Gedebuk!
Langit bumi bergemuruh, hujan darah berjatuhan.
“Empat Raja Sejati telah tumbang!”
Di luar, suara berbisik terdengar.
Saat itu juga, aura Raja Perintah bergejolak, energi menyembur keluar, retakan kehampaan di sekitarnya mengamuk tak terkendali.
Raja Perintah tetap bungkam.
Tapi saat ini, hal itu menarik perhatian semua orang, aura Raja Perintah mulai menurun.
"Yang mati adalah... Qi Huanyu?"
"Dia mencapai Jalan Harapan?"
"Bagaimana mungkin!"
“……”
Teriakan keterkejutan bergema!
Qi Huanyu mati?
Bahkan baru mati setelah mencapai level Raja Sejati?
Ini sangat tak terduga!
Jalan Harapan Qi Huanyu telah diambil oleh Raja Perintah, faktanya cukup banyak yang mengetahui hal ini.
Saat ini, seorang Raja Sejati bergumam: "Dia mati... Dulu, bakatnya luar biasa, para Raja di Benua Dewa semua mengira dia bisa cepat mencapai Jalan Harapan, tapi akhirnya terperangkap di level jalur ilahi, tak bisa maju selamanya..."
"Bukan Raja tapi setara Raja, dia melatih level jalur ilahi sampai tingkat yang belum pernah ada sebelumnya dan tak akan terulang lagi..."
Beberapa Raja Sejati sangat terharu!
Batas 400.000 kal!
Ini satu-satunya orang dalam pengetahuan mereka yang berhasil mencapainya.
Yang lain, siapa yang bisa?
Apakah Raja Militer yang paling menonjol sekarang sudah mencapainya?
Belum tentu!
Saat di level Kasta Sembilan, performa Raja Militer sepertinya tidak terlalu kuat, setidaknya tidak sekuat Qi Huanyu sekarang.
Banyak Raja Sejati adalah petarung seangkatan dengan Qi Huanyu.
Di zaman itu, dia sendirian mendominasi semua jagoan.
Semua mengira dia bisa cepat mencapai Jalan Harapan, seperti Mo Wenjian di Era Sekte dulu. Di Benua Dewa tahun-tahun itu, Qi Huanyu adalah Mo Wenjian.
Adapun tiga Jenderal Dewa dari Kerajaan Tumbuhan Surgawi, itu terjadi setelah zamannya.
Bahkan ketika tiga Jenderal Dewa itu terkenal di Benua Dewa, mereka tak pernah mendapat keuntungan dari tangan Qi Huanyu.
Tiga orang bekerja sama bertarung melawannya, tetap tidak mendapat keuntungan apapun.
Dua pasukan bertempur, Qi Huanyu memimpin Pasukan Takdir, bahkan saat Pasukan Tianzhi berada di puncak kejayaan pun mereka pernah beberapa kali bentrok, tetap menang lebih banyak daripada kalah.
Tokoh seperti ini membuat banyak orang merasa menyesali.
Jika bukan karena Raja Perintah, mungkin Qi Huanyu sekarang sudah menjadi penguasa sejati di suatu wilayah.
Bukan sekadar gelar "Raja tanpa mahkota" seperti sekarang!
"Qi Huanyu mati..."
Tiba-tiba seseorang berubah wajah bertanya: "Dia mati, bagaimana dengan yang lain?"
Empat Pejuang Raja Sejati telah runtuh!
Salah satunya adalah Qi Huanyu, Raja Sejati yang hampir mustahil mencapai terobosan level!
Orang sekuat ini saja tewas saat terobosan, apakah yang lain masih hidup?
Kali ini Benua Dewa mengirimkan 800 Jenderal Dewa masuk!
Sekalipun Benua Dewa punya banyak pejuang, jika semua ini tewas, kerugiannya tak tertanggungkan!
Hujan darah terus turun.
Kali ini, dengan kejatuhan empat Raja Sejati, hujan darah pun turun.
Sedangkan terakhir kali, lima orang!
Semua orang sudah tahu maksudnya - ada yang jalur utamanya terlalu kuat, satu setara dua.
Tak perlu ditanya, milik Qi Huanyu.
Seorang Raja Sejati yang mustahil terobosan justru berhasil, jika selamat mungkin kekuatannya akan mengerikan, bisa mencapai 3000 meter dalam sehari, sama sekali bukan ilusi.
