Gunung Ziga.
Yang disebut Makam Dewa terletak di area luar Domain Kuno, tepat di kaki gunung!
Fang Ping dan rombongan yang menempuh perjalanan puluhan kilometer segera menemukan lokasi Makam Dewa. Tanpa perlu penjelasan dari Lao Wang, semua yang melihat wilayah di depan langsung tahu itulah lokasi Makam Dewa.
Agak mirip dengan Tanah Pertempuran Raja.
Tapi tak sepenuhnya sama!
Penghalang di Tanah Pertempuran Raja terbentuk dari kristalisasi kemampuan spiritual, sementara Makam Dewa... dikelilingi retakan hitam!
Jiang Chao buru-buru menjelaskan: "Inilah Makam Dewa! Dalam pertempuran dahulu, mereka menghancurkan kehampaan hingga retakannya tak bisa pulih. Segala penjuru Makam Dewa dipenuhi retakan hitam semacam ini.
Menurut leluhur, untuk memasuki Makam Dewa harus menunggu fase stabil retakan, plus menemukan jalan yang tepat.
Beberapa retakan jika dimasuki, meski tak mematikan, akan membawamu ke medan perang dimensi asing yang mungkin langsung mengeluarkanmu dari sini."
Tempat ini jauh lebih berbahaya dibandingkan Tanah Pertempuran Raja!
"Retakan ruang dimensi meski tak bisa membunuh instan Kasta Sembilan, tapi beberapa retakan memiliki kekuatan tinggi. Setelah pemotongan berulang, Kasta Sembilan pun mudah runtuh."
"Jangan bicara Kasta Sembilan, retakan yang terlalu banyak bahkan berbahaya bagi Level Puncak."
"Medan perang dimensi memang ada, tapi masuk retakan bukan berarti langsung masuk medan perang dimensi."
"Di lokasi Dewa Iblis ini, dilarang melanggar wilayah."
Fang Ping menghentikan langkahnya, menatap Jiang Chao dan yang lain, bersuara berat: "Kalau begitu kalian harus hati-hati! Retakan hampir pasti membunuh instan petarung level tujuh-delapan. Jika salah langkah, kita mungkin masuk medan perang, kalian... langsung menemui kematian!"
Jiang Chao mengangguk, sementara Wang Jinyang cepat-cepat berkata melalui transmisi suara: "Sepertinya aku sudah menemukan jalannya. Beberapa retakan seperti terhubung langsung ke ujung lain. Melalui retakan ini, daya tarik di dalamnya lebih kuat bagiku!"
Fang Ping diam-diam mengamati dengan kemampuan spiritual ke belakang.
Di belakang, semakin banyak pejuang kuat yang datang menyusul.
Mereka tidak mendekat, hanya mengamati dari jarak ribuan meter di belakang Fang Ping.
……
"Dewa Iblis benar-benar bekerja dalam skala besar!"
Di area luar, seseorang tertawa kecil, terharu berkomentar.
"Menggunakan retakan ruang dimensi sebagai benteng alam untuk langsung membuat makam dewa, memang skala yang luar biasa."
"Domain Kuno sebenarnya juga memiliki perangkap seperti retakan ruang dimensi, tapi itu hasil pemasangan bertahun-tahun."
"Sedangkan pertarungan Dewa Iblis itu terjadi secara mendadak. Fakta bahwa dia bisa menciptakan daerah terlarang baru di kaki Gunung Ziga yang bertahan hingga sekarang, membuktikan kekuatan luar biasa Dewa Iblis."
"Sangat berbahaya!"
“Chang Shanqi berkata kepada pemuda Kasta Sembilan di sampingnya, pemuda ini adalah Putra Dewa, keturunan Dewa Changrong Tian yang Agung, bukan generasi kedua tapi hubungan darahnya masih cukup dekat.”
