Di dalam Menara Master.
Zhang Tao sedang dalam suasana hati baik.
Mengucapkan kalimat yang mirip dengan Fang Ping, segera mengusap dagunya - janggutnya sudah hilang sejak pertempuran terakhir.
Sambil mengusap dagunya, berkata sambil merenung: "Pintu masuk di area Gunung Tai... Kucing Liar familiar tapi tidak ingat."
Setelah berpikir, Zhang Tao mengangkat alis: "Apakah ini pejuang Era Segel Dewa atau era sekte?"
Fang Ping menyambut percakapan, "Dalam sejarah jalan pedang, berapa kali sebenarnya Pertempuran besar tingkat tinggi terjadi?"
Fang Ping melanjutkan, "Sepengetahuanku, kemunculan Laut Terlarang disebabkan oleh satu pertempuran besar, mungkin terjadi di akhir era Demon Emperor. Saat itu, umat manusia mungkin sedang berada di Era Segel Dewa."
Yang kedua adalah perang antara Dua Raja dengan orang-orang kolot dari Domain Kuno.
Yang ketiga, pertempuran saat Mo Wenjian memimpin petarung Bumi masuk ke liang bumi. Ini terjadi di ujung masa kejayaan sekte-sekte."
Tiga pertempuran besar!
Ini yang diketahui Fang Ping saat ini.
Pertama kali memunculkan Laut Terlarang.
Kedua, melahirkan Tanah Pertempuran Raja dan Domain Kuno yang compang-camping sekarang.
Yang ketiga justru terasa dampaknya kecil, tidak meninggalkan banyak peninggalan bersejarah, seolah pertempuran itu tidak berpengaruh berarti.
Zhang Tao tersenyum, "Seharusnya ada satu lagi, tapi itu terlalu awal, mungkin sebelum era Demon Emperor. Demon Emperor mungkin menjembatani era Gulat Kuno dan Segel Dewa. Hilangnya penguasa kuno mungkin juga terkait perang. Tapi ini masih dugaan saya, mungkin mereka menghilang dalam pertempuran di Laut Terlarang, belum jelas sampai sekarang."
Zhang Tao memahami maksud Fang Ping, membantah, "Orang yang bersembunyi ini pasti bukan tokoh sebelum era Demon Emperor! Kemungkinan besar juga bukan penghuni Domain Kuno. Saya menduga ini adalah orang kolot yang tersisa dari Era Segel Dewa."
Yang hadir terkejut.
Qin Fengqing buru-buru bertanya, "Orang jaman Segel Dewa? Tidak mungkin setua itu kan?"
“Jika itu orang Domain Kuno, seharusnya orang-orang kolot dari Domain Kuno lainnya sudah muncul ke permukaan. Tidak mungkin dia bersembunyi sedalam ini. Lagipula Domain Kuno...”
Zhang Tao tertawa: “Orang-orang kolot di Domain Kuno sepertinya tidak menguasai teknik ini. Dari penjelasan kalian, dia menggunakan prinsip 'Menyimpan alam semesta dalam biji sawi' untuk menyembunyikan dunia kecilnya. Ini bukan kemampuan biasa. Kalau para penghuni Domain Kuno bisa melakukannya, pasti sudah lama mereka menyembunyikan Domain Kuno itu.”
Fang Ping seketika tersadar, buru-buru menambahkan: “Benar! Jika Domain Kuno benar-benar punya kemampuan ini, menurutku mereka tidak akan menempatkan Domain Kuno dengan jelas di depan mata semua orang.”
Domain Kuno memang berbahaya, tapi tujuannya jelas. Kalau bukan karena manusia dan petarung liang bumi yang mengendalikan, pasti sudah lama dihancurkan.
Jika benar punya kemampuan ini, tentu semakin tersembunyi tempat persembunyiannya semakin baik.
Fang Ping bersemangat berkata: “Pejuang yang masih bertahan sejak era sektesekte? Menteri, kali ini kita benar-benar untung besar!”
Menangkap satu orang dari periode ini mungkin akan memberi hasil yang luar biasa.
