"Dia itu Fang Ping?"
Istana yang melayang di udara, Fang Ping yang arogan, langsung memprovokasi faksi liang bumi di depan ratusan Raja Sejati - di luar dugaan semua yang hadir.
Saat ini, para Pejuang dari semua penjuru mulai berbisik-bisik.
"Itu dia!"
Di wilayah utara, sekelompok orang berkumpul.
Pemimpin grup tersebut terdiri dari pria dan wanita, kebanyakan berpenampilan muda.
Di antara mereka ada seorang pemuda berbaju putih dengan aura megah, fisiknya seperti giok yang memancarkan kilau misterius.
Fisik sehalus giok!
Ini adalah tanda latihan fisik level tinggi. Fang Ping sebenarnya juga bisa, tapi jarang menunjukkannya, lebih sering menyamarkannya sebagai warna kulit normal.
Grup dari utara ini berasal dari manusia Laut Terlarang.
Pejuang dari Pulau Immortal seberang lautan.
Pria berfisik giok itu berasal dari Gunung Nirbatas.
Pemilik Gunung Nirbatas di Laut Pahit, peringkat ke-9 dalam Daftar Dewa!
Pemuda itu bernama Luo Yu, murid terakhir Pemilik Gunung Nirbatas, Kasta Sembilan Sepuluh Tingkat.
Peringkat ke-8 dalam Daftar Puncak!
Lebih tinggi beberapa peringkat dari Jiang Kui, masuk dalam 10 besar.
Mendengar konfirmasi rekan bahwa orang di ketinggian itu adalah Fang Ping, senyum tipis mengembang di pipi Luo Yu. "Agak menarik!" ujarnya lembut.
"Sangat arogan!"
Seseorang di sampingnya berbisik.
Luo Yu tertawa ringan: "Arogansi sejati belum tentu arogan! Dunia manusia dan Dinasti Suci Kaisar Bumi memang sudah saling bunuh. Sekadar ucapan, apa akibatnya? Justru ini mengurangi kewaspadaan kita - untung atau rugi, mungkin hanya dia sendiri yang tahu."
“Benar juga.”
Di samping Luo Yu, seorang wanita berkulit putih salju menutupi mulutnya sambil tertawa ringan: "Katanya orang ini sombong, menurutku belum tentu! Tapi dia bukan di level kekuatan inti, benarkah sudah mencapai Golden Body sembilan tempaan?"
Luo Yu mengangguk halus, menatap Fang Ping dengan ekspresi aneh: "Orang ini melatih fisik dan kemampuan spiritual sekaligus. Golden Body-nya bisa mencapai sembilan tempaan, mungkin ada keanehan."
Setelah berkata, Luo Yu memandang sekeliling lalu menatap ke arah istana lagi dengan ekspresi aneh: "Jiang Hui dari Gunung Weiyu? Karakternya yang arogan ini sampai berada di belakangnya, berarti Fang Ping yang memimpin kali ini?"
Wanita cantik itu juga menatap Jiang Hui, berkata perlahan: "Jiang Hui sendiri sangat dominan. Kurasa dia hanya memanfaatkan Fang Ping sebagai boneka."
Luo Yu tersenyum tanpa berkomentar.
……
Bersamaan itu.
Di atas istana, Wang Hanyue bersuara berat: "Pemuda dari utara itu bernama Luo Yu, pengikut Sekte Nirbatas! Masuk level kekuatan inti dengan Golden Body delapan tempaan, kekuatan inti sepuluh segmen. Kekuatannya bisa mencabut gunung, ahli menggunakan Tongkat Langit. Pernah muncul di Dinasti Suci Kaisar Bumi."
Dinasti Suci Kaisar Bumi tidak berlokasi di liang bumi sekarang.
Melainkan di benua lain.
Tapi dalam pertempuran terakhir dulu, benua itu juga ditenggelamkan. Inilah yang tercatat di liang bumi sebagai 'Tenggelamnya Benua Dewa'.
Fang Ping mengangguk halus. Luo Yu, peringkat ke-8 dalam Daftar Puncak, dia mengetahuinya.
Tak lama, Wang Hanyue kembali menatap ke arah barat di mana sekelompok orang dipimpin seorang pemuda.
Berpakaian hijau, rambut terurai, dengan pedang tersampir di pinggang.
