Kota Raksasa Liu.
Fang Ping menatap Kota Raksasa Liu, perasaan haru menyelimutinya.
"Ini ibukota pertama yang kugempur!"
Pak Li juga tergugah, "Ini ibukota pertama yang kuhancurkan tujuh kali masuk-keluar!"
“……”
Semua yang hadir tidak bisa berkata-kata.
Di saat seperti ini, mereka masih sempat membual soal ini?
Menghancurkan tujuh kali masuk-keluar?
“Kira kami tidak tahu situasi atau bagaimana?”
“Wang Jinyang, Li Hantong dan yang lain dulu kan ada di sana.”
“Terpaksa kabur karena diburu pembunuh!”
Li Hantong di samping berkata dengan tertawa: “Benar, di sinilah pertama kali aku belajar sihir masuk lubang.”
“……”
Fang Ping meliriknya, Tengkorak Besi sedang cari mati dengan kemampuan sebenarnya!
“Anda bicara tentang siapa?”
“Aku Fang Ping pernah masuk lubang?”
Malas peduli padanya, sekelompok orang yang berdandan mirip petarung liang bumi, tanpa memancarkan aura, dengan santai mengamati di daerah tak jauh dari luar kota.
Fang Ping mengamati sejenak lalu tersenyum: “Wali Kota Raksasa Liu masih ingat kita?”
“Seharusnya tidak bisa lupa.”
Wang Jinyang juga tersenyum lebar: “Sejak kalian pergi waktu itu, aku masih datang beberapa kali. Wilayah Wali Kota Raksasa Liu ini juga sering berinteraksi. Setiap melihatku, dia selalu marah-marah. Aku saja begini, apalagi dalang utamamu, mana mungkin dia lupa?”
Ekspedisi liang bumi Nanjiang, Fang Ping nyaris Boom seluruh Kota Raksasa Liu sampai-sampai Wali Kota-nya takut bertarung di luar.
Fang Ping tersenyum tak peduli: “Meski ingat, kalau tahu aku Fang Ping, mungkin dia juga tidak berani cari masalah!”
“Itu benar.”
Wang Jinyang sambil menatap arah Gunung Ziga, mengerutkan kening: “Daya tarik semakin kuat! Seolah terburu-buru, sepertinya Makam Dewa akan sepenuhnya terbuka.”
Fang Ping diam, memandang Kota Raksasa Liu. Di dalam kota, terpancar aura level Kasta Sembilan.
Wali Kota Raksasa Liu seharusnya ada di dalam kota.
Fang Ping melihat sejenak, tidak melakukan apa-apa, menoleh ke yang hadir: "Ayo ikut, Senior Wu membuka jalan di depan, kita juga ikut melihat keramaian... Kali ini menarik, bahkan Li Zhu sudah bersiap ikut campur."
Yang hadir menatapnya, tidak sepenuhnya memahami maksudnya.
Fang Ping tersenyum: "Aku merasakan aura Li An! Dia ada di Kota Raksasa Liu, kalau begitu Wali Kota Raksasa Liu mungkin orangnya Li Zhu. Orang ini adalah penjebak licik."
"Dia mengirim putranya ke liang bumi Nanjiang, pasti punya maksud tersembunyi."
"Jangan lihat kekuasaan Li Zhu seolah kecil, bahkan jika Wali Kota Raksasa Liu adalah orangnya juga tidak berarti apa-apa, tapi ini adalah pertanda."
Li Zhu adalah tipe yang merencanakan matang sebelum bertindak, bisa menahan diri!
Bahkan ketika Fang Ping dulu berada di bawah pengawasan langsungnya, dia tahu status Fang Ping, tetap tidak turun tangan.
Bahkan ketika Raja Sejati liang bumi dibunuh, dia tidak ikut campur, melainkan mengirim beberapa Raja Sejati ke Wilayah Utara.
Orang seperti ini, jika dikatakan mengirim putra hanya untuk keuntungan kecil, Fang Ping yang pertama tidak percaya.
