Gedebuk!
Suara gemuruh guntur menggema.
Langit runtuh, bumi terbelah!
Kilatan darah yang baru saja buyar, kini semakin pekat.
Di langit berdarah, sebuah jalan utama yang suram terpampang, dalam sekejap mata hancur lebur - jalan utama runtuh!
Lagi-lagi seorang dewa sejati runtuh!
Sekeliling, sunyi yang mencekam.
Perang Level Puncak belum dimulai, dua pejuang telah tumbang!
Jalan utama yang pecah berarti pihak lawan adalah dewa sejati asli, bukan seperti Ling Xiao dan Di Hao yang telah jatuh realm!
Yang disebut jatuh realm adalah ketika jalan utama kembali tersegel, barulah disebut jatuh realm.
Kini, jalan utama yang pecah berarti dewa sejati yang mati itu jalan utamanya benar-benar terbuka lebar.
"Huh! Dewa sejati... sepertinya juga tak lagi berharga."
Di kerumunan, seseorang mencemooh. Tak perlu ditanya, pasti dari pihak manusia.
Dalam waktu singkat, dua dewa sejati berturut-turut tumbang.
Saat ini, beberapa pejuang dewa sejati yang lemah mulai gentar.
Hari ini akan ada pertumpahan darah!
Tanah Pertempuran Raja bahkan belum dihancurkan!
……
Kejauhan.
Raja Gunung Datar wajahnya dipenuhi ketakutan!
Ini baru pasukan Jenderal Dewa yang masuk, sudah menyebabkan dua Raja Sejati tumbang?
Lalu jika Tanah Pertempuran Raja hancur, bukankah lebih banyak lagi yang akan mati?
Raja Gunung Datar memandang sekeliling. Saat ini, banyak pejuang terlihat tenang, seolah sudah terbiasa.
"Kebiasaan…… adalah ekspresi yang mengerikan!"
Ini berarti, kali ini para pejuang top ini memiliki pikiran untuk membunuh, memiliki keinginan untuk melihat pejuang level tinggi runtuh.
Raja Gunung Datar menyelinap pandang ke arah Raja Militer dan rombongannya, pada mereka terpancar senyum mencemooh yang membuatnya merinding.
Melirik Raja Perintah, sang raja juga tersenyum tipis, senyuman yang semakin mendinginkan hatinya.
Raja Feng dan Raja Hua sama-sama menunjukkan sikap dingin yang ekstrem!
Memandang Li Zhu, dia terus batuk seolah-olah mau mati, tapi Raja Gunung Datar seakan melihat sesuatu yang berbeda - meski batuk parah, ekspresi Li Zhu tetap datar seolah keruntuhan Raja Sejati bukan masalah!
"Kita adalah Raja Sejati... mitos! Mengapa di mata orang-orang ini, kita seolah bisa mati kapan saja, mati sia-sia?"
Raja Gunung Datar gemetar ketakutan. Para pejuang top hari ini telah mempersiapkan keruntuhan Raja Sejati, tapi dia tidak!
Dia tidak ingin mati!
Secara refleks Raja Gunung Datar menoleh ke Raja Huai, pejuang Raja Sejati yang lemah itu!
Tapi pandangan ini justru membuat hatinya semakin beku.
Raja Huai, saat ini juga tenang luar biasa, menatap langit dengan tatapan penuh pertanyaan dan kekhawatiran, tapi sama sekali tanpa rasa takut!
Melirik Raja Bambu, Raja Serigala Hijau...
Semua pejuang Raja Sejati yang ikut perang itu tanpa pengecualian - beberapa menunjukkan perubahan ekspresi, beberapa tetap dingin membatu, seolah semua tahu sesuatu.
"Mereka semua tahu sesuatu, sementara aku... tidak tahu apa-apa!"
Sorot mata Raja Gunung Datar kosong, "Apakah aku masih Raja Sejati?"
"Orang-orang ini, sepertinya semua tahu informasi internal, seperti siapa yang mati, tapi dia benar-benar tidak tahu."
"Bahkan ketika beberapa pejuang sebelumnya membicarakan zaman kuno, dia tidak mengerti banyak."
