Saat Fang Yuan sedang dimarahi, Fang Ping juga sedang berdiskusi tentang Fang Yuan bersama Chen Yunxi.
Chen Yunxi tersenyum lebar, berjalan di samping Fang Ping sambil berkata: "Yuan Yuan kali ini mungkin akan sengsara. Kabar sudah tersebar, sekarang semua mengawasinya. Gadis ini bilang tidak ikut kompetisi, universitas bela diri lain pasti akan memberontak."
Chen Yunxi tertawa terbahak, "Kalau Yuan Yuan mundur dari kompetisi sekarang, guru dan murid universitas lain mungkin benar-benar akan datang ke Universitas Iblis untuk minta penjelasan."
Fang Ping tersenyum, sambil memandang sekeliling menjawab: "Rugi sedikit, dapat keuntungan."
"Ya."
Chen Yunxi juga tidak punya pemikiran lain, segera beralih membicarakan hal lain.
"Kakek dua hari lagi akan memimpin tim ke sini. Untuk serangan balik Universitas Iblis ini, kakek berminat ikut... Fang Ping, menurutmu perlu bantuan kakek?"
Sambil bicara, Chen Yunxi menambahkan: "Ngomong-ngomong, kakakku dan yang lain juga akan datang."
“Kakakmu?”
Fang Ping agak terkejut, kini dia lebih banyak berinteraksi dengan petarung high-level dan sering kontak dengan Pejuang Kasta Sembilan.
Adapun murid universitas bela diri, saat ini memang jarang dia berhubungan.
"Chen Haoran sekarang sudah tingkat berapa?"
"Tingkat lima fase menengah."
Chen Yunxi terkekik kecil dengan wajah berseri, berbisik: "Kakakku sekarang bahkan tidak berani meneleponku. Beberapa hari lalu aku beri tahu dia aku sudah mencapai penyatuan energi vital dan darah, langsung dia tutup telepon..."
Fang Ping tersenyum kecut, Chen Yunxi melanjutkan: "Tapi kakak sulungku sudah mencapai level enam."
Chen Haoran adalah Kakak Kedua Chen Yunxi, dia masih punya kakak sulung yang tidak terlalu akrab dengan Fang Ping.
Namun dia punya sepupu laki-laki yang dikenal Fang Ping, prajurit Militer Chen QiuFeng, juara pertama kasta tiga zaman dulu.
Sedang menjabat di Komando Militer Perbatasan Utara.
Dulu Fang Ping pernah menantang petarung kasta tiga di utara, menempuh rute tak terkalahkan di kasta tiga, dan pernah bertarung dengannya.
Mengingat Chen QiuFeng, Fang Ping teringat Guo Xuan.
Kakaknya Guo Sheng!
Prajurit berkarakter kuat itu!
Guo Xuan dan Chen QiuFeng sama-sama petarung Komando Militer Perbatasan Utara. Hingga kini Fang Ping masih ingat, dulu saat ke perbatasan utara, satu memintanya merawat adik perempuannya, satunya lagi memintanya menjaga adik laki-lakinya.
Kilasan kenangan berlalu di benaknya, tiba-tiba Fang Ping berkata: "Banyak orang akan datang kali ini. Sudah lama tidak bertemu kenalan lama, kesempatan ini bisa kita gunakan untuk kumpul-kumpul."
Chen Yunxi menyipitkan mata sambil tersenyum: "Ya, kali ini banyak orang dari universitas bela diri yang akan ikut pertempuran balasan. Orang-orang dari Universitas Bela Diri Ibu Kota, Universitas Bela Diri Nanjing, Universitas Bela Diri Nanjiang, Universitas Normal Tiongkok Timur, Nanwu..."
Chen Yunxi menyebutkan satu per satu dengan fasih, lalu kembali tersenyum manis: "Oh ya, Ling Yiyi dan teman-temannya juga akan datang. Sebelumnya Ling Yiyi pernah menghubungiku dan bertanya apakah boleh bertukar pengalaman dengan Universitas Bela Diri Iblis. Dulu saat Tengkorak Besi menjabat sebagai ketua..."
Fang Ping tiba-tiba menatapnya, "Telingaku tuli kali ya?"
"Apa yang baru saja kau katakan?"
"Tengkorak Besi?"
