Di Istana Perang Surgawi.
Cakar Kucing Liar menekan beberapa mayat Dewa, menatapnya sejenak seperti mengenali, tapi karena sudah mati, malas mengingat-ingat.
Di samping, Fang Ping menutupi pipinya.
Kucing bodoh ini tenaganya luar biasa besar. Pukulannya membuat leher sampai pipinya bengkak, bahkan Sembilan tempaan Golden Body tak tahan.
"Plak!"
Ekor Kucing Liar seperti tak sengaja mengayun, kembali menghantam kepala Fang Ping.
Umpat kucing, pantas dipukul!
Fang Yuan yang ikut masuk, melihat kakaknya dipukul lagi, merasa simpati.
Kucing ini jahat!
Fang Ping pasrah, kekuatan tak sebanding kucing, terima saja.
Cepat atau lambat... lupakan, tak usah dipikirkan.
Kucing Liar sepertinya masih ingin mencari kesempatan untuk memukulinya, menunggu sejenak tak ada reaksi, di wajah kucing terlihat kilasan penyesalan—tak bisa memukul si penipu.
"Hanya tiga ini yang bisa dipisahkan, yang lain tidak."
Enam mayat Dewa, tiga lainnya yang compang-camping dianggap sudah hancur.
Fang Ping juga sudah menduga sebelumnya, namun tetap berseru penuh kejutan: "Jalan utama dari tiga mayat itu masih utuh?"
"Masih..."
Kucing Liar berkata sambil tak buru-buru memisahkan jalan Dewa dari mayatnya, melirik ke Istana Perang Langit sambil bergumam.
Fang Ping tak mendengar jelas, segera bertanya: "Apa?"
"Tidak ada apa-apa!"
Fang Ping memandangnya dengan curiga seperti rubah, "Kau bicara sesuatu, jangan kira aku tak dengar!"
Wajah Kucing Liar menunjukkan ekspresi bersalah, lama kemudian baru bergumam: "Benar tidak ada... Perang tidak kubunuh... Sepertinya aku ingat sesuatu... Tapi lupa lagi."
Fang Ping menatapnya, beberapa saat kemudian bertanya: "Anjing Besi mengeroyok kehidupan sebelumnya si Tengkorak Besi, sampai terlambat menyelamatkan orang—bukan kau yang menyuruh kan?"
"Tidak sama sekali!"
Kucing Liar menyangkal!
Setelah menyangkal, dengan putus asa berkata: "Aku tidak ingat! Dulu si Anjing Besi sering mengajak orang berkelahi, aku kan tidak suka berkelahi..."
Melihatnya sedih, Fang Ping tersenyum: "Ini semua kejadian lama, tidak ingat ya sudah. Ngomong-ngomong, apakah Kaisar Perang dibunuh oleh beberapa Penguasa Tunggal?"
"Tidak tahu."
Kucing Liar mengeluarkan tongkat pancing, mengetuk beberapa mayat Dewa, berkata sembarangan: "Saat itu aku tertidur, benar-benar tertidur. Bangun alam dewata sudah lenyap, anjing besar juga tidak ada di situ, tinggal aku sendiri... Meong, banyak sekali mayat, kucing ini langsung kabur."
Fang Ping mendengarkan sambil mengerutkan kening: "Seluruh alam dewata hanya kamu yang selamat?"
Kucing Liar memiringkan kepala sambil berpikir, menggelengkan kepala besarnya: "Tidak tahu juga, kucing ini kan tidak melihat, lagian tidak ada terpantau orang hidup."
"Siapa saja yang mati? Apakah mayatnya masih ada?"
Kucing Liar diam membisu.
Fang Ping tertawa ringan: "Ini kan sudah terjadi berapa tahun lalu, bicaralah, menahan di tersadar tidak nyaman?"
Kucing Liar tetap diam.
"Kalau begitu aku tanya satu hal lagi, agak penasaran, Saudara Kucing punya tuan tidak?"
Kucing Liar memandangnya dengan ekspresi merendahkan, protes: "Kamu saja yang punya tuan! Kucing ini tidak punya tuan! Kucing ini... makan dari ratusan rumah!"