Zhang Tao meliriknya, tersenyum kecut: “Kau lebih percaya diri daripada aku! Kalau dia benar-benar pejuang sisa periode itu, menurutmu dia akan lemah? Tapi cara dia memancing Qin Fengqing diam-diam, bahkan klon-klon Raja Perang pun segan... Mungkin dia belum sepenuhnya pulih.”
Lanjut Zhang Tao langsung memerintah: “Pergi, kita periksa langsung!”
“Menteri, tidak melakukan persiapan?”
Fang Ping tampak heran, masa tidak persiapan sama sekali?
“Apa lagi yang perlu dipersiapkan!”
Zhang Tao dengan santai berkata: "Bisa ditangkap ya tangkap, kalau tidak bisa ya sudah, usir saja. Jika tidak memungkinkan, kunci saja pintu masuk dunia kecil itu. Pihak lain sekarang mungkin tidak berani melawanku."
Dia berbicara dengan keyakinan penuh. Pihak lain yang bersembunyi selama ribuan tahun ini, meski kekuatan tempurnya masih utuh, belum tentu berani bertarung dengannya.
Dia pergi melihat situasi. Jika lemah, akan ditangkap dan dibawa kembali untuk diperiksa.
Orang kolot yang hidup ribuan tahun... Selain kucing itu, sebenarnya dia belum pernah melihat wujud aslinya.
Adapun Raja Penahan dan lainnya, siapa yang tahu seberapa tua sebenarnya orang-orang itu sekarang.
……
Zhang Tao sangat tegas dan memilih, langsung bertindak tanpa ragu.
Sekejap, dia membawa Fang Ping dan beberapa orang lainnya bergegas ke arah Gunung Timur.
Sebenarnya tidak perlu membawa mereka, malah jadi beban.
Tapi Zhang Tao punya dugaan. Jika dia pergi... mungkin tidak akan menemukan pintu masuk, mungkin harus mengandalkan Qin Fengqing.
……
Gunung Tai.
Kolam Ratu Ibu.
Di udara, Fang Ping dan rombongan muncul dari penghubung hitam, terlihat tergetar.
Berpergian melalui Ruang Dimensi, jurus macam apa ini?
Ini sudah di luar konsep jalan pedang biasa!
Zhang Tao tidak banyak bicara. Kemampuan spiritualnya segera menyapu area. Tiba-tiba sorot matanya berkedip. Seketika, mereka sudah berada di bawah tanah, seolah selalu ada di sini.
Di bawah tanah ada lubang yang digali cukup luas.
Fang Ping dan yang lain menyapu pandangan ke Qin Fengqing. Tak perlu ditanya, pasti orang ini yang menggali.
Qin Fengqing memandang sekeliling lalu berkata: "Di ujung depan sana. Saat itu terus menggali sampai akhirnya tidak lagi di Bumi."
Zhang Tao pun langsung melangkah maju tanpa banyak bicara.
"Berjalan beberapa saat, di depan adalah dinding batu yang tertutup."
Fang Ping melakukan penyelidikan spiritual, mengerutkan kening sedikit. Di balik dinding batu tidak ada apa-apa, hanya tanah dan batu-batu pecahan.
Fang Ping menyelidiki lagi getaran Ruang Dimensi, lalu menggelengkan kepala. "Tidak menemukan keanehan apapun. Mungkinkah ini bisa dipindahkan?"
Jika benar bisa, itu akan sangat mengerikan.
Zhang Tao tersenyum: "Seharusnya tidak! Penghubung memang ada di sekitar sini. Ada jejak Ruang Dimensi terkoyak di area ini."
Ruang Dimensi yang hancur pasti akan menyisakan beberapa jejak.
Zhang Tao merasakan sesuatu, lalu berkata dingin: "Sangat waspada! Sepertinya tidak terlalu menyambutku!"
Perkataan ini membuat semua yang hadir terlihat aneh.
Apakah pihak lain mendeteksi Zhang Tao?
Tiba-tiba Zhang Tao berkata tenang: "Senior yang masih hidup, lebih baik muncul dan bertemu. Saya punya banyak pertanyaan yang perlu senior jawab."
