"Siapa orang tua tadi?"
Saat ini, pesan suara di benak Fang Ping berakhir, gambar di batang pohon menghilang.
Pihak lain ingin menjadikan Long Bian sebagai mount, Long Bian Tian Di jelas bukan orang lemah, tentu saja yang dimaksud adalah versi sekarang.
Long Bian Tian Di adalah salah satu Penguasa Empat Surga Transenden, meski bukan suci, kekuatannya mendekati level suci.
Dulu Long Bian Tian Di masih dalam masa kanak-kanak, ular kecilnya masih sangat mini.
Jika dihitung, mungkin sudah sepuluh ribu tahun berlalu!
Long Bian Tian Di mungkin telah hidup lebih dari sepuluh ribu tahun, ia berasal dari bangsa monster yang memiliki batas usia lebih panjang. Fakta bahwa Long Bian Tian Di menghadapi batas usia besar, mungkin menandakan usianya jauh lebih tua.
Kucing Liar dalam lukisan itu belum segemuk sekarang, masih berupa anak kucing kecil.
"Orang-orang dalam lukisan itu pasti sudah mati!"
Fang Ping masih mengingat wajah orang yang bertanya tadi, pihak itu berkata: Maju pantang mundur, meski jalan utama kokoh kuat, tapi jika tidak melangkah maju, bagaimana bisa berpencar?
Perkataan ini... sebenarnya sudah sering Fang Ping dengar dari banyak orang.
Saat belum menjadi petarung, ia tahu tentang Tempering Tulang Kedua dan ketiga. Lao Wang pernah bilang: Menghentikan peningkatan kekuatan hanya untuk memperkuat fondasi adalah tindakan bodoh.
Nilailah kemampuan diri sendiri, jangan membangun fondasi hanya untuk fondasi.
Saat mencapai tujuh tempaan Golden Body, Lao Zhang juga memberi nasihat serupa: Jangan berlama-lama di level delapan hanya untuk delapan atau sembilan tempaan, melangkahlah maju, inilah akar dari peningkatan kekuatan pejuang!
"Jika tidak maju, pondasi sekuat apapun tetap akan menjadi sampah."
"Seperti Jalan Kekuatan Inti, jika tidak terus melangkah, meski diperlebar hingga 10.000 meter dengan peningkatan 1 kali lipat, itu hanya setara Level Puncak. Tapi dengan maju 10.000 meter, kau sudah mencapai Level Dewa."
Sambil berpikir, Fang Ping tiba-tiba bergumam: "Orang yang bertanya tadi... Aku seperti mengenalnya!"
Fang Ping terlihat bingung, "Aku mengenalnya?"
"Pejuang zaman kuno hanya beberapa yang pernah kulihat. Tapi murid orang tua ini, kenapa aku familiar?"
"Siapa..."
Fang Ping bergumam, mencoba mengingat wajah orang tadi.
Tapi ingatannya mulai kabur.
Wajah orang tua itu sama sekali tak terlihat, sementara pemuda yang bertanya tadi perlahan menghilang dari ingatannya.
Jantung Fang Ping berdebar. Tiba-tiba dia memanggil dengan panik dalam benaknya: "Kucing Liar! Kucing Liar! Cepat sambut telepon!"
Saat dia memanggil, Kucing Liar langsung muncul sambil menjulurkan lidah dan mengeluarkan air liur: "Penipu! Berhasil menipu si Kayu Besar?"
“……”
Fang Ping mengabaikan pertanyaannya: "Long Bian Tian Di, dulu tunggangan siapa? Milik Penguasa Binatang?"
"Hah?"
Kucing Liar tertegun, cakarnya menggaruk kepala: "Bukan... kan? Aku tidak ingat."
"Bukan?"
Fang Ping mengerutkan kening: "Bukannya kau bilang Long Bian Tian Di mencuri Relik Suci Penguasa Binatang? Kalau bukan tunggangannya, apa hubungan mereka?"
Kucing Liar menggerutu, “Harus punya hubungan dengan Penguasa Binatang baru bisa mencuri?”
Ada satu hal yang tidak diucapkan Kucing Liar, lagipula siapa bilang Relik Suci dicuri Long Bian Tian Di?
Bukannya ada di sini sama kucing ini?
Terakhir kali kucing ini membujukmu, kamu juga percaya.