"Hua Qidao juga ada di sini!"
Mantan Komandan Zuo yang sebelumnya diturunkan jabatannya oleh Fang Ping, kali ini juga datang, berada di Kota Raksasa Liu.
Kekuatan Hua Qidao tidak terlalu kuat, sekitar segmen tiga kekuatan inti.
Tapi kedatangan Hua Qidao juga menjadi dasar Fang Ping menyimpulkan ini adalah rencana Li Zhu, bukan inisiatif Li An sendiri.
Hua Qidao adalah mantan Komandan Zuo, anak buah andalan Li Zhu.
Setelah Jenderal Kanan menjadi Raja Sejati, Hua Qidao bisa dianggap sebagai tangan kanan utama Li Zhu.
Kedatangannya jelas bukan karena perintah Li An.
……
Fang Ping dan yang hadir mulai berjalan menuju Gunung Ziga.
Begitu mereka pergi.
Di atas tembok kota, beberapa bayangan muncul.
Wali Kota Raksasa Liu berkata dengan ekspresi muram: "Dia itu Fang Ping?"
Dia belum pernah melihat Fang Ping, tapi dia tahu Kota Raksasa Liu diledakkan oleh Fang Ping.
"Dia orangnya!"
Hua Qidao juga menunjukkan perubahan ekspresi, Fang Ping, Feng Miesheng... kedua orang yang sebelumnya di ibu kota kerajaan ternyata orang yang sama!
Justru karena Fang Ping, dia kehilangan posisi Komandan Divisi Kiri, memberi kesempatan Zhao Xingwu mengambil keuntungan.
Saat mereka berbicara, Li An tidak menanggapi percakapan. Sebuah bola kecil muncul di tangannya sambil tersenyum: "Setelah penyempurnaan Tirai Surgawi, efeknya luar biasa! Bisa dibawa kemana-mana dan mengamati zona jangkauan Tirai Surgawi kapan saja! Ini senjata ampuh. Fang Ping mungkin tidak menyangka, sejak masuk langsung diawasi!"
Mendengar ini, Hua Qidao juga tersenyum: "Sang Maha Paus cukup menarik, sampai membocorkan temuan penelitian terbarunya. Tapi Sang Raja bilang, orang ini punya agenda sendiri. Yang penting Tirai Surgawi baru ini memang senjata ampuh. Seluruh Domain Selatan Sembilan sepenuhnya dalam kendali kita!"
Kali ini, mereka masuk dengan kekuatan tidak terlalu besar, bahkan cenderung lemah.
Tapi soal strategi, mereka sangat percaya diri.
Di seluruh Domain Selatan Sembilan, mereka telah memasang lebih dari 30 Tirai Surgawi.
Semua lokasi vital telah terpasang Tirai Surgawi mereka.
Fang Ping dan kawanan yang menyembunyikan aura, baru masuk langsung terdeteksi.
Bukan cuma Fang Ping, berapa banyak Pejuang di Domain Selatan Sembilan sekarang, mereka paham betul.
Menguasai jejak semua orang, bagi mereka inilah kesuksesan terbesar.
Hua Qidao menunjukkan ekspresi sinis, tertawa ringan: "Fang Ping mengira masuk tanpa sepengetahuan siapa pun, tapi tidak tahu begitu Wu Chuan masuk, aku sudah menduga dia akan menyusul. Ternyata benar!"
Li An juga tertawa, lalu wajahnya menjadi menyeramkan: "Jenderal Hua, kali ini adalah saat kita menunjukkan kemampuan! Biarkan Domain Selatan Sembilan kacau, semakin kacau semakin baik..."
Hua Qidao berkata tenang: "Tenanglah! Fang Ping ingin menjadi nelayan yang memanen hasil, hanya akan mendapat hasil tidak sebanding dengan usaha! Dia adalah target banyak orang kali ini, selama kita mengawasi Fang Ping dan membuka kedoknya di saat krusial, dia akan mati mengenaskan!"
