Liang Bumi Jingnan.
Fang Ping belum tahu bahwa kucing itu sedang menyamar sebagai dirinya untuk menipu makanan dan minuman, menunjukkan pola pikir "hak istimewa yang tidak digunakan akan kadaluarsa".
Ini pertama kalinya Fang Ping mengunjungi Liang Bumi Jingnan.
Kali ini, Fang Ping tidak menyamar sebagai petarung yang terlalu lemah.
Saat ini, Fang Ping sedang menyamar sebagai Xie Lei yang berada di level tujuh.
Personel patroli Departemen Hari!
Bagian dalam Liang Bumi Jingnan.
Area selatan kota Jing.
Pejuang level Kasta Sembilan yang menjaga Liang Bumi Jingnan adalah seorang bernama Sun yang relatif asing bagi Fang Ping.
Di atas tembok kota.
Fang Ping dan Master Sun Xiang memandang ke kejauhan, Sun Xiang menghela nafas: "Patroli Xie, Lao Chen langsung masuk setelah menembus Kasta Sembilan. Beberapa hari ini tidak ada kegaduhan yang berarti."
"Aku sudah membujuk Lao Chen, tapi... beberapa hal ketika sudah mendekati momen krusial, tidak bisa diselesaikan hanya dengan bujukan."
"Lao Chen berkata saat ini Tiongkok masih memiliki cukup banyak petarung Kasta Sembilan. Dengan kehadiranku di sini, dia merasa tenang."
"Dia masuk ke dalam, dengan nasib baik mungkin bisa meningkat level lagi. Tidak mungkin dibujuk."
Fang Ping bersuara berat: "Menerobos masuk ke liang bumi secara gegabah, apalagi di level Kasta Sembilan... Lupakan. Rektor Chen bukan penjaga militer, jadi tidak perlu menuntut terlalu banyak. Tapi jika terjadi musibah, ini akan menjadi kerugian besar bagi Tiongkok."
Pejuang Kasta Sembilan yang bertugas menjaga tidak boleh meninggalkan pos penjagaan penghubung dengan mudah.
Bahkan jika harus pergi, harus melapor terlebih dahulu dan menunggu pengganti datang.
Chen Yaoting bukanlah pejuang yang ditugaskan untuk mengawasi. Keberadaannya di sana, kecuali ada perintah dari atasan, tidak berarti apa-apa.
Kedatangan Fang Ping untuk berpatroli kali ini juga menggunakan alasan menyelidiki beberapa hal tentang Chen Yaoting.
Seorang petarung Kasta Sembilan yang masuk ke liang bumi selama beberapa hari tanpa kembali pasti mendapat perhatian tinggi.
Chen Yaoting sendiri masih baru naik level ke Kasta Sembilan. Tidak terlalu mengejutkan bahwa Xie Lei datang menyelidiki situasi setelah beberapa hari ketidakhadirannya.
Fang Ping berhenti sejenak lalu melanjutkan, "Konon Rektor Chen turun ke liang bumi kali ini untuk mencari adik kelas Chen. Lao Sun, apakah ada kabar dari adik kelas Chen belakangan ini?"
Sun Xiang menghela napas, "Tidak. Di akhir Februari, gadis Yun Xi masuk ke liang bumi. Saat itu saya sedang mengawasi liang bumi di sini. Gadis itu baru naik ke level tujuh. Saya berpesan agar dia hanya berlatih di area luar. Waktu itu Lao Chen dan Menteri Fang pergi ke Tanah Pertempuran Raja. Saya lebih memfokuskan perhatian ke sana, jadi kurang memperhatikan wilayah ini..."
Sun Xiang melanjutkan, "Setelah urusan di Tanah Pertempuran Raja selesai, gadis itu menghilang begitu saja. Sebelumnya, saya masih bisa merasakan aura-nya..."
"Sebelumnya masih bisa merasakan kehadirannya?"
Fang Ping mengerutkan alis, "Kalau begitu, sebelumnya dia berada dalam radius 100 li?"
Sun Xiang adalah petarung level Kasta Sembilan. Jika pejuang level tinggi menarik seluruh aura-nya, sulit baginya mendeteksi mereka yang lebih kuat keculi dari jarak sangat dekat.
