Saat Fang Ping terus mengobrol dan mengorek informasi dari Yun Sheng.
Di dalam, terjadi ketidakharmonisan!
Jiao keluar dengan wajah penuh kemarahan, pipi besarnya yang mengerikan dipenuhi amarah!
"Tuan Mingting memerintahkan gencatan senjata, maka harus dipatuhi! Aku akan melaporkan semuanya kepada Tuan. Raja Kepiting, kau terlalu arogan! Tunggu saja pembalasan dari Tuan Mingting!"
Belakang, pria paruh baya jelmaan Raja Kepiting, ekspresi muramnya hampir bisa meneteskan air.
Apakah Tian Jiao sudah gila?
Menyuruhnya menarik pasukan saja sudah cukup, masih berani meminta ganti rugi kerusakan Pulau Tianyun!
Ini benar-benar di luar perkiraannya!
Bukan hanya dia, saat ini, Yunfei Zhenjun (karakter salah di bab sebelumnya, sudah diperbaiki) juga terkejut bukan main.
Gencatan senjata saja sudah cukup, urusan ganti rugi... Aku tidak peduli!
Ada apa dengan Tian Jiao ini?
Membantu kok seperti ini caranya!
Yunfei Zhenjun benar-benar ingin membelah kepalanya untuk melihat isi pikirannya, benarkah ini perintah Mingting Zhenjun?
Dia mulai meragukan.
Tiba-tiba, Yunfei Zhenjun mulai memahami situasi ketika Jiao sambil mengumpat mengirim transmisi suara: "Zhenjun Yunfei, jika Raja Kepiting menolak membayar, bagian Tuan Mingting... mungkin harus ditanggung Pulau Tianyun!"
Seketika itu juga Yunfei Zhenjun tersadar.
Di hatinya tercampur rasa pahit, inikah yang disebut memeras?
Jadi ganti rugi dari Raja Kepiting bukan untuk mereka, melainkan untuk Mingting Zhenjun, atau tepatnya untuk Tian Jiao sendiri?
Sungguh berani!
Makhluk non-dewa sejati berani memeras dewa sejati.
Namun di saat genting ini, Yunfei Zhenjun malah mulai tertarik.
Dari sikap Raja Kepiting, gencatan senjata masih mungkin, tapi ganti rugi mustahil.
Situasi kebuntuan ini justru merugikannya.
Mungkin... lebih baik dia mengeluarkan sebagian harta karun untuk menyogok Jiao saja.
Nanti kita bisa balik lagi untuk cari dia dan lakukan pembalasan!
Kalo nggak, terus-terusan begini sampai Raja Kepiting marah, pertempuran lanjutan terjadi, mana ada kesempatan untuk kembali ke Gereja Dewa.
Di saat inilah Jiao tiba-tiba menatap Raja Kepiting, mendengus: "Tuan Raja Kepiting, sekarang menurutku harus pergi. Jangan sampai di jalan nanti Tuan bunuh siluman untuk melampiaskan amarah ya?"
Ekspresi Raja Kepiting semakin suram!
Jiao sudah keterlaluan!
Makhluk non-Level Puncak ini berulang kali memprovokasinya, benar-benar merasa aku tidak berani membunuhnya?
Tapi niat Jiao sebenarnya bukan cari masalah. Matanya memandang sekeliling, tiba-tiba berkata: "Zhenjun Yunfei, bagaimana kalau Tuan mengawalku? Aku kan tangan kanan Mingting, kali ini datang untuk berunding. Kalo mati di jalan, Mingting pasti nggak peduli itu dibunuh Raja Kepiting atau Pulau Tianyun..."
Zhenjun Yunfei mengerutkan kening. Dia ingin sekali menghancurkan monster ini!
Suruh aku mengawalmu?
Bercanda apa ini!
Pulau Tianyun tidak punya dewa sejati. Kalo Raja Kepiting menyerang, kemungkinan besar hancur. Saat itu Zhenjun Diqi mau turun tangan atau tidak?
Dia tidak boleh meninggalkan tempat ini!
Jiao sepertinya sadar sudah keterlaluan, lalu bicara santai: "Kalo Tuan Yunfei kesulitan ya udah. Begini saja, suruh... Yun Sheng ini yang mengantarku. Dia kan putramu, Pulau Tianyun pasti nggak akan manfaatkan kesempatan untuk bunuh siluman dan fitnah kan?"
