"23 Januari, maklumat rekrutmen dikeluarkan."
"24 Januari, para relawan mulai berdatangan ke Universitas Bela Diri Kota Iblis. Tian Mu juga mulai menjalani tapa resmi."
"25 Januari, bersamaan dengan persiapan Fang Ping membentuk Kementerian Langit..."
"Gunung Timur."
"Qin Fengqing akhirnya bertemu dengan rombongan dari Xuánmíngtiān."
"Total 40 orang, tua-muda lengkap."
"Tiga petarung level Kasta Sembilan!"
"Tiga master yang pernah dilihat Fang Ping sebelumnya, kali ini semuanya turun gunung."
"6 petarung level delapan, 11 level tujuh, 20 dari realm menengah."
"Tak satu pun kelas rendah!"
"Bahkan para remaja itu semuanya petarung realm menengah."
……
"Terowongan bawah tanah kini telah lenyap."
Efisiensi petarung sangat tinggi. Lobi modern yang muncul di lokasi ini sebenarnya adalah lobi utuh yang dipindahkan oleh Zhang Tao.
Di dalam lobi.
Dipimpin oleh Wu Kuishan, bersama Naga Lin Long dan beberapa petarung level sembilan lainnya, mereka datang bersama untuk menjemput.
Disebut sebagai bentuk perhatian, namun sebenarnya bertujuan untuk mengawasi dan menangkal mereka.
Untuk mencegah mereka menimbulkan kekacauan atau perubahan situasi.
"Hormat kepada para senior!"
Ketika melihat mereka muncul, Wu Kuishan bersikap sangat sopan, memberikan hormat dengan tinju dan ucapan formal.
Qin Fengqing maju dan membantu memperkenalkan: "Para senior, ini adalah Menteri Wu Kuishan, Wakil Menteri Pendidikan Tiongkok."
"Ini adalah Master Lin Long dari pemerintah pusat."
"Ini adalah Komandan Guo Xuan, Wakil Komandan Militer."
“……”
Qin Fengqing menjelaskan satu per satu, hanya tiga orang petarung level sembilan yang datang ke lokasi ini.
Ada beberapa orang di level delapan.
Mendengar penjelasan Qin Fengqing, Xu Bing dan rombongan dari Xuan Mingtian tidak sepenuhnya memahami pembagian jabatan ini, namun tetap tersenyum dan mengangguk.
Xu Bing berujar formal: "Terima kasih atas sambutannya, sudah bertahun-tahun tidak keluar dari Xuan Mingtian..."
Xu Bing melanjutkan basa-basi, sementara orang lain di kerumunan penasaran melihat ke sekeliling.
"Inikah dunia manusia?"
Seorang remaja tak tahan berbisik: "Konsentrasi energi spiritual sangat tipis, pantas saja dikatakan dunia manusia adalah tanah tandus..."
Begitu kata-kata ini keluar, Wu Kuishan dan yang lain mengabaikan mereka, namun beberapa pria paruh baya di kerumunan melototi para remaja itu.
Saat keluar dari Xuanmingtian, Dewa pernah berpesan untuk sebisa mungkin menghindari konflik dengan Pejuang dunia manusia.
Tentu saja, jangan sampai harga diri Xuanmingtian ternoda.
Meski mereka merasa konsentrasi energi spiritual dunia manusia terlalu rendah sehingga membuat tidak nyaman, namun sebagai pendatang baru, lebih baik memahami situasi terlebih dahulu.
Di antara yang hadir, Xu Bing hanya mengenal Qin Fengqing.
Terhadap Wu Kuishan dan beberapa orang lainnya, Xu Bing mengamati Wu Kuishan lebih lama dengan kewaspadaan samar, tapi tidak terlalu mempedulikannya.
Setelah bertukar sapaan formal, Xu Bing dengan sopan berkata: "Menteri Wu... Wu, tentang beberapa teman muda Fang..."
Wu Kuishan tersenyum: "Fang Ping sedang sibuk mempersiapkan pendirian divisi baru yang terkait dengan keikutsertaan para senior kali ini. Tujuan kita adalah Shanghai, tempat Fang Ping berada sekarang.
Segala pertanyaan para senior bisa ditanyakan kepada Qin Fengqing.
