Di sekitar Makam Dewa, retakan-retakan perlahan menghilang.
Istana Perang Langit tampaknya merupakan inti dari Makam Dewa. Dengan dicabutnya inti ini, seluruh makam akan hancur berantakan.
Fang Ping menyapu pandangannya ke sekeliling. Saat ini tak ada lagi orang di sekitar. Yang lain sudah tewas atau kabur, hanya menyisakan kelompok mereka.
Melihat pendekar pedang monster sekali lagi, Fang Ping berkata dengan datar, "Kamu pergi dulu, bawa bangsa monster Gunung Penjagal pergi, kembali ke Gunung Penjagal. Aku akan mencari saat membutuhkanmu!"
"Tuan..."
Reaksi kemampuan spiritual pendekar pedang monster terasa gelisah, "Tuan, Jian Yi ingin terus mengabdi pada Tuan..."
"Kamu belum cukup level! Musuhku bukan orang-orang hari ini!"
Fang Ping melambaikan tangan, berseru pendek, "Pergi!"
Melihat nada bicara Fang Ping yang dingin dan tajam, pendekar pedang monster tidak berani berlama-lama, buru-buru berkata melalui transmisi suara, "Kalau begitu Jian Yi kembali ke Gunung Penjagal, menunggu panggilan Tuan..."
Fang Ping tidak membalas, Jian Yi pun tidak berani bicara lagi, segera menerobos udara pergi.
Setelahnya, Lao Wang buru-buru bertanya, "Sekarang pergi ke terowongan bawah tanah?"
Istana Perang telah ditarik, barang-barang di Makam Dewa hampir semuanya direbut oleh pihak Fang Ping.
Sekarang beberapa orang telah keluar, mereka adalah para pecundang. Semua orang akan mengawasi Fang Ping dan kawan-kawan.
Pedang Penghakiman Surgawi, mayat Dewa, Istana Perang...
Banyak yang menginginkan benda-benda ini.
Belum lagi masalah Fang Ping sebelumnya yang menyamar sebagai Mo Wenjian!
Saat menyamar dia merasa enak, tapi sekarang orang-orang itu telah keluar. Tidak perlu ditanya, pasti akan memberitahu pejuang level tinggi di luar.
Mo Wenjian dulu membunuh begitu banyak Dewa. Jika Fang Ping adalah reinkarnasinya, mana mungkin mereka acuh tak acuh?
Sebelumnya orang tidak pasti, sekarang mau tidak mau harus mengonfirmasi.
Sekalipun ada yang meragukan, akan membunuh Fang Ping dulu.
Fang Ping tidak buru-buru pergi, saat ini sedang memanggil Kucing Liar dalam pikirannya.
"Saudara Kucing, ada di situ?"
“Saudara Kucing, sambut telepon!”
“Saudara Kucing……”
Fang Ping berteriak cukup lama, baru mendengar suara Kucing Liar yang terengah-engah. Tiba-tiba bayangan kucing itu sedang menjulurkan lidahnya muncul di benaknya.
Kucing gendut ini sepertinya sangat kelelahan.
Dengan suara letih yang tak tertahankan: "Penipu, kucing ini tidak boleh tidur... Sial sial! Kerbau besar dan gagak besar akan memburuku, sial sial... Penipu, ada apa lagi? Kamu sudah berhutang 1.1 miliar padaku..."
Kucing Liar berbicara sambil terengah-engah!
Perhitungan meleset!
Begitu gagak besar melihat kerbau besar datang, tanpa basa-basi langsung memberi tahu: "Pasti ulah Kucing Liar!"
Kerbau besar sama sekali tidak meragukannya, sebenarnya di tengah jalan sudah menduga itu perbuatan kucing itu.
Maka dua Dewa level itu membuat kekacauan di laut, berusaha menemukan Kucing Liar dan membunuhnya!
Dendam lama dan baru harus dilunasi!
Meski Fang Ping tidak tahu detailnya, dia sadar Kucing Liar benar-benar dalam masalah. Dengan tergesa-gesa ia berkata: "Sudah, ngomong aja! Apakah ada rahasia masa lalu atau cara komunikasi khusus antara Mo Wenjian dan gurunya..."
"Hah?"
Kucing Liar terdiam sejenak: "Penipu, ngapain nanya itu?"
"Cuma mau ngobrol dengan Gong Yu Zi."
