Fang Ping nyaris menelan buah dewa langit dengan air mata!
Dia ingin menangis!
Sungguh!
Bukan karena Li Hantong, dia tidak takut mati, setidaknya Fang Ping saat ini tidak takut mati!
Tapi saat ini dia benar-benar tidak nyaman sampai ingin menangis.
Selain saat Huang Jing gugur dulu yang membuatnya bukan sensasi yang enak, dia belum pernah merasakan kegagalan seperti ini.
Belum pernah terjadi sebelumnya!
Kegagalan, kebingungan, kesedihan, kekecewaan, kemarahan...
Terlalu banyak orang yang gugur di lokasi ini!
Mungkin semua orang sudah mempersiapkan diri untuk gugur sebelum datang ke sini.
Tapi dia tidak!
Dia penuh percaya diri!
Dia berpikir, meski ada rintangan, dia bisa mengatasinya, dia hebat!
Tidak hanya dia hebat, Petarung Baru juga hebat!
Kita tidak takut mati!
Jadi kita bisa membuat mereka takut dengan pembunuhan!
Tapi saat ini, fakta memberitahunya: tidak takut mati tidak berguna, kekuatanmu masih kurang!
Bukan individu, tapi keseluruhan, seluruh umat manusia masih kurang kuat!
Kita lemah, jadi meski kita menunjukkan taring, itu masih tidak cukup!
Kau semakin kejam, tapi kekuatanmu masih lemah, jadi kau harus jadi sasaran pukulan!
Fang Ping menelan buah dewa langit, seketika dia mendengar suara garis-garis pecah di dalam kepalanya!
Otak inti... sedang pecah!
Apa Li Hantong mencelakainya?
Fang Ping tidak punya ide seperti itu!
“Dia hanya berpikir, si bodoh Tengkorak Besi ini, mengirimkan apa sih sampai nekat mati-matian, apakah merasa kematianku belum cukup cepat, ingin membuatku mati lebih cepat? Orang ini buru-buru ingin mengantarkan bosnya duluan ke alam baka?”
“Si idiot ini, jangan-jangan tidak tahu apa isinya, merasa berguna lalu memaksaku memakannya...”
Fang Ping merasa campur aduk!
Sesaat kemudian, Fang Ping tiba-tiba merasakan kepalanya nyut-nyutan tak tertahankan!
Suara krek semakin keras!
Otak intinya masih terus retak!
“Fang Ping?”
Melihat Fang Ping limbung, nyaris kepalanya diledakkan mayat Kasta Sembilan, Li Deyong menebas beberapa mayat dengan pedang, lalu menerjang sambil menggelegar: “Mundur!”
Bahkan Fang Ping sudah tidak bisa bertahan?
Fang Ping yang dijuluki kemampuan pemulihan tak terkalahkan pun sudah kehabisan tenaga, saat ini benar-benar putus asa!
Li Deyong memandangi para pejuang yang terluka, melihat Wu Chuan dan kawan-kawan, memandang Li Hantong... perasaan tidak karuan menyiksanya.
Bodoh!
Idiot!
Buat apa nekat masuk sekarang?
Mau bunuh diri?
Bintang harapan manusia, apakah hari ini akan bertambah satu nyawa melayang?
Saat pikirannya masih melayang, tiba-tiba Di Hao menunjukkan gelagat, diam-diam dua prajurit darah, satu prajurit emas, serta mayat Dewa keluar!
Empat pejuang!
Gu Qing ekspresi wajahnya pucat pasi, melirik Di Hao!
Sepertinya dia mulai menangkap maksud tertentu!
Relik Suci!
“Panah tadi berhasil menembus Segel, dia seperti merasakan sesuatu!”
“Orang yang melepaskan panah itu tidak terlalu kuat!”
“Setidaknya menurutnya, tidak terlalu kuat, paling hanya level Segmen Lima kekuatan inti!”
“Petarung seperti ini dianggap penguasa tertinggi oleh orang lain, tapi di matanya, adalah lawan yang bisa dieksekusi dalam 30 detik.”
“Tapi kekuatan seperti ini justru bisa membuka Segel!”
“Sekalipun Segel sudah melemah, ini bukan hal yang bisa dilakukan petarung Segmen Lima.”
