Wilayah utara.
Begitu veteran itu muncul, dengan aura tak terkalahkan, langsung membunuh tiga Kasta Sembilan seketika.
Para petarung Kasta Sembilan di bawah kini kehilangan semangat bertarung, mengaum Roarrr sambil meledakkan jurus andalan untuk melepaskan diri dari lawan.
Tapi lawan mereka berasal dari Pasukan Takdir.
Saat ini, pemimpin sejati Pasukan Takdir telah tiba, orang-orang yang dibawa Ji Yao menjadi liar!
"Ji Hong tak ikut campur, perang Wangting sepenuhnya dipimpin oleh para veteran."
"Dia adalah komandan sejati nomor satu di komando militer!"
"Begitu veteran tiba, yang lain mana mungkin melepas lawan saat ini, semua berjuang mati-matian."
"Fang Ping wajahnya berkerut serius, sial!"
"Begitu orang ini datang, satu-satunya ide yang muncul... klon-klon Lao Zhang pasti takkan bisa mengalahkannya!"
"Sayangnya, sayang!"
Veteran itu melangkah santai sambil memegang tombak panjang, mengejar pejuang terakhir yang kabur sambil berdesah: "Lao Fu sebenarnya ingin ke Wangting Tumbuhan Surgawi, mencari Zhao Xingwu dan Gu Yue untuk bertarung! Tak disangka Gu Yue sedang bertapa, Zhao Xingwu pun enggan bertindak..."
"Dibandingkan keduanya, yang lain masih kalah. Zhang Weiyu... selisihnya masih jauh."
Veteran ini sangat arogan. Di matanya, empat orang Zhang Weiyu bekerja sama pun baru sepadan untuk melawannya.
Sedangkan Zhao Xingwu dan Gu Yue, meski reputasi mungkin tak setinggi Zhang Weiyu, sebenarnya kekuatannya lebih unggul.
Tapi Gu Yue sedang bertapa, katanya sedang mempersiapkan naik ke realm Raja Sejati.
Zhao Xingwu, petarung dari Tanah Kebangkitan itu, sekarang juga bersembunyi tak mau bertindak.
Sebagai Komandan Kiri Pasukan Tianzhi, jika dia nekat bertindak berarti memprovokasi Wangting Tumbuhan Surgawi.
"Lalu kamu, Fang Ping benar?"
Veteran ini benar-benar mengabaikan si Kasta Sembilan yang kabur. Tombaknya bergerak mengikuti pikiran, serangan acak membuat lawan terjebak. Seperti mempermainkan anak, tusukan tanpa pola namun membuat musuh tak bisa kabur walau cuma sejengkal.
"Fang Ping, bekerja sama harus didasarkan pada kekuatan! Jika kau tak punya kekuatan... hanya konspirasi licik, kerja sama seperti ini lebih baik ditinggalkan!"
Setelah berkata, veteran itu menusuk lurus kepala orang terakhir dengan tombaknya.
Pihak lain tak menunjukkan tanda-tanda meledak, aura mereka langsung musnah total dan tubuhnya jatuh ke tanah.
Veteran itu melayang mendekat, mengabaikan pertempuran di sekitarnya, mendarat 100 meter dari Fang Ping. Memandangnya dengan tenang ia berkata, "Kau... tidak memenuhi syarat! Lao Fu tak tahu mengapa Yao'er memilih bekerja sama denganmu. Mungkin kau punya hubungan dengan Raja Sejati Kebangkitan, tapi lalu?"
Kekuatan Kerajaan Takdir Surgawi ada di sini. Untuk bekerja sama dengan Raja Sejati Kebangkitan, kami tak butuh perantara!"
"Raja Militer, bekerja sama atau tidak?"
Saat kata-kata itu terucap, buku kristal di pelukan Fang Ping bergetar halus. Sesaat kemudian, suara santai terdengar, "Qi Huanyu? Masih belum mati? Sudah berapa lama si tua ini hidup? Seumur hidupmu, mungkin kau takkan mencapai tingkat Raja Sejati."
"Siapa yang bisa memastikan."
Veteran itu tersenyum tenang, "Saat Kerajaan Takdir Surgawi menguasai dunia, saat Benua Dewa bersatu, mungkin itulah saatnya Lao Fu mencapai tingkat Raja Sejati. Saat itu, maukah Raja Militer bertarung?"
"Kau ingin bertarung denganku?"
