Lokasi gerbang.
Saat ini, aura penguasa mulai berkobar.
Dari kehampaan, bayangan samar memantul mengisi jagad raya, sebuah stempel raksasa yang tak terkira besarnya!
"Segel Sembilan Penguasa!"
Begitu bayangan Segel Sembilan Penguasa muncul, bahkan Laut Terlarang yang sedang bergolak pun mulai mereda.
"Tangkal Tiga Alam!"
Seseorang berbisik lirih.
Segel Sembilan Penguasa, Relik Suci.
Meski daya serangnya tidak terlalu kuat, stempel ini dibuat oleh Sembilan Penguasa bersama-sama, mewakili Stempel Kekaisaran ortodoks tiga alam.
Segel Sembilan Penguasa, penstabil tiga alam.
Munculnya stempel ini bahkan membuat Laut Terlarang seakan ditaklukkan!
Tiba-tiba, Tianji tertawa terbahak-bahak dengan wajah kesurupan: "Segel Sembilan Penguasa! Segel Sembilan Penguasa! Ayahanda berkata, segel ini meleburkan Jalan Tiga Alam, harta karun! Aku akan menjadi Penguasa Tunggal!"
Meski terlihat gila, kekuatan Tianji luar biasa. Tangannya menerobos udara mencoba meraih bayangan itu.
Yang lain tetap diam. Ini hanyalah proyeksi Segel Sembilan Penguasa, bukan yang asli.
Tapi adanya proyeksi berarti segel aslinya benar-benar ada di sini.
Aura penguasa tak bisa disembunyikan!
Saat ini, beberapa Pejuang level Raja Langit mengeluarkan stempel kecil di samping mereka - Stempel Raja Langit.
Stempel Raja Langit bergetar!
Merespons panggilan.
“Segel Sembilan Penguasa, simbol kekuasaan. Dulu Kerajaan Langit pun takkan sembarangan menggunakannya. Begitu diaktifkan, itu pertanda peristiwa besar yang menyiarkan ke tiga alam, memanggil Raja dan para Suci ke sidang kerajaan.”
Raja Kun memancarkan sinar mata ajaib, menyapu empat penjuru, suaranya bergema: “Makam Langit muncul tanpa sebab. Kebetulan, atau ada jebakan tersembunyi?”
Sebagai dalang Perang Dinasti Suci Kaisar Bumi dan Perang Utara-Selatan, insting pertamanya langsung mencurigai ada tangan tak terlihat yang mengacaukan situasi.
Kalo nggak, mana mungkin kebetulan Makam Dewa dan Segel Sembilan Penguasa muncul bersamaan hari ini!
Tiba-tiba, Yue Ling muncul di lokasi ini, mengayunkan pedangnya ke arahnya.
Raja Kun menggelegar: “Yue Ling, kau gila apa?!”
Situasi sudah kacau, Yue Ling malah bikin ribut. Raja Kun sangat kesal.
Yue Ling mengabaikannya, terus menghujamkan pedang.
Tiga Pelindung Gereja segera muncul, bekerja sama menghadang Yue Ling.
Melihat ini, Yue Ling mendesis meraung: “Hong Kun! Bagaimana Hong Yu mati?!”
Raja Kun mengerutkan kening, berkata datar: “Dulu Perang Besar meletus di Dunia Langit. Kaisar Perang jadi gila, menyerbu Kerajaan Langit. Ayahanda memerintahkan kami mundur, bekerja sama dengan para paman menaklukkan Kaisar Perang yang gila...
Saat aku mundur, Hong Yu tak ada di Kerajaan Langit, tapi di dalam Istana Kaisar Bumi...
Tak lama setelah evakuasi, perang besar kembali pecah. Dunia Langit runtuh. Aku pun tak tahu nasib Hong Yu...”
“Kau berani menipuku?!”
Yue Ling semakin mengamuk!
“Kau pikir aku tak tahu apa-apa?!”
"Kaisar Perang baru saja menembus Kerajaan Langit lalu menghilang! Pertempuran besar pecah setelahnya, masih ada waktu beberapa hari, mana mungkin Anda tidak kembali ke istana Kaisar Bumi! Katakan pada saya, bagaimana persisnya Hong Yu tewas! Apakah orang yang muncul 2500 tahun lalu itu benar-benar Anda?"