Zhenjun Yunfei hanya bisa berpikir: Binatang lapis emas ini khawatir yang sia-sia!
"Bagaimana mungkin dia membuat masalah tambahan di saat seperti ini!"
Tapi Jiao ini pengecut dan rakus harta, namun Zhenjun Mingting mempercayainya. Hal ini membuat Zhenjun Yun Fei pusing.
Saat ini, Yun Sheng membuka mulut: "Ayah, biarkan anak mengantar Komandan Jiao pergi. Ayah tak perlu khawatir."
Dia juga ingin menyelidiki latar belakang Zhenjun Mingting, menguak rahasia Jiao, dan memahami dasar pertarungan Wu.
Mengantar mereka sebentar tak masalah. Raja Kepiting mungkin tidak akan turun tangan.
Bahkan jika turun tangan, sasarannya belum tentu dirinya sendiri.
Mendengar ini, Zhenjun Yun Fei berpikir sejenak lalu mengangguk halus: "Biarkan Sheng'er mengantar Komandan Jiao keluar dari wilayah laut 10.000 li."
"Anak mengerti!"
10.000 li, ini juga sebuah batas.
Terlalu jauh, mudah tersesat di Laut Terlarang.
Saat ayah-anak ini berbicara, Jiao kembali berkomunikasi spiritual: "Tuan Yun Fei, soal ganti rugi ini..."
Zhenjun Yun Fei nyaris tak bisa menahan diri. Jiao melanjutkan: "Raja Kepiting mungkin tak ingin bertarung lagi. Menurutku ini membantu Tuan Yun Fei menyelesaikan masalah mendesak. Dengan semua usaha ini, apa bahkan ganti rugi kecil pun tak bisa dipenuhi?"
Yun Fei menekan amarahnya, cepat-cepat membalas: "Komandan Jiao tenang, Yun Sheng akan mengantar Anda pergi dengan kepuasan!"
Jiao menganggukkan kepalanya yang besar dengan bangga, seolah berkata: "Aku minta putramu mengantarku agar dia membawa sumber daya berharga bersama."
Di dalam hati Yunfei Zhenjun mendengus, sekarang biarkan Anda bertindak sombong, tunggu sampai aku menyelesaikan masalah saat ini, Anda akan mendapat pelajaran!
Mingting Zhenjun?
Seberapa kuat dia?
Benar, setidaknya Mingting Zhenjun memiliki kekuatan Zhenjun tujuh atau delapan segmen, tapi kekuatannya paling hanya setara dengan Di Qi.
Jika Gereja Dewa tidak dalam kekacauan akhir-akhir ini, dengan kekuatan Gereja Dewa, Mingting Zhenjun remeh seperti ini berani bertindak arogan di Laut Pahit!
Yunfei Zhenjun tidak berkata lebih banyak, memanggil Yunsheng ke sisinya dan berbisik beberapa kata, tak lama kemudian menyaksikan kepergian para hadirin.
……
Di luar pulau.
Jiao melangkah dengan gagah, menunjukkan sikap meremehkan semua orang, dengan sombong membawa pasukan besar bangsa monster pergi.
Saat ini, hanya Fang Ping dan Yunsheng yang manusia dalam barisan, Yunsheng juga secara refleks berjalan berdampingan dengan Fang Ping.
Sambil berjalan, Fang Ping berkata melalui transmisi suara: "Saudara tak perlu marah, Jiao Langit memang berkarakter seperti ini, kasar dan nekat, sebenarnya tidak punya niat jahat yang besar. Aku masih punya sedikit pengaruh di sisi Jiao Langit, jika Saudara punya keinginan apa pun, bisa kusampaikan melalui diriku."
Yunsheng terlihat agak terkejut: "Saudara Zhan Wu... Yunsheng tidak bermaksud meremehkan, tapi Saudara Zhan hanya berada di Realm Tubuh Emas, sepertinya Komandan Jiao Langit memberikan perhatian khusus pada Saudara?"
Fang Ping tersenyum sinis: "Tidak ada yang istimewa, Komandan Jiao Langit... meski kekuatannya hebat, karakternya sembrono. Aku lebih berpengalaman daripada bangsa monster ini, bisa dibilang... semacam penasihat militer mereka!"
Yunsheng langsung paham, pantas saja!
