Di dalam kantor.
Fang Ping dan Raja Perang berdiskusi dengan sangat serasi. Sambil berbincang, Fang Ping berkomentar: "Senior jauh lebih andal daripada Menteri. Senior memiliki aura jendral sejati. Menteri yang notabene salah satu pemimpin tertinggi manusia ini, kok kekanak-kanakan sekali..."
"Tentu saja!"
“Raja Perang langsung mengambil inisiatif, sambil tetap tersenyum: "Sudah, jangan terlalu memuji orang tua seperti aku. Zhang Tao ini, bagaimana ya... tanggung jawabnya lebih besar."
"Dia termasuk salah satu penasihat militer umat manusia, sedangkan kami ini lebih sebagai pasukan pelopor."
"Kami hanya bertugas bertarung dan membunuh, sedangkan dia harus mempertimbangkan situasi secara keseluruhan."
"Semakin banyak yang dipikirkan seseorang, semakin rumit jalan pikirannya. Dan kamu, nak, jangan terlalu banyak komentar! Dia mungkin masih menyimak diam-diam, cepat atau lambat akan menagih utangmu.""
"Senior terlalu memuji, saya..."
"Krak!"
Sofa meledak!
Wajah Raja Perang menjadi pucat pasi, mengumpat: "Dasar, kau benar-benar ada di sini? Mengejek karena kemampuan spiritualku tak sekuatmu? Ayo bertarung! Berani-berannya menguping pembicaraanku!""
Sunyi sepi!
Fang Ping juga menatap langit dengan wajah tak berdaya.
Apa Lao Zhang sudah gila?
Menguping saja sudah, masih harus pamer di hadapan Raja Perang. Kau kira orang lain tidak punya koneksi?
Nanti akan kupanggil para ahli dari Kota Zhenxing untuk memukulmu sampai memanggil ayah-ibu! Lihat bisa tetap arogan apa tidak!
Saat ia masih membayangkan Lao Zhang dipukuli, tiba-tiba Raja Perang mengangkat alis: "Zhang Tao menyuruhku memintamu lebih banyak keuntungan. Katanya kau menipuku, benar atau tidak?""
Fang Ping menghela nafas: "Tentu saja palsu! Beberapa hari ini aku tidak memberinya muka, dia sudah menahan amarah tapi tak bisa menghukumku. Sekarang senior datang, dia sengaja menghasut.""
"Menteri jenis orang ini, terlalu banyak main watak. Setiap saat tidak lupa ini. Senior, apa perlu aku membujuk Anda?"
"Menurut Anda, mana yang lebih mudah: membuat puluhan juta keping Koin Raja Seratus untuk menukar beberapa Buah Feng?"
"Dia marah karena aku tidak mencari dia, sengaja ingin menggagalkan bisnis ini, hatinya sangat hitam..."
"Benar!"
Raja Perang mengangguk kecil, Zhang Tao memang bukan orang baik.
Fang Ping berbisnis dengan dirinya sendiri, tidak mengajaknya, mungkin dia kesal dan sengaja menunjukkan keberadaannya.
Malas merespons dia!
Kali ini, Raja Perang melepaskan kemampuan spiritualnya, memindai beberapa kali, mendengus: "Jika dia muncul lagi, aku akan akui kehebatannya! Tapi kalau muncul lagi, dia bukan Zhang Tao asli. Orang ini bermasalah!"
"Mana ada kemampuan spiritual sekuat itu? Kemampuan spiritual sulit dilatih, bahkan Level Puncak pun tidak terkecuali."
"Aku akui dia sedikit lebih kuat dariku, tapi bisa menghindari pemindaianku dari ribuan li berkali-kali? Pasti ada masalah besar dengan orang ini."
"Coba pindai lagi!"
Raja Perang dengan wajah masam: "Sekarang tidak peduli apakah Zhang Tao ada di sini atau tidak, coba kamu berbicara lagi!"
"Bicaralah lagi, aku akan memfitnahmu sebagai kebangkitan Dewa Iblis, atau mungkin hantu tua lainnya yang bangkit."
Benar saja, kali ini tidak ada suara lagi.
Raja Perang juga tidak peduli apakah Zhang Tao ada di sini. Justru lebih baik jika dia ada, biar mati kesumbat!
Raja Perang tidak membahas lagi soal Domain Kuno, melirik Jiang Chao yang gemuk, ragu-ragu sejenak lalu berkata: "Saat ini lebih baik Si Gendut tidak pergi ke Tanah Pertempuran Raja."