Pemuda itu mengangguk halus, memandang Fang Ping dan rombongan dengan sorot mata kelam. Tak lama kemudian dia mengalihkan perhatian ke retakan-retakan hitam pekat sambil berkata, “Senior Chang, area ini tidak luas, apakah ada ruang dimensi di dalamnya?”
“Seharusnya ada!”
Chang Shanqi mengangguk, “Ruang dan kehampaan di sini terasa berbeda. Di dalam mungkin ada dunia kecil mirip Tianwaitian. Dulu saat para dewa gugur di sini dan Dewa Iblis meledakkan diri, kemungkinan besar menciptakan sebuah dunia kecil.”
Pemuda itu paham, lalu berkomunikasi lewat transmisi suara, “Kekuatan rombongan Fang Ping tidak lemah. Jika mereka benar-benar merebut Pedang Penghakiman Surgawi atau mayat para dewa, ini akan merepotkan! Meski kita sudah punya persiapan, tetap harus waspada.”
Chang Shanqi merenung sejenak, lalu memandang Liu Ji yang tak jauh.
Liu Ji tetap diam, mengangguk halus sambil mengalihkan pandangan ke arah Laut Terlarang tempat sekelompok manusia mengaku berasal dari Gunung Tanpa Nama.
Liu Ji sudah mengkoordinasikan semuanya. Begitu memasuki Makam Dewa, mereka bisa langsung bekerja sama.
Meski para pejuang dari berbagai pihak punya rencana masing-masing.
Tapi harta seperti Pedang Penghakiman Surgawi sebaiknya direbut duluan untuk menguasai inisiatif.
Melihat ini, Chang Shanqi juga mengalihkan pandangannya ke arah manusia Laut Terlarang.
Tak ada kata yang diucapkan, tapi tatapan keduanya menunjukkan kesepahaman.
Sesaat kemudian, Chang Shanqi memandang Wang Hanyue.
Long Bian Fan Du Tian, apa maknanya?
Wang Hanyue melihatnya menatap, sedikit mengerutkan kening. Setelah berpikir, dia mentransmisikan suara ke Wang Ruobing: "Ruobing, kamu tidak perlu masuk ke Makam Dewa. Tunggu saja di luar! Sebagai putri kandung Guru, tanpa terlibat perebutan harta karun, takkan ada yang berani menyentuhmu. Aku akan membawa Tian Xiu dan yang lain masuk..."
"Senior, aku ingin masuk."
Wang Ruobing dengan ekspresi serius mentransmisikan suara: "Ruobing bukan tidak paham logika. Ayah mengirimku ke sini karena di Makam Dewa ada peluang yang mungkin bisa menyembuhkan lukaku secara total."
"Ayah sebenarnya ingin datang sendiri. Tapi kehadirannya pasti akan menjadi pusat perhatian para Pejuang. Selama ini, Ruobing telah menyusahkan Ayah, menyusahkan senior-senior..."
Ekspresi Wang Ruobing muram: "Dulu sepulang dari Pertempuran besar, Ayah sudah terluka parah, masih harus bertarung untukku. Lukanya semakin parah, bertahun-tahun belum pulih... Ruobing tahu Ayah tidak mengincar Relik Suci atau Jalan para Dewa Iblis. Semua ini untuk menyembuhkan lukaku..."
Membahas hal ini, Wang Hanyue juga tergugah oleh perasaan pilu, menghela nafas.
Meski Wang Ruobing adalah putri kandung Dewa Long Bian, yang termuda, namun usianya sudah sangat tua.
Dia punya kakak-kakak, tapi kebanyakan sudah gugur dalam pertempuran, tewas sebelum Dewa Long Bian menyandang gelar Dewa.
Sebagai putri bungsu Sang Dewa, Wang Ruobing seharusnya menjadi pusat kasih sayang.
Tapi sejak masih kecil, Wang Ruobing sudah memiliki luka di tubuhnya. Tentang jenis lukanya, bahkan Wang Hanyue tidak begitu jelas, hanya tahu selama bertahun-tahun ini, Dewa setiap kali harus mengeluarkan energi besar-besaran untuk menyegel Wang Ruobing.
