Tanah Pertempuran Raja.
Di ketinggian.
Saat ini, yang masih punya sisa tenaga untuk mengejar Fang Ping berperang tidak banyak.
Faksi manusia hanya sekitar 30 orang!
Dan sebagian di antaranya bukan pejuang Tiongkok, melainkan petarung dari situs suci dan negara lain.
Namun saat ini, semua orang mengikuti Fang Ping tanpa ada yang memprotes.
Di pihak pulau-pulau immortal di laut, kini ada lebih dari 20 orang.
Beberapa domain Gunung Weiyu dan Tianwaitian hanya menyisakan kurang dari 20 orang.
Total sekitar 70 orang, itulah kekuatan tempur yang masih tersisa di pihak Fang Ping saat ini.
Sebelum masuk, kedua pihak memiliki lebih dari 500 pejuang. Kini jumlahnya berkurang hampir 90%.
Di kerumunan, Yue Wuhua berkata melalui transmisi suara: "Bagaimana dengan Di Hao dan kelompoknya di belakang?"
Di Hao dan beberapa orangnya saat ini berada di bagian belakang formasi mereka.
Lima pejuang kuat!
Dua armor darah, dua armor emas, plus Di Hao.
Namun mereka tetap menjaga jarak dari kelompok Fang Ping, tidak mendekat.
Jelas, pihak lain tidak mempercayai kelompok Fang Ping.
Fang Ping tidak merespons. Saat ini dia sedang memeriksa data dirinya:
Kekayaan: 200 juta poin
Energi vital: 175.400 kal (185.300 kal)
Spiritual: 9.299 hertz (10.000 hertz - bisa memisahkan kesadaran)
Kekuatan penghancur: 78 yuan (78 yuan)
Ruang penyimpanan: 10.000 meter kubik (+)
Benteng energi: 1 poin/menit (+)
Simulasi aura: 10 poin/menit (+)
Analisis inti: 10 juta - 100 juta poin/sekali
"Masih ada bahaya!"
Fang Ping memandang sekeliling. Dia telah mengumpulkan banyak cincin penyimpanan dan Senjata Dewa...
Tapi nilai kekayaannya tidak bertambah!
Bahaya datang dari Di Hao di belakang?
Sistem memperkirakan bahaya berdasarkan kondisi saat ini. Jika tidak ada bahaya sekarang, nilai kekayaan Fang Ping seharusnya bertambah.
"Tidak... Mungkin karena belum dibagi!"
Fang Ping tersadar, memikirkan ini, cepat-cepat berkata: "Kalian semua, barang jarahan yang baru saja disita tadi, aku sangat membutuhkannya. Aku tidak akan membaginya dengan kalian, semuanya untukku!"
Li Wuqi yang tanduknya patah bereaksi dengan kemampuan spiritualnya: "Terserah Anda! Fang Ping, jika kali ini Anda bisa melindungi nyawa Laozi dan membantu Laozi membunuh musuh, apa artinya sedikit barang jarahan?"
Sambil berkata demikian, Li Wuqi menggeram: "Laozi telah menyapu Laut Pahit selama ratusan tahun! Belum pernah menderita kerugian sebesar ini! Tunggu, terakhir kali juga kena batunya..."
Sambil berkata, mata jagonya menatap Fang Ping, dalam hati mengumpat.
Dua kali, keduanya berakhir dengan kerugian besar!
Untungnya, dulu melawan Fang Ping, sekarang tidak.
Kalo nggak, kali ini ketika Fang Ping tiba-tiba berbalik arah, bisa-bisa dia kembali sial.
Siapa sangka, dalam situasi sekritis tadi, Fang Ping masih bisa membalikkan keadaan.
Liang bumi, Tianwaitian, Domain Kuno, Pasukan Dewa...
Banyak pejuang dari berbagai pihak nyaris dibantai habis-habisan oleh Fang Ping.
Fang Ping tidak menghiraukannya, melanjutkan pandangannya ke yang lain.
Tak lama, semua yang hadir mengangguk.
Di saat seperti ini, mereka sebenarnya juga tidak peduli dengan pembagian jarahan ini.
Kali ini jika gagal, mustahil bisa keluar.
Setelah mereka semua menyetujui, sorot mata Fang Ping berbinar - nilai kekayaannya bertambah!