“……”
Fang Ping terdiam kosong.
Kucing Liar berkata bangga: "Bodoh atau tidak, satu orang membiayaimu, kamu cuma bisa makan dari satu rumah. Kalau tidak mau dibiayai orang, kamu bisa makan dari banyak rumah! Kucing ini menjelajah seluruh alam dewata, tiap rumah didatangi, habis makan langsung kabur, kalau lagi mood baru boleh dielus..."
"Ehem-ehem!"
Fang Ping nyaris tersedak sampai mati.
Kucing ini... ternyata mencari makan dengan mengandalkan kelucuannya?
Habis makan punya orang, lalu membiarkan diri dielus, begitu maksudnya?
Perbuatan tak tahu malu seperti ini, kenapa saat diucapkan Kucing Liar terdengar begitu wajar?
Di samping, Fang Yuan juga merasa pemahaman yang ada di kepalanya seperti di-refresh ulang.
"Kucing Liar ini begitu bisa mencapai peringkat pertama level Dewa?"
Itu terlalu mudah!
Ekor Kucing Liar bergoyang-goyang, terlihat sangat gembira.
Setelah beberapa saat memukuli mayat Dewa, tiga pintu kristal seketika terwujud di udara.
Sedangkan mayat Dewa, saat ini langsung hancur berantakan.
Berbeda dengan terakhir kali Raja Song, bangkai Raja Song tidak runtuh.
Fang Ping melirik, Kucing Liar menjelaskan: "Mereka sudah Mati, Mati sejak lama, jadi menghilang."
"Ya."
Fang Ping mengangguk, menerima tiga pintu kristal, matanya berbinar-binar.
Jalan Dewa!
Jalan Dewa kuno semuanya adalah Jalan Utama 10.000m.
Kalau begitu, tiga jalan ini jika diberikan ke manusia, bisa mencapai 10.000 meter?
Kucing Liar tak peduli ini, melirik ke arah rumah tempat Mo Wenjian berada, berbaring di tanah sambil mengamati rumah itu, terlihat sedih.
"Meong..."
Mengeong pelan, Kucing Liar memelintir lehernya melihat ke arah istana kediaman Kaisar Perang.
Istana kediaman ini, Fang Ping dan kelompoknya belum memasuki, tak sempat.
Fang Ping melihat tatapannya, teringat bayangan yang pernah terlihat sebelumnya, berteriak: "Saudara Kucing, sebelumnya kami melihat bayangan manusia di sini, apakah peninggalan Kaisar Perang dari dulu?"
"Ya kan?"
Kucing Liar juga tak yakin, menjawab sambil lalu, tak masuk ke dalam, hanya berbaring di luar, lesu berkata: "Teringat sedikit, Kaisar Perang, Pemusnah, Penguasa, Pejuang - empat Dewa, sepertinya sudah Mati semua..."
"Empat Dewa?"
Fang Ping terkejut: "Ada empat Dewa Jalan Ekstrim?"
“Sepertinya ya.”
Kucing Liar kembali memberikan jawaban yang tidak pasti, “Jalan Ekstrim ya, fisik, kemampuan spiritual, energi vital, energi sepertinya ada empat Dewa Jalan Ekstrim...”
Fang Ping mengerutkan kening, Empat orang?
Lao Yao, Lao Wang, Tengkorak Besi...
Kalau begitu, masih ada satu Dewa Jalan Ekstrim yang belum bereinkarnasi?
Energi... Fang Ping berpikir sejenak lalu berkata: “Energi adalah kekuatan yang digunakan petarung liang bumi, ini juga bisa menempuh Jalan Ekstrim?”
Kucing Liar kembali memandangnya seperti orang bodoh, “Tentu! Kekuatan energi... dulu mereka menyebutnya kekuatan dewa... sepertinya ada yang bilang jenis kekuatan ini lebih baik, bisa melangkah lebih jauh, energi vital berdasarkan diri sendiri, harus mengandalkan diri sendiri baru bisa tercipta...
