Membuang Fang Ping pergi.
Saat ini, di tepi Laut Terlarang.
Zhang Tao menoleh, memandang para hadirin.
Selain dirinya, masih ada 42 orang.
Faksi Liang Bumi, termasuk Raja Hua, tersisa 4 orang. Faksi manusia 38 orang. Wu Chuan dan Kong Lingyuan baru tiba, sebelumnya selain Zhang Tao hanya 36 orang.
Saat berangkat, total 52 orang termasuk dia dan Raja Penahan.
Dalam pertempuran ini, 16 Pejuang Level Puncak manusia gugur!
Hampir sepertiga!
Zhang Tao memandang kerumunan, berbalik lalu menghantamkan tinju menghancurkan penghubung.
Dari kejauhan, Pejuang Raja Sejati bermunculan dari ruang dimensi yang hancur, namun berjarak ratusan li.
Di tempat lebih jauh, Zhang Tao membawa Fang Ping pergi, yang lain segera menyusul.
Total pejuang dari kedua faksi yang tersisa hampir 300 orang!
Hari ini, pejuang dari berbagai pihak yang gugur telah melebihi 100.
Ditambah sisa-sisa ini, Tanah Pertempuran Raja hari ini mengumpulkan pejuang level Dewa Sejati hampir 500 orang.
"Dewa sejati tiga alam, sebagian besar hadir hari ini..."
Zhang Tao bergumam pelan.
Bahkan lebih dari separuh, hari ini hampir semua kecuali beberapa orang pasti datang.
Bertahun-tahun ini, melalui Perang Dinasti Suci Kaisar Bumi, Perang Utara-Selatan, invasi Dewa Iblis ribuan tahun lalu...
Selama konflik berkepanjangan ini, pejuang dewa sejati yang tewas sangat banyak.
Hari ini, kecuali beberapa dewa sejati yang bertahan di tempat seperti domain kuno, Tianwaitian, pulau-pulau immortal di laut, liang bumi, dan Gereja Dewa yang mungkin masih memiliki dewa sejati yang bertahan, semua yang seharusnya datang sudah hadir.
"Tidak... Masih ada orang-orang yang belum sampai!"
Zhang Tao terus bergumam pelan.
Siapa yang belum datang?
Faksi liang bumi masih memiliki pejuang level tinggi yang belum muncul!
Ribuan tahun lalu, Dewa Iblis membunuh beberapa Raja Sejati senior. Setelah itu, banyak pejuang Raja Sejati dari era itu menghilang, contohnya Pohon Kucing yang hari ini tidak hadir.
Para pejuang senior ini tidak diketahui persembunyiannya, hingga kini belum terlihat.
Tapi jumlahnya seharusnya tidak banyak, kalau tidak mereka tidak akan kalah dalam pertempuran ribuan tahun lalu dan dibantai banyak Raja Sejati oleh Dewa Iblis.
"Lakukan yang terbaik dan lihat takdir surgawi!"
Zhang Tao menatap kerumunan yang mengejar dari belakang. Ia tidak tahu apakah jebakan yang diaktifkan akan membuat mereka datang.
Sedangkan orang-orang yang hadir di sini, karena jaraknya sangat dekat, sembilan dari sepuluh pasti akan pergi.
Tapi para penyembunyi itu mungkin belum sempat tiba sebelum jebakan tertutup dan terkunci, saat itu dirinya sudah tidak punya cara lagi.
"Tapi saat kekacauan besar melanda tiga alam dan para pemimpin berbagai pihak menghilang, sisa-sisa dewa sejati ini belum tentu akan melawan manusia..."
Berbagai ide bermunculan. Seketika itu Zhang Tao bergumam: "Banyak kawan seperjuangan yang mati, aku tidak terima! Hampir tidak ada pemimpin faksi liang bumi yang tewas, aku semakin tidak terima! Raja Perintah, Raja Feng dan yang lain sama sekali tidak mati, aku tetap tidak terima!"
"Bukan hanya mereka, kali ini Tianwaitian... kontribusinya benar-benar tak ternilai!"
Tianwaitian benar-benar "memberikan kontribusi yang tak ternilai".