Suara itu penuh canda, "Kau tak mampu, terlalu lemah. Tak layak untukku! Saat Pedang Abadi naik ke Kasta Sembilan kekuatan inti, baru bisa bertarung denganmu."
"Pedang Abadi?"
Veteran itu tiba-tiba menoleh ke kejauhan. Di sana, seorang pejuang zirah dengan pedangnya menembus kehampaan, membunuh banyak musuh dengan kekuatan luar biasa.
"Tak lemah! Jika dia masuk ke jalan kekuatan inti, memang layak bertarung dengan Lao Fu. Tak kusangka, benar-benar tak kusangka di Tanah Kebangkitan ada jenius seperti ini!"
“Qi Huanyu, Anda ingin ikut bertarung?”
Suara Zhang Tao kembali terdengar.
Sang veteran menatap ke pelukan Fang Ping, lama baru berkata: "Menarik! Raja Militer memang kuat, klon-klonmu... ada masalah, apakah semua atau hanya yang satu ini? Anda membuka Penghubung Kebangkitan untuk menyaksikan pertarungan?"
"Tidak sampai segitu. Kehadiranmu hanya stimulasi untuk kebangkitan."
"Begitu rupanya!"
Sang veteran tersenyum tipis: "Yao'er ingin membunuh Raja Bai Shan, Raja Bai Shan memang masalah. Apakah Raja Militer berminat?"
"Ya, tapi kalian harus membayar pengorbanan."
"Silakan Raja Militer bicara."
"Singkirkan semua Kasta Sembilan dari Benua Dewa di wilayah ini!"
"Hanya itu saja?"
"Tentu masih ada... paksa Zhang Weiyu dan yang lain untuk membantu mereka mencapai Level Puncak!"
"Raja Militer tidak takut Lao Fu membunuh mereka?"
"Jika mereka mati, Anda mati. Seluruh Keluarga Ji harus mati, bahkan Raja Perintah! Perkataan Zhang Tao ini berlaku di sini. Qi Huanyu, bagaimana menurutmu?"
Ekspresi wajah sang veteran berubah, bersuara berat: "Raja Militer memang kuat, tapi untuk membunuh Tuan Raja Perintah masih kurang!"
"Katak dalam tempurung macam apa berani bicara begitu padaku? Anda menyebut diri Tak Terkalahkan di Kasta Sembilan, tapi itu cuma proklamasi mandiri. Dulu kita belum sempat bertarung, kalau tidak... petarung sepertimu bisa kuhadapi satu lawan tiga!"
"Huh!"
Sang veteran mencemooh, namun Zhang Tao tetap tenang: "Fang Ping, saat mencapai Kasta Sembilan, singkirkan si tua ini! Dia batu asah yang baik untukmu, Li Changsheng, bahkan Wang Jinyang dan yang lain!
Tentu, jika kau yang terbunuh, proses pengasahan gagal. Terserah."
"Jalan kekuatan inti orang ini luas, jaraknya mencapai satu kilometer, hanya terpisah oleh seutas benang. Sayangnya, dia masih belum bisa lepas dari urusan duniawi. Selama Raja Perintah belum mati, sulit baginya menjadi Raja Sejati. Abaikan saja dia."
Fang Ping dengan wajah kosong berkata: "Menteri... Anda... ini..."
Ini bukan lagi masalah prosedur!
Lao Zhang sepertinya... sepertinya bisa terhubung dengan inti utamanya!
"Hanya trik kecil."
Zhang Tao tidak banyak bicara, dengan perasaan campur aduk antara kesal dan menyesal.
Klon ini bukan dipersiapkan untuk Qi Huanyu, tapi untuk hantu tua di Domain Kuno. Memiliki keunikan tersendiri, tapi pengorbanannya pun tak kecil.
Kini Qi Huanyu muncul dengan kekuatan yang sangat besar, klon-klon pun terstimulasi untuk bangkit.
Dengan demikian, mereka juga akan segera buyar.
Zhang Tao tidak melanjutkan topik ini, kembali berkata: "Suruh yang lain berhenti, serahkan semua orang ke Qi Huanyu! Sebagai kompensasi, Raja Bai Shan bisa dibunuh! Tapi perlu koordinasi dengan kalian. Ambisi Keluarga Ji terlalu besar, berani-berannya ingin memiliki tiga bahkan empat Raja Sejati dalam satu klan... Raja Perintah kemampuannya biasa saja, tapi ambisinya luar biasa."