Tapi energi adalah milik alam semesta, jadi energi alam tak terbatas, sedangkan energi vital terbatas.
Waktu itu, Si Dou sepertinya menempuh Jalan Ekstrim energi... kucing ini ingatannya sudah kabur.”
“Lalu apakah Dou Dewa juga bereinkarnasi?”
“Mana kucing tahu.”
“Di liang bumi?”
“Sudah bilang tidak tahu!”
Kucing Liar hampir menangis, sangat menyebalkan!
Penipu ini setiap hari hanya tahu bertanya, kucing ini harus mikir terus, mikir jadi pusing.
Fang Ping berhenti bertanya, tapi dalam hati mulai memperhatikan.
4 Dewa Jalan Ekstrim!
Meski bilang tidak bertanya, Fang Ping lanjut: “Dewa Jalan Ekstrim sudah bereinkarnasi, bagaimana dengan para Penguasa? Saudara Kucing, kamu kenal para Penguasa, pernah merasakan kekuatan inti mereka?”
“Tidak.”
“Lupakan saja.”
Melihat Kucing Liar yang benar-benar kesal, Fang Ping akhirnya menarik diri. Memandang istana kediaman Dewa Perang, ia berkata setelah berpikir: “Mari kita masuk lihat.”
……
Setelah beberapa saat, Fang Ping memasuki istana kediaman Kaisar Perang.
Istana kediaman tidak jauh berbeda dengan bagian luar, sangat sederhana.
Tata letaknya mirip dengan Mo Wenjian, atau bisa dikatakan bangunan Mo Wenjian dibuat mencontoh istana kediaman Kaisar Perang.
Ruang kerja, ruang pelatihan, kamar tidur.
Di kamar tidur terdapat tempat tidur kayu yang terbuat dari kayu biasa, namun tetap awet selama sepuluh ribu tahun.
Ruang pelatihan terlihat kosong, tidak ada yang menarik.
Akhirnya Fang Ping tiba di ruang kerja.
Di ruang kerja terdapat rak buku, namun hanya ada beberapa buku yang tersisa - entah karena lapuk atau sudah direbut Mo Wenjian.
Fang Ping mendekat dengan langkah hati-hati, menyapu pandangannya: total hanya tiga buku.
Tidak ada buku kristal, hanya buku biasa non-kertas. Fang Ping meraba salah satu buku: bukan dari kulit binatang, materialnya tidak diketahui.
Tiga buku tersebut tidak memiliki judul di sampulnya.
Saat Fang Ping membuka salah satu buku, kembali ia mengalami "buta huruf" - tulisan di sini berbeda dengan aksara Zhuan di Domain Kuno, sementara 《Catatan Esai Informal》 yang lalu sudah diterjemahkan Mo Wenjian.
Tapi ada si "orang kolot" di sini. Fang Ping mengambil buku dan menatap Kucing Liar.
Kucing Liar menganggukkan kepala besarnya dengan serius: "《Jurusan Perang Langit》, jurus andalan Kaisar Perang. Penipu, kau dapat untung besar!"
Fang Ping membeku!
Asli atau palsu?!
Jangan main-main denganku!
Jurus andalan Kaisar Jalan Ekstrim, begitu saja ditaruh di sini?!
Dan Mo Wenjian sampai tidak mengambilnya?!
Fang Ping menatap Kucing Liar, Kucing Liar juga menatapnya.
Manusia dan kucing itu saling berpandangan sekitar lima detik, tiba-tiba Kucing Liar melorot lesu, wajah kucingnya memerah malu: "Mungkin aku salah ingat..."
"Itu... kucing ini... kayaknya... nggak bisa baca..."
Kucing Liar terbata-bata: "Kucing mana sih yang bisa baca!"
Ada yang aneh?
Nggak ada yang salah!
Fang Ping terdiam sejenak, bergumam: "Bukannya kamu bisa belanja online?"
"Iya, aku bisa mengenali makanan..."
Fang Ping kembali terdiam tak bisa membantah.