Untuk yang lebih lemah darinya, dalam jarak puluhan li masih bisa dia deteksi.
Jika aura pihak lain sepenuhnya terpancar, seperti Chen Yunxi level tujuh, dalam radius 100 li Sun Xiang masih bisa menangkap beberapa fluktuasi aura.
“Benar, tepat sebelum Pertempuran besar pecah, aku masih merasakan kehadirannya. Gadis itu tidak menjelajah lebih dalam, dia juga tahu bahayanya. Utamanya dia menantang petarung level tujuh. Menurutku dia pergi ke kota-kota kecil itu, makanya aku tidak terlalu mengurusinya...”
Di domain luar, selain kerajaan-kerajaan, ada juga kota kecil yang didirikan oleh cultivator level tujuh.
Chen Yunxi tidak memasuki area dalam, juga tidak berani mencari Wali Kota kerajaan untuk bertarung.
Dia pergi ke kota bawahan dan bertarung dengan Wali Kota sana. Bahkan jika Wali Kota kerajaan datang, dia masih punya kesempatan melarikan diri.
Apalagi saat itu terjadi perubahan langit, para cultivator level delapan-sembilan di kerajaan tidak sempat keluar.
Saat itu Sun Xiang merasakan reaksi pertempuran. Pertarungan level tujuh, Chen Yunxi sebagai petarung kuat Universitas Bela Diri Kota Iblis dilengkapi Senjata Dewa. Kekuatan lawannya tidak terlalu menonjol di level tujuh, jadi Sun Xiang tidak terlalu khawatir.
Tapi pengaruh perubahan langit saat itu terlalu besar. Ada masa dimana dia tidak merasakan apapun, dan tidak menaruh curiga.
Setelah perubahan langit berakhir, dia kehilangan kontak indra.
Awalnya dikira karena pengaruh perubahan langit, Chen Yunxi telah pergi dari sana dan menghentikan pertarungan.
Tapi setelah lebih dari 20 hari tidak ada jejak Chen Yunxi, dia mulai sadar mungkin ada masalah.
Jika tidak demikian, Chen Yaoting tidak akan langsung masuk ke liang bumi begitu mencapai terobosan.
“Kota tempat adik kelas Chen bertarung sebelumnya...”
“Dimusnahkan!”
Sun Xiang bersuara berat: “Setelah kejadian aku menyelidiki, kota itu sudah hancur! Tapi kondisi liang bumi sedang kacau. Aku baru memeriksanya lima hari kemudian. Siapa pelaku penghancurannya, bagaimana caranya, aku tidak tahu.”
“Bagaimana reaksi pihak liang bumi?”
Sun Xiang menggelengkan kepala, "Tidak ada reaksi besar! Menteri Zhang dan para Raja Sejati menghilang, situasi di liang bumi juga kacau. Beberapa pejuang domain luar ingin masuk ke domain dalam, sementara yang lain berusaha menaklukkan kerajaan lain. Pertempuran antar mereka pun terjadi... Beberapa hari terakhir bahkan kerajaan-kerajaan saling berperang, menghancurkan sebuah kota bawahan kecil tanpa menimbulkan gelombang berarti."
Fang Ping merenung sejenak lalu mengangguk, "Saya mengerti! Tapi saya harus melihat situasi. Adik kelas Chen adalah Ketua Klub Bela Diri Universitas Iblis sekaligus anggota Departemen Hari, saya harus menyelidiki."
Sun Xiang tampak khawatir, "Saya tidak bisa meninggalkan tempat ini, harus tetap menjaga Kota Jingnan! Inspektur Xie, meski Anda sudah mencapai level tujuh, situasi liang bumi saat ini sangat kacau. Jika Anda mengalami masalah di wilayah kita... Saat ini Tiongkok sedang membuka medan perang di liang bumi lain, ini mungkin jadi masalah."
"Tidak masalah."
Fang Ping tersenyum, "Saya hanya melihat sekilas, tidak akan terlalu jauh. Yang Mulia Sun, tetaplah berjaga di sini. Ngomong-ngomong, ada kabar terbaru dari Gunung Luofu di Domain Kuno sebelah timur?"