Kini, dia telah tiada.
Segala penjuru seketika hening.
Kematian Qi Huanyu juga menandakan perjalanan ke Tanah Pertempuran Raja ini hampir berakhir.
Pemimpin sejati Benua Dewa sudah mati, kemungkinan besar yang lain juga bernasib sama.
Pemimpin Tianwaitian Gu Qing telah tiada, Raja Sejati yang ditinggalkan organisasi masa lalu juga sudah meninggal...
Bagaimana mereka mati, tidak ada yang tahu jelas.
Tapi jika pihak manusia tidak semuanya mati, pasti ada hubungannya dengan mereka.
Saat ini, sorot mata penuh keanehan dari semua penjuru tertuju ke arah Zhang Tao dan kawan-kawan.
Zhang Tao mengabaikan, namun dalam hatinya sendiri juga merasa ada yang ganjil.
Zhang Tao diam membisu, yang lain pun tak berani memancingnya sekarang.
Bersamaan itu, di samping Raja Perintah, ekspresi Ji Hong berubah aneh. Melirik sang Raja, bertanya lembut: "Senior... benar-benar runtuh?"
Raja Perintah membisu.
Wajah Ji Hong memancarkan gejolak emosi, dia benar-benar tumbang!
Qi Huanyu tewas!
Setelah waktu yang tak terukur, aura Raja Perintah menyusut, kehampaan kosmik berhenti runtuh. Suara datarnya bergema: "Mati ya mati, sampah! Memimpin 800 Jenderal Dewa Benua Dewa, tapi bisa tumbang di tempat ini..."
"Ayahanda!"
Ji Hong bergumam berat: "Senior telah memberikan jasa besar bagi Wangting. Di masa krisis, memimpin pasukan Takdir Surgawi berperang ke segala penjuru, menjadikan kita Kerajaan Terkuat di antara Empat Kerajaan Besar. Kontribusinya tak ternilai, kini dia telah tiada..."
Raja Perintah terlalu kejam!
Itu muridnya sendiri, Jendral andalan Kerajaan Takdir Surgawi!
Dulu Raja Perintah belum sekuat ini, saat itu Raja Qian masih ada, Tiga Jenderal menyapu Benua Dewa. Dalam situasi dimana Raja Sejati tidak turun tangan, Qi Huanyu-lah yang menyelamatkan situasi, memimpin Pasukan Takdir berperang ke segala penjuru, sehingga terciptalah Kerajaan Takdir Surgawi yang ada sekarang.
Kalo nggak, mana mungkin ada Kerajaan Takdir Surgawi yang nyaman seperti sekarang.
Kalau bukan karena beberapa Raja Sejati yang gugur beberapa waktu lalu, selama bertahun-tahun ini Kerajaan Takdir Surgawi hampir tidak mengalami kerugian.
Raja Perintah diam.
Ji Hong menghela napas, terdiam lama sebelum akhirnya berkata: "Sejak kecil Yao'er dekat dengan Senior. Jika dia tahu Senior gugur di sini, mungkin..."
Raja Perintah berkata datar: "Mungkin apa?"
"Ayahanda..."
Raja Perintah mengabaikannya, memandang ke empat penjuru dan perlahan bersabda: "Kalian semua, Benua Dewa telah kalah!"
Ya, kalah!
Meski setelah memasuki medan perang dimensi, Taois Angin-Awan di pihak kita tidak bisa memperbarui daftar kematian lagi, mereka tetap tahu bahwa telah kalah!
Pemimpin sejati telah mati!
Jumlah yang selamat awalnya sudah sedikit, sekarang bahkan sulit dipastikan apakah masih ada yang hidup!
Raja Perintah melanjutkan: "Tanah Pertempuran Raja hari ini pasti akan hancur! Kalian semua yang datang ke sini, kuperingatkan: Dua Raja tidak boleh dibiarkan! Hari ini Benua Dewa akan membunuh Dua Raja. Siapa berani ikut campur atau mengganggu, akan dihancurkan bersama oleh Benua Dewa!"
"Hahaha, aku tidak peduli dengan Dua Raja. Tapi peninggalan Kaisar Bumi, aku ingin melihat keseluruhannya..."
"Peninggalan Kaisar Bumi pernah kulihat di masa lalu. Mungkin kita bisa melihatnya bersama-sama, tidak perlu saling bunuh sampai mati..."