“Di wilayah Barat, orang itu seharusnya... penghuni Pingyu Tian!”
Wang Hanyue mengamati sejenak sebelum memastikan, menjelaskan: "Orang ini tampaknya Gu Qing! Gu Qing fokus pada jalan kemampuan spiritual, berhati-hatilah saat menghadapinya! Kelompok kita sebenarnya kurang mahir dalam ilmu kemampuan spiritual.
Namun Gu Qing termasuk pejuang top di bidang ini. Setelah memasuki level kekuatan inti, kemampuan spiritualnya mencapai sembilan tempaan!
Ia bisa membuat klon-klon yang kekuatannya tidak kalah dari petarung sepuluh segmen kekuatan inti manapun, sulit dibedakan aslinya..."
Fang Ping terkejut: "Sepuluh segmen kekuatan inti? Level Puncak pun tidak bisa melakukan ini?"
Wang Hanyue menggeleng: "Bukan tidak bisa, tapi tidak mau! Gu Qing berbeda. Sebenarnya ia sudah lama bisa masuk Realm Dewa Sejati, tapi ia memotong-motong kemampuan spiritualnya jadi dua bagian, terus melatih keduanya..."
Fang Ping tersadar, tersenyum: "Mengerti. Jika setengahnya dihancurkan, separuh dirinya akan hancur. Tidak perlu terlalu khawatir."
Wang Hanyue terdiam tak bisa membantah. Memang mudah sekali bicara!
"Jangan lengah! Peringkatnya di Daftar Puncak ke-7, lebih tinggi dari Luo Yu. Waspadalah terhadap Ruang Dimensi Asalnya! Di sana kekuatannya melonjak drastis. Jika kemampuan spiritualmu dimusnahkan, fisik sekuat apapun akan percuma."
"Belum pernah bertarung di Ruang Dimensi Asal orang lain. Ada harapan sedikit."
Fang Ping menatap Gu Qing, tersenyum tipis.
Di sisi Barat, Gu Qing berjubah hijau juga menatapnya, mengangguk halus seolah menunjukkan niat baik.
Saat itu, Wang Hanyue memandang ke Timur. Di sana juga ada sekelompok orang dengan pemimpin bukan pria, melainkan wanita yang mirip adik sebelah rumah berdiri paling depan.
Fang Ping melirik, tiba-tiba berbisik lembut: "Gadis ini... agak mirip dengan Gundul-ku..."
Benar-benar gadis yang menggemaskan!
Wajah bulatnya masih terlihat seperti bayi, Fang Ping langsung merasa lebih akrab meski tak mengenalnya.
Merasa akrab, namun Wang Hanyue mengerutkan alis, lama baru berkata: "Tidak familiar!"
Sementara Jiang Hui menatap lama, akhirnya berseru khidmat: "Hati-hati! Orang Gunung Wangwu! Pantas mati, mereka benar-benar keluar!"
Mendengar ini, gadis berwajah bulat dari Timur tersenyum manis ke arah mereka.
Seolah mengenali Jiang Hui, suara gadis kecilnya lantang: "Jiang Hui? Kau belum mati?"
Ucapan itu diiringi senyumnya yang tetap manis.
Seperti sapaan biasa, namun secara samar terdengar membuat jantung berdesir dingin.
Jiang Hui mendengus, sorot matanya tajam: "Ling Xiao, kau pikir hamba takut padamu?"
Ling Xiao tertawa riang: "Tak kusebut kau takut. Jiang Hui, untuk apa marah-marah?"
"Dia Ling Xiao?"
Xu Hua tiba-tiba berkerut: "Dia masih hidup?"
Fang Ping memandang Xu Hua. Ia tak pernah dengar nama ini di Daftar Puncak.
Xuan Hua mengerutkan alis: "Lao Fu belum pernah bertemu Ling Xiao, tapi tahu perempuan ini! Penerus generasi ketiga Gunung Wangwu! Gurunya adalah murid utama dari sosok legendaris Gunung Wangwu. Ling Xiao jarang keluar dari wilayah gunung tersebut.
Hanya beberapa kali terlihat sekilas.
Tapi perempuan ini pernah menggemparkan Surga duniawi. Konon dia pernah menyendiri mendaki Gunung Chicheng - salah satu Sepuluh Surga Utama, lalu mengeksekusi ketua generasi ketiga Chicheng di depan gerbang sekte mereka!