"Meong... Jangan lihatin aku... Anjing besar juga nggak bisa baca, kalo nggak, Pertempuran pasti sudah menangkap dia buat sekolah! Untungnya aku pintar, nggak datang ke Pertempuran, kalo nggak pasti ditangkapin sekolah juga!"
Kucing Liar merasa lega, kucing yang nggak perlu sekolah itu benar-benar bahagia.
Kucing ya harusnya ngelakuin hal kucing, kucing yang bisa baca itu kucing bodoh, aku nggak mau belajar.
Fang Ping lelah mentalnya minta ampun!
Fang Yuan sampai ikut malu mendengarnya, mencengkeram ekornya sambil menghela napas berulang kali.
Kucing Liar kembali merasa diperlakukan tidak adil.
Ada apa sih?
Nggak bisa baca kenapa?
"Cuma tiga buku... Di sekitar Mo Wenjian kayaknya nggak ada apa-apa, katanya Mo Wenjian pernah ke alam dewata? Kok harta karunnya nggak ditinggalin?"
Fang Yuan terharu berkata, meski Menghadapi Istana Surgawi bagus, tapi isinya memang sedikit.
Cuma ada satu halaman, ditambah beberapa bunga dan buku.
Jelas, tempat meletakkan jantung tadi adalah segalanya.
Mo Wenjian sama sekali tidak berniat meninggalkan harta karun untuk siapa pun. Tanaman-tanaman itu mungkin tertinggal karena tidak dihiraukan oleh pedang legendaris tersebut.
Fang Ping tidak berlama-lama di istana kediaman. Begitu keluar, tiba-tiba ia melesat ke ketinggian sekitar 30 meter dan merasakan keberadaan lapisan membran tipis.
Fang Ping menghujamkan tinjunya, membuat membran tersebut bergetar halus.
Sebuah lapisan transparan terpampang jelas seperti dinding dimensi, menyelubungi seluruh Istana Surgawi.
Fang Ping mengerutkan kening, "Ini menghabiskan kemampuan spiritualku! Tidak ada sumber energi..."
Tiba-tiba dari bawah, Kucing Liar yang tampak semakin malas dan gemuk bangun sambil menguap, "Bisa diisi ulang dengan batu energi. Tanpa jantungnya Sang Pejuang di sini, hanya itu satu-satunya cara."
"Apakah perisai pertahanan bisa terus aktif selama ada pasokan batu energi?"
"Ya, tapi jantung Sang Pejuang sangat kuat sehingga bisa menahan dewa sekalipun. Kalau pakai batu energi, hanya bisa menahan dewa palsu."
Fang Ping tersenyum, "Lumayanlah. Yang penting artefak ini praktis dibawa - cukup masukkan ke tiga pintu Jiao. Ngomong-ngomong, kalau ada orang di dalamnya, bisakah dimasukkan ke meridian Sanjiao?"
"Pasti tidak bisa!"
Kucing Liar sudah pusing dengan pertanyaan bodohnya, "Tapi pohon iblis bisa. Mereka tidak dianggap makhluk hidup."
"Pohon iblis tidak dianggap? Kalau monster bawah tanah?"
"Ya jelas dianggap dong!"
Kucing Liar kembali lemah berkata, "Di zaman kita dulu, tidak ada pejuang pohon besar, karena pohon sepertinya tidak bisa mencapai level Kaisar. Aku ingat ada seorang Kaisar yang ternyata monster liang bumi... mungkin ya? Sudah bertahun-tahun lalu, tidak ingat jelas lagi. Kalau tidak bisa mencapai level Kaisar, berarti pohon iblis tidak dianggap sebagai kehidupan..."
Fang Ping tertegun sejenak, tiba-tiba berseru, "Lalu mengapa para pejuang tanaman siluman sekarang masih bersaing?"
Tanaman siluman tidak bisa mencapai level Kaisar!
Lalu apa sebenarnya yang diperebutkan tanaman-tanaman siluman ini sekarang?
Harus diketahui, tanaman siluman dari bangsa monster justru menjadi pasukan inti dalam perang melawan manusia, berbeda dengan monster liang bumi yang tidak terlalu serius!
