Xishan.
Lokasi Kota Zhenxing.
Kota Zhenxing kini semakin sunyi, para pejuang sudah pergi bertarung, yang takut ikut perang juga tak berani muncul, diam-diam menjaga kota.
Keluarga Su, Liu, Zhou...
Klan-klan yang leluhurnya gugur di medan perang kini hampir seluruhnya dikerahkan, aktif di berbagai liang bumi.
Hanya demi melahirkan Level Puncak baru dalam enam bulan, menembus Makam Langit, mewarisi gelar leluhur, tanpa mempermalukan mereka.
Di kota, pejuang yang tersisa bisa dihitung jari.
Andai bukan karena ada Penghubung ke Gunung Penjagal di dekat Zhenxing yang harus dijaga, kota kecil ini akan lebih sunyi lagi.
……
Di kota kecil.
Jiang Chao berkeliaran di Jalan Batu Hijau, melihat anak-anak berlarian main, sesekali membentak.
"Pulang semua belajar bela diri dan latihan!"
"Masa muda tak berusaha, tua menyesal!"
"Leluhur semua klan bertempur di Makam Langit, para senior berperang di liang bumi, kalian masih sempat berkeliaran?"
"Cepetan pulang latihan!"
Jiang Chao berwajah berwibawa, bertubuh tambun, memang punya sedikit semangat kepemimpinan.
Tapi ada anak yang protes, berteriak: "Kakak Kedua Jiang, kenapa kamu sendiri nggak latihan? Nggak ikut perang?"
Jiang Chao mendengus: "Ini semua gara-gara kalian berisik! Sekarang pejuang di kota tidak banyak, aku ini pejuang level delapan Realm Tubuh Emas, harus tetap menjaga kota dan ketenangan wilayah! Sekarang aku juga penjaga Kota Zhenxing sekaligus pelatih utama kalian, jadi kalian semua harus giat berlatih, kalo nggak pantas nggak menghargai usahaku?"
Jiang Chao menggerutu kesal: "Andai bukan karena kalian jadi beban, aku sudah lama pergi membantai habis-habisan! Mungkin sekarang sudah mencapai level Kasta Sembilan, ngapain harus mondar-mandir terus di kota!"
Beberapa anak ada yang percaya, ada yang setengah ragu. Seorang anak mempertanyakan: "Tapi pamanku bilang, Kakak Kedua Jiang tidak pergi karena takut mati. Saat Kakek Jiang pergi, Kakak Kedua sengaja minta jadi penjaga kota..."
"Omong kosong!"
Jiang Chao menggelegar, suaranya bergema ke sebuah rumah besar: "Jiang Minghao! Berani-beraninya kau mencemarkan namaku! Percaya nggak aku pukul sampai mati?"
Penjaga keluarga Jiang cuma level tujuh, berani-berani mencemarkan nama Jiang Chao!
Mau mati ya?
Nggak tahu kalau di Kota Zhenxing yang luas ini, Jiang Chao-lah yang terkuat?
Tapi memang masih ada level Sembilan, tapi mereka sibuk menjaga Penghubung itu. Meski bergantian jaga, waktu mereka di kota juga sebentar.
Sekarang saatnya Jiang Chao memegang kendali, masih ada yang berani menjelekkan namanya!
Di rumah besar keluarga Jiang, sunyi senyap.
Tapi di dalam, seorang pria paruh baya menggelengkan kepala sambil tak bisa berkata-kata. Mencemarkan nama?
Siapa yang mencemarkan?
Jiang Chao, kenapa Anda tetap tinggal? Tidak punya poin?
Beberapa keluarga besar kami ada yang tinggal tak perlu dibahas lagi, karena memang aset besar, perlu merawat beberapa hal seperti mengajari anak-anak jalan pedang.
Tapi keluarga Jiang... Apa ini penting?
Berapa orang keluarga Jiang?
Anggota pria hanya segelintir!
Jiang Yuanhua pergi berperang, Jiang Hao belakangan bolak-balik antara Zona Terlarang liang bumi dan penghubung, ayah Jiang Chao pergi ke Kantor Penjaga Kota...