Para senior yang lama tidak turun gunung mungkin kurang memahami kondisi modern, tapi saya yakin dalam waktu singkat kalian akan bisa beradaptasi di Tiongkok."
Mereka semua akan ditempatkan di Shanghai.
Lokasi markas besar Fakultas Langit belum ditentukan.
Tapi mengingat Fang Ping di Shanghai, kemungkinan besar markas akan ditempatkan di sana.
Xu Bing dan kawan-kawan akan diserahkan kepada Fang Ping.
Cara Fang Ping menangani mereka adalah urusan Fakultas Langit. Jika gagal mengendalikan beberapa orang ini, pendirian fakultas ini akan jadi bahan tertawaan.
Xu Bing mengangguk sambil tersenyum.
Di sampingnya, Suo Jia berkomunikasi melalui transmisi suara: "Dunia manusia kali ini hanya mengatur segelintir orang untuk menyambut kita. Kita diutus Dewa untuk keluar dari Xuanming Tian, mewakili Dewa berjalan di dunia manusia... Sungguh penghinaan!"
Mereka adalah utusan Dewa!
Tak berani meminta penyambutan dari penguasa tunggal sekelas pejuang itu, tapi minimal dewa sejati harus muncul.
Tapi sekarang, tak ada dewa sejati, pihak lain pun tak melakukan ritual penyambutan.
Dulu, saat mereka muncul di dunia manusia, rakyat jelata semua berlutut menyambut, bahkan Kaisar dunia manusia harus melakukan persembahan langit.
Sekarang, tak ada apa-apa!
Suo Jia kesal, Xu Bing segera menenangkan: "Tahan dulu amarahmu. Keberangkatan kita dari Xuanming Tian ini untuk membuka jalan bagi Dewa, jangan membuat onar!"
Saat ini kita sama sekali tak paham situasi dunia manusia, terakhir keluar sudah 100 tahun lalu.
Jika membuat masalah sekarang, bisa-bisa memancing kemarahan penguasa tunggal, itu baru masalah besar.
Xu Bing juga merasa ngeri. 100 tahun lalu saat menjelajahi dunia manusia, hampir tak pernah melihat petarung level kekuatan inti. Tapi baru keluar sudah bertemu tiga orang.
"Kekuatan petarung dunia manusia berkembang pesat. Ramalan Dewa tentang zaman kacau mungkin benar-benar akan segera tiba."
Zaman kekacauan mendekat, bakat-bakat baru bermunculan.
Ini kebenaran abadi!
Setiap kali sebelum kekacauan besar, selalu muncul sekelompok pejuang top, tentu juga ada yang runtuh.
Sementara Xu Bing dan rombongan masih merenung, Wu Kuishan sudah memimpin semua keluar lobi.
Di luar lobi, beberapa bus telah menunggu.
“Xu Bing dan yang hadir sempat heran melihat kendaraan-kendaraan ini. Saat ini, posisi mereka berada di sekitar Kolam Ratu Ibu. Namun tempat yang biasanya ramai turis ini kini sepi sama sekali.”
“Qin Fengqing yang melihat rasa penasaran mereka tersenyum: 'Para senior, ini adalah mobil, alat transportasi. Kita akan naik mobil menuju Shanghai.'”
“Mobil?”
“Xu Bing memandang sekeliling. Yang lain terlihat dingin tanpa niat menjelaskan, membuatnya kesal.”
“Saat ini, setelah melihat-lihat, hanya Qin Fengqing yang bersedia menjawab pertanyaan mereka.”
“Memikirkan ini, Xu Bing menghela napas lega. Setidaknya masih ada kenalan di sini.”
“Selain itu, Dewa Kaisar juga memintanya untuk lebih banyak berinteraksi dengan Qin Fengqing. Kebetulan ini juga kesempatan bagus.”
“Di bawah sorot mata penasaran manusia purba ini, Wu Kuishan mengatur agar Qin Fengqing dan beberapa pejuang level tinggi dikelompokkan bersama.”
“Dia sendiri justru tidak bersama para Kasta Sembilan ini, melainkan naik ke mobil terakhir.”
“Mobil-mobil perlahan menjauh dari Kolam Ratu Ibu menuju Shanghai.”