Tawa Zhang Tao terdengar dingin. Niatan membunuh Raja Bai Shan oleh Keluarga Ji mungkin bukan sekadar keinginan Ji Yao.
Tapi seluruh Keluarga Ji yang menginginkannya!
Sepertinya sebelum menghadapi Dua Raja, Keluarga Ji ingin membereskan semua faktor tidak stabil ini terlebih dahulu.
Dengan matinya Raja Bai Shan, Raja Perintah akan memiliki cukup energi untuk menghadapi Dua Raja.
Bagus juga!
Tanpa membunuh Raja Bai Shan, Raja Perintah mungkin tak akan mengeluarkan seluruh tenaga. Si tua licik itu juga sangat licin.
Saat mereka berdua berbicara, di seberang, Qi Huanyu terus mengubah ekspresi wajahnya. Beberapa saat kemudian, dia berkata: "Lao Fu memasuki domain, semua Raja Sejati tahu! Membunuh orang-orang ini, mungkin akan dicurigai Raja Sejati..."
"Sampah! Bertarunglah dengan Raja Sejati, selama tidak mati, kau masih punya harapan mencapai tingkat Raja Sejati! Setelah jadi Raja Sejati, kau harus membunuh Raja Perintah, atau bertarung habis-habisan dengan Raja Sejati lain, atau menunggu Kerajaan Takdir Surgawi menyatukan liang bumi. Sebagai panglima, kau punya kesempatan naik level. Menurut Zhang, bertarung sampai mati dengan Raja Sejati adalah kesempatan terbesarmu. Contohnya Raja Huai yang lemah, lawan saja dia, takut apa?"
Zhang Tao berkata dengan nada main-main: "Kalo nggak, cepat atau lambat kau akan mati di tangan Manusia, kecuali kau tidak pernah bermusuhan dengan Manusia seumur hidup! Qi Huanyu, pertimbangkan sendiri. Dalam setengah jam, Zhang akan masuk wilayah. Selesaikan semuanya dalam setengah jam!"
Begitu kata-katanya selesai, buku kristal di pelukan Fang Ping tiba-tiba hancur lebur.
Ekspresi Fang Ping berubah. Diam-diam dia mundur beberapa langkah.
Sialan!
Lao Zhang tidak andal!
Klon-klonnya hancur!
Orang tua ini kekuatannya keterlaluan. Lao Zhang saja meremehkan Raja Huai, tapi terhadap orang tua ini dia agak serius.
Dia juga tidak menyangkal perkataannya. Zhang Weiyu dan yang lain bukan tandingannya. Hanya Pak Li yang masuk kekuatan inti baru ada harapan melawannya.
Tapi kalau Pak Li masuk kekuatan inti, mungkin bisa naik level dengan energi vital 200.000 kal!
Golden Body sembilan tempaan!
Setelah naik level, sangat mungkin mencapai angka ini.
"Apalagi Pak Li sendiri kekuatan energi vitalnya memang tinggi, dua kali lipat dari yang lain. Nanti, meskipun jalan kekuatan inti belum melangkah jauh, sudah setara dengan energi vital 400.000 kal Kasta Sembilan biasa."
"Pejuang sekuat ini baru bisa melawan orang tua ini?"
"Berarti Qi Huanyu setidaknya memiliki dasar energi vital 200.000 kal. Dengan peningkatan kekuatan dua kali lipat, hampir mencapai level Puncak, sehingga daya rusaknya juga bisa mencapai 400.000 kal?"
"Pantasan membunuh Kasta Sembilan semudah itu! Petarung dengan kekuatan ledakan di bawah 100.000 kal energi vital, mana bisa jadi lawannya!"
"Zhang Weiyu dan kawan-kawan pasti jauh ketinggalan darinya? Tapi orang ini kok belum jadi Raja Sejati?"
“……”
Di hati Fang Ping bermunculkan berbagai ide. Wilayah Selatan Ketujuh kali ini benar-benar dipenuhi kejadian tak terduga.
Orang kolot seperti ini saja muncul!
Dari ucapan Lao Zhang, mungkin senioritasnya tidak kalah dengan beberapa Raja Sejati.
Tiba-tiba Qi Huanyu turun tangan.
Sasaran sebenarnya bukan lain, Fang Ping sendiri!