Di generasi ini, keluarga Jiang sudah kehabisan penerus di belakang.
Apa perlu Jiang Chao tetap tinggal?
Tentu, toh dia level delapan. Pria paruh baya bukan lawannya, malas membongkar wajah aslinya. Orang ini wataknya sempit, baru dapat momentum, sekarang yang lain tidak ada, mungkin benar-benar ingin memukulinya untuk menunjukkan wibawa.
Keluarga Jiang tidak menanggapi. Jiang Chao langsung bersikap arogan, berteriak: "Kalian semua berlatih baik-baik! Saat kalian sudah punya kemampuan melindungi diri, aku tak perlu lagi menjaga kota untuk kalian! Sekarang buang sedikit waktu tak masalah, generasi muda adalah harapan kita..."
Belum selesai bicara, ekspresi wajahnya berubah.
Saat ini, di atas Kota Zhenxing muncul bayangan samar.
"Fang Ping datang mengunjungi!"
Beberapa kata sederhana itu membuat wajah Jiang Chao berubah drastis.
Gila, kenapa orang ini datang!
Jangan-jangan mau menangkapku ikut perang?
Dia kan sudah level delapan. Sebenarnya penugasan pertahanan untuk level delapan tidak terlalu diperlukan. Biasanya pasti dikirim bertempur.
"Fang Ping tiba-tiba datang ke Kota Zhenxing, apakah dia tahu bahwa sekarang aku menjadi bos di sini, jadi ingin melemparkan dirinya sendiri ke liang bumi?"
Ekspresi Jiang Chao terlihat sangat aneh.
Namun saat ini, keluarga-keluarga lain mulai menampilkan pejuang-pejuang mereka.
Raja Manusia telah datang!
Seperti ketika Raja Militer turun sebelumnya, sebenarnya sekarang lebih layak mendapat perhatian.
Tidak ada satupun Level Puncak di Kota Zhenxing!
Kunjungan Raja Manusia ini membuat yang hadir merasa gelisah, tidak tahu tujuan kedatangannya saat ini.
Banyak orang melihat ke arah lobi utama, memastikan jumlah patung masih sama seperti sebelumnya, sebagian mulai tenang.
Khawatir tiba-tiba ada patung yang hilang, Fang Ping datang membawa kabar duka.
Beberapa pejuang dari berbagai keluarga segera terbang ke arah Jiang Chao. Jiang Chao yang baru saja ingin mencari tempat bersembunyi, kini mengumpat dalam hati: Hancur! Untuk apa mereka mendatangiku?!
"Jiang Chao, Raja Manusia datang! Segera buka gerbang utama dan sambut beliau!"
Beberapa petarung generasi tua mulai berbicara. Ini kunjungan pertama Fang Ping ke Kota Zhenxing sejak menjadi Raja Manusia.
Secara moral maupun logika, kita tidak boleh menyepelekan hal ini.
Situasi sekarang berbeda dengan dulu. Kita tidak bisa hanya membuka pintu kecil seperti sebelumnya, harus membuka gerbang lebar-lebar untuk menyambut Fang Ping.
Dan ini membutuhkan kendali dari Jiang Chao sebagai pejuang terkuat yang bertugas di sini.
Jiang Chao tertegun sejenak, merasa lemah, sepertinya memang demikian.
Lemas tetap lemas, Jiang Chao masih cepat-cekat memulihkan senyumannya, "Tentu saja, mari kalian semua ikut aku menyambut Raja Manusia! Raja Manusia adalah saudara seperjuanganku Jiang Chao, hubungan kami sangat erat, kalian tak perlu takut!"
Yang hadir meliriknya, memang benar Fang Ping memiliki hubungan baik dengan si gendut ini, anggota keluarga Jiang juga cukup sering berinteraksi dengan Fang Ping.
Tapi hubungannya sangat erat, kamu yakin?
Semua orang pun tak enak berkomentar lebih jauh, Fang Ping masih menunggu di luar.