"Tidak juga. Kami terpisah ribuan li dari Domain Kuno, sulit mengetahui keadaan di sana."
"Mengerti."
Setelah berkata demikian, Fang Ping melompat dari tembok kota.
Sun Xiang tampak ragu-ragu, akhirnya menghela napas tanpa berkata-kata.
Menurutnya Xie Lei yang level tujuh ini terlalu nekat. Saat ini tidak tepat untuk menjelajah sendirian. Meski belum ada pertempuran besar di Liang Bumi Jingnan, Chen Yunxi dan Chen Yaoting yang masuk hingga kini belum memberi kabar.
Jelas, diam-diam situasi mungkin sedang kacau.
"Xie Lei adalah jenius dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, juga anggota Departemen Hari. Jika menghilang tanpa jejak lagi di sini, masalah di wilayah Jingnan akan menjadi serius."
……
Fang Ping tidak terlalu memperhatikan hal ini.
Setelah meninggalkan Kota Jingnan, Fang Ping segera menuju ke kota tempat Chen Yunxi menghilang.
Beberapa saat kemudian, Fang Ping tiba di lokasi.
Sebuah kota kecil yang sebelumnya berdiri, kini telah menjadi reruntuhan total.
Belakangan ini, situasi di liang bumi cukup kacau.
Kendali Wangting atas distrik luar liang bumi melemah. Sebagian ingin menyerang balik ke domain dalam, sebagian ingin menyatukan wilayah luar. Kini pertarungan internal juga terjadi di liang bumi.
Penghancuran kota bawahan yang diawasi petarung level tujuh bukanlah masalah besar.
Masih ada sisa-sisa darah dan mayat di sini.
Di dalam kota, masih ada beberapa monster siluman yang berkeliaran.
Makhluk-makhluk ini sedang melahap mayat-mayat itu. Merasakan aura level tujuh Fang Ping, monster level rendah-menengah itu langsung kabur ketakutan.
Fang Ping mengabaikan mereka, mendarat di puncak tembok kota, dan mulai memfokuskan indranya.
Beberapa saat kemudian, alisnya berkerut.
Semuanya mati!
Para pejuang di kota ini hampir semuanya tewas.
Tampaknya ada yang datang ke kota kecil ini setelah kejadian, mungkin untuk membersihkan medan perang dan mengambil bahan-bahan berguna.
Baik pihak manusia maupun liang bumi mungkin pernah mengirim orang ke sini.
Fang Ping merasakan jejak penggalian di tambang kecil bawah tanah.
"Seluruh penduduk kota ini hampir mati secara bersamaan dalam sekejap! Ledakan energi spiritual petarung kuat yang membunuh mereka! Meski cakupan kota kecil, untuk membunuh semua orang setidaknya butuh kekuatan level Kasta Sembilan!"
“Level Kasta Sembilan meledak, membunuh yang level rendah sampai menengah masih bisa, tapi yang high-level tidak bisa dibunuh hanya dengan aura mengintimidasi.”
“Kecuali ada tekanan Level Puncak mungkin masih bisa!”
Fang Ping kembali menyelidiki area ini, tidak menemukan bangkai petarung high-level. Tidak tahu apakah sudah ditelan monster liang bumi, atau diambil orang yang datang belakangan.
Wali Kota di lokasi ini seharusnya sudah dibunuh.
Kalo nggak, saat kota punah, pihak lain tidak mungkin sama sekali tidak ada kabar.
Fang Ping menyelidiki sekali lagi, kemudian melompat ke atas tembok kota terdekat.
Tembok kota terlihat compang-camping. Fang Ping melihat bekas pedang di permukaannya.
“Seni Pedang Aliran Sungai.”
Ini teknik tempur ciptaan sendiri Bai Ruoxi, teknik tempur menengah, tidak terlalu kuat.
Tapi Chen Yunxi sangat menyukai teknik ini, merasa cocok untuknya. Awalnya dia magang pada Bai Ruoxi, di tengah jalan menjadi murid Lü Fengrou.