Fang Ping menggeser kaki, golok panjang di tangannya berkilat, satu tebasan membelah retakan kehampaan!
Tapi retakan langsung tertembus. Tombak panjang lawan muncul seketika di dahi Fang Ping.
"Kau baru masuk realm Jenderal Dewa, berani-beraninya mengaku bisa melawan Lao Fu?"
Qi Huanyu dengan wajah datar menggeleng, "Raja Militer terlalu tinggi memperkirakamu! Pedang Abadi pun belum tentu bisa! Lao Fu justru menantang, terlalu sepi di puncak realm Jenderal Dewa!"
Dalam hati Fang Ping mengumpat: "Bual apa lagi!"
Ini adalah petarung liang bumi, kalau dari pihak manusia, Fang Ping harus bilang: "Laozi baru 20 tahun, hidup sampai jadi kura-kura tua belum juga mencapai Level Puncak, sampah!"
Jenderal Dewa tak terkalahkan?
Lao Zhang dan kawan-kawannya sudah mencapai realm Raja Sejati yang tak terkalahkan!
Selisih kemampuan kedua pihak sangat besar, bahkan dengan embusan nafas saja bisa membunuhmu, berani juga ngomong nggak jelas?
Masih berani masuk realm Raja Sejati, menantang Lao Zhang!
Fang Ping sama sekali tidak meragukan, orang ini sekalipun masuk realm Raja Sejati, kalau bertemu Lao Zhang, tiga pukulan tidak mati, 30 pukulan pasti membunuhnya hidup-hidup!
Sudah begini masih sombong?
Qi Huanyu tersenyum tipis, tombak panjangnya menghilang. Dia tidak lagi memperhatikan Fang Ping, memandang ke arah orang-orang yang masih bertarung dan berkata dingin: "Bunuh mereka! Lao Fu akan ke tempat lain melihat-lihat. Sebelum kembali, tidak ingin melihat orang-orang ini masih hidup!"
Setelah mengucapkan ini, orang ini menghilang dari tempatnya dalam sekejap mata.
Ekspresi Fang Ping berubah-ubah. Ia melirik Ji Yao yang terlihat bangga, tidak bersuara, dalam hatinya menyeringai: Tolol!
……
Bersamaan itu.
Penghubung.
Kemampuan spiritual Zhang Tao bereaksi hebat. Berikutnya, di seberang penghubung, muncul kepala kucing.
Cakar Kucing Liar kini menambah beberapa tusukan daging, sambil mengunyah bertanya: "Eh siapa tadi, ngapain manggil kucing ini?"
Zhang Tao mengusir energi spiritualnya dengan perasaan campur aduk.
Kali ini... Fang Ping dan kawan-kawan pasti akan menangis.
Monster liang bumi Kasta Sembilan, sudah dimakan!
Habis!
"Kucing ini, mengikuti kerumuman Pertempuran besar, para monster Kasta Sembilan yang jatuh hampir semuanya dimakannya. Fang Ping ingin mengambil kembali trofi setelahnya? Bermimpi!"
"Tapi semakin banyak kucing ini makan, semakin lincah kerjanya."
"Tidak perlu bicara lain, menyodok mati 12 Kasta Sembilan sudah merupakan prestasi besar."
Lao Zhang menghibur diri sendiri dalam hati, kemudian mengirim gelombang kemampuan spiritual: "Seorang Pejuang masuk, kau merasakan kehadirannya?"
"Tersadar, mau kusodok mati? Bukan dewa sejati..."
"Belum perlu sementara!"
Qi Huanyu adalah panglima pasukan Kerajaan Takdir Surgawi. Membunuhnya berarti berbalik melawan total dengan Kerajaan Takdir, kepentingannya tidak kalah dari Raja Sejati.
Yang krusial, dia berasal dari Keluarga Ji.
Membunuh Raja Bai Shan, anggota Keluarga Ji paling hanya menggeram beberapa kali.
Tapi membunuh Qi Huanyu, bahkan Raja Perintah akan membalas.
Itu murid utama langsung Raja Perintah. Lao Zhang pernah curiga mungkin anak haramnya - peluangnya cukup besar, meski tak tahu mengapa Raja Sejati liang bumi tidak mengaku.
Memotongnya bisa memicu masalah besar sesungguhnya.
Tapi Lao Zhang tetap buru-buru berkata: "Awasi dia. Begitu bertindak terhadap Manusia, segera sodok mati..."