“Saat Pedang Umat Li Changsheng meledak, kekuatan ledakannya mungkin mendekati 400.000 kal energi vital, level pertarungan Kasta Sembilan tertinggi yang bahkan mulai menyentuh dinding pelindung dewa sejati.”
“Meski begitu, hanya membuat retakan kecil.”
“Panah yang dilepaskan lawan telah menghilang, pastilah itu Relik Suci!”
“Bukan cuma panah, ada panah pasti ada busur. Busur... mungkin juga Relik Suci!”
“Dua Relik Suci, atau satu set Relik Suci!”
“Pada detik ini, Gu Heng teringat beberapa catatan sejarah kuno.”
“‘Busur Dewa Perang! Relik Suci pejuang zaman kuno, menggentar tiga alam, panah terlepas - raja pun gemetar!’”
“Hanya satu kalimat ini!”
“Bagian awal masih wajar, bagian akhir ‘panah terlepas - raja pun gemetar’ kemungkinan besar bukan omong kosong!”
“Jika raja belum mati, kalimat ini adalah penghinaan tingkat tinggi!”
“Buku sejarah ini ditulis sebelum kehancuran alam dewata, artinya... ini nyata!”
“‘Busur Dewa Perang!’”
“Gu Heng sudah sampai pada kesimpulan!”
Mengenai apakah panah itu adalah perlengkapan Busur Dewa Perang atau relik suci lainnya, tidak ada yang tahu. Catatan sejarah juga tidak menyebutkan Busur Dewa Perang memiliki perlengkapan panah.
"Relik Suci..."
Energi spiritual Gu Qing terguncang!
Hari ini beberapa bilah relik suci ternyata muncul!
Golok Pemusnah Dewa jatuh ke tangan Ling Xiao, tapi Busur Dewa Perang muncul kembali!
Busur Dewa Perang...
Sejenak kemudian, Gu Qing tiba-tiba menatap Li Hantong di kerumunan.
Saat ini, Zirah Dewa Li Hantong telah buyar.
Tapi sorot mata Gu Qing berkedip halus: Apakah zirah yang dikenakan orang ini tadi adalah relik suci?
Serangan gabungannya dengan Di Hao bahkan tidak bisa mengeksekusi seorang petarung level delapan, ini di luar nalar!
Dengan kerja sama dua orang, jangan level delapan, petarung level tiga-empat sumber daya inti biasa pun pasti tewas seketika!
Gu Qing tidak berbicara, namun dengan cepat mengirim pesan spiritual kepada beberapa murid Gunung Nirbatas: "Pergi! Bawa kembali penyusup tadi! Jangan bunuh dia! Tinggalkan sedikit tenaga hidup saja!"
Relik suci juga akan menghilang bersama kematian tuannya.
Tapi relik suci berbeda dari yang biasa - meski menghilang, biasanya akan muncul kembali, sulit untuk benar-benar lenyap dari dunia ini.
Gu Qing merasa perlu menangkap hidup-hidup orang ini, mungkin benar-benar bisa mendapatkan relik suci!
Kemampuan spiritualnya kuat, tapi pertahanannya biasa saja - ini juga kelemahan terbesarnya.
Jika memiliki set zirah kuat, dia yakin bisa tak terkalahkan di level yang sama!
Beberapa pejuang Gunung Nirbatas mendengar ini diam-diam, lalu cepat bergabung ke lingkaran pertempuran.
Di Hao melirik Gu Qing, tidak berkata apa-apa.
Semua saling memahami tanpa perlu diucapkan!
Yang di luar, jadi tanggung jawabnya.
Yang di dalam ini jauh lebih sulit. Jika Gu Qing mau, biarkan dia mencoba.
Melihat situasi ini, Gu Qing berpikir sejenak lalu berkata: "Mereka sudah kehabisan tenaga, tapi jika ditunda lebih lama, aku khawatir terjadi masalah! Jendral Di, perintahkan mayat Dewa turun tangan!"
Mayat Dewa memiliki kemampuan bertarung level sembilan sejati!
Dari 10 mayat Dewa, sampai sekarang belum ada yang rusak. Selain satu yang baru pergi, masih tersisa 9.
Ditambah 4 lapisan emas yang selamat, setelah satu pergi, tinggal 3.
Kedua belas ini ditambah pasukan mayat boneka, cukup untuk menyingkirkan Fang Ping dan kawanannya.