“Di mobil belakang, Lin Long mentransmisikan suara: 'Menteri Wu, benarkah kita akan menyerahkan orang-orang ini kepada Fang Ping untuk diatur? Tiga Kasta Sembilan ini kekuatannya tidak lemah! Xu Bing itu mungkin sudah mencapai segmen delapan jalan kekuatan inti! Fang Ping mungkin tidak bisa menekan mereka. Apalagi Shanghai adalah daerah padat penduduk. Jika terjadi konflik, ini akan jadi masalah besar!'”
“'Bukan Shanghai, tapi pulau lepas pantai!'”
Wu Kuishan menjelaskan: "Lokasi Akademi Militer Pertama, kali ini pihak akademi tersebut bersiap untuk pindah dan bergabung dengan Universitas Bela Diri Kota Iblis. Jika mereka pergi, Fang Ping kemungkinan besar akan menjadikan Akademi Militer Pertama sebagai markas besar Kementerian Langit. Dengan demikian, jarak ke Shanghai masih cukup jauh..."
"Tapi tiga Kasta Sembilan ditambah beberapa petarung level tujuh-delapan yang menyerang bersama, itu tetap bahaya besar!"
Lin Long masih merasa tak yakin, nada transmisi suaranya semakin berat: "Beberapa menteri tega menyerahkan orang-orang ini ke tangan Fang Ping, terlalu riskan! Menurutku lebih baik diawasi di tempat atau langsung dimasukkan ke liang bumi!"
"Tenang saja, Fang Ping pasti sudah siap. Dari nada bicaranya, orang-orang ini tidak bisa menciptakan gelombang."
"Semoga saja!"
Lin Long menghela napas, benar-benar tidak boleh ada yang celaka.
Letaknya persis di dekat Shanghai!
Begitu terjadi masalah, populasi puluhan juta Shanghai tidak akan bisa menahan Kasta Sembilan ini.
……
Pada saat yang sama.
Liang bumi Shanghai.
Tepi Laut Terlarang.
Wajah Fang Ping berseri-seri, tumpukan camilan bertebaran di depannya: "Saudara Kucing, mau main ke dunia manusia? Sekarang banyak hal seru di sana! Makanan enak juga berlimpah! Katanya kau suka berenang..."
"Tidak suka!"
Kucing Liar menggelengkan kepala besar sambil melahap kaleng: "Kucing ini bukan anjing, tak suka basah-basan!"
Orang ini benar-benar bodoh!
Kucing mana yang suka berenang?
Tidak ada cara lain!
Kucing ini masuk ke Laut Terlarang demi menyamarkan aura, bagaimana si bodoh ini bisa berpikir bahwa dia suka berenang?
Fang Ping dengan ekspresi datar melanjutkan tawa: "Berarti aku salah. Kali ini ada beberapa orang dari Xuan Mingtian yang keluar ke dunia manusia, Saudara Kucing berminat bertemu?"
"Xuan Mingtian?"
Kucing Liar memiringkan kepala sambil berpikir: "Xuan Mingtian? Xuan Mingtian yang mana? Biar kucing ini ingat..."
Kucing Liar terperangkap dalam kontemplasi, setelah beberapa saat mengunyah dengan mulut penuh: "Ada dua Xuan Mingtian! Satu Xuan Ming Gonghua Tian, satu lagi Xuan Ming Gongqing Tian... Sepertinya begitu. Tunggu... Xuan Ming Gongqing Tian kayaknya sudah diledakkan siapa ya... Siapa yang nyodok?"
Kucing Liar bergumam sendiri, siapa yang meledakkan daerah itu?
Sudahlah, kalau tidak ingat ya tidak usah diingat.
"Xuan Ming Gonghua Tian? Pantasan familiar, kucing ini kayaknya pernah lihat orang itu. Tapi sudah lama sekali, dulu dia suka cari Anjing Besar main, tapi Anjing Besar bilang dia jahat, pernah hampir dipukuli sampai mati!"
Fang Ping langsung penasaran: "Kenapa Tian Gou memukulinya?"
"Dia mau cari Gerbang Surga!"
Tiba-tiba Kucing Liar menatap Fang Ping dan menutup mulut rapat!
Kucing ini salah!
Seharusnya tidak bilang!
Bukan tidak boleh bicara, tapi orang ini terlalu banyak tanya, nanti dia tanya lagi, sangat menyebalkan!