Tentu saja, perkataan ini tidak perlu diungkapkan.
Fang Ping bertanya lagi, “Lalu di zaman kuno, kamu menyambar ular kecil dari keranjang bambu seorang orang tua, yaitu Long Bian Tian Di. Siapa orang tua itu? Murid-muridnya siapa saja?”
“Orang tua? Ular kecil?”
Kucing Liar kebingungan, “Orang tua apa? Banyak orang tua! Yang mana yang kamu maksud? Makan ular... Kucing ini tidak makan ular! Ah tidak, pernah makan satu ekor, yaitu senior dari Raja Monster Segala Bangsa...”
Raja Monster Segala Bangsa dari liang bumi, Sang Kaisar dari Kerajaan Segala Monster, seniornya direbus oleh Tian Gou, begitulah kata Kucing Liar.
Entah itu Tian Gou yang merebus atau Kucing Liar, tidak ada yang tahu pasti.
Fang Ping berpikir sejenak, lalu bertanya, “Kalau begitu kutanyakan, apakah Empat Dewa Jalan Ekstrim itu belajar sendiri atau punya guru?”
Dia merasa orang yang baru saja berbicara agak familiar, padahal pejuang kuno yang benar-benar dia kenal sebenarnya adalah tiga orang Lao Wang yang sudah bereinkarnasi.
Maju pantang mundur, tidak peduli seberapa luas jalan utama, jangan membangun fondasi hanya untuk sekadar fondasi...
Berani mempertanyakan gurunya sendiri, seorang penguasa tertinggi, di hadapan banyak Pejuang, karakter seperti ini sebenarnya sangat langka di Periode Kuno.
Di mata pejuang kuno, Pejuang adalah dewa tak tersentuh.
"Meski hanya satu kalimat keraguan, keberanian seperti ini tidak bisa diucapkan sembarang orang."
"Jalan Ekstrim Dewa……"
Kucing Liar menggaruk kepala dengan cakarnya: "Aku tidak ingat! Saat kucing ini masih kecil, mereka sudah sangat hebat! Sudah kubilang, dulu Da Hei Lian mau mengurungku di kamar hitam, benar-benar jahat! Apakah mereka punya guru?"
“……”
Fang Ping menghela napas, kalau begitu orang tadi bukan Lao Wang dan kawan-kawannya.
Benar juga, siapa yang bisa menjadi guru Jalan Ekstrim Dewa.
Tapi Kucing Liar ini sama sekali tidak ingat semua ini, membuat Fang Ping tidak bisa berkata-kata. Ternyata, kucing ini selain makan hanya tidur, hal penting sama sekali tidak tahu.
"Lupakan, bertanya juga percuma. Ini sudah kejadian zaman kuno, sekalipun Lao Wang dkk benar-benar punya guru, lalu apa?"
Fang Ping menggelengkan kepala, guru belum tentu lebih kuat dari murid.
Ini bisa dilihat dari contoh Lü Fengrou dan dirinya.
Soal siapa orang tadi, juga tidak perlu ditelusuri. Kemungkinan besar sudah lama mati.
Fang Ping tidak lagi berbicara dengan Kucing Liar yang terus mendesaknya menyiapkan makanan.
Menekan pikiran yang bermunculan, Fang Ping terus mendaki ke atas.
1.000 meter, 1.100 meter, 1.200 meter……
Tekanan semakin membesar.
Retakan ruang dimensi semakin banyak!
Saat mencapai 1.500 meter, goresan berdarah mulai muncul di tubuh Fang Ping.
Saat ini, di batang utama pohon besar di hadapan Fang Ping, muncul lagi sebuah lukisan.
……
Lukisan ini hanya menampilkan sedikit orang.
Dua orang.
Wajah mereka sama sekali tidak jelas terlihat oleh Fang Ping.
"Ketidakjelasan rupa sering mengindikasikan pihak lain memiliki kekuatan yang besar. Di masa lalu, Tian Mu tidak bisa menangkap wujud lawannya."
Dua orang, satu pria tua dan satu paruh baya.
Rambut pria tua memutih sementara paruh baya berambut hitam. Mereka berjalan berurutan di samping Tian Mu dengan langkah lambat.
Keheningan terus menyelimuti.