Setelah Bai Ruoxi kembali, meski tidak diucapkan, Chen Yunxi secara tidak resmi dianggap sebagai murid Bai Ruoxi.
Bai Ruoxi mengajarkan Seni Pedang Aliran Sungai secara lengkap, dan Chen Yunxi mempelajarinya dengan cukup mendalam.
“Benar terjadi pertempuran di sini. Jejak Seni Pedang Aliran Sungai di tembok kota menunjukkan bahwa Wali Kota yang bertarung dengannya kekuatan biasa saja. Kalo nggak, mustahil tidak bisa menghancurkan Seni Pedang Aliran Sungai sampai merusak tembok.”
Dengan kekuatan seperti itu, dia tidak akan bisa mengganggu Chen Yunxi.
Chen Yunxi memiliki banyak harta karun di tubuhnya. Selama beberapa tahun terakhir, dia juga tak jarang terlibat pekik perang. Setelah mencapai level tujuh, mustahil mengalahkannya tanpa kekuatan setara level tinggi bahkan puncak.
"Apakah petarung liang bumi yang turun tangan, ataukah Domain Kuno?"
Fang Ping memandang ke arah timur sambil mengerutkan alis.
Dia tidak bisa menunda terlalu lama, harus segera kembali ke Bumi.
Tujuan kali ini adalah untuk Gunung Luofu.
"Sudahlah! Memaksa pengakuan dari pejuang kerajaan sekitar saat ini, meski sangat rahasia, mudah terdeteksi. Hancurkan Gunung Luofu dulu. Jika target tidak ditemukan, masih ada waktu untuk kembali!"
Setelah berpikir demikian, Fang Ping segera melesat menuju Domain Kuno di timur.
Saat ini, Fang Ping menarik kembali aura-nya dan menghancurkan ruang dimensi tanpa menarik perhatian siapa pun.
……
Pada saat yang bersamaan,
Pertempuran besar segera meletus di Wilayah Selatan ke-8 dan ke-10!
Tujuan Jiang Kui dan kawan-kawan sederhana: membunuh untuk menukar materi abadi.
Begitu masuk liang bumi, mereka langsung menyerang kerajaan terdekat.
Begitu banyak petarung level tinggi memasuki wilayah, para pejuang liang bumi segera menyadarinya. Wali Kota kerajaan terdekat segera mengumpulkan pasukan high-level dan kabur tanpa ragu.
Tidak semua melarikan diri. Pejuang dari liang bumi Donglin dan Danau Utara segera berkumpul, mulai bergerak ke arah Gunung Penjagal.
Belakangan ini, beberapa Wangting monster juga mengeluarkan perintah: jika menghadapi bahaya, tinggalkan kota dan larilah ke Gunung Penjagal.
Di sekitar Gunung Penjagal saat ini terdapat utusan resmi dari berbagai Wangting.
Segera akan meminta bantuan ke Wangting, mengirim bala bantuan untuk mereka.
Liang bumi Danau Utara.
Arah Gunung Penjagal.
Saat ini di Liang bumi Danau Utara, tidak ada lagi master manusia yang mengawasi Gunung Penjagal.
Sebenarnya, para pengawas manusia itu sudah lama dievakuasi dari Gunung Penjagal.
Para Level Puncak sudah pergi. Bertahan sendirian di sini sama dengan cari mati.
Sebelumnya itu untuk memberi kabar ke Level Puncak, menjadi kurir. Sekarang tidak perlu lagi.
Saat ini, di luar Gunung Penjagal.
Sebuah platform raksasa tiba-tiba muncul dari udara kosong.
Yu Bao memimpin puluhan pejuang level Kasta Sembilan melayang naik. Di kerumunan, Ji Yao dijaga beberapa pejuang, juga naik dengan wajah dingin.
Setelah naik ke panggung tinggi, Yu Bao tersenyum: "Yang Mulia tak perlu khawatir. Di sini ada aku, Yang Mulia akan aman!"
Kehadiran Ji Yao di sini hasil paksaan halus darinya.
Dia khawatir jika meninggalkan ibu kota, Ji Yao akan main licik.