……
Sejenak kemudian, gerbang Kota Zhenxing yang jarang dibuka, menggelegar terbuka lebar!
Biasanya, hanya dibuka jalur penghubung kecil untuk lalu-lalang.
Hari ini, belasan pejuang level tinggi mengeluarkan token mereka, langsung membuka koridor panjang selebar puluhan meter di bawah gapura kota.
Para petarung dari berbagai klan berdatangan, begitu gerbang terbuka segera membungkuk hormat, "Kota Zhenxing menyambut Raja Manusia!"
Di depan, Fang Ping dengan kedua tangan di belakang, sepatu militernya menjejak mantap, mengenakan seragam bela diri longgar sambil tersenyum.
Mendengar itu Fang Ping membentangkan kedua tangannya, sedikit mengerahkan tenaga mengangkat mereka yang membungkuk, "Para senior terlalu sopan! Kota Zhenxing adalah situs suci jalan pedang Tiongkok, para Level Puncak di sini adalah bintang penolong umat manusia. Sebagai junior, Fang Ping tak pantas menerima penghormatan ini!"
Berbeda dengan kunjungan pertamanya dulu, saat itu kekuatan Fang Ping masih biasa tapi sikapnya luar biasa arogan.
Tapi sekarang, justru sebaliknya.
Kekuatannya sudah sangat mumpuni, namun sikapnya jauh lebih rendah hati.
Posisi seseorang menentukan cara berpikir, hal-hal yang dipertimbangkan pun secara alami berbeda.
Dulu saat pertama kali datang ke Kota Zhenxing, dia harus berkamuflase menunjukkan kekuatan agar penduduk Kota Zhenxing tidak berani mengganggunya.
Kini... itu tidak diperlukan lagi.
Kekuatannya sudah sangat besar, masih menjadi pemimpin sejati umat manusia. Kunjungannya ke Kota Zhenxing kali ini tak perlu disertai kesombongan.
Sebaliknya, para Level Puncak Kota Zhenxing telah berperang untuk manusia. Meski memiliki kemampuan untuk berlaku arogan, dia tak bisa bertindak semena-mena di sini saat para Level Puncak sedang pergi.
Sikap rendah hati Fang Ping justru membuat yang hadir lega.
Mereka masih ingat, saat pertama kali Fang Ping datang ke sini, langsung terjadi konflik dengan Kota Zhenxing.
Kemudian Raja Militer dan beberapa orang bahkan datang langsung, Raja Perang sampai dipanggil kembali. Kedua pihak nyaris terlibat insiden besar.
Dalam memperlakukan Fang Ping, mereka pun menjadi lebih hati-hati.
Untungnya, seiring perubahan kekuatan Fang Ping dan situasi yang berubah, dia juga tak lagi sama seperti dulu.
Di depan kerumunan, Jiang Chao menyeringai lebar dengan keramahan berlebihan: "Kehadiran Menteri Fang adalah kehormatan bagi Kota Zhenxing. Saya sudah menyiapkan pesta, mari kita minum satu gelas bersama siang nanti..."
Fang Ping meliriknya sambil tersenyum: "Kenapa kamu masih di kota ini?"
“……”
Jiang Chao tersipu malu. Apa maksudnya? Kalau tidak di kota, harusnya di mana?
Fang Ping mengabaikannya, melangkah masuk.
Setelah memandang sekeliling, matanya langsung tertuju ke lobi utama. Melihat patung-patung masih utuh, hatinya sedikit lega.
Belakangan ini dia sengaja menghindari melihat ini semua, takut mengetahui kabar buruk.
Dari 13 Level Puncak Kota Zhenxing, sudah banyak yang gugur.
Jika ada yang jatuh lagi, kerugian umat manusia akan terlalu besar.
Patung tidak berkurang, Fang Ping merasa lebih tenang.
Namun tak lama kemudian dia kembali memandang sekeliling, mengangkat alis halus dan bertanya: "Apakah senior lainnya sudah pergi ke liang bumi?"
Di kerumunan, seorang pria tua level tujuh dari keluarga Li menyambut percakapan: "Kembali ke Raja Manusia..."