Ketua generasi ketiga Chicheng itu pernah kulihat. Kekuatannya luar biasa, mencapai puncak sepuluh segmen kekuatan inti, hanya selangkah lagi dari dewa sejati!
Tapi kabarnya dalam pertempuran waktu itu, dia terseret dalam perang para dewa sejati dan dikabarkan jatuh. Tak kusangka dia masih hidup!"
Jiang Kui bersuara berat: "Hati-hati dengannya! Aku pernah sekali bertarung dengannya dan kalah!"
Jiang Kui, meski Fang Ping tidak mengenalnya dengan baik, tahu bahwa pria ini sangat sombong.
Saat melihat Gu Qing dan Luo Yu sebelumnya, dia sama sekali tidak menunjukkan reaksi.
Tapi saat melihat Ling Xiao, kewaspadaannya langsung memuncak.
Fang Ping tersenyum melihat situasi ini: "Bagaimana dibandingkan Qi Huanyu?"
Seorang pejuang yang mampu membunuh ketua generasi ketiga dari Sepuluh Surga Utama, Fang Ping tidak akan meremehkannya.
Tapi sekuat apapun musuh, dia sudah pernah menghadapi yang lebih kuat. Tidak sampai takut pada lawan.
"Qi Huanyu..."
Saat ini, Jiang Kui juga memandang ke selatan - tepatnya ke sekelompok orang di depan mereka. Qi Huanyu berdiri tegak memegang tombak panjang dengan wajah dingin yang mencolok.
Setelah mengamati beberapa saat, Jiang Kui menarik napas dalam-dalam: "Orang ini sangat kuat! Aku belum pernah bertarung dengannya, tapi sebagai peringkat pertama pasti bukan lemah. Sedangkan Ling Xiao..."
Jiang Kui melihat sekeliling para pejuang di sekelilingnya, bergumam: "Mungkin tidak kalah dari tiga pejuang teratas dalam peringkat!"
Fang Ping mengusap dagunya, berkata: "Daftar Puncak tidak mencantumkan peringkat... Katanya Kaisar Gunung Wangwu terlalu kuat, pihak lain tak berani membuat peringkat. Seberapa kuat sebenarnya Kaisar Gunung Wangwu itu?"
Begitu kalimat ini terlontar, mereka yang tahu diam seribu bahasa.
Fang Ping tertawa kecil, lalu melanjutkan: "Apakah Gunung Wangwu teman atau musuh?"
Jiang Kui menjawab dingin: "Musuh!"
Xuan Hua batuk kecil dan menjelaskan: "Gunung Wangwu adalah pemimpin sejati Sekte Utara, fokus pada pelatihan fisik. Hubungan mereka dengan Gunung Taibai cukup baik..."
Gunung Weiyu adalah pemimpin Sekte Selatan. Wajar jika Jiang Kui menyebut mereka musuh.
Namun Surga Xuan De juga memiliki pejuang Sekte Utara. Meski tidak khusus berlatih fisik, fokus pelatihan mereka lebih condong ke fisik. Sejujurnya, Gunung Wangwu-lah sekutu sebenarnya mereka.
Tapi setelah Pertempuran besar utara-selatan berakhir, pengelompokan seperti ini tidak terlalu jelas lagi.
Di empat penjuru, pejuang tangguh bermunculan!
Wilayah Timur jumlah manusia paling sedikit, sepertinya hanya sekelompok orang dari Gunung Wangwu, sekitar 30 lebih orang.
Utara dihuni pejuang pulau immortal seberang lautan. Barat merupakan domain Surga duniawi dan pejuang Tianwaitian. Selatan adalah markas petarung liang bumi.
Fang Ping langsung memprovokasi petarung liang bumi saat tiba. Kini dia kembali berseru lantang: "Wahai para petinggi Gunung Wangwu, wilayah kalian terlalu luas untuk jumlah yang sedikit. Bagaimana jika kami ikut nimbrung?"
Sambil mengucapkan tawaran itu, Fang Ping melambai lembut. Tian Mu dan kawan-kawan segera mengendalikan istana terbang menuju Timur.
Ling Xiao melihat itu lalu berkata dengan senyum kecut: "Boleh juga, datanglah ke wilayah kita! Tapi boleh tidak kita bunuh dulu Jiang Kui? Aku sangat jijik dengannya."