Dia merasa status Kasta Delapan Zhan Wu terlalu tinggi, Jiao seolah membuatnya tercengang, bahkan bangsa monster Kasta Sembilan pun segan mengganggunya.
Sekarang baru paham, rupanya Jiao memposisikan Zhan Wu sebagai penasihat militernya.
Setelah berbincang sebentar, Fang Ping yang telah menjauh dari Pulau Immortal tiba-tiba bertanya, "Saudara Yun, kemampuan spiritualmu belum terkonsentrasi menjadi kesadaran dewa, kan?"
Yun Nie mengerutkan kening sejenak, lalu tersenyum, "Tentu saja belum."
Yang dimaksud kesadaran dewa adalah kemampuan spiritual mencapai 1 juta hertz.
Fang Ping mengangguk lega. Meski sudah tahu, bertanya langsung membuatnya lebih tenang.
Petarung kuno biasanya menyisakan jejak spiritual di sekte mereka begitu mencapai 1 juta hertz.
Begitu meninggal, jejak itu akan langsung terdeteksi.
Kalau belum sampai level itu, mati ya mati biasa.
Lagipula di level Yun Nie sekarang, mustahil ada klon Level Puncak dalam dirinya—tidak perlu.
Klon Level Puncak yang lemah setara Kasta Sembilan rendahan, yang kuat pun takkan melebihi kekuatan asli Yun Nie.
Membuat klon sekuat itu butuh memotong minimal 1000 hertz kemampuan spiritual.
Bagi petarung level tinggi, memotong sebanyak itu hampir mustahil.
Fang Ping melanjutkan, "Bolehkah aku bertanya sesuatu yang agak sensitif..."
Dengan suara ragu ia berbisik, "Jangan salah paham, Saudara. Aku... pernah dengar... kabar bahwa Saudara... punya kaitan dengan Gereja Dewa. Bisakah kau memperkenalkanku?"
Mendengar itu, wajah Yun Nie berubah drastis!
Bagaimana mungkin dia tahu?!
Yun Sheng secara refleks ingin membunuh untuk menutup mulut, tapi melihat Jiao di depannya, dia berhasil menekan impuls tersebut.
Matanya berkedip-kedip. Membunuh Fang Ping bukan masalah, dia juga tidak takut pada Jiao. Belum tentu Jiao bisa menjadi lawannya.
Tapi di sini masih banyak bangsa monster, tak sedikit yang berkasta sembilan.
Begitu turun tangan, mungkin tidak bisa membunuh mereka semua.
Saat dia merenung, Fang Ping dengan wajah tulus kembali berkata melalui transmisi suara: "Saudara tak perlu khawatir. Gereja Dewa bukan sekte sesat, melainkan ortodoks Kerajaan Langit! Siapa di tiga alam yang tidak tahu, hanya Gereja Dewa yang layak mewarisi ortodoksi Alam Dewata!"
Gereja Dewa memang berbeda status dengan sekte sesat di Bumi.
Sekte sesat, di Bumi menjadi bulan-bulanan.
Tapi di Laut Terlarang dan liang bumi, tidak demikian.
Gereja Dewa tetaplah Gereja Dewa, bukan sekte sesat. Ini didirikan oleh putra Kaisar Bumi, Delapan Raja. Tak ada kekuatan kuno yang lebih ortodoks dari Gereja Dewa di tiga alam.
Karena demikian, tentu tidak bisa disebut bulan-bulanan.
Alasan bersembunyi adalah Raja Kun punya tujuan sendiri, tidak ingin terlalu mencolok.
Juga untuk mencegah kekuasaan yang terlalu besar membuat orang segan, lalu bersatu melawan Gereja Dewa.
Yun Sheng diam-diam menekan gejolak hatinya, ber-transmisi suara: "Saudara salah paham!"
"Bagaimana mungkin? Orang yang memberitahuku ini statusnya sangat tinggi. Kupikir dia tidak akan menipuku..."
Yun Sheng mengangkat alis, nada bicaranya berkelakar: "Benarkah? Katakanlah, siapa yang bilang padamu bahwa aku terkait dengan Gereja Dewa?"
Fang Ping berkata dengan serius: "Zhenjun Dihui! Sebelumnya Zhenjun Dihui pernah melewati Pulau Bishui, mengatakan bakatku cukup baik, berpotensi mencapai Realm Dewa Sejati, dan bertanya apakah aku ingin menjadi penguasa Pulau Bishui..."