Yue Ling dalam kondisi gila tak terkendali, tangan kiri menggenggam golok, tangan kanan memegang pedang, membabat tiga Pelindung Gereja hingga mereka terpental menerobos ruang hampa, menciptakan retakan ruang dimensi tak terhitung.
Raja Kun tidak turun tangan, bergumam dengan nada mengancam: "Cukup! Yue Ling, Ayahanda telah runtuh, Paman Bei Huang gugur, Hong Yu tiada... Aku tahu hatimu hancur, tapi sudah bertahun-tahun berlalu..."
"Omong kosong!"
Yue Ling mengaum keras, sekali tebasan goloknya membelah topeng Pelindung Gereja. Di balik topeng itu, terungkap wajah seorang wanita dengan kecantikan yang memesona.
Saat ini, garis darah merah di pipi wanita itu justru menambah aura mistisnya.
Yue Ling menggeram penuh amarah: "Bahkan bajingan Tian Hui saja masih hidup, mana mungkin dia mati! Kau yang membunuhnya, kau!"
Raja Kun mengerutkan kening, suaranya berat penuh ancaman: "Yue Ling, jika terus mengamuk, jangan salahkan aku melupakan ikatan masa lalu!"
"Munafik sepertimu, apa hakmu berbicara tentang ikatan dengan saya?!"
Meski dalam kondisi setengah gila, Yue Ling masih menyisakan kesadaran. Ia menggelegar: "Tian Ji, bantu saya bunuh dia!"
Di seberang, Tian Ji gagal merebut Segel Sembilan Penguasa, bola matanya memerah darah.
Ia menoleh sambil bergumam: "Bunuh dia? Yue Ling, bunuh dia? Apakah dengan membunuhnya aku bisa menjadi Penguasa Tunggal?"
"Boleh!"
"Yue Ling juga membalas dengan tegas, tanpa basa-basi melemparkan sebilah pedang panjang - Pedang Kaisar Bumi!"
Pada saat ini, Raja Kun tiba-tiba mengulurkan tangan untuk meraih Pedang Kaisar Bumi.
Bukan hanya dia, Raja Xun dan Raja Gen juga segera berusaha meraih pedang panjang itu.
Pedang Kaisar Bumi!
Mereka tak menyangka Yue Ling justru langsung melemparkan Pedang Kaisar Bumi ke Tian Ji. Saat ini jika tidak direbut, kapan lagi?
"Kalian... ingin merampok peluangku mencapai Tao?"
Pada detik ini, Tian Ji seakan tersadar.
Tiba-tiba berdiri tegak, jenggot kusutnya rontok, rambut kusamnya berubah menjadi keemasan yang berkilauan.
Sorot matanya kini penuh wibawa, memandang ke empat penjuru: "Kalian berani merebut peluangku? Pantas dibunuh! Pantas dihukum mati!"
Usai bicara, satu pukulan tinjunya menghancurkan kehampaan, memecah menjadi jutaan bayangan tinju yang menyerang tiga Raja sekaligus!
"Tian Ji, kau memang sudah gila!"
Raja Kun mendengus sinis, seorang diri melawan tiga Raja?
Tian Ji dulu bahkan belum mencapai level Raja. Meski kini kemampuannya meningkat, apa artinya?
Empat Pejuang bertarung sengit berebut Pedang Kaisar Bumi.
Bukan sekadar tiga lawan satu. Siapa pun yang mendekati pedang akan dikeroyok tiga lainnya.
Raja Kun menggelegar: "Ini relik suci ayahku! Kalian berani melawanku?"
Ini adalah Relik Suci Kaisar Bumi. Dulu diberikan kepada Hong Yu, lalu Hong Yu memberikannya ke Yue Ling. Bertahun-tahun Yue Ling bertingkah gila-gilaan, dia pun tak mau pergi ke Gunung Wangwu mencari masalah sendiri.
Siapa sangka, hari ini Yue Ling melemparkan Pedang Kaisar Bumi. Begitu dia mendapatkan pedang itu, pasti kekuatannya akan meningkat drastis.
Tapi sekarang, tiga pejuang level tinggi sedang berebut dengannya.
Kekuatan Raja Kun tidak lemah. Selama bertahun-tahun merencanakan jebakan, mana mungkin tak ada perkembangan? Meskipun harus satu lawan dua melawan dua master, dia hanya sedikit terdesak.
Tapi dalam situasi campur aduk seperti sekarang, dia tetap tak bisa merebut Pedang Kaisar Bumi.