Beberapa Dewa turut serta dalam pertempuran!
Lima Kaisar yang membantu umat manusia, semuanya dibelenggu oleh pejuang Tianwaitian. Dari para Kaisar yang mengepung dan membunuh Zhang Tao, tiga di antaranya juga berasal dari Tianwaitian.
Tiga Kaisar dari Domain Kuno yang ikut bertempur, itu adalah urusan terakhir.
Di pulau-pulau immortal di laut, awalnya tidak ada Kaisar yang ikut berperang. Namun sebelum sempat turun tangan, Yue Ling langsung membunuh mereka, membuat para Kaisar di pulau immortal laut hampir tidak ada yang berani bertindak.
Kali ini dengan banyaknya korban manusia yang jatuh, liang bumi... ini adalah musuh bebuyutan. Tak perlu dijelaskan, dalam pertempuran dua pasukan, tidak ada ruang untuk kebencian pribadi.
Tapi Tianwaitian...
Sampai sekarang, tidak ada satu pun Kaisar Tianwaitian yang tewas. Bahkan para dewa sejati hampir tidak ada yang mengalami kematian.
Di akhir pertempuran, mungkin di antara semua pihak, Tianwaitian akan menanggung kerugian terkecil.
Raja Perang menatap pasukan pengejar yang semakin mendekat, bergumam kasar: "Masih belum pergi? Buang-buang waktu saja meratapi ketidakmampuan kita..."
"Pergi?"
Zhang Tao mengatupkan giginya: "Jika tidak membuat mereka merasakan sakit, tidak membuat mereka takut dengan pembunuhan, mereka mungkin tidak akan mengejar kita! Semua dengarkan perintahku! Nanti, satukan semua kekuatan ke tubuhku... Bunuh satu Kaisar dulu baru pergi!"
Yang hadir tertegun. Zhang Tao jelas bukan Fang Ping!
Proses peleburan Jalan sebelumnya bukanlah hal mudah. Butuh enam calon Kaisar yang rela berkorban nyawa untuk menyatukan Jalan itu.
Jika sekarang menyatukan energi ke tubuh Zhang Tao, mungkin dia akan langsung tewas oleh ledakan.
"Zhang Tao..."
"Jangan banyak cakap, cepat! Jalan Guiyiku bisa menahan ini!"
Zhang Tao menatap ke arah orang-orang di belakang, sorot matanya berkilauan: "Dasar, kalau mau bunuh ya bunuh yang hebat! Bunuh Chang Rong! Laozi mau membebaskan Long Bian!"
Setelah berkata, ia berseru pendek: "Cepat, sisakan beberapa yang cepat! Pertahankan kekuatan, nanti bawa kita kabur!"
Mendengar ini, yang hadir tidak banyak bicara lagi. Kecuali beberapa pejuang dengan kecepatan luar biasa, yang lain segera mentransfer kekuatan ke dalam tubuh Zhang Tao.
Dari dalam tubuh Zhang Tao, terdengar raungan pemilik domain Xu Ling Dong Tian: "Pantas mati! Kau akan tewas!"
Kemampuan spiritualnya hampir terkikis. Saat ini Zhang Tao masih meminta orang lain mentransfer kekuatan. Begitu Golden Body-nya meledak, ia benar-benar akan mati.
Yang krusial, saat ini dia terjebak oleh fisik Zhang Tao.
Jika Zhang Tao meledak, kemungkinan besar dia juga akan mati.
"Takut mati? Bagus kalau takut! Kalau takut mati, bantu aku mengatur kekuatan!"
Zhang Tao menyeringai. Takut sekarang?
Musuh apaan sih!
Sekarang ini, bahkan musuh pun harus melayaniku!
Laozi juga takut mati, tapi berani mati.
Kau berani?
Mendengar ini, pemilik domain Xu Ling Dong Tian diam. Meski kemarahan dan makiannya tak terdengar, segera tubuh Zhang Tao yang hampir meledak berhenti membesar.
Nyatanya, dia benar-benar membantu Zhang Tao mengatur kekuatan kacau itu.
Sekarang, dua orang ini hampir menyatu. Jika Zhang Tao mati, apakah yang lain akan menahan diri untuk membiarkannya hidup?