“……”
Beberapa Kaisar segera angkat bicara.
"Mengenai Dua Raja, mereka mengabaikan."
……
Di atas puncak gunung.
Zhang Tao memandang sekeliling, tetap terdiam.
Raja Perang penasaran, berkata melalui transmisi suara: "Ada apa?"
Sebelumnya ada Raja Sejati yang runtuh, Zhang Tao sangat bergembira.
Sekarang Qi Huanyu sudah mati, itu menunjukkan kemungkinan besar manusia menang!
Kalau begitu, kenapa diam saja?
"Segera berakhir, Begitu Fang Ping mencuri harta karun, mungkin akan menjadi sasaran umum..."
"Berikan saja, kita memang harus menggunakan ini..."
Raja Perang bingung, ini sudah diatur sebelumnya.
Jika Fang Ping benar-benar berhasil mencuri, Zhang Tao menggunakan ini sebagai umpan untuk memancing mereka masuk ke jebakan Kucing Liar, bukankah ini berjalan lancar?
Sekarang kenapa malah khawatir?
Zhang Tao terdiam sejenak, berkata melalui transmisi suara: "Aku memimpin semua Pejuang Level Puncak manusia ke sini, apakah Anda tidak menyadari... tak satu pun terkejut, tak ada yang berdiskusi bagaimana menghadapi kita?"
Saat Tanah Pertempuran Raja dibuka, apakah Raja Perintah dan yang lain memperkirakan Pejuang Level Puncak manusia akan berkumpul semua di sini?
Mungkin tidak!
Tapi mereka semua datang, meski Raja Perintah dan yang lain marah, tapi sampai tidak muncul untuk berdiskumi tentang cara menghadapi mereka.
Mengenai transmisi suara, untuk urusan sebesar ini, meski melalui transmisi suara, seharusnya ada sedikit keanehan.
Tidak ada!
Orang-orang ini, sepertinya tidak mempertimbangkan ini!
Sekelompok Raja Sejati, tak seorang pun memikirkan hal ini.
Kalau begitu, apakah mereka sudah siap berperang dengan manusia?
Zhang Tao mengerutkan kening, Raja Sejati liang bumi melebihi 200 orang, di pihak kita hanya 50-an.
Tapi Dua Raja belum muncul juga!
Dan masih ada begitu banyak Pejuang yang mengerumuni, apakah penghuni liang bumi tidak takut kita semua bekerja sama untuk membunuh faksi liang bumi yang terkuat terlebih dahulu?
Zhang Tao tak lagi berbicara, terus memandang sekeliling, entah sedang memikirkan apa.
……
Bersamaan itu.
Di medan perang dimensi, pekik perang telah mencapai momen terakhir.
Satu per satu petarung liang bumi dibunuh!
Ada juga yang berhasil kabur, bagaimanapun dari puluhan petarung, manusia tidak mungkin membunuh semua di tempat.
Tapi yang berhasil melarikan diri, pasti tidak lebih dari 10 orang!
800 pejuang Kasta Sembilan dari liang bumi, ratusan pejuang level delapan memasuki Tanah Pertempuran Raja.
Saat ini, bahkan jika masih ada sisa-sisa di luar, ditambah dengan petarung yang tersisa di sini, jumlahnya tidak akan melebihi 30 orang!
Lebih dari 900 pejuang, hampir seluruhnya gagal!
Bukan itu poin krusialnya. Yang terpenting adalah Qi Huanyu, petarung terkuat faksi liang bumi, dibunuh di tempat. Ini merupakan pukulan telak bagi seluruh liang bumi.
Juara Pertama di bawah Raja Sejati!
Bukan Raja namun bertindak layaknya Raja!
Komandan pasukan Kerajaan Takdir Surgawi!
Petarung sekuat ini, tanpa kehadiran Raja Sejati, akhirnya dibunuh. Ini benar-benar sulit dipercaya.
……
Tak lama, Kong Lingyuan dan yang lain selesai memburu musuh, segera menuju ke area Fang Ping.
Jiang Kui, Yue Wuhua, Li Wuqi—mereka semua masih hidup.
Saat ini, mereka memandang Fang Ping dengan sorot mata kompleks.
Golden Body Fang Ping telah pulih. Ia berdiam diri menatap area tempat Qi Huanyu menghilang.