Di antara mereka, pejuang top yang tersisa sekarang hanya Kong Lingyuan, Su Yunfei, Jiang Kui, Yue Wuhua, dan Li Wuqi.
Istilah "top" ini mengacu pada 30 besar Daftar Puncak.
Yang lain sudah tewas atau cacat.
Termasuk Wang Hanyue dan Xuan Hua yang luka parah, terpaksa mundur dari garis depan untuk berobat.
Di Hao melihatnya berbicara, lalu berkara perlahan: "Baik! Tapi pihak kalian juga harus mengirim beberapa orang!"
"Setuju!"
Gu Qing menyetujui dengan mudah, bergemuruh: "Gunung Emei, Gunung Huotong, Gunung Luofu, Taihuang Tian, Chiming Tian... masing-masing kirim 3 orang untuk bertempur!"
Begitu ucapannya selesai, para petarung dari Tianwaitian dan Domain Kuno saling pandang. Meski enggan, karena mereka unggul mutlak, semua pihak segera mengirim tambahan pasukan.
Gu Qing melanjutkan: "Ketua Kuil Qi, kalian juga perlu mengirim lebih banyak orang. Mari kita serang mereka bersama! Ini bukan saatnya menghitung untung rugi!"
Qi Huanyu mendengus pelan sambil terus menyembuhkan luka, namun tetap berujar: "Pergi, kirim 30 orang!"
Dari pihak Liang Bumi, 30 pejuang segera maju.
Di Hao tak banyak bicara. 9 mayat Dewa langsung menyerbu.
Dalam sekejap, jumlah pejuang bertambah hampir seratus!
Situasi pun berubah menjadi sangat genting!
Kipas lipat Kong Lingyuan telah hancur total!
Pejuang peringkat ketiga Daftar Puncak ini kini tersenyum pahit.
"Dulu pingsan karena luka parah, kali ini mungkin benar-benar mati."
"20 tahun terakhir, hidupku hanya diisi pingsan dan pengobatan. Sudah cukup lelah. Saatnya beristirahat."
"Mereka pikir Laozi cuma bisa bertahan, tak bisa menyerang... Hari ini akan kubuktikan, Laozi bisa melakukan keduanya!"
Kong Lingyuan mengerahkan seluruh tekad. Dengan pekikan dahsyat, telapak tangan raksasa menghujam dari langit!
Telapak tangan seputih salju itu seketika berubah merah menyala.
Kali ini bukan ditujukan ke boneka mayat, melainkan langsung mencengkeram beberapa pejuang baru dari Liang Bumi!
"Ledakkan!"
Tiga Kasta Sembilan terjebak dalam genggaman tangan berdarah itu, lalu... BOOM!
"Aduh!!!"
Jerit kesakitan menggema. Tiga master level tinggi yang baru bergabung itu langsung musnah di tangan Kong Lingyuan!
"Sementara satu lengan Kong Lingyuan raib tak berbekas, tak bisa pulih lagi, wajahnya pucat pasi. Ia membuka mulut sambil tertawa: 'Bagaimana dengan Telapak Golok Darah Laozi?'"
"Dari samping, seseorang mencemooh: 'Bukankah ini Telapak Ledakan Diri? Kapan namanya diubah?'"
"'Dasar mulut bocah!'"
"Kong Lingyuan tertawa sambil mengumpat, tetap riang dalam percakapan."
"Memandang Qi Huanyu di kejauhan, ia berseru: 'Ayo, mendekat! Aku akan menghancurkanmu! Kuajar kau paham bahwa gelar Kasta Sembilan Pertamamu hanyalah kentut!'"
"Qi Huanyu memandangnya dingin: 'Bukan kau yang menentukan peringkat! Kong Lingyuan, setelah ini, Daftar Puncak tak akan lagi mencatat petarung kebangkitan!'"
"Tiba-tiba ia menatap Fang Ping, mengerutkan alis: 'Semua yang hadir, singkirkan Fang Ping!'"
"Fang Ping yang saat itu berada di belakang Li Deyong, ekspresinya terus berubah, semangatnya fluktuatif antara kuat dan lemah."
"Ini membuat Qi Huanyu merasa ada yang tak beres!"
"Tepat saat itu, terdengar suara 'krak' lemah."
"Sebelum yang hadir sempat bereaksi, suara lembut berbisik di telinga: 'Daftar Puncak tanpa manusia? Apa maksudmu?'"
