Di Aula Raja Kun.
Fang Ping telah berhasil mengukir Piagam Suci.
Saat ini, Fang Ping merasa sangat terkejut sekaligus senang.
Dimensi Intinya sangat stabil!
Tidak hanya itu, dia juga menemukan bahwa dirinya sepertinya memiliki metode baru menghadapi musuh.
Bukan, senjata!
Piagam Suci adalah senjata suci!
Dia punya Golok Pemusnah Dewa, tapi karena rusak, kecuali untuk memotong jalan harapan yang efeknya bagus, di situasi lain biasa saja.
"Golok Pemusnah Dewa memang memberiku sedikit peningkatan kekuatan, tapi sangat minim. Mungkin bahkan tidak sebanding dengan beberapa Senjata Dewa yang lebih mudah dipegang."
"Tapi Piagam Suci ini, sebagai senjata suci, setidaknya meningkatkan kekuatanku sekitar 5%."
Sementara Golok Pemusnah Dewa sebelumnya sebenarnya belum mencapai level ini.
"Gunakan seperti Cap Surga Terbalik! Langsung menangkalnya! Ini jauh lebih memuaskan daripada membabat orang dengan golok!"
Fang Ping menekan kegembiraan di hatinya, melirik ke arah Difei Zhenjun...
Saat ini, Difei Zhenjun juga bertanya dengan gembira: "Bagaimana proses pengukirannya?"
Fang Ping mengangguk, "Cukup selaras."
"Bagus!"
Difei Zhenjun tak bisa menyembunyikan sukacitanya. Fang Ping memandangnya beberapa saat... lalu tak berbicara lagi.
Performa Difei mengingatkannya pada seseorang.
Rasanya seperti seseorang dari masa lampau yang jauh, padahal sebenarnya belum lama.
Kui Luo dari liang bumi Shanghai dulu!
Waktu itu Fang Ping menyamar sebagai putranya Kui Ming untuk memasuki Zona Terlarang.
Pria itu juga sangat menyayangi anaknya sendiri.
Fang Ping merebut semua tabungannya, tapi sepertinya dia sama sekali tidak protes, malah memenuhi segala permintaan.
Adapun akhirnya...
Kui Luo tewas!
Fang Ping tahu, tapi dia tidak mengambil tindakan.
Pertempuran besar itu menjalar sangat luas. Kui Luo mati di tangan pejuang Universitas Bela Diri Kota Iblis, entah dibunuh Wu Kuishan atau Pak Li.
Fang Ping tidak bertanya, juga tidak melihatnya.
Banyak hal yang harus dipikulnya!
Dia tak boleh menunjukkan kelemahan hati, tak boleh lengah sedikit pun.
Difei... harus mati!
Di Fei sangat menyayangi Yun Sheng, demi Yun Sheng, berani melawan Kaisar.
Begitu tahu Fang Ping membunuh putranya, meski tak bisa membunuh Fang Ping, dia akan membalas dendam gila-gilaan ke manusia. Seorang Level Puncak yang membalas dendam... akan jadi masalah besar bagi manusia.
"Kuharap... aku tak perlu turun tangan langsung menghadapimu!"
Fang Ping menekan perasaan campur aduk di hatinya. Perang benar-benar membuat manusia kehilangan banyak hal.
Sedangkan aku, adalah pemimpin sejati umat manusia.
Meski tak ingin memikul beban terlalu berat, tapi karena sudah sampai di titik ini, sekarang dia tak bisa bertindak sembarangan.
Setelah menekan semua ini, Fang Ping membuka mulut: "Ke depan, Tuan Di Xing menunggu kita di sana. Setelah bergabung dengan Tuan Di Qi, kita bisa mencoba masuk ke ruang dalam!"
Di Fei tentu tak keberatan, Di Ping juga setuju.
Tak lama kemudian, ketiganya terbang menuju area kekuatan inti.
……
Beberapa saat kemudian.
Mereka tiba di wilayah kekuatan inti.
Melihat lingkungan kekuatan inti, Di Fei terkejut: "Inikah kekuatan inti? Konon pemimpin sejati meninggalkan banyak peluang di sini, tapi juga mudah membuat orang tersesat..."