Jangan bercanda!
Mengurangi satu lawan kompetisi justru menguntungkan.
Zhang Tao mundur selangkah, lalu dengan cepat mencapai jangkauan Laut Terlarang.
"Laut Terlarang, bisa menyerap energi yang tercerai-berai, menyamarkan aura. Di sini juga tempat terbaik untuk menyakiti orang diam-diam."
……
"Long Bian Di Zun, belenggu Chang Rong sebentar, bawa ke garis terdepan!"
Pada detik ini, Long Bian yang sedang bertarung dengan Sang Dewa Chang Rong mendengar suara lemah, sangat samar, seperti kehabisan napas.
Tapi dia mengenalinya - itu suara Zhang Tao.
Ekspresinya tetap datar. Sebagai Kaisar Kuno, Long Bian masih bisa melakukan ini.
Saat ini, Sang Dewa Long Bian juga mulai kewalahan.
Menua!
Kehidupan hampir sampai di ujung!
Kekuatan menurun, kondisi memburuk.
Chang Rong meski juga kuno, tapi lebih muda darinya. Konsumsi energinya tahun-tahun ini tidak besar. Meski sempat menguasai posisi atas, pertarungan sampai sekarang malah membuatnya terdesak.
Dia terlalu memahami Chang Rong!
Jika dia mati, semua orang di Langit Long Bian akan binasa.
Semula masih mengandalkan bantuan pihak manusia, tapi siapa sangka kali ini faksi manusia menderita korban parah. Orang-orang seperti Zhang Tao mungkin takkan selamat.
Karena itu, Chang Rong harus mati.
Jika Sang Dewa Chang Rong tak mati, yang musnah pasti Langit Long Bian.
"Long Bian..."
Sang Dewa Long Bian bergumam pelan. Langit Long Bian, Raja Long Bian!
Tak ada yang tahu mengapa dia memakai nama ini. Nama Langit Long Bian hanyalah sebutan biasa, penamaan bisa sesuka hati.
Tapi benarkah penamaan itu hanya kebetulan?
Sejenak kemudian, Kaisar Kuno ini membuat semua orang mengerti mengapa dia disebut Sang Dewa Long Bian!
"Roarrr!"
Raungan dahsyat mengguncang langit!
Pada saat ini, di antara langit dan bumi, seekor naga sepanjang sepuluh ribu meter terpampang!
Naga sejati!
"Bangsa monster!"
"Kenapa ini mungkin!"
"Long Bian adalah makhluk siluman!"
“……”
Pada saat ini, semua orang terkejut!
Kaisar Long Bian Tian Di ternyata bagian dari bangsa monster!
Mustahil!
Manusia dan bangsa monster adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Monster yang mencapai Realm Dewa Sejati bisa berubah wujud manusia, tapi bukan transformasi sesungguhnya. Pejuang seperti Raja Monster Segala Bangsa memang mempertahankan bentuk manusia, bisa menipu yang lebih lemah, namun di hadapan yang setara atau lebih kuat, identitas asli mereka langsung terbaca.
Tak seorang pun pernah menyangka Kaisar Long Bian Tian Di adalah monster.
Bahkan Sang Dewa Chang Rong pun tertegun sejenak - monster?
Tak ada waktu untuk berpikir!
Wujud naga Kaisar Long Bian Tian Di membuat aura-nya naik tipis. Meski sedikit, bagi penguasa Empat Surga Transenden yang kekuatannya sudah luar biasa ini, peningkatan sekecil apapun membuatnya hampir menyentuh level 36 Dewa.
"Roarrr!"
Gaung naga mengguncang langit. Kaisar Long Bian Tian Di mengayunkan cakar raksasa, mencengkeram Sang Dewa Chang Rong.
"Long Bian, kau memang di luar dugaan. Tapi jadi monster pun takkan mengubah apapun!"
Sang Dewa Chang Rong mendengus, tombaknya menyapu hingga cakar naga itu darah mengalir deras.
Long Bian memang kuat, tapi Chang Rong tak kalah.