"Saat krusial?"
Hua Qidao tersenyum tipis: "Misalnya... saat dia berhasil mencuri harta karun, lalu menarik aura dan bersembunyi! Pada saat itu, jika kedoknya terbuka, bisakah dia bertahan? Tidak hanya mati, tapi juga memicu pertempuran skala lebih besar..."
Masuk ke Domain Selatan Sembilan kali ini memang merupakan ide Li Zhu.
Li Zhu benar-benar tidak sempat memikirkan perebutan harta karun, meski tahu ada Pedang Penghakiman Surgawi.
Pikiran Li Zhu sederhana: menciptakan keramaian.
Peluang Fang Ping merebut harta karun mencapai 90%, ini ucapan asli Li Zhu.
Tapi begitu sesuatu sampai di tangan Fang Ping, merebutnya kembali sulit bahkan bagi Raja Sejati.
Begitu Fang Ping mundur kembali ke Tanah Kebangkitan, semua rencana licik orang-orang kali ini akan sia-sia.
Hanya dengan membeberkan Fang Ping di saat krusial, barulah ini akan menjadi sumbu ledakan kekacauan besar.
“Li An bersuara dengan berat: "Jenderal Hua, kali ini ada pejuang level tinggi tak terhitung. Mengapa Ayahanda begitu yakin harta karun pasti akan dicuri Fang Ping?"
Meski kekuatan Fang Ping kuat, tapi keinginannya mencari kesempatan di tengah kekisruhan kali ini bukan hal sederhana.
Hua Qidao berpikir sejenak, baru berkata setelah beberapa saat: "Tidak peduli apakah dia reinkarnasi Dewa Iblis atau bukan, kali ini dialah bidak terbesar! Mungkin dulu Dewa Iblis sama sekali tidak merencanakan jebakan untuknya, tapi karena kebetulan, dia justru dengan inisiatif terlibat dalam hal ini.
Jika memang reinkarnasi Dewa Iblis, tak perlu diragukan lagi.
Jika bukan, menurutmu memastikan status Fang Ping sebagai Dewa Iblis, apakah menguntungkan bagi Dewa Iblis?"
Mendengar ini, Li An berpikir sejenak lalu cepat mengangguk.
"Lalu kita hanya diam saja?"
Li An berbisik: "Jenderal Hua, benarkah kita tidak peduli harta karun kali ini? Senjata seperti Pedang Penghakiman Surgawi yang menjadi sasaran umum jika dirampas, tapi bagaimana dengan yang lain?
Di Makam Dewa, banyak harta karun, buah suci juga berlimpah!
Para Raja Sejati meremehkan, jika kita rampas, mungkin Jenderal Hua bisa melangkah lebih jauh di jalan harapan kekuatan inti, sementara aku... mungkin juga bisa segera memasuki realm Jenderal Dewa."
Li An tahu barang-barang terkait Raja Sejati tak boleh dirampas sembarangan.
Tapi buah suci semacam ini tak berpengaruh bagi Raja Sejati.
Dengan merampas ini, perjalanannya kali ini tidak sia-sia.
Hua Qidao mengerutkan kening: "Sebaiknya jangan membuat masalah tambahan! Fang Ping bisa bertahan hidup sampai sekarang bukanlah orang gegabah tanpa otak! Begitu dia mencari kesempatan di tengah kekisruhan dan mengalihkan bahaya, kita akan sial!"
“Begitu kata-kata ini keluar, Li An segera menjadi waspada.”
“Hampir lupa, Fang Ping bisa berubah menjadi orang lain!”
“Begitu terjerat oleh Fang Ping dan berubah menjadi diri sendiri tanpa bisa membersihkan kecurigaan, pihak kita yang seharusnya menjadi nelayan yang memanen hasil mungkin akan jadi pecundang terbesar!”
“Suruh Jenderal Hua mengawasinya ketat, jangan sampai dia mendapat kesempatan meloloskan diri!”