Kucing Liar memiringkan kepala besarnya, bergumam: "Kau suruh awasi ya awasi, kucing ini mogok kerja..."
Lao Zhang panik: "Makanan kucing!"
"Kau sudah hutang 70 kantong. Kucing ini mau cicip dulu rasanya, sekarang mogok!"
"Kau tak bisa menusuk mati dia, ya?"
"Kau saja yang tak bisa menusuk mati dia!"
Kucing Liar seketika merasa tidak puas, menggelengkan kepala besarnya sambil membela diri: "Jangan lihat kamu kuat, kamu sama sekali tidak tahu sehebat apa kucing ini! Dulu kucing ini pernah menyodok mati beberapa dewa sejati... Lupakanlah, ngomong juga kamu tidak tahu siapa."
Sampai di sini, Kucing Liar tiba-tiba berkata: "Ngomong-ngomong, si itu... tadi ada yang pakai zirah, kucing ini kayak pernah kenal! Kalian menggali siapa keluar?"
Zhang Tao tersentak di hati, tersenyum: "Kamu kenal? Jangan bohong! Dia kan..."
"Kamu yang ngawur! Cuma agak lupa, kucing ini tidur terlalu lama jadi mumet... Pokoknya kayak familiar! Zirah itu... kayaknya... Zirah Kaisar? Intinya kurang lebih begitu!"
Kucing Liar kembali menggelengkan kepala, efek mengantuk masih melekat.
Hidup terlalu lama, tidur berabad-abad, tertidur ribuan tahun, sudah lama melupakan banyak kenangan masa lalu.
Orang-orang dan peristiwa yang tidak terlalu familiar, hampir semua terlupakan.
Kucing Liar melanjutkan: "Zirah Kaisar, Tombak Pemusnah Dewa, Busur Dewa Perang, Stempel Raja Langit, Pedang Penghakiman Surgawi... Kayaknya masih ada beberapa Relik Suci, kucing ini pernah lihat semuanya! Kucing ini juga punya, tapi tidak mau tunjukkan, si itu, bilang kucing ini tidak tahu, padahal tahu semua!"
Zhang Tao tersentak halus, kembali tersenyum: "Relik Suci itu kuat ya? Sehebat apapun, takkan mengalahkan manusia!"
"Kamu memang kuat, makanya kamu tidak peduli! Tapi dewa-dewa lain tidak sekuat kamu, lagipula kamu kuat tapi tidak punya Relik Suci, kalau dapat Relik Suci pasti bisa lebih kuat lagi!"
“Yang kamu sebut segel Raja, bentuknya seperti apa?” Lao Zhang tiba-tiba bertanya.
“Bentuk seperti apa?”
Kucing Liar terperangkap dalam kenangan, bergumam: “Siapa yang ingat, itu kan tidak bisa dimakan, baru terlihat familiar. Lagian, jangan mengorek informasi dari kucing ini ya, tidak akan kubocorkan! Ngomong-ngomong, makanan kucingnya enak tidak?”
“Enak!”
Lao Zhang lelah mental, ini lagi bahas urusan resmi, jangan malah mikirin makanan kucing.
“Bantu awasi si itu, terus... sebentar lagi aku mau ke Gunung Penjagal. Eh, kamu suka materi abadi tidak?”
“Materi abadi... rasanya biasa saja! Di domain sana, ada jasad Gong Juanzi yang direndam, jijik, tidak bisa dimakan.”
Lao Zhang kembali tak bisa berkata-kata, jijik?
Baiklah!
Aku tahu sedikit lagi sesuatu, ternyata jasad para orang kolot itu masih terendam, sepertinya mereka sampai sekarang belum pulih.
“Spiritual makan tidak?”
“Hei siapa itu, kucing ini tidak makan manusia, ngapain terus nanya begitu!”
Kucing Liar mulai kesal!
Dia jarang makan barang-barang begitu, tak berasa enak, apalagi dari tubuh manusia, mual, tidak mau!
Kucing ini bukan anjing besar yang sembarang makan.
Lao Zhang agak kecewa, si nak Fang Ping tampaknya tidak bisa merayu kucing ini.
Jarang menemukan kucing bodoh yang rakus, kalau dia mau makan benda-benda itu, mungkin Fang Ping bisa merayunya dengan memberi makan.
Sungguh disayangkan!