"Senior terlalu sopan, jika tidak ingin memanggil namaku langsung, bisa sebut aku Menteri Fang."
Pendidikan yang diterima di Kota Zhenxing berbeda, dengan selisih kekuatan yang besar dari Fang Ping, membuat mereka sulit beradaptasi memanggil namanya langsung. Namun panggilan "Raja Manusia" juga terasa canggung bagi Fang Ping.
Pihak lain tidak berani membantah, segera menjawab: "Menteri Fang, pejuang level delapan dan sembilan dari berbagai keluarga semuanya telah keluar! Sebagian pergi ke Kantor Penjaga Kota, sebagian ke komando militer, dan beberapa lainnya sedang mengawasi di penghubung. Sekarang sudah mengirim orang untuk memberi pemberitahuan..."
"Penghubung adalah prioritas!"
Fang Ping tersenyum: "Penghubung Kota Zhenxing ini langsung terhubung ke Gunung Penjagal. Secara logika seharusnya diawasi Level Puncak untuk mencegah invasi pejuang Kasta Sembilan liang bumi. Tapi situasi manusia saat ini sudah kita semua tahu, Level Puncak sangat langka. Saya dan Menteri Wu masih memiliki urusan lain, sehingga tugas ini harus diserahkan ke Kota Zhenxing."
"Namun ketika personel mulai lebih longgar, lokasi ini akan kembali diawasi Level Puncak untuk menjaga penghubung."
Orang tua keluarga Li tersenyum: "Menteri Fang telah membuat gentar pejuang Kasta Sembilan liang bumi. Situasi sekarang ribuan kali lebih baik dibanding dulu. Sekitar penghubung, atau tepatnya di sekitar Gunung Penjagal, tidak ada lagi petarung liang bumi yang berani muncul. Ini sudah melebihi dugaan kita."
Fang Ping tersenyum tipis, tidak melanjutkan topik ini. Kali ini dia melihat ke Jiang Chao yang menunduk patuh di sampingnya dan bertanya: "Di mana kakakmu?"
"Si Tidak Wajar?"
Jiang Chao melihat Fang Ping tidak bertanya lagi tentang urusannya, lega, buru-buru berkata: "Orang tidak wajar itu pergi ke liang bumi, sekarang dia sering berperang di Zona Terlarang liang bumi. Dia memang hebat, sekarang tubuh Golden Body-nya hampir lima tempaan. Kayaknya sebentar lagi bakal naik ke Kasta Sembilan..."
Jiang Chao menyeringai: "Leluhur kami sedang berperang, kakekku juga ikut bertempur, ayahku di markas militer, si tidak wajar juga sedang bertarung... Aku? Tinggal di Kota Zhenxing bantu ngajar anak-anak kecil, ini juga kontribusi untuk negara. Pekerjaan tidak ada tingkatan tinggi-rendah..."
Di balik kata-katanya, Jiang Chao berusaha memberi tahu Fang Ping: Seluruh keluargaku sudah berperang, jangan suruh aku ikut.
Aku takut mati!
Kalau sampai mati, keluarga Jiang bisa putus akar.
Fang Ping meliriknya. Orang ini... meskipun sudah mencapai level delapan, tetap sampah.
Dulu jantung Lao Wang diberikan sembarangan buat disedotnya.
Jiang Chao merasa tidak nyaman dengan pandangannya, buru-buru tersenyum: "Menteri Fang, kedatanganmu ke Kota Zhenxing ini numpang lewat atau ada urusan?"
Kalau ada urusan langsung bicara, kalau tidak cepat-cepat pergi!
Dengan kehadiran orang ini di dekatnya, hatinya gemetar ketakutan, takut Fang Ping membuangnya ke liang bumi.
Fang Ping mengerti maksudnya, tertawa geli: "Kamu tidak pernah berpikir untuk jadi lebih kuat? Dulu kamu dan kakakmu sama-sama mencapai level delapan, kamu masih satu tempaan, dia sudah hampir lima tempaan. Mau mandek di level delapan seumur hidup?"