Tapi juga khawatir putrinya yang terlalu lama disegel akan merasa kesepian. Setiap beberapa waktu, segel akan dibuka untuk mengizinkannya keluar melihat-lihat.
Setelah berulang kali begini, Dewa pun kehabisan tenaga.
Saat datang ke Makam Dewa kali ini, mungkin para Dewa lain datang untuk mencari Jalan Dewa lainnya atau Relik Suci. Tapi tujuan utama Dewa lebih untuk mendapatkan harta karun yang bisa menyembuhkan Wang Ruobing di sini.
Sayangnya Dewa tidak bisa datang sembarangan, kalo nggak mungkin akan memicu para pejuang mengepungnya.
Wang Hanyue mendengar perkataannya, setelah berpikir sejenak berkata melalui transmisi suara: "Sebelum datang, Guru pernah bilang, saat Makam Dewa dibuka kali ini, Dewa Iblis mungkin akan membantu Gunung Ziga mencari penerus, bahkan mencari penerus untuk dirinya sendiri."
Meski masih muda, Dewa Iblis pernah pergi ke alam dewata dan memiliki hubungan erat dengan Kaisar Cang, koleksi hartanya sangat banyak.
Dulu Guru pernah pergi ke alam dewata untuk mencari harta demi menyembuhkan luka adik kelas, tapi saat itu para penguasa masih ada. Benda yang Guru minta terlalu berharga, bahkan para penguasa pun enggan memberikannya cuma-cuma.
Meski alam dewata telah punah, harta karun itu mungkin masih ada. Karena Dewa Iblis pernah ke sana, mungkin dia membawa kembali benda ini.
Tapi Guru menyuruh adik kelas datang langsung ke sini..."
Wang Hanyue masih bingung, apakah maksudnya mengandalkan Dewa Iblis untuk menerima adik kelas sebagai penerus dan menghadiahkan benda ini?
"Guru sangat memperhatikan Wang Ruobing, tapi kali ini malah menyuruh adik kelas datang. Tidak takut terjadi sesuatu di Makam Dewa?"
Atau mungkin Guru punya rencana lain?
Sambil berpikir, ditambah tekad Wang Ruobing, Wang Hanyue segera berkata: "Baiklah, tapi adik harus tetap dekat denganku, jangan bertindak gegabah! Setelah masuk Makam Dewa, semua pihak akan menghancurkan kepalsuan saat ini, Pertempuran besar akan segera pecah! Saat itu, Kita juga akan dalam bahaya!"
"Senior tenang, Ruobing tidak akan merepotkan Senior."
Wang Ruobing menanggapi. Saat itu juga, sekitar Makam Dewa, retakan hitam musnah total, meledakkan kehampaan.
"Akan terbuka!"
Seseorang berseru pendek. Banyak yang mulai gelisah, Makam Dewa akan dibuka!
……
"Kalian ikuti aku nanti!"
Saat ini, Wang Jinyang dengan energi vital mendidih berkata melalui transmisi suara: "Jangan pergi sembarangan, terutama Jiang Hao dan Jiang Chao, kalian masih level tujuh..."
Belum selesai bicara, Jiang Chao dan Jiang Hao sudah menggerutu.
Seolah-olah dia bukan level tujuh!
Wang Jinyang mengabaikan mereka, melanjutkan: "Setelah masuk, usahakan jangan berpisah. Sekarang semua orang mengawasi Kita..."
Saat dia bicara, Fang Ping menyela: "Bisa juga berpisah! Fokus semua orang ada padaku. Aku akan menarik perhatian mereka. Lao Wang, kalian cari peluang sendiri. Yang mengawasi kalian tidak banyak!"
Menyelinap seperti Chen Cang, juga bagus!