Kucing Liar menggelengkan kepala, "Tidak tahu, kucing ini tertidur. Mungkin Benih Kebangkitan bisa? Mungkin ya, sepertinya aku tidak punya kesan tentang ini."
Di benak Fang Ping tiba-tiba terhubung sebuah garis!
Tanaman siluman tidak mungkin mencapai level Kaisar, atau dengan kata lain, jalan perkembangan mereka terbatas.
Tapi ada yang memberitahu mereka bahwa tanaman siluman juga bisa memiliki kehidupan, menjadi makhluk hidup sejati!
Bahkan bisa mencapai level Kaisar!
Bagaimana caranya?
Benih Kebangkitan!
Tanaman siluman tidak punya perasaan, tidak memiliki jenis kelamin. Mereka sebenarnya sangat kaku dan kuno.
Kesetiaan Pendekar Pedang Monster dan tanaman siluman lainnya kepada Mo Wenjian tidak berarti mereka telah memiliki emosi.
Peristiwa antara Bunga Mawar dan Wali Kota Mawar dulu membuat semua yang hadir terkejut, justru karena tanaman siluman tidak memiliki pembedaan perasaan, sehingga semua orang menjadi tercengang.
“Begitu… Ras tanaman siluman selama ini berjuang di garis depan, mungkin agar mereka bisa menjadi ras yang benar-benar memiliki kehidupan? Sebenarnya mereka bukan kehidupan yang utuh?”
Di hati Fang Ping bergelombang sedikit, benarkah demikian?
Setelah merenung sejenak, Fang Ping menarik napas dalam-dalam, melirik situasi di dalam Istana Perang, lalu berkata: “Ayo pergi.”
Dia tidak mengambil apapun, hanya membawa tiga buku dari kamar tidur Kaisar Perang.
Barang ini tidak tahu bisa diterjemahkan atau tidak. Aksara alam dewata, seharusnya ada yang paham?
……
Bersamaan dengan kepergian Fang Ping dari Istana Perang.
Kota Tumbuhan Surgawi.
Di lingkungan istana.
Aula utama.
Saat ini, di aula utama duduk beberapa orang dengan aura kuat. Suasana tegang namun sunyi.
Raja Feng yang bahkan tidak ikut ke Makam Dewa kali ini, kini hadir di sini. Memandang Li Zhu yang duduk tenang di atas, berkata datar: “Li Zhu, peringkat 10 Daftar Dewa. Haruskah ku sebut Kaisar?”
Li Zhu tetap diam.
Di bawah, Raja Hua tidak sekonfrontatif Raja Feng. Dengan santai berkata: “Raja Li, benar-benar di luar dugaan. Tak kusangka... tak kusangka!”
Setelah itu memandang Jenderal Kanan yang diam seribu bahasa di sampingnya, tersenyum: “Raja Gu, sungguh tak kusangka! Tiga Jenderal Li-Hua-Gu masa lalu, ternyata melahirkan seorang Kaisar dan Raja Sejati. Selamat!”
Ucapan ini membuat sorot mata para Raja Sejati di aula menjadi aneh.
Tiga Jenderal Li-Hua-Gu melahirkan Raja Sejati masih wajar, tapi melahirkan Kaisar...
"Apa sebenarnya situasi yang terjadi lebih dari sepuluh tahun yang lalu?"
"Jika Li Zhu hanya Raja Sejati, itu masih bisa dipahami. Selama bertahun-tahun lukanya telah pulih, dan dia berhasil."
"Tapi peringkat ke-10 Daftar Kaisar, melewati banyak Pejuang, bahkan lebih kuat dari Raja Monster Segala Bangsa dan Raja Monster Surgawi, ini tidak normal."
"Apakah dulu semua itu hanya satu-cincin dari rencana Li Zhu?"
"Kalau begitu, kematian Jenderal Dewa Kiri menjadi bunuh diri sia-sia."
"Sementara Jenderal Kanan yang terluka bertahun-tahun terus membela Li Zhu, semua ini menjadi Konyol."