"Apa itu Empat Dewa, Delapan Raja..."
"Dia sama sekali tidak tahu!"
"Semua punya rencana jebakan sendiri, hanya aku yang tidak tahu apa-apa, pantas mati!"
Raja Gunung Datar ingin kabur, tapi saat ini tidak bisa melarikan diri.
"Dia tidak berani kabur!"
"Para Raja Sejati Benua Dewa semuanya ada di sini. Jika dia kabur, mungkin akan memicu permusuhan semua orang. Raja Perintah dan yang lain demi menstabilkan moral pasukan, bisa saja menjadikannya tumbal!"
"Harus bagaimana?"
"Apa yang harus aku lakukan!"
Hati Raja Gunung Datar dipenuhi kegelisahan!
Dia takut mati, tidak ingin mati, masih muda. Mencapai tingkat Raja Sejati juga belum lama.
"Aku hanya ingin tenang-tenang menjadi penguasa wilayah, menjadi Raja Jalan Sejati di Domain Gunung Datar. Kenapa selalu ada masalah ini mencariku! Orang-orang ini, masing-masing merencanakan sesuatu, hanya aku yang bodoh, sama sekali tidak tahu..."
Raja Gunung Datar mengumpat marah dalam hati!
Dia merasa hari ini akan terjadi masalah besar!
Tidak, sudah terjadi.
Ratusan pejuang level tinggi telah tewas, dua Raja Sejati sudah mati. Ini sepertinya baru pemanasan, berapa banyak Raja Sejati yang akan mati hari ini?
"Apa yang sebenarnya harus kulakukan?"
Kekhawatiran menggerogoti hati Raja Gunung Datar.
Dia khawatir hari ini jika lengah sedikit, dirinya akan runtuh. Ini bukan kekhawatiran tanpa dasar. Begitulah nasib orang lemah, siapa suruh dia lemah.
Di antara ratusan Raja Sejati yang hadir, mungkin dia bukan yang terlemah, tapi 10 besar terendah mungkin cukup akurat.
"Para Dewa level yang disebut-sebut itu, mungkin tidak butuh waktu lama untuk membunuhnya."
"Seperti Raja Militer yang kuat itu, membunuhnya mungkin hanya butuh delapan atau sepuluh jurus saja."
Raja Gunung Datar memandang sekeliling, menatap ke arah faksi manusia, lalu cepat-cepat mengalihkan pandangan. Di wilayah ini ada Raja Sejati level rendah, tapi dia tidak berani bertarung dengan orang-orang ini. Mereka gila, tidak peduli nyawa!
Melihat ke arah faksi Benua Dewa, ini adalah sekutu sendiri, dia juga tidak bisa turun tangan.
Dari kehampaan, para petarung kuat dari Tianwaitian dan pulau-pulau immortal di laut lainnya membuat jantung Raja Gunung Datar berdebar hanya dengan melihatnya.
"Daerah-daerah ini mengirim lebih banyak Dewa level daripada Raja Sejati!"
"Lalu nanti aku harus mencari siapa untuk bertarung?"
Di dalam hati, Raja Gunung Datar dipenuhi kepahitan. Dia bahkan tidak bisa menemukan lawan. Siapapun akan dia anggap berbahaya.
"Bagaimana jika... aku mencari petarung Jenderal Dewa untuk bertarung?"
Raja Gunung Datar ragu-ragu. Ini terlalu memalukan!
Tapi untuk menyelamatkan nyawanya, mungkin dia harus mencoba.
"Ling Xiao dari Gunung Wangwu, Jiang Kui dari Gunung Weiyu... Aduh pusing! Senior mereka semua petarung kuat, level Dewa. Lagipula belum tentu saling bermusuhan. Susah untukku turun tangan!"
"Satu-satunya yang mungkin bermusuhan adalah Tanah Kebangkitan..."
"Banyak yang telah pergi dari Tanah Kebangkitan. Apakah aku harus menghadapi yang lain?"
"Tapi jika membunuh petarung kebangkitan, Raja Militer pasti akan menjadi gila..."
Raja Gunung Datar benar-benar bimbang!