Mereka mungkin tidak mengira, kamulah target sebenarnya yang diincar kali ini!"
"Pembukaan Makam Dewa kali ini, yang tertarik bukan Fang Ping, melainkan Wang Jinyang."
"Jelas ada sesuatu di dalam Makam Dewa yang sangat penting bagi Wang Jinyang!"
Setelah berkata demikian, Fang Ping melanjutkan: "Area Hubei Utara juga bisa dimasuki. Makam Dewa sepertinya langsung memotong Domain Kuno. Pihak lain mungkin sekarang ada di seberang, menunggu untuk masuk. Di sana juga banyak pejuang level tinggi. Jika Zhao Xingwu datang, kalian semua usahakan jangan sampai konflik dengannya. Saat krusial... maksudku ketika situasi genting, mungkin bisa mencoba minta bantuannya. Tapi apakah bisa membantu atau tidak, sekarang aku belum berani memastikan."
Apakah Zhao Xingwu diatur oleh Lao Zhang? Fang Ping tidak yakin dalam hati.
Lao Zhang sebelumnya pernah bilang, jalan mereka berbeda, tapi arah tujuannya masih sama.
Jelas terlihat Zhao Xingwu kemungkinan besar memihak liang bumi atas kemauan sendiri. Dia punya idenya sendiri. Dalam garis besar mungkin tidak mengkhianati manusia, tapi belum tentu akan turun tangan membantu manusia saat ini.
"Mengerti!"
Yang hadir segera menyahut. Tiba-tiba Wang Jinyang berseru pendek: "Pergi!"
Begitu kata-katanya selesai, Wang Jinyang dengan kecepatan luar biasa melesat ke langit menuju retakan hitam.
Di area luar, sepertinya Wang Ruobing berteriak lembut.
Mereka langsung membentur masuk ke retakan ruang dimensi!
Bagi yang pembentukan Golden Body-nya belum kuat, meski level delapan, nasibnya bisa langsung dieksekusi.
Di antara mereka, sepertinya ada beberapa yang bahkan belum mencapai level delapan.
Berbagai kekuasaan lain di area luar juga tetap diam, mempersiapkan diri untuk mengamati situasi.
Di saat mereka menunggu, Fang Ping dan rombongan segera memasuki retakan hitam tanpa mengalami pemotongan oleh retakan tersebut.
"Itu pintu masuknya!"
Seseorang berteriak kaget!
Di detik terakhir masuk, Fang Ping dan Wu Chuan yang berada di belakang tersenyum pada para hadirin, lalu bersama-sama meledakkan energi vital mereka, menghujam retakan itu!
"Pantas mati!"
Chang Shanqi mengumpat marah!
Serangan gabungan dua petarung level tinggi membuat retakan bergetar hebat, lalu menyatu dengan retakan-retakan di sekitarnya seperti gelombang air yang pecah.
Bayangan Fang Ping dan Wu Chuan pun segera lenyap dalam kegelapan.
Chang Shanqi dan yang lain bergegas mendekat, wajah mereka pucat melihat retakan yang sebelumnya ada kini hilang.
"Mereka menemukan pintu masuknya!"
"Ternyata Makam Dewa memang terkait dengan mereka!"
"Fang Ping mungkin benar reinkarnasi Dewa Iblis!"
"Saudara-saudara, siapa yang bisa menemukan pintu masuk? Cepat masuk! Jika mereka berhasil mengambil harta karun di dalam Makam Dewa dan bersembunyi, kita semua akan sia-sia datang ke sini!"
“……”
Kerumunan itu berbisik-bisik.
Tiba-tiba, sebilah pedang panjang terbang melayang. Bukan pedang, dari dekat terlihat jelas itu adalah batang tanaman siluman.
Pendekar Pedang Siluman!
Pemimpin bangsa monster dari Gunung Penjagal, pernah bertarung dengan Li Wuqi bahkan mampu mengunggulinya.
"Pintu masuk... Uji!"