"Saat itu Li Zhu membuka mulut, dengan suara yang tetap datar, batuk kecil lalu berujar perlahan: 'Daftar Kaisar? Ada yang ingin mengobarkan angin dan awan saja. Apakah Li Zhu memiliki kekuatan Kaisar, kalian semua tidak bisa melihatnya?'"
"Raja Feng berkata dingin: 'Aku tidak punya kekuatan untuk menembus seorang Kaisar!'"
"'Raja Feng bercanda.'"
"Meski agak segan, Raja Feng tetap bersuara dingin: 'Li Zhu, sampai di titik ini, berakting, tak berarti! Kedatanganku kali ini hanya menanyakan satu hal: bagaimana resolusi tentang Dua Raja?'"
"Li Zhu tersenyum tipis: 'Biarlah Kuil Raja Sejati yang mewakili.'"
"'Kuil Raja Sejati?'"
"Sorot mata Raja Feng menjadi dingin dan tajam: 'Raja Qian menghilang bertahun-tahun, peringkat ke-4 Daftar Kaisar, sungguh Pejuang Tak Terkalahkan! Di titik mana Raja Qian berada? Apa yang sedang kalian hitung? Jika kalian dan Raja Qian memiliki kekuatan seperti ini, mengapa tidak pernah turun tangan selama bertahun-tahun?'"
"'Raja Feng bercanda. Lebih dari sepuluh tahun lalu, aku pernah turun tangan... Sayang, tidak mampu mengalahkan Raja Kegelapan, kekuatan intiku terputus...'"
Li Zhu tertawa: "Mengenai Raja Qian, aku benar-benar tidak tahu soal ini. Kuil Raja Sejati pun di luar kewenanganku, mana mungkin aku tahu detailnya."
Li Zhu menyangkal. Para hadirin kembali terdiam sejenak.
Dia menyangkal, apa yang bisa Anda lakukan?
Apakah Daftar Kaisar benar-benar akurat?
Jika akurat, kekuatan orang ini sungguh mengerikan. Tak seorang pun berani sembarangan mengujinya.
Jika tidak akurat, maka semua tuduhan kali ini sama sekali tidak perlu.
Raja Hua melihat para hadirin diam, kembali tersenyum: "Raja Li, aku sungguh-sungguh datang mencari jawaban. Kini, berbagai pejuang bermunculan. Kerajaan Tumbuhan Surgawi yang dulu menjadi kekuatan nomor satu di Benua Dewa, kini... insiden tak terduga terus terjadi.
Kerajaan Takdir Surgawi masih memiliki Raja Perintah yang mengawasi, sementara Tanah Kebangkitan bahkan punya Raja Militer dan Raja Penahan - dua Dewa level.
Raja Penahan bahkan menempati peringkat kedua di Daftar Kaisar.
Tianwaitian, Laut Terlarang, dan Domain Kuno semuanya memiliki Dewa level yang menangkal.
Justru Kerajaan Tumbuhan Surgawi... sampai tak ada yang menangkal empat penjuru. Kini, kegelisahan melanda kerajaan. Raja Qian lama tak muncul, di Daftar Kaisar hanya nama Raja Li yang menonjol... Raja Li, kali ini aku benar-benar terpaksa."
Raja Hua menghela napas pilu.
Kerajaan Tumbuhan Surgawi selalu menyombongkan diri sebagai kekuatan terkuat.
Satu-satunya yang bisa menyaingi hanyalah Kerajaan Segala Monster.
Tapi sekarang?
Justru menjadi yang terlemah di antara berbagai pihak!
49 pejuang Raja Sejati, 6 di antaranya tumbang dalam pertempuran terakhir - 5 berasal dari Kerajaan Tumbuhan Surgawi!
Selain Raja Bai Shan, Raja Sejati yang tewas terakhir kali semuanya berasal dari Kerajaan Tumbuhan Surgawi.
44 orang, ditambah dengan terobosan Jenderal Kanan, kini kerajaan hanya tersisa 45 pejuang Raja Sejati.
Untuk wilayah Li Zhu, situasinya masih sulit dipastikan.