Wajah Jiang Kui menjadi pucat pasi, diam membisu.
Fang Ping tersenyum lebar: "Mau membunuh Jiang Kui? Sekarang belum bisa. Begini saja, setelah ini selesai akan kuatur tempat bagus untuk kalian bertarung. Siapa yang mati tak masalah, akan kusiapkan kuburan dan layanan lengkap untuk kalian, setuju?"
"Tapi aku benar-benar muak melihatnya!"
Ling Xiao tampak tak senang, merajuk seperti anak kecil.
Fang Ping tertawa: "Jangan nakal, Adik! Jiang Kui sekarang anggota timku. Selama dia belum berkhianat, dia tetap temanku! Kalau kau bunuh dia, aku akan membunuhmu. Meskipun wajahmu mirip adikku, tapi aku tak segan membunuh wanita."
Ling Xiao menatapnya seolah merenungkan sesuatu, tersenyum tipis tanpa menjawab.
Di belakangnya, salah satu anggota Gunung Wangwu melirik tajam ke Fang Ping sambil mendengus keras.
Fang Ping tetap tersenyum: "Jangan marah. Aku orang yang mudah diajak bicara. Jumlah kalian terlalu sedikit, takut diserang kelompok lain. Aku sengaja datang untuk melindungi."
"Fang Ping!"
Jiang Kui segera berbisik lewat transmisi suara: "Jangan dekati orang-orang ini! Kau sedang mencari masalah sendiri!"
Dia sangat kesal mengapa Fang Ping mendekati orang Gunung Wangwu.
Ini bukan hal baik!
Fang Ping membalas bisikan sambil tertawa: "Tenang! Timur, barat, selatan, utara sudah dikuasai orang. Kita tak bisa terus mengungsi di sini. Setelah kupikir-pikir, wilayah timur paling sedikit penduduknya, cocok untuk kita."
"Kamu..."
“Takut apa? Jiang Kui, keberanianmu segini kecil, apa benar bisa masuk Realm Dewa Sejati?”
Jiang Kui nyaris muntah darah, ini masalah keberanian kecil?
……
Tepat saat kelompok Fang Ping menuju ke Timur.
Dari kejauhan, Raja Penahan tiba-tiba menggelengkan kepala: "Yang tak tahu tak takut, si nak ini..."
Sambil berkata, Raja Penahan menatap ke arah kehampaan: "Qinglian, kalau sudah datang kenapa tidak menampakkan diri?"
Seketika, siluet anggun muncul.
Zhang Tao mengerutkan alis, level Dewa!
Pemimpin Gunung Wangwu?
Saat dia berpikir, Raja Penahan tersenyum: "Gurumu tidak datang?"
"Guru!"
Jantung Zhang Tao bergetar!
Pertama kalinya dia menemukan murid kuat yang ternyata Dewa level!
Gunung Wangwu ternyata punya lebih dari satu Dewa!
Kaisar Qinglian yang dipanggil itu mengangguk pada Raja Penahan: "Raja, lama tak jumpa."
Raja Penahan tersenyum cerah: "Lao Fu juga tak menyangka Gunung Wangwu kali ini membuka pintu gunung, agak di luar dugaan. Apakah gurumu juga ingin merebut peninggalan Kaisar Bumi?"
Kaisar Qinglian tersenyum ringan tanpa menjawab, menatap para petarung manusia: "Inikah Raja Militer?"
Alis Zhang Tao merekah: "Benar. Aku pernah ke Gunung Wangwu beberapa kali, berpandangan dengan petarung dalam dari kejauhan. Kukira itu Pemimpin Gunung Wangwu, ternyata salah sangka. Pastinya Kaisar Qinglianlah itu."
Daftar peringkat yang dibuatnya juga bukan karangan sembarangan.
Beberapa pejuang, dia pernah menyelidikinya.
Berbagai domain utama, meski belum pernah dimasukinya, dia pernah bertarung jarak jauh dengan pejuang di dalamnya.
Dalam daftar peringkatnya, banyak pejuang masa lalu yang belum muncul. Pemilik Gunung Wangwu berada di peringkat kesembilan, masih di atas Gong Juanzi.
Kini... jika orang itu adalah Qing Lian, ini sangat mengerikan!