"Sreeeekk!"
"Seorang pejuang baju besi darah nyaris seketika dibabat meledak!"
"Seorang tua mengangkat golok, merobek celah, retakan itu sembuh sekejap mata."
"Namun prajurit di tepi retakan sudah terbunuh!"
"'Qi Huanyu, apakah kau lupa seseorang?'"
"Sang veteran menyeret goloknya, serangan kilat menyambar turun!"
"Pu!"
"Tak jauh, seorang prajurit baju besi darah lagi terbelah dua!"
Sekejap, tiga pejuang tiba dan sudah mengepung sang Pengawal!
Sang veteran tak panik, juga tak turun tangan lagi. Ia menatap ketiga orang itu, lalu memandang Di Hao, berkata datar: "Namaku Zhao Xingwu, kenal?"
Di Hao meliriknya, perlahan berkata: "Komandan Zuo Kerajaan Tumbuhan Surgawi?"
"Bukan. Ketua Aliansi Sekte Tiongkok!"
Zhao Xingwu berkata dingin: "Jabatan komandan cuma bonus. Saat masuk liang bumi dulu, sudah kukatakan: Aku hanya berbeda prinsip dengan Zhang Tao, bukan pengkhianat manusia! Aku manusia, juga petarung dunia dan kebangkitan di mata kalian!"
"Kau nekat datang bunuh diri? Sayang sekali!"
Di Hao mendesah ringan!
Pejuang level ini memberinya kesan seperti dewa sejati tapi sekaligus bukan, sangat misterius.
Ia tak paham kenapa orang ini menolak naik level ke dewa sejati. Bukan tak mampu, tapi tak mau!
"Awalnya aku tak mau datang. Masuk kali ini ada urusan lain... Sayangnya, terpaksa harus hadir..."
Zhao Xingwu memandangi sesama pejuang yang kesurupan itu, tiba-tiba berdesah pelan: "Dari dulu sudah kukatakan, kalian tak mampu! Memaksakan diri! Juara pertama di bawah Level Puncak manusia, itu kalian?"
"Aku!"
Begitu kata "Aku" meluncur, sebilah golok langit menyapu bersih empat penjuru!
Tiga pejuang langsung mengeluarkan jurus pamungkas!
Tapi sekejap, Qi Huanyu terlempar, Di Hao mundur, wajah Gu Qing memucat.
"Kalian semua terluka... Sayang sekali!"
Zhao Xingwu berdesah: "Sepertinya hari ini, Zhao Mou harus menang dengan cara tak sportif!"
Usai bicara, sang veteran kembali mengayunkan goloknya!
"Golok Menghancurkan Kehampaan!"
Sebilah tombak berkilat darah mengeluarkan gedebuk ledakan, menghancurkan ruang dimensi. Tombak itu langsung menusuk lurus seorang petarung Kasta Sembilan dari faksi Liang Bumi yang telah mundur jauh, sekejap mata Tubuh Emas-nya meledak berkeping-keping!
"Qi Huanyu, lukamu tak ringan..."
Sang veteran bergerak secepat kilat, muncul di sisi Qi Huanyu seketika. Babatan goloknya yang terlihat seperti satu tebasan, nyatanya bagai ribuan golok yang tak henti menderu, bruk! bruk! bruk! bergema tanpa jeda!
Sreeeekk!
Qi Huanyu kembali terlempar ke belakang, darah segar terus mengucur dari mulutnya!
Ratusan goresan berdarah bermunculan di sekujur tubuhnya!
"Sungguh luar biasa!"
Di Hao juga muncul tiba-tiba, tersenyum: "Kau membuatku terkejut, hampir menyamai Ketua Kuil Qi sebelum terluka! Kukira Ketua Kuil Qi sudah mencapai batas tertinggi Level Kekuatan Inti, kini baru kusadari peradaban manusia pun punya monster!"
Zhao Xingwu, sudah di ambang batas 400.000 kal!
Inilah sosok monster lainnya!
Normalnya, batas energi vital 300.000 kal sudah cukup untuk mencapai Level Puncak.
Begitu mencapai 350.000 kal, hampir mustahil meningkat lagi!
Qi Huanyu mencapai 400.000 kal, Zhao Xingwu kini juga hampir menyentuh level itu.
"Daftar Puncak ternyata cukup akurat juga!"