45 Raja Sejati memang jumlah yang banyak!
Tapi Raja Qian sebagai Ketua Kuil tetap tanpa jejak. Perlu diketahui, ketua tiga kerajaan besar lainnya setidaknya pernah muncul beberapa kali, sementara Raja Perintah bahkan sering terlihat.
Dalam kondisi sekarang, Kerajaan Tumbuhan Surgawi yang juga terkena dampak keruntuhan 5 Raja Sejati sebelumnya benar-benar mulai goyah.
Li Zhu menunjukkan ekspresi campur aduk, menghela napas: "Raja Hua, masalah ini harus dicari Raja Qian..."
Melihat para hadirin masih memandanginya, Li Zhu kembali menghela napas: "Percaya atau tidak pada para Raja, Li Zhu tak bisa berbuat banyak. Jika para Raja benar-benar ingin Li Zhu berkomentar... mungkin kita bisa meninggalkan Tanah Pertempuran Raja."
"Meninggalkan?"
Raja Feng mengerutkan alisnya: "Tanah Pertempuran Raja adalah tempat tidur panjang Dua Raja! Dulu saat mereka berkuasa, para Raja diperlakukan seperti budak. Li Zhu, apakah Anda rela melihat Dua Raja kembali dan menggantikan kita, mengulangi era kekuasaan mereka?"
Setelah merenung sejenak, Li Zhu berkata: "Sebenarnya Dua Raja punya lawan sepadan - Raja Penahan, Dewa Iblis, Raja Qian... Orang-orang ini semua bisa menandingi mereka.
Sekarang berbeda dengan masa lalu. Pejuang kuat era Demon Emperor dulu tidak pernah muncul, tapi kini satu per satu bermunculan.
Ambisi Dua Raja untuk menyatukan kembali Benua Dewa juga harus melihat apakah para pejuang Tianwaitian mau setuju atau tidak.
Menurutku, kalian semua tidak perlu menghabiskan terlalu banyak energi untuk menghadapi Dua Raja."
Setelah berkata, melihat mereka hendak berbicara lagi, Li Zhu tersenyum: "Aku justru berpikir, lebih baik serahkan Raja Perintah dan kawan-kawannya untuk melakukan ujian... Tentu saja, Tanah Pertempuran Raja sangat vital. Kini para pejuang kuno telah membuka mulut, menyatakan ada sisa Relik Suci Demon Emperor di Tanah Pertempuran Raja yang diduga terkait dengan Benih Kebangkitan.
Para pejuang Benua Dewa ingin melanjutkan perjalanan, maka Benih Kebangkitan harus direbut. Poin ini telah menjadi keyakinan Wangting selama ratusan tahun berperang, tak pernah goyah.
Jika Raja Perintah ingin membunuh Dua Raja, biarkan dia melakukan ujian. Menurutku, kita seharusnya lebih memperhatikan Relik Suci Demon Emperor."
Raja Hua mengangguk halus: "Benar juga! Selain itu, energi inti kacau di Tanah Pertempuran Raja belum hancur, jadi jangan sembarangan menyerang.
Sebelumnya, Raja Perintah menawarkan agar petarung di bawah level Raja Sejati memasuki Tanah Pertempuran Raja untuk menguji kelemahan, melihat apakah bisa merebut relik suci saat momentum tepat.
Jika Dua Raja sudah sadar dan meledakkan kekuatan mereka, dengan kemampuan Dua Raja, begitu kekuatan meledak, energi inti kacau pasti akan kacau dari dalam. Tanah Pertempuran Raja akan hancur dengan sendirinya, dan senjata andalan Dua Raja akan menghilang...
Jika tidak turun tangan, atau belum sadar, maka Relik Suci Demon Emperor bisa diharapkan untuk direbut."
Raja Feng kali ini juga tak lagi mencari masalah pada Li Zhu, berkata dingin: "Tanah Pertempuran Raja, sebenarnya segel sudah mulai melemah. Seperti dugaan, saat segel otomatis hancur, itu adalah saat kekuatan Dua Raja mencapai puncak. Bagaimanapun juga, kita tidak boleh membiarkan Dua Raja pulih ke puncak. Entah memaksa Dua Raja turun tangan, atau mencari cara menghancurkan Tanah Pertempuran Raja dari dalam..."