Fang Ping memandangnya dengan heran. Biasanya Chen Yunxi selalu memanggil 'senior', kok sekarang berubah jadi "Tengkorak Besi"?
Chen Yunsi tak ambil pusing. Dia sudah terbiasa mendengar panggilan itu, bahkan hampir lupa nama asli Li Hantong. Semua orang memanggilnya Tengkorak Besi, jadi dia ikut-ikutan saja.
"Dulu saat kamu menjadi ketua, bukankah pernah berdiskusi dengan Senior Tengkorak Besi tentang pertukaran guru-murid antara Universitas Bela Diri Ibu Kota dan Universitas Bela Diri Iblis? Sebenarnya sempat ada pertukaran singkat beberapa waktu, tapi cepat berakhir. Sekarang Ling Yiyi ingin mengangkat lagi masalah ini. Fang Ping, apa kita setuju?"
Fang Ping terkekeh: "Dia cuma ingin mengeruk keuntungan dari Universitas Bela Diri Iblis. Lagipula si Tengkorak Besi ini, setelah beberapa kali transaksi, sudah dapat banyak batu energi, tapi masih saja setiap hari menggesek-gesek batu energi di tempatku untuk latihan. Dasar, seperti pepatah 'anak perempuan yang sudah menikah bagai air yang ditumpahkan', tapi dia malah masih ingat rumah orang tuanya."
Harus diakui, Rektor Tua Universitas Bela Diri Ibu Kota memang sangat bijak dan berpikiran terbuka dulu.
Dia mengirim Li Hantong ke Universitas Bela Diri Iblis!
Saat mengantar Li Hantong ke sini, pihak yang bersangkutan tidak mengharapkan imbalan, hanya ingin memberikan platform yang lebih baik bagi Li Hantong.
Hasilnya, Li Hantong baru setengah tahun di Universitas Bela Diri Kota Iblis, tapi senjata dewa, batu energi, buah energi dan barang-barang semacam itu dibawa ke Universitas Bela Diri Ibu Kota bagai hujan uang.
Setiap kali mendapat hasil, Li Hantong hampir tidak menyisakan apa-apa untuk dirinya sendiri. Dia menggesek-gesek batu energi Fang Ping untuk latihan, menurutnya "keluarga sendiri tidak perlu bicara dua bahasa".
Adapun miliknya... habis!
Universitas Bela Diri Ibu Kota tidak mudah melatihnya. Staf dan murid di sana hidup pas-pasan. Setiap kali dia memegang sumber daya berharga, melihat kemewahan Universitas Bela Diri Kota Iblis lalu membandingkan dengan Universitas Bela Diri Ibu Kota, dia tidak bisa menahan diri untuk pergi ke sana dan hampir menguras semua asetnya.
"Kali ini semua akan datang, bagus juga, berkumpul bersama. Sudah lama benar tidak berkumpul."
Fang Ping merenung. Sebenarnya waktu tidak terlalu lama, tapi dia merasa sudah melewati masa yang sangat panjang.
Pertandingan Pertukaran Universitas Bela Diri angkatan pertama, sampai sekarang baru dua tahun.
Tapi wajah-wajah masa lalu itu mulai kabur dalam ingatan.
Bagaimana kabar Chen Jiasheng dari Donglin, Han Xu dari Universitas Bela Diri Ibu Kota, Sun Mingyu dari Universitas Bela Diri Xinjiang Utara?
Apakah ada yang sudah mati?
Mungkin ada.
Hati Fang Ping tergugah oleh perasaan pilu. Para peserta tahun itu dulunya adalah elit mahasiswa baru universitas bela diri, kini sudah menjadi murid tahun ketiga yang menjadi penyangga utama kampus.
Dua tahun ini bertepatan dengan periode ledakan pertempuran yang sering terjadi. Bahkan Universitas Bela Diri Kota Iblis kehilangan banyak orang, apalagi daerah-daerah ini.
Mungkin, beberapa orang tidak akan pernah terlihat lagi.
……
Saat Fang Ping sedang berjalan-jalan di Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Nanwu.
Wang Jinyang dan Gubernur Zhang Dingnan juga sedang berdiskusi sambil berjalan di kampus.