Jiang Chao tersipu malu: "Kalau... kalau begitu... mungkin kamu bisa kasih aku sedikit materi abadi untuk tempering fisik?"
“……”
“Fang Ping tidak berdaya, selain ini, tidak ada cara lain untuk menjadi kuat?”
Fang Ping melanjutkan langkahnya ke arah lobi utama. Setelah beberapa langkah, dia berujar pelan, "Apakah ada masalah di Kota Zhenxing belakangan ini? Para senior seperti Raja Penahan sedang tidak ada di sini. Jika ada kesulitan, jangan ragu untuk bicara. Aku akan berusaha menyelesaikan apa yang bisa diselesaikan."
Jiang Chao hendak menyangkal, tapi pria berbadan tegap di sampingnya bersuara berat, "Menteri Fang, aku punya pertanyaan!"
"Silakan, Senior."
"Jangan sebut aku senior!"
Pria paruh baya itu bersuara tegas, "Namaku Xiao Zhan dari keluarga Xiao! Kami tidak tahu detail pertarungan di Tanah Pertempuran Raja waktu itu, tapi... tapi kabarnya... leluhur kami Raja Petir... sepertinya... akhir-akhir ini, anggota keluarga Xiao tidak bisa menegakkan kepala!"
"Menteri Fang, Xiao Zhan tidak percaya kalau leluhur kami adalah pengkhianat!"
"Keluarga Liu dan Zhou... mereka ingin menghancurkan patung kehidupan leluhur kami dan mengusir keluarga Xiao dari Kota Zhenxing!"
"Ini bahkan tidak pernah terjadi pada keluarga Yang! Kalau bukan karena mediasi para kepala keluarga, mungkin keluarga Xiao sudah dihapus dari daftar!"
"Menteri Fang, Xiao Zhan hanya ingin bertanya: Benarkah leluhur kami..."
Hanya sedikit yang terlibat langsung dalam perang Level Puncak waktu itu, dan sekarang hanya Fang Ping yang masih ada di peradaban manusia.
Status pengkhianatan leluhur keluarga Xiao masih menjadi perdebatan.
Saat perang Level Puncak, kabarnya Raja Petir sempat berbicara. Beberapa petarung yang berada di dekat lokasi mengaku mendengarnya.
Tapi sejak Fang Ping kembali, dia tidak mengambil tindakan apapun terhadap keluarga Xiao, jadi yang lain juga belum bisa memastikan kebenaran kasus ini.
Tapi rumor demikian, Keluarga Xiao di Kota Zhenxing tetap mendapat perlakuan diskriminatif.
Terutama beberapa keluarga yang leluhurnya gugur dalam pertempuran, sekarang sebagian orang memindahkan amarah mereka ke pundak Keluarga Xiao.
Begitu kata Xiao Zhuo selesai, di kerumunan, beberapa pejuang yang bertahan dari Keluarga Liu dan Zhou menatap Fang Ping dengan sorot mata kompleks.
Apakah leluhur Keluarga Xiao... benar-benar pengkhianat?
Fang Ping terdiam sejenak, lalu perlahan berkata: "Senior Raja Petir tidak akur dengan Raja Penahan, hal ini pernah terlihat sebelumnya! Saat Pertempuran besar, ada seorang Pejuang Level Puncak dari Surga Para Dewa yang berkhianat, mengeksekusi seorang Pejuang Level Puncak manusia...
Saat itu Li Zhu pernah berdialog dengan Raja Petir, tapi Raja Petir tidak turun tangan.
Raja Penahan juga berkata bahwa Raja Petir tidak akan berkhianat, aku percaya pada Senior Raja Penahan. Kalau begitu, ini hanya urusan pribadi, tidak bisa disebut pengkhianatan."
Mendengar ini, Xiao Zhuo lega dan menjelaskan: "Konflik antara leluhur kami dengan Raja Penahan sebenarnya baru terjadi beberapa tahun terakhir. Perseteruan keduanya sudah diketahui semua orang.