Saat mereka sedang berbicara, Di Xing muncul. Melihat Fang Ping membawa Di Ping dan Di Fei, dia melirik Fang Ping.
Sekarang bertindak ke Di Ping?
Sebenarnya hidup atau matinya Di Ping tak terlalu berpengaruh, yang utama adalah Di Qi.
Di Qi adalah dewa level!
Bahkan sudah memasuki wilayah kekuatan inti!
Keberadaan Di Qi di satu sisi akan membuat mereka jadi sasaran dewa level, di sisi lain... Di Xing merasa wewenang kendali tim kecil ini akan tetap di tangan Di Qi.
Sebaliknya, dengan membunuh Di Qi, mereka tidak akan menjadi target khusus Kaisar. Sementara dirinya, meskipun menunjukkan kekuatan yang tidak terlalu tinggi, sudah cukup untuk menguasai posisi dalam tim kecil ini.
"Yun Sheng, sudahkah kamu bicara dengan Di Fei?"
"Belum."
Fang Ping dan Di Xing berkomunikasi melalui transmisi suara.
"Haruskah kita turun tangan terhadap Di Ping... atau... membuat Di Ping bekerja sama dengan kita untuk melawan Di Qi?"
Sekarang dia justru khawatir, setelah menyingkirkan Di Ping dan Di Qi, apakah ayah dan anak ini akan berbalik menyerangnya?
Pasangan ayah-anak ini bisa membunuhnya, lalu mencari perlindungan dari Kaisar lain untuk memperkuat status mereka.
Pada tahap ini, dengan banyaknya mayat bertebaran, semua orang hidup dalam ketakutan.
Dia juga tidak ingin intervensi pasangan ayah-anak ini menyebabkan kekuatan sebenarnya terkuak.
"Apakah kita bertiga bisa menjadi lawan Di Qi?"
Fang Ping bertanya, sebenarnya sengaja menguji Di Xing: "Apakah kamu yakin bisa menguasai situasi?"
Sambil terus berkomunikasi secara spiritual, Di Xing berkata: "Saudara Di Qi telah memasuki level kekuatan inti. Kita tunggu sebentar di sini sampai dia keluar, lalu bergerak bersama!"
Di Ping justru menunjukkan ketertarikan: "Bagaimana kalau... kita juga masuk ke level kekuatan inti untuk menyelidiki?"
Para Tuhan ini, sedikit banyak mengetahui situasi di Aula Raja Kun.
Ini daerah yang sangat berharga!
Sudah sampai di sini, masa tidak masuk melihat?
Di Xing mengerutkan alis: "Situasi di dalam tidak jelas..."
Mengirim transmisi suara ke Fang Ping: "Singkirkan Di Ping!"
Jika Di Ping masuk, dia khawatir Di Ping akan merenggut kesempatan. Sedangkan untuk Di Fei... setelah membunuh Di Ping dan Di Qi, tidak akan ada waktu lagi bagi Di Fei untuk mencari peluang di level kekuatan inti.
Fang Ping menatapnya dalam-dalam. Orang ini tetap tegas dan determinatif seperti biasa.
“Bunuh begitu saja, setelah ribuan tahun bekerja bersama, sedikit pun tidak menjaga perasaan!”
“Baik!”
Fang Ping tidak ragu. Begitu transmisi suara berakhir, sebuah segel kerajaan muncul tiba-tiba.
Di Ping yang sedang bertukar pikiran dengan Di Xing merasakan energi di belakangnya. Saat hendak berbalik, ekspresinya berubah drastis dan buru-buru menerobos udara ke depan.
Tapi di depan, ada Di Xing!
Tepat di momen itu, Di Xing turun tangan!
Satu pukulan tinju!
Pukulan ini membawa energi air maha besar yang membuat sosok Di Xing tampak kabur, tapi sorot mata dinginnya membuat jantung Di Ping berdesir dingin.
Krisis di depan!
Jurus maut di belakang!
Dia tak mengerti, mengapa?
Mengapa Yun Sheng dan Di Xing menyerangnya?
Lima dewa sejati baru bisa menghadapi Kaisar. Apa untungnya bagi mereka jika aku mati?
Kekuatanku biasa saja, hanya ikut menyelamatkan nyawa bersama mereka. Kenapa harus dibunuh?