Zhang Dingnan memandang Wang Jinyang yang tenang di sampingnya, tergugah oleh perasaan pilu. Di usia 21 tahun, setahun lebih tua dari Fang Ping, seandainya bukan karena kecelakaan, mungkin belum wisuda sampai sekarang.
Tapi sekarang, pemuda ini terus melakukan terobosan dengan kecepatan yang luar biasa.
Memikirkan ini, Zhang Dingnan merasa Wang Jinyang terlalu matang untuk usianya, seolah tak pernah tergoyahkan oleh hal duniawi. Ia bercanda: "Fang Ping setara Kasta Sembilan, Li Hantong sudah naik level delapan, Yao Chengjun juga sepertinya akan segera menyusul - tinggal beberapa bagian tulang tengkorak yang belum ditempa. Kamu baru mencapai level tujuh tahap tinggi, bahkan belum mulai pengerasan tengkorak. Bukankah mereka sudah jauh meninggalkanmu? Tak ada ide?"
Wang Jinyang menjawab dengan tenang: "Masing-masing punya jalannya sendiri. Tak perlu terburu-buru sekarang. Yang penting bisa berperan saat Pertempuran besar dimulai."
Sambil berbicara, matanya menyapu sekeliling lalu melanjutkan: "Gubernur, apakah liang bumi Nanjiang akhir-akhir ini normal?"
"Cukup baik."
"Harap lebih waspada, terutama di Domain Kuno di sebelah timur yang berdekatan dengan liang bumi Danau Utara. Begitu ada keanehan, segera atur evakuasi."
Zhang Dingnan bertanya serius: "Ada masalah? Terjadi sesuatu?"
Wang Jinyang terlihat berpikir, lalu berkata perlahan: "Ada sedikit masalah. Waktu aku masuk ke liang bumi Nanjiang sebelumnya, sepertinya ada sesuatu yang menarikku ke sana. Mungkin penghuni di dalam sedang mencoba menarikku, ingin memancingku masuk..."
"Ya?"
Zhang Dingnan kini sudah sedikit memahami hal ini, berkata dengan terkejut: "Bukannya dikatakan, petarung kuno di dalam sana, meski masih hidup, tidak bisa keluar? Bagaimana mungkin bisa menarikmu pergi? Kota Nanjiang berjarak ribuan li dari sana..."
Wang Jinyang menggelengkan kepala: "Tidak terlalu jelas. Kali ini saat ke Universitas Bela Diri Kota Iblis, aku juga berencana berkonsultasi."
Petarung zaman baru seni bela diri, beberapa hal tidak akan disembunyikan.
Jika di zaman lain, kemungkinan besar hal seperti kesempatan besar ini akan ditahan dalam hati, mencari cara sendiri untuk merebut peluang.
Tapi di zaman baru seni bela diri, karena beberapa Level Puncak bertindak sangat adil dan transparan, membuat orang percaya, jadi umumnya beberapa rahasia rela diungkapkan.
Inilah peran pemimpin sejati yang baik, semua orang mempercayai mereka.
"Menarikmu untuk pergi..."
Zhang Dingnan mengerutkan kening: "Lebih baik berhati-hati, jangan gegabah pergi! Kalian beberapa orang ini sekarang jadi sorotan, bukan hanya kami yang memperhatikan, seluruh dunia mengawasi!"
Bahkan liang bumi pun mengawasi kalian, para petarung kuno di Domain Kuno ini mungkin punya maksud tersembunyi.
Ngomong-ngomong, bukannya Gunung Penjagal di Liang Bumi Nanjiang dijaga oleh Raja Perang?"
"Senior Raja Perang pergi ke Universitas Bela Diri Kota Iblis. Saat ini wilayah Nanjiang tidak ada Level Puncak yang mengawasi, jadi harus lebih waspada."
Wang Jinyang melanjutkan: "Jika Universitas Bela Diri Kota Iblis melakukan serangan balik kali ini, mungkin memicu perubahan di liang bumi lain. Wilayah kita tanpa pengawasan Level Puncak, level Kasta Sembilan hanya Master Fan yang ada di sini, Gubernur harus lebih berhati-hati."