Jika membunuh, dia takut Raja Militer akan menantangnya duel dan dia bisa terbunuh.
Jika tidak membunuh, sebagai Raja Sejati yang hanya membunuh beberapa Jenderal Dewa, bukankah ini jelas-jasad mengulur-ulur?"
"Raja Perintah aja bisa nuntut dia ngitung-ngitung!"
"Aduh, kalo ada yang setengah langkah Raja Sejati kayak Qi Huanyu, aku boleh lah duel sama dia. Menang tipis-tipis, nggak bisa bunuh lawan tapi diri sendiri nggak cedera, sekalian dapet lawan latihan..."
Di hati Raja Gunung Datar, rencana ini bagus, tapi ada rasa penyesalan.
Kong Lingyuan yang peringkat ketiga aja nggak sanggup.
"Sayang Zhao Xingwu udah naik level, kalo nggak aku bisa tarung sama dia."
Artinya, Zhao Xingwu yang udah ini nggak mau diajak berantem.
Waktu masih di realm Jenderal Dewa aja udah kuat banget, apalagi sekarang tingkat pemahamannya udah stabil. Bisa jadi lebih kuat dari aku. Lawan yang lebih kuat dari diri sendiri? Nggak berani, takut mati.
Raja Gunung Datar galau!
Udahlah, nanti lihat lagi. Kalo nggak bisa, cari aja Raja Sejati baru di Tanah Kebangkitan kayak Zhang Weiyu atau Chen Yaozu buat duel.
Kali ini Benua Dewa datengin banyak Raja Sejati. Ntar mungkin dikeroyok ramai-ramai.
Jadi lebih gampang.
Belum lagi Dua Raja masih belum muncul.
Kalo anak buah Dua Raja ada yang setengah langkah Raja Sejati, aku boleh coba turun tangan.
Tapi kalo Raja Sejati... lupakan!
Pasukan Dua Raja itu banyak sisa Dinasti Demon Emperor yang dulu berperang di tiga alam. Kekuatannya luar biasa, aku nggak berani cari mati.
Melihat sekeliling, Raja Gunung Datar tiba-tiba merasa tak berdaya.
"Aku nggak seharusnya ke sini!"
Mending dari dulu cari tempat sepi, tutup gerbang kematian total biar orang nggak bisa nemuin, baru keluar pas perang udah selesai.
Pikiran Raja Gunung Datar campur aduk.
Saat ini, bagaimana perasaan yang lain di hati mereka, tak ada yang tahu.
Bayangan samar Taois Angin-Awan tak lagi bergetar, namun hatinya dipenuhi sensasi tak terdefinisi.
Ming Yue Mati!
Pertama Tanpa Wajah, kemudian Ming Yue.
Empat Dewa Utama, dua orang telah tewas!
Siapa sebenarnya yang membunuh?
Tujuh puluh dua Dewa Utama di masa lalu, banyak yang telah gugur dalam beberapa tahun terakhir. Sempat dikira kehadiran Empat Dewa Utama ini akan memperkuat Gereja Dewa, tapi siapa sangka dua orang malah tewas sebelum sempat bertugas.
Raja Penahan selama ini diam-diam telah menyingkirkan banyak Dewa Utama, beberapa juga gugur dalam jebakannya di Laut Pahit.
Dalam pencarian reruntuhan terpenting alam dewata, Makam Langit, beberapa Dewa Utama lagi gugur.
Dari tujuh puluh dua Dewa Utama, berapa yang akan tersisa di akhir?
Taois Angin-Awan menatap ke arah Tanah Pertempuran Raja, perasaannya semakin tidak menentu.
Akankah Dua Raja yang baru menyelesaikan retret mereka akan mencapai kesepakatan dengan Gereja Dewa seperti dulu?
Sebelumnya saat Gereja Dewa mengirim pasukan masuk, Dua Raja tak menampakkan diri.
Apakah mereka masih dalam tidur panjang, atau tak berniat melanjutkan kerja sama?
Siapa yang berdiri di belakang Raja Perintah?
Dua Raja menduga Raja Perintah adalah bidak Gereja Dewa, tapi Taois Angin-Awan tak berpikir demikian karena Raja Perintah tak terkait dengan Gereja Dewa - ada pihak lain di belakangnya.