Tentu saja, sebelumnya Zhenjun Dihui masih menjadi tetua Pulau Jiangyue, saat itu bawahan tidak banyak berpikir.
Zhenjun Dihui pernah berkata, jika berminat namun tidak bisa menemukannya, bisa datang ke Pulau Tianyun mencari keluarga Yun.
Saat itu belum terjadi apa-apa, tapi kemudian, Zhenjun Dihui membuka kedok identitasnya di domain luar sebagai Tuhan dari Gereja Dewa, membuat Pertarungan Wu harus lebih berhati-hati..."
Dihui memiliki status resmi, bukan Level Puncak yang muncul tiba-tiba.
Dia juga mantan tetua Pulau Jiangyue di antara pulau-pulau immortal laut, namun setelah kematian Dihui, Pulau Jiangyue bubar dan kini dikuasai makhluk siluman Level Puncak.
Tak ada saksi hidup... Fang Ping tidak keberatan menggunakan mayat untuk berbohong.
Apalagi, dalam jalan utama Yun Sheng, dia melihat siluet Dihui yang jelas pernah bertemu.
Kalau begitu, mungkin benar-benar bisa menipu sesuatu yang baru keluar.
Penjelasan Fang Ping yang sangat meyakinkan membuat ekspresi Yun Sheng berubah berkali-kali.
Tuhan Dihui yang bilang?
Tuhan Dihui termasuk yang cukup kuat di antara para Tuhan, dia memang pernah bertemu, pihak lain adalah tetua Pulau Jiangyue yang bahkan pernah datang ke Pulau Tianyun dan tahu status ayah.
Tapi kenapa orang pilihannya harus disuruh mencari diriku?
Harus diketahui, Dihui juga memiliki kekuasaan sendiri di bawahnya.
Yun Sheng agak bingung!
Tapi pertanyaan Zhan Wu memang tidak ada masalah, mungkin... Pulau Tianyun lokasinya tetap, kekuatan yang bergabung dengan Di Hui sulit dilacak, jadi baru menyuruh Zhan Wu mencari diriku, membawanya masuk Gereja Dewa?
Dipikir-pikir, menuang juga cocok.
Penghubung, bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh semua kekuasaan.
Hanya kekuatan dimana Pelindung berada, yang memiliki penghubung ke Gereja Dewa. Bahkan pejuang sekuat Di Hui pun harus mencari satu-satunya jalur eksternal Gereja Dewa.
Alasan demikian adalah kekhawatiran akan penyusupan pihak lain.
Dewa level memiliki penghubung karena mereka sulit mati dan susah dimata-matai kelemahannya. Umumnya Dewa level merupakan pejuang terkuat di daerahnya.
Sedangkan Level Puncak, belum tentu.
Pemimpin Pulau Jiangyue bukan Pelindung Gereja Dewa. Begitu Di Hui membangun penghubung di sana, level Dewa itu mudah mendeteksinya.
Memikirkan ini, di jantung Yun Nie bergolak ribuan pikiran. Cepat ia berkata melalui transmisi suara: "Saudara Zhan mungkin benar-benar salah paham..."
Fang Ping berkata tulus: "Aku tahu Saudara Yun tidak percaya padaku. Tapi jika benar-benar ingin mengkhianati, sudah lama kukabarkan pada Mingting Zhenjun! Dengarlah, alasan Mingting Zhenjun menyuruh semua pihak berhenti berperang adalah untuk menunggu Pertempuran besar berikutnya!
Mingting Zhenjun, Raja Manusia Fang Ping, Qing Hua dari Gunung Wangwu, Jiang Yu dari Gunung Weiyu, beberapa dewa sejati dari Dinasti palsu... telah mencapai kesepakatan.
Setengah bulan kemudian, kerja sama menyerbu Gereja Dewa!
Ini juga Jiao yang kecelakaan memberitahuku. Ia percaya padaku, jadi tak terpikir aku akan membocorkan rahasia.
"Bawahan awalnya juga sudah mempertimbangkan berkali-kali, apakah harus mengatakannya, tapi Zhenjun Mingting pada dasarnya hanya pendatang baru. Dia tidak akan tinggal lama di Laut Pahit. Jika terus mengikutinya dan melawan Gereja Dewa, bawahan takut cepat atau lambat akan hancur lebur!"