Apakah ini pertanda dia sedang tidak dalam bahaya?
Sepertinya tidak ada penyusup yang tersembunyi!
Fang Ping pun lega dalam hati.
Kini, melihat nilai kekayaan itu, akhirnya dia merasa punya sedikit keyakinan.
Sebenarnya untuk dirinya sendiri, 200 juta poin sudah cukup.
Yang krusial adalah, yang hadir semua terluka parah, harus memulihkan kekuatan tempur dulu!
Kekayaan: 2,7 miliar poin
Nilai kekayaan tiba-tiba naik 2,5 miliar poin!
Trofi yang baru diperoleh Fang Ping mewakili nilai hingga 25 triliun yuan.
Bilang tinggi, sebenarnya biasa saja.
Terlalu banyak Kasta Sembilan yang baru dieksekusi!
Semua adalah perwakilan dari berbagai pihak!
Hanya cincin penyimpanan, Fang Ping mendapatkan sekitar 20 keping.
Sumber daya 20-an triliun yuan, kalau dibagi rata juga tidak banyak.
Fang Ping melirik data, lalu menatap rekan-rekannya.
Kong Lingyuan, Li Deyong, Fang Yu, Jiang Yuanhua...
Pejuang Tiongkok yang tersisa tak ada yang lemah, tapi sebagian besar elit mereka sudah mundur.
Wu Chuan, Wu Kuishan, Tian Mu, Li Changsheng...
Mundurnya para pejuang top ini membuat kekuatan Fang Ping terkikis drastis.
Selain kontingen Tiongkok, masih ada peringkat 30 besar Daftar Puncak dari Surga Para Dewa, serta Su Yunfei dari Kota Zhenxing...
Wang Hanyue telah pergi bersama para korban!
Fang Ping tahu isi hatinya. Sebenarnya Wang Hanyue masih bisa bertarung, tapi tanpa Wang Ruobing di sisinya, semangatnya mungkin pupus.
Fang Ping tak berkomentar. Langit Long Bian sebelumnya telah berkontribusi besar - lebih dari separuh dari 10-an pejuang mereka gugur.
Di tahap ini, saat Wang Hanyue memilih pergi, dia pun tak menghalangi.
Masih ada Jiang Kui, Yuxuzi, Xu Bing dan beberapa lainnya.
Hong Ji yang luka-lukanya sangat parah telah mundur dari Tanah Pertempuran Raja.
Beberapa Tianwaitian lainnya mengalami banyak korban, yang tersisa tidak banyak. Xuan Hua dari Surga Xuan De nyaris tewas. Kali ini rombongan Surga Xuan De juga mengalami korban berjatuhan. Xuan Hua memutuskan berhenti merebut harta karun dan telah meninggalkan lokasi ini.
Di pihak Fang Ping, jumlah pejuang masih cukup banyak.
Meski jumlah personil hanya sekitar 70-an, hampir 40 di antaranya masuk dalam Daftar Puncak.
Andai bukan karena luka-luka parah, mereka bisa menjadi pasukan tempur yang sangat kuat.
Setelah mengamati sejenak, Fang Ping melakukan transmisi suara ke beberapa petarung Tiongkok: "Nanti akan kuberikan materi abadi untuk pemulihan diam-diam! Saat menghadapi petarung liang bumi, tetap berpura-pura terluka dan awasi ketat Di Hao cs! Aku akan menangkap mereka saat sedang mengendalikan Tanah Pertempuran Raja!"
Para penerima transmisi suara tetap menjaga ekspresi netral.
Sebenarnya ini agak mengejutkan bagi mereka.
Semua paham, Fang Ping seharusnya sudah kehabisan materi abadi-nya. Jika tidak, pasti sudah menolong yang terluka sebelumnya.
Tapi nyatanya, Fang Ping masih punya cadangan.
Pemulihan diam-diam lalu serangan mendadak... ini di luar perkiraan banyak pihak.
Di samping, Chen Qi justru familiar dengan strategi ini.
Dulu di luar Surga Xuan De, Fang Ping menggunakan taktik serupa. Chen Yaozu cs memanfaatkan momentum untuk menjebak kelompok Feng Jiucheng.