Tapi jika tidak bertempur sama sekali……kemampuan spiritual ini longgar, tidak terkonsentrasi, itu juga tidak baik.
Bukan hanya dia, Fang Ping kamu juga harus lebih banyak bertarung. Kemampuan spiritualmu terlalu longgar, kalau longgar akan seperti saringan! Peningkatan kemampuan spiritualmu secara paksa ini tidak terlalu stabil.
Si Gendut……Lao Fu sedang mempertimbangkan untuk tetap di Universitas Bela Diri Kota Iblis dan terlibat dalam beberapa pertempuran……”
Begitu kata-kata ini keluar, wajah Jiang Chao langsung berubah drastis. Dengan sedih ia berteriak: “Jangan! Leluhur, aku tidak mau melakukannya! Universitas Bela Diri Kota Iblis sangat berbahaya! Setiap hari ada pertempuran, sudah banyak yang mati. Masih mau menyuruhku bergabung dengan Fang Ping dan kawan-kawannya? Bukankah katanya mereka adalah pembawa bencana?!”
“……”
Wajah Fang Ping langsung menghitam, tapi segera pulih dengan senyuman. Ia menatap Jiang Chao dengan senyuman yang membuat punggung Jiang Chao merinding.
Tapi dia tidak mau!
Tanpa menunggu Fang Ping tetap di Universitas Bela Diri Kota Iblis, Jiang Chao buru-buru menyungging senyum: “Leluhur, aku akan pergi ke daerah lain. Misalnya Liang Bumi Xishan, atau Liang Bumi Kota Terlarang...”
Raja Perang langsung memasang wajah masam!
Liang Bumi Kota Terlarang sudah dimusnahkan!
Yang tingkat tingginya sudah pergi semua, kamu mau ke sana?
Liang Bumi Xishan……sudah bertahun-tahun tidak ada pertempuran. Tapi……mungkin sebentar lagi akan terjadi ledakan pertempuran.
Kalau dipikir-pikir, Universitas Bela Diri Kota Iblis memang berbahaya. Orang-orang seperti Fang Ping ini bahkan berencana untuk bertarung kembali ke sana, itu akan menjadi Pertempuran Besar tingkat Kasta Sembilan.
Memikirkan hal ini, Raja Perang tersenyum: “Baik, pergi ke Liang Bumi Xishan! Kebetulan, cucu brengsek Li Zhen juga ada di sana. Kamu bisa menemani.”
Kalimat ini terdengar ambigu bagi Fang Ping.
Apakah ini Li Yiming cucu Li Zhen, atau "cucu Li Zhen" yang dimaksud?
Tapi setelah dipikir, sama saja. Li Zhen sepertinya bukan hanya generasi cucu Raja Perang, julukan Raja Perang tentu tidak salah.
Jiang Chao tidak tahu soal ini. Mendengar akan pergi ke Liang Bumi Xishan, wajahnya langsung berseri.
Xishan bagus, Xishan bagus!
Dia lebih baik tidak datang ke Universitas Bela Diri Kota Iblis. Di sini ada beberapa anak takdir, kalau dia datang... menunggu kematian saja!
Lihat bagaimana Universitas Iblis dikalahkan?
Belum berapa lama, sudah banyak yang tewas dikalahkan.
Kenapa daerah lain tidak banyak korban jiwa seperti ini?
Selama bertahun-tahun di Universitas Iblis, korban jiwa hanya ribuan. Tapi sejak Fang Ping dan kawan-kawan datang, dalam satu dua tahun sudah tujuh delapan ratus nyawa melayang.
Rektor Tua bahkan sampai tewas dikalahkan!
Rektor baru Wu Kuishan belum sempat menghangatkan kursinya, nyaris ikut tewas. Sekarang hidup atau matinya masih tanda tanya.
Apa artinya ini?
Artinya jabatan tidak boleh lebih tinggi dari Fang Ping!
Yang tinggi pasti akan dikalahkan!
Jiang Chao menghitung dalam hati: Liu Polu sebagai Rektor Kehormatan tanpa kekuasaan nyata, sulit untuk dikalahkan.
Huang Jing sebagai Wakil Rektor Utama yang sejati, jika dia tewas... Fang Ping bisa langsung naik jabatan.