"Sekarang Kucing Liar sudah belajar jadi pintar, kalau ketemu dia, jangan bicarakan hal-hal yang dia nggak tahu, nanti malah ditanya terus."
Fang Ping malah tersenyum: "Oh begitu rupanya, dia ingin mencari Dunia Surgawi, kayaknya sudah ketemu, bahkan kasihku peta sisa Dunia Surgawi, tapi sudah kuhadiahkan ke Penguasa Tunggal Manusia."
"Ya! Tidak boleh pergi!"
Kucing Liar buru-buru geleng-geleng kepala: "Jangan pergi, bahaya banget! Anjing Besar aja sudah mati..."
Sorot mata Fang Ping berkedip: "Tian Gou mati di Dunia Surgawi?"
“……”
Kucing Liar diam saja, terus asyik makan, nggak mau kasih tahu.
Lagian, kucing ini juga nggak tau pasti, kayaknya sih iya.
Waktu Anjing Besar pergi, cuma pamitan sebentar, lalu pergi. Kucing Liar juga nggak banyak tanya, waktu itu lagi ngantuk-ngantuk, sampe nggak ingat pasti kapan Anjing Besar perginya.
Fang Ping melihatnya terdiam, tidak bertanya lagi, lalu berkata sambil tersenyum: "Saudara Kucing, gimana kalau main ke dunia manusia beberapa hari? Di sini kan membosankan? Istana Kucingmu sudah mulai dibangun, tapi mungkin masih butuh waktu sebentar. Manfaatin kesempatan ini, jalan-jalan ke dunia manusia."
"Nggak mau!"
Fang Ping memancing: "Di sana banyak makanan enak, dan di sana nggak perlu berenang lagi! Aku liat bulu Saudara Kucing belakangan ini kayaknya agak kusam, terlalu lama di laut nggak baik buat bulumu."
Kucing Liar refleks melihat bulunya sendiri, ada ya?
Kucing ini kan dewa sejati!
Fang Ping melanjutkan: "Cuma beberapa hari, cepat kok baliknya."
Kucing Liar memandangnya, agak tidak senang berkata: "Tapi... jangan terus-terusan punya pikiran jahat, kalo nggak kucing ini mau menyodokkanmu sampai mati."
Penjahat ini, senyumnya sangat tidak tulus.
Pasti bukan urusan baik!
Sebenarnya dia juga ingin pergi melihat dunia manusia, sudah lama sekali tidak ke sana.
Tapi Pencuri Besar tersenyum sangat tidak tulus, sampai-sampai bulu kucing ini merinding.
Fang Ping berdehem canggung berkata: "Saudara Kucing jangan salah paham, aku ini sebenarnya orang baik, siapa yang tidak mengatakan aku Fang Ping orang baik? Lagi pula, Penguasa tunggal manusia belakangan sudah pergi dari daerah kami, sekarang Saudara Kucing pergi, tidak ada yang akan mengancammu."
Aku juga mempercayai Saudara Kucing, yakin Saudara Kucing tidak akan melukai manusia, baru berani mengundang Saudara Kucing berkunjung.
Orang kolot dari Xuan Ming malah ingin datang, kami tidak mengizinkannya!
Saudara Kucing, lihat, aku begitu mempercayaimu, begitu yakin padamu, tapi kamu malah meragukan niat baikku... Jujur saja, ini agak melukai hati orang."
Fang Ping mendesah ringan, wajahnya penuh kekecewaan.
Kucing Liar menatapnya beberapa saat, sangat ingin memukulnya sampai hancur dengan ekor kucing.
Penipu!
Nanti tidak akan memanggilnya Pencuri Besar lagi, cukup penipu.
Berani-berannya menipu kucing!
Kucing ini adalah dewa kucing sejati, bukan tidak tahu kamu hanya berpura-pura.
“Setelah kontemplasi sejenak, Kucing Liar menggigit paha ayam dan berkata, \"Kucing ini tidak berkelahi, kamu jangan suruh aku berkelahi! Selain itu, dulu sepertinya tidak hanya pohon kucing dan istana kucing yang hilang, mungkin ada barang lain... Sepertinya tertinggal di dunia manusia, tapi aku malas mencarinya sendiri... Bisa kamu bantu cari?\"”
Sorot mata Fang Ping berkedip cepat, “Ada apa lagi yang hilang?”