Maknanya jelas, memang harus mengirim pasukan ke Tanah Pertempuran Raja.
Li Zhu tersenyum: "Kini segel sudah melemah, bisakah Raja Sejati masuk?"
"Raja Sejati masih terlalu kuat, energi intinya terlalu pekat, mudah memicu serangan energi inti kacau. Beberapa waktu lalu sudah diuji. Dalam beberapa hari lagi, mereka di bawah level Raja Sejati seharusnya bisa masuk."
Mendengar ini, Li Zhu kembali mengeluh: "Itu masalah besar! Qi Huanyu dari Kerajaan Takdir Surgawi, Su Yunfei dan Wu Kuishan dari Tanah Kebangkitan, termasuk Fang Ping yang sekarang juga mencapai level itu - semua adalah pejuang hebat di jalur ilahi. Bersaing dengan mereka sulit!"
Raja Feng mengerutkan kening: "Petarung Tanah Kebangkitan ingin masuk? Tidak semudah itu!"
Raja Hua tertawa: "Halberd Maple tidak tahu, Raja Perintah sudah menyetujui hal ini!"
"Apa hak Raja Perintah untuk menyetujui!"
"Ini harus disetujui!"
Raja Hua tersenyum: "Beberapa waktu lalu Anda bertapa, jadi tidak tahu situasi internal. Para pejuang Tanah Kebangkitan bekerja sama memaksa, memanfaatkan kemunculan Tianwaitian di dunia, memaksa Raja Perintah setuju untuk bersama-sama menjelajahi Tanah Pertempuran Raja.
Relik Suci peninggalan Demon Emperor, siapa yang tidak tertarik?
Dulu, Perang Para Raja di Tanah Pertempuran Raja, semua demi benda ini. Kini, semakin menarik perhatian berbagai pihak..."
Raja Feng mengerutkan kening mendengarnya, namun tak lagi berbicara.
Di Tanah Kebangkitan, Raja Penahan menempati peringkat kedua di tiga alam, Raja Militer ketujuh...
Orang-orang ini semuanya adalah pejuang level tinggi.
Kali ini, Relik Suci Demon Emperor membuat semua orang tergoda. Bahkan Raja Perintah takut terjadi masalah tambahan, terpaksa setuju untuk eksplorasi bersama. Apa gunanya dia menentang?
Raja Feng merasa tidak puas. Setelah berpikir, ia bersuara berat: "Kalau begitu rekrutlah penguasa kerajaan, tetua sekte suci, pejuang dinasti, masuk bersama-sama! Qi Huanyu dan kawan-kawan, sehebat apapun mereka, masih di Jalan Harapan Dewa, bukan Raja Sejati!"
Petarung Kasta Sembilan dari liang bumi tidaklah langka.
360 penguasa kerajaan, pejuang dari sekte suci dan dinasti besar, pejuang domain luar, asisten Raja Sejati—Kasta Sembilan jumlahnya lebih banyak.
Qi Huanyu dan kawan-kawan, sehebat apapun, melawan sepuluh lawan mungkin bisa. Bagaimana dengan seratus?
Raja Feng melanjutkan: "Kali ini juga perlu orang untuk menangkal musuh kuat... Li Zhu, kau tidak akan mengelak, kan?"
Li Zhu menunjukkan ekspresi getir, menghela: "Jika Raja Feng tidak percaya, hamba akan mencoba. Jika berhasil mengintimidasi para pejuang, itu kehormatan hamba." Raja Feng meliriknya dengan sorot mata dingin dan tajam, diam seribu bahasa.
Jika Li Zhu benar-benar pergi... belum tentu tidak ada kesempatan untuk menguji!
Orang ini bertahun-tahun berpura-pura hampir mati. Dia juga ingin melihat—benar mati atau pura-pura!
Jika benar punya kekuatan level Dewa, pasti ada rencana besar.