Untuk kasus Wu Kuishan, mungkin terlalu cepat bagi Fang Ping untuk langsung mengambil alih, perlu ditunda dulu.
Jadi jika Wu Kuishan tidak segera mengundurkan diri, cepat atau lambat akan dikalahkan lagi, bahkan status Level Puncak pun tidak bisa menyelamatkan.
Memikirkan ini, Jiang Chao merasa perlu menulis surat anonim ke Wu Kuishan: percayalah, pasrahlah, segera mengundurkan diri. Kali ini beruntung, lain kali belum tentu.
"Jika tidak segera mengundurkan diri, begitu Fang Ping mencapai level Kasta Sembilan, dia benar-benar bisa mengalahkanmu!"
"Benar juga, kan dia anak takdir. Meski tak ada masalah pasti dicari-cari! Pertempuran besar terjadi setiap hari, konflik kecil tak pernah henti. Kabarnya Lao Zhang dan grup chat mereka dulu kemana-mana membawa sial, siapapun yang ditemui pasti kena imbas... Lao Zhang naik jabatan dengan mengalahkan semua saingannya, sampai Menteri Pendidikan sebelumnya pun tewas karena sialnya."
"Jangan-jangan Fang Ping ini bisa mengalahkan Lao Zhang juga?"
"Menteri Pendidikan sebelumnya cuma level Kasta Sembilan. Kematiannya karena takdirnya kurang kuat. Lao Zhang kan setidaknya Level Puncak kelas atas... Lagipula dia anak takdir generasi sebelumnya, pasti tak mudah dikalahkan?"
"Atau mungkin saling mengalahkan sampai satu pihak tumbang?"
Jiang Chao sesaat kehilangan fokus, masalah ini terlalu rumit.
Zhang Tao, Li Zhen, dan Nanyun Yue bisa dibilang anak-anak takdir generasi sebelumnya, tiga orang.
Fang Ping, Li Hantong, Wang Jinyang, Yao Chengjun mewakili generasi ini. Eh, mungkin perlu ditambah Qin Fengqing, total lima orang!
Lima lawan tiga, unggul jumlah.
Tapi kekuatan Fang Ping dan kawan-kawan masih lebih lemah, siapa yang akan mengalahkan siapa?
Selain itu, Wang Jinyang sudah mengalahkan semua seniornya yang lebih kuat di Nanwu. Situasi Yao Chengjun agak mencurigakan. Haruskah aku menulis surat anonim lagi ke Nan Yunping? Meski kamu sudah mencapai level Kasta Sembilan, lebih baik tetap berhati-hati.
Akademi Militer Pertama sepertinya belum banyak korban jiwa!
Liang bumi Shanghai kali ini jatuh, Fang Ping pasti akan merebutnya kembali. Karena Akademi Militer Pertama berada di Shanghai, apakah Fang Ping akan mengundang mereka?
Nan Yunping sudah level Kasta Sembilan, seharusnya juga diundang ya?
Ini baru saja menembus Kasta Sembilan... Begitu masuk medan perang, peluang runtuhnya sangat besar!
Tapi pihak lain punya dukungan keberuntungan dari adik perempuan Nanyun Yue, kemungkinan kematiannya belum tentu.
Jiang Chao terlihat bimbang.
……
Saat dia masih ragu-ragu, Fang Ping dan Raja Perang sama-sama menatap Jiang Chao. Apa yang dipikirkan si gendut ini?
Ekspresi berjuang seperti itu, apakah dia tahu Liang Bumi Xishan mungkin akan terjadi ledakan perang?
Raja Perang melihatnya masih berpikir, langsung menepuknya sekali hingga Jiang Chao pusing tujuh keliling.
Tak menghiraukan orang ini lagi, Raja Perang tersenyum: "Kalau begitu aku pergi dulu... Eh, brengsek Zhang Tao ini menyerahkan Shanghai padaku. Lupakan, aku akan bertahan beberapa hari lagi. Kebetulan, si Gendut, latihlah dirimu di Universitas Bela Diri Kota Iblis. Energi di sini melimpah. Setelah makan Bunga Emas Surgawi, rebutlah puncak level tujuh dan tempa tulang tengkorak..."
Jiang Chao langsung bersemangat: "Kalau sudah mencapai level delapan, bukankah aku bisa langsung lima tempaan Golden Body bahkan enam tempaan..."
Mendengar ini, Fang Ping tertegun.
Dari mana asal keyakinan itu?