Murid Pemilik Gunung Wangwu, lebih kuat dari Gong Juanzi yang merupakan pemimpin salah satu Sepuluh Surga Utama!
Qing Lian tersenyum ringan: "Seharusnya aku. Guru sudah bertahun-tahun tidak menyelesaikan retret, urusan gunung semuanya dikelola Qing Lian."
Setelah berkata, Qing Lian menatap Raja Penahan, membungkuk sedikit: "Raja, Gunung Wangwu tidak berminat mengurus urusan duniawi. Mengapa Raja terus memaksa, menangkal Gunung Wangwu selama ribuan tahun..."
Perkataan ini membuat yang hadir tertegun lagi!
Raja Penahan terus berjaga di area Gunung Wangwu, ini semua orang tahu.
Tapi klaim penangkalan, dari mana asalnya?
Raja Penahan tersenyum sumringah: "Qing Lian salah paham, Lao Fu sedang membantu kalian menjaga pintu energi!"
Qing Lian menatapnya dalam-dalam, lama kemudian baru berkata: "Raja, status Yang Mulia terlalu mulia. Gunung Wangwu tak pantas dijaga pintu oleh Raja..."
"Status apa lagi itu, urusan-urusan usang yang sudah berlalu."
Raja Penahan melambaikan tangan: "Ini semua tidak perlu dibahas lagi..."
Saat dia berbicara, Zhang Tao tersenyum: "Lebih baik dijelaskan, Dewi Qing Lian. Bagaimana status mulia Senior Raja Penahan?"
Qing Lian melihat kedua orang itu, seolah menemukan sesuatu, tersenyum ringan: "Raja Militer tampaknya tidak tahu..."
Raja Penahan tersenyum menyela: "Qing Lian, bicaralah yang baik! Kita sudah lama tidak bertemu, gadis ini masih saja nakal seperti dulu, hati-hati kupukul pantatmu. Sudah, jangan bicara sembarangan."
Perkataan ini membuat semua yang hadir terkejut!
Ekspresi Kaisar Qing Lian berubah sedikit, namun tidak marah. Ia kembali sedikit membungkuk: "Kalau begitu Qing Lian terlalu banyak bicara."
Raja Penahan tetap tersenyum lebar: "Tidak apa, Lao Fu sekarang hanyalah penjaga pintu. Lainnya hanyalah ilusi. Tapi baru pergi beberapa hari, kalian sudah keluar. Sungguh, tidak memberi kabar sama sekali."
Orang tua itu mulai menggerutu penuh haru: "Aku menjaga di luar pintu selama ribuan tahun, kalian tidak pernah mengajakku masuk untuk minum teh. Gurumu juga tidak ingat budi baik, bertahun-tahun tidak pernah mengundangku. Teman lama sudah sedikit. Beberapa waktu lalu ingin mengobrol dengan Wang Long Bian, tapi rupanya dia sudah lupa padaku. Aduh, segala telah berubah, dunia tak lagi sama!"
Hanya beberapa kalimat singkat, namun penuh getaran.
Wang Long Bian, Kaisar Long Bian!
Salah satu Kaisar tertua dari zaman purba!
Kaisar Qing Lian berubah raut wajahnya: "Guru kami belum menyelesaikan retretnya, juga tidak tahu Yang Mulia ada di luar. Sebelum bertapa, Guru berpesan selama ribuan tahun gerbang tidak boleh dibuka..."
"Benarkah?"
Raja Penahan tertawa: "Kalau begitu Lao Fu salah paham. Lebih baik kita tidak berdiri di sini. Ribuan tahun sudah lewat, kalian semua sudah keluar. Bolehkah aku mampir ke Gunung Wangwu?"
Sekali lagi wajah Kaisar Qing Lian berubah pucat.
Raja Penahan kembali tertawa, perlahan berkata: "Sudahlah, tidak usah repot-repot! Gurumu bertapa, ya bertapalah dengan baik! Untukmu, Xiao Qinglian, sudah datang kali ini, berikan sedikit tenaga! Gunung Wangwu kali ini membantu petarung dunia manusia sedikit lebih, petarung dunia manusia juga tidak mudah……"
Raja Penahan terharu berkata: "Semuanya tidak mudah! Aku sudah menjaga pintu sektemu selama ribuan tahun, sedikit banyak ada jasa. Menurutku ini seharusnya tidak masalah kan?"