"Saat ini, bawahan sudah tidak punya pilihan, hanya bisa berharap bisa menebus nyawa dengan ini. Jika Saudara Dao Yun benar-benar terkait dengan Gereja Dewa, meskipun Saudara tidak bermaksud merekomendasikan bawahan, tidak masalah. Hanya berharap kelak ketika Gereja Dewa resmi turun gunung, jika bawahan masih hidup, bisa mengingat budi baik hari ini..."
Setelah ucapan ini keluar, ekspresi Yun Sheng berubah total.
Kerja sama menyerbu Gereja Dewa?
Asli atau palsu!
"Saudara Zhan, benarkah kabar ini?"
Fang Ping tersenyum: "Saudara Yun, tentu benar! Dan karena Saudara Yun begitu tergesa-gesa... bawahan berharap Saudara Yun bisa memberikan perlindungan di kemudian hari."
Kegelisahan Yun Sheng secara alami telah membuka kedok identitasnya.
Sebenarnya Yun Sheng merasa, sudah sampai level ini, mungkin sudah terbongkar, berpura-pura lagi tidak perlu.
Saat ini Yun Sheng tidak banyak bicara, bertanya lagi: "Saudara Zhan, benarkah begitu? Anda tidak membohongi saya?"
"Tentu!"
"Apakah kabarnya bisa dipercaya?"
"Jiao yang bilang, menurutku bisa dipercaya."
"Tahu sebabnya?"
Yun Sheng tidak mengerti, mengapa bisa begitu?
Fang Ping berpikir sejenak baru berkata: "Secara detail aku tidak jelas, sepertinya terkait Aula Raja Kun. Menurut Jiao, di markas besar Gereja Dewa ada Aula Raja Kun yang selalu tertutup. Di dalamnya sepertinya ada sesuatu yang dibutuhkan semua pihak, sehingga menyebabkan berbagai pihak bekerja sama."
Mendengar ini, Yun Sheng percaya.
Jika tidak memahami Gereja Dewa, mustahil mengetahui hal-hal ini.
Lagipula Aula Raja Kun memang misterius. Ayahnya saja tak berani mendekat, bahkan saat Leluhur Guru masih ada dan mengunjungi Gereja Dewa, beliau pun tak sembarangan mendekati Aula Raja Kun.
Apakah ada sumber daya berharga di Aula Raja Kun?
Pikiran Yun Sheng bergejolak, kemudian muncul berbagai pertimbangan.
Kabar ini sangat vital!
Haruskah kuberitahu hanya pada Ayah, atau... manfaatkan kesempatan ini untuk kontak dengan Pelindung Thunder, meningkatkan statusku di Gereja Dewa?
Mengirim kembali informasi sepenting ini pasti akan mendapat hadiah besar!
Mungkin aku juga bisa menyelesaikan metamorfosis dewa sejati, memiliki negara sendiri di Gereja Dewa!
Sekarang banyak dewa Gereja Dewa yang tewas, banyak negara tak bertuan. Ini bukan hal sulit.
Soal Zhan Wu... beri dia sedikit keuntungan saja, mungkin dia sudah puas.
Kalau perlu, bunuh saja dia. Bukan masalah besar.
Saat dia berpikir, Fang Ping melanjutkan: "Saudara Yun, aku sangat ingin bergabung dengan Gereja Dewa. Tak berani meminta catatan rahasia, bisakah ceritakan hal-hal kurang penting tentang Gereja Dewa yang ortodoks warisan zaman kuno ini? Aku penasaran sekali..."
Yun Sheng mengerutkan kening, setelah berpikir berkata: "Saudara Zhan, bisakah kau mengonfirmasi waktu atau rencana spesifik mereka?"
Dia masih membutuhkan Zhan Wu!
Sekarang hanya tahu garis besar, informasinya belum pasti. Dia butuh lebih banyak data intelijen.
Fang Ping tersenyum: "Saudara Yun, akan kucoba sekuat tenaga, tapi..."
Yun Sheng tahu Orang ini tidak akan bertindak tanpa iming-iming, segera menjelaskan: "Sebenarnya tidak ada yang istimewa. Karena Saudara Zhan adalah orang yang diperhatikan oleh Dewa Di Hui, cepat atau lambat pasti akan menjadi bagian dari Gereja Dewa.
Hierarki Gereja Dewa, seharusnya sudah Saudara Zhan ketahui, yaitu Pelindung Gereja, Pelindung Hukum, dan Tuhan.