Kucing Liar mengingat-ingat, “Sepertinya semacam lonceng, tidak ingat detailnya! Mungkin iya, dulu suka pakai itu karena bisa berbunyi denting-denting. Tapi suatu hari hilang entah di mana, mungkin di dunia manusia.”
Kucing Liar melanjutkan, “Lonceng kucingku hilang, aku ingin mengembalikannya.”
Fang Ping heran, “Saudara Kucing biasanya tidak peduli harta karun, kenapa sekarang ingin mencari ini?”
“Gara-gara si Gagak Besar itu!”
Wajah Kucing Liar tiba-tiba merah marah!
“Si Gagak itu menggangguku! Dia sepertinya mengenaliku, bahkan ingin menusukku sampai mati, keterlaluan! Anjing Besar sudah mati, Pedang Kecil pergi, dia jadi berani menggertakku! Anjing Kecil itu tidak berguna, ketakutan melihat Gagak Besar... Aku harus cari loncengku, si Gagak terbang terlalu tinggi, lonceng bisa menjebaknya, menggemetarkan sampai mati, bikin darah tinggi!”
Kucing Liar mengamuk!
Si Gagak Besar itu sangat menyebalkan, dia bahkan tidak mau memancing lagi, tapi masih terus mencari masalah.
“Dia juga tidak suka berkelahi, di sana tidak ada cara untuk memancing, dia juga siap mencari tempat lain untuk memancing.”
“Tapi si gagak besar ini sampai berani mengganggu dirinya!”
“Tongkat pancing bisa memancing Raja Song, tapi gagak besar tak bisa dipancing, burung itu terbang terlalu cepat. Setelah beberapa kali mencoba, nyaris saja tongkat pancingnya dirampas si gagak.”
“Kucing Liar mengingat lama-jama, dirinya masih punya lonceng yang bisa membesar.”
“Membesar, selimuti si gagak, tusukan membunuhnya!”
“Lihat dia masih berani mengganggu kucing atau tidak!”
“Fang Ping dalam hati bergerak, gagak besar mungkin level Segel, benda apa yang bisa menyelimuti pejuang level tinggi seperti ini?”
“Bukankah Lao Zhang sedang mencari cara untuk menyelimuti medan perang dimensi?”
“Fang Ping menjilat bibirnya!”
“Kalau sampai level Dewa pun bisa diselimuti, barang ini pasti sangat berguna jika Lao Zhang merenggutnya!”
“Tidak masalah, aku bantu mencari! Tapi Bumi sudah hampir dibongkar oleh master manusia, tidak menemukan Relik Suci apa pun. Saudara Kucing tidak salah ingat kan? Ada petunjuk lain?”
“Tidak salah, seharusnya ada di dunia manusia.”
“Kucing Liar sambil makan berkata: 'Begitu sampai di dunia manusia, kucing ini mungkin bisa menemukannya. Lonceng ini sudah lama kupakai, masih ada aroma khasku.'”
“Fang Ping tak peduli, tersenyum: 'Baguslah, Saudara Kucing, sekarang kita keluar?'”
“Membawa kucing ini keluar, maka Shanghai akan menjadi daerah teraman.”
“Tentu saja, syaratnya kucing ini mau turun tangan.”
“Tak apa, jalan ditapaki selangkah demi selangkah, Fang Ping tak gelisah.”
"Kalau sudah keluar, mungkin bisa dibujuk lagi, siapa tahu bisa jadi tukang pukul, atau jadi mount."
Baru saja berpikir, Plak!
Fang Ping limbung, Golden Body-nya sampai bergetar. Mata besar Kucing Liar penuh amarah, "Kau lagi mau berpikiran jahat!"
Ekor besar Kucing Liar memukuli Fang Ping, sepertinya ingin mencakar dia.
Fang Ping wajah tak berdaya, Ini juga bisa tahu?
Sudahlah, aku berhenti berpikir!
Kucing ini mungkin sangat peka terhadap hal yang berhubungan dengan dirinya. Fang Ping mulai memaksakan pikiran: Kucing Liar baik, Kucing Liar baik...
Cuma self-hypnosis aja!
Seakan cuma dia yang bisa!
Seperti diduga, Fang Ping terus memikirkan ide ini. Kucing Liar bingung memandangnya, Penipu berubah cepat sekali!