Fang Ping kemudian menatap Li Wuqi dan yang lain.
Apakah keempat penjuru ingin memusnahkan manusia?
Apakah manusia...sudah mencapai level ini?
"Manusia justru ancaman bagi semua pihak! Mereka tidak boleh diperbolehkan menjadi kuat, karena pada akhirnya mungkin akan mengorbankan manusia dalam ritual darah!"
Di dalam hati Fang Ping, kepahitan tak terkira menyelimuti!
Tak ada sedikit pun kegembiraan setelah mengeksekusi musuh kuat.
"Zhang Tao, apakah kau tahu? Manusia kini telah menjadi target pembunuhan wajib oleh pejuang di sekeliling kita!"
"Mungkin kau sudah tahu!"
"Kalau tidak, mengapa kau merencanakan skema seperti ini?"
"Tapi bisakah kau membayangkan, ini akan terjadi tepat di kesempatan ini?"
"Tepat sekarang!"
"Konspirasi!"
"Semuanya adalah konspirasi!"
"Mungkin berbagai pihak sudah membuat perjanjian diam-diam - kali ini, mereka akan membasmi master manusia!"
"Jika Level Puncak sudah musnah semua, manusia akan menjadi anak domba potong, tak punya sisa tenaga untuk melawan."
"Kapan pun mereka ingin mengorbankan penghuni Bumi dalam ritual darah, itu bisa dilakukan seenaknya."
"Zhang Tao mungkin berpikir sekarang belum waktunya, mengingat banyak kekuasaan baru muncul belakangan."
"Raja Perintah yang ingin menghadapi Dua Raja juga sudah direncanakan sejak lama."
"Tapi... benarkah mustahil?"
"Qi Huanyu bilang itu hanya kemungkinan, tapi Fang Ping merasa menyangkut masa depan seluruh umat manusia, kita tak boleh menganggapnya sekadar 'mungkin'."
"Fang Ping..."
Kong Lingyuan memandang Fang Ping dengan khawatir, buru-buru bertanya, "Lukamu parah?"
Fang Ping menggeleng pelan, menatap Yue Wuhua dan yang lain sambil tersenyum: "Kalian ingin merampas harta karun? Saat ini, kesempatan kalian belum tentu ada. Aku juga tak ingin membunuh lagi, apalagi saudara seperjuangan yang baru saja bertarung bersamaku!"
Ekspresi mereka rumit berbaur.
Jiang Kui bersuara berat: "Kau bilang, setelah berhasil mencuri harta karun dan keluar dari sini, kau akan menyerahkannya pada kami..."
Fang Ping meliriknya dan tersenyum, "Semua punya kesempatan, lindungi dulu baru bicara! Setelah keluar, Kaisar dari Gunung Weiyu harus berkontribusi! Kalo nggak, dengan banyaknya pejuang sekarang ini, apa benar bisa terlindungi? Aku Fang Ping berjanji, kalau Kaisar kalian mau membantu, aku pasti kasih kesempatan kompetisi fair buat semua..."
Di hati Fang Ping bergumam, apakah Kaisar Qingtong akan membantu?
Akankah?
Jiang Kui mengerutkan alisnya tipis, diam seribu bahasa.
Fang Ping menatap Yue Wuhua dan yang lain, "Kalian juga! Baru bisa ada kesempatan kalau sesuatu ini terlindungi!"
Usai berkata, Fang Ping berbalik melihat Chang Qingzi di altar.
"Masih belum mati ya?"
Fang Ping tidak mendekati altar. Saat ini dia tidak percaya orang luar manapun!
Termasuk tuan rumah di sini pun, dia tidak percaya!
"Mari kita kerja sama, bunuh si ini!"
Tanpa basa-basi, Fang Ping berseru pendek sambil mengumpulkan golok energi di tangannya, menerjang Chang Qingzi dari kejauhan.
Melihat itu, yang lain segera mengeluarkan jurus pamungkas mereka.
Mereka tak tahu kenapa dewa sejati ini terperangkap di altar, tapi kesempatan langka seperti ini. Pejuang level tinggi seperti ini memang ancaman.
Bunuh dulu baru bicara!
Gedebuk!
Gelombang kekuatan energi vital dan energi fisik bergemuruh menghujam Chang Qingzi.
Tiba-tiba, mata Chang Qingzi terbuka lebar mengeluarkan raungan binatang buas!