Sebagai penguasa Empat Surga Transenden yang setara, Long Bian telah mengalami pemborosan energi yang sangat besar selama bertahun-tahun. Kini kehidupannya semakin mendekati akhir. Hingga pertempuran ini, bahkan dengan transformasinya, Long Bian hanya sedikit lebih kuat darinya.
Dalam pertarungan antar Pejuang, selisih kecil seperti ini tidak cukup menjadi penentu segala sesuatunya.
Tapi saat ini, Sang Dewa Long Bian sama sekali tidak berniat membunuhnya. Dengan raungan menggelegar, cakar naga raksasanya mencengkeram lawan, lalu menerobos udara dengan cepat menuju Laut Terlarang.
Zhang Tao telah berujar, mungkin ada metode untuk membunuh Chang Rong!
Sang Dewa Chang Rong mengerutkan kening, tombak panjangnya menembus udara menusuk cakar raksasa itu, darah emas berhamburan sepanjang jalur terbangnya.
Jika ada yang kebetulan memperoleh darah-darah ini, mungkin bisa mendapatkan peluang besar seperti Zhang Tao di masa lalu.
Jika tanaman siluman atau monster liang bumi mendapatkannya dan tidak meledakkan diri akibat serangan energi, mereka juga akan memperoleh hasil yang luar biasa.
Tapi hari ini, mungkin tak ada yang beruntung seperti itu.
Liang Bumi Ibu Kota yang luas ini, sulit dipastikan masih ada orang hidup di bawah level dewa sejati.
Aura mengintimidasi ratusan Pejuang mengguncang langit dan bumi, seluruh Liang Bumi Ibu Kota bergetar.
Laut Terlarang bahkan mengaum seolah ingin menginvasi tempat ini.
Di Liang Bumi Ibu Kota, terdapat kota benteng terbesar umat manusia.
Saat ini, banyak orang menyaksikan kota raksasa tersebut.
Tapi kini, kota raksasa yang sepi tanpa penjaga itu tampak mulai runtuh.
Kota raksasa yang telah berdiri kokoh selama hampir seratus tahun, hari ini seolah menunjukkan tren kehancuran total.
Tak ada yang peduli bagaimana nasib sebuah kota!
Saat ini, di antara langit dan bumi, seolah hanya ada sosok naga raksasa itu, cakarnya mencengkeram seorang pejuang yang kabut darahnya menembus awan.
"Long Bian!"
Sang Dewa Chang Rong juga melihat delegasi manusia di Laut Terlarang di depannya, mendengus: "Kau kira dengan bersekutu bersama mereka, bisa menyingkirkan aku?"
Mimpi di siang bolong!
Sekalipun mereka bersatu, membunuh seorang Dewa level tertinggi tak akan semudah itu.
Saat ini, para pejuang dari belakang telah mulai mengejar.
Tak jauh dari sana, Pingyu Tian Di melepaskan diri dari Gong Juanzi, bersiap untuk menyelamatkannya.
Pada titik ini, semua orang bersatu, menyadari tak boleh membiarkan rekan kuat mereka melakukan bunuh diri, mana mungkin akan membiarkannya begitu saja.
Tepat pada saat itu, Zhang Tao mengkonsolidasikan sebuah golok berdarah di tangannya.
Golok berdarah selalu menjadi simbol jurus pamungkas nekat manusia.
Teknik tempur paling legendaris manusia bukanlah jurus andalan Zhang Tao dan kawan-kawan, melainkan 《Golok Darah》.
Sebuah seni bela diri yang mengkonsolidasikan seluruh kekuatan diri untuk melancarkan serangan pamungkas.
Sembilan dari sepuluh petarung yang menggunakan teknik ini telah runtuh di liang bumi.
Ada yang berhasil membunuh musuh kuat dengan serangan terakhir, ada yang tidak - apapun hasilnya, selalu membuat lawan gentar.
Kemunculan golok berdarah itu membuat alis Sang Dewa Chang Rong berkerut halus.
Yang mengayunkan golok itu adalah Zhang Tao!
Sebelumnya Zhang Tao terluka parah, dia juga sudah merasakan kehadirannya, kekuatan yang menurun drastis. Saat ini, bahkan dengan serangan penuh kekuatan dan tekad mati, Zhang Tao takkan mampu mengalahkannya.