Di sisi lain, Yue Ling terus mengaum tak henti. Dengan Golok Kaisar Utara di tangan, tiga Pelindung Gereja berceceran darah di kehampaan.
……
Di tengah laut.
Laut Terlarang yang baru tenang tiba-tiba bergelombang dahsyat lagi.
Fang Ping dan kawan-kawan bersembunyi di dasar laut. Untungnya mereka menggali lubang, kalau tidak pasti sudah terhanyut oleh air laut.
Meski begitu, mereka merasakan tekanan yang luar biasa besar.
Jika bukan karena efek Laut Terlarang yang bisa menyerap energi, mungkin gelombang kejutnya saja sudah bisa membuat mereka mati digetarkan.
Mereka mengamati permukaan cermin yang menampilkan gambar tak jelas. Menurut Kucing Liar, "Mereka semua terlalu kuat! Terlalu dekat! Pasti ketahuan! Hanya bisa memantau dari jauh."
Kucing Liar menelungkup di samping cermin. Pantatnya yang gembul nyaris memaksa Fang Ping terhimpit ke dinding batu.
Fang Ping merasa sangat kesal. Kucing ini terlalu gemuk! Lubang yang digali tidak terlalu besar, sampai-sampai dia benar-benar terjepit.
Yang paling parah, kucing ini memang sangat berat.
"Ditekan-tekan, dia merasa dirinya akan dihancurkan."
"Wah, mereka berkelahi nih!"
Kucing Liar memandang permukaan cermin dengan girang, menonton pertunjukan, itu kesukaannya.
Sambil menonton, Kucing Liar tak bisa diam berkomentar: "Raja Kun... hmm, paling jago! Yang lain kalah hebat! Lalu ada Raja Xun, Raja Gen, Tianji, Yue Ling..."
Saat menyebut Yue Ling, Kucing Liar melirik ke atas dengan licik, berbisik: "Yue Ling itu orang gila loh! Penipu, aku kasih tau rahasia, dia udah gila sejak lama, bahkan sebelum alam dewata hancur... Hongyu itu... Hongyu kan, sebenernya ngumpet dari dia, sampai enggak berani pulang, kasian banget."
Fang Ping tak bisa berkata-kata, menatapnya: "Kamu juga belajar gosip sekarang?"
Orang ini, belajar dari siapa sih?
Tapi... beneran atau enggak?
Yue Ling udah gila dari dulu?
Bukannya dia sangat mesra dengan pangeran itu?
"Beneran, Anjing Besar mengintip mereka, liat sendiri, katanya Yue Ling dan Hongyu berantem di kasur, Hongyu kalah terus kabur dari rumah..."
“……”
Empat orang Fang Ping bingung memandang kucing ini, "Kamu si kolot ini enggak becanda kan?"
Kalian dulu ngapain aja sih?
Kucing ini sama Anjing Langit kok makin kedengeran kayak makhluk jahat brengsek tak bermoral? Pasangan itu lagi tenang di rumah, kalian malah ngintip?
Masih punya moral enggak sih?
Kucing Liar mengabaikannya, tersenyum puas: "Makanya perempuan ini galak banget, ketemu langsung kabur aja."
Fang Ping merasa campur aduk, tak mau repot.
Memandang bayangan samar Li Zhu di permukaan cermin, bertanya: "Kenal dia?"
Kucing Liar melirik, bergumam: "Jarak terlalu jauh, agak familiar, tapi tak terlalu ingat."
Saat itu, permukaan cermin kembali menampilkan sosok lain - Mo Wenjian.
Kucing Liar menatap cermin, mengangkat kepala ke atas meski tertutup, seolah bisa melihat Mo Wenjian: "Dia benar-benar bereinkarnasi... Xiao Jian takkan bereinkarnasi... Dia bukan Xiao Jian lagi..."
"Reinkarnasi?"
Fang Ping tertegun, berbisik: "Mo Wenjian benar-benar bereinkarnasi?"
"Tak tahu..."
Kucing Liar lesu: "Ini tubuh Xiao Jian, tapi bukan dia lagi. Ada aroma lain... Seseorang mengendalikan tubuh Xiao Jian..."
Sorot mata Fang Ping berubah drastis, bersuara berat: "Siapa yang mengendalikan?"
"Reinkarnasinya mungkin..."
Kucing Liar semakin tak punya minat lagi.
Xiao Jian takkan bereinkarnasi. Jika bereinkarnasi, dia bukan Xiao Jian.
