zhang panik."
Si orang tua itu sangat rakus harta. Jika sampai matanya memerah dan membuangku ke Zona Terlarang sekarang, padahal baru saja keluar, Fang Ping pun enggan masuk lagi.
"Lagipula masalah Universitas Bela Diri Kota Iblis belum terselesaikan. Lebih baik selesaikan dulu urusan kampus."
Terbiasa dengan situasi besar, Fang Ping menganggap masalah liang bumi Shanghai... sebenarnya bukan masalah yang terlalu serius.
"Raja Sejati saja sudah kutemui banyak!"
"Liang bumi Shanghai cuma ada sekitar 20 Kasta Sembilan, tidak berarti apa-apa!"
Di Kota Tumbuhan Surgawi, dia melihat terlalu banyak Kasta Sembilan berkeliaran, bahkan kekuatan inti pun bertebaran.
Saatnya masih berpikir, Zhang Tao yang melihatnya terdiam berkata: "Di bawah 1000 jin, bolak-balik ke Zona Terlarang tidak sepadan. Tarik sedikit, jangan cari masalah. Kuingatkan, kerugian Universitas Bela Diri kali ini harusnya cukup besar. Ini tanggung jawabmu, putuskan sendiri."
"Kerugian besar..."
Ekspresi Fang Ping berubah seketika, kesombongan yang baru muncul langsung buyar!
"Makhluk terkutuk! Cepat atau lambat akan kubuat mereka menyesal!"
“Fang Ping mendengus rendah dalam hati, sorot matanya dingin dan tajam. Kali ini Laozi sudah mengonsumsi buah suci dan sumber daya berharga itu, lihatlah sampai tingkat berapa Golden Body-ku bisa ditempa! Nanti saat kekuatanku sudah besar, orang-orang ini semua mustahil selamat!”