Tapi mengapa... ada kegelisahan?
Dewa level, indra terhadap krisis sangat tajam.
Saat dia merasakan kegelisahan itu, jarak antara kedua pihak kurang dari 10 li!
Di momen ini, kehampaan di depan Sang Dewa Chang Rong bergetar, sebuah jalan utama merambat mendekat.
Jalan kekuatan inti, jika dikuasai dengan baik bahkan bisa dijadikan penghubung.
10 li, hanya sekitar 5.000 meter.
Dewa level memiliki kemampuan melangkahi jarak sejauh itu dalam satu gerakan.
Tiba-tiba, bayangan manusia muncul.
Zhang Tao!
Dia tak memilih serangan jarak jauh, melainkan menginjakkan kaki keluar Laut Terlarang. Saat ini, Zhang Tao memegang golok berdarah panjang, tubuh emasnya menyemburkan darah, bergemuruh: "Inilah akhir bagi mereka yang membunuh bangsaku hari ini!"
Suaranya belum reda, sebilah golok panjang menghancurkan dunia!
"Pantas mati!"
Sang Dewa Chang Rong mengaum, tombak panjangnya menyambar.
Saat tombak menyentuh golok darah, seketika meledak.
"Babatan!"
Sreeeekk!
Seperti mengiris tahu, tombak Sang Dewa Chang Rong hancur. Detik berikutnya, golok membelah tubuhnya jadi dua!
Tebasan ini tak hanya menghancurkan tubuh emasnya, bahkan kemampuan spiritualnya remuk di tempat!
Tubuh emas Zhang Tao retak, tapi dia tertawa terbahak-bahak seperti orang gila!
Cakar naga Long Bian Tian Di juga dipotong, bahkan menjalar ke atas, torsonya mulai meledak, tapi saat ini justru tertawa terbahak-bahak!
"Gedebuk!"
Gemuruh guntur bergema!
Matahari energi muncul!
Seluruh matahari berubah menjadi merah darah, saat ini seluruh liang bumi yang terlihat, berubah menjadi merah darah.
Tidak hanya itu, warna merah darah terus menyebar, menembus dinding domain langit-manusia!
Saat ini, di dunia manusia, di atas Bumi, warna merah darah mulai terlihat.
Chang Rong Tian Di, penguasa Empat Surga Transenden, tingkat pemahamannya mendekati kesucian.
Dewa zaman kuno!
Saat alam dewata belum hancur, ia aktif di sana.
Peringkat di Daftar Dewa: ke-16.
Sementara Qingtong Tian Di yang memiliki kekuatan setara orang suci, hanya menduduki peringkat ke-11.
Long Bian Tian Di di peringkat kedelapan, tapi itu dalam kondisi sakaratulmaut ketika tidak takut mati.
Ditambah banyak pejuang yang tidak menampakkan diri, serta Li Zhu dan kawan-kawan yang menyembunyikan kekuatan sebenarnya, barulah tercipta peringkat seperti ini.
Saat ini, sang Dewa yang hidup sejak zaman kuno ini, tubuhnya terbelah dua, matanya masih memandang dengan kebingungan dan sulit dipercaya.
Menurutku aku mati?
Dalam pertempuran menghancurkan Dinasti Suci Kaisar Bumi, bahkan saat bertarung dengan proyeksi Kaisar Bumi pun ia tidak mati.
Ia tidak ikut dalam Perang Utara-Selatan, tapi saat itu tak ada yang berani mengusiknya.
Kaisar Iblis dulu ingin menghancurkan dunia, tapi saat sampai di perbatasan Chang Rong Tian, akhirnya memilih pergi.
Setelah ribuan tahun, menjelang kedatangan era baru, ia turun gunung.
Meskipun Raja Langit muncul, orang suci menampakkan diri... ia tetap tak menyangka akan mati.
Siapa dia?
Penguasa Empat Surga Transenden!
Bahkan jika seorang suci ingin membunuhnya, itu akan memakan pengorbanan yang sangat besar.