Kaisar Qinglian diam.
"Kenapa? Jasa Lao Fu menjaga selama ribuan tahun pun tidak bisa menukar bantuan beberapa petarung level kekuatan inti?"
Raja Penahan tertawa lebar: "Qinglian, Lao Fu sudah lama tidak turun tangan. Kamu juga sudah jadi gadis dewasa. Memukul pantatmu di depan umum, ini tidak baik kan?"
Wajah Kaisar Qinglian kembali berubah, lalu tersenyum: " Raja berniat demikian, Qinglian akan menasihati Lingxiao."
"Itu yang terbaik!"
Raja Penahan juga tertawa, dengan wajah tenang: "Beberapa hal tidak boleh ikut campur! Kita teman lama, Lao Fu juga tidak ingin bertengkar dengan gurumu, tidak perlu!
Oh ya, beberapa hari lagi mungkin ada yang akan bersujud ke sektemu, Lao Fu memberi tahu dulu.
Kita duduk berdiskusi, pertarungan hidup-mati tidak perlu. Jika gurumu masih ada, layanilah mereka, jangan langsung membunuh……"
Mendengar ini, Qinglian kembali mengerutkan kening.
Lama kemudian, perlahan berkata: "Gunung Wangwu tidak menerima tamu luar!"
"Nanti kita lihat lagi!"
Raja Penahan tertawa kecil, tak lagi menghiraukannya. Ia menatap Zhang Tao dan berkata, "Beri tahu nak itu, orang Gunung Wangwu bisa dipakai, secukupnya saja. Tapi wanita siluman ini pikirannya tak stabil, hati-hati, jangan sampai terjebak."
Perkataan itu sengaja diucapkannya di hadapan Qing Lian.
Zhang Tao meliriknya, lalu menoleh ke Dewa Qing Lian sambil tersenyum, "Mengerti."
Sambil cepat-cepat berbisik lewat transmisi suara, "Wanita dari Gunung Wangwu bisa disuruh-suruh, tapi belum tentu baik. Pertimbangkan sendiri! Ling Xiao itu dulu pernah mencapai Level Puncak, sepertinya sekarang turun tingkat, bisa dibilang pseudo-Level Puncak!"
"Tapi kekuatannya sangat tinggi, mungkin bisa masuk Level Puncak sementara. Kau harus waspada!"
"Tahan dia 30 detik, dia akan turun tingkat lagi!"
"Tapi kalau dalam 30 detik dia keburu dibunuh, jangan salahkan aku! Di saat krusial, ancam pakai nama Raja Penahan. Bilang kalau dia berani turun tangan, seluruh klannya akan kuhabisi. Begitu!"
……
Saat suara Zhang Tao bergema di telinga, sorot mata Fang Ping berkedip samar.
Menatap Ling Xiao dengan senyum manis, "Nona Ling Xiao, maukah membantu membunuh Qi Huanyu? Tenang, 30 detik cukup untuk menghabisinya menurutku."
Ling Xiao yang berjarak kurang 100 meter darinya seketika berubah ekspresi.
Dia tahu!
Fang Ping tetap tersenyum polos. Tatapannya yang hangat seolah berkata: Aku tahu kartu trufmu, tapi tak apa, aku bisa mengendalikanmu!
Berani kau serang aku?
Berani kau provokasi aku?
Fang Ping tersenyum semakin cerah, tiba-tiba ekspresinya berubah dingin. Dia tak lagi menghiraukan perempuan itu, menatap ke kejauhan sambil bergemuruh: "Li Zhu, kau masih mau putramu? Laozi susah payah membawanya kemari. Jika kau tak mau, Laozi akan bunuh dia sekarang sebagai tumbal!
Kebetulan, mengeksekusi putra penguasa Wangting juga efeknya bagus!
Apalagi putra 10 besar Daftar Dewa, efeknya lebih mantap!"
Di kejauhan, Li Zhu terlihat seperti arwah sakit, tidak melayang melainkan duduk di singgasana besar di puncak gunung.
Di sekelilingnya, banyak Pejuang level tinggi bertugas sebagai pengawal.
Mendengar itu, Hua Qidao menggelegar: "Fang Ping, lepaskan Yang Mulia! Jika tidak, hari ini adalah akhir kalian!"