Zhang Dingnan tersenyum, lalu menghela napas, "Nanjiang sedang melemah momentumnya. Susah payah dapat beberapa bibit unggul, eh Fang Ping malah kabur. Kalo nggak, meskipun ada perubahan situasi di Liang Bumi Nanjiang, setidaknya dengan kehadiran Fang Ping masih ada sedikit keyakinan. Nanjiang lokal tak punya Kasta Sembilan, Guru Fan kan bukan pejuang lokal Nanjiang. Jinyang, nasib Nanjiang punya Kasta Sembilan pertama sekarang ada di tanganmu!"
Nanjiang yang luas dengan populasi puluhan juta jiwa.
Tapi dari 48 Kasta Sembilan dalam daftar peringkat, tak satu pun berasal dari Nanjiang!
Tapi pejuang Generasi Baru, Fang Ping yang termasuk yang terbaik, berasal dari Nanjiang. Ini jadi satu-satunya kebanggaan Nanjiang.
Selain itu, Nanwu juga berkembang pesat dalam dua tahun terakhir. Setelah rektornya gugur, Wang Jinyang mengambil alih tanggung jawab, meraih banyak sumber daya, dan membantu dua wakil rektor naik ke level tujuh.
Mentornya Zhang Qingnan, sejak kembali dari Domain Kuno, juga menunjukkan kemajuan pesat hingga mencapai tahap penyatuan energi vital dan darah.
Satu kampus punya tiga master, dibandingkan dua tahun lalu, selain Universitas Ibu Kota, Universitas Iblis, dan Akademi Militer Pertama, ini sudah termasuk yang terkuat.
Tapi sekarang, sepertinya masih kurang.
Wang Jinyang tertawa, "Gubernur ngapain mengandalkan saya? Saya rasa Gubernur sendiri mungkin bisa lebih cepat dari saya."
"Saya?"
Zhang Dingnan tersenyum pahit, "Saya baru saja mencapai level tujuh pertengahan. Ini pun berkat bantuan kalian yang menemukan otak inti, jadi kecepatan latihan meningkat. Kalo nggak, dalam waktu kurang dari tiga tahun mana mungkin mudah naik satu sub-level."
"Dia baru saja menembus level tujuh. Saat Fang Ping sedang mempersiapkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi, dia berhasil mencapai level tujuh dan membuat sensasi cukup besar kala itu."
"Kini dalam waktu kurang dari tiga tahun, dia sudah memasuki tahap pertengahan level tujuh. Tahap tinggi mungkin tidak akan lama lagi, mungkin tahun depan sudah bisa tercapai."
"Di masa lalu, peningkatan dari level tujuh pemula ke tahap tinggi dalam lima tahun saja sudah dianggap mustahil."
"Tapi sekarang, benar-benar tidak mungkin."
"Wang Jinyang tersenyum: 'Belum tentu. Sebelumnya Fang Ping menelepon saya, mengatakan bahwa di liang bumi Shanghai dia mendapatkan hasil tak terduga. Master Lü Zhen telah kembali, dan... naik level ke gelar master!"
"Tiga tahun lalu, Master Lü Zhen masih level tujuh. Tapi sekarang sudah mencapai Kasta Sembilan!"
"Yang lain mungkin tidak bisa naik level cepat, tapi Gubernur menurut saya pasti bisa. Gubernur selalu menolak pergi ke Shanghai. Menurut saya... Anda harus pergi kali ini.'"
"'Saya pergi ke Shanghai?'"
"Zhang Dingnan terlihat terkejut. Wang Jinyang dengan perasaan campur aduk mengingatkan: 'Fang Ping sebenarnya adalah setengah murid Anda! Dia tidak bisa benar-benar melepaskan diri dari Nanjiang."
"'Anda lupa? Sejak mulai latihan jalan pedang, teknik tempur yang digunakannya selalu ciptaan Anda sendiri!"
"'Orang ini masih menggunakan teknik Anda sampai sekarang, meski sudah melakukan beberapa modifikasi. Pada intinya tetap teknik tempur ciptaan Anda.'"
"'Kalau begitu, bukankah dia harus memberikan imbalan?'"
"Dia sudah menjadi kuat, setidaknya harus memberi balasan. Jika Anda berhasil mendapatkan teknik latihan kemampuan spiritual dan masalah spiritualitas teratasi, mungkin bisa mencoba memperoleh materi abadi darinya untuk meningkatkan kekuatan Golden Body dengan cepat. Tidak kalah cepat dari Master Lü, mungkin bahkan lebih cepat."