Sungguh dia tak paham!
Apakah... karena melihat Piagam Suci Yun Sheng?
Tapi bagaimana dengan Di Xing?
Tak ada waktu untuk berpikir, semuanya terjadi terlalu cepat.
Keduanya langsung bertindak, bahkan Di Fei pun tak sempat bereaksi.
Saat ini, Di Fei sudah pergi dari lokasi sambil linglung... Ada apa ini?
Kenapa menyerang Di Ping?
Hubungannya dengan Di Ping cukup baik.
Namun, teriakan kesakitan sudah terdengar!
Ini pertama kalinya Fang Ping menggunakan Piagam Suci dan segel kerajaan ini!
Senjata suci ternyata sangat kuat!
Fang Ping hanya merasa dirinya seketika terkosongkan, energi seluruh tubuh hampir terkuras habis dalam sekejap, langsung menyatu dengan Piagam Suci.
Aura energi yang dilepaskan Piagam Suci itu luar biasa dahsyat!
Segel kerajaan ini seolah ingin menaklukkan dunia, dinding logam suci Tianluo Xianjin yang konon bisa digunakan untuk membuat senjata suci pun mulai mengalami distorsi di sekitarnya.
Di Xing juga mengubah ekspresi wajahnya saat segel itu menghantam dirinya dan Di Ping, bahkan ia mulai merasakan tekanan.
Fang Ping yang wajahnya pucat berseru pendek: "Tahan!"
Gedebuk!
Segel itu mendarat dengan dahsyat, menerobos angkasa dan mengunci ruang hampa. Lapisan langit pertama, kedua, ketiga...
Lapisan keempat bergetar ringan!
Di Fei dan Di Xing sama-sama menyaksikan fenomena ini.
Lapisan keempat—itu adalah manifestasi kekuatan ledakan mencapai 1,2 juta kal!
Tentu saja, lapisan keempat tidak jebol.
Meski demikian, serangan ini tetap mengerikan.
Setidaknya bagi mereka, kekuatan ini sungguh luar biasa. Meski belum mencapai satu juta kal, pasti melebihi 900 ribu kal!
Wajah Di Xing berubah total!
Segel kerajaan di tangan Yun Sheng ini... Piagam Suci?
Ia berhasil mendapatkan Piagam Suci!
Namun segera ekspresinya melunak. Ledakan di bawah satu juta kal memang cukup kuat—untuk dirinya yang dulu. Tapi bagi dirinya sekarang, kekuatan seperti ini belum cukup mematikan.
Pantas saja Yun Sheng mau bekerja sama dengan mudah.
Si nak ini mungkin mengira, dengan bergabungnya Di Fei, mereka bisa dengan mudah menangkalku.
"Senjata Suci!"
“Di Xing dalam hatinya diliputi keserakahan, saat ini kekuatannya masih di level mendekati Dewa, tapi dengan mendapatkan Senjata Suci, nanti mungkin benar-benar bisa mencapai level Dewa!”
“Yun Sheng ternyata beruntung mendapatkan Piagam Suci, ini juga merupakan kesempatan untukku!”
Sekadar keinginan, tidak menghalanginya untuk turun tangan!
Sorot mata Di Xing dingin seperti es, tinju ini juga menyambar dalam sekejap mata!
Jaraknya terlalu dekat!
Di Ping sudah waspada, tapi yang dia waspadai adalah Di Fei dan anaknya, dia benar-benar tidak mengira Di Xing akan menyerang.
Menurutnya, meski kelimanya bersatu, tetap ada lingkaran kecil masing-masing.
Di Qi yang terkuat, Di Fei dan anaknya berpelukan, karena itu dia dan Di Xing seharusnya bersatu.
Tapi sekarang?
Yun Sheng menyerangnya, Di Xing juga ternyata menyerangnya!
“Tidak!”
“Kalian sedang mencari kebinasaan sendiri...”
Di Ping mengaum marah!
Apakah mereka semua sudah gila?
Apa keuntungannya membunuhku?
Dia bahkan belum mendapatkan kesempatan apa-apa, mengapa orang-orang ini melakukan ini?
Sungguh tidak bisa menerima!