Raja Perang batuk kecil, tanpa bicara langsung menyeret si Gendut menghilang sekejap mata.
Fang Ping malah menunjukkan ekspresi halus - ada rahasia!
Raja Perang menyimpan rahasia!
Si Gendut di level delapan bisa langsung lima-enam tempaan Golden Body?
Perlu diketahui, peningkatan Golden Body tidak hanya membutuhkan materi abadi dalam jumlah besar, tapi juga peningkatan kemampuan spiritual. Bagaimana si Gendut bisa cepat lima-enam tempaan?
"Ini harus kucatat! Mungkin ada keuntungan!"
"Dia masih berpikir," Chen Yunxi yang selama ini diam tiba-tiba berkata dengan nada aneh: "Inikah Raja Perang?"
Fang Ping mengangguk, tersenyum: "Ya, dia."
"Hidup ratusan tahun, menjaga Gunung Penjagal selama ratusan tahun?"
"Ya."
Sorot mata Chen Yunxi terlihat kompleks: "Kukira senior yang menjaga Gunung Penjagal selama ratusan tahun pasti berkarakter dingin, bertubuh tinggi besar, dan sangat serius..."
Sambil berkata demikian, Chen Yunxi merenung sejenak: "Seperti Komandan Li, dingin dan misterius!"
Fang Ping mencibir: "Citra Level Puncak sudah lama runtuh di benakku! Sejak pertama kali dikibuli Level Puncak, kupikir mereka tak punya citra sama sekali. Kalau Komandan Li... jarang berinteraksi, memang terkesan dingin dan misterius..."
……
"Zhang Tao, bayar utang!"
Sementara Fang Ping dan Chen Yunxi membahas Li Zhen...
Li Zhen dengan wajah teguh menggeram: "2000 jin... Tidak, minimal 3000 jin! Selama ini kau tak kembali, aku tak bisa mencarimu! Sekarang sudah kembali, saatnya melunasi!
Empat Raja Sejati yang memburuku kali ini!
Biksu tua dari Situs Suci Buddha Kuno nyaris gila marah, hampir mengusirku!
Janjinya dua orang 2000 jin, tambah dua orang, minimal tambah 1000 jin!"
Zhang Tao mengerutkan kening: "Jaga citra! Kau panglima militer, bukan pedagang pasar yang nagih utang! 2000 jin, 3000 jin, kira kita sedang berdagang? Setidaknya kau pemimpin sejati komando militer Tiongkok, begini caranya memimpin?"
Zhang Tao serius sekali, Li Zhen malah mengumpat: "Jangan main-main denganku! Aku peringatkanmu, dulu aku kalah berdebat sendirian, malas berdebat lagi. Sekarang aku tidak berdebat, cepat bayar, atau aku dan Nanyun Yue akan menghabisi kalian!"
Zhang Tao tidak bisa berkata-kata, lama baru berkata: "Kau 2000 jin, Nanyun Yue 1000 jin, cukup? Sudah, aku masih sibuk, jangan sering-sering datang..."
"Masih ada urusan!"
Li Zhen tetap tenang: "Begini, belakangan operasi militer banyak, aku akan merekrut lebih banyak petarung. Pasukan inti dari mahasiswa universitas bela diri, tapi kampus mereka di bawah Kementerian Pendidikan, perintah sulit disampaikan. Jadi aku rencana alihkan sebagian..."
"Jangan mimpi!"
Zhang Tao memotong dengan cemooh: "Mau alihkan Universitas Iblis ke militer? Li Zhen, kau main licik denganku? Mana mungkin!"
"Bukannya... kau dan Fang Ping sedang bermusuhan? Biar aku yang mendamaikan, tunggu situasi membaik..."
"Jangan mimpi!"
Zhang Tao tetap tenang: "Lupakan itu, percuma! Si nak ini marah karena aku tidak menyelamatkan kampusnya. Sifat keras kepala, tak bisa diajak bicara.
Nanti kalau membuat masalah lagi... lihat saja, pasti akan merengek minta tolong.
Mengandalkan kalian, apa bisa?
Nanti akan kutunjukkan padanya, demi dia, aku sudah berkorban banyak. Kalau Raja Sejati memburunya lagi, aku takkan kabur. Akan kuhabisi satu Raja Sejati dalam 300 ronde pertarungan, sampai luka parah...
Anak kecil ini, mana bisa jadi lawanku?