Di Hao menghela napas haru, "Peringkat pertama Qi Huanyu, kedua Zhao Xingwu, ketiga Kong Lingyuan, keempat Li Changsheng..."
Para petarung Level Kekuatan Inti kelas atas ini, bahkan dirinya pun harus mengakui: Benar-benar luar biasa!
"Jika dia bukan jatuh dari realm Dewa Sejati, melainkan dari energi inti, sungguh tak sebanding dengan mereka."
"Setidaknya di masa lalu, pada tingkat pemahaman ini, dia belum mencapai titik seperti yang dicapai orang-orang ini."
"Tapi Anda tetap harus mati!"
Begitu kata-katanya meluncur, tiga Pejuang berzirah emas dengan cepat menerjang!
Dari kedua faksi lain, tujuh delapan orang pejuang Daftar Puncak juga menyusul menyerbu!
Hampir 15 pejuang top, ditambah Gu Qing, Di Hao, dan Qi Huanyu.
"Zhao Xingwu, bisakah dia melawan?"
Bahkan jika Dewa Sejati sekalipun, saat ini mereka berani bertarung!
"Sayang! Gagal di detik terakhir!"
Zhao Xingwu tiba-tiba terharu, "Kegagalan!"
"Lao Fu terpaksa melakukan terobosan level!"
Seketika itu, Zhao Xingwu menginjakkan kaki satu langkah!
Langkah ini mengubah angin dan awan, seluruh jagad mulai berubah warna!
Di langit, meski ada sistem segel penguncian besar, Jalan Inti kacau saat ini bergolak tak karuan!
"Seseorang mengalami terobosan level!"
"Masuk realm Dewa Sejati!"
"Tanpa sistem segel penguncian besar, dalam sekejap energi inti kacau akan menyambar, mengacau energi inti. Zhao Xingwu bisa mati atau cacat!"
"Dia langsung masuk realm Dewa Sejati dalam satu langkah!"
Tapi seketika itu, alisnya tiba-tiba mengerut!
Di Hao sepertinya tidak gelisah, tersenyum dingin: "Masuk realm Dewa Sejati? Masuk realm Dewa Sejati di Makam Para Dewa? Zhao Xingwu, kau terlalu naif! Di sini, jalan utama runtuh, kau takkan bisa masuk! Hanya punya level Dewa Sejati kosong tanpa kekuatan tempur yang seimbang, tanpa lompatan kualitatif... tak berguna!"
Dengan kata lain, meski Zhao Xingwu telah mencapai realm Dewa Sejati, saat ini hanya ada selisih 0.99 kali peningkatan dengan 1 kali, sangat menyedihkan.
"Tidak ada lompatan kualitatif dalam energi vital!"
"Karena jalan utama... tidak bisa dilalui di sini!"
Di Hao tersenyum dingin: "Jika lokasi ini bisa dimasuki dewa sejati, aku takkan turun level sampai sekarang tanpa pulih! Sekadar bisa memulihkan sedikit kemampuan bertarung, tapi jauh dari kekuatan masa lalu! Kalo nggak, orang-orang ini sudah kubunuh semua, kau pikir bisa menunggumu sampai sekarang?"
Di Hao menghela napas, Zhao Xingwu terlalu banyak berandai-andai.
Apakah dia pikir dengan masuk ke level dewa sejati bisa mengubah situasi?
Zhao Xingwu juga tersenyum sinis!
Begitu rupanya!
Begitu rupanya!
Pantas tadi tak merasakan perubahan berarti, seolah hanya menginjakkan kaki selangkah, dapat sedikit peningkatan. Dia mengira ada perubahan situasi, ternyata jalan utamanya terhambat.
"Tapi kau beruntung. Naik level di sini dengan Segel Langit Besar yang menyamarkan sebagian besar aura-mu. Baru masuk ke jalan dewa sejati tanpa membuat kegaduhan besar, jadi kau selamat. Kau mengambil kembali nyawamu."
Zhao Xingwu dengan tenang berkata: "Kau idiot, aku bukan! Jika bukan di sini, Zhao Mou takkan naik level. Omong kosong semuanya!"
Saat kata terakhir meluncur, golok panjang meledak!
Gedebuk!
Seorang petarung level sembilan top terluka parah!
"Meski bukan Level Puncak, tetap bisa berperang!"
Suara veteran bergema, seketika menerjang para pejuang!