Fang Ping melakukan transmisi suara beberapa kalimat, lalu cepat-cepat berkata: "Terutama Di Hao, ada sesuatu di pelukannya! Sepertinya bisa mengendalikan perubahan di Tanah Pertempuran Raja. Nanti, aku, Lelaki Kong, dan Senior Su bertiga bekerja sama. Aku yang bertanggung jawab mengendalikannya!
Lelaki Kong bertugas mencegahnya, Senior Su menyerangnya!
Bagaimanapun juga, harta karun di pelukannya harus direbut!
Dengan benda ini, kita baru bisa mengambil inisiatif. Sekarang ada lebih dari 300 petarung liang bumi. Jika tidak menguasai medan, kita harus pulang kembali daripada mati sia-sia!"
Beberapa orang tidak berkomunikasi lewat transmisi suara, hanya mengangguk nyaris tak terlihat.
Saat ini, jika mereka tidak bisa menaklukkan petarung liang bumi, tidak ada pilihan selain mundur.
Tapi sudah sampai tahap ini, tak ada yang rela menyerah.
Setelah menyusun strategi, mereka melanjutkan pencarian pasukan liang bumi.
……
Bersamaan itu.
Di lokasi berjarak ratusan li dari mereka.
Qi Huanyu dan rombongan akhirnya bertemu dengan bala bantuan yang masuk!
Begitu melihat para pengawal, Qi Huanyu langsung lega. Anggota lain dalam barisan juga serentak menghela napas panjang.
Pertempuran telah mencapai tahap memprihatinkan dengan korban berjatuhan. Fakta bahwa mereka belum stres menunjukkan kekuatan kehendak luar biasa.
"Ketua Kuil!"
Di pihak bala bantuan, beberapa anggota Kerajaan Takdir Surgawi terkejut dan tercengang!
Bagi mereka, Qi Huanyu adalah simbol ketakterkalahan!
Tapi saat ini, keadaannya sangat mengenaskan!
Rambut panjangnya terpotong, dan tidak terlihat pulih.
Zirah perangnya compang-camping penuh goresan golok, bukti pertempuran sengit sebelumnya.
Yang krusial adalah, dari begitu banyak orang yang masuk, saat ini yang tersisa hanya segini!
500-600 pejuang, korban yang begitu parah membuat bala bantuan tergetar.
Qi Huanyu mengabaikan mereka, setelah bergabung dengan orang-orang ini dia legah dan cepat berkata: "Lao Fu butuh pemulihan luka, butuh sedikit waktu! Tapi Fang Ping dan pasukan Kuil Dewa mungkin masih memburu kita! Ingat, jika bertemu mereka... bunuh Di Hao dulu!"
Perkataan ini membuat banyak yang terkejut.
Bala bantuan yang tidak paham, bersama rombongan yang dievakuasi, seorang Ketua Kuil Kerajaan Tumbuhan Surgawi mengerutkan kening: "Ketua Qi, membunuh Fang Ping dulu baru benar! Setiap kecelakaan selalu karena Fang Ping!"
Qi Huanyu mengerutkan kening: "Di Hao membawa harta karun pengontrol perubahan lokasi. Sebelumnya kita dipindahkan karena ulah Di Hao! Saat ini kita punya keunggulan mutlak! Tapi begitu pasukan terpisah, kemungkinan besar kita akan kalah lagi! Baru setelah Di Hao mati dan harta karun direbut, kita bisa mengambil inisiatif!"
Penjelasan ini membuat yang hadir paham.
Qi Huanyu setelah berpikir menambahkan: "Hati-hati semua, Di Hao mungkin masih punya persiapan cadangan! Kukabarkan gerbang domain lain sudah tertutup, hanya Domain Jenderal Dewa yang masih terbuka - jelas ini sengaja!"
"Mereka berani memasukkan kita, mungkin masih ada jebakan. Kalo nggak, sebelumnya pasukan Kuil Dewa takkan bekerja sama dengan kita."
"Pasukan Kuil Dewa mungkin benar-benar hampir punah, tapi..."
Qi Huanyu bersuara berat: "Raja Sejati mereka belum tentu sudah mati semua! Di Hao turun level, yang lain mungkin tidak! Semua harus waspada! Raja Sejati di sini belum tentu kuat, tapi mereka ancaman besar. Begitu semua meledakkan kekuatan inti, akan mengacaukan energi inti dan menyerang Raja Sejati... Jika mereka lari ke kerumunan orang, itu sangat berbahaya!"