Xiao Jian yang dikenalnya sudah mati.
Fang Ping mengerutkan kening: Mengapa Mo Wenjian memilih bereinkarnasi?
Ini yang tak bisa dipahaminya.
Apa fisiknya tidak cukup kuat?
Jalan pedang punya kelemahan?
Atau ingin mencari jalan berbeda?
Dan dia bahkan bisa mengendalikan jasad kehidupan sebelumnya. Orang ini rupanya datang dengan persiapan, bukan kebangkitan tanpa rencana seperti Lao Wang dan lainnya.
“Reinkarnasi……apakah ingin mencapai naik level dengan sembilan tempaan ganda?”
Fang Ping merasa ragu, Mo Wenjian yang naik level delapan ganda saja sudah sangat kuat.
Apakah untuk menjadi lebih kuat?
Kucing Liar berbaring di tanah, bergumam, “Tak tahu! Inikah fusi tubuh dari dua kehidupan? Atau mencoba cara kebangkitan...”
“Menggabungkan tubuh dua kehidupan?”
Saat ini Fang Ping seolah mulai paham, mungkinkah Mo Wenjian ingin seperti Gu Qing, melatih jalan pedang kehidupan ini ke puncak lalu melebur keduanya?
Apakah ini bisa membuatnya lebih kuat?
Belum tentu tak mungkin!
Tak ada waktu untuk mengabaikan Mo Wenjian, semakin banyak pejuang yang datang.
Pertama para Dewa dari pulau immortal seberang laut, lalu Dewa dari Tianwaitian, disusul Zhang Tao dan rombongannya, serta faksi liang bumi yang terus memburu.
Di atas, kekacauan telah terjadi.
Saat ini, jebakan masih memancarkan aura penguasa.
Raja Penahan dan pejuang lain saling mengendalikan, mereka telah menemukan retakan kehampaan tempat gerbang itu, yang kini telah dihancurkan hingga memperlihatkan pintu ilusi.
Gerbang itu seolah tertutup kabut, tak terlihat kelemahannya.
Tapi gerbang yang setengah terbuka itu memancarkan aura penguasa dari dalam.
Aura kuno Alam Dewata, aroma penguasa, bayangan samar Segel Sembilan Penguasa, serta energi Relik Suci terus membubung.
Saat ini, semua perhatian tertuju pada jalan harapan itu.
Makam Langitkah?
……
Pasar luar.
Di ketinggian.
Mo Wenjian sepertinya mengerutkan kening, tidak tahu apakah dia menemukan pengintaian Kucing Liar atau keanehan di Makam Langit.
Dulu saat dia datang, Makam Langit tidak seperti ini.
Jauh lebih berbahaya dari ini!
Setidaknya rasanya jauh lebih berbahaya!
Di sini, dia juga merasakan aura kuno Alam Dewata, tapi perasaan KRISIS sepertinya tidak terlalu kuat, dan dulu di tempat itu tidak ada pintu gerbang ini.
Di sekitar pintu gerbang, saat ini tidak ada orang.
Raja Penahan dan yang lain saling mengendalikan, menjaga empat penjuru, tidak mengizinkan siapa pun masuk, mereka juga tidak terburu-buru masuk.
Sulit dipastikan apakah tempat ini benar-benar Makam Langit.
Tapi di sini pasti ada pecahan Alam Dewata.
Di sisi Raja Kun, para pejuang masih bertarung, hingga kehampaan mulai meledak. Saat ini bahkan level Dewa tidak berani sembarangan mendekat untuk menghindari efek menjalar.
Beberapa Pejuang level Raja Langit bertarung, yang terlemah pun tiga master level suci. Mana ada yang berani ikut campur? Meski melihat Pedang Kaisar Bumi yang terapung, tidak ada yang berani merebut.
Saat ini, Li Zhu yang jarang berbicara melihat kondisi memprihatinkan Zhang Tao dan rombongannya, terkekeh: "Raja Militer, ini bukan jebakanmu kan?"
Zhang Tao menatapnya, tersenyum sambil berkata: "Ini memang jebakanku! Kalian semua jangan masuk, sangat berbahaya!"
Setelah berkata, dia melihat pasukan faksi liang bumi yang sudah mengerumuni, tersenyum: "Sudah sampai titik ini, masih bertarung untuk apa! Lebih baik biarkan kita masuk dulu untuk memeriksa, menguji jalan untuk kalian semua bagaimana?