Tanpa golok, setiap inci tubuhnya adalah senjata!
Pejuang Seni Bela Diri Baru tak terkalahkan dalam pertarungan jarak dekat!
Lebih dari sepuluh pejuang top berteriak-teriak, pekik perang berkecamuk dalam sekejap!
Pejuang lain saat ini hanya bisa minggir!
Orang-orang ini adalah pejuang top yang bertarung, mereka tidak bisa ikut campur, bahkan pengepungan pun tidak mungkin dilakukan agar tidak melukai orang sendiri.
Tapi dengan belasan pejuang dari Daftar Puncak, ditambah beberapa pejuang top, membunuh Zhao Xingwu hanyalah masalah waktu!
Di area luar, Zhao Xingwu berdarah-darah dalam pertempuran sengit, tak lama kemudian terdengar dengusan saat tombak menembus dadanya!
Bersamaan itu, Zhao Xingwu juga menggunakan pisau kapaknya untuk memenggal kepala seorang prajurit berlapis emas!
Di area dalam, Kong Lingyuan dan pejuang top lainnya sudah mencapai batas kemampuan mereka!
Dengan tambahan hampir 100 pejuang, meski mereka melawan dua atau tiga lawan sekaligus... sekarang mereka tidak bisa bertahan lagi!
Kembali ada yang runtuh!
Darah memenuhi seluruh medan perang.
Kedatangan Zhao Xingwu tidak mengurangi tekanan yang mereka rasakan!
Tapi kehadiran Zhao Xingwu berhasil mengendalikan para pejuang top ini, memberikan secercah harapan bagi mereka!
Mungkin masih ada bala bantuan?
Dengan dendam terakhir yang membara, mereka semua bertempur dengan tubuh berlumuran darah!
Di belakang, beberapa pejuang yang lukanya mulai pulih kembali menerjang tanpa ragu!
Li Changsheng yang separuh tubuhnya hancur, dengan susah payah menyeret tubuhnya yang compang-camping sambil membawa pedang kembali ke medan tempur!
Meski mati, harus bisa membunuh beberapa lagi!
Bruk!
Suara ledakan terus bergema!
Pejuang demi pejuang runtuh, tulang-belulang mereka tak tersisa!
Baik dari pihak musuh maupun sekutu.
Benar-benar layak disebut medan perang penggiling daging.
Korban terus berjatuhan, semakin banyak yang gugur.
Barisan 300 peserta, semakin menipis.
Sementara Fang Ping, ekspresinya terus berubah saat ini.
Suara "krak" hampir tak pernah berhenti!
Fang Ping merasakannya!
Otak intinya, serpihan terluar mulai terlepas!
"Ini... sepertinya bukan meledak, tapi metamorfosis?"
"Apa yang diberikan Tengkorak Besi padaku?"
Fang Ping tak percaya, metamorfosis?
Dia pernah mengalami hal serupa!
Mungkinkah... dia akan menyelesaikan metamorfosis 1 juta hertz?
Sebelumnya, kemampuan spiritualnya 9699 hertz, hampir mencapai batas level Kasta Sembilan.
Tapi sulit meningkat lagi, apakah benda tadi bisa menyempurnakan peningkatan terakhir?
Ledakkan Golden Body berkali-kali membuat otak intinya retak, tapi sensasinya berbeda!
Fang Ping memejamkan mata, saat ini dia harus melakukannya.
Seolah melihat otak intinya sendiri!
Otak inti jernih seperti kristal, lapisan terluar seperti kaca pecah sedang mengelupas.
Tapi Fang Ping juga melihat pemandangan mengerikan!
Di dalam... ada retakan-retakan!
Itu akibat ledakkan diri!
Serpihan luar yang terlepas tak menyembuhkan retakan dalam.
"Ini artinya lukaku belum pulih, malah menjalar ke lapisan lebih dalam!"
Fang Ping mengerutkan kening, ini mulai jadi masalah!
Tentu saja, saat ini dia tak bisa memikirkan itu lagi.
Serpihan di area luar mulai terlepas, retakan di bagian dalam sepertinya mulai pulih sedikit, kemudian otak inti terus berputar dengan kecepatan yang membuat pusing!
Setiap kali berputar, otak inti bertambah besar satu poin!
Fang Ping merasa kepalanya hampir meledak!