"Penyesalan ya sudah penyesalan," Lao Zhang kembali berkata, "Kalau tidak suka ya tidak apa-apa. Sekarang banyak makanan enak untuk manusia, nanti kalau ada waktu kubawakan untukmu. Oh ya, namaku Zhang Tao, boleh panggil namaku. Terakhir, boleh tanya satu hal? Kalau tidak keberatan, boleh ceritakan padaku?"
"Apa?"
"Mo Wenjian dari Gunung Ziga, kau kenal?"
"Hah, kau juga tahu Xiao Jian?"
Dari balik Penghubung, Kucing Liar tiba-tiba bersemangat, "Kau juga kenal dia? Xiao Jian itu baik sekali, dulu sering memancing ikan untukku. Sayang... Sayang dia kemudian pergi, tidak lagi memancing untukku."
"Pergi? Ke mana?"
"Tidak tahu juga. Gong Juanzi bilang dia pernah muncul lagi, lalu kabur lagi. Tapi waktu itu aku sedang tidur, tidak tahu dia sudah kembali."
"Muncul lalu kabur lagi? Maksudmu pertempuran di Tanah Pertempuran Raja?"
"Tanah Pertempuran Raja? Tanah apa itu? Tidak tahu ah! Yang jelas dia muncul tapi tidak datang menemuiku, tidak bawa makanan. Lain kali ketemu, aku tidak akan peduli lagi! Rugi sudah kuberikan Pedang Zhutian padanya. Nanti tidak akan kuberi dia sumber daya berharga lagi..."
"Pedang Zhutian?"
Ekspresi Lao Zhang berubah lagi. Senjata yang diberikan kucing ini ke Dewa Iblis?
Kucing macam apa ini sebenarnya?
Dari nada bicaranya, Relik Suci ini mungkin senjata level puncak. Diberikan begitu saja?
Apa kucing ini sendiri juga punya Relik Suci?
“Lao Zhang masih ingin bertanya lagi, tapi Kucing Liar sudah kesal,”Masalahmu banyak sekali, bikin kesal! Sudahlah, kucing ini akan bantu awasi si pendatang baru. Lain kali panggil aku, harus kasih makanan kucing dulu! Oh ya, kalau ketemu Xiao Jian, ingatkan dia: Jalan sudah diblokir, tidak bisa dihancurkan. Sekarang juga tidak bisa. Jangan buka jalan baru lagi untuk main-main, tidak berguna. Kalau terlalu banyak nanti jadi kacau.”
Di hati Zhang Tao bergelombang dahsyat!
Jalan diblokir?
Jalan sumber asal?
Jangan buka jalan baru untuk main-main?
Main?
Jalan semakin banyak, semakin kacau... Ini maksudnya, membuka banyak jalan besar benar-benar tidak mungkin?
“Aku cuma punya satu ide sekarang!”
Saat ini, tiba-tiba muncul ide di benak Lao Zhang: Kucing ini, aku harus tangkap kembali!
Fosil hidup!
Segala hal dia tahu!
“Itu...”
“Bikin kesal, aku pergi!”
Kucing Liar malas mendengarnya, sangat mengganggu, terus-terusan bertanya sampai pusing.
Aku sampai tertidur, lupa karena tidur, masih saja ditanya.
Gong Juanzi saja tidak nanya-nanya, kamu terus bertanya, kita tidak terlalu akrab!
Kalau bukan karena ingin mencoba makanan kucing, kasih ekor kucing saja, siapa yang mau peduli.
Dia kabur, Lao Zhang menarik napas dalam-dalam,”Pedang Penghancur Langit, Zirah Kaisar, Cap Raja Langit... Cap Raja Langit!”
Secara refleks melirik Wang Jinyang dan Yao Chengjun di belakang, apakah busur dewa perang dan tombak Musnahkan Dewa milik mereka?
"Tidak terasa sangat kuat, menurutnya hanya senjata dewa tingkat Kasta Sembilan kelas atas. Tapi sekarang baru sadar mungkin meremehkan senjata-senjata ini, mungkin ada segel khusus yang dipasang."
……
Pada saat yang sama.
Qi Huanyu yang telah tiba di medan perang Zhang Weiyu dan kawan-kawan tiba-tiba merinding di punggungnya.
Sepertinya... ada yang mengawasinya!
Sedikit merasakan sesuatu.
Siapa yang mengawasi dirinya?
Raja Militer?