Zhang Dingnan tersenyum kecut: "Begitu kau katakan, aku jadi teringat. Memang harus pergi ke Shanghai, mungkin ada hasil. Sejujurnya, situasi sekarang berkembang terlalu cepat. Dulu level tujuh sudah dianggap kuat. Tapi kini perang terus terjadi, bahkan kekacauan Kasta Sembilan. Jika tidak naik ke level Kasta Sembilan, benar-benar akan menjadi beban."
Wang Jinyang tidak berkomentar. Zhang Dingnan yang mendatangi Fang Ping untuk meminta sumber daya berharga, itu hal yang wajar.
Sekalipun Fang Ping sudah pindah seluruh keluarganya dari Nanjiang, dia tetap petarung asal Nanjiang.
Saat ini momentum Nanjiang melemah, liang bumi Nanjiang sulit ditangkal. Meski teknik tempur Zhang Dingnan disumbangkan gratis, karena Fang Ping sudah mempelajarinya, seharusnya ada sedikit hutang budi.
Wang Jinyang tidak melanjutkan topik ini, tapi dalam hati memikirkan masalah liang bumi Nanjiang.
Setelah urusan Shanghai selesai, mungkin Fang Ping harus pergi melihat.
Tidak, mungkin akan sangat berbahaya.
Situasi di Gunung Ziga ini tidak jelas bagaimana sebenarnya.
Dia benar-benar merasakan tarikan yang tidak terjadi di domain lain.
Dari 8 domain utuh di Tiongkok, dia sudah mengunjungi dua. Bahkan di dalam domain sekalipun, tidak ada fenomena seperti ini.
Kini, di mulut penghubung pun dia merasakan keanehan.
"Gunung Ziga... Siapa yang menarikku ke sana?"
"Apa tujuannya?"
"Mo Wenjian?"
Di hati Wang Jinyang muncul banyak pikiran, juga terasa sedikit menakutkan.
Apakah orang di dalam sudah keluar?
Kalo nggak, bagaimana mungkin bisa menembus dinding domain, bahkan merusak segel, untuk membimbing diri sendiri?
……
Pertandingan Pertukaran Universitas Bela Diri akan dibuka pada 18 Desember, mulai tanggal 17 sudah berdatangan guru-murid universitas bela diri ke Universitas Iblis.
Banyak kenalan Fang Ping terlihat dalam barisan peserta.
Dari Universitas Ibu Kota, Han Xu dan Ling Yiyi sudah tiba. Liu Shijie dari Universitas Bela Diri Tiongkok kini menjabat sebagai mentor tim.
Di Universitas Donglin, Chen Jiasheng menjadi Ketua Klub Seni Bela Diri.
Universitas Jingnan mengirim Chen Yaoting sendiri sebagai pemimpin tim...
Pertandingan Pertukaran Universitas Bela Diri ke-3 bertepatan dengan publikasi rahasia liang bumi yang belum lama ini, membuat rakyat biasa semakin antusias dengan kompetisi bela diri ini. Ditambah dua edisi sebelumnya yang spektakuler, seluruh negeri kembali memusatkan perhatian pada Universitas Iblis.
……
Sementara Tiongkok mempersiapkan pertandingan universitas bela diri dan pertempuran besar yang akan datang,
Di Zona Terlarang,
Kerajaan Takdir Surgawi,
Kota Takdir Surgawi tak secantik Kota Tumbuhan Surgawi yang mirip kota kristal.
Istana Kerajaan Takdir lebih kasar dengan bangunan raksasa untuk memudahkan lalu-lalang monster liang bumi.
Kota Takdir lebih ramai dan meriah dibanding Kota Tumbuhan.
Di pusat istana kerajaan yang megah,
Sebuah aula besar hanya diisi tiga manusia dan satu makhluk.
Ji Yao bersama burung Fengque berdiri di belakang Raja Perintah dan Ji Hong.
Dua Raja Sejati dalam satu keluarga - ini sangat langka terjadi.
"Di dunia manusia, hanya keluarga Li yang memiliki dua pejuang level puncak."
Sedangkan di liang bumi, hanya keluarga Ji yang memiliki syarat seperti ini.
Saat ini, Raja Ji Hong yang bertubuh tinggi sedang berbicara dengan ayahnya.