Juga takut Ji Yao diam-diam berbuat jahat padanya.
Makanya, dia membawa Ji Yao bersama.
Setelah berkata, Yu Bao tertawa: "Sudah ada kabar sebelumnya bahwa Tanah Kebangkitan akan buka medan perang baru di domain luar. Pasukan sedang berkumpul! Aku juga sudah pelajari Fang Ping."
"Dengan karakternya, menyatukan lima domain selatan mungkin memang rencananya!"
"Ternyata Fang Ping tetap ambisius, akhirnya memilih Domain Selatan ke-8 dan ke-10."
Meski Fang Ping tidak membocorkan kabar keluar, Yu Bao tetap berhasil menebaknya. Saat ini Yu Bao tampak sangat bangga!
Seolah memegang kendali penuh!
Fang Ping, tidak lebih dari ini.
Penyatuan Lima Domain Selatan?
Ide yang bagus, tapi mana mungkin semudah itu!
Benua Dewa bukan hanya terdiri dari domain luar!
Yu Bao melanjutkan: "Yang Mulia, perintah Paduka agar hamba memaksa Tanah Kebangkitan, menurut hamba cukup dengan mengusir serangan kali ini bahkan menimbulkan kerusakan. Tanah Kebangkitan pasti akan merasakan tekad Wangting dan tak berani melanjutkan pertempuran habis-habisan.
Saat itu, rencana untuk memaksa mereka mundur akan berhasil.
Dengan demikian, ujian Yang Mulia pun dianggap selesai."
Setelah berkata demikian, ia tersenyum: "Dua ujian sebelumnya hamba selesaikan dengan mulus. Jika kali ini berhasil..."
Ji Yao berkata dingin: "Janjiku tetap! Saat itu tiba, kau akan menjadi Wakil Ketua Kuil Takdir!"
"Terima kasih, Yang Mulia."
Yu Bao memberi hormat singkat tanpa basa-basi berlebihan.
Pembangunan panggung tinggi ini bukan untuk pamer, melainkan karena mereka tak bisa mencapai puncak Gunung Penjagal. Petarung level sembilan biasa akan hancur lebur seketika jika naik.
Panggung setinggi ini dibangun untuk mempermudah pengamatan situasi di dalam.
Melihat melalui lebar lembah puluhan li, Yu Bao mengerutkan kening: "Petarung domain luar ini pengecut! Domain Selatan ke-10 punya puluhan Jenderal Dewa, 20 lebih, 50-60 Jenderal Besar, lebih dari 100 komandan! Tapi tak ada sedikit pun niat bertarung. Masih ingin merebut kekuasaan di Zona Terlarang? Mimpi di siang bolong!"
Pihak Bumi membagi pasukan di dua lokasi sekaligus menjaga penghubung lain, jumlah pejuang andalannya tak terlalu banyak.
"Di sisi lain, hanya sekitar 30 lebih cultivator level Kasta Sembilan yang datang."
"Tapi sekarang, pihak liang bumi justru kabur secara gila-gilaan. Ini membuat Yu Bao merasa tak puas."
"Namun segera, Yu Bao mengerutkan alisnya. Ia mulai memahami mengapa mereka enggan bertarung."
"Wu Kuishan, Su Yunfei, Luo Yu, Yue Wuhua, Li Wuqi..."
"Yu Bao mengerutkan kening. Rupanya para petarung top dari Kasta Sembilan ini yang datang. Wajar jika domain luar tak berani menghadang."
"Tapi dia sendiri tak gentar. Saat ini, banyak juga pejuang level tinggi di sekitarnya."
"Bagus juga. Kali ini kita berhasil melukai mereka. Mungkin mereka takkan berani mengganggu Benua Dewa lagi!"
"Sambil berkata demikian, Yu Bao menatap Ji Yao: 'Yang Mulia, perintahkan petarung kota di domain sekunder Wangting untuk menyerang Tanah Kebangkitan. Beri tekanan dan kendalikan Fang Ping agar tak memasuki Benua Dewa.'"
"Dia tak akan sembarangan turun tangan!"