“Li An sangat ingin Fang Ping segera mati. Keberadaan orang ini hanyalah pengacau.”
“Tenang saja!”
……
“Ada apa?”
Di tengah perjalanan, Pak Li bertanya sambil memperhatikan ekspresi Fang Ping yang tampak muram.
Fang Ping menggelengkan kepala perlahan sambil mengerutkan kening, “Ada yang anih!”
“Apa?”
“Aku merasa... sepertinya Lao Zhang sedang mengawasiku!”
“Lao Zhang?”
Yang hadir saling pandang bingung. Lao Zhang jelas-jelas tidak datang ke liang bumi, bagaimana bisa mengawasimu?
Fang Ping menarik napas dalam-dalam, “Maksudku perasaan diawasi itu. Sebelumnya tidak terasa, tapi di luar Kota Raksasa Liu, perasaan ini sangat kuat. Ada yang mengintip diam-diam... Ini mengingatkanku pada sesuatu.”
Tentang Tirai Surgawi, dulu pernah dibahasnya dengan Lao Zhang.
Tiongkok sekarang juga sedang meneliti, Lü Zhen pun meneliti barang ini.
Sistem monitor liang bumi ini jika benar-benar dikembangkan akan sangat berguna.
Tapi sampai sekarang belum ada kemajuan berarti.
Fang Ping pernah diawasi oleh benda ini. Baru saja di area Kota Raksasa Liu, perasaan serupa muncul.
Tapi setelah diperiksa, sepertinya tidak ada Tirai Surgawi yang tersembunyi di udara.
“Apakah ini hanya salah persepsi?”
Fang Ping menghitung dalam hati tanpa terlalu khawatir. “Nanti dicoba saja pasti ketahuan.”
"Masih strategi lama, nilai kekayaan sistem bertambah."
"Tapi sekarang sulit dipastikan, kekuatannya sudah jauh meningkat. Bahkan jika diawasi oleh Li An dan yang lain, belum tentu jadi ancaman. Kalau tidak ada ancaman, nilai kekayaan tetap akan bertambah."
"Kebetulan, Li An punya istana. Aku ambil dan ubah jadi kapal perang, maka Departemen Hari punya armada!"
Fang Ping tidak peduli apakah Li An mengawasinya atau tidak. Dia sudah memutuskan untuk mengawasi Li An terlebih dahulu.
"Tidak mudah bertemu orang ini, jangan sampai dia kabur."
Tidak memikirkannya lagi, Fang Ping kali ini kembali mengerutkan kening: "Situasi masih terasa aneh. Secara logika, Senior Wu di antara orang-orang ini meski tidak lemah, tapi jelas bukan yang terkuat!"
"Sekarang malah begitu. Begitu masuk, dia langsung diawasi banyak pejuang. Sekarang banyak pejuang berkumpul di sekitarnya."
"Ini situasi apa?"
Di sisi Wu Chuan, begitu masuk langsung diawasi banyak pejuang.
Jiang Chao kali ini juga cemas: "Komandan Wu masih baik-baik saja, bagaimana dengan orang tidak wajar dari keluarganya?"
Jiang Hao nekat bertindak bersama Wu Chuan. Sekarang sepertinya menghadapi masalah besar.
Banyak yang mengawasi mereka!
Wang Jinyang perlahan berkata: "Hati-hati! Sebenarnya kali ini benar-benar terasa aneh. Kekuatan Tiongkok di antara berbagai pihak tidak tergolong besar. Wajar jika diawasi orang Zona Terlarang."
"Tapi jika pihak lain juga mengawasi kita... itu sudah jadi masalah."
"Fang Ping, apa yang kukatakan sebelumnya harus kau ingat. Mungkin... ada yang sengaja mengarahkan pandangan ke kita."
“Niat jahat yang busuk!”
Fang Ping berkata dengan terharu: "Mo Wenjian... Kalau ini ulah Mo Wenjian, lebih baik dia berhati-hati! Watakku memang sempit. Dulu Kucing Liar bilang punya hubungan baik dengannya, kupikir kalau suatu hari bertemu, kita masih bisa jadi teman.