"Raja Sejati mati bersama kita?"
Beberapa orang terkejut, "Masak sampai segitunya?"
Bahkan jika ada Raja Sejati di bawah Dua Raja, menurut mereka intervensi baru akan terjadi setelah Tanah Pertempuran Raja hancur.
Musuh mereka adalah pejuang Raja Sejati dari pasar luar.
Pantaskah mati bersama sekelompok petarung level rendah di sini?
Qi Huanyu bersuara berat: "Harus waspada! Jika ada pejuang Dua Raja yang sudah di ujung hayat, mereka mungkin nekat. Lao Fu terus menilai kekuatan Dua Raja - skenario ini sangat mungkin terjadi!"
"Baik!"
Yang hadir segera menyahut. Qi Huanyu tidak bicara lagi, mulai menyembuhkan luka di bawah pengawalan.
Semua tidak terburu-buru atau mendesak.
Mereka justru cemas jika kekuatan Qi Huanyu tak pulih ke puncak.
Di Hao, Fang Ping, Kong Lingyuan...
Banyak petarung kuat harus dihadapi Qi Huanyu.
Jika Qi Huanyu tidak terluka oleh Fang Ping hingga tak bisa bertarung maksimal, Benua Dewa takkan menderita kerugian parah dengan banyak korban jiwa.
……
Tanah Pertempuran Raja kini mulai tenang.
……
Di luar Tanah Pertempuran Raja.
“Seperti sebelum datangnya badai.”
“Zhang Tao menunggu dengan tenang, meski sesekali melirik ke arah Penghubung.”
“Petarung level delapan, belum juga keluar.”
“Apa yang dilakukan orang-orang Gunung Wangwu?”
“Tapi mereka belum mati!”
“Nama-nama itu masih tertera di prasasti.”
“Di kerumunan, Wang Hanyue terlihat gelisah.”
“Tiba-tiba Zhang Tao menatap kehamparan kosong. Sekejap mata, kehampaan retak. Long Bian Tian Di dengan rambut putih salju melayang keluar.”
“Menatap Wang Hanyue, berkata perlahan: 'Di mana Su Bing?'”
“Masih di dalam Makam Para Dewa, dibawa kabur oleh orang Wangwu...”
“Sampah!”
“Long Bian kesal, mengumpat. Tanpa basa-basi, tinjunya menghujam kehamparan kosong!”
“Krak!”
“Ruang hampa pecah berantakan!”
“Kaisar Qinglian muncul di lokasi!”
“Long Bian Tian Di tak banyak bicara. Pedang panjang di tangannya membelah jagad raya, aura Bunuh mengkristal!”
“Ekspresi Kaisar Qinglian berubah-ubah sambil terus mundur: 'Long Bian... Apa maksudmu?'”
“Menangkapmu! Jika putriku celaka, kubunuh kau lalu gempur Wangwushanmu! Jangan kira aku takut pada nenek sihir itu! Peristiwa ribuan tahun lalu, jangan sangka aku tak tahu dalangnya!”
“Perang Utara-Selatan zaman dulu, semua detailnya kukuasai!”
“Hanya karena masih ada ikatan lama, kami tak mau membuka kedok!”
"Sementara melancarkan serangan, Kaisar Long Bian berkata dengan dingin: 'Qing Lian, kau hanya seorang pelayan, berani menyandang gelar Dewa! Bahkan berani menyentuh putri Long Bian-ku! Menyerahlah, atau aku tak akan menahan diri dan langsung mengeksekusimu!'"
"Kurang ajar!"
Kaisar Qinglian menggelegar!
"'Kurang ajar?' Majikanmu yang pantas bicara begitu, kau... belum layak! Anjing yang mengandalkan kekuatan majikannya! Sebelum majikanmu gila, dia masih bisa diajak bicara. Tak kusangka pelayan-pelayannya lebih sombong dari majikannya! Saat aku menyandang gelar Dewa, majikanmu datang memberi selamat tanpa sepatah kata kasar!"
Rambut Kaisar Long Bian semakin memutih seperti salju.
Serangannya semakin mematikan.
Ruang kosmos remuk menjadi kehampaan.