Bagaimanapun juga perlu penjelajah di depan, untuk menghindari bahaya yang berlebihan dan menyebabkan kerugian bagi kalian semua!
"Para hadirin, sampai saat ini kita sudah tidak punya tenaga untuk bertarung lagi. Apakah kalian bahkan tidak mau memberi sedikit jalan harapan ini?"
"Li Zhu bilang ini jebakan Zhang Mo, lebih baik biarkan Zhang Mo sendiri yang menghancurkan jebakan ini, bagaimana?"
Yang hadir bersikap dingin.
Di sisi lain, seorang pejuang dari 36 Orang Suci berkata datar: "Segel Sembilan Penguasa ada di sini. Jika benar ini jebakannya...masih perlu begini? Dengan menyerap energi penguasa dari Segel Sembilan Penguasa, mungkin Jalan Penguasa Tunggal Manusia bisa melangkah lebih jauh!"
Zhang Tao menggosok-gosok dadanya yang terasa perih: "Benarkah? Bisa seperti itu? Seandainya tahu, aku tidak akan membuang Segel Sembilan Penguasa itu. Kukira benda sampah itu tidak berguna. Senior, bisakah jelaskan cara menyerapnya? Langsung diserap? Lalu kekuatan inti cultivation bisa menyebar?"
Pejuang yang bicara mengabaikannya.
Saat itu, Raja Perintah baru hendak turun tangan, Raja Penahan menampar dengan telapak tangan.
Di sisi lain, Raja Gen yang sedang berebut pedang Kaisar Bumi, meski kecewa, terpaksa berbalik menangkis dengan telapak tangan!
Raja Penahan tersenyum tipis: "Raja Gen, tidak melanjutkan perampasan harta karun?"
Raja Gen diam.
"Masalah hari ini, cukup sampai di sini! Kalian semua ingin merampas harta, kami hanya ingin bertahan hidup. Jika terus bertarung, hanya menguntungkan pihak lain. Setuju? Raja Gen, Lao Fu sekalipun tidak mengambil Segel Sembilan Penguasa, hari ini akan terus memburumu! Raja Xun, maukah kau tetap di luar bersama Lao Fu, membiarkan Raja Kun dan yang lain masuk merampas harta?"
Raja Xun diam-diam bekerja sama dengan Tian Ji, bersama-sama menyerang Raja Kun.
Lanjutkan konfrontasi dengan Raja Penahan?
Dia tidak tahu!
"Segel Sembilan Penguasa telah muncul, Makam Langit muncul. Apakah sepadan bertempur habis-habisan melawan Raja Penahan saat ini?"
"Untuk apa semua orang bertempur?"
"Menjadi penguasa tunggal!"
"Kesempatan menjadi penguasa tunggal sudah di depan mata. Relakah meninggalkannya sekarang?"
Raja Penahan tertawa terbahak-bahak melihat situasi ini. Tangannya tiba-tiba bergerak membantai Raja Gen hingga terus mundur terpental. Kehampaan kosmik hancur total lalu runtuh dan menghilang.
Kawasan empat penjuru sekitar telah berubah menjadi kekosongan mutlak.
Beberapa pejuang dewa sejati limbung tak berdaya, tak sanggup menahan gelombang kejut pertempuran para penguasa level ini.
Saat ini, Li Zhu berkata dengan senyum tipis: "Raja Penahan, bukankah Anda ingin jadi penguasa tunggal? Atau Anda tahu... ini memang jebakan?"
"Ini jebakan!"
Raja Penahan berkata datar: "Bahkan jebakan ini Lao Fu sendiri yang memasang! Segel Sembilan Penguasa pun Lao Fu sendiri yang menaruhnya!"
Li Zhu menghela napas. Semua argumen mengikuti narasinya sendiri, membuatnya sulit menentukan kebenaran.
Kebenaran yang samar-samar, sulit dibedakan mana yang asli.
Ia tetap merasa kemunculan tempat ini terlalu kebetulan!
Saat ini semakin banyak pejuang level tinggi berkumpul di lokasi ini.
Bahkan para dewa sejati yang bertugas di pulau-pulau immortal di laut pun kini telah tiba.
Dari dalam lautan, bermunculan banyak monster dewa sejati.
Gagak besar yang pernah bertarung dengan Kucing Liar sebelumnya, juga Si Kerbau Dewa mulai menampakkan diri.
Jumlah penguasa level Dewa semakin bertambah.