Tidak, Raja Militer belum masuk domain, tidak mungkin memberikan ancaman sebesar itu!
Di belakangnya sekitar 1.000 meter, Kucing Liar sedang menyantap sate tusuk sambil bergumam: "Jalan harapan sudah diambil orang, tidak bisa dilanjutkan! Siapa yang jahat sekali, ngapain mengambil jalan orang!"
"Tapi dia yang memulai duluan. Tusuk sampai mati yang mengambil jalannya, baru bisa lanjut!"
"Kalo nggak, harus ganti jalan. Susah sekali ganti jalan!"
Kucing Liar berkomentar lalu langsung lupa. Ah, bukan jalannya kucing ini. Lupakan saja.
Melihat Chen Yaozu dan kawan-kawan yang waspada sekali, melanjutkan gumamannya: "Tidak bisa, energi vitalnya kurang. Tidak akan sampai akhir. Kecuali... kecuali dengan cara bagaimana ya?"
Kucing Liar berpikir keras sambil menatap matahari besar di langit, tiba-tiba ingat: "Kecuali pakai energi vital dewa sejati! Iya, kucing ini ingat! Tusuk mati satu dewa sejati, energinya akan tumpah... bisa dipakai stimulasi!"
Akhirnya Kucing Liar berhasil mengingatnya.
“Beberapa ini sepertinya sudah tidak bisa, terkuras habis semuanya. Jika terus begini, bukan hanya kali ini gagal, bahkan berikutnya masih penuh risiko.”
“Satu kali kegagalan, percobaan pertama yang seharusnya punya peluang terbesar. Kalau berikutnya, jalannya bisa menyusut dan runtuh.”
“Harus menusuk sampai mati seorang dewa sejati, si Siapa itu... Betapa bodohnya! Memakai dewa palsu untuk stimulasi tidak ada gunanya!”
Kucing Liar terus bergumam, orang-orang ini benar-benar membosankan.
Berkelahi terus, tapi pertarungan itu sia-sia belaka.
Tak lagi menghiraukan mereka, Kucing Liar menatap ke arah Gunung Penjagal. Apakah si Siapa itu akan bertarung di sana?
“Tapi di sana tak ada yang bisa mengalahkannya. Tidak seru.”
“Jangan-jangan si Siapa itu ingin menusuk mati dewa sejati untuk mengisi ulang persediaan mereka yang terkuras?”
Setelah berpikir lama, Kucing Liar melanjutkan makan sate tusuknya, lalu kembali memandangi Matahari besar. “Apa kucing ini lupa melakukan sesuatu?”
“Menunggu makanan kucing, menunggu anjing besar, menunggu tontonan...”
“Ada apa lagi ya?”
“Lupa!”
……
Bersamaan itu.
Domain Kuno.
Bayangan samar bergetar hebat.
“Kucing Liar!”
Gong Juanzi hampir gila. Mana kucingnya?
Jika tidak segera kembali, dinding domain akan runtuh. Dia harus segera mengunci dinding domain!
“Kucing bodoh ini, apa tertidur? Tidak mungkin kan?!”
Gong Juanzi hampir stres total!
“Cuma pergi mencari makanan. Dengan kekuatan Kucing Liar, mencari makanan itu mudah. Tapi sekarang di mana dia?!”
“Begitu dinding domain terkunci, mungkin tidak bisa dibuka lagi.”
“Jika dibuka lagi, semuanya akan hancur.”
Bayangan samar terus bergetar, paling lama waktu satu cangkir teh—jika Kucing Liar tidak kembali... maka kali ini dirinya mungkin akan kehilangan kucing ini!
"Seharusnya segera kembali, harusnya sudah dekat! Dia baru saja bangun tidur, tak mungkin langsung tertidur lagi!"
Gong Juanzi menghibur diri sendiri beberapa saat, "Sudah dekat."
Baru saja tidur puluhan tahun, mana mungkin langsung tertidur lagi setelah keluar. Saat ini seharusnya energinya sedang melimpah.
Sedangkan Kucing Liar, energinya memang sangat berlebih—hanya daya ingatnya yang agak bermasalah.
Saat ini, Kucing Liar sama sekali lupa urusan kembali ke domain.
Terlalu banyak tugas: harus mengawasi, menunggu anjing, juga menunggu si [Siapa] itu membayar imbalannya. Dia sangat sibuk, mana sempat ingat urusan kembali ke domain.