Tak terasa berapa lama, reaksi muncul di benak Fang Ping.
"Guru, benarkah kita harus melakukan ini?"
Pria paruh baya itu bertanya dengan nada bicara yang campur aduk.
"Benar."
"Tapi..."
"Xuanxie..."
Seketika Fang Ping terguncang. Siapa itu?
Li Xuanxie?
Raja Penahan?
Pria paruh baya ini adalah Raja Penahan!
Raja Penahan punya guru?
Dalam lukisan itu, sang tua berbalik tubuh dengan nada muram: "Rencana Sumber Immortal sudah tak terbendung. Para penguasa telah menyepakati rahasia - memusnahkan hukum manusia, memutuskan Jalan di wilayah bawah. Lao Fu pun tak mampu menghentikan semua ini..."
"Tapi peradaban manusia adalah tanah suci pencapaian Tao gurumu. Empat Kaisar menentang, sang Prajurit bahkan mengeluarkan panah untuk mengguncang para penguasa. Tindakan ini pasti berakibat fatal!"
"Alam Dewata... takkan tenang lagi!"
"Kontradiksi antara Sembilan Penguasa dan Empat Kaisar tak terdamaikan. Xuanxie..."
"Kau telah melampaui gurumu. Guru menitipkan satu hal padamu..."
"Perintah Guru!"
“……”
Lukisan itu kembali buyar.
Fang Ping tetap terdiam. Ia sepertinya memahami apa yang ingin diutarakan sang tua selanjutnya.
Menjaga peradaban manusia!
Pernyataan Raja Penahan tentang misi penjagaan yang diamanahkan ternyata berasal dari gurunya!
Siapakah guru itu?
Dari nada bicaranya, bukan bagian dari Sembilan Penguasa-Empat Kaisar. Tapi bisa menjadi guru Raja Penahan, pastilah bukan si tak bernama.
"Pihak lain mencapai Tao di dunia manusia, memanggil nama Kaisar Perang sebagai Zhan, bukan Kaisar Perang Zhan, apa artinya ini?"
Apakah ini mewakili kesetaraan kekuatan kedua belah pihak?
Kesetaraan status?
Atau alasan lain?
Peristiwa zaman kuno seolah membuka celah bagi dirinya sendiri, Fang Ping semakin banyak mengetahui rahasia.
"Guru Raja Penahan, apakah masih hidup? Dia bilang murid melampaui guru, apakah artinya Raja Penahan lebih kuat darinya? Orang tua itu berani terlibat dalam urusan Sembilan Penguasa dan Empat Dewa, apakah Raja Penahan lebih kuat dari Raja Langit?"
Satu per satu kebingungan kembali muncul di benak Fang Ping.
Setiap kali satu teka-teki terpecahkan, selalu muncul pertanyaan baru.
……
Fang Ping terus melanjutkan pendakian.
Setiap beberapa langkah, muncul sebuah lukisan.
Pada 2000 meter, Fang Ping kembali menyaksikan sebuah lukisan.
Kali ini, sorot mata Fang Ping berubah drastis.
Dia mengenali salah satu sosok dalam lukisan itu!
Tengkorak Besi!
Bukan, Kaisar Ba.
Zirah itu terlalu mencolok, begitu melihatnya Fang Ping langsung tahu ini adalah Kaisar Ba.
Saat ini, Tengkorak Besi sedang berbicara dengan seseorang.
Wajah kedua pihak masih sama-sama samar.
Yang berbicara adalah Tengkorak Besi.
"Dou! Kau tak berani melanjutkan pertarungan? Takut mati? Gugur di sini, gugur di Kerajaan Langit! Hari ini aku akan menghancurkan kerajaan ini, berani halangi aku?"
Dalam lukisan itu, bayangan kedua orang berguncang hebat, mungkin karena emosi Kaisar Ba yang meluap dan energi dahsyatnya membuat Kayu Langit tak mampu menahan.
Dou Dewa!
"Ini pertama kalinya Fang Ping mendengar kabar tentang Dou Dewa. Dari empat Dewa Jalan Ekstrim, satu-satunya yang tidak ia pahami adalah Dou Dewa, sama sekali tidak mengerti."
Dalam lukisan itu, siluet Dou Dewa yang samar-samar tidak berbicara.