Lao Zhang bilang dia melakukan banyak pencapaian besar ribuan tahun lalu, aku cukup mengaguminya.
Tapi sekalipun kagum... Jangan harap bisa menjadikan kami bidak catur!
Kalau kali ini benar-benar dia yang merencanakan jebakan dari belakang, tunggu saja! Kalau aku selamat, aku akan mempertimbangkan jasa baik Kucing Liar dan tidak menghajarnya.
Tapi kalau kami sampai kena masalah... Nanti setelah aku mencapai Level Puncak, kita lihat siapa yang menang!"
"Jangan mengancam..."
Baru saja Pak Li berucap, Fang Ping tertawa: "Ini bukan ancaman! Setelah ini, kalau aku belum mencapai Sembilan Tempaan Level Delapan, aku akan langsung memasuki Jalan Harapan Inti. Guru, gelar Juara Pertama Level Delapan kuberikan pada Anda! Aku akan berjuang membuka jalanku sendiri, mencapai seribu li, sepuluh ribu li... Saat itu baru Anda tahu ini ancaman atau bukan!"
Tiba-tiba sorot mata Fang Ping berubah: "Ayo, Senior Wu sedang dalam masalah!"
Mereka langsung melesat ke depan tanpa banyak bicara.
……
Bumi.
Area Pelatihan Rahasia.
Li Zhen memandang Zhang Tao dengan heran, lama akhirnya bertanya: "Kali ini benar-benar tidak ikut campur?"
"Mau ikut campur bagaimana?"
Zhang Tao tersenyum: "Tanggung jawabnya harus dia pikul sendiri! Aku bukan ayahnya, mana mungkin terus mengawasi? Waktu ke Nanjiang, aku tidak menyuruhnya pergi kan? Sudah kukatakan tunggu dulu, dia tidak mau dengar."
"Sudah, katakan saja apa rencanamu?"
"Benar-benar tidak ada."
Zhang Tao memandang Senjata Dewa baru yang seperti kubah raksasa di depannya, menghela nafas: "Sekarang kita berada di titik krusial, mana mungkin pergi! Jika aku pergi, semuanya bisa ambruk. Tapi tenang, di Shanghai, seekor kucing telah menghilang."
"Kau maksud Kucing Liar?"
Li Zhen terkejut: "Kau mengandalkan kucing tidak andal itu?"
"Tidak andal?"
Zhang Tao tersenyum kecut: "Belum tentu! Kucing ini memiliki firasat yang luar biasa, bahkan bisa memprediksi berbagai hal. Mungkin ini terkait keunikan insting alaminya dalam mengejar keuntungan dan menghindari bahaya.
Karena dia mau menjaga rumah Fang Ping, mau mengikuti Fang Ping kemana-mana...
Sebenarnya beberapa hal sudah jelas.
Menurutnya di zaman ini, Fang Ping bisa memberikan rasa aman lebih besar, mengerti?
Karena itu, saat Fang Ping belum mampu melindunginya, dia justru akan melindungi Fang Ping sambil menunggu balas budi.
Baiklah, anggaplah dia mengikuti Fang Ping karena Fang Ping adalah reinkarnasi Mo Wenjian. Kalau begitu dia pasti akan lebih bersemangat membantu.
Dia sudah lama kenal Mo Wenjian dan terus mengingatnya, tentu dia tak akan membiarkan reinkarnasi Mo Wenjian tewas."
"Anda ini..."
Li Zhen menghela nafas, dalam hati mengumpat: Licik sekali, sampai-sampai seekor kucing pun dirancang.
Zhang Tao meliriknya, dalam hati bergumam: Apa hubungannya denganku? Kucing Liar yang memilih turun gunung sendiri, apakah aku memaksanya?