Fang Ping mengabaikannya. Tuan rumah sini sudah janji mau bantu hadapi dia. Tapi sampai sekarang belum juga membunuhnya, Fang Ping mulai meragukan keikhlasannya.
Si itu... tidak mampu membunuh, atau tidak mau?
Bagaimanapun juga, pihak lawan bisa mengendalikan Chang Qingzi sudah membuat Fang Ping puas, hanya saja dia masih tidak sepenuhnya percaya.
Fang Ping terus menghujani serangan ke Chang Qingzi sambil berusaha menghubungi Kucing Liar melalui telepati.
……
Di kedalaman Laut Terlarang.
Kucing Liar hampir tertidur-tiduran.
Tapi tiba-tiba ia menyambar, "Penipu! Mau mengembalikan uangnya?"
“……”
Fang Ping tidak bisa berkata-kata, buru-buru menjelaskan: "Dua Raja, Tianwaitian, dan liang bumi mungkin bersekutu melawan master manusia. Bisakah kau beri tahu Menteri Zhang?"
"Yah..."
Kucing Liar terkejut: "Bersatu? Kalian celaka! Banyak pejuang kuat di sana... dan... sepertikucium bau beberapa kenalan lama. Si Zhen mungkin akan sial..."
"Raja Penahan?"
Nada bicara Fang Ping berubah total!
Dulunya banyak yang meragukan loyalitas Raja Penahan.
Tapi semakin Fang Ping pahami, semakin yakin dia bahwa manusia bisa bertahan sampai sekarang berkat perlindungan diam-diam Raja Penahan.
Tapi sekarang ada yang berani menantang Raja Penahan?
Seberapa kuat Raja Penahan?
Peringkat kedua di Daftar Kaisar!
Tanpa menghitung Kucing Liar, dialah juara sejati tiga alam!
Dulu Lao Zhang begitu yakin bisa menghadapinya, tapi sekarang?
Fang Ping cemas: "Siapa? Raja Penahan mungkin salah satu Delapan Raja, pejuang legendaris. Mo Wenjian saja di bawahnya. Mo Wenjian bisa lawan beberapa dewa, dia minimal bisa hadapi 5-6 dewa..."
"Delapan Raja?"
Kucing Liar bergumam, "Benarkah? Delapan Raja ini tidak kukenal, mereka dulu jarang muncul. Hanya ingat ada yang namanya Raja Kun atau semacamnya, mungkin putra Kaisar Bumi, sudah agak lupa."
"Tapi kali ini seperti mencium bau yang familiar, jangan-jangan ini Delapan Raja?"
"Terserahlah, yang penting mereka kuat. Mungkin untuk menghadapi orang tua itu."
Orang tua - dia sendiri tak tahu berapa usianya. Memanggil Raja Penahan sebagai "orang tua", biasanya Fang Ping pasti akan meledek.
Tapi sekarang dia benar-benar tak punya waktu untuk bercanda, buru-buru bertanya, "Bisakah kita beri tahu mereka?"
"Tidak tahu aduh!"
Kucing Liar bergumam, "Kamu lemah, jadi aku bisa menemukanmu. Tapi mereka kuat, dunia inti mereka kokoh. Kucing ini bukan Kucing Kaisar, mana bisa berkomunikasi sembarangan."
Fang Ping tersenyum pahit. Di saat seperti ini si kucing masih mau mematahkan semangatnya.
Lemah kenapa?
Meski lemah, aku sudah membunuh beberapa Raja Sejati!
"Coba saja! Beri tahu mereka lebih awal agar bisa bersiap. Aku sangat khawatir, kalau sampai mereka celaka... umat manusia benar-benar tamat!"
Fang Ping merasa pesimis, campur aduk, dan tak berdaya.
Aku sudah sangat kuat!
Sudah kubunuh beberapa Raja Sejati!
Tapi aku tetap tak berdaya!
Membunuh puluhan level Kasta Sembilan, lalu apa?
Begitu para Puncak ini terkepung dan terbunuh, manusia punah!
Ritual pengorbanan darah di Bumi!
Puluhan miliar nyawa! Masakan mereka tega?
Tidak, apakah mereka masih pantas disebut manusia?
Sudah jelas bukan!