Ada juga Li Zhu!
Milik siapakah Li Zhu sebenarnya?
Raja Qian?
Memasukkan Li Zhu ke dalam 10 besar Daftar Dewa bukan karena benar-benar tahu kekuatannya, tapi berdasarkan jejak samar yang berhasil dirunut.
Termasuk beberapa kabar yang dibocorkan oleh orang-orang di kediaman pangeran sejati lainnya.
“Tuan Pelindung mengatakan, Li Zhu seharusnya menyembunyikan kekuatan. Apakah Li Zhu adalah orang Raja Qian?”
Kuncinya, Raja Qian terlalu misterius. Sudah beberapa kali diuji, tapi belum bisa dipastikan apakah dia benar-benar Raja Qian dari Delapan Raja.
Jika benar, itu akan jadi lebih bermasalah!
Pemimpin Delapan Raja, itu adalah Raja Qian!
Raja Qian, di masa lalu dijuluki sebagai entitas yang hanya berada di bawah Dewa!
Sembilan penguasa dan empat dewa, kemudian Dewa, baru disusul Delapan Raja.
Orang-orang inilah yang benar-benar berada di puncak tiga alam!
Ada juga Raja Militer, Raja Penahan, termasuk daerah seperti Gunung Wangwu...
Taois Angin-Awan semakin pusing memikirkannya!
Situasi saat ini justru lebih rumit dibanding ribuan tahun lalu.
Ribuan tahun lalu, sebagian besar orang berada di permukaan.
Tapi sejak Perang Utara-Selatan meletus, banyak pejuang kuat menyembunyikan diri, situasi semakin kompleks.
“Apakah Chang Qingzi dan Manusia Beruang tidak akan celaka lagi?”
Taois Angin-Awan mulai khawatir. Kekuatan Gereja Dewa terus berkurang belakangan ini. Jika empat dewa sejati lagi runtuh... Bukan masalah dewa sejati, tapi Pintu Semua Makhluk!
Pintu Semua Makhluk, jika diantar oleh empat dewa sejati masih aman.
Tapi jika jatuh ke tangan orang lain, belum tentu bisa direbut kembali!
“Perselisihan internal?”
“Atau ulah orang-orang seperti Qi Huanyu?”
“Atau... Fang Ping?”
Saat ini bahkan Taois Angin-Awan tak bisa menghindar memikirkan Fang Ping. Meski sebelumnya dinilainya kekuatan Fang Ping paling hanya sekitar kekuatan 10 besar Daftar Puncak.
“Tapi bagaimana Fang Ping berhasil membalikkan situasi, bagaimana dia bisa menyingkirkan begitu banyak Pejuang di liang bumi, ini masih menjadi pertanyaan baginya sampai sekarang.”
“Fang Ping...”
Taois Angin-Awan melirik prasasti yang kembali berdiri tegak.
Saat ini, orang-orang ini telah memasuki medan perang dimensi, beberapa situasi tidak dapat dikirim kembali, dia pun tidak tahu detail situasinya.
Tampaknya, kita harus menunggu mereka keluar dulu baru bisa tahu.
……
Medan perang dimensi.
Kehampaan bergetar.
Tidak terlalu jelas, Changshengzi yang sedang bertarung dengan Qi Huanyu sepertinya merasakan sesuatu, kemampuan spiritualnya dengan cepat menyebar, ingin menyelidiki situasi di altar.
Dia merasa gelisah!
Tapi Qi Huanyu saat ini sedang dilanda amarah, jadi tidak terlalu memperhatikan ini, sebelumnya sudah banyak getaran, mana sempat dia peduli.
Kini, Qi Huanyu mulai gegabah, semakin lama ditunda teknik serangan gabungan semakin melemah, sebentar lagi akan meredup.
Karena keduanya tidak mau mundur, mumpung masih ada waktu lebih baik langsung membunuhnya!
Maka, tombak panjang Qi Huanyu menyapu kehampaan sambil terus menerjang Changshengzi.
Saat harus bertarung, Qi Huanyu tidak akan ragu-ragu.