Begitu tiba, Pendekar Pedang Siluman langsung memerintahkan puluhan monster di belakangnya untuk menerjang retakan.
Sebagian besar berlevel menengah!
“Seekor monster liang bumi baru saja masuk ke retakan, sreeeekk! Terpotong menjadi serpihan, plasma merah merembes keluar dari celah, terlihat sangat berdarah.”
“Bangsa monster lain seolah tak melihat, terus melanjutkan serangan kejut.”
“Retakan-retakan mulai bergetar, satu per satu monster terpotong.”
“Puluhan monster musnah sekejap mata.”
“Semua orang tetap bersikap dingin - ini cuma sekelompok monster level menengah. Mati ya mati, yang penting bisa menemukan gerbang neraka yang benar.”
“Tapi di wilayah kita ada banyak sekali retakan, bertebaran seperti bintik-bintik.”
“Puluhan monster itu hanya menguji beberapa puluh retakan.”
“Tiba-tiba Pendekar Pedang Monster mengirimkan gelombang kemampuan spiritual: "Satu retakan mewakili seratus jalan harapan! Jika tidak... Jika aku menemukan gerbangnya, akan kuhancurkan seperti yang dilakukan Fang Ping!"”
“Pendekar Pedang Monster juga tidak benar-benar tidak mementingkan diri sendiri. Dengan memimpin percobaan ini, ia hanya menunjukkan kesungguhan hati.”
“Tapi dengan retakan sebanyak ini, siapa yang tahu mana yang asli.”
“Pasukan monster yang dibawanya tidak terlalu banyak. Jika pencarian berlarut-larut, seluruh pasukannya akan binas - kerugian seperti ini tak bisa ia tanggung.”
“Baik!”
“Seseorang menyahut.”
“Seorang pejuang mengendalikan ratusan bilah pedang terbang yang tiba-tiba menyambar ke arah retakan.”
“Pedang-pedang itu hancur berkeping-keping saat menyentuh retakan.”
“Pada saat ini, orang-orang ini menunjukkan keahlian unik mereka masing-masing. Ada yang membagi kemampuan spiritualnya untuk menguji retakan satu per satu, memicu riak-riak energi.”
"Ada orang yang matanya memancarkan cahaya keemasan terang benderang, seolah membuka mata langit, menyelidiki retakan."
……
Di luar Makam Dewa, semua orang sedang menyelidiki jalan yang benar.
Di dalam retakan hitam.
Fang Ping dan yang lain tiba-tiba gelap penglihatan, sekejap mata, yang muncul kembali adalah area penuh retakan.
Di depan, Wang Jinyang yang memimpin berkata dengan suara berat: "Ternyata bukan cuma satu gerbang! Area luar Makam Dewa ini memiliki saluran ruang dimensi yang bertumpuk lapis, sedikit saja ceroboh akan tersesat!"
Konsekuensi tersesat tidak perlu dijelaskan lagi.
Fang Ping melihat ke sekeliling, saat ini mereka seolah berada di koridor dengan saluran dimensi di belakang dan lorong baru di depan.
"Kalau dikatakan terbentuk secara alami, mana ada yang percaya! Di dalam... ada orang?"
Fang Ping berkomentar, Wu Chuan bersuara berat: "Ada atau tidak, sudah sampai tahap ini kita harus maju terus! Sekarang mundur pun mereka di belakang tak akan mengizinkan! Tapi bagus juga, orang-orang itu tak tahu saluran benar, pasti banyak yang tewas!"
Semua mengangguk, peserta kali ini memang terlalu banyak.
Praktisi level Kasta Sembilan saja puluhan jumlahnya.
Jika beberapa mati, tekanan pada kita akan berkurang.
……
Setelah tiga kali melewati saluran dimensi, tiba-tiba pandangan mereka terang benderang.
Makam Dewa telah tiba!
Dari belakang, samar terdengar jeritan kesakitan.