Aku, Sang Raja Militer, demi si kecil, nyaris tewas dibunuh oleh Raja Sejati liang bumi... Pasti dia tersentuh sampai sujud lima kali, menangis histeris."
Zhang Tao berkata dengan tertawa: "Masalah kecil saja, tak perlu dipermasalahkan. Kali ini serangan balik Universitas Iblis sudah hampir selesai. Nanti Raja Serigala Abu-abu dan yang lain mungkin akan datang. Ingat, koordinasi strategi. Kalian semua bertarung di sisi lain, aku yang akan hadapi mereka. Kalau sampai terluka parah, pastikan aktingmu meyakinkan..."
Li Zhen terdiam membeku, lama baru menghela napas: "Perlukah segitunya?"
"Dasar tolol..."
"Lupakan!"
Zhang Tao menggeleng, dasar orang bodoh, pikirnya aku pura-pura terluka cuma demi memperbaiki hubungan dengan Fang Ping?
Zhang Tao menarik napas dalam-dalam, suaranya berat: "Pura-pura terluka itu agar Raja Sejati liang bumi fokus ke Tanah Pertempuran Raja! Bukan cuma aku, kau juga harus pura-pura babak belur!"
Kali ini, Perang Level Puncak benar-benar harus meledak!
Buat mereka merasa sudah menyakiti kita sampai kami tak berani bersuara!
Hanya dengan begitu mereka akan tenang.
Kalau tidak, saat kita saling mengintai, berani mereka berperang melawan Dua Raja?
Tidak takut kita yang akan panen keuntungan?
Tentu, jangan terlalu lemah, jangan terlalu parah... Intinya, buat keributan besar! Tiga liang bumi berperang bersamaan, Level Puncak bertempur serentak, idealnya puluhan Level Puncak terlibat!
Pokoknya, kita harus membuat mereka ketakutan, tapi sekaligus menghancurkan diri kita sendiri!
Pukul mereka sampai mereka merasa ini bukan saat yang tepat untuk menyerang dunia manusia, pukul sampai mereka juga mengira kita bukan lawan mereka yang bisa dibunuh! Antara kita dan Dua Raja, biarkan mereka memilih Dua Raja..."
Li Zhen berkata dengan suara berat: "Harus berakting lagi? Sulit mengontrol tingkatannya. Jika terlalu lemah, mereka tak percaya. Jika agak lemah, mungkin mereka malah berbalik menyerang dunia manusia, mengira kita cuma pajangan. Jika terlalu kuat, mereka tak berani melawan Dua Raja, malah bersekutu dengan Dua Raja..."
Zhang Tao merenung: "Memang sulit, tentu saja bagi Anda! Anda tak perlu berakting, Anda benar-benar terluka! Kali ini, Anda harus bertarung mati-matian, membunuh satu Raja Sejati dengan luka parah di tubuh sendiri, membuat lawan takut tapi tidak sampai mati ketakutan!
Singkatnya, mereka yang mati, kita yang terluka parah!
Buat mereka percaya bahwa pertukaran bisa menghabisi kita, itu sudah cukup!
Jika pertunjukan besar ini berhasil, kita bisa duduk santai menonton adegan selanjutnya!
Sebelumnya Raja Perintah menguji Tanah Pertempuran Raja, Dua Raja membuka beberapa rahasia. Raja Perintah mungkin sudah tahu beberapa kelemahan mereka."
Membahas ini, Li Zhen duduk sambil berkata berat: "Menurutmu jika Raja Sejati liang bumi bertarung melawan Dua Raja, siapa yang menang? Juga, jika benar ada pejuang top di sini yang mencuri jalan harapan Dua Raja...
Dua Raja minimal pejuang yang sudah membuka tiga jalan. Saat itu tiba... Zhang Tao, kau akan menjerat diri sendiri!
Tiga jalan harapan, meski orang lain mendapat pencerahan, belum tentu bisa melangkah jauh.
Tapi seperti sosok Raja Perintah, begitu benar-benar menapak lima jalan harapan, meski tiga lainnya masih pendek, kekuatannya akan meledak drastis!
Sedangkan Raja Perintah dan kawan-kawan yang telah membangun bisnis bertahun-tahun, akarnya lebih dalam daripada Dua Raja, saat itu Pertempuran besar pecah, kita benar-benar akan menghadapi masalah besar!"