Di bawah Tuhan, ada berbagai kekuatan inti dan Golden Body.
Tempat Gereja Dewa berada disebut sebagai Dewata..."
Fang Ping memotong: "Aku ingat Dinasti Demon Emperor zaman dulu juga disebut Dewata."
"Benar, lagipula Dinasti Demon Emperor terkait dengan Kaisar Bumi, penyebutan yang sama tidak aneh."
Yun Sheng tidak terlalu memperhatikan, kedua pihak memang memiliki hubungan erat.
"Lokasi Dewata berada di reruntuhan Dunia Langit, sebenarnya masih tersimpan cukup utuh, sangat luas, melebihi imajinasimu!"
“……”
Yun Sheng banyak bercerita, tapi hanya informasi-informasi tidak penting.
Tentu tidak semuanya, ada juga beberapa keuntungan yang ditawarkan untuk memancing Fang Ping, ini memang metode andalan mereka.
"Di Dewata ada Tebing Pencerahan, konon dulunya merupakan daerah tertinggi di Dunia Langit. Sekarang Gunung Nirbatas yang mengklaim sebagai dataran tinggi Dunia Langit, sebenarnya hanya bekas ukiran casual para penguasa tunggal.
Sedangkan Tebing Pencerahan di Dewata benar-benar memiliki aura jalan utama yang masih utuh, karena pernah menjadi tempat bertapa panjang para penguasa tunggal.
Di sana, Anda bisa lebih cepat memahami jalan utama, bahkan mencapai pencerahan sejati!
Jika suatu hari nanti Saudara Zhan bergabung dengan Gereja Dewa dan mengumpulkan cukup prestasi, masuk ke Tebing Pencerahan, menjadi dewa sejati mungkin benar-benar bisa terwujud."
Bicara tentang Tebing Pencerahan, Yun Sheng juga sangat iri.
Sayangnya, tempat itu hanya layak dikunjungi pejuang level Tuhan ke atas. Bahkan Tuhan pun waktu berkunjungnya terbatas.
Katanya Fang Ping punya kesempatan, tapi sebenarnya hampir mustahil.
Ekspresi Fang Ping berubah-ubah, ada tempat bagus seperti itu?
Ini mirip dengan yang dikatakan Jiao. Katanya Gunung Nirbatas punya efek serupa. Sekarang tampaknya bukan omong kosong belaka.
Setelah mengobrol sebentar, Fang Ping tiba-tiba bertanya: "Saudara Yun, bagaimana hubunganmu sehari-hari dengan Yun Fei Zhenjun?"
Yun Sheng terdiam!
Apa maksudmu?
Untuk apa Anda tiba-tiba menanyakan ini?
Fang Ping tersenyum tulus: "Aku takut... Gereja Dewa tidak mengakui hubungan ayah-anak. Sebagai orang lemah seperti aku, mungkin sulit bertahan hidup di sana. Jadi aku ingin... tahu lebih banyak."
Yun Sheng baru lega, tersenyum: "Tentu tidak! Hubunganku dengan ayahku sangat erat..."
Dia menceritakan beberapa kebiasaan sehari-hari, tapi dalam hati merasa frustasi.
Apa hubungan antara hubungan ayah-anak dengan Gereja Dewa?
Di Gereja Dewa, kalau membuat kesalahan tanpa sandaran diri, mati dengan cepat.
Setelah mendengar, Fang Ping bertanya lagi: "Saudara Yun, apa kau punya teman dekat? Atau saat ke Gereja Dewa, ada yang menjemput..."
Yun Sheng hampir kehilangan kendali!
Apa hubungannya denganmu??
Kau ini mau tahu tentang Gereja Dewa atau cari skandal pribadi?
Fang Ping kembali menjelaskan: "Aku khawatir ada ketidakharmonisan internal di Gereja Dewa. Dan... jujur saja, belakangan beberapa orang menghubungiku yang memberi kesan mirip anggota Gereja Dewa. Bawahan ini tidak berani memastikan, sebenarnya takut terjadi kesalahpahaman yang memicu konflik. Untuk orang lain tidak masalah, tapi jika teman dekat Saudara Yun terluka olehku, atau dibunuh oleh Zhenjun Mingting, dikemudian hari hubunganku dengan Saudara Yun mungkin akan renggang..."