Fang Ping dkk tak sempat peduli mereka, begitu masuk, energi vital Lao Wang tiba-tiba meledak membuat seluruh tubuhnya memerah menyala!
Fang Ping bahkan tak sempat melihat kondisi Makam Dewa, buru-buru menoleh ke Wang Jinyang.
Wang Jinyang terbungkus warna merah darah, terlihat sangat menderita sambil mengerutkan kening, memegangi jantungnya dan terengah-engah berkata: "Aku... Daya tarik yang mengendalikanku ada di sini, aku tidak bisa mengendalikan kekuatan energi vitalku!"
"Ada bahaya?"
"Untuk sementara belum terasa, tapi daya tariknya semakin kuat, aku sulit mengontrol!"
“……”
Setelah beberapa saat berdiskusi, melihat Lao Wang tidak apa-apa, Fang Ping pun tidak banyak bicara lagi sambil mengamati sekeliling dengan alis berkerut.
"Menyimpan alam semesta dalam biji sawi!"
Fang Ping bergumam pelan. Dari luar, Makam Dewa terlihat tidak terlalu luas, sebenarnya seluruh Domain Kuno juga tidak terlalu besar.
Tapi sekarang setelah masuk, seolah memasuki dunia baru.
Langit berwarna merah darah, terlihat agak gelap.
Bukan hanya langit, seluruh dunia seolah dicelup merah darah, diwarnai oleh darah!
Tian Mu berjongkok mengambil segenggam tanah, bersuara berat: "Sepertinya ini hasil resapan kekuatan energi vital yang terakumulasi bertahun-tahun."
Tiba-tiba dari tanah melesat seekor monster liang bumi merah darah, capit tajamnya langsung menusuk lurus ke dahi Tian Mu.
Tian Mu bereaksi cepat, menghujamkan tinjunya!
Gedebuk!
Ledakan keras menggema, monster itu terlempar ke belakang dan jatuh ke tanah.
Saat itu, pemandangan mengejutkan muncul.
Monster itu seolah berubah menjadi cairan, segumpal darah merah meresap ke dalam tanah, monster yang baru saja menyerang Tian Mu pun menghilang!
“Spiritual Fang Ping melepaskan kemampuan spiritualnya, meraba ke sana kemari dengan ekspresi muram: "Di sini tidak bisa merasakan... Tidak, bukan tidak bisa, tempat ini terbungkus aura mengintimidasi Dewa level. Yang kurasakan adalah bahaya di mana-mana!"
Dia sama sekali tidak bisa mendeteksi lokasi monster liang bumi tadi!
Bagi dirinya, ini hampir mustahil. Biasanya dialah yang punya kemampuan seperti ini. Tapi sekarang, monster tadi seolah menyatu dengan lokasi ini, benar-benar menghilang.
"Level delapan!"
Tian Mu juga dengan ekspresi serius berkata: "Kekuatan setara level delapan! Pukulan tinjuku seperti menghantam air, pihak lain melepas tenaga! Arwah apa ini sebenarnya?"
"Darah!"
Tiba-tiba Wang Jinyang yang sedang memegangi jantungnya berbicara.
"Itu darah! Darah Pejuang!"
Wang Jinyang terengah-engah menjelaskan: "Ada Pejuang yang tewas, kemampuan spiritualnya belum buyar total. Tempat ini istimewa, darah Pejuang tidak menguap. Terakumulasi bertahun-tahun, kekuatannya semakin kuat. Dalam darah itu tersisa sumber kehidupan, ditambah sisa kemampuan spiritual, menciptakan monster darah spesial semacam ini!"
"Darah?"
Yang hadir tergetar, darah Pejuang ternyata bisa menghasilkan Kehidupan, melahirkan spesies monster baru!
Biasanya saat Pejuang tewas, hampir tidak mungkin meninggalkan darah.
Tentu saja, ada Pejuang yang meninggalkan fisik saat tewas.