"Kecuali jika seluruh domain menyerang. Meski tak menembus Tanah Kebangkitan, Fang Ping pasti akan terjebak menjaga perbatasan."
"Kalau tidak dijaga, bagaimana jika benar-benar ditembus?"
"Tentu saat ini liang bumi juga tak ingin menghancurkannya, meski punya kemampuan."
"Kekacauan internal belum reda. Memulai perang total dengan Tanah Kebangkitan saat ini tak sepadan risikonya."
"Ji Yao mengerutkan kening."
"Melihat itu, Yu Bao berkata datar: 'Yang Mulia, jika Fang Ping tak bisa dikendalikan, hamba sulit menyelesaikan ujian Yang Mulia! Hamba hanya Jenderal Dewa, bukan Raja Sejati!'"
"Yu Bao menambahkan: 'Jika ujian gagal, itu bukan kesalahan hamba!'"
"Dengan satu kalimat, jika tidak mengendalikan Fang Ping, dia tidak akan turun tangan."
"Tidak turun tangan, jika gagal ya sudah, tapi itu kesalahan Ji Yao, bukan dia."
"Jika benar begini, dia bisa secara terang-terangan mengambil alih Pasukan Takdir."
"Ji Yao mendengus dingin, di hatinya ada perasaan campur aduk. Yu Bao ternyata membawanya ikut, dia terpaksa datang."
"Sekarang... Ji Yao mulai merasa khawatir."
"Bagaimana jika Fang Ping benar-benar menerjang? Mungkinkah dia sekalian membunuhku juga?"
"Lagipula Yu Bao lebih cerdik dari perkiraannya. Fang Ping mungkin tidak berani mengambil risiko menjelajah lebih dalam ke Benua Dewa saat ini."
"Ditambah, apakah Fengque sempat menyampaikan kabar itu? Dia sendiri tidak yakin."
"Konon katanya Fengque dibunuh oleh Pedang Abadi!"
"Ji Yao gelisah, terpaksa bersuara lantang: "Sampaikan perintah! Domain Selatan 3, Selatan 6, Selatan 12... Seluruh wilayah Wangting, serang Tanah Kebangkitan!""
"Usai bicara, segel kerajaan muncul di udara, mencap kehampaan."
"Secepat kilat, di kejauhan 100 li, seorang pejuang berteriak mulai menyebarkan perintah."
"Liang bumi terlalu luas. Pejuang di bawah level Raja Sejati tidak bisa mentransmisikan suara jauh."
"Tapi mereka sudah bersiap. Di garis pertahanan Gunung Penjagal, banyak pejuang ditugaskan sebagai kurir perintah."
"Sambung menyambung, perintah bisa tersebar cepat."
""Yang Mulia bijaksana!""
"Yu Bao tersenyum. Baru seperti ini yang benar."
"Dengan begini tekanannya berkurang. Dia hanya perlu menghadapi petarung Kasta Sembilan yang menyerbu."
"Sayang, petarung misterius itu tiba-tiba menghilang."
"Menurut bawahannya, ada urusan darurat yang harus ditinggalkan."
"Kalo nggak... Bahkan Yu Bao belum tentu takut Fang Ping turun tangan."
Tepat saat Yu Bao memikirkan ini, di atas ubun-ubunnya, dari kehampaan, Zhenjun Dihui bersembunyi dalam retakan kehampaan, mengamati situasi liang bumi Danau Utara.
"Tidak ada... Sama sekali tidak!"
Dihui mengerutkan kening, kedatangannya ke domain luar kali ini juga karena tahu manusia akan membuka medan perang di sini. Dia merasa mungkin bisa bertemu Wang Jinyang dan yang lain.
Tapi sekarang, sama sekali tidak ada!
"Apakah orang-orang itu belum memasuki wilayah? Masih bertahan di Tanah Kebangkitan?"
"Atau mungkin di wilayah selatan kedelapan?"
Kalau Danau Utara sudah kosong, bagaimana dengan Donglin?
Dihui terperangkap dalam kontemplasi, mungkin mereka ada di sana!
Melihat ke dalam sekali lagi, kemampuan spiritualnya yang kuat membuat jangkauan indranya lebih luas. Dia sudah mengenali satu orang, Wu Kuishan!