Yun Nie secara samar merasa ada yang tidak beres, tapi saat ini, setelah ragu sejenak tetap berkata: "Aku punya beberapa teman di Gereja Dewa, semuanya keturunan para Tuhan..."
Sambil berkata, ia menyebut beberapa nama, lalu menambahkan: "Tapi mereka selalu berada di Dewata, tidak pernah keluar! Jika Saudara Zhan bertemu orang yang mengaku anggota Gereja Dewa lagi, bunuh saja tidak masalah!"
"Baiklah."
Fang Ping melanjutkan: "Apakah Saudara Yun punya keluarga atau keturunan di Dewata?"
“……”
Sorot mata Yun Nie berubah tidak bersahabat, dingin dan tajam. Apa sebenarnya yang ingin kau tanyakan?
Apa urusanmu mengurus ini?
Fang Ping tersenyum pahit: "Bawahan ini takut terjadi konflik dengan Nyonya, atau ketidakharmonisan dengan keturunan Saudara Yun..."
"Saudara Zhan terlalu khawatir!"
Ekspresi Yun Nie dingin, menjawab dengan nada datar: "Kultivator sejati seperti kami, tanah sebagai tempat tidur, langit sebagai selimut. Kecuali terpaksa harus meninggalkan keturunan, bahkan pasangan cultivation pun tidak perlu dipaksakan!"
Keluarga, di mata banyak orang, adalah beban yang menyusahkan.
Tapi keturunan memang diperlukan. Para pejuang takut ilmu seumur hidup mereka jatuh ke tangan orang luar, biasanya akan meninggalkan keturunan.
Sedangkan pasangan cultivation... yang benar-benar peduli tidak banyak.
“Setelah melahirkan keturunan, jarang ada yang mengurus ini, ada yang malah memilih membunuh anaknya sendiri, ini hal yang umum.”
“Tak punya keluarga...”
Fang Ping mengangguk, baguslah, kalo nggak begitu masuk Gereja Dewa, pertama kali langsung dibelenggu istri tua nenekmu yang entah seberapa umurnya, lalu aku harus bagaimana?
“Saudara Dao, berapa lama sekali masuk ke Gereja Dewa?”
“……”
Yun Sheng berhenti, menatapnya dengan ekspresi tak menyenangkan, “Saudara Zhan, beberapa hal kalau ditanya terlalu banyak belum tentu baik! Saudara juga Realm Tubuh Emas, tak merasa pertanyaannya berlebihan?”
Sama sekali tak tahu takaran!
Padahal sebelumnya dia mengira Zhan Wu orang cerdas, sekarang baru sadar orang seperti ini di Gereja Dewa tak akan bertahan sebulan!
Fang Ping memberi hormat sambil tersenyum: “Saudara Dao tak perlu marah, izinkan aku bertanya lagi, apakah Saudara punya Senjata Dewa...”
Wajah Yun Sheng menghitam legam!
“Teknik tempur andalanmu apa?”
“……”
Ekspresi Yun Sheng sudah menyeramkan, ini apa?!
Tanya senjata, tanya teknik tempur, ini apa?!
Fang Ping tersenyum: “Saudara Dao tak mau jawab juga tak apa!”
Usai bicara, Fang Ping mundur selangkah dan berteriak: “Saudara Jiao, turun tangan!”
Teknik tempur dan senjata, begitu digunakan pasti akan membuka kedok!
Tak perlu tanya lagi, sekarang suruh dia pakai teknik dan senjatanya, aku akan meniru cara penyusunan ulang energinya, mencuri senjatanya, dengan begitu sudah cukup.
Kalau benar-benar tak bisa mengelabui, tinggal cari cara menyusup lagi.
Begitu Fang Ping mundur, Jiao sudah mengaum sambil menerjang!
Adapun para monster yang dibawa sebelumnya... sekarang semua telah dijauhkan oleh Jiao. Sebelumnya, Yun Sheng dan Fang Ping sedang berbincang sehingga tidak terlalu memperhatikan.
Saat ini, Yun Sheng juga diliputi kemarahan. Apakah Jiao langit mengira bisa menahannya di sini?
Mengenai Zhan Wu... sebenarnya apa yang ingin dilakukan orang ini?
Dirinya sendiri belum berbalik melawan, mengapa dia yang justru berubah sikap?
Meski marah, karena Jiao menerjang untuk membunuh, dia terpaksa melakukan serangan balik.