"Penipu, mau bohong lagi ya?"
"Omong kosong!"
Fang Ping menyangkal: "Cepetan jawab, Saudara Kucing! Lupa kamu masih dikejar musuh?"
“Siap ya……Meong, cepat atau lambat makan pesta jago……Tidak makan gagak besar, lihat saja sudah tidak enak.”
Kucing Liar segera mengalihkan topik ke makanan, Fang Ping mendesak beberapa kali, barulah Kucing Liar ingat urusan resmi, agak ragu berkata: “Rahasia……rahasia……kucing ini pikir dulu ya.”
“Oh, Xiao Jian sepertinya pernah bilang……saat kecil dia membangkang, gurunya pernah memukul pantatnya……apa ini dihitung rahasia?”
Fang Ping tidak bisa berkata-kata, buru-buru bertanya: “Masih ada?”
“Ada……oh iya, sepertinya ada lagi, Gong Yu Zi suka makan pantat ayam……Xiao Jian dulu sering membawakan ini untuknya……makan diam-diam!”
Mata besar Kucing Liar tiba-tiba menyipit, terkekeh-kekeh.
Ini rahasia!
Karena terkait dengan makanan, dia ingat.
Suatu kali dia juga penasaran, mengira enak, mencuri makan sedikit, hasilnya makan satu tulang, Kucing Liar nyaris muntah.
Nada bicara Fang Ping tersendat, cepat-cepat berkata: “Aku sudah tahu, Saudara Kucing, cepat kabur! Jangan sampai ditangkap!”
“Benar, harus kabur, Meong……wajah tembem kecil, jangan diutak-atik, kabur……”
Suara Kucing Liar tiba-tiba menghilang, ekspresi Fang Ping berubah, Aduh, kucing ini membawa Fang Yuan masuk?
Kucing bodoh ini……cari mati sendiri saja, sembrono!
Kemungkinan besar Kucing Liar tidak sampai mati, orang ini punya segala cara, bisa bertahan dari zaman kuno sampai sekarang, kalau tidak punya cara, cuma tidur saja bisa?
Tapi Fang Yuan baru level empat!
Dewa level memburu, sedikit saja gelombang kejut menjalar, pasti menemui ajal!
Fang Ping sempat ingin mengatakan sesuatu, tapi begitu teringat Kucing Liar yang tidak andal dan mungkin tertidur saat berkomunikasi, ia segera mengurungkan niat itu.
Menekan kekhawatiran di hatinya, Fang Ping mengumpat dalam hati: nanti akan kubereskan dengan kucing ini!
……
Fang Ping yang sudah sadar melihat para hadirin, lalu menatap saudara Jiang yang pingsan, berkata cepat: "Kalian pergi ke arah Penghubung, lihat apakah Raja Perang ada di sana!"
"Bagaimana denganmu?"
"Bilang saja semua barang ada padaku! Tenang, mereka juga tahu kemungkinan besar barangnya ada di sini. Aku lebih aman sendirian! Kalian kembali dulu ke tanah, aku masih ada urusan!"
"Fang Ping!"
Wang Jinyang bersuara berat: "Insiden Tiannan dulu, demi menyelamatkan mentorku, sudah menimbulkan masalah besar! Kali ini juga karena aku, Istana Perang ada padaku, aku..."
Fang Ping bersuara kesal: "Jangan begitu! Kau punya kemampuan untuk kabur? Jangan banyak cakap, Makam Dewa sebentar lagi terbuka! Cepat pergi, tanpa kalian aku lebih mudah pergi. Kalau terlalu banyak orang, meski auraku kusembunyikan, tetap riskan ketahuan."
Ekspresi Wang Jinyang berubah-ubah, lalu ia berkata cepat: "Baik, kami pergi dulu. Hati-hati!"
"Tenang saja!"
Wu Chuan dan yang lain memang orang-orang tegas. Kemampuan Fang Ping dalam melarikan diri memang lebih unggul dari mereka.
Pertempuran di atas Level Puncak mungkin akan segera terjadi. Kehadiran mereka di sini tidak akan mengubah keadaan.
Mereka tidak membuang waktu lagi, segera berlari ke ujung lain Makam Dewa - arah menuju Gunung Penjagal. Terowongan bawah tanah seharusnya ada di sana.
Fang Ping menunggu di tempat sebentar. Setelah mereka menghilang, tiba-tiba ia melesat ke langit.