"Saudara Kucing, ayo pergi?"
"Tapi anjing kecil masih berenang nih..."
"Bagaimana kalau ajak anjing kecil ikut?"
Fang Ping tersenyum lebar. Menambah satu Jiao juga bagus, menambah satu monster liang bumi Kasta Sembilan, itu juga petarung terkuat.
"Lupakan, biar anjing kecil berenang sendiri. Belakangan ini dia bikin darah tinggi, terlalu bodoh!"
Kucing Liar berpikir sebentar, memutuskan untuk membuang anjing kecil saja.
Terlalu bodoh!
Pas dia pergi, para bangsa monster sekitar akan kembali. Anjing kecil harus bertempur.
Anjing besar dulu tiap hari berkelahi. Anjing kecil malas sekali, sampai tidak mau bertarung, ini tidak boleh.
Kucing Liar meninggalkan Jiao, sejenak kemudian melompat keluar dari Laut Terlarang.
Begitu muncul, Fang Ping tiba-tiba memahami mengapa Level Puncak jarang masuk wilayah!
Saat Kucing Liar melompat dari laut, kehampaan ternyata mulai bergetar.
Bukan hanya satu titik, seluruh wilayah selatan ketujuh seolah bergoyang ringan.
Fang Ping mengerutkan kening, meski Level Puncak kuat, tapi seharusnya belum sampai level ini?
Kucing Liar tak merasa aneh, tubuh kucing raksasa melompat keluar lalu berubah dari ukuran truk menjadi seukuran anjing mastiff Tibet dalam sekejap.
Fang Ping terpana, tapi segera lega. Rupanya meski malas, kucing ini punya pengendalian kekuatan yang baik.
Bisa mengompres diri sampai level ini memang menunjukkan performa pengendalian kekuatan.
Melihat Kucing Liar sebesar anjing, Fang Ping ingin mengelus tapi urung melakukan keputusan cari mati ini - ekor kucing itu sudah mengarah padanya saat ide itu muncul.
"Ayo penipu, kalau sudah nemu lonceng aku mau kembali!"
"Tidak masalah!"
"Jajal ajak kucing ini berkelahi, bakal kutunggangi sampai mati!"
"Tidak masalah!"
"Siapin banyak makanan kucing, atau kutikam kau!"
"Tidak masalah!"
“……”
Fang Ping menyanggupi dengan gesit, akhirnya berhasil membujuk kucing ini pergi.
Soal berkelahi atau tidak... nanti lihat situasi.
“Jika diri sendiri bisa menekan, tentu tidak masalah. Jika tidak, harus mencari metode lain.”
“Apalagi dengan kehadiran Kucing Liar, ada satu hal yang bisa Fang Ping yakini sepenuhnya.”
“Phoenix dan Tikus Bumi itu pasti tidak berani membuat kekacauan!”
“Dua monster itu, Fang Ping benar-benar tidak berani sembarangan membawanya ke Bumi. Kalau manusia, masih lebih baik. Setidaknya Fang Ping bisa menggentar, bisa mengancam.”
“Tapi bangsa monster, terkadang sangat gila.”
“Master manusia yang menangkap monster, tidak pernah berani membawanya kembali ke Bumi, khawatir memicu kekacauan besar.”
“Itu masih level tujuh. Sekarang ini dua monster level Kasta Sembilan!”
“Begitu terjadi kekacauan, sedikit kecerobohan akan menjadi bencana besar!”
“Tapi sekarang, dengan kehadiran Kucing Liar, meski tidak turun tangan, dua monster ini sudah gemetar ketakutan.”
……
“Lokasi asli Kota Harapan.”
“Kedua monster itu benar-benar gemetar!”
“Saat melihat kucing di samping Fang Ping mengamati mereka dengan sorot mata penasaran, burung dan tikus ini menggigil hebat.”
“Mana ada wibawa Kasta Sembilan yang tersisa!”
“Fang Ping tetap tenang, tidak menggunakan transmisi suara, berseru lantang: ‘Kalian berdua bangsa monster, karena sudah memilih menyerah, aku akan beri kesempatan! Tapi kuperingatkan dulu: Di wilayah kami, tanpa izin kami, berani melukai manusia – pasti menemui ajal! Kucing Liar sudah lama ingin memakan kalian. Jangan sampai kalian salah langkah!’”