Gangguan ini membuat Changshengzi mengerutkan kening, untuk sementara sulit memindai situasi dalam radius 20 li.
Wuxian sepertinya masih ada, sedangkan Mingyue juga masih bertahan.
Tapi materi abu-abu yang menutupi, ditambah jarak yang jauh, indranya tidak begitu jelas.
Ditambah misteriusnya altar yang juga menghalangi penyelidikan, persepsinya semakin kabur.
“Seharusnya tidak masalah, Ming Yue adalah dewa sejati. Sekalipun aku menyerangnya, tidak mungkin sama sekali tidak ada reaksi...”
Chang Qingzi menghibur diri sendiri dalam hati, khawatir berlebihan.
Seorang pejuang level dewa, mana mungkin mudah runtuh.
Adapun getaran kecil di kehampaan tadi... Jangan-jangan pengaruh sebelumnya membuat tuan rumah di sini masih dalam proses kebangkitan?
Saat ini, Chang Qingzi langsung mengabaikan urusan di sana. Dia lebih khawatir dengan kebangkitan tuan rumah tempat ini!
Begitu bangkit, mereka pasti menghadapi masalah besar!
Di sini dulu setidaknya merupakan lokasi runtuhnya salah satu dari Tiga Puluh Enam Suci, terbentuk dari ruang dimensi asal pihak lawan.
Atau mungkin salah satu dari Delapan Raja!
Atau Empat Kaisar?
Sembilan Kaisar?
Bagaimanapun, siapapun itu, bukanlah musuh yang bisa dihadapi seorang dewa sejati seperti dirinya.
……
Chang Qingzi tidak memikirkan urusan di sini lagi.
Fang Ping menunggu di tempatnya sejenak, kembali terengah-engah.
Di atas kepala, butiran keringat menetes deras.
Saat ini, Fang Ping merasakan tubuhnya pegal-pegal. Barusan untuk membunuh Ming Yue, dia meledakkan kekuatan hingga batas maksimal, sampai sekarang masih merasa lemas.
Dengan membunuh Ming Yue yang mengurangi jumlah pejuang level dewa, hati Fang Ping sedikit lebih tenang.
Chang Qingzi dan kawan-kawan belum kembali, ini menandakan mereka belum menyadari.
“Laozi kali ini sudah membunuh dua dewa sejati!”
Dalam hati, Fang Ping tertawa puas!
Sekalipun kedua dewa ini sudah terkuras habis, tetap saja mereka dewa sejati. Bisa kubunuh, ini sungguh keajaiban!
Dengan santai merenggut cincin penyimpanan sisa-sisa Ming Yue, Fang Ping menyapu pandangannya, lalu kembali mengumpat dalam hati!
"Sama seperti Wumian!"
"Tidak, lebih licik daripada Wumian."
"Wumian setidaknya masih punya Senjata Dewa Kasta Sembilan, Mingyue malah tidak membawa senjata sama sekali. Di dalamnya justru berisi banyak baju perempuan, bahkan barang bekas pun tidak laku dijual!"
"Namun setelah melirik, sorot mata Fang Ping berkilat. Di dalam cincin penyimpanan Mingyue ternyata ada satu benda lain."
"Fang Ping mengeluarkannya dan menyapu pandangan, sepertinya ini buku!"
"Bukan, buku harian?"
"Perempuan ini juga suka mencatat?"
"Fang Ping menyusupkan kemampuan spiritualnya ke dalam buku kristal. Agak bingung, tapi untungnya sebagian besar menggunakan aksara Zhuan, bukan tulisan alam dewata. Masih bisa membaca sedikit."
"Tak lama kemudian, Fang Ping sepertinya mengerti apa ini!"
"Tanduk Bumi Raja Sejati - Wumian"
"Yin Bumi Raja Sejati - Mingyue"
"Iblis Bumi Raja Sejati - Renxiong"
"Kecerdasan Bumi Raja Sejati - Changqing"
“……”
"Fang Ping setengah menebak setengah mengira, akhirnya bisa membedakan aksara Zhuan ini."
"Daftar 72 Pejuang Dewa Sejati!"