Sunyi.
"Apapun zaman asal senior, pasti masih manusia Bumi. Selama ini tidak berbuat jahat di Bumi, saya tidak ingin bermusuhan. Tapi dalam situasi genting ini, sosok seperti senior bersembunyi di jantung wilayah Tiongkok, saya harus waspada."
“……”
Zhang Tao menunggu sebentar, lalu melanjutkan: "Jika senior tidak mau turun gunung, tidak apa. Tapi kali ini memancing junior masuk, pasti ada tujuan tertentu. Baiklah, kalau tidak mau muncul..."
Zhang Tao sepertinya mempertimbangkan sesuatu: "Biarkan junior-junior ini masuk. Senior bisa memberikan beberapa peluang sebagai jasa baik."
“……”
Masih sunyi senyap.
Saat ini, Zhang Tao tak lagi tersenyum cerah, berkata dingin: "Kuberi muka kautak mau? Kuberi kesempatan kautak menghargai? Mengatakan ingin memberi peluang, sebenarnya hanya memeras upeti jalan!"
"Sebatang dupa waktu! Biarkan mereka masuk, biarkan pulang dengan puas! Jika tidak, hari ini Zhang akan jebol cangkang ini, membuatmu tak bisa bersembunyi lagi!"
Ucapan ini membuat Fang Ping dan yang lain menunjukkan ekspresi aneh.
Ini... Lao Zhang benar-benar jago!
Fang Ping curiga seperti rubah: Apakah dia benar-benar bisa menemukan daerah itu?
Jika bisa, dengan karakter Lao Zhang yang seperti itu, apakah akan berbasa-basi begitu banyak dengan pihak lain?
Sebelum datang, katanya langsung menangkap orang.
Sesaat kemudian, suara Zhang Tao bergema di telinga mereka: "Cari metode untuk menyusup masuk! Pertama kali melihat ini, prinsip dasarnya belum terlalu paham. Ruang tumpang-tindih di sekitar sini cukup campur aduk. Kalian masuk, aku bisa menentukan posisi mereka, langsung hancurkan ruang dan tangkap!"
"Percaya, tak ada bahaya besar!"
Lao Zhang masih sangat yakin. Dia menemukan beberapa keanehan, tapi tak bisa merasakan kehadiran mereka dengan jelas.
Dengan mengirim Fang Ping masuk, dia bisa menentukan posisi ruang mereka, lalu langsung menyambar dan menghajar cangkang kura-kura ini.
Setelah berkata, Zhang Tao tiba-tiba mentransmisikan suara: "Cepat! Samarkan aura! Ubah diri ke level delapan tahap awal!"
Sorot mata Fang Ping berkedip: Mau menjebak musuh?
Tapi baru mulai menyamar di depan pintu rumah orang, apakah masih sempat?
"Zhang Tao sepertinya tahu apa yang dipikirkannya, dengan transmisi suara tertawa: 'Tenang, pihak lain tidak berani menyelidiki di dekatku. Selama aku di sini, begitu mereka mencoba menyelidiki, pasti akan ketahuan! Tapi tidak menutup kemungkinan mereka punya cara untuk mengetahui kedatangan kita, namun mungkin sulit membedakan kekuatan kalian.'"
Lanjut Zhang Tao: "Nanti aku akan mundur sedikit. Kalian masuk dulu. Jika tidak ada bahaya, bisa lanjutkan perundingan. Jika ada ancaman, Fang Ping segera pancarkan aura energimu."
"Dengan kekuatanmu, begitu aura terpancar, seketika aku bisa menembus ruang dimensi dan datang!"
"Ini lebih baik, sopan dulu baru bertindak. Bagaimanapun juga mereka senior. Langsung menerobos dimensi dan menyeret mayat dari peti mati, kurang etis."
Fang Ping menggerutu dalam hati!
Etis?
Udahlah!
Baru datang langsung mengancam minta uang jalan, itu disebut sopan?
"Ingat, baru pancarkan energi jika ada bahaya! Kalau tidak, bisa coba dulu minta keuntungan. Kalau langsung serang habis-habisan sampai mati, sumber daya berharga akan sia-sia."