Kaisar Ba kembali menggeram: "Katakan, apakah kau tidak berani? Jika tidak, pergilah! Jangan halangi aku! Gugur dengan terhormat, Tian Gou yang pantas mati itu telah menggagalkan rencanaku!"
"Sialan, brengsek! Tian Gou brengsek ini kabur, kalau tidak tulangnya kuhancurkan, kulitnya kukuliti!"
Saat ini, Dou baru perlahan berkata: "Tian Gou yang menghalangi di jalan, belum tentu hal buruk..."
"Bukan hal buruk?"
Kaisar Ba emosional, membentak: "Brengsek ini! Andai bukan karena tak sempat mencarinya, satu pukulan tinjuku pasti meledakkannya! Dou, apakah kau sekutu mereka?"
"Aduh..."
"Jangan menghela napas sialan! Pasti kau sekutu mereka! Laozi tidak takut! Omong kosong penguasa tunggal, Laozi tidak takuti mereka! Ayo bertarung, tanpa gentar! Hari ini Laozi akan menghancurkan Kerajaan Langit ini, tiga alam tak bertuan, mereka ingin jadi tuan Laozi? Masih belum layak!"
Disertai teriakan itu, energi ledakan Kaisar Ba memancar, seketika ia melesat ke kejauhan!
Gedebuk!
Ledakan menggema dalam benak Fang Ping, lukisan itu hancur berkeping.
Pada detik terakhir kehancuran, siluet Dou Dewa yang tersisa seolah melihat sesuatu - meski tanpa wajah, Fang Ping merasakan pandangannya tertuju padanya, atau lebih tepatnya pada Tian Mu!
Semua ini tercatat dalam catatan Tian Mu.
Dou Dewa sepertinya mendeteksi Cap Tian Mu.
"Anda juga ingin jadi siluman?"
Dou Dewa bergumam pelan, berbisik lembut: "Segala makhluk menderita, punya kecerdasan berarti punya masalah, untuk apa!"
Dou Dewa berbisik halus, mengulurkan tangan dan mengelus lembut Tian Mu, "Manusia sulit, siluman lebih sulit! Alam ini masih bisa damai berapa hari? Bertahun kemudian, ketika kami menghilang di alam, bisakah kau hidup? Pertempuran besar akan datang, bertahan hiduplah baik-baik!"
Usai bicara, muncul sebuah bola bundar di tangannya, langsung ditanamkan ke Tian Mu.
"Kujaga nyawamu, berjuanglah sendiri!"
Lukisan itu hancur total!
Fang Ping mengedipkan mata curiga, Energi yang ditinggalkan Dou Dewa untuk Tian Mu?
Energi perlindungannya?
Inikah sebab Tian Mu bisa hidup dari zaman kuno hingga kini?
Dulu Tian Mu berada di luar Kerajaan Langit?
Kaisar Ba langsung menembus Kerajaan Langit, sementara Kaisar Perang sudah tewas saat itu?
Kalau begitu, kerja sama Kaisar Ba dan Mie Tian Di menyebabkan runtuhnya Dunia Langit?
Atau Dou Dewa juga ikut bertarung?
Dari nada bicara Dou Dewa, sepertinya dia sedang mempersiapkan perang.
"Orang ini, Tian Gou, benar-benar nekad!"
Fang Ping tak bisa berkata, orang ini langsung menerobos Kerajaan Langit, strateginya sangat superior.
Dan ternyata waktunya terbuang karena Tian Gou bersembunyi, tak berani muncul.
"Tian Mu ini menyaksikan terlalu banyak hal!"
Dia menyaksikan penguasa memberi kuliah spiritual, menyaksikan kehancuran Kerajaan Langit, menyaksikan pertarungan Jalan Ekstrim Dewa melawan penguasa.
"Karena ia adalah satu batang pohon, maka ia selamat."
"Sambil terus menatap... Fang Ping tiba-tiba merasa ada yang aneh!"
"Begitu mudahnya melihat hal-hal ini?"
"Jika benar demikian, maka Level Puncak sekte sesat pasti sudah melihatnya, tapi dalam intel 9 Bintang sama sekali tidak disebutkan."
"Kalau benar-benar terpantau oleh Taois Angin-Awan, itu bukan lagi pemeriksaan apakah Pohon Surgawi punya kesadaran, tapi konfirmasi bahwa ia memang berkesadaran."