Di dalam Tanah Pertempuran Raja, terdapat juga pejuang yang jasmani fisiknya belum musnah. Di atas fondasi fisik tersebut, terlahirkan sejumlah kecerdasan. Di masa lalu, mereka pernah melakukan serangan mendadak terhadap banyak petarung level sembilan di Domain Sembilan.
Di Kota Zhenxing, ada petarung level sembilan yang pernah menyaksikan hal ini. Dulu Fang Ping mengira itu adalah bangkai Senior Yang dan kawan-kawan.
Tapi itu hanyalah fisik!
Fang Ping tak menyangka bahkan darah pun bisa melahirkan kehidupan. Kekuatan energi vital para pejuang yang telah gugur juga membuatnya tergetar.
Selain itu, Makam Dewa benar-benar memiliki keunikan. Setelah bertahun-tahun, kekuatan darah ini tidak bocor sama sekali, malah semakin kuat!
Seorang Dewa level, bahkan segumpal darahnya seharusnya tidak memiliki kekuatan setara level delapan.
"Hati-hati semuanya!"
Fang Ping berteriak, lalu mengglegar: "Senior Wu, kamu lindungi saudara Jiang! Tengkorak Besi, kamu jaga Lao Yao dan Lao Wang! Guru Li dan Senior Tian buka jalan, aku yang dukung dari belakang!"
Sambil berkata demikian, Golok Dewa Fang Ping muncul, sebilah goloknya membelah udara!
Di depan yang sebelumnya kosong, tiba-tiba muncul seekor monster liang bumi merah darah yang menyerang Fang Ping.
Krak!
Golok panjang menebas, monster merah darah terbelah dua. Sekejap mata, berubah menjadi dua gumpalan darah yang menetes ke tanah, menyatu dengan permukaan dan menghilang tanpa jejak.
Tanpa banyak bicara, Fang Ping mengayunkan goloknya ke tanah.
Tanah merah berhamburan!
Lalu... Gedebuk!
Ledakan keras mengguncang kehampaan. Fang Ping mundur selangkah sambil menggerutu: "Rencana apa lagi ini? Di bawah tanah ternyata ada segel!"
"Jiang Chao menyambut percakapan: 'Makam Dewa masih berada di dalam Domain Kuno, di bawah Domain Kuno terdapat segel, Makam Dewa juga punya! Jangan sembarangan menyerang area bawah tanah, kalo nggak bisa bahaya!'"
"Di bawah tanah ada segel magis, daya hancurnya sangat kuat."
"Dulu di Domain Kuno Tiannan, Yang Daohong dan para Kasta Sembilan hampir semua mati karena segel jenis ini. Saat Fang Ping pertama kali mencabut prasasti itu, juga memicu pemberontakan segel."
"Fang Ping bergumam kasar, menatap langit merah darah sambil berbisik: 'Kalau begitu, di udara pasti ada retakan ruang dimensi yang bertujuan menghancurkan? Jika sekeliling menggunakan retakan ruang sebagai benteng alam, pasti udara juga memiliki!'"
"'Seharusnya begitu!'"
"Jiang Chao membalas, lalu melanjutkan: 'Leluhur kami bilang, daerah ini tidak bisa berlama-lama, kita semua harus cepat! Tempat ini dulu banyak Dewa level yang tewas, dendamnya sangat mendalam! Kita jika terlalu lama, mudah terpengaruh, terutama kemampuan spiritual, mudah terkontaminasi kotoran.'"
"'Binatang siluman darah menyatu ke dalam tanah, lari kemana?'"
"Fang Ping lebih memperhatikan ini, sambil mengerutkan kening: 'Barang ini terlalu sering berubah jadi darah, menyatu ke tanah lalu menghilang, gimana cara membunuhnya? Kita masih baik-baik saja, tapi kalau tiba-tiba menyerang kalian yang gendut, pasti berbahaya!'"