"Urutan 72 Bintang Bumi?"
"Fang Ping teringat sesuatu. Meski tidak banyak terlibat, dia bukan tidak tahu sama sekali tentang hal-hal seperti ini."
"Dulu saat memahami situasi surga duniawi, dia pernah mempelajari dasar-dasarnya."
"Bintang Kecerdasan Bumi... peringkat 31 dari 72 Bintang Bumi. Bintang Tanduk Bumi, peringkat 54 dari 72 Bintang Bumi."
"Jantung Fang Ping berdebar, apakah peringkat diurutkan seperti ini?"
"Wumian hanya peringkat 54 di antara 72 Dewa?"
"Meski Fang Ping telah membunuh Wumian, tapi orang ini bukan dalam performa puncak. Saat puncaknya, energi vitalnya bisa mencapai lebih dari satu juta jika dibandingkan dengan Kasta Sembilan."
"Mengenai Chang Qingzi yang berada di peringkat ke-31, puncak performanya mungkin sekitar 1,3 juta."
"Lalu, bagaimana kekuatan Raja Dewa pertama dari 72 Dewa Utama itu?"
"Dewa level yang mendekati 2 juta kal energi vital?"
"Atau mungkin selama bertahun-tahun ini, dia sudah menyandang gelar Dewa!"
"Gereja Dewa... sekte sesat! Kekuatan mereka semakin kuat!"
Fang Ping akhirnya tersadar bahwa sekte sesat di Bumi hanyalah puncak gunung es belaka!
"Status Maha Paus sekte sesat di Bumi ini dalam organisasi mereka, dia tidak tahu pasti."
"Tapi kekuatan pihak itu jelas tidak lemah!"
"Tiga Pelindung Gereja, di bawah mereka mungkin ada banyak Dewa level, baru kemudian 72 Dewa Utama. Pola dasar Gereja Dewa ini mirip dengan struktur alam dewata..."
Fang Ping bergumam dalam hati, mungkin gereja ini benar-benar dikembangkan oleh orang-orang dari alam dewata.
"Yang krusial adalah, apa sebenarnya tujuan orang-orang ini?"
"Dengan kekuatan sebesar ini, tapi sekte sesat tidak banyak berkembang di Bumi... Mungkin aku harus mengevaluasi ulang kekuatan Raja Penahan!"
Fang Ping tersadar bahwa terhambatnya perkembangan sekte sesat di Bumi mungkin adalah hasil kerja Raja Penahan.
"Orang tua itu pasti tidak hanya bermalas-malasan selama ini."
Segala pikiran itu menghilang dalam kilatan saat pandangan Fang Ping tertuju pada mutiara itu.
Di atas altar, mutiara masih memancarkan cahaya redup.
Fang Ping perlahan mendekati benda yang menjadi tujuan kedatangan semua orang ini!
Gerbang Semua Makhluk - istilah yang disebutkan oleh Chang Qingzi.
Penyebutan ini mengandung banyak makna.
"Gerbang Semua Makhluk?"
"Gerbang Jalan Utama?"
"Atau yang lain?"
“Berkaitan dengan gerbang, sangat mudah membuat orang mengasosiasikannya dengan pintu yang menghadang jalan.”
“Apakah dulu penguasa tunggal menghadang jalan, akhirnya menempatkan gerbang di sini?”
“Mutiara ini bisa menghubungkan ke tamat jalan utama, melihat letak gerbang?”
Semua ini ingin Fang Ping ketahui, tapi dia mengerti sekarang bukan saatnya mengejar akar permasalahan.
Fang Ping perlahan mendekat.
Semakin dekat, ekspresi Fang Ping semakin linglung.
“Dorong pintu ini, Anda akan menjadi penguasa tunggal!”
“DORONG PINTU!”
“BUKA GERBANG!”
“……”
Suara-suara ini bergema di telinganya.
Fang Ping seolah kembali ke dunia kekuatan inti, ke masa awal ketika suara-suara itu menariknya untuk membuka jalan.
Fang Ping cepat pulih, menggelengkan kepala. Apapun ini, pasti terkait kekuatan inti, mirip sensasi di dunia kekuatan inti.