Saat ini, di atas Makam Dewa, retakan telah banyak menghilang.
Fang Ping berdiri di ketinggian, tertawa: "Guru, bisa dengar?"
Tak ada jawaban, hanya suara retakan seperti gelembung air pecah yang terdengar.
Fang Ping kembali tersenyum: "Guru, Wenjian membawakan pantat ayam kesukaanmu. Mau makan?"
Tiba-tiba suara parau penuh keheranan bergema: "Kau...kau bukan Wenjian..."
"Aku tidak tahu."
Fang Ping tertawa: "Aku hanya punya serpihan memori. Ingat saja Guru suka pantat ayam. Dulu saat bepergian selalu kubawakan. Tak tahu apakah orang dalam ingatanku adalah Anda... Hanya ingin mencoba."
……
Di dalam Domain Kuno.
Gong Yu Zi terdiam, Wenjian?
Apakah dia?
Mustahil!
Sudah puluhan tahun tak melihat Mo Wenjian!
Tapi dia pernah menduga!
Menduga banyak orang, kecuali Fang Ping.
Sebenarnya tahun-tahun belakangan ini dia jarang memantau kabar dari pasar luar. Beberapa dekade lalu masih ada perhatian.
Menurutnya, rencana jebakan muridnya puluhan tahun lalu mustahil melibatkan pemuda zaman sekarang. Andai ada reinkarnasi, pasti dari generasi Zhang Tao.
Tapi...sekarang orang ini menyebut catatan rahasia.
Ini benar-benar rahasia!
Dewa level yang terhormat suka makan sampah ini? Memalukan bila tersiar!
Bahkan Mo Wenjian pun tahu karena kebetulan. Gong Yu Zi takkan pernah bocorkan ke siapapun.
"Apa lagi yang kau ingat?"
Gong Yu Zi bersuara berat.
"Tak banyak lagi."
Fang Ping tersenyum datar: "Yang lebih banyak diingat adalah Kucing Liar, dan beberapa fragmen saat bersama Guru, sangat sedikit! Dalam ingatanku, momen yang paling dirindukan adalah saat pergi memancing dengan Kucing Liar, begitu santai, begitu bebas..."
Ekspresi Gong Yuzi tampak rumit.
Benar!
Sepanjang hidup Wen Jian, masa paling santai mungkin adalah saat itu!
Tanpa beban!
Mendaki gunung menikmati pemandangan, makan makanan enak, memancing, menangkap monster liang bumi...
Hidup setelahnya tidak pernah lagi sesantai itu.
"Sekarang kau menyebut diri apa?"
"Fang Ping!"
Fang Ping yang tak bisa melihat Gong Yuzi tak ambil pusing, kembali tersenyum: "Saat ini aku adalah Menteri Departemen Hari Tiongkok, setingkat dengan Zhang Tao, juga pemimpin sejati generasi ketiga Zaman Bela Diri Baru!"
Generasi pertama adalah Penjaga Chen dan Shen, generasi kedua beberapa orang termasuk Zhang Tao. Fang Ping mengaku sebagai pemimpin generasi ketiga, bukanlah pujian kosong.
Gong Yuzi kali ini terlihat campur aduk.
Pemimpin generasi ketiga?
Bakat langka seperti ini... benarkah ini Wen Jian?
Wen Jian juga sangat hebat!
Sangat, sangat lama yang lalu, sudah dijuluki tokoh pemimpin Era Sekte!
Juga petarung pertama di Era Sekte yang memasuki Realm Dewa Sejati.
"Kau..."
Gong Yuzi benar-benar tak bisa memastikan saat ini!
Ini berbeda dengan bayangannya!
Tapi beberapa hal terdengar sangat mirip dengan Wen Jian.
Fang Ping tersenyum lagi: "Aku punya sebuah julukan, Fang Ping si Raja Iblis... Tidak tahu apakah Guru tahu, beberapa waktu lalu di wilayah manusia ada transmisi suara yang menjadikanku buronan, semua bilang aku adalah reinkarnasi Dewa Iblis. Sebenarnya aku sendiri juga tidak yakin, hanya penasaran - penasaran seperti apa Gunung Ziga itu, penasaran dengan siluet samar dalam memoriku, pejuang yang suka makan pantat ayam itu..."