"Pada saat itu, Wang Jinyang berpikir sejenak lalu bersuara berat: "Kita bisa menggunakan kekuatan energi vital untuk menghabisin mereka perlahan! Nanti serahkan padaku, energi vitalku memiliki efek menggerogoti darah. Kekuatan bangsa monster jenis ini seluruhnya bergantung pada darah. Jika darah mereka terkikis, siluman darah ini akan kehilangan kekuatan dan benar-benar tercerai-berai."
Fang Ping mengangguk, memandang ke depan yang tak berujung. Lokasi ini terlihat seperti dataran gersang dari darah.
Samar-samar, tampak ada sesuatu di depan.
Area yang dirasakan Lao Wang melalui tarikan energi juga berada di depan.
Fang Ping baru saja ingin berbicara ketika retakan ruang dimensi di belakang mereka yang berjarak sekitar satu kilometer tiba-tiba berguncang hebat.
"Ada yang akan datang!"
Wu Chuan cepat-cepat menjelaskan: "Sepertinya datang dari sisi lain, mungkin orang dari Hubei Utara!"
"Pergi!"
Fang Ping tidak berani membuang waktu. Dengan seruan pendek, rombongan segera pergi dari sini.
Jika dari Nanjiang mungkin tidak masalah, tapi Hubei Utara punya banyak petarung level tinggi.
Beberapa master Kasta Sembilan berpengalaman berada di wilayah Hubei Utara.
Jika sampai bertemu Qi Huanyu di sini, bahkan dengan kerja sama mereka sekalipun belum tentu bisa menjadi lawannya. Si itu memang sangat mengerikan, sebelumnya bahkan Chen Yaozu dan tiga rekannya sampai menderita kerugian di tangannya.
……
Tak lama setelah Fang Ping dan kawan-kawan pergi,
Sebuah siluet muncul.
Begitu muncul, Qi Huanyu langsung menyapu tombaknya ke kehampaan. Di udara, bayangan darah langsung tercerai-berai oleh serangannya, berubah menjadi tetesan darah yang jatuh ke tanah.
Kali ini tidak terjadi fenomena darah yang menyatu dengan permukaan tanah.
Darah seketika berubah menjadi hitam, mencicit menggerogoti bumi.
Qi Huanyu menyapu pandangan, tidak terkejut, menyeringai dingin: "Perwujudan darah level Ketua Kuil?"
"Dengan ini, bisa menghentikan Lao Fu?"
Qi Huanyu mengabaikan ini. Meski darah siluman tak lemah, tapi bukan tandingannya. Tombaknya langsung menghancurkan sumber kekuatan pihak lain, darah-darah ini total menjadi benda mati.
Melihat ke depan, saat ini seolah masih bisa melihat samar beberapa siluet.
Qi Huanyu mengamati sejenak, terkekik ringan, melayang mengejar!
Di depan, apakah itu Fang Ping?
Tak kusangka mereka datang cukup cepat!
"Lokasi ini menyimpan sisa kewibawaan pejuang, mungkin benar ada bangkai pejuang yang masih utuh, jalan utama yang masih bertahan..."
Di saat ini, di jantung Qi Huanyu muncul sebuah ide: Mungkin... aku harus mengganti jalan yang kutempuh!
Juara pertama di bawah Raja Sejati?
Lalu apalagi!
Selama Raja Perintah tak mati, takdirnya mustahil mencapai tingkat Raja Sejati.
Tapi jalan sendiri telah mencapai puncak. Bertahun-tahun ini, sekalipun ada jalan Raja Sejati yang ditawarkan, belum tentu ia mau menukarnya.
Tapi kali ini, pejuang yang runtuh di Makam Dewa adalah para Dewa level, dalam pandangannya setara level Ketua Kuil.
Pejuang selevel ini yang jatuh, jika jalan utamanya masih utuh, mungkin bisa mengganti jalan dan mencoba lagi jalan kekuatan inti.