Ini belum bersentuhan saja sudah begini!
Fang Ping semakin mendekat. Saat mutiara sudah di depan mata dan hendak diambil, seolah ada yang berbisik di telinganya.
“JANGAN AMBIL!”
Tangan Fang Ping yang sedang menggapai terhenti.
Suara ini terasa nyata, berbeda dengan kesan ilusi sebelumnya.
“Mutiara ini agak menyeramkan!”
Fang Ping bergumam pelan, benar-benar terasa aneh.
Saat hendak melanjutkan, suara manusia kembali terdengar, “Jangan ambil!”
Bulu kuduk Fang Ping berdiri!
Meski Golden Body sembilan tempaan tak memiliki pori-pori, saat ini kulit kepala Fang Ping merinding, keringat menetes Detik-Detik!
Bukan halusinasi!
Benar-benar ada yang berbicara dengannya!
“Siapa?”
Fang Ping berbisik, langkahnya mundur perlahan—ada orang!
Di sekitar sini ada pejuang level atas!
Dia sama sekali tidak merasakan aura!
Fang Ping seketika menarik semua energinya, bagai mayat, terus mundur.
Mutiara ini bermasalah, altar ini juga tidak normal!
"Jangan sentuh Gerbang Semua Makhluk... Jangan pergi..."
Fang Ping merasakan hambatan dari altar, ekspresinya berubah drastis. Menekan kegelisahan di hatinya, ia berbisik: "Senior jangan bercanda, hamba benar-benar tak berniat merebut Gerbang Semua Makhluk."
"Jangan ambil Gerbang Semua Makhluk..."
Suara itu terulang lagi, kemudian semakin jelas. Di benak Fang Ping kembali terdengar:
"Siapakah aku?"
"Aku... Kau seharusnya berada di dunia intiku..."
Bulu kuduk Fang Ping benar-benar berdiri!
Pemilik tempat ini benar-benar bangkit?
Astaga!
Yang bisa mengubah dunia inti menjadi medan perang dimensi setelah mati, minimal harus memiliki kekuatan level Kaisar!
Tidak, Kaisar biasa pun tak cukup!
Fang Ping tak pernah melihat medan perang dimensi muncul saat Tai An dan yang lainnya mati. Mungkin ada, mungkin juga tidak diketahuinya.
Tapi tempat ini pernah mengalami pertempuran beberapa Kaisar tanpa rusak. Ini berarti pemiliknya saat hidup minimal lebih kuat dari para Kaisar yang pernah bertarung di sini!
Kaisar mana saja yang pernah bertarung di sini?
Dua Raja, Kaisar Yueling dari Gunung Wangwu, Kaisar Qingtong dari Gunung Weiyu...
Artinya, pemilik tempat ini pasti lebih kuat dari mereka!
Sekarang, pemilik tempat ini telah hidup kembali!
“Sepertinya sedikit menebak apa yang dipikirkan Fang Ping, di dalam pikiran, suara itu melanjutkan: \"Aku belum hidup kembali, hanya sebagian kesadaran yang bangkit, sangat kacau, dunia inti sudah terlalu banyak yang mati, mengguncang kesadaranku... Mungkin... Aku tidak bisa dianggap tuan di sini, hanya sebuah kesadaran kacau belaka?\"”
“Suara itu terdengar sedikit sinis, segera berkata: \"Gerbang Semua Makhluk jangan dibawa keluar, ini hanyalah sebuah penipuan!\"”
“\"Penipuan?\"”
“\"Ya, penipuan! Gerbang Semua Makhluk ini bukanlah pintu penghadang jalan para penguasa, ini adalah gerbang pemetaan...\"”
“\"Gerbang Pemetaan?\"”
“Fang Ping menatap kosong!”
“\"Seseorang menciptakan gerbang ini, dia ingin menjadi penguasa! Dia ingin pejuang level tinggi masuk ke dalam gerbang ini, gerbang ini bisa memetakan jalan harapan, bahkan menyalin jalan harapan...\"”
“\"Duplikasi?\"”
“Jantung Fang Ping berdegup kencang!”
“Gerbang ini palsu?”
“Menduplikasi jalan harapan orang lain?”