Untuk memperpanjang batas usia mereka, demi menjadi penguasa tunggal, mereka sudah lama berubah menjadi Klan Immortal yang disebut oleh Sembilan Penguasa!
Apakah Klan Immortal peduli pada umat manusia?
Fang Ping merasa sedih, Kucing Liar seolah merasakan emosi itu, langka sekali menenangkan: "Jangan takut, kucing ini sudah menyiapkan jebakan. Nanti saat alam dewata muncul dan aura penguasa terpancar, orang-orang ini belum tentu sempat mengepung dan membunuh kalian..."
Fang Ping menekan kegelisahan di hatinya, tersenyum pahit: "Baik, tolong bantu beri pemberitahuan. Kucing besar, kali ini merepotkanmu. Setelah kamu kembali dari sana, akan kusiapkan makanan dan minuman enak..."
"Ya ya, kucing ini mau banyak makanan! Oh iya, juga minuman dewa sejati dengan rasa berbeda, minimal... sepuluh varian! Juga ikan besar level dewa sejati, level Dewa juga mau..."
Fang Ping pasrah: "Baik, baik!"
Jika rencana berhasil dan kucing ini benar-benar kembali, itu baru akan terjadi beberapa tahun lagi. Nanti saja dibahas.
Janjinya yang lancar membuat Kucing Liar tersenyum lebar.
Kalau begitu, besok kucing ini mungkin bisa minum minuman dewa sejati?
Apa si penipu akan terkejut saat melihatku besok?
Kucing Liar segera memutus kontak dengan Fang Ping, cakar menggaruk kepala, lama kemudian bergumam: "Harus menghubungi Penerus Kaisar Palsu... Ribet! Kucing ini tidak tahu seperti apa kekuatan intinya... Aduh, susah amat!"
Kucing Liar mengibaskan ekornya, menutup mata, dan segera memasuki Dunia Kucing.
《Dunia Kucing》, begitu memasuki, monster-monster ikan berkepala seolah dipanggil insting alami, memanggang diri sendiri, lalu melayang cepat ke mulut Kucing Liar.
Kucing Liar memakan beberapa monster, lalu menjungkirkan pantat sambil mengais-ngais tanah di seluruh penjuru Dunia Kucing.
Beberapa saat kemudian, terkuaklah sebuah prasasti batu.
Kucing Liar memegang prasasti itu, setelah berpikir sejenak, mulai mengukir wujud Zhang Tao dengan cakarnya di atas batu. Tak lama, Tongkat Larangan Dewa muncul—senjata yang pernah digunakan Zhang Tao untuk memancing—sekarang seolah sedang memisahkan aura darinya.
Sesaat kemudian, semburat aura menyatu dengan prasasti.
Kemudian, Kucing Liar mengeluarkan Pedang Penghakiman Surgawi, mulai menusuk-nusuk prasasti sambil bergumam: "Tusuk mati si Penerus Kaisar Palsu... Tusuk! Tusuk! Tusuk!"
……
Di luar Tanah Pertempuran Raja.
Zhang Tao mengerutkan alis, ekspresinya berubah. Tiba-tiba, siluetnya muncul di sebuah platform raksasa.
Inilah dunia intinya!
Platform itu sangat luas!
Tata letaknya unik—rak-rak buku berjejer di area ini, dipenuhi buku dan tulisan kaligrafi.
《Kilasan Kisah Li Zhen》
《Kumpulan Skandal Nanyun Yue》
《Biografi Jiang Tianming》
《Kabar Burung Li Xuanxie》
……
《Karya Fang Ping》
《Catatan Kucing Liar》
……
Setiap buku terasa nyata bagai benar-benar ada.
Zhang Tao tak berminat membaca, matanya menyapu sekeliling sebelum tiba-tiba menengadah.
Di ketinggian, membran mirip Tirai Surgawi menghalangi ekspansi dunia inti.
Tapi saat ini, malah tertusuk-tusuk seperti balon.
Zhang Tao tertegun sejenak!
Ini apa?
Dunia kekuatan inti-nya sendiri, sepertinya ada yang menusuk dirinya!
Tirai Surgawi di udara, seperti Si Lengket, tertarik memanjang karena tertusuk, tapi belum tembus.
"Ada yang mau mengintip jalan kekuatan inti-ku?"
Zhang Tao tampak kosong, lalu mengerutkan alisnya seolah teringat sesuatu, berseru pendek, menerobos udara, kedua tangan menarik Tirai Surgawi, menggebrak meja, merobek celah kecil di Tirai Surgawi!