"Ayah, aku ingin mengundurkan diri."
Ji Hong kembali menyebutkan hal ini, melirik sekilas ke putrinya di sampingnya sambil merenung: "Sekarang aku telah mencapai tingkat Raja Sejati, tetap berada di posisi Raja takkan banyak berpengaruh."
"Jika Yao'er bisa menjadi Raja, dalam situasi tegang ini saat pertempuran besar akan pecah, hati rakyat akan berkondensasi..."
"Dengan menjadi Raja, Yao'er mungkin segera bisa memahami keberadaan jalan harapannya sendiri."
Raja Perintah tidak menoleh, berkata lembut: "Sulit! Raja Bai Shan dan kawan-kawan sudah sangat kecewa sejak kamu menjadi Raja! Kini, Bai Shanyue mereka tewas di Tanah Pertempuran Raja, karena perkataan Fang Ping juga menimbulkan masalah."
"Rapat 100 Raja akan segera dibuka. Kudengar mereka bersekongkol untuk menyerang."
"Dan juga... di pihak Raja Macan..."
Raja Perintah menoleh melihat Ji Yao: "Yao'er terlalu gegabah. Hu Feng seharusnya tidak dibunuh! Kakek bangga melihatmu tumbuh, Bai Shanyue dan Xuan Zhen layak dibunuh!"
"Mereka yang tidak mati hanya akan jadi masalah."
"Tapi Hu Feng... Raja Macan telah bersahabat denganku bertahun-tahun. Hu Feng selalu mempercayaimu sepenuhnya."
"Yao'er, sebelum mencapai level puncak, kau butuh sekutu. Hu Feng adalah asisten yang baik."
“Anda berhasil menjadi Raja, Hu Feng sepenuhnya bisa membantu Anda memimpin pasukan Takdir Surgawi. Tapi sekarang Hu Feng dibunuh, Raja Macan merasa tidak puas. Dalam Rapat 100 Raja kali ini, mungkin dia tidak akan mendukungku lagi.”
Ji Yao merasa perlu menjelaskan, namun merasa terhina. Wang Zu pun tidak percaya dia tidak membunuh Hu Feng!
Tapi Hu Feng benar-benar bukan dia yang membunuh!
Bukan hanya Hu Feng, bahkan jika diakuinya, tak ada yang percaya.
Bai Shanyue juga bukan dia yang bunuh, Xuan Zhen pun bukan!
Tapi dengan beberapa kalimat Fang Ping, meski tak diucapkan, semua menganggap dialah pelakunya. Bahkan Raja Perintah berpikir demikian, apalagi yang lain.
“Wang Zu, Hu Feng benar-benar bukan Yao'er yang bunuh!”
Di samping, Fengque segera berkicau, bisa memberikan kesaksian!
Raja Perintah tersenyum dingin: “Sudah terjadi, tak perlu dipusingkan. Yao'er, apakah kamu... bekerja sama dengan Fang Ping?”
Ekspresi Ji Yao berubah, dipaksakan tersenyum: “Wang Zu, aku dan Fang Ping takkan berdamai, mana mungkin bekerja sama dengannya!”
Raja Perintah mengabaikan, berbisik: “Jika ada kerja sama, kita bisa menghubungi Fang Ping... Orang ini statusnya tinggi di Tanah Kebangkitan. Bisa dibicarakan kerja sama.”
Wajah Ji Yao pucat. Di samping, Ji Hong bertanya: “Apa maksud Ayah?”
“Sudah ada jejak samar di Tanah Pertempuran Raja! Dua Raja hampir terbangun sepenuhnya! Tapi selama Tanah itu tak dihancurkan, kita tak bisa masuk. Para Pejuang Raja Sejati ini saling lempar tanggung jawab, tak ada yang mau pertama masuk ke Tanah Pertempuran Raja.
Jika benar-benar mengumpulkan kekuatan seratus Raja, Jalan Inti kacau tidak berarti apa-apa, bisa langsung dihancurkan!
Tapi semua tidak mau, tak ada yang rela menjadi batu loncatan untuk orang lain..."