Saat itu, tidak jauh dari sana, Raja Perang tiba-tiba tertawa: "Xiao Zhang, menurutmu, apakah Mo Wenjian benar-benar mati? Jika belum mati, siapa yang mungkin adalah dia? Apakah Fang Ping benar-benar Mo Wenjian?"
Zhang Tao tersenyum: "Peluang besar belum mati! Bahkan jika mati, mungkin telah bangkit kembali, dan kurasa ingatannya telah pulih! Fang Ping bukan dia, tanpa alasan khusus, hanya tebakan.
Adapun siapa Mo Wenjian... Mo Wenjian mungkin benar-benar berbeda dari yang lain, dia tidak menggunakan bentuk Kebangkitan sumber kehidupan.
Kalian semua, maksudku, aura intinya sebenarnya telah berubah!
Dia telah menjelajahi banyak jalan utama, beberapa mungkin tidak diketahui orang luar, mungkin dia melepaskan sebagian dan fokus pada satu jalan, sehingga mengubah auranya.
Jika demikian, jangkauannya menjadi sangat luas!
Terlalu banyak orang yang mungkin adalah Mo Wenjian.
Aku sebenarnya terus berpikir, jika dia benar-benar belum mati atau bangkit, kali ini mungkin dia benar-benar ingin menjadi penguasa bayangan yang sebenarnya, menyusun jebakan di balik layar, menjungkirbalikkan segalanya, menghancurkan semuanya total.
Dengan demikian, menurutku peluang Mo Wenjian berada di dunia manusia sangat besar, dan lebih besar lagi di Tiongkok!
Di dekat Fang Ping... atau di dekatku, peluangnya menjadi luar biasa besar!
Seorang pejuang yang pernah nyaris menjungkirbalikkan segalanya, sekarang mencoba lagi, akan lebih berhati-hati, tapi juga lebih berani!"
Mendengar ini, hati yang hadir bergetar.
Li Zhen bersuara berat: "Kau bilang, dia mungkin menyamar di antara kita?"
Zhang Tao tertawa: "Mengapa mustahil! Kalo nggak, menurutmu dia benar-benar punya kemampuan sehebat itu, bisa tahu segalanya? Kali ini kita lihat saja, kalau Fang Ping benar-benar merenggut semua harta karun... Orang ini pasti bukan Mo Wenjian, sedangkan Mo Wenjian kemungkinan besar ada di dekat Fang Ping!
Kalau Fang Ping tidak mendapatkan banyak harta karun, malah jadi kambing hitam, maka orang ini... mungkin justru ada di dekatku.
Jika Fang Ping tidak mendapat harta karun, malah dibunuh orang, itu artinya Mo Wenjian berada di liang bumi."
"Mengapa?"
"Bodoh!"
Zhang Tao mengumpat, "Kalau Fang Ping sudah dibunuh, apa gunanya tetap di dekatnya? Jelas, Mo Wenjian tidak ada di sekitar Fang Ping. Jika harta yang didapat Fang Ping sedikit, plus jadi kambing hitam, maka masa depannya hanya penuh bahaya tanpa keuntungan, kemajuan orang-orang di sekitarnya akan melambat...
Kalau dia ada di dekat Fang Ping, tidak akan melakukan hal seperti ini.
Tapi, jika Fang Ping mendapat keuntungan terbesar sekaligus jadi kambing hitam, maka peluang Mo Wenjian ada di dekatnya adalah yang tertinggi!"
Mendengar ini, Li Zhen bersuara tegas: "Di dekat Fang Ping? Lalu menurutmu siapa yang paling berpeluang?"
"Bagaimana aku tahu? Aku bukan dewa."
Zhang Tao tersenyum kecut: "Aku hanya membuat prediksi berdasarkan beberapa petunjuk yang ada, tidak menjamin pasti benar! Lagipula, siapapun Mo Wenjian, apa bedanya?
Selama Fang Ping tidak mati, siapa pun dia!
Orang ini terus merencanakan jebakan, tapi akhirnya malah Fang Ping yang dapat untung, belum tentu siapa yang rugi.