"Sebelumnya, Jian Yi dari Gunung Penjagal dan klan Pohon Darah Dewa tiba-tiba mati-matian bertarung untukku sampai akhir, seluruh klan Pohon Darah Dewa hancur lebur... Aku merasa bingung, aku juga ingin tahu - apakah aku benar-benar Mo Wenjian?"
Ekspresi Fang Ping berubah pilu, ia tersenyum sinis: "Aku sangat membenci Mo Wenjian! Aku tidak ingin menjadi dirinya! Setelah kejadian di Makam Dewa, citra Mo Wenjian dalam benakku sudah hancur berkeping-keping. Tapi... kadang mungkin yang kubenci adalah diriku sendiri, sungguh konyol!"
Retakan ruang dimensi semakin berkurang.
Wajah Gong Yuzi semakin berkerut oleh perasaan campur aduk. Lama akhirnya ia berkata: "Lao Fu... juga tidak bisa memastikan... Fang... Fang Ping, Makam Dewa sebentar lagi akan runtuh! Sekarang banyak petarung level tinggi dari pasar luar datang. Sebelumnya kulihat ada yang berhasil kabur dari sini, apakah mereka... tahu Anda adalah Pedang Pencari?"
Fang Ping menyeringai pahit: "Seharusnya tahu! Kali ini performaku terlalu mencolok... Sebenarnya ada keraguan dalam hatiku - mungkin aku bukan Mo Wenjian, Mo Wenjian sedang merencanakan jebakan untukku!
“Dia ingin membuat semua orang mengira aku adalah Mo Wenjian... Klan Darah Dewa Pohon semua bertarung mati-matian untukku, sebelumnya Pedang Penghakiman Surgawi juga menunjukkan gangguan, aku bahkan bisa mengendalikannya! Semua ini menunjukkan bahwa aku benar-benar Mo Wenjian!”
“Kupikir Senior sudah tahu. Barusan sengaja menguji, tak kusangka... Bahkan Senior pun tak bisa memastikan.”
Fang Ping yang sebelumnya memanggil "Guru", kini menyebut "Senior".
Gong Yuzi berteriak tergesa-gesa: "Bagaimana dengan Pedang Penghakiman Surgawi?"
“Tidak tahu, menghilang.”
Fang Ping menghela nafas lagi: “Karena itulah aku curiga diriku dimanfaatkan! Ke mana Pedang Penghakiman Surgawi pergi? Senior, bisakah Anda menjelaskan pada Fang Ping? Apakah aku benar-benar Mo Wenjian?”
Gong Yuzi terdiam, tidak tahu.
Mungkin iya, mungkin memang Wenjian yang mengatur jebakan ini, sengaja menyamarikan orang ini sebagai dirinya sendiri.
Bagaimanapun juga, Fang Ping layak untuk diselamatkan.
Memikirkan ini, Gong Yuzi cepat-cepat berkata: “Apakah iya atau tidak, kita bisa bahas nanti! Sekarang datanglah ke Gunung Ziga! Perisai besar belum hancur total, mereka takkan bisa menembus segel luar Gunung Ziga dalam waktu singkat. Lao Fu akan cari cara mengeluarkanmu!”
“Pergi...”
Fang Ping bergumam seperti orang linglung: “Setelah keluar dari Makam Dewa ini, apakah masih ada tempat bagiku di dunia ini? Apakah aku Mo Wenjian atau bukan, setelah ini semua pasti akan menganggapku sebagai dia! Kembali ke dunia manusia, mungkin hanya akan mendapat masalah terus.”
“Selamatkan nyawamu dulu!”
Sambil berkata demikian, retakan di atas Makam Dewa telah menghilang sepenuhnya!
“Cepat masuk!”
Pada saat itu, di atas Makam Dewa, sebuah segel transparan terpampang, membuka retakan kecil. Gong Yuzi cepat-cepat berkata: "Cepat! Begitu Makam Dewa hancur, mereka akan menemukan keberadaanmu!"
Fang Ping melirik retakan kecil itu, tersenyum, lalu melesat ke langit dan menyelip masuk melalui celah sempit itu.
Tentang segel Domain Kuno, Fang Ping juga mengetahui beberapa situasi.
Pejuang non-Level Puncak masih bisa keluar-masuk dengan aman. Jika yang masuk pejuang Level Puncak, setelah beberapa kali transit, segel akan mudah hancur.