“Suara itu tidak berhenti, melanjutkan: \"Gerbang ini adalah gerbang pemetaan jalan harapan, dulu Cermin Pengintai hancur, pemilik gerbang ini mencuri sebagian inti Cermin Pengintai, menciptakan gerbang ini...\"”
“\"Banyak pejuang yang mati, saat mereka mati, jalan harapannya hancur lebur, jika seseorang masuk ke gerbang ini, jalan harapannya akan disalin, pemilik gerbang ini bisa menguasai jalan harapan pihak lain!\"”
“\"Jangan bawa pergi Gerbang Pemetaan, begitu gerbang ini dibawa keluar, badai pasti akan datang lagi! Semakin banyak pejuang yang mati, pemilik gerbang ini akan semakin kuat! Pada akhirnya melangkahi jutaan jalan harapan, mungkin benar-benar bisa menjadi penguasa...\"”
“Fang Ping menelan ludah!”
“Penipuan?”
“Penipuan sepanjang zaman!”
“Peninggalan Kaisar Bumi, Gerbang Semua Makhluk, pintu penghadang jalan... Semuanya palsu!”
"Ini diciptakan oleh seorang Pejuang, maksudnya untuk membagi semua Jalan Utama Pejuang yang memasuki pintu ini?"
"Setelah orang mati, pihak lain menempuh jalannya?"
Fang Ping tergetar hatinya, berteriak tergesa-gesa: "Dulu begitu banyak orang mati, apakah pemilik pintu ini sudah mengikuti jalan pihak lain?"
Pejuang-pejuang yang tewas di masa lalu terlalu banyak!
Fang Ping gemetar ketakutan, bahkan merasa gentar, "Jika mereka menempuh jalan kemanusiaan para korban itu, bukankah berarti mungkin sudah terbuka ribuan jalan?"
Fang Ping pusing tujuh keliling!
Seberapa kuat pihak itu sebenarnya?
"Tidak. Korban tewas terlalu banyak dulu, Jalan Utama hancur lebur dalam kekacauan. Selama bertahun-tahun pintu ini menyerap intisari tulang belulang mereka di sini, tujuannya untuk merapikan jalan-jalan ini..."
Suara itu kembali mengungkapkan kabar yang mengerikan!
Gerbang Semua Makhluk dibiarkan di sini bukan tanpa alasan, melainkan untuk merapikan Jalan Inti yang kacau!
Terlalu banyak Jalan Utama yang saling berkelindan kacau balau. Pihak itu menggunakan intisari darah-daging para korban untuk diserap gerbang ini demi merapikan Jalan Utama!
Pantas saja ditempatkan empat Pejuang senior sebagai penjaga!
Gereja Dewa!
Ini ulah anggota Gereja Dewa!
Ekspresi Fang Ping menjadi muram, "Siapa sebenarnya yang mengendalikan Gereja Dewa ini?"
"Mereka memicu Pertempuran Besar Utara-Selatan, apakah tujuannya untuk mencuri semua Jalan orang?"
Ambisi yang luar biasa, penipuan yang besar!
Semua orang percaya bahwa ini adalah pintu yang menghadang jalan, mereka telah menipu seluruh dunia, memperdaya semua makhluk di tiga alam!
Bukan sembarang orang bisa melakukan ini!
Dalam hal ini, Dua Raja juga terlibat sebagai inti pelaku utama. Apakah Dua Raja tahu tentang semua ini?"
"Jika kedua Raja tidak tahu apa-apa, itu benar-benar membuat merinding!"
Seketika, Fang Ping berseru pendek: "Siapa Anda? Bagaimana Anda mengetahui hal ini? Anda seharusnya sudah lama runtuh, seharusnya pejuang level tinggi dari alam dewata masa lalu, mengapa tahu semua ini?"
Sekarang dia curiga, jangan-jangan orang ini sengaja menghalanginya merebut Pintu Semua Makhluk!
Pertempuran di pihak Qi Huanyu dan kawan-kawan sepertinya mulai mereda.
Jika tidak segera merampas harta karun dan pergi, mungkin dia akan bertemu langsung dengan mereka!