Zhang Tao menarik napas dalam-dalam, perlahan berkata: "Lolos dari jurang kematian, ini langkah darurat! Dibandingkan ini, kita tak punya pilihan lebih baik! Sebenarnya aku juga berharap saling melukai, korban berjatuhan, kalau 70-80 Raja Sejati mati, apa kita masih perlu takut pada liang bumi?
Tapi ini tidak realistis, kalau benar 3-5 Raja Sejati tewas, mungkin Pertempuran besar akan berhenti.
Jadi aku lebih berharap kedua pihak deadlock, sama-sama terluka parah..."
Zhang Tao berbicara beberapa kalimat, lalu menghela nafas: "Lihat nasib saja! Mustahil semuanya sesuai keinginan kita! Selain itu, suruh Pasukan Bintang Jatuh masuk ke Liang Bumi Xishan, bertahan untuk Pertempuran besar!
Suruh Zhang Weiyu ke Liang Bumi Perbatasan Barat, kali ini... suruh dia tukar beberapa Kasta Sembilan kuat liang bumi, biarkan dia hidup keluar, tapi dengan luka parah yang mengancam nyawa, jangan breakthrough di liang bumi, tidak, lebih baik orang mengira harapan breakthrough-nya diputus!
Seperti Kong Lingyuan dulu, suruh dia bertapa!
Dalam pengasingan diri melakukan breakthrough... ini bisa menyembunyikan seorang Level Puncak!"
Li Zhen mengeluh pusing: "Kau bicara mudah! Terluka tapi tidak mati, membuat orang hilang harapan breakthrough, ini mudah diucapkan, satu kecerobohan... Zhang Weiyu bisa tumbang!"
"Tidak ada rencana sempurna! Jika tidak masuk akal, utamakan melarikan diri!"
Zhang Tao tersenyum: "Coba tidak apa-apa! Manusia tidak boleh lagi mencapai Level Puncak, berturut-turut ada yang berhasil，apakah liang bumi benar-benar masih bisa menunggu? Membunuh beberapa Kasta Sembilan, tidak sebanding. Bukan hanya Zhang Weiyu, termasuk Wu Kuishan!"
Zhang Tao mengerutkan alis: "Kedua orang ini, jika berhasil，sebaiknyadi tanah dan sembunyikan diri! Terutama saat ini, sama sekali tidak boleh sampai liang bumi mengetahui informasi bahwa Tiongkok memiliki dua Level Puncak baru! Jika tidak, bukan perselisihan internal liang bumi lagi, melainkan kerja sama untuk melawan kita!"
Li Zhen merenung: "Menyembunyikan... Cukup sulit!"
"Aku tahu, nanti kita berdua bersama Nanyun Yue dan beberapa orang membuat segel, biarkan merekadan bersembunyi di dalamnya, menunggu Pertempuran besar pecah baru bisa berperan maksimal! Munculnya dua Level Puncak tiba-tiba mungkin bisa membuat mereka lengah, membunuh satu dua Pejuang Raja Sejati!"
"Sudah tahu."
Li Zhen mengangguk perlahan, terlihat berpikir.
Zhang Tao melanjutkan: "Masih bengong apa? Segera atur! Di sini aku juga ada urusan, jangan terus datang ke tempatku, apa komando militer tidak sibuk? Hasil pertempuran di Ibu Kota belum dihitung?
Bagaimana dengan Liang Bumi Kota Terlarang yang kamu tangani?
Berapa banyak populasi yang sudah direlokasi?
Selain itu, sebaiknya periksa Laut Terlarang, jangan sampai ada masalah.
Lagipula, sekarang Liang Bumi Kota Terlarang milik kita, tidak perlu terus menjaga di Gunung Penjagal, beri kesempatan Nanyun Yue untuk memberi gentar di tanah terlarang...
Lalu, rencana komando militer merekrut satu juta prajurit, sudah dilaksanakan?
"Li Zhen, Anda tidak apa-apa?"
"Sangat santai?"
Li Zhen merasa campur aduk, namun menyadari masih banyak tugas yang harus diselesaikan. Tanpa basa-basi lagi, ia segera pergi.
Saat hendak pergi, tiba-tiba terpikir: Sepertinya aku lupa sesuatu.
Benar, apa yang kulupakan ya?
Zhang Tao tidak peduli dengannya. Ia takkan memberitahu Li Zhen bahwa orang ini sebenarnya datang untuk batu energi, tapi saat pergi malah lupa tujuannya.