Sebelumnya, Kucing Liar tidak bisa pulang karena takut segelnya akan runtuh total.
Tapi kekuatan Fang Ping belum mencapai level itu, jadi keluar-masuk tidak masalah.
Begitu Fang Ping masuk ke dalam Gunung Ziga, BOOM!—ledakan dahsyat mengguncang seluruh Domain Kuno!
Makam Dewa hancur lebur!
Kilatan darah mulai buyar di mana-mana.
Retakan hitam satu per satu musnah.
Seluruh Makam Dewa mulai mengerut, mengalami degradasi.
Makam Dewa dibangun di atas Domain Kuno, namun membentuk ruang dimensi sendiri bagai dunia paralel.
Tapi sekarang, dunia merah darah, tanah merah darah—semuanya dalam proses kehancuran.
Di luar Gunung Penjagal, seorang pejuang bergumam: "Makam Dewa telah ditembus!"
"Di mana Mo Wenjian?"
"Pedang Penghakiman Surgawi di mana?"
“……”
Bersamaan itu, sepertinya ada pejuang yang merasakan sesuatu. Suara dingin bergema ribuan li: "Seseorang sedang menyeberangi Laut Terlarang! Siapa yang keluar?"
Kelompok Ji Yao yang baru saja keluar dari Makam Dewa sedang menyeberangi Laut Terlarang, bersiap kembali ke domain luar.
Tepat saat berikutnya, di arah Gunung Penjagal, seberkas energi mulai membubung.
……
Di waktu yang sama.
Di dalam Gunung Penjagal, terowongan bawah tanah, Raja Perang kembali tiba.
Sebelumnya ada dinding domain menghalangi jalan, saat Makam Dewa hancur, segala penghalang yang dulu ada telah buyar.
Di dalam Makam Dewa, jurus pamungkas yang pernah ada turut lenyap seiring menghilangnya Pedang Penghakiman Surgawi, jantung organ vital, dan Istana Perang.
Raja Perang telah melihat Wu Chuan dan kawan-kawannya!
Sekilas menyapu pandangan, seketika mengerutkan kening!
Fang Ping mana?
Sedangkan dua keturunan itu masih hidup, tak perlu ia perhatikan lebih lanjut.
Tapi Fang Ping pergi ke mana?
Kalau orang ini tewas di sini, pasti Zhang Tao akan menghadapinya dengan segudang masalah!
Bagaimanapun Makam Dewa ini dibuat oleh Gunung Ziga, dan sebelumnya dia sendiri yang berjanji akan menjaga si nak ini.
"Fang Ping mana?"
Saat Makam Dewa hancur total, Raja Perang telah bertemu dengan mereka.
Baru saja bertanya, tiba-tiba Raja Perang menatap ke atas. Penghubung di atas tertutup segel Gunung Ziga, meski tak bisa ditembus pandangnya, tapi seolah ada bayangan melesat ke angkasa lalu menghilang.
"Fang Ping bilang dia akan mencari cara sendiri untuk pergi!"
Wu Chuan cepat menyahut: "Senior, kita harus mundur! Changsheng dan yang lain sudah tak mampu bertarung, harus segera dibawa ke tanah!"
Li Changsheng dan saudara Jiang sama sekali tak punya sisa tenaga.
Pun jika ada, kekuatan mereka tak cukup untuk terlibat dalam konflik berikutnya.
Saat ini pulanglah pilihan paling aman.
"Si nak ini..."
Raja Perang mengerutkan kening, dia mencari cara sendiri?
Bagaimana caranya!
Tak sempat berpikir panjang, Raja Perang sudah merasakan pancaran aura beberapa pejuang level tinggi. Telapak tangannya tiba-tiba membengkak berlipat-lipat, langsung menggenggam semua orang di tangan, lalu berbalik tubuh pergi.
Baru keluar dari penghubung, di seberang Gunung Penjagal, dari puncak gunung terdengar suara dingin: "Raja Perang, kami sudah menunggu lama!"
Saat itu, Wu Chuan menggelegar: "Kami tidak mengambil apapun! Semua barang ada di pihak Fang Ping, Fang Ping tidak ikut pergi bersama kami!"
Saat ini, yang berjaga di puncak Gunung Penjagal bukan satu orang, melainkan tiga!
Pancaran energi ketiganya sangat kuat. Retakan di puncak Gunung Penjagal yang menyapu tubuh mereka nyaris tak bisa mendekat.