Raja Perintah berkata dengan haru: "Raja Sejati Benua Dewa pun begitu, Anda dan aku juga sama, memang tak bisa menyalahkan yang lain. Tapi tidak boleh memberi waktu pemulihan ke Dua Raja, manfaatkan masa lemah mereka, kita luncurkan serangan mematikan satu pukulan, eksekusi Dua Raja, ini pilihan terbaik!
Jadi, harus menghancurkan Tanah Pertempuran Raja!
Sedangkan Tanah Pertempuran Raja, petarung yang telah memasuki Jalan Dewa tidak bisa masuk, masuk akan terkena serangan Jalan Inti kacau.
Petarung yang belum masuk Jalan Dewa di Benua Dewa memang banyak, tapi belum tentu bisa membantu kita menyelesaikan beberapa hal!
Justru di wilayah Tanah Kebangkitan, Fang Ping punya kemampuan luar biasa. Jika dia masuk ke Domain Jenderal Dewa di inti terdalam Tanah Pertempuran Raja, mungkin bisa melakukan sesuatu, menjebol segel Tanah Pertempuran Raja!
Biarkan Dua Raja sepenuhnya terpampang di depan kita. Saat itu, seratus Raja berkumpul, sehebat apapun Dua Raja, pasti menemui ajal!"
Raja Perintah juga merasa campur aduk, petarung Kasta Sembilan liang bumi sangat banyak, yang belum masuk Jalan Inti lebih banyak lagi.
Tapi berapa orang yang bisa menguasai strategi kerja sama dari dalam-luar, menghancurkan Tanah Pertempuran Raja, agar Raja Sejati bisa masuk?
Setelah berpikir-pikir... Raja Perintah tiba-tiba merasa, mungkin Fang Ping bisa melakukannya!
Dia tidak mengenal Fang Ping, tapi dia tahu reputasi Fang Ping, tahu betapa sanggupnya dia membuat masalah dan kekacauan!
Orang lain tak yakin, tapi si itu berhasil masuk. Bahkan tanpa bantuan, Raja Perintah curiga si itu bisa jebol inti kekuasaan sendirian.
Ji Hong tertegun sebentar, mengajak Fang Ping untuk membantu?
Ji Yao malah terlihat kosong, buru-buru bertanya: "Wang Zu, kita serahkan pada dia untuk jebol Tanah Pertempuran Raja? Wang Zu... Apa ini tepat? Lagipula dia belum tentu berani datang. Sekarang banyak Raja Sejati yang ingin membunuhnya. Beranikah dia datang ke Benua Dewa sekarang?"
Raja Perintah tertawa ringan: "Terkadang, permusuhan adalah permusuhan, kerja sama adalah kerja sama. Selama keuntungan besar sejalan, tak ada yang mustahil. Kelompok Raja Militer juga belum tentu bermaksud baik, mungkin menunggu kita bentrok dengan Dua Raja."
Tapi dalam Konferensi 100 Raja kali ini, kita juga akan bahas cara menghadapi wilayah kebangkitan Raja Sejati...
Kerja sama dengan Raja Sejati kali ini kurang bermakna. Justru Fang Ping, memang perlu diajak kerja sama.
Soal keberanian, menurutmu dia berani? Jika diberi keuntungan yang dia butuhkan, akankah dia lakukan?"
Ji Yao langsung menggeretakkan gigi: "Kalau diberi keuntungan, asal nyawanya terlindungi, dia pasti mau! Orang itu rakus luar biasa, pengecut tapi nekat..."
Penilaian Ji Yao kontradiktif, tapi ketakutan akan kematiannya nyata. Tapi keberaniannya benar-benar besar.
Tak ada yang tak berani dia lakukan!
Ji Yao bahkan yakin, jika si itu jadi Raja Sejati, diberi keuntungan, dia berani jadi penusuk gelap untuk membunuh Raja Sejati.
Raja Perintah tersenyum: "Kalau begitu, masih ada ruang untuk kerja sama."
"Wang Zu, tapi dia ancaman besar. Jika Fang Ping tidak dibunuh, Yao'er merasa cepat atau lambat dia akan menjadi bencana..."
"Kali ini kita bisa sekaligus meraih dua tujuan!"
Raja Perintah berkata dengan tenang: "Kalau dia tak tahan godaan, berani datang ke sini... Saat Tanah Pertempuran Raja hancur, kita bisa dengan mudah membunuhnya! Saat itu ratus raja akan hadir, bahkan jika Raja Militer dan yang lain membimbingnya, membunuhnya tak akan sulit."