Kecuali orang gila seperti Yue Ling, bahkan Dua Raja tidak berani bertarung sampai darah penghabisan dengannya. Begitu mereka membunuh dirinya sendiri, dalam keadaan terluka, masa depan akan penuh masalah.
Kecuali ada Raja yang turun tangan melawannya!
Tapi para Pejuang Raja memiliki kendali diri, saling berhadapan...
Sang Dewa Chang Rong tidak punya waktu untuk berpikir lagi!
Kegelapan tak berujung menghancurkannya.
Saat kesadarannya musnah, hujan darah menghujam pipinya.
Di detik terakhir, pemikiran terakhirnya bukanlah kekecewaan, melainkan ide yang sangat ajaib.
Jalan Utamaku hancur, hanya hujan darah segini?
Bukankah katanya semakin kuat yang runtuh, semakin jelas fenomenanya?
Apakah aku tidak kuat?
……
Boom!
Dua potong bangkai menabrak tanah, membuat bumi runtuh!
Sang Dewa Chang Rong telah mati!
Yang terkuat yang runtuh hari ini!
Seorang pejuang yang hampir menyentuh level suci, telah tumbang, bukan jenis yang bisa disamakan dengan Kaisar biasa.
Dewa kuno sudah tidak banyak lagi. Dari para Kaisar yang datang hari ini, yang lebih tua dari Chang Rong pun bisa dihitung jari.
Di saat manusia sudah tak berdaya untuk bertarung lagi, Zhang Tao ternyata mengeksekusi seorang Dewa kuno.
Saat ini, Pingyu Tian Di menghentikan langkahnya, tidak berani mendekat.
Meski Tubuh Emas Zhang Tao meledak, aura-nya melemah sampai hampir tak terindra.
Tapi dia tetap berhenti!
Bersamaan itu, Sepuluh Surga Utama, Empat Surga Transenden, dari 14 pejuang, satu-satunya Dewa yang belum muncul hingga kini akhirnya muncul!
Kaisar Yu Long!
Yuxuzi berada di Yulong Tian.
Dewa ini, dari awal hingga akhir hampir tidak pernah muncul, juga tidak ikut bertarung.
Tapi saat ini, tetap keluar dari retakan ruang dimensi.
Melihat bangkai Chang Rong yang jatuh, sorot matanya kompleks.
Penguasa Empat Surga Transenden, sejak zaman kuno hingga kini, telah melalui banyak pertempuran besar, kini akhirnya berkurang satu!
Langit, kilat menyambar.
Fenomena ini memang berbeda, sayang Sang Dewa Chang Rong tidak bisa melihatnya.
Di tengah keterkejutan semua orang, Long Bian Tian Di berubah menjadi bentuk manusia, mencengkeram Zhang Tao, cepat-cepat melarikan diri ke arah Laut Terlarang.
Saat ini, Zhang Tao muntah darah, darah merah, namun tertawa kecil: "Cincin penyimpanan!"
Long Bian terhenti sejenak, pergi tanpa menengok, berbalik dan mencengkeram setengah bangkai, cepat-cepat melarikan diri.
Raja Militer... Mati pun masih minta uang!
Sudah saatnya seperti ini!
Semua orang terkejut dia membunuh Chang Rong, orang ini malah masih memikirkan cincin penyimpanan, Long Bian Tian Di nyaris kehilangan mentalitas.
……
Chang Rong mati!
Saat ini, Raja Penahan, Raja Xun, Raja Gen tidak lagi bertarung, melihat ke Laut Terlarang yang berjarak ribuan li.
Sorot mata mereka semua kompleks.
Sudah berapa tahun?
Kematian level Chang Rong sudah hampir mustahil ditemui.
Meski dalam Perang Utara-Selatan, ada beberapa Penguasa Sepuluh Surga Utama yang runtuh, tapi belum tentu sekuat Chang Rong.
Chang Rong lebih kuno dari mereka.
Jika dihitung, dia sezaman dengan Delapan Raja sebagai pejuang.
"Raja Manusia!"
Raja Gen berbisik, awalnya mengira Raja Manusia sudah di ujung tanduk, siapa sangka dia terus-menerus melampaui dugaan.