Tiga pejuang level tinggi!
Persis di saat itu, di puncak gunung muncul siluet baru. Zhang Tao tersenyum tipis: "Kalau mereka bilang tidak ambil, ya berarti tidak ambil! Tuan-tuan takkan berdebat dengan junior-junior ini, bukan?"
Di tengah percakapan, siluet lain melangkah santai, menghancurkan kehampaan, berjalan dalam kegelapan. Sekejap mata sudah keluar dari retakan ruang dimensi, muncul di atas Gunung Penjagal.
Pendatang itu adalah Raja Perintah!
Raja Perintah menyapu pandang ke Raja Perang, lalu melihat ke arah Wang Jinyang dan yang lain, berkata datar: "Fang Ping masih bersembunyi di dalam Domain Kuno?"
Setelah berkata, ia tersenyum tipis: "Fang Ping bisa melakukan konversi aura. Kalian... benar-benar tak ada yang menyamar sebagai Fang Ping?"
Mereka bilang barang ada di Fang Ping, Raja Perintah percaya.
Tapi yang krusial, Fang Ping tidak ada di antara orang-orang ini?
Orang semakin banyak berkumpul!
Di seberang Domain Kuno, Laut Terlarang, saat ini juga ada yang sedang menyeberangi sungai.
Yang pertama menyeberang adalah Wang Ruobing dan Wang Hanyue.
Baru saja dua orang menyeberangi sungai, sebuah siluet langsung menembus Gunung Penjagal dan muncul di samping mereka.
Zhang Tao dan yang lain juga merasakan kehadiran ini. Sebelumnya, mustahil membiarkan pejuang level tinggi melintasi Gunung Penjagal seperti ini.
Tapi setelah Long Bian Tian Di melintas, Zhang Tao memilih diam.
Kini bahkan para Dewa level dari Laut Terlarang sudah tiba. Mengunci Gunung Penjagal jadi tak bermakna, asal mereka tidak melewati Penghubung, Zhang Tao tak mau ikut campur.
Lagipula, di luar Penghubung sekarang juga ada master manusia yang berjaga, Zhang Tao tak terlalu khawatir.
Long Bian Tian Di baru tiba, belum sempat bicara, tiba-tiba tujuh-delapan aliran energi spiritual menyapu area.
Long Bian Tian Di mendengus keras!
Mereka berani menyebarkan indra spiritual di hadapannya!
Tapi melihat banyaknya pejuang level tinggi di sekitar, dia menahan amarahnya. Matanya berkedip saat menatap putrinya.
Sumber kehidupan putrinya yang tercerai-berai... sepertinya berhenti bocor!
Jantungnya berdebar antara harap dan tak percaya. Benarkah mereka berhasil merebut harta karun?
Wang Hanyue yang pucat pasi karena tekanan dari segala penjuru buru-buru menjelaskan: "Guru, kami sama sekali tidak mengambil apapun! Saat kami pergi, mereka sedang bertarung! Di dalam Makam Dewa memang ada Pedang Penghakiman Surgawi, beberapa mayat Dewa utuh, dan Istana Perang Langit!"
"Istana Perang Langit?"
Long Bian Tian Di terkejut, "Kenapa kediaman Dewa Perang ada di sini?"
"Dewa Perang?"
Saat itu, di dekat Long Bian Tian Di, sebuah bayangan samar muncul. Seorang pria tua bermahkota dengan wajah tak jelas perlahan berkata: "Di dalam sana adalah Istana Perang Langit?"
"Siap."
Si tua menatap Long Bian Tian Di, suaranya parau: "Dewa Perang... Tak kusangka kediaman Dewa Perang akan muncul di sini... Mo Wenjian memang beruntung. Entah apakah masih ada peninggalan Dewa Perang di Istana Perang Langit..."
Sambil berkata, mata ilusif si tua tiba-tiba memancarkan sinar suci gemilang yang menembus Makam Dewa di seberang. Tak lama kemudian, dia berbisik: "Kosong melompong, sudah hancur. Istana Perang Langit sebagai peninggalan Dewa Perang tak mungkin hancur di sini. Pasti sudah direbut orang!"
Tiba-tiba, bayangan samar seorang pria paruh baya muncul dengan ekspresi bingung: "Dewa Perang? Sepertinya aku pernah mendengar..."