Retakan-retakan hitam menyapu, memaksa Kaisar Qinglian terus mundur sambil terus mengaum.
Kaisar Long Bian mengabaikan semua ini. Pedangnya menyambar rambut hitamnya: "Suruh anak buahmu keluar! Atau hari ini kuhabisi nyawamu!"
"Keterlaluan!"
Kaisar Qinglian menggeram dengan wajah membeku: "Ling Xiao menyelamatkan putrimu, tapi kau malah menyerangku..."
"'Aku'? Kau ini siapa sampai berani menyebut diri '' di hadapanku?"
Kaisar Long Bian tak menunjukkan belas kasihan: "Aku sudah tahu semua kebusukan ini! Ambil Relik Suci Fang Ping, selesaikan transaksi! Mengapa putriku belum muncul dengan aura yang melemah?"
"Qing Lian, jangan kau paksa aku!"
“Jika luka Su Bing baru sembuh, begitu kambuh lagi kali ini, aku toh sudah tak lama hidup. Nanti, meski tak bisa musnahkan pihak Wangwumu, paling tidak kalian akan menyesal!”
“Suruh orang keluar, aku tahu kau bisa melakukannya!”
“Jangan bermimpi! Ling Xiao dan yang lain masih punya misi...”
“Huh!”
Long Bian Tian Di menyeringai, “Masih cari mayat? Cari apaan! Majikanmu sudah gila, kau juga ikut gila? Dua orang di dalam itu dulu cuma menipu kalian, masa percaya! Berkali-kali ditipu, tolol!”
Ekspresi Kaisar Qinglian berubah-ubah, bicara dingin: “Ada yang melihat langsung! Dia tidak mati, masih hidup!”
“Masih hidup?”
Long Bian Tian Di kembali menebaskan pedang, membuat tangan kanannya berdarah, berkata acuh: “Hidup apaan! Sudah mati sejak alam dewata hancur! Statusnya apa? Kalau benar hidup, kenapa tak bertindak sampai sekarang? Dulu, Mo Wenjian turun gunung sudah memanfaatkan pihak Wangwumu, sekarang masih tertipu lagi, bodoh level dewa!”
Kaisar kuno ini sepertinya tahu banyak hal.
Di samping, Zhang Tao menikmati keributan, berketa sambil tertawa: “Ada hubungan lagi dengan Mo Wenjian?”
Long Bian Tian Di kali ini tak menyembunyikan, mendengus: “Mo Wenjian sanggup bunuh begitu banyak Kaisar? Pasti ada yang bantu diam-diam! Siapa pelakunya, Qinglian mungkin lebih tahu dariku!
Mo Wenjian, juga brengsek. Benarkah dia reinkarnasi orang itu? Penerus resmi? Murid?
“Menurutku, ini semua hanya keinginan sepihak kalian saja!”
Kaisar Qinglian berdiam diri!
Zhang Tao tersenyum lagi: "Sepertinya aku mulai mengerti. Pemilik Gunung Wangwu adalah perempuan! Suami pihak lain mati saat alam dewata punah, lalu ada yang memakai identitas pria ini untuk melakukan banyak hal besar!"
“Tidak sepenuhnya salah!”
Long Bian Tian Di mencemooh: "Long Bian, berani-beraninya kau mengoceh sembarangan!"
“Lao Fu mengoceh sembarangan?”
Long Bian Tian Di mendengus: "Yang kukatakan adalah fakta! Dalam pertempuran Dinasti Suci Kaisar Bumi, seseorang sudah memanfaatkan majikanmu! Di pertempuran Makam Para Dewa, masih dimanfaatkan! Saat Mo Wenjian muncul ribuan tahun lalu, dimanfaatkan lagi!
Tiga kali... Tiga kali kalian tetap memaksakan keinginan sepihak, lebih baik tertipu, mengira diri tak terkalahkan di dunia, pikir tak ada yang bisa mengalahkan kalian?
Masih berkhayal ini masih era alam dewata, dia masih..."
“CUKUP!”
Qinglian meledak, serangannya menciptakan kekosongan, darah menetes dari tangannya: “Kau memaksa Guru turun tangan?”
Ekspresi Long Bian Tian Di berubah, lalu menyeringai: “Jika putriku tidak muncul, biarlah dia turun tangan! Tanpa perlu dia, Lao Fu akan membantai Gunung Wangwu dan memberitahunya langsung bahwa orang itu sudah lama mati, mati tanpa kuburan!