Senior Li memang kuat dan merupakan pilar umat manusia, tapi sebagai anggota Keluarga Xiao, Xiao Zhuo tidak berani menilai benar salahnya leluhur kami.
Tapi sepengetahuanku, belum tentu leluhur kami yang salah!
Leluhur kami pernah bilang, Raja Penahan sering bertindak tanpa memikirkan konsekuensi. Beberapa kesalahan sudah jelas salah, tapi tetap dipaksakan.
Saat itu, Senior Li tidak membantah. Karena itu Xiao Zhuo berpendapat bahwa hal ini..."
Dia katakan, orang tua keluarga Li mengerutkan kening berkata: "Xiao Zhan, leluhur punya pertimbangan sendiri. Hanya dua leluhur yang tahu detail masalah ini. Membicarakan ini sekarang, bukankah sama dengan memecah belah Pejuang manusia kita..."
"Aku tidak bermaksud begitu!"
Xiao Zhan dengan wajah serius berkata: "Tapi semua orang bilang leluhur kami tidak peduli kepentingan besar, menyembunyikan kekuatan, mengkhianati umat manusia, tidak berani berkorban seperti Leluhur Su. Padahal keluarga Xiao selama bertahun-tahun selalu berperang di garis depan. Leluhur kami bahkan beberapa kali bertarung dengan Pejuang Kasta Sembilan dari liang bumi. Beberapa hal harus kubicarakan!"
Dialog antara mereka berdua membuat Fang Ping mulai merenung lebih dalam.
Raja Petir saat itu tidak mengkhianati umat manusia, hanya mengatakan ada perseteruan pribadi dengan Raja Penahan.
Perselisihan pribadi apa sebenarnya di antara mereka berdua?
Dulu mereka bisa bersama-sama membangun Kota Zhenxing. Leluhur keluarga Xiao sepertinya tidak kehilangan ingatan, artinya hubungan mereka dulu cukup baik.
Lalu kenapa sekarang bermusuhan?
Sorot mata Fang Ping berkedip cepat, ia tersenyum: "Sejak kapan kedua leluhur ini mulai tidak akur?"
"Sudah lama tidak akur. Tapi sekitar 30 tahun lalu mereka bertengkar hebat, sejak saat itu..."
Fang Ping mengangguk halus, tersenyum: "Tidak perlu diperdebatkan lagi. Biarkan urusan Raja Petir dan Raja Penahan diselesaikan sendiri! Keluarga Li dan Xiao sama-sama keluarga berjasa bagi umat manusia. Tidak ada yang akan menyangkal ini."
"Jadi istilah 'pengkhianat' tidak perlu disebut lagi."
"Selain itu, Senior Raja Pedang dan yang lain... siap gugur, itu duka bagi umat manusia. Kita akan mengingatnya, tapi tidak perlu melampiaskan amarah ke orang lain."
“Para senior masih perlu menasihati keturunan, jangan sampai merusak harmoni. Kota Zhenxing bersatu, telah berdiri lebih dari 300 tahun, tetap kokoh karena harmoni dan persatuan.”
Fang Ping melanjutkan, yang hadir pun tak lagi membahas hal ini.
Saat ini, Fang Ping telah tiba di depan lobi utama, memandang patung-patung sambil berbisik lembut: "Kedatanganku ke Zhenxing kali ini terutama untuk Istana Wan Yuan. Tentu bukan untuk mengambil, hanya memeriksa beberapa hal."
Seandainya masih ada Level Puncak di sini, Fang Ping pasti langsung mengangkutnya pergi.
Tanpa kehadiran Level Puncak, dia harus bersikap sopan agar tak disalahpahami memanfaatkan momentum untuk merampas harta karun yang membuat Kota Zhenxing gempar.
Tiba-tiba dinding domain bergetar halus, seseorang memasuki Kota Zhenxing.
Dari kejauhan, Su Hao-ran dan beberapa orang bergegas mendekat.
Dari jarak jauh Su Hao-ran berseru: "Fang Ping... maaf, harusnya kami memanggilmu Raja Manusia. Kedatangan Yang Mulia tanpa sambutan layak!"