Ji Yao tertegun sejenak, apakah maksud Wang Zu ingin mengingkari janji?
"Yao'er..."
Di sampingnya, Ji Hong memberikan pengajaran: "Janji dan komitmen hanya berlaku saat kita membutuhkannya! Saat tidak dibutuhkan, itu tak berarti apa-apa!"
Fang Ping punya nilai yang bisa dimanfaatkan, maka manfaatkanlah.
Tapi ketika dia mulai mengancam, atau ancamannya melebihi keuntungan, kita bisa meninggalkan beberapa hal dan memilih rencana yang lebih menguntungkan - menyingkirkannya!
Kali ini, jika kamu bisa membuat Fang Ping membuka Tanah Pertempuran Raja, lalu kemudian membunuhnya, itu akan menjadi prestasi besar bagimu.
Saat itu tiba, Ayahanda bisa dengan wajar memberimu tahta kerajaan!
Sulit membunuh Fang Ping, ini sudah dibuktikan Kerajaan Tumbuhan Surgawi. Dia merebut warisan Jalan Kekuatan Inti Raja Sejati Xuan Yu, dia juga musuh kita!
Membunuhnya juga berarti membalaskan dendam untuk Raja Sejati Xuan Yu!
"Yao'er, jangan punya belas kasihan ala wanita..."
Ji Yao diam. Ini bukan soal belas kasihan wanita.
Dia selalu ingin membunuh Fang Ping.
Tapi pemikiran Ayahanda dan Wang Zu terlalu sederhana. Kalau Fang Ping mudah dibunuh, dia sudah mati sejak lama.
Si itu terlalu licik!
Dia masih berpikir, Raja Perintah membuka mulut: "Wilayah Selatan Ketujuh mungkin akan segera mengalami ledakan perang. Fang Ping kemungkinan besar akan muncul di sana. Raja Bambu dan Raja Serigala Abu-abu sudah mulai mengumpulkan beberapa Jenderal Dewa..."
Yao'er, kali ini kamu juga bisa pergi melihat. Jika bertemu Fang Ping, lebih baik tangkap dia hidup-hidup.
Jika tidak bisa menangkap, maka bicarakan kerja sama dengannya."
Ji Yao tertegun, harus pergi ke domain luar lagi?
Sekarang dia agak takut pergi ke domain luar!
Terakhir kali di Wilayah Selatan ke-18, dia dikejar-kejar Fang Ping sampai kondisi memprihatinkan, sampai sekarang masih ada bayangan psikologisnya.
Ji Hong melihat putrinya diam, tersenyum: "Kali ini percaya saja. Aku akan menyuruh Ji Nan membawa 5 Jenderal Dewa mendampingimu. Kamu tidak perlu ikut bertarung, tunggu saja di Penghubung Gunung Penjagal."
Jika Raja Bambu dan kawan-kawan menang, usahakan tangkap hidup-hidup Fang Ping!
Jika kalah, baru kamu ajak bicara kerja sama."
Ji Yao masih ragu: "Apa dia bisa membuka segel Tanah Pertempuran Raja?"
Raja Perintah berkata perlahan: "Tidak sepenuhnya mengandalkan dia, tapi dia lebih berharapan. Bahkan Raja Feng sekalipun sekarang tidak akan turun tangan ke Fang Ping demi membuka Tanah Pertempuran Raja."
Selain itu, berikan saja lebih banyak keuntungan, jangan pedulikan ini!
Bisakah dia merenggutnya, tergantung apakah dia punya perintah ini!"
Ji Yao paham, cukup tawar setinggi langit.
Ketika Fang Ping benar-benar datang dan setuju, beri dia sedikit keuntungan dulu. Setelah dia menembus Tanah Pertempuran Raja dan ratusan raja berkumpul, dia pasti mati.
Bahkan jika semua Raja Sejati dari Tanah Kebangkitan datang, itu tetap tidak berguna.
Titik krusialnya adalah apakah Fang Ping berani datang!
Ji Yao menimbang-nimbang dalam hati. Sulit baginya menilai pemikiran Fang Ping. Jika posisinya ditukar, dia pasti tidak mau. Tapi Fang Ping mungkin berbeda.