Ini adalah guru Fang Ping!
Berdasarkan beberapa rencana sebelumnya, seharusnya terkunci dalam cengkeraman atau disingkirkan.
Tapi Dihui khawatir ini akan menarik perhatian Fang Ping. Saat itu, mungkin sulit memancing Wang Jinyang dan yang lain masuk ke wilayah.
"Coba periksa wilayah selatan kedelapan. Jika tidak berhasil, tambahkan minyak ke api biar orang-orang dinasti palsu ini menang. Dengan tekanan besar, apa Wang Jinyang dan kawan-kawan masih belum muncul?"
"Lalu di mana si itu Di Qi?"
Dihui mengerutkan kening lagi. Di Qi pergi menaklukkan Ji Hong dan Raja Gunung Datar, tapi Raja Gunung Datar memilih menutup domain kerajaannya, mati-matian tidak mau keluar.
Saat ini, jika langsung menyerbu dan mereka kabur, itu akan jadi masalah.
Selama Raja Gunung Datar tak bergeming, untuk sementara bisa diabaikan.
"Apakah Di Qi sedang mengurus Ji Hong, atau malah terjebak?"
"Ayo periksa dulu wilayah selatan kedelapan!"
Sambil memikirkan hal ini, siluet Di Hui menghilang dalam sekejap tanpa menimbulkan kegaduhan.
Orang-orang di bawah sama sekali tidak menyadari bahwa baru saja ada Pejuang level tinggi yang pergi dari atas kepala mereka.
……
"Menteri Fang, kekacauan melanda Liang Bumi Dongwu! Ada Pejuang yang mendekati Kota Dongwu!"
Saat ini, di Departemen Hari.
Tanpa disadari siapa pun, seekor kucing duduk di sofa besar nan empuk sambil mengunyah sesuatu dan bergumam: "Sudah mulai bertarung?"
"Belum terjadi kontak senjata..."
Semua orang mengira yang duduk di sofa adalah Fang Ping, tanpa menyadari bahwa klon Fang Ping sedang dijadikan bantalan pantat oleh Kucing Liar.
Kucing Liar tidak ambil pusing. Kemampuan spiritualnya jauh melampaui mereka, cukup dengan sedikit manipulasi persepsi agar tak ada yang melihat kondisi sebenarnya.
Sambil terus mengunyah, kucing itu berseru: "Kalau belum berantem, abaikan saja! Eh, kirimin makanan lagi untuk... untuk menteri ini! Tadi ikan keringnya enak, belum pernah kucoba sebelumnya. Hey kamu, ambilkan lagi!"
Beberapa staf logistik Departemen Hari di sampingnya hanya bisa menghela napas pasrah.
Ada apa dengan menteri hari ini?
Fang Ping memang punya kekurangan, tapi setidaknya bukan tipe yang rakus.
Tapi makan ikan kering sampai segininya... Ya sudahlah!
"Menteri, Liang Bumi Laut Barat juga kacau balau. Ada Pejuang yang mengerahkan pasukan untuk menekan Kota Laut Barat."
"Belum bentrok?"
"Belum sampai..."
Kucing Liar berkata dengan santai: "Ngapain repot-repot mengurus! Kalau bisa menang ya lawan, kalau kalah mundur saja. Mereka juga tidak berani menyerbu masuk, ke...kementerian ada di sini!"
Kucing Liar menepuk-nepuk perutnya yang bundar kenyang, sama sekali tidak khawatir.
Berkelahilah, berkelahilah. Kucing ini cukup makan dengan senang hati saja.
Habis makan, perkelahian pun selesai.
Kalau benar-benar kalah, tinggal panggil si penipu kembali. Diri sendiri tidak mau berkelahi.
Yang hadir mendengar nada bicaranya, tidak tahu harus senang atau campur aduk.
Bukankah ini hal vital?
Kenapa rasanya Menteri Fang sama sekali tidak mempermasalahkan!
Apakah dia sudah punya rencana matang?