Pejuang dewa sejati pun semakin banyak!
Kesempatan menjadi penguasa tunggal bukanlah ide yang dimiliki setiap dewa sejati, namun beberapa terpaksa datang.
Jika pemimpin sekte datang, mungkinkah tetua tidak menyusul?
Pemimpin pulau datang, apakah anggota mereka bisa tidak datang?
Pejuang dewa sejati, satu lawan satu, memang bukan tandingan level Dewa. Tapi 5 dewa sejati bekerja sama, bahkan Kaisar biasa belum tentu bisa menang.
Seperti faksi liang bumi, mungkin jumlah level Dewa tidak banyak. Tapi saat ini masih tersisa hampir 100 Raja Sejati.
Jika benar-benar tidak melawan manusia lagi, dan fokus ke Kaisar, membelenggu 7-8 pejuang level Dewa pun tidak sulit.
Bahkan level Dewa pun menghadapi krisis runtuh!
Sebelumnya Kaisar Qinglian, yang termasuk Dewa cukup kuat, nyaris tumbang di tangan 8 dewa sejati.
Melihat orang-orang ini mulai tertarik ke Makam Langit, Raja Perintah berseru pendek: "Kalian semua, di level ini petarung kebangkitan sudah tak mampu bertarung lagi! Apa sekarang melepaskan harimau kembali ke hutan? Bahkan untuk merampas harta karun, kita harus musnahkan Tanah Kebangkitan dulu!
Daerah berharga ada di sini, tidak akan kabur!
Dengan Benua Dewa sebagai pasukan inti, kalian hanya perlu menyumbang sedikit tenaga, maka kita bisa punahkan mereka. Satu orang berkurang... persaingan juga berkurang!
Apa benar kita akan membiarkan Zhang Tao masuk, mencuri Segel Sembilan Penguasa, lalu menjadi pejuang level Kaisar?"
Dia tidak tahu apa itu Segel Sembilan Penguasa, tapi Orang Suci tadi bilang, Zhang Tao menyerap energi kaisar, mungkin akan naik level.
Zhang Tao yang sudah setara 36 Orang Suci, meski sekarang terluka, tapi begitu pulih dan menyatu dengan Enam Jalan, dia akan jadi pejuang level Raja Langit baru!
Zhang Tao sebelumnya saja sudah bisa membunuh Chang Rong. Jika dia pulih dan kekuatannya meningkat, mengeksekusi Raja Langit pun mungkin!
Nanti bukan cuma puluhan Kaisar biasa, bahkan ratusan, apa bisa mengalahkannya?
Zhang Tao mendengar dan berkata dengan sedih: "Ini memaksa aku untuk mati? Raja Perintah, manusia tidaklah kuat, yang kuat hanya aku dan Raja Penahan. Jika aku mati, semua masalah akan selesai, bukan?"
Raja Perintah berkata dingin: "Kalau begitu mati kau saja!"
"Tapi aku tidak ingin mati!"
Zhang Tao bermain kata: "Bagaimana kalau kita duel satu lawan satu? Entah kau yang membunuhku atau aku yang membunuhmu, keduanya akan mengurangi jumlah lawan! Jika aku mati di tanganmu, itu takdir! Semua, izinkan kami mencoba duel ini bagaimana?"
Raja Perintah kali ini tidak melemahkan semangat, melangkah maju dan berkata datar: "Karena kau yang mengusulkan, mari bertarung!"
Dia benar-benar tidak takut dengan Raja Militer dalam kondisi seperti ini!
Masih sanggupkah kau bertarung lagi?
Jika memang bisa, seharusnya sudah bertindak lebih awal, tidak perlu menunggu sampai sekarang!
Jika bahkan Raja Militer yang lemah seperti ini tidak berani dihadapi, bagaimana mungkin dia mencapai Jalan Harapan!
Dia melangkah maju, tapi Zhang Tao menolak sambil tertawa: "Lupakan, aku punya kekuatan level suci. Kau yang cuma Kaisar palsu... tidak cukup level! Li Zhen, bunuh dia!"
Saat ini, Li Zhen menyeret tubuhnya yang terluka parah sedang bergegas ke sini.
Di belakang, Kaisar yang dihalanginya juga dalam kondisi terluka, memandang penuh kebencian ke kerumunan dengan wajah kesal.
Mendengar perkataan Zhang Tao, Li Zhen tanpa basa-basi langsung menerjang Raja Perintah!