Zhang Tao yang pelit itu merencanakan: "Ambil dulu barang berharga, lalu tukar informasi dan selidiki situasi. Ini masih bisa dilakukan sekarang. Kalau nanti mereka sudah mati, tidak bisa ditanya lagi."
“……”
Membunuh target sebenarnya keputusan paling tidak efisien.
Lao Zhang merasa perlu membangun hubungan emosional dengan mereka.
Soal rencana licik pihak lain... Konyol!
Selama dia ada di sini, kalau sampai tim mereka masih bisa dikelabui, mana mungkin Zhang Tao masih punya harga diri?
Fang Ping bertanya via transmisi suara: "Apa mereka akan mengizinkan kita masuk?"
"Percayalah, pasti!"
Lao Zhang tertawa lepas, kemampuan spiritualnya tiba-tiba bereaksi.
Fang Ping dan yang hadir awalnya tidak menemukan sesuatu, tapi segera, mereka merasakan situasi aneh.
Ruang dimensi bergetar!
Tidak, terdistorsi!
Zhang Tao dengan kedua tangan di belakang, wajah datar tanpa ekspresi, tetap diam.
Tapi ruang di sekitarnya mulai terdistorsi, seolah cermin yang dihancurkan.
Beberapa saat kemudian, Zhang Tao kembali bersabda: "Satu menit! Tak peduli kau paham atau tidak, Zhang hanya menunggu sebentar ini! Suruh mereka masuk, berikan hadiah sumber daya berharga. Kalo nggak... Zhang tidak akan segan!"
Usai bicara, Zhang Tao menghujamkan satu pukulan tinju!
Krak!
Kehampaan retak, pukulan ini melesat entah ke mana, memancarkan suara gesekan pedas yang samar.
"Masih 30 detik!"
Boom!
Satu pukulan lagi!
Saat pukulan ini melesat, Zhang Tao tersenyum dingin: "Kira Zhang tak mampu melacak zona mu?"
"Mungkin sulit, tapi jangan paksa hancurkan semua ruang sekitar, sampai kau tak bisa sembunyi lagi!"
"20 detik!"
Boom!
Satu pukulan lagi!
"10 detik!"
“……”
Fang Ping dan yang hadir menyaksikan dengan kelopak mata berkedut, Lao Zhang benar-benar perampok terhebat sepanjang masa!
Sikapnya yang tak mau memberikan uang jalan langsung menyergap rumah, strategi superior!
Tiba-tiba, dari suatu tempat terdengar helaan napas.
"Penguasa tunggal manusia zaman sekarang... beginikah cara berkunjung?"
"Berkunjung?"
"Kemampuan spiritual Zhang Tao menyapu ke sana kemari, ia tersenyum dingin: 'Bukan tamu, ini wilayahku! Kalianlah tamu! Apapun yang terjadi dulu, karena sudah menyerah dan pergi, sekarang ada Tuan Baru! Kalianlah tamu tak diundang yang bersembunyi di rumah tuan rumah!'"
Setelah bicara, lanjutnya: "Kuberi kesempatan terakhir! Biarkan mereka masuk dan tunjukkan keikhlasan cukup! Jika tidak, hari ini kubabat habis persembunyianmu!"
"Ini bukan Jalan Kaisar..."
Suara samar kembali terdengar, tetap tak terdeteksi arah asalnya.
"Penguasa tunggal manusia?"
Zhang Tao menyeringai: "Salah, aku bukan Kaisar! Apa pun tentangnya, Zhang tak peduli! Zhang punya caranya sendiri! Cukup omong kosong, Zhang akan pergi dari sini membawa mereka masuk! Jika imbalan tak memadai, Zhang akan ajak beberapa dewa sejati untuk menemani senior!"
Melemparkan ancaman itu, Zhang Tao menghilang seketika.
Keberadaannya di sini mungkin membuat pihak lain enggan membuka penghubung.