Fang Ping memandang sinis, menggerutu: "Li Qidao, mendekatlah! Jika berani dalam 30 meter, Laozi akan lepaskan Li An! Janji Laozi! Jika tidak, kau adalah cucu Laozi! Siapa tahu Laozi bisa dapat putra level Dewa, entah dari benih siapa kau ini!"
"Kurang ajar!"
Terdengar teriakan kemarahan bukan dari kelompok Li Zhu.
Di kejauhan, Raja Feng menyorotkan mata dingin seperti es. Bukan ke Fang Ping, melainkan ke kelompok Zhang Tao di langit: "Raja Militer, kau ingin memicu perang antar Raja Sejati sekarang?"
Di hadapan para Raja Sejati, penghinaan Fang Ping terhadap Li Zhu adalah penghinaan bagi seluruh Wangting!
Meski Li Zhu biasanya bermusuhan dengan mereka, saat ini mereka tak bisa membiarkannya dihina Fang Ping!
Zhang Tao berkata sambil tertawa: "Salah paham, semua salah paham! Fang Ping, bagaimana caramu berbicara?"
Sambil berbicara, menegur keras: "Minta sekitar tiga hingga lima ratus bilah Senjata Dewa, tiga hingga lima ratus tambang saja sudah cukup, siapa yang menyuruhmu bicara sembarangan di sini? Raja Sejati liang bumi mana yang peduli dengan ini?"
Setelah selesai, menatap Raja Feng: "Cepatlah, setelah memberikan barang-barang, lepaskan putra Li Zhu, biarkan mereka masuk! Sudah ribut sampai sekarang, kalau Dua Raja ini memulihkan kekuatan, itu akan jadi masalah."
Wajah Raja Feng membeku seperti es!
Di pihak Kerajaan Tumbuhan Surgawi, banyak Raja Sejati sudah dalam posisi siap tempur, saling melotot marah.
Zhang Tao tertawa: "Jangan kehilangan yang besar karena hal kecil, masalah sepele seperti harta benda. Kalian sendiri yang bilang, ini pentingkah? Dibandingkan dengan Dua Raja, dibandingkan Relik Suci Demon Emperor, mana yang lebih vital?"
"Ehem-ehem..."
Saat ini, Li Zhu batuk kecil lalu tersenyum: "Zhang Tao, bertahun-tahun tak bertemu, sifatmu masih sama. Ternyata dulu menyebutmu aib para Raja Sejati memang tidak salah."
Zhang Tao berkata sambil tertawa: "Li Zhu, coba tebak, kalau sekarang aku turun tangan menghajarmu, apakah mereka akan diam melihat? Atau menunggu kau membuka kedok kekuatanmu? Kalau tebakanmu benar, aku tidak akan menyentuhmu."
Li Zhu tersenyum kecut: "Zhang Tao, mengapa harus seperti ini..."
"Kalau begitu serahkan uangnya!"
Zhang Tao melihat jam tangan: "Sudah hampir pukul tujuh pagi, kita sedang terburu-buru, percepat tempo."
Dialog antara dua orang ini tidak diintervensi oleh yang lain.
Tapi pada momen ini, banyak wajah yang terlihat kaku.
Li Zhu masih cukup menunjukkan jiwa seorang Raja.
Zhang Tao... Raja Militer... Raja Manusia...
Apakah pendengaran mereka tidak salah?
"Saat ini, banyak orang memandang Fang Ping, lalu menatap Zhang Tao. Apakah dua orang ini benar-benar pemimpin generasi dunia manusia selama ini?"
Semakin dilihat semakin tidak mirip!
Tapi anehnya dunia manusia justru mencapai kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya!
Fang Ping yang melihat orang-orang menatapnya, tersenyum lebar menyeringai, lalu memandang anggota Gunung Wangwu di sampingnya dan berbisik: "Jangan salah paham, aku berbeda dengan Raja Militer. Aku tidak peduli uang."
“……”
Seluruh Tanah Pertempuran Raja tiba-tiba menjadi sunyi secara aneh.
Meski ini masalah besar yang menjulang setinggi langit, setelah diacak-acak oleh orang-orang ini, mereka tiba-tiba merasa semuanya tidak nyata!
Benarkah kita sedang mempersiapkan pertempuran besar di sini?