"Karena sejak Periode Kuno, Dou Dewa saja mengatakan ia hampir jadi siluman. Saat itu pasti sudah memiliki kesadaran dasar."
"Situasi apa ini?"
"Fang Ping menatap ke atas, 2000 meter. Tekanan pada tubuhnya sudah sangat besar."
"Jika naik lebih tinggi, Golden Body-nya mungkin tak mampu bertahan."
"Tapi mengapa Pohon Surgawi ini menunjukkan ini padanya?"
"Fang Ping yakin ini sengaja dilakukan Pohon Surgawi."
"Karena Pohon Surgawi memiliki kesadaran, mustahil tak bisa mengendalikannya."
"Tiba-tiba Fang Ping bersuara: 'Pohon Surgawi, kalau kau hidup, bisakah kita bertukar pikiran?'"
"Sunyi."
"'Apa yang kau inginkan? Mengapa menunjukkan lukisan zaman kuno ini padaku?'"
"'Long Bian, Kucing Liar, Li Xuanxie, Kaisar Ba, Dou Dewa... Yang kau tunjukkan ini seolah punya hubungan. Hubungan apa?'"
"Fang Ping bergumam, lalu matanya berkedip: 'Hubungannya... aku mengenal mereka? Atau karena aku pernah bertemu, lalu kau merasakan kehadiranku?'"
"Ketiga lukisan ini sebenarnya tidak memiliki koneksi yang pasti."
"Jika ada, itu karena orang-orang dalam lukisan ini familiar baginya."
"Dia pernah bertemu Kucing Liar, Long Bian, Raja Penahan, dan reinkarnasi Kaisar Ba yang dijuluki Tengkorak Besi."
"Mungkinkah pohon ini bisa mendeteksi hal-hal ini?"
"Belum tentu tidak mungkin!"
"Kalo nggak, kenapa dia tidak melihat Sembilan Penguasa zaman kuno?"
"Kenapa dia tidak melihat yang lain?"
"Di Periode Kuno, pejuang level tinggi tak terhitung - Delapan Raja, 36 Orang Suci, siapa yang belum pernah datang ke Pohon Surgawi ini?"
Fang Ping terus bertanya dengan sorot mata tajam, "Kau pasti punya kesadaran! Adegan terakhir Dou Dewa itu sengaja kau perlihatkan padaku, benar? Pejuang dewa sejati yang datang ke sini bukan cuma satu dua orang. Aku belum dengar ada yang melihat begitu banyak lukisan zaman kuno. Kalau kau ada di sini, kenapa tidak berbincang sebentar?"
Sunyi.
Hening.
Entah berapa lama, suara tua nan legam bergema di benak Fang Ping:
"Kau... siapa?"
Tubuh Fang Ping bergetar halus - ternyata Pohon Surgawi memang punya kesadaran!
"Kau... sebenarnya siapa?"
"Mengapa... kau membawa aura orang-orang ini... kau pernah bertemu mereka... bahkan berkali-kali..."
Suara tua itu penuh kebingungan, keheranan, dan rasa ingin tahu.
Manusia macam apa yang bisa bertemu begitu banyak pejuang level tinggi?
Lagipula aura itu sangat kuat. Orang biasa tidak bisa merasakannya. Tapi sebagai pohon nomor satu zaman kuno, begitu Fang Ping datang, aura-aura di tubuhnya langsung menstimulasi segalanya. Lukisan-lukisan itu sebenarnya adalah hasil stimulasi diri Fang Ping sendiri yang membangkitkan memori.
Pertama melihat Kucing Liar, karena dia menghabiskan waktu cukup lama bersamanya.
Kedua Raja Penahan, karena kekuatan Raja Penahan.
Ketiga Tengkorak Besi, karena dia reinkarnasi dan energi internalnya kalah dari generasi sebelumnya.
"Kucing Liar, Raja Penahan, Kaisar Ba……"
Semua adalah tokoh penting Periode Kuno yang tak terlupakan, sosok vital dari zaman kuno.
Tian Mu penasaran, bertanya lagi: "Aura Anda sepertinya tidak normal…… Tapi entah mengapa…… Apakah ada penguasa tertinggi yang menyamarkan takdirmu?"
"Golden Body sembilan tempaan, siapakah Anda?"