Si tua dan Long Bian Tian Di sama-sama mengabaikannya!
Ketidaktahuan tentang Dewa Perang menunjukkan jurang status dan perbedaan zaman.
Meski reputasi Dewa Perang di alam dewata tak begitu besar, mereka yang hidup di zamannya pasti mengenalnya!
Dalam pesta agung Kerajaan Langit, panahnya pernah membungkam para penguasa!
Tentu saja, yang berhak menghadiri pesta itu hanyalah para dewa kuno.
Kala itu, bahkan dewa sejati pun tak diizinkan hadir karena tak memenuhi syarat.
Para dewa itu pernah menyaksikan kharisma, kesombongan, dan kekuatan Dewa Perang...
Tapi para dewa generasi baru takkan memahami semua ini.
Banyak dewa Tianwaitian saat itu masih berada di Realm Dewa Sejati, belum layak mengetahui rahasia ini, dan tak ada yang berani membocorkannya.
Hal ini menyangkut perseteruan antara penguasa tunggal dan beberapa Pejuang Jalan Ekstrim, tak ada yang berani berkomentar.
Bahkan kini saat penguasa tunggal dan Pejuang Jalan Ekstrim telah menghilang dalam aliran sejarah, tetap tak ada yang berani menyebutkan hal-hal ini.
Dewan paruh baya yang diabaikan oleh dua orang ini pun tak mempermasalahkannya.
Veteran dan Long Bian Tian Di ini termasuk kelompok dewa paling kuno, memang selalu tak sejalan dengan mereka sejak era dewa-demon.
Di tengah percakapan, muncul lagi sosok lain.
Bukan manusia, melainkan makhluk siluman.
Li Wuqi langsung masuk ke Laut Terlarang, tak berani menatap orang-orang di seberang, dalam hati berdoa agar leluhur segera datang.
Tapi setelah menunggu lama, leluhur tak kunjung muncul.
Li Wuqi gelisah, tapi tak berani pergi begitu saja, hingga hampir mati lemas karena tegang.
Saat itu, Long Bian Tian Di melirik kerbau kecil ini dan berkata datar: "Shui Li dicuri orang, kau yang ambil barangnya?"
Li Wuqi terpaku!
Dicuri?
Apa maksudnya?
Meski bingung, Li Wuqi buru-buru berkata via transmisi suara: "Tidak! Wuqi dipukul mundur. Sebelum pergi, petarung dunia manusia masih bertarung dengan sisa Dinasti Suci Kaisar Bumi..."
Long Bian Tian Di menatap ke kejauhan: "Yang harusnya muncul sudah muncul. Yang belum mungkin sudah mati."
Perkataan ini memicu reaksi kemampuan spiritual di sekitarnya.
Seketika, bayangan samar bermunculan di sekitar.
Bahkan di atas Laut Terlarang muncul bayangan samar, suara tenang bergema: "Di mana muridku?"
"Pada saat ini, Qi Huanyu yang baru saja tiba sambil membawa Ji Yao berseru keras: 'Selain kita, semua orang yang tersisa telah dibunuh oleh Fang Ping dan kawanannya! Istana Perang Surgawi, Pedang Penghakiman Surgawi, mayat Dewa... semuanya direbut Fang Ping! Fang Ping adalah reinkarnasi Dewa Iblis yang telah menaklukkan suku Pohon Darah Dewa dan bangsa monster Gunung Penjagal. Semua ini adalah rencana Fang Ping!'"
Sambil melirik Zhao Xingwu yang baru tiba di belakangnya, ia berkata dingin: "Komandan Zuo dari Kerajaan Tumbuhan Surgawi ini terus mengingat petarung kebangkitan. Kali ini Komandan Zuo telah memberikan kontribusi besar!"
Di seberang sungai, para pejuang dari faksi Kerajaan Tumbuhan Surgawi juga mulai berdatangan.
Bayangan samar Raja Hua muncul, menatap Zhao Xingwu.
Zhao Xingwu dengan tenang luar biasa menjawab: "Zhao Mou hanya akan bertarung melQi Huanyu. Urusan lain tidak akan kusentuh!"
Raja Hua bertanya datar: "Lalu barangnya?"
"Fang Ping yang mengambilnya."
"Fang Ping!"
Pada momen ini, para pejuang tersebut mengukir nama ini dalam ingatan mereka.