Fang Ping dan kawan-kawan saat ini hanya menunjukkan kekuatan tujuh-delapan tingkat, belum mencapai Kasta Sembilan. Meski musuh tahu metode Kaisar, mereka pasti tak menyangka bisa dilacak posisi tepat Ruang Dimensi.
Saat pergi, Zhang Tao bergumam kasar: "Minumlah air cucian kaki Laozi!"
Fang Ping si nak ini, Golden Body delapan tempaan, energinya melebihi Kasta Sembilan.
Selama dia tak menyamarkan ledakan kekuatan, Zhang bisa langsung merasakan posisi pastinya meski terhalang dimensi.
"Basa-basi dulu baru serang, sudah kupenuhi kewajiban!"
Lao Zhang dalam hati terharu: "Aku masih cukup baik, tidak langsung menyerang habis-habisan."
……
Lao Zhang pergi begitu saja, meninggalkan Fang Ping dan yang lain.
Mereka saling memandang dengan bingung, campur antara geli dan kesal.
Benar-benar strategi superior!
Qin Fengqing sepertinya baru pertama kali merasakan sikap otoriter Lao Zhang, sorot matanya berubah drastis, ini... jago betul!
Orang biasanya memohon dengan ratusan cara saat bertemu senior petarung untuk mendapatkan peluang.
Lao Zhang malah memilih pendekatan langsung, memaksa untuk memberikan hadiah.
Begitu Zhang Tao pergi, suara tua bergema dari kehampaan: "Junior, dulu kusukai ketekunanmu dan berniat memberimu kesempatan... Aduh! Tak kusangka tamu tak diundang datang, Penguasa Tunggal zaman ini tak memiliki kelapangan hati..."
Qin Fengqing segera tersenyum lebar: "Senior jangan salah paham, aku memang berniat datang sendiri! Tapi Senior belum tahu situasi terkini, Menteri... Penguasa Tunggal mengawasi segalanya. Baru saja aku bergerak, langsung ketahuan. Sungguh bukan keinginanku."
Qin Fengqing berpura polos: "Rekan-rekanku ini punya latar belakang kuat, keturunan resmi Penguasa Tunggal. Aku terpaksa membawa mereka. Aku sungguh tidak mengkhianati Senior!"
Qin Fengqing hampir menangis: "Senior, kalau tidak mau, beri saja kami sedikit keuntungan untuk mengusir kami."
Suara itu tak lagi terdengar.
Fang Ping tersenyum lebar: "Senior, Penguasa tunggal manusia zaman sekarang memang sifat agak sulit, cara bicaranya seperti itu. Sebenarnya tidak ada niat jahat, kami ini orang-orang yang mudah puas, Senior cukup beri sedikit peluang saja. Tapi kami benar-benar penasaran dengan tempat tinggal Senior... Sebenarnya alasan utama Penguasa tunggal menyuruh kami masuk utamanya untuk mengonfirmasi apakah ada ancaman."
Fang Ping berpura-pura blak-blakan: "Saat ini manusia sedang berperang dengan liang bumi... Liang bumi maksudnya Benua Dewa, atau dunia lain, tidak tahu apakah Senior mengetahuinya."
"Kami juga khawatir Senior memiliki hubungan dengan liang bumi. Asalkan kami masuk dan tidak menemukan keanehan, Penguasa tunggal pasti tidak akan sengaja melawan Senior."
"Momentum manusia sekarang lemah, kami terpaksa melakukan ini untuk melindungi diri."
"Begitu Senior menolak kami masuk sekarang... Maka beberapa hal terpaksa dilakukan. Bukan karena Penguasa tunggal strateginya superior, tapi situasi keamanan yang memaksa semua orang bertindak demikian."
Setelah mengucapkan itu, raut wajah Fang Ping dipenuhi perasaan campur aduk dan kepiluan.
"Apa perkataanku tadi ada yang salah?"
"Ini hanya proses konfirmasi niat permusuhanmu, itu logika yang wajar."
"Jika tidak bisa membedakan kawan lawan, manusia terpaksa turun tangan."
Kali ini, pihak lain tampak berpikir, tetap terdiam.