“Tidak berani!”
“Phoenix monster buru-buru mentransmisikan suara!”
“Tikus Bumi juga mencicit panik, takut.”
“Kucing Liar kembali melirik Fang Ping, si penipu kembali menipu makhluk siluman!”
“Bahkan kucing ini sudah tidak ingin memakan mereka lagi!”
“Terakhir kali dua monster liang bumi ini buang kotoran, dia langsung merasa tak bisa memakannya karena terlalu menjijikkan. Sekarang meski diberi, dia tetap tak mau makan.”
Fang Ping melanjutkan, “Setelah kalian keluar, semua harus patuh pada perintahku! Ingat, hanya aku! Perintah orang lain, abaikan!”
“Dua makhluk siluman bodoh ini, kalau mendengarkan perkataan orang lain, bisa memicu malapetaka.”
“Mereka belum tentu bisa membedakan yang baik dan jahat.”
Setelah memberi teguran, Fang Ping bertanya, “Burung besar, kau punya nama? Tikus, bagaimana denganmu? Kalau tak ada nama, tetap dipanggil Burung Besar dan Tikus saja!”
“Tikus Bumi!”
“Feng Ling!”
“Burung betina ya?”
Fang Ping melirik phoenix sambil tersenyum sumringah, “Burung Besar, lebih baik kau bersikap sopan! Kalo nggak, akan kuberikan burung jantan untukmu nikmati! Oh ya, Fengque sempat mengobrol denganku dan ingin menghitung utang dengan si pengkhianat seperti kamu... Aku sudah menyampaikan semua ucapanmu ke Fengque tanpa diubah!
Kau sengaja memancingnya datang untuk kubunuh!
Fengque adalah keturunan langsung Raja Sejati, sementara kau cabang sampingan yang berani menjebak keturunan resmi... Sekarang meski pulang, jalannya tinggal menuju kematian!”
Tubuh Fengque sedikit bergetar!
Habislah!
Manusia ini benar-benar memberitahu Fengque!
Dia tahu Fang Ping punya kontak dengan Fengque. Terakhir kali Ji Yao masuk, kedua pihak sepertinya bekerja sama. Saat ini, Feng Ling merasa putus asa.
"Mengkhianati Benua Dewa, mengkhianati Wangting, mengkhianati Fengque, menekan keturunan Raja Sejati. Jika dia kembali ke Kerajaan Penjaga, mungkin tetap jalan kematian."
Fang Ping tersenyum dingin: "Tapi kalian yang mengikutiku dan patuh padaku, semua masalah bukan masalah! Sekarang saatnya kubutuhkan kalian. Jika membangkang, kalian akan jadi bahan baku Senjata Dewa - kebetulan kebutuhan senjataku sangat besar! Jika patuh, aku Fang Ping bukan orang kecil hati. Materi abadi dan sebagainya takkan kurahia!"
"Ayo pergi!"
Fang Ping memberi perintah. Di bagian belakang, Guo Shengquan dan yang lain tampak khawatir.
Membawa monster-monster ini ke tanah, apakah benar-benar aman?
Tapi melihat Kucing Liar mengibas-ngibaskan ekor mengikuti Fang Ping, mereka sedikit tenang.
Walaupun Kucing Liar juga bangsa monster, lebih kuat dari Fengling dan Tikus Bumi, setidaknya sampai sekarang kucing ini cukup bersahabat dengan manusia.
Sebelumnya bahkan memancing kematian Raja Song, menyodokkan 12 Kasta Sembilan sampai mati. Banyak yang masih percaya pada Kucing Liar.
Satu manusia tiga monster segera masuk ke Penghubung.
Saat memasuki Penghubung, penghubung mulai bergetar.
Kucing Liar berjalan di dalam, menengok ke kiri-kanan. Pipi kucingnya penuh keheranan: "Oh, mau hancur lebur nih! Pantas saja! Mau berkelahi lagi!"
"Hancur?"
Fang Ping tergerak, buru-buru bertanya: "Penguasa tunggal manusia bilang saat 108 penghubung dibuka, semua penghubung akan stabil. Tapi Saudara Kucing malah bilang hancur..."