Wajah Raja Perintah menjadi pucat!
Di hadapan para pejuang dari berbagai kekuatan, bagaimana mungkin Raja Militer mengingkari janji? Orang hina seperti ini pantas menjadi pemimpin Tanah Kebangkitan?
Aib para Raja Sejati memang selalu konsisten dari dulu!
Mengenai serangan Li Zhen, Raja Perintah juga tidak ragu-ragu.
Dia segan pada Raja Penahan, tapi takkan berhenti membunuh Li Zhen hanya karena dia keturunan Raja Penahan!
Liang bumi dan manusia sudah lama terikat kebencian hidup dan mati.
Sekejap mata, Raja Perintah turun tangan, bertarung sengit dengan Li Zhen hingga membuat Li Zhen terus meneteskan darah.
Saat ini, kekacauan terjadi di semua penjuru.
……
Dasar laut.
Di atas lokasi Fang Ping, seekor kerbau raksasa jatuh ke air - Si Kerbau!
Kerbau ini tidak berdiri di udara, malah masuk ke Laut Terlarang.
Kucing Liar mulai gelisah, sepertinya ingin memotong daging.
Daging Si Kerbau... beberapa potong yang dipanggangnya rasanya enak sekali!
Terakhir kali sudah dipotong banyak, Kucing Liar khawatir tidak cukup. Kali ini Si Kerbau masuk, siapa tahu bisa keluar lagi? Kalau lewat kesempatan ini, takkan ada lagi.
Fang Ping mencengkeram ekor Kucing Liar sekuat tenaga, nyaris naik darah!
Kapan lagi, kamu masih mikirin makan?
Kucing Liar menoleh, memandangnya dengan wajah tersakiti, "Kucing ini cuma bertugas makan, minum, tidur. Ini tugas utama, lainnya bonus tambahan."
Fang Ping mengatupkan gigi, berbisik lewat transmisi suara: "Tunggu sebentar! Aku ingin membunuh Raja Perintah, menurutmu ada harapan?"
Dia menambahkan: "Aku pernah masuk ke jalan kekuatan inti Qi Huanyu. Jika Raja Perintah menyambungkan jalannya, mungkin aku bisa menyusup diam-diam ke jalan milik Qi Huanyu... Bisakah langsung mengeksekusi Raja Perintah nanti?"
Di antara pejuang faksi liang bumi, Raja Perintah paling dibenci Fang Ping!
"Kali ini, Raja Perintah bertanggung jawab membawahi berbagai pihak, memaksa semua Raja Sejati faksi liang bumi berkumpul, sekaligus menjadi pasukan utama yang bertarung melawan Zhang Tao."
"Kerja sama dengan Gereja Dewa, termasuk kerja sama dengan pulau-pulau immortal di laut dan Tianwaitian, semuanya terkait dengan Raja Perintah."
"Orang ini selama bertahun-tahun sangat aktif, telah merayu banyak orang."
"Jika bukan karena tekad baja Raja Perintah untuk bertarung, dengan banyaknya Raja Sejati yang sudah mati, mungkin liang bumi sudah runtuh sejak lama. Mana mungkin sampai sekarang, dengan korban hampir setengah masih mempertahankan kekuatan tempur yang kuat."
"Lagipula Raja Perintah juga berani bertarung, memimpin dari depan bersama beberapa Dewa Kaisar membelenggu Zhang Tao yang terkuat. Kalo nggak, Raja Sejati lain yang takut mati ini mungkin sudah membuat daerah mana pun yang diserang Zhang Tao langsung runtuh."
"Bunuh dia?"
Kucing Liar melirik permukaan cermin, bergumam pelan: "Bagaimana kalau kita tusuk kerbau besar sampai mati? Tusuk kerbau besar sampai mati, ada daging bisa dimakan! Tusuk orang itu sampai mati, nggak bisa dimakan..."
Wajah Fang Ping menghitam, dengan gila mengacak-acak kepala kucing itu!
"Aku biarkan kamu makan, terus-terusan makan!"
"Kucing ini sudah gila!"
"Saat genting begini masih terus mikirin makan, apa nggak makan beneran bisa bikin kamu mati kelaparan?"
Kucing Liar semakin terlihat tersakiti!
"Memangnya hidup cuma buat makan dan tidur aja!"
Li Hantong dan dua lainnya sudah lelah mental, manusia dan kucing ini bisa lebih andal nggak sih!