Kalian tak berani bicara, tak mau dia melihat realita, biar kuyang yang katakan!
Dan, Mo Wenjian hanyalah gigolo yang dia biayai. Lao Fu tak takut mengungkapkan ini untuk menyadarkannya, agar dia tahu bahwa di dunia ini, tak semua orang mau menghargai harga dirinya!”
“CUKUP!”
Pada saat itu, sebuah bayangan samar terpampang, Gong Yu Zi dengan sorot mata dingin dan tajam berseru pendek: "Long Bian, Lao Fu menghormatimu sebagai senior, sebelumnya sudah kubiarkan, tapi saat ini mengatakan hal-hal ini, tidakkah kau merasa keterlaluan?"
Long Bian Tian Di tersenyum dingin: "Keterlaluan? Apakah ribuan tahun lalu Mo Wenjian pergi ke Gunung Wangwu untuk menjual diri? Jika bukan karena ini, dari mana keyakinannya untuk menyingkirkan para Kaisar! Jangan kira Lao Fu tidak tahu!"
Begitu kata-kata ini terlontar, Zhang Tao dengan ekspresi penuh skandal terkikik: "Ada hal seperti ini? Kaisar Long Bian, asli atau palsu?"
"Asli!"
Long Bian Tian Di baru saja hendak berbicara lagi, tiba-tiba Raja Penahan juga muncul.
Raja Penahan tersenyum tipis: "Hal-hal yang tak berdasar ini, usiamu sudah tak muda lagi, jangan asal bicara! Mo Wenjian hanya mengakui istri gurunya, sayangnya bukan yang dari keluarga Gong Yu Zi..."
Gong Yu Zi berekspresi wajah pucat!
Raja Penahan kembali tertawa: "Ngomong-ngomong, jika berteriak di Gunung Wangwu bahwa guru Mo Wenjian adalah Gong Yu Zi, istri gurunya adalah dia, Gong Yu Zi dan dia punya hubungan gelap... hehe, mungkin ada adegan menarik! Wanita itu sekarang agak gila, bisa-bisa benar-benar keluar membunuh, mencari Gong Yu Zi untuk bertarung mati-matian!"
"Raja!"
Saat ini, Kaisar Qinglian meledak dalam kemarahan: "Qinglian menghormati Raja, tapi bukan berarti Raja bisa bertindak sewenang-wenang!"
Raja Penahan tersenyum sumringah: "Kalau begitu jangan banyak cakap, Lao Fu juga malas membicarakan skandal ini! Suruh muridmu keluar! Berani sekali, bukankah sebelumnya sudah kukatakan agar anak buahmu merawat mereka? Tapi malah merawat sampai perlu Relik Suci untuk menebus nyawa?"
"Berapa banyak Relik Suci yang dimiliki Gunung Wangwu-mu? Sekarang sampai sombongnya tidak menganggap Relik Suci berharga lagi?"
"Pria yang menjadi pasangannya sudah mati, mati ya sudah. Apakah harus membuat seluruh dunia menjadi tumbalnya?"
"Sembilan penguasa dan empat dewa saja sudah tewas, siapa yang tidak pantas mati?"
Raja Penahan tertawa pendek, melanjutkan: "Sebenarnya, pihak Wangwu dan aku masih bisa dianggap keluarga sendiri, tak perlu begini! Cepat, suruh orangmu mengeluarkan yang lain dan kembalikan Relik Suci, maka urusan ini selesai!"
Kaisar Qinglian wajahnya dipenuhi amarah, bergumam: "Relik Suci ini diberikan Fang Ping sendiri, bukan direbut paksa Ling Xiao. Mengapa Tuan Raja bersikap seperti ini?"
"Aku melakukan ini demi kebaikan kalian."
Raja Penahan menghela napas: "Tidak tahu diri! Menyelamatkan orang itu tak masalah, setidaknya masih bisa dianggap berutang budi. Tapi harus menyita Relik Suci-nya, apalagi saat keadaan genting, bukankah ini mencari masalah?"
"Benar-benar mengira beberapa orang memiliki Watak yang begitu lapang?"