Di momen krusial ini, dia bahkan mengeksekusi Chang Rong.
Meski mendapat bantuan Long Bian, tetap saja mengguncang dunia.
Raja Surgawi membunuh Chang Rong pun belum tentu mudah.
"Tapi... Raja Manusia sudah hancur total..."
Raja Xun dengan dingin memandang Raja Penahan, berkata: "Li Xuanxie, masih mau membelenggu kami? Peradaban manusia sudah kalah!"
Raja Manusia hancur!
Dari yang tersisa, siapa lagi yang bisa bertarung?
Di dunia manusia, tak ada lagi level Dewa!
Adapun Long Bian dan kawan-kawan, apakah benar akan bertempur untuk manusia sampai akhir?
Saat ini, Gong Yu Zi sudah tak ikut perang lagi. Zhang Tao mengancam Mo Wenjian dengan bangkai Senior Yang, maka Gong Yu Zi berhenti bertempur.
Berapa lama lagi Dewa Naga, Dewa Xuanji, dan Gong Juanzi bisa bertahan?
Raja Penahan berpikir sejenak, lalu perlahan berkata: "Kita tak perlu ikut campur sekarang. Musnah atau bertahannya peradaban, biarkan mereka tentukan sendiri. Bagaimana jika kita menunggu bersama?"
Usai berkata, ruang kosong bergeser. Seketika, mereka muncul di area lain Laut Terlarang.
Di tempat ini, ada dua pejuang.
Raja Qian, Raja Kun!
Lima pejuang level Raja Surgawi kini berkumpul di sini.
Perkataan Raja Penahan juga sampai ke wilayah kita.
Raja Qian adalah seorang pria tua yang tampak biasa, tersenyum tipis dan berkata: "Perkembangan situasi Tiga Alam sepenuhnya bergantung pada diri mereka sendiri, untuk apa kita ikut campur! Kita hanya perlu menunggu kemunculan Jalan Kaisar, mencari kesempatan, melihat apakah bisa menginjakkan kaki ke Jalan Kaisar. Pertempuran sengit mereka saat ini membuktikan bahwa Jalan Kaisar masih jauh, mereka hanya berharap bisa melangkah lebih maju..."
Sebelum selesai bicara, dari seberang, Raja Kun yang berpenampilan muda berkata dingin: "Jalan Kaisar? Raja Qian, apakah kau memiliki kekuatan Tian Gou? Tian Gou saja gagal melangkah ke tahap akhir, kau bisa?"
Raja Qian tertawa: "Tian Gou memaksa menghancurkan pintu, kita belum tentu perlu begitu. Saat Jalan Besar muncul, kita tinggal melangkah langsung!"
Runtuhnya Tian Gou karena terlalu memaksakan diri, terlalu ingin menang.
Dia memaksa menghancurkan pintu!
Berperang melawan Langit, Bumi, dan Para Penguasa!
Maka Tian Gou mati!
Raja Kun diam, namun juga tidak melanjutkan serangan.
Tiba-tiba pandangan Raja Kun tertuju ribuan li jauhnya, seolah melihat segalanya, berkata datar: "Siapa Li Zhu sebenarnya?"
Raja Qian tersenyum tipis: "Dia? Orang tua seperti saya sudah menebak sebagian! Tak hancur tak sempurna, hancurkan dunia lalu tata kembali, menciptakan semesta yang jernih..."
Kalimatnya belum selesai, tubuh Raja Kun bergetar halus: "Dia?"
"Kurang lebih begitu!"
Raja Qian tetap tersenyum tipis: "Ini hanya sisa-sisa memori pihak lain, atau dirinya sendiri, sulit dipastikan! Apakah Li Zhu yang menelan dia, atau dia yang menelan Li Zhu, ini masih belum jelas."
Beberapa orang setelah penjelasan Raja Qian, akhirnya memahami identitas Li Zhu.
Bahkan Raja Penahan, saat ini juga sedikit mengangkat alis, tertawa: "Dia? Ini benar-benar di luar dugaan Lao Fu! Orang ini ambisinya besar, meski bukan penguasa tunggal, tapi menggunakan nama penguasa tunggal, melakukan hal-hal penguasa tunggal, kekacauan tiga alam, keruntuhan alam dewata, bisa dibilang kontribusi orang ini tak ternilai..."