Tapi segera, Fang Ping merasakan perbedaan. Kemampuan spiritualnya yang tak bisa pulih setelah luka parah, tiba-tiba mulai aktif memulihkan diri.
1000 hertz, 2000 hertz, 3000 hertz...
Kecepatannya seram sekali!
Fang Ping cepat-cepat memblokir auramya!
Dia sudah mendeteksi keanehan ini!
Di kejauhan, Gu Qing sepertinya juga merasakan sesuatu. Saat sedang bertarung, dia tiba-tiba menoleh ke Fang Ping sambil mengerutkan kening!
Gu Qing juga memiliki kemampuan spiritual sebesar 1 juta hertz!
Melihat Fang Ping yang tak beraura terjatuh tak bergerak... Gu Qing tampak linglung.
Apa... indraku salah?
Fang Ping mati?
Tidak mungkin!
"Tidak, dia belum mati. Dia bisa menarik aura! Pura-pura mati?"
"Sekarang pura-pura mati?"
Gu Qing bingung, apakah pemimpin sejati dunia manusia perlu melakukan ini?
Bukan cuma Gu Qing yang tertegun, pejuang kita yang bertarung di area luar juga banyak yang kaget.
Fang Ping malah santai membuka mata dan melambai: "Lelah, tidur sebentar. Kalian lanjutkan bunuh mereka!"
"Huff!"
Melihatnya masih hidup, banyak yang lega. Wu Kuishan yang kelelahan bersandar di dekatnya bergumam kasar: "Dasar keparat pura-pura mati!"
Nyaris membuat mereka mati kaget!
“Brengsek ini, nggak berhasil menipu Gu Qing dan yang lain, nyaris bikin mereka mati kaget, mereka benar-benar kira si nak ini bakal mati.”
“Rektor, jangan caci!”
Kalimat ini bukan dari Fang Ping, Tengkorak Besi mengangkat tengkorak yang tinggal tulang belulangnya, menatap Wu Kuishan, seolah tersenyum, senyuman kerangka.
Wu Kuishan lesu, pedang Universitas Bela Diri Kota Iblis memang nggak mudah digunakan.
Saat ini, lukanya terlalu parah!
Kalo nggak, dia pasti akan memberikan pelajaran ke orang yang menyunggingkan senyum pakai tengkorak ini, nggak sadar kalau ini sangat jelek?
Atau, menurutmu tengkorakmu lebih bagus dikit daripada orang lain?
Krak krak!
Suara garis-garis pecah lemah kembali terdengar!
Kepala Fang Ping retak sebentar, lalu tersenyum ke empat penjuru, memaksa mengoreksi kepala yang nyaris jatuh, “Kepalanya kendur!”
“……”
Kreek!
Suara pecah lagi, daging di wajah Fang Ping meledak, Fang Ping cepat pulih, tersenyum cerah berkata: “Metode latihanku yang eksklusif, pemulihan luka, nanti kita bertarung lagi 300 ronde!”
Bruk!
Kepala langsung meledak!
Fang Ping cepat pulih, wajah pucat berkata: “Jangan diliat, ilmu dewa melukai diri sendiri, semakin menyakiti diri, semakin cepat pulih!”
Sekelompok orang terluka saling pandang, lama kemudian, Li Deyong yang terlempar balik menggerutu: “Dasar, kau berani ulangi lagi, kubunuh kau! Laozi nyaris mati karena ulahmu!”
Dia terus mengawasi Fang Ping, sedikit kehilangan fokus karena ulahnya, nyaris dibunuh hidup-hidup oleh mayat Dewa!
Fang Ping tak berdaya!
Apa aku sengaja?
Kau ini Wakil Komandan, pertarungan hidup mati pun tak serius, ngapain sih!
Fang Ping menghiraukannya, saat ini juga tak punya tenaga untuk memperhatikan siapa pun!
Diiringi ledakan terus-menerus, sorot mata Fang Ping semakin terang!
Semakin terang!
Sorot mata yang sebelumnya redup, kini tidak hanya pulih seperti semula tapi semakin berkilau!
Menoleh ke arah Tengkorak Besi yang tinggal kepala, Fang Ping menyeringai tanpa suara: "Terima kasih!"
Tengkorak itu menyeringai, tersenyum cerah!
Meski tak terlihat, Fang Ping tetap merasakan kegembiraan itu!
Berhasil!