“Tujuannya juga bukan Fang Ping. Jika aku tidak salah tebak, jika orang ini benar-benar masih hidup, sekarang mungkin sudah benar-benar ekstrem. Mungkin dia ingin diam-diam membunuh semua pejuang... Dengan begitu, dunia baru akan damai.”
“Bunuh semua pejuang?”
Li Zhen mengerutkan kening: “Dari mana dia punya kemampuan itu?”
“Mungkin saja!”
Zhang Tao berpikir sejenak, tiba-tiba menghela napas.
Dia teringat satu hal!
Fang Ping pernah memberitahunya, di masa depan sebisa mungkin jangan merencanakan jebakan untuk Kucing Liar. Kucing ini tidak boleh dibiarkan menjadi gelap (). Begitu menjadi gelap, sangat berbahaya dan mungkin menimbulkan kekacauan besar.
Fang Ping saja sudah tahu, apakah Mo Wenjian juga tahu?
“Mo Wenjian, Mo Wenjian... Ribuan tahun lalu kau bisa dianggap pahlawan, Zhang masih mengagumimu 30%! Tapi jika benar kau melakukan ini... Apa bedamu dengan mereka? Apa bedamu dengan orang-orang yang dulu menjebakmu?”
Saat ini juga, Zhang Tao dalam hatinya menghela napas.
Apa yang akan dilakukan Mo Wenjian?
Akankah dia memilih jalan ini?
Akankah dia menjebak kucing yang dulu telah membantunya tak terhitung kali, memberinya kesempatan berkembang?
Jika benar dilakukan, dia benar-benar akan menjadi "Dewa Iblis", benar-benar jatuh ke dalam kegelapan.
……
“Di mana Fang Ping?!”
Teriakan keras menggema di sekitar.
Wu Chuan tetap tanpa ekspresi, sama sekali tidak membalas.
Jiang Hao tersenyum ringan, tangan memegang pedang panjang: “Cari Fang Ping? Begitu meremehkanku? Apakah pejuang muda manusia hanya Fang Ping saja?”
“Jiang Hao?”
"Di saat itu, ada yang mengenali Jiang Hao, mendengus dingin: 'Jiang Hao, kau tak mati karena Raja Perang masih hidup! Kasus Fang Ping tak bisa kau tanggung, bahkan Raja Perang pun takkan sanggup!'"
Jiang Hao melirik lawannya, tersenyum cerah dengan pipi tampannya memancarkan kelembutan, "Duanmu Zhi? Kau masih hidup? Sungguh mengejutkan! Aku ingat terakhir mengulitimu, menghancurkan tulangmu, tapi kau masih bernafas. Sakti sekali nyawamu."
"Hmph!"
Pihak lain mendengus keras, matanya berkilat kelam, namun tak melanjutkan percakapan.
Jiang Hao memang orang gila!
Namun Raja Perang begitu perkasa, sebelumnya telah mengeksekusi banyak Raja Sejati. Selama Raja Perang hidup, tak ada yang berani membunuh Jiang Hao sembarangan.
Kecuali bila Raja Perang tewas, semua perbuatan Jiang Hao pasti akan dibalaskan!
Senyum Jiang Hao semakin lebar. Matanya menyapu sekeliling, pipinya memerah tak wajar, "Banyak petarung muda di sini. Bagaimana kalau bertarung denganku? Makam Dewa belum terbuka, pertarungan sengit sekarang hanya akan merugikan perebutan nanti. Mari kita adakan tarung latihan?"
Tiba-tiba, pejuang dari Tianwaitian tiba.
Mendengar ucapan Jiang Hao, petarung muda itu menyeringai dingin: "Petarung Tong Shen Jing berani begitu arogan!"
"Tak puas?"
Jiang Hao menatap lawannya, senyumnya selembut angin sepoi, "Kau... Mau coba bagaimana?"
……
Di belakang, di suatu hutan pegunungan.
Jiang Chao menghela napas: "Si tidak wajar ini akan menjadi gila lagi!"