Semua barang telah diambil Fang Ping!
Termasuk para pejuang di area Gunung Penjagal, semua kini jelas - seluruh hasil jerih payah di Makam Dewa telah dirampas oleh satu orang. Hal ini benar-benar di luar dugaan mereka!
Qi Huanyu, Zhao Xingwu dan para pejuang level tinggi yang masuk, ternyata pulang dengan tangan kosong!
Di atas Laut Terlarang, petarung level Dewa dari Gunung Tanpa Nama memancarkan hawa dingin yang menusuk!
Mati!
Semua mati!
Selain orang-orang ini, yang lain sudah tewas. Muridnya jelas termasuk dalam daftar kematian itu.
Dari arah Gunung Penjagal, Raja Takdir awalnya hanya mengamati Ji Yao, lalu ekspresinya berubah: "Lalu Xuan Qiu dimana?"
Penjaga Xuanlong adalah teman lamanya, ke mana perginya satu-satunya keturunan Xuanlong?
Dan saat ini, Ji Yao bersuara dingin seperti es, berteriak: "Wang Zu, Xuanqiu telah dibunuh Fang Ping, harap Wang Zu membunuh Fang Ping!"
Xuanqiu dibunuh!
Sorot mata Raja Perintah tiba-tiba menjadi dingin dan tajam, pantas mati!
Bagaimana cara Qi Huanyu menangani ini?
Xuanqiu dan Qi Huanyu, keduanya adalah pejuang top di bawah Raja Sejati. Seharusnya pihak Kerajaan Takdir Surgawi memiliki kekuatan terkuat, namun tidak hanya tidak mendapat apa-apa, bahkan pejuang Jalan Suci seperti Xuanqiu pun mati!
Bagaimana aku bisa menjelaskan ini pada Xuanlong?
Sorot mata Raja Perintah dingin dan tajam, sekali lagi melihat orang-orang di tangan Raja Perang, tak peduli Fang Ping ada atau tidak, orang-orang ini... sebaiknya tidak ada yang tersisa!
Saat ini, Zhang Tao memandangnya dengan tenang.
Raja Perintah berkata datar: "Raja Militer, Fang Ping mengambil sesuatu yang tidak seharusnya diambil, membunuh orang yang tidak seharusnya dibunuh! Kali ini, Anda juga tidak bisa melindunginya, kecuali Anda ingin Tanah Kebangkitan menjadi musuh bersama!"
Zhang Tao tersenyum tipis: "Peluang, merampas harta, masing-masing tunjukkan kemampuan... Anda memang pandai menuduh..."
Zhang Tao tersenyum santai, seolah tidak mempermasalahkan.
Dan tepat saat ini, benteng alam Domain Kuno menjadi transparan sejenak.
Fang Ping berdiri kokoh di atas istana, memandang ke empat penjuru dari kejauhan, tersenyum cerah, entah apakah dia melihat berbagai pejuang yang hadir, Fang Ping melambaikan tangan ke empat penjuru, sekejap mata, dinding domain Domain Kuno kembali keruh, tidak bisa dimata-matai!
"Gong Yu Zi!"
"Fang Ping... Mo Wenjian!"
“Gunung Ziga benar-benar menampung Fang Ping... Berani sekali!”
“Mo Wenjian adalah musuh bersama, Gong Yu Zi sedang cari mati!”
“……”
Suara-suara bergema mengguncang kehampaan, membawa aura pembunuhan yang dingin dan tajam!
Status Dewa Iblis telah dikonfirmasi!
Jika tidak demikian, bagaimana mungkin Fang Ping masuk ke Gunung Ziga?
……
Saat ini, Zhang Tao mengerutkan alisnya, bagaimana Fang Ping bisa menyusup masuk?
Si tua Gong Yu Zi semudah itu ditipu?
Ataukah sengaja ingin membuktikan Fang Ping adalah reinkarnasi Mo Wenjian?
Kini, tak ada yang lagi mempedulikan wilayah Raja Perang.
Fang Ping telah muncul, berada di dalam Gunung Ziga!
Reinkarnasi Mo Wenjian bahkan lebih vital daripada Relik Suci!
Lagipula Relik Suci sudah memiliki pemilik, orang biasa tak bisa membawanya. Kalaupun berhasil, pasti ada aura yang tertinggal. Kelompok di tangan Raja Perang tak memiliki jejak energi semacam ini.