Hanya beberapa kalimat singkat, namun mengguncang hati.
Jika ada orang luar saat ini, bahkan beberapa Kaisar Kuno sekalipun pasti akan tergetar.
Bersamaan itu, ribuan li jauhnya, Li Zhu seakan merasakan sesuatu, menoleh ke arah sini, mengangguk halus, tersenyum tenang.
Raja Kun berkata dingin: "Orang ini... patut dibinasakan!"
Raja Qian tertawa: "Ilmu yang kau pelajari, bukankah mirip dengan dia? Sama-sama sejenis, mengapa harus begitu sensitif? Dulu Kaisar Bumi juga sangat mempercayainya, katanya pernah mengajarimu... kau bisa dianggap muridnya, bukan?"
"Murid?"
Raja Kun memandangnya dingin, seolah tak ingin banyak bicara, menyeringai meremehkan.
Saat ini, Raja Penahan menatap Raja Qian, tertawa: "Kerajaan Tumbuhan Surgawi, benarkah itu kau?"
"Aku dan bukan aku..."
Raja Qian berbicara penuh misteri, kemudian tertawa lebar: "Awalnya bukan aku, tapi Lao Fu dengar Kerajaan Tumbuhan Surgawi punya Raja Qian... gelar tak boleh sembarangan dipakai, apalagi sampai kau tekan Li Xuanxie, bukankah ini merusak reputasiku? Tiga ratus tahun lalu, setelah membunuh pihak itu, sejak itu Raja Qian adalah Lao Fu."
Raja Penahan paham, tertawa: "Benar juga, tak heran ada yang terasa aneh, ternyata ulahmu."
Setelah berkata, Raja Penahan menatap Li Zhu, lalu melihat ke arah Dua Raja, tersenyum: "Ajaklah mereka semua untuk berbincang, ini teman-teman lama, pertemuan yang langka. Sejak ribuan tahun lalu kita belum pernah bertemu."
Sambil berkata, sebuah penghujaman energi membuka jalan penghubung. Di seberang, Dua Raja menoleh.
Tanpa perlu perintah Raja Penahan, Raja Tumbuhan Surgawi berkata datar: "Dengan para Raja yang mengundang, mana mungkin kami berani menolak!"
Usai kata-kata, dua penguasa melangkah mendekat.
Di sisi lain, Raja Qian menghancurkan kehampaan dengan serangannya. Di seberang, Li Zhu menggeleng pelan: "Jalan kita berbeda, tak mungkin bersekutu..."
"Kau mau tak mau harus datang!"
Raja Penahan mengulurkan tangan untuk mencengkeram - datang atau tidak, bukan pilihanmu!
Saat dia sedang menghadapi pihak ini, dari kejauhan Raja Gen menghancurkan kehampaan. Di seberang, Dewa Iblis meliriknya sebentar, lalu melayang mendekat tanpa bicara.
Tapi Raja Xun tetap tak bergerak.
Para hadirin menatapnya. Raja Xun mendengus: "Aku tak mau berurusan dengan si gila itu. Coba kalian panggil dia kemari!"
Semua yang hadir terdiam membeku.
Siapa yang dimaksud?
Yue Ling!
Raja Kun memilih diam. Wanita itu adalah mantan saudari iparnya... Tapi saat ini, ia tetap bungkam meskipun pihak itu sedang menyerang tiga pelindung gerejanya.
Yue Ling sudah lama kehilangan akal!
Gila sejak detik Kerajaan Dewata runtuh!
Siapa yang mau berdampingan dengan si gila itu?
Yang lain masih bisa diajak berunding, masih bisa tenang. Tapi dia... Begitu datang langsung mencari lawan bertarung. Siapa yang menghalangi akan dibunuh. Meski kalah, bisa membuatmu mual sampai mati.
"Jadi, saat ini semua orang mengabaikan Yue Ling."
"Semua yang hadir di sini memiliki kekuatan tingkat Raja, termasuk Dua Raja yang bekerja sama."