Tian Mu telah mengamati banyak hal, sementara Fang Ping mengangkat alisnya—pohon besar level Dewa ini benar-benar unik.
Ini pertama kalinya Fang Ping mendengar orang mengatakan aura konversinya terasa aneh.
Fang Ping menekan gejolak di hatinya, tersenyum: "Tian Mu, kalau kau sudah jadi siluman, kenapa tidak menampakkan diri dan malah bersembunyi?"
"Kau belum menjawab, siapakah kau sebenarnya?"
Fang Ping tertawa: "Apakah identitasku penting?"
“……”
Tian Mu terdiam.
Seandainya tidak merasakan begitu banyak aura kuat dari tubuh Fang Ping, dia takkan muncul.
Di zaman ini, mustahil orang lemah membawa begitu banyak energi petarung level tinggi.
Melihat situasi ini, Fang Ping melanjutkan: "Baiklah, aku yang duluan. Aku teman Kucing Liar dan Kaisar Ba, junior Li Xuanxie, juga kenal Kaisar Perang dan Mie Tian Di. Apakah kau bermusuhan dengan mereka?"
"Tidak."
"Ada permusuhan?"
"Tidak."
"Baguslah……"
Sebelum Fang Ping selesai, Tian Mu tiba-tiba berkata dengan gerakan aneh: "Tapi…… ada kontradiksi kecil. Dulu Kucing Liar pernah mencuri burung suci pendampingku. Saat itu aku belum tercerahkan, Kucing Liar dan Tian Gou di kanopi-daunku menyambar burung itu, sejak itu burung suci tak pernah kembali……"
Pipi Fang Ping berkedut!
Kembali?
Mau kembali ke mana!
Burung masuk ke tangan kucing dan anjing ini, masih ingin kembali?
Pantas Kucing Liar sebelumnya bilang, dia dan Tian Gou pernah main di kanopi pohon, ternyata sedang menggasak sarang burung!
Menggasak burung pendamping pihak lain, Fang Ping tak tahu harus berkata apa!
Apakah aku akan menjadi kambing hitam?
Jangan-jangan ikut terseret masalah?
Fang Ping tetap tenang: "Benarkah? Apakah Burung Suci terbang sendiri? Kucing suka bermain dengan burung itu hal yang normal."
Fang Ping tersenyum: "Mungkin Burung Suci sudah pergi sejak lama..."
Kayu Surgawi bergumam sendu: "Tak perlu menghibur orang tua, dulu aku pernah menyaksikan berbagai kejahatan Kucing Liar dan Tian Gou di sini. Mereka menggali kebun sayur penguasa tunggal, mengumpulkan teman-temannya untuk pesta pora.
Mereka mengeruk kolam ikan penguasa, mencuri semua ikan siluman.
Di sini mereka merencanakan - Kucing Liar memanggil kawan, Tian Gou jadi pencuri besar, bagi hasil 50-50.
Aku juga mendengar mereka memaki-maki penguasa tunggal dan mencaci Jalan Ekstrim Dewa.
Bahkan dulu, Kucing Liar memanggil Pembuat Dewa ke sini, menunjukku sambil bertanya: 'Bisa nggak pohon ini dijadikan tongkat pancing?'
Hampir saja aku jadi tongkat pancingnya..."
Tentang Kucing Liar dan Tian Gou, Kayu Surgawi memang sangat familiar.
Fang Ping menelan ludah, kenapa sih kucing dan anjing ini merencanakan kejahatan malah pilih tempat Kayu Surgawi untuk merayakan?
"Nah ini, ingin memberikan alasan untuk membela diri mereka, tapi tidak bisa membuka mulut."
"Pembuat Dewa..."
Fang Ping mendengar panggilan ini, agak asing, bertanya heran: "Aku tahu Utusan Pasukan, Cap Telapak Tangan, Penjaga Lautan, siapa sebenarnya Pembuat Dewa ini? Pejabat Kerajaan Langit?"
"Pembuat Dewa... utusan yang menciptakan relik suci, khusus mempersiapkan senjata untuk Jalan Ekstrim Dewa dan penguasa! Tamu kehormatan para penguasa dan Jalan Ekstrim Dewa, di tiga alam, memang kurang terkenal."
Pihak itu hanya membuat relik suci, bahkan para suci belum tentu bisa berhubungan.