Sebilah pedang panjang melesat keluar dari tiga pintu Jiao, berubah menjadi naga panjang yang menerjang Jiao.
Fang Ping melirik, senjata Dewa kelas sembilan tertinggi ini mengambil jalur ortodoks. Kemampuan spiritual dan fisiknya tidak terlalu menonjol.
Teknik tempurnya cukup baik, mungkin ciptaannya sendiri. Menurut perasaan Fang Ping, peningkatannya sekitar 3% hingga 5% - tidak buruk.
Tingkat pengendalian kekuatan juga tidak terlalu rendah, mungkin sekitar 85%.
Tak lama kemudian, Fang Ping menghina: "Saudara Jiao, hati-hati! Jangan sampai zirah perang itu hancur. Maukah kau bertanggung jawab memperbaikinya?"
Jika ini hancur, saat Yun Sheng keluar dan mengganti zirahnya, tidakkah ayahnya akan curiga?
Jiao menggeram mendengus. "Orang ini sangat kuat, mana bisa kukendalikan!"
Setelah mengamati beberapa saat, ketika melihat Yun Sheng sepertinya ingin kabur, Fang Ping tertawa: "Cukup! Jangan pergi, mari kita bicara!"
Usai bicara, Fang Ping mencengkeram dengan satu tangan, langsung merobek kehampaan!
Cengkeraman kali ini membuat kehampaan retak berbeda dari sebelumnya!
Retakan meluas: satu lapisan, dua lapisan, tiga lapisan...
Melihat pemandangan ini, ekspresi Yun Sheng berubah drastis!
Serangan casual, langsung menjebol tiga lapis langit!
Ini bukan level delapan!
Untuk menjebol tiga lapis langit, minimal dibutuhkan kekuatan perusak 600 ribu kal energi vital!
Level Puncak lemah dengan pengendalian kekuatan rendah, belum tentu bisa melakukannya!
Di balik sorot mata penuh keterkejutannya, lapis langit keempat tampak mulai retak namun belum benar-benar hancur.
Fang Ping sudah merenggut tubuh fisiknya. Di bawah tatapan tak percaya pria itu, Fang Ping dengan tenang merebut senjata dewa-nya, melepas cincin penyimpanan, dan memisahkan zirah perangnya.
Kemudian seperti menguleni adonan, dia langsung membentuk tubuh itu menjadi gumpalan daging.
Fang Ping melemparkan gumpalan daging itu ke dalam tiga lapis langit yang masih terbuka. Begitu masuk, retakan hitam bermunculan di dalamnya. Hampir seketika, gumpalan itu menghilang total!
Setiap retakan di tiga lapis langit memiliki kekuatan perusak setara 600 ribu kal energi vital.
Bahkan Fang Ping sendiri harus berhati-hati jika masuk. Jika terlalu lama, tubuhnya akan terpotong-potong menjadi serpihan.
Apalagi Yunsheng... Satu retakan saja cukup untuk menghancurkannya menjadi berkeping-keping.
Ruang dimensi tertutup. Seketika, Fang Ping yang menyamar sebagai Yunsheng menatap Jiao yang terdiam. Jiao benar-benar ketakutan!
Yunsheng yang levelnya hampir setara dengannya, begitu mudah dibunuh oleh sang koki. Ini membuatnya benar-benar gemetar!
Fang Ping tersenyum cerah berkata: "Saudara Jiao, jangan takut. Aku tak akan memperlakukanmu seperti itu."
Jiao menggigil. Nada bicara itu... benar-benar membuat tidak nyaman!
“Saudara Jiao, aku pamit dulu, kembali menemui 'Ayah'ku!”
Fang Ping tersenyum cerah, memberi hormat: "Komandan Tian Jiao, sampai jumpa lagi! Dalam beberapa hari ini, Tuan Komandan harus tetap aktif, jangan biarkan yang lain menganggur. Tunggu aku kembali, kita bersama-sama kaya raya!"
Wajah besar Jiao memancarkan sukacita, lalu berubah malu-malu: "Benarkah bisa kaya bersama Anda?"
"Kau menemukan leluhurku, sungguh akan memberikannya padaku?"
"Selalu merasa kau tidak sebaik itu!"
Fang Ping mengabaikannya, berbalik tubuh pergi: "Aku akan ke markas besar sekte sesat, semoga kali ini ada hasil."