"Relik Suci diberikan padamu, sekarang santai saja. Tapi di masa depan... jika ada sedikit perselisihan, itu akan diperbesar sepuluh kali lipat!"
"Saat pertempuran, menyita Relik Suci-nya baru mau menolong, ini kan disebut menambahkan batu ke sumur kering?"
"Yang krusial, orangnya belum juga dikeluarkan... Jika terus begini sampai ada yang mati lagi, pihak Gunung Wangwu..."
Raja Penahan menggelengkan kepala, mendesah: "Lao Fu benar-benar tulus untuk kalian. Jika tidak, selama ribuan tahun, Lao Fu takkan terus menjaga pintu energi untuk kalian. Ini semua karena khawatir ada orang-orang tak tahu diri yang terus mengganggunya."
Ekspresi Kaisar Qinglian berubah-ubah berkali-kali!
Lama kemudian baru berkata: "Baik! Aku akan menyuruh Ling Xiao keluar. Tapi soal Relik Suci... sejak diberikan ke Gunung Wangwu, mungkin Raja tak berhak merebutnya!"
Raja Penahan berkata datar: "Terserah kalian! Sebilah Relik Suci compang-camping saja, paling hanya sedikit membantu level Dewa. Dulu kucing liar itu entah di sudut mana mengumpulkan segunung Relik Suci rusak. Kalian harus pikir-pikir, mau mengambil barang si kucing atau tidak."
Sampai di sini, Raja Penahan tergugah: "Selalu ada yang ingin menjebak kucing itu, mencuri Relik-nya... Konsekuensinya, tanggung sendiri! Pertempuran di alam dewata dulu, hanya Kucing Liar yang selamat. Benarkah itu kecelakaan? Segerombolan idiot yang cepat atau lambat akan memakan buah pahit sendiri!"
Raja Penahan berhenti bicara, menatap Long Bian: "Berhentilah! Jika terus bertarung, umurmu tinggal beberapa hari lagi! Apalagi dia sudah tak berdaya. Kekuatan majikannya jauh di atasmu. Sekarang dia hanya kesurupan. Kalo nggak, kekuatannya 30% lebih kuat..."
Long Bian Tian Di diam seribu bahasa. Menarik kembali kekuatan, lalu menatap Raja Penahan: "Aku mulai mengingatmu!"
"Ingat atau tidak, sama saja!"
Raja Penahan masih datar: "Tak perlu banyak bicara. Masa lalu sudah terkubur, dunia terus berubah. Siapa lagi yang peduli dengan peristiwa ribuan tahun lalu."
"Long Bian Tian Di mengangguk halus, membuka mulut, \"Kalau Raja sudah bicara, Lao Fu akan berikan Raja 'harga diri' ini!\""
Zhen Tian Wang tersenyum tanpa bicara.
Saat itu, dari kehampaan, siluet pejuang kembali terwujud - Ping Yu Tian Di!
Kaisar Kuno ini menatap Zhen Tian Wang, perlahan berkata, \"Raja, di mana Mo Wenjian?\""
\"Kau tanya aku?\""
\"Ribuan tahun lalu, sepertinya kau pernah kontak dengan Mo Wenjian...\""
\"Urusank dengan siapa perlu kau ikut campur?\""
Zhen Tian Wang berkata dingin, \"Ping Yu, jangan coba-coba menjebak Lao Fu! Bawahanmu berani menghadapi manusia, cepat atau lambat akan ada yang membalaskan!\""
\"Raja pikir Lao Fu takut?\""
\"Mungkin saja!\""
Zhen Tian Wang tertawa, \"Jangan pedulikan aku. Orang tua seperti ini sudah hidup lama, apa lagi yang belum jelas? Tidak seperti pemuda-pemudi yang gampang emosi, siapapun lawannya pasti dibunuh!\""
Setelah melemparkan kata-kata ini, Zhen Tian Wang kembali menghilang.
Saat ini, banyak orang menatap Zhang Tao - inikah pemuda yang dimaksud Raja?
Zhang Tao tersenyum tanpa bicara: Jangan salah sangka, bukan aku.
Aku sudah tua!
Ada pemuda sejati di sana yang benar-benar muda.
Kalian semua hidup lebih lama, biarkan Zhang Mo bertahan beberapa tahun lagi, lihat apakah bisa mencapai hari itu!