"Di luar bahkan orang biasa saja lebih kuat dari mereka, masa di saat kritis begini masih berisik di sini, apa nggak takut mati?"
Kucing Liar kepalanya pusing diusap-usap Fang Ping, mengeluh: "Baiklah baiklah, kalau begitu tusuk sampai mati... Raja Perintah itu!"
"Bisa ditusuk sampai mati?"
"Bagaimana kucing ini tahu!"
Kucing Liar mengedipkan mata putih: "Menusuk Si Kerbau sampai mati, itu makanan, kucing ini bisa bantu! Tapi menusuk Raja Perintah sampai mati, tidak bisa, kucing ini tidak membunuh, tidak berkelahi!"
Dengan kata lain, yang bisa dimakan berarti bisa dibunuh, ini insting alami, bahkan tidak ada konsep membunuh.
Tapi membunuh manusia... itu ada konsepnya.
Membunuh satu orang, Rawa Hitam akan membesar, Kucing Liar tidak mau melakukannya.
Dia tidak mau, Fang Ping juga tidak memaksa.
Sebenarnya Fang Ping juga takut!
Dia takut Rawa Hitam Kucing Liar membesar, kucing ini benar-benar kehilangan naluri, maka masalah besar akan terjadi.
Kucing Liar yang tidak suka berkelahi, bukan berarti tidak bisa bertarung.
Orang ini memiliki Relik Suci di tangan, mungkin memiliki Kekuatan level Dewa.
Kuncinya, kehebatan Kucing Liar bukan pada kekuatan dirinya sendiri, dia juga punya sekutu.
Tidak hanya itu, kucing ini tahu terlalu banyak, terlalu banyak rahasia, bahkan tahu letak Makam Langit sebenarnya, dan tidak mengenal konsep blokir pintu, jika benar-benar mengamuk, menjadi Penguasa Tunggal pun belum tentu mustahil.
Fang Ping tidak berani bertaruh, saat itu Kucing Liar masih mau membebaskan manusia.
Di antara tiga alam, mungkin Kucing Liar yang telah menjadi gelap paling berbahaya.
Tidak lagi memperhatikan Kucing Liar, Fang Ping menatap ketiga orang lainnya, menarik napas dalam-dalam: "Kita menyatu, bekerja sama, bersama-sama serbu jalan utama Raja Perintah! Eksekusi dia, mungkin liang bumi akan runtuh!"
"Meski Raja Gen adalah pendukung di balik layar Raja Perintah, bukan berarti Raja Sejati liang bumi akan patuh pada Raja Gen."
"Sekalipun Raja Gen lebih kuat dari Raja Perintah!"
Li Hantong bertanya heran, "Lalu kita tidak membunuh Raja-Raja Sejati lainnya?"
"Dia masih berencana menunggu orang mendekati gerbang lalu bersama-sama menghabisi Raja-Raja Sejati lain."
"Jangan banyak cakap! Bukan pertama kalinya aku mengubah rencana!"
Fang Ping berkata dengan yakin!
Wang Jinyang mengeluh, "Jika tidak membunuh di luar gerbang, begitu Raja Perintah mati, kita mungkin akan terbongkar. Ada jalan mundur?"
"Baik Raja Perintah hidup maupun mati, identitas kita pasti terbongkar!"
Fang Ping menatapnya kecewa, "Di saat seperti ini masih memikirkan diri sendiri, Lao Wang, kau mengecewakanku!"
Wang Jinyang nyaris muntah darah, menggertakkan gigi, "Tolol! Eksposur kita tidak masalah, tapi bagaimana dengan gerbang di atas itu?!"
"Begitu tahu Fang Ping dan kawan-kawan sudah menyamar di sini lebih awal... situasinya akan rumit!"
Fang Ping pusing, lalu berseru, "Satu-satunya cara adalah MEMASTIKAN kematian Raja Perintah! Buat dia tak sempat bicara. Meski ada yang curiga, kemampuan kita tidak cukup untuk membunuhnya!"
Setelah berkata demikian, Fang Ping mengambil keputusan!
"Raja Perintah HARUS mati! Jika tidak, manusia mungkin tidak bisa memasuki sana dan akan dimusnahkan lebih awal!"
Mereka saling pandang lalu mengangguk khidmat!
"Kalau Fang Ping sudah bulat tekad, mari kita laksanakan!"
RAJA PERINTAH HARUS DIMUSNAHKAN!