Tak lama, seseorang tertawa: "Menteri Fang punya visi jauh ke depan, pasti sudah menyiapkan metode penanganan sejak awal."
Kucing Liar mendengarkan sebentar, mata besarnya berkedip, lalu berkata puas: "Tentu! Sebenarnya, kalian tidak perlu khawatir! Kementerian ini dulu pernah belajar banyak kemampuan dari...dari Kucing Liar! Bahkan memberi surat utang makanan kucing 1...1 juta ton padanya!
Dengan makanan kucing sebanyak itu, akhirnya bisa menukar beberapa kemampuan hebat!
Salah satunya luar biasa kuat, Perisai Pertahanan Tak Terkalahkan Pengunci Langit dan Bumi!
Nanti saat kakak kucing...saat kucing dari kementerian keluar, pasti akan ku kembalikan makanan kucingnya. Semua ingat ya, nanti ingatkan aku.
Beri tahu yang lain, jangan takut. Kalau kalah kabur saja kembali. Aku akan gunakan Perisai Pertahanan Tak Terkalahkan Pengunci Langit dan Bumi untuk mengunci penghubung selama satu hari, mereka tidak bisa masuk."
Kucing Liar merasa, setelah makan dan mengambil sebanyak ini, membantu sedikit juga tidak apa.
Pem-blokiran spiritual? Bukan masalah!
Kucing ini paling-paling lari sebentar, mengunci mereka. Kemampuan spiritual kucing ini sangat kuat, para petarung di bawah Level Puncak mana mungkin bisa menembus masuk.
Urusan kecil saja!
Dia berbicara penuh keyakinan, sorot mata yang lain penuh keanehan. Apa itu perisai pertahanan tak terkalahkan penyegel langit dan bumi?
Sudah lama tahu Fang Ping suka memberi nama aneh. Dulu teknik tempurnya dinamai Formula Fang Ping Sepuluh Ribu Guru, tak disangka sampai sekarang masih ada keunikan ini.
Yang krusial... Menteri Fang hari ini agak tidak biasa ya!
Hutang 1 juta ton makanan kucing ke Kucing Liar?
Kalimat ini ke mereka... ingin menunjukkan apa?
Mau menyuruh kita menyediakan makanan kucing?
Menteri Fang sudah pelit sampai level ini?
Yang hadir lelah mental!
Berkomunikasi dengan Menteri Fang sungguh sulit!
Seringkali tidak nyambung, baru dua tiga kalimat, Fang Ping sudah mulai makan lagi. Makan saja, tapi jangan terus-terusan makan camilan dan ikan kering. Aku jadi ragu, ini Kucing Liar yang makan atau kamu?
Kucing Liar mana peduli mereka, kenyang dulu baru bicara.
Nanti kalau si Penipu kembali, bilang saja kucing ini sudah berusaha keras memberinya perisai pertahanan tak terkalahkan penyegel langit dan bumi. Si Penipu takkan tegas memarahi kucing, kan?
Lagipula hutang 1 juta ton makanan kucing, sekarang semua sudah tahu. Apa si Penipu mau ingkar janji?
Nanti saat kucing ini muncul langsung tagih hutang. Semua tahu dia berhutang makanan kucing pada kucing ini!
Semakin dipikir Kucing Liar semakin bangga. Sungguh memuaskan!
Mungkin bisa... Sekarang buat surat perjanjian?
Atau suruh mereka mulai konferensi global itu? Bukan, siaran langsung global?
Kucing Liar bersandar di sofa, ekornya bergoyang-goyang.
Haruskah aku melakukan ini?
Kalau dilakukan, si penipu pasti celaka!
Kucing Liar tertawa sampai lidahnya menjulur keluar, seluruh dunia tahu si penipu berhutang banyak makanan kucing, itu pasti menarik!
"Jangan ah, si penipu pasti marah... Kalau marah, dia ingkar janji tidak mau membayar bagaimana? Bagaimana jika... Aku pura-pura mengalami kerugian besar, lalu mengunci Penghubung di daerah lain? Lalu vitalitasnya melemah?"
Cakar Kucing Liar menopang dagunya, apakah ini ide yang baik?
Lupakan, lihat situasi dulu.