Hanya Jalan Ekstrim Dewa dan penguasa, yang layak mencari Pembuat Dewa untuk membuat relik suci, orang biasa tentu tidak tahu keberadaannya.
Fang Ping mengangguk, tidak mengejar lebih jauh, malah tersenyum: "Tianmu, kamu belum bilang, kalau sudah punya kesadaran, kenapa tidak pergi dari sini? Apa... tidak bisa pergi?"
Tianmu diam.
Fang Ping terkejut: "Masa sih? Apa kamu tidak tahu Jalan Penyatuan Segala Makhluk? Dengan ini, kamu bisa pergi kan?"
“……”
Tianmu seolah tertegun, lama kemudian bergumam lesu: "Kamu tahu Jalan Penyatuan Segala Makhluk?"
"Tentu! Jurus andalan Dewa!"
Fang Ping bicara ceplas-ceplos: "Diciptakan khusus untuk bangsa monster, untuk mengatasi masalah tubuh besar kalian yang sulit berubah wujud. Dewa dulu ingin mengembangbiakkanmu, masa kamu tidak tahu ini?"
“……”
Tianmu kembali diam.
Seolah semua orang pasti tahu!
Ini kan jurus Dewa, masa Dewa iseng menyebarkan ke mana-mana?
Tianmu diam, setelah beberapa saat, suaranya bergetar berat: "Teman muda bisa Jalan Penyatuan Segala Makhluk?"
"Tidak bisa."
Fang Ping menjawab dengan tegas, segera melanjutkan: "Tapi aku tahu di mana letaknya. Dewa dulu mengukir Jalan Harapan di cangkul suci. Cangkul suci itu ada di Kucing Liar, aku pernah melihatnya sekali. Tapi benda sampah itu tidak berguna bagiku, jadi tidak kuperhatikan detail."
Suara Pohon Surgawi semakin bergetar: "Di Kucing Liar?"
"Ya."
“……”
Setelah jeda sejenak, Pohon Surgawi tiba-tiba berkata: "Tolong teman muda pergi. Tempat ini tidak menyimpan peluang. Orang tua ini hanya ingin menghindari gangguan, makanya memasang segel bertumpuk. Tidak ada gunanya tuan muda tetap tinggal."
Fang Ping tertegun. Mengusir orang?
Kau tidak tertarik?
Bukankah katanya Pohon Surgawi pasti akan tertarik pada Hukum Penyatuan Segala?
Fang Ping salah duga. Pohon Surgawi memang tertarik!
Tapi begitu tahu letaknya di Kucing Liar, minatnya langsung hilang.
Kucing itu... bukan makhluk baik.
Sebagai pohon yang menyaksikan banyak kejahatan kucing, Pohon Surgawi merasa meski membutuhkan, lebih baik jangan mengambil barang dari Kucing Liar.
Mengambil... pasti berakhir buruk.
Benar-benar berakhir buruk.
Kucing Liar selalu bilang, peminjam yang tak mengembalikan barangnya pasti celaka. Ini bukan ancaman kosong, tapi kenyataan.
Tentu, tiga bagian takdir surga, tujuh bagian ulah manusia... atau tepatnya ulah kucing dan anjing!
Contohnya Pohon Surgawi tahu, ada pejuang yang mengambil piring kucing milik Kucing Liar - katanya cuma ditemukan, benda berharga juga. Bukan Relik Suci, tapi senjata dewa!
Belum lama kemudian, Kucing Liar dan Tian Gou membawa piring itu kembali. Sampai di bawah pohon besar, mereka mulai membagi harta jarahan.
Seluruh aset pejuang yang mengambil piring kucing itu disita habis-habisan!
Berperkara pun tidak berguna, merampok alat-alat makan kucing, tidak mengganti uang jelas tidak boleh!
Tianmu memang tidak mengerti beberapa istilah, kalo nggak pasti sudah memberi tahu Fang Ping, dulu, kucing dan anjing pernah melakukan aksi jebakan memancing!
Kalau tidak salah ingat, piring itu... sepertinya dibuang sendiri oleh Kucing Liar, bilang ini bukan Relik Suci, lihat saja apakah bisa ditukar dengan Relik Suci lain!
Seperti ini, berani mengambil barangnya Kucing Liar?