"Senior terlalu sopan!"
Fang Ping memberi hormat sambil tersenyum, pandangannya beralih dari Su Hao-ran ke Jiang Hao: "Saudara Jiang luar biasa! Baru sebentar sudah naik ke level delapan lima tempaan. Enam tempaan sudah di depan mata, Kasta Sembilan tinggal selangkah! Di Zhenxing, Saudara pasti yang pertama mencapai Kasta Sembilan!"
Jiang Hao tetap tampan seperti dulu, pedang panjang tergantung di pinggang dengan senyuman menyejukkan bagai angin semi.
Begitulah karakternya, bahkan saat membunuh sekalipun.
Saat ini, mendengar perkataan Fang Ping, Jiang Hao tersenyum ringan: "Bahkan Kasta Sembilan pun masih sangat jauh di bawah level Saudara Fang! Di era persaingan sengit ini, yang tak masuk level puncak hanyalah semut belaka..."
Saat dia bicara, Su Hao-ran menimpali: "Jiang Hao sekarang sedang mempersiapkan diri. Menurutku Kasta Sembilan sudah dekat, level puncak juga bukan mustahil. Tampaknya keluarga Jiang mungkin segera memiliki ahli level puncak kedua."
Su Hao-ran terlihat puas dengan Jiang Hao. Sebenarnya di hatinya ada ide: Cucu perempuannya Su Zisu... haruskah dijodohkan dengan Jiang Hao?
Namun segera dia membuang ide itu. Dia lebih memilih cucunya dijodohkan dengan Jiang Chao.
Dia sangat khawatir dengan keselamatan cucu perempuannya sendiri.
Jiang Chao lebih baik, takut mati... Meski diremehkan orang, setidaknya tak membuat orang cemas.
Meski Jiang Hao kuat, dia dijuluki tidak wajar. Saat membunuh, sikapnya tetap seperti angin sejuk yang menyegarkan, membuat orang merinding.
Apalagi belakangan ini dia terus bertarung dengan pejuang kuat. Bisa saja suatu hari mati di liang bumi. Jiang Chao justru lebih andal.
Su Hao-ran memuji lalu berkata: "Sebelumnya Kantor Penjaga Kota utara ingin mengangkat Jiang Hao sebagai Wakil Penjaga Kota. Jiang Hao bersikeras belum mencapai Kasta Sembilan dan menolak. Fang Ping... Raja Manusia, bagaimana pendapatmu tentang hal ini?"
Fang Ping tersenyum: "Kantor Penjaga Kota Utara... Penjaga Wilayah Shen Haotian senior sekarang memasuki Makam Langit. Kepala Keluarga Shen Shen Mingwei mengalami luka cukup parah. Kabarnya situasi di Kantor Penjaga Kota Utara sedang agak kacau, pasukan penjaga tidak ada yang memimpin... Mengirim Jiang Hao untuk memimpin Pasukan Penjaga Utara?"
Di Kantor Penjaga Timur dan Utara, banyak orang dari Kota Zhenxing.
Biasanya, posisi wakil penjaga biasanya dipegang oleh orang-orang dari Kota Zhenxing. Zhang Tao dan kawan-kawan tidak mengurus hal ini. Sejak awal pendirian dua kantor penjaga besar, tujuannya memang untuk mengajak orang-orang Kota Zhenxing turun gunung.
Anggota keluarga Li terutama ditempatkan di komando militer. Keluarga-keluarga lain yang turun gunung kebanyakan ditempatkan di dua kantor penjaga besar.
Saat ini para senior Kota Zhenxing masing-masing punya misi. Jiang Hao sebagai yang terbaik di generasi muda, memiliki kemampuan dan kelayakan untuk menjabat sebagai Wakil Penjaga Wilayah Utara dan memimpin pasukan penjaga.
Jiang Hao menyela: "Belum mencapai Kasta Sembilan, Jiang Hao tidak merasa layak menjabat sebagai wakil penjaga. Sebagai pemuda, saya sudah terbiasa bertindak solo..."