Kucing Liar berkata dengan santai: "Ya, hancur lebur justru akan menstabilkan! Jika dinding domain langit-manusia hancur, banyak hal akan menjadi stabil... Nah, ruang dimensi akan stabil, nanti tidak akan ada retakan ruang setiap kali bertarung. Dan oh, jika dinding domain langit-manusia hancur, jalan utama juga akan semakin stabil..."
Di hati Fang Ping, ada gejolak kecil. Jalan utama yang stabil?
Inikah kesempatan yang selama ini ditunggu-tunggu semua orang?
Bagaimana cara menstabilkannya?
"Penguasa tunggal manusia mengatakan jalan liang bumi lebih pendek..."
Fang Ping belum selesai bicara, Kucing Liar sudah menyela: "Tidak juga! Tapi jalan di sana sepertinya disembunyikan sebagian oleh seseorang!"
Kucing Liar berkata dengan malas: "Sebenarnya panjangnya sama. Tapi entah siapa yang melakukannya, menyembunyikan sebagian. Ah, bukan disembunyikan sih... lebih tepatnya..."
Kucing Liar tampak kesulitan menjelaskan. Setelah lama, akhirnya berkata: "Ada orang yang sangat hebat membuat kabut di depan jalan utama mereka, membuatnya tak terlihat. Sebenarnya masih bisa dilalui... Oh, sebelum aku tidur tidak seperti ini. Siapa yang melakukannya?"
Ekspresi Fang Ping berubah. Sebelum tidur tidak seperti ini?
Kalau begitu, perubahan terjadi dalam 2000 tahun terakhir?
Siapa pelakunya?
Yang paling mungkin sebenarnya adalah Dewa Iblis!
Setelah Pertempuran Tanah Raja, pertarungan terbesar adalah pertempuran Dewa Iblis. Tapi mampukah dia melakukan ini?
Sampai bisa menyamarkan sebagian jalan utama petarung liang bumi!
Bagaimana mungkin?!
Fang Ping sekarang sama sekali tidak tahu cara mengintervensi jalan inti orang lain. Apakah para petarung level tinggi ini punya metode?
"Sangat mungkin ini adalah Mo Wenjian!"
Di hati Fang Ping muncul penilaian, dalam pertempuran ribuan tahun lalu, saat Mo Wenjian menyerang liang bumi, sepertinya tidak ditemukan perubahan apapun.
Tapi nama Dewa Iblis membuat gentar seluruh liang bumi.
Apa yang sebenarnya dilakukan dulu sampai bisa seperti ini?
Mungkinkah penyerangannya ke liang bumi hanya untuk ini?
Tapi bagaimana dia melakukannya?
Peringkat yang diberikan Lao Zhang padanya bahkan kalah dari Raja Penahan, apakah Raja Penahan terlalu kuat, ataukah aku melebih-lebihkan Mo Wenjian?
Fang Ping bingung, tapi kali ini tidak bertanya. Jika menanyakan Mo Wenjian, Kucing Liar mudah terstimulasi. Kalau sampai kabur, ke mana lagi bisa mencari kucing level puncak untuk menangkal empat penjuru.
Diam-diam dia mulai menghitung, menjalin hubungan baik dengan kucing ini mungkin bisa berguna untuk menangkal 33 Penghubung nanti.
Dia merasa para orang kolot itu sepertinya cukup segan pada kucing ini.
Terakhir kali menyebut Kucing Liar, bahkan Dewa Xuanming sampai mengguncang hebat.
Ada satu momen dimana Fang Ping teringat satu pertanyaan.
Kucing ini... siapa yang memeliharanya?
Sungguh, dia penasaran sekali.
Kalau makhluk siluman lain dikatakan lahir dari alam, mungkin masih bisa dipercaya.
Tapi kucing ini sama sekali tidak mirip, lebih seperti jenis yang dipelihara.
Siapa yang bisa memelihara kucing malas sampai level puncak? Bukan hal yang mudah dilakukan orang biasa.
Berbagai pikiran berputar, satu manusia tiga monster segera keluar dari penghubung.
Saat keluar penghubung, Kucing Liar tiba-tiba bergumam: "Banyak aroma familiar nih!"
Pada detik ini, kucing ini berubah menjadi anjing, hidungnya sangat tajam.
Pada saat yang sama, di wilayah Tiongkok, beberapa daerah kehampaan mulai bergetar halus.
Seperti... rasanya agak tidak mengenakkan!