Beberapa saat kemudian, suara tua kembali terdengar: "Sudahlah! Aku memang tidak berniat jahat, kalian juga bakat potensial... Masuklah!"
Begitu ucapan selesai, pandangan Fang Ping dan kawan-kawan gelap seketika, ruang dimensi berdistorsi.
Sekejap, mereka telah menghilang dari lokasi tersebut.
Tak lama setelah mereka lenyap, Zhang Tao tiba-tiba muncul.
Memandang lubang hitam yang menghilang dalam kilatan, Zhang Tao dengan ekspresi datar berkata dingin: "Senior, jangan sampai melukai mereka. Beberapa orang ini adalah bibit unggul terbaik umat manusia kita!"
Sunyi.
Zhang Tao tidak menghiraukan, juga tak lagi berbicara. Bagai fosil, dia berdiam tak bergerak di tempatnya, memejamkan mata untuk beristirahat.
……
Di sisi lain.
Pandangan Fang Ping dan kawan-kawan gelap seketika. Sekejap kemudian, mereka muncul di tepi sebuah danau kecil.
Di tepi danau, pepohonan tumbuh rimbun.
Fang Ping bahkan melihat beberapa binatang kecil berlarian dan bermain-main di tepian.
Secara refleks Fang Ping menengadah ke langit, lalu mengerutkan alisnya.
Bukan liang bumi?
Tak ada matahari raksasa itu!
Tidak, maksudnya sama sekali tak ada matahari!
Meski area ini terang benderang oleh warna putih, seolah-olah hanya pantulan cahaya biasa, bukan bias sinar matahari.
Di langit, awan putih terapung-apung.
Mereka berdiri di tepian, menghadap danau biasa yang sama sekali bukan Danau Abadi.
Danau berada di tengah, dikelilingi hutan. Fang Ping juga melihat beberapa pohon berbuah, tapi tak merasakan energi sama sekali.
Atau tepatnya, kemampuan spiritualnya tak bisa memindai area tersebut.
"Inikah dunia tempat pihak lain berada?"
Di dalam hati Fang Ping muncul keraguan: Apakah ini benar-benar liang bumi?
Atau seperti Istana Wan Yuan, sebenarnya hanya ruang penyimpanan yang disembunyikan dalam retakan dimensi?
Secara teori ini masuk akal!
Jika Istana Wan Yuan cukup kokoh, memungkinkan pejuang menghancurkan ruang dimensi dan menyelipkan istana itu ke dalamnya, manusia tetap bisa bertahan hidup.
Tapi Fang Ping meragukan apakah Istana Wan Yuan benar-benar mampu melakukannya.
"Retakan ruang dimensi memiliki daya pemotongan yang luar biasa, bahkan Zirah Dewa milik Li Hantong pun bisa terkoyak membentuk retakan-retakan."
"Ini baru paparan singkat. Jika terlalu lama diletakkan di retakan ruang dimensi, senjata sekuat apapun akan hancur lebur."
Saat dia tengah merenungkan hal-hal tersebut, tiba-tiba terdengar suara lembut dari belakang: "Para Putra, maaf mengganggu."
Fang Ping memelintir lehernya melihat ke arah suara, alisnya berkedut halus.
"Level delapan?"
Fang Ping terkejut, ternyata ada pejuang level delapan!
Seorang lelaki tua renta berbaju jubah kuno, sedikit membungkuk hormat sambil tersenyum lebar ke arah mereka.
Fang Ping yang tadi terfokus, sempat tak menyadari keberadaan orang ini.
"Anda ini..."
Dengan raut bingung, Fang Ping bertanya: "Bukankah Anda senior yang tadi?"
"Tuan masih dalam masa pertapaan. Silakan ikut hamba."
Sang veteran tetap tersenyum, namun Fang Ping bersikap waspada: "Masih ada orang lain di daerah ini?"
Ternyata tak cuma satu orang!
Semakin menarik saja!
Menjelang kekacauan besar ini, benar-benar semua arwah penasaran bermunculan.
Bukan cuma pejuang top yang menampakkan diri, bahkan manusia purba!
Apa maksud semua ini?