Su Hao-ran tertawa: "Tidak masalah! Masa muda... Sekarang adalah zaman kalian para pemuda! Masih mengharapkan kami si tua bisa melesat drastis? Potensi lebih besar ada pada kalian!"
Su Hao-ran tetap mendukung sepenuhnya kepergiannya. Performa Jiang Hao yang luar biasa belakangan ini membuat semua orang merasa puas.
Meski Kota Zhenxing kini menyatu dengan umat manusia, mereka masih berharap dua kantor penjaga besar tetap berada di bawah kendali Kota Zhenxing.
"Di Kantor Penjaga Kota timur, Chen Qi saat ini menjabat sebagai Penjaga Wilayah sementara. Sebelumnya Chen Qi bertugas di Departemen Hari, bisa dianggap sebagai bawahan Fang Ping. Kemungkinan besar Kantor Penjaga Kota timur sudah berada di bawah kendali Departemen Hari."
"Para veteran Kota Zhenxing juga tidak rela kehilangan Kantor Penjaga Kota utara."
"Generasi tua yang ditunjuk sebagai Wakil Penjaga Wilayah terkesan terlalu dipaksakan, sedangkan generasi muda relatif lebih baik."
"Sambil mengobrol, Fang Ping hanya tersenyum tanpa bicara, terus memandangi patung itu."
"Setelah mereka berbincang beberapa saat, barulah ia berkata: 'Tunggu sampai keputusan Kantor Penjaga Kota utara keluar, lalu laporkan ke Empat Kementerian dan Empat Kediaman untuk dibahas. Beberapa hal memang bisa kuputuskan langsung, tapi prosedur tetap harus dijalani.'"
"Mendengar ini, semua yang hadir mengangguk. Pernyataan Fang Ping menandakan persetujuan akhir."
"Fang Ping menambahkan dengan senyum tipis: 'Kepala Keluarga Shen masih dalam kondisi cukup parah hingga sekarang. Saya lihat beliau bermaksud menyerahkan posisi Penjaga Wilayah Utara kepada Saudara Jiang yang telah menembus Kasta Sembilan. Bagaimana pendapatmu?'"
"Jiang Hao tertawa: 'Ini bukan wilayah pertimbanganku. Lagipula, kapan aku bisa mencapai Kasta Sembilan?'"
"Benarkah?"
"Fang Ping menjawab: 'Seharusnya tidak lama lagi, paling lama tiga bulan, paling cepat satu bulan. Jangan terlalu merendah di hadapanku.'"
"Jiang Chao terkejut: 'Secepat itu? Fang Ping, kamu tidak salah lihat kan?'"
"Si tidak wajar ini mau menembus Kasta Sembilan?
"Baru berapa hari ini!
"Saat masuk Makam Dewa dulu, kami berdua sama-sama level delapan tempaan pertama. Aku masih di level delapan tempaan pertama, dia sudah mau ke Kasta Sembilan?"
Fang Ping tersenyum mengangguk, sementara Jiang Hao mengangkat alis, terkejut berkata: "Ini bahkan aku sendiri tidak tahu, Saudara Fang ini…"
"Aku sangat jeli dalam menilai orang."
Fang Ping tertawa pendek, lalu melanjutkan: "Mari kita lihat Istana Wan Yuan. Setelah ini aku masih ada urusan yang harus segera ditangani. Kalian tidak perlu terlalu sungkan."
Su Hao-ran mendengar itu tidak berkomentar lagi. Dengan cepat ia memimpin rombongan menuju lembah tempat Istana Wan Yuan berada.
Sementara itu, Fang Ping berkata pada Jiang Hao: "Saudara Jiang ditugaskan sebagai Wakil Penjaga Utara, harus melapor ke Shanghai. Kebetulan, aku juga ada sesuatu untukmu. Beberapa hari lagi, aku akan menantimu di Shanghai."
Jiang Hao tersenyum: "Baik, aku mulai penasaran dengan hadiah dari Saudara Fang."
Fang Ping tersenyum tipis, tidak melanjutkan percakapan.
Lembah tempat Istana Wan Yuan berada telah tiba.