Ia sengaja tidak mengingatkan Li Zhen. Setelah Li Zhen pergi, bergumam: "Kali ini... kita harus memanfaatkan Pertempuran Kota Iblis untuk saling turun tangan! Baru dengan cara ini bisa mendorong liang bumi dan Dua Raja saling bermusuhan!"
Tapi perang besar tanpa alasan... terlalu dipaksakan!
Harus yang tidak disengaja, bahkan kita manusia pun tak menyangka akan terjadi ledakan perang...
Kalau begitu, kuncinya ada di Kota Iblis!
Zhang Tao memandang ke kejauhan, mengarah ke Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Masalah ini mungkin bergantung pada Fang Ping.
Dialah provokator... kali ini harus kita biarkan dia membuat masalah besar, memancing kemarahan Raja Sejati sampai-sampai melanggar pantangan menyeberangi Gunung Penjagal untuk membunuhnya, memprovokasi pihak lawan.
Masalah seperti apa yang bisa membuat Raja Sejati marah sampai seperti itu?
"Membuat Raja Sejati marah tak terkendali... kita tinggal pasif menanggapi tantangan! Manfaatkan momentum untuk memicu perang total Level Puncak, tapi bukan pertempuran hidup-mati..."
Zhang Tao terus mengulang-ulang kalimat itu, merenung dalam-dalam, mempertimbangkan matang.
Ini perkara yang sulit.
Harus ekstra hati-hati agar pejuang Level Puncak manusia tidak benar-benar runtuh!
Selain itu harus menguasai porsinya, jangan sampai perang total benar-benar datang secara total.
"Seketika, Zhang Tao juga mulai pusing."
"Selain itu titik krusial masih di Shanghai, seharusnya apa yang dilakukan si nak Fang Ping?"
"Haruskah aku memberikan bimbingan?"
"Tapi kalau kuberi petunjuk tentang harapan meledakkan Pertempuran Besar Level Puncak... mengingat karakternya yang seperti ini, begitu melampaui batas, benar-benar bisa memicu pertarungan sampai mati."
"Ukuran!"
"Sulit!"
"Haruskah kuberitahu?"
"Kalau diberitahu, repot - dia akan sewenang-wenang. Tidak diberitahu juga repot - mungkin dia tidak bisa memprovokasi perang besar..."
……
"Zhang Tao sedang mempertimbangkan hal ini."
"Sementara Fang Ping, setelah berbincang dengan Chen Yunxi, juga sedang memikirkan sesuatu."
"Kalau kali ini aku membuat masalah besar, apakah Lao Zhang akan membiarkan saja?"
"Tapi sebelumnya kami sudah berbalik melawan. Kalau aku membuat masalah lagi, si orang tua ini mungkin benar-benar akan membiarkan, lalu bilang 'masalah yang kau buat sendiri, tanggung sendiri' - Fang Ping pasti menggerutu."
"Sulit!"
"Mengontrol ukuran ini, jangan sampai terlalu memprovokasi Raja Sejati. Kalo nggak, Raja Perang mungkin tidak sanggup menahan."
"Tapi begitu perang besar pecah, bagaimana mengontrol ukurannya? Lagipula aku target eliminasi dua Wangting. Keberadaanku di liang bumi sendiri sudah jadi masalah. Tapi kalau tidak pergi, masalahnya lebih besar. Tanpa serangan balik dariku, justru itu yang akan membuat orang-orang Universitas Bela Diri bunuh diri!"
"Seketika, Fang Ping juga mulai pusing!"
"Ukuran ini sulit diukur. Seperti kebiasaan sebelumnya, ini harus diserahkan ke Zhang Tao. Tapi sekarang, kami sudah berbalik melawan. Fang Ping saja tidak menggubrisnya, mana mau berdiskusi."
Tapi sudah disepakati, pertarungan ini akan sulit!
"Selain itu, pertempuran besar adalah pembakaran uang. Kali ini aku mungkin harus mengorbankan nilai kekayaan tak terhitung. Harus balik modal! Kalo nggak, kebangkrutan menanti. Tapi balik modal pun jadi masalah."
"Haruskah aku menemui dia untuk mengajukan permintaan?"
"Nanti saja!"
Fang Ping pusing, mempersiapkan diri untuk pergi ke Domain Kuno dulu dan membahas ini setelah kembali.
Dia berencana masuk lebih dulu menemui saudara besar Jiao, baru menyusun strategi setelah melihat hasilnya.