"Ah, Penerus Kaisar Palsu, ketemu kamu!"
Terdengar teriakan gembira!
Tirai Surgawi mulai pulih!
Kucing Liar berteriak tergesa-gesa: "Kucing ini pakai 14 bilah Relik Suci buat jebakan yang kamu mau, kamu harus balikin!"
Zhang Tao membeku!
"Ya sudah, kamu kan miskin kucing ini tahu, Penipu bilang dia yang kasih, berarti dia yang bayar! Oh iya, Penipu suruh kucing ini bilang, kamu tamat, Dua Raja itu, Tianwaitian... pokoknya semua orang mau hadapi kalian!"
"Lagi pula, si orang tua itu juga ada yang mau hadapi dia, kuat banget!"
"Kucing ini sudah janji, cuma pasang jebakan nggak mau berkelahi, soalnya nggak bisa lawan mereka..."
"Kalau kalian nggak bisa datang, kucing ini cuekin saja, cari tempat sembunyi tidur deh!"
"Terus kalau mau ledakan, rindu kucing ini aja. Eh, jangan mikir sembarangan, nanti kucing ini tusuk-tusuk tiap hari, tusuk sampek mati!"
Kucing Liar menunjukkan taring mengancam, seketika Tirai Surgawi pulih sempurna.
"Ekspresi wajah Zhang Tao berubah!"
"Semua ingin menghadapi mereka?"
"Ini... Dia sudah menduga, tapi tak menyangka akan terjadi sekarang!"
"Sejenak kemudian, Zhang Tao menunjukkan ekspresi sedih dengan senyum sinis."
"Rupanya... Saat aku merencanakan jebakan untuk kalian, kalian juga merencanakan untuk kami!"
"Aku meremehkan kalian!"
"Tapi sekarang... Panah sudah di busur... Tak ada jalan mundur lagi!"
"Zhang Tao tersenyum sinis dengan tatapan kosong, Apakah manusia seperti kami masih punya jalan keluar?"
"Kami manusia tak punya jalan mundur!"
"Ha ha ha!"
"Hanya bisa bertarung mati-matian untuk mencari celah hidup!"
"Kapan pun manusia pernah punya jalan mundur!"
"Sejenak kemudian, kesadaran Zhang Tao kembali. Ia memandang ke empat penjuru dengan senyum samar."
"Kali ini, akankah ada yang membantu kita?"
"Adakah?!"
"Aku tidak tahu!"
"Spesies manusia telah menjadi musuh bersama!"
"Konyol sekali!"
"Kesalahan apa yang telah kami manusia perbuat? Di dunia ini, selain mengandalkan diri sendiri, siapa lagi yang bisa diandalkan?"
"Nasib manusia... harus ada keputusan akhir!"
"Di tiga alam ini, siapa yang manusia? Siapa yang immortal?"
"Pemisahan manusia dan immortals... Biar Zhang Tao yang melakukannya!"
"Zhang Tao antara menangis dan tertawa. Seketika, ia menyampaikan pesan spiritual ke Pejuang Level Puncak manusia dengan suara berat: "Mati-matian! Mati-matian! Mati-matian!""
"Tiga kali teriak 'mati-matian' beruntun!"
"Pada detik itu, semua orang menunjukkan ekspresi serius!"
"Sudah sampai tahap ini?"
"Rencana mengalami kecelakaan!"
"Dari kejauhan, kehampaan bergetar halus. Raja Penahan keluar dari retakan, memandang sekeliling dengan senyuman yang menghilang."
"Mati-matian!"
"Teman lama sudah datang?"
Suasana, perlahan mulai terasa serius.
Tanah Pertempuran Raja, mungkin benar-benar akan terbuka!
Saat ini, hujan darah kembali turun dari langit!
Jalan utama kembali runtuh!
Hari ini, lima Raja telah gugur!
Hujan darah mengguyur deras!
Zhang Tao membiarkan hujan darah menyelimuti tubuhnya, seluruh badannya berubah menjadi kilatan darah!
Kilatan darah yang mengerikan!
Zhang Tao tersenyum, "Hujan darah... hari ini masih akan ada lagi!"
Baru pemanasan saja!
Hari ini, Manusia-Iblis akan muncul kembali!