Masih adakah orang hidup di istana Domain Kuno?
Meski pernah ke Surga Xuan De, dia tak tahu pasti apakah ada penghuni lain di sana.
Lü Zhen pernah ke Gunung Kuocang, tapi hanya bertapa di Danau Abadi selama bertahun-tahun tanpa menjelajahi area lain.
Istana tersebut membentang ribuan li, wilayahnya luar biasa luas.
Danau Abadi hanyalah zona kecil, bagai sudut tersembunyi sebuah kota.
Sulit dipastikan apakah ada manusia di daerah lain.
"Manusia purba level delapan…"
Jantung Fang Ping berdesir riak!
Apakah ini manusia purba sejati, atau keturunan para leluhur yang tinggal di sini?
"Jangan-jangan di masa depan mereka akan muncul di dunia?"
Fang Ping terperangkap dalam kontemplasi, sementara Qin Fengqing menyungging senyum: "Senior, terakhir kali saya tak melihat Anda. Apakah Anda selalu tinggal di sini?"
Sang veteran di depan itu, dengan dialek yang berbeda dari manusia modern, menjawab: "Selama ini di sini. Terakhir kali kau tersasar ke domain ini, sebenarnya ingin kami usir. Namun Tuan berfirman kau memiliki keteguhan luar biasa, maka kami biarkan kau tinggal sebentar. Saat itu Tuan masih bertapa, baru merasakan kehadiranmu. Rencananya bila kau kembali, Tuan akan menemui… Sayangnya…"
Sang tua menggelengkan kepala dengan penyesalan, memandang Fang Ping dan kawan-kawan lalu diam.
Seolah berkata: Peluangmu… sudah dirusak orang-orang ini.
Fang Ping dengan kesadaran penuh mengejek: "Pak Tua, dia punya keteguhan? Dari mana lihatnya? Soal tekad, kami pasti lebih kuat! Dia cuma petarung level tujuh…"
Dengan pipi berkobar Fang Ping membusungkan dada: "Aku level delapan Realm Tubuh Emas! Usia saya bahkan lebih muda darinya. Seharusnya sayalah yang diperhatikan Tuan!"
Rasa sombong Fang Ping terpancar jelas.
Di samping, Li Hantong dengan Golden Body-nya berkilauan berkata sambil tertawa: "Aku juga! Qin Fengqing tidak bisa dianggap kuat, kan? Senior, kau bilang dia punya keteguhan luar biasa, tapi tidak sebanding dengan kita, ya? Hahaha!"
Li Hantong juga tertawa lepas!
Qin Fengqing wajahnya dipenuhi ekspresi memuakkan, diam seribu bahasa, menundukkan kepala tanpa bicara.
Sang veteran menghela napas, lalu segera tersenyum: "Para Putra, ikutlah aku."
Dia berjalan di depan memandu jalan, namun Fang Ping tidak menggunakan transmisi suara. Ia melirik Lao Wang dan Tengkorak Besi, mengangkat alisnya halus, memberi isyarat diam-diam.
Bukan orang baik!
Berani menghasut kita semua!
Meski perkataan pihak lain terdengar seperti kebenaran nyata, tapi mengatakan ini saat pertama bertemu, apakah tepat?
"Orang-orang ini... sepertinya sengaja ingin membuat Qin Fengqing memusuhi kita, apakah mereka merencanakan jebakan?"
Di dalam hati Fang Ping muncul kebingungan. Ia menatap Qin Fengqing dengan pandangan merendahkan, berkomunikasi spiritual: "Qin Fengqing, kau sampah! Peluang di tanganmu jadi sia-sia. Kau tak punya dukungan dewa sejati! Kali ini bisa membawamu ke sini sudah bagus! Kalau bukan karena kau membantu pekerjaanku waktu itu, pergi meminta klon dewa, mana mungkin kau sampai di tempat ini? Berani tidak puas? Nanti di luar jangan salahkan aku menghajarmu!"
Kesombongan Fang Ping terpancar jelas.
Qin Fengqing mengepal kedua tinju erat, tetap diam, mengikuti sang veteran di depan menuju kebun buah.