Fang Ping tertawa: "Lebih nekat dariku, apa orang ini bisa jadi lawan level delapan? Pihak lain bukan pemula level delapan, menurutku minimal sudah level delapan lima tempaan!"
"Pasti tidak!"
Jiang Chao menghela napas: "Dia memang gila, cari mati, cari masalah, orang ini tidak wajar. Kalau kau menyiksanya sampai sangat tertekan, baru dia merasa puas!"
Ekspresi Fang Ping dan yang hadir berubah aneh, "tidak wajar" di keluargamu benar-benar ekstrim!
Jiang Chao kembali menghela napas, menatap Fang Ping, ragu sejenak baru berkata: "Si tidak wajar benar-benar akan dibunuh, itu... Aku tidak bisa hanya diam, tapi aku tidak punya kekuatan... Fang Ping, bagaimana..."
"Lihat perkembangan dulu!"
Fang Ping menggaruk dagu: "Orang-orang ini, pada mengawasiku terus! Kalau dari pihak liang bumi masih bisa dimaklumi, orang Tianwaitian juga mengawasi Laozi, sepertinya ada yang ngomong sesuatu!"
Tian Mu bersuara kasar: "Kalau tidak bisa langsung muncul, bunuh satu kelompok untuk gentarkan empat penjuru, takut apa! Zaman sekarang siapa yang tidak takut mati? Orang liang bumi dan Tianwaitian pengecut semua, bunuh beberapa pejuang level tinggi, dijamin pada takut!"
Dia sama sekali meremehkan orang-orang ini!
Sekalipun sekarang atau dulu!
Strateginya selalu bunuh satu untuk gentarkan seratus, kalau tidak gentar, bunuh seratus sekalian!
Petarung liang bumi di matanya semua pengecut.
Semakin banyak dibunuh, pihak lain pasti semakin takut.
Bertahun-tahun ini, terlalu banyak petarung liang bumi yang dihadapinya.
Soal Tianwaitian, sama saja. Sebelumnya Xu Bing dan kawan-kawan juga tidak bisa diandalkan, akhirnya setelah membunuh Suo Jia, mereka tidak berani bersuara, tetap harus tunduk.
Menurut Tian Mu, kalau benar-benar tidak bisa, buat apa jadi nelayan yang memanen hasil, lebih baik langsung bertarung sampai mati!
Manusia memang tidak akan bertahan hidup tanpa menjadi gila!
Seringkali terlalu banyak merencanakan jebakan, lebih baik langsung membunuh dan bertarung mati-matian.
Selama bertahun-tahun ini, petarung manusia hampir menjadi orang gegabah, hampir hanya bisa berperang. Bukan karena mereka tidak berpikir, tapi karena terlalu banyak pertimbangan padahal kekuatan tak mencukupi - semakin banyak dipikirkan semakin rumit.
Cukup beberapa orang saja yang benar-benar merencanakan strategi.
Contohnya Lao Zhang, dia punya kekuatan cukup untuk merencanakan sesuatu.
Sedangkan untuk kita, cukup membunuh saja!
Mendengar ini, Pak Li mengangguk: "Inilah logikanya, jangan khawatir! Si Gendut, jangan takut, amati dulu polanya. Kalau benar-benar berbahaya dan Wu Chuan tidak turun tangan, kita yang akan membunuh semua orang ini!"
Jiang Chao menggaruk kepala: "Kalian benar-benar langsung bertindak."
"Aku coba-coba memberi jaminan ke bos, tapi kalian malah langsung siap bertindak."
Tapi Jiang Chao merasa lebih lega - situasi jadi lebih aman sekarang.
Fang Ping dan kawan-kawan memang sangat andal.
Bagi orang lain mungkin terlihat sembrono, tapi menurutnya saat krusial berani maju berperang justru membuat nyaman jadi rekan tim.
Fang Ping diam, tidak menolak juga tidak menyetujui - tunggu dulu.
Di depan, Pertempuran besar tiba-tiba meletus.