Terjepit depan-belakang, mana ada kesempatan untuk melarikan diri.
Segel kerajaan di belakang gedebuk menghantam punggungnya!
Bruk!
Punggungnya meledak, darah dan daging tersapu retakan, tulang-tulangnya patah tak terhitung.
Di depan, Di Xing melayangkan tinju yang juga membuat tulangnya remuk.
Dua orang menyergapnya, masing-masing dengan satu jurus, langsung membuatnya terluka parah!
Jeritan kesakitan keluar dari mulutnya.
Tapi kehilangan inisiatif, kekuatan senjata suci sekali lagi terbukti. Serangan Piagam Suci menghantam, darah dan daging serta tulang di punggungnya tak kunjung pulih. Energi dahsyat menyusup ke dalam tubuh, terus merusak Golden Body-nya.
Di Ping mengaum tak henti!
Di Xing menggelegar: "Di Fei, turun tangan!"
Ekspresi Difei Zhenjun berubah. Fang Ping juga berteriak: "Ayah, bunuh dia dulu baru kujelaskan!"
Di Fei mengatupkan gigi, sorot matanya campur aduk.
Situasi sekarang membuatnya kebingungan!
Siapa dan siapa yang sebenarnya satu tim?
Bahkan Yun Sheng, mulai tak bisa dipahaminya.
Dua hari ini bagai dalam mimpi.
Meski tak paham, di level ini Di Fei menghela napas. Pedang energi panjang terkondensasi di tangannya. Seketika, ia membabat Di Ping dari kejauhan.
Tiga orang serentak menyerang, menghujani Di Ping yang terluka parah.
……
Kejauhan.
Kaisar Halilintar melirik ke arah itu, mengerutkan kening. Ada apa?
Terjadi pertempuran?
Siapa yang bertarung dengan siapa?
Ingin memeriksa, tapi setelah berpikir ia menghela napas. "Abaikan! Lebih baik langsung ke ruang dalam!"
Ruang dalamlah tujuan utamanya!
Di sini meski ada hasil, harapan menjadi suci atau Raja terlalu tipis!
Hanya dengan masuk ruang dalam, mungkin ada kesempatan itu.
Kaisar Halilintar tak peduli lagi, dengan cepat terbang menuju ujung penghubung.
Sebagai Pelindung, pengetahuannya melebihi Di Fei dkk.
Sebenarnya ia pernah masuk ruang dalam!
Di Ping dan mereka ini, ada juga yang pernah pergi, tapi itu pun harus dibawah pimpinan Pelindung Gereja atau Pelindung, baru ada kesempatan pergi. Perginya pun cepat-cepat pergi, yang diketahui tak sebanyak dia.
Misalnya cara menuju aula dalam, dia tahu. Yang lain mungkin tidak jelas.
……
Gedebuk!
Gelombang energi menyapu seluruh aula utama.
Golden Body Di Ping dihajar hingga hancur!
Di bawah gabungan kekuatan tiga orang, mana ada kesempatan baginya untuk memberontak.
Darah-daging dan tulang emasnya tersapu habis oleh retakan ruang dimensi.
Di samping, gubuk kekuatan inti bergetar, jelas terkena serangan kejut hingga menimbulkan reaksi.
Fang Ping cepat-cepat menyedot energi sekitar, Lembaran Tangis Surgawi kembali menghantam bentuk spiritual Di Ping yang sedang melarikan diri.
Tiga pejuang level tinggi turun tangan, Di Ping takkan bisa lolos.
Di depan, Di Xing sudah kembali menghadang di jalan. Kemampuan spiritual meledak, membuat ruang dimensi kembali hancur. Satu pukulan tinju yang dihujamkan dari jarak jauh langsung merobek bentuk spiritual itu.
Teriakan kesakitan kembali bergema!
Lembaran Tangis Surgahi Fang Ping juga kembali menyambar. Gedebuk! Bentuk spiritual Di Ping dihantam hingga hancur berkeping-keping.
Pecahan-pecahan bentuk spiritual itu kembali melarikan diri ke semua penjuru.
Inilah yang disebut pejuang sejati!
Mencapai level Di Ping, kalau tidak dimusnahkan total kemampuan spiritualnya, peluang hidup kembali sangat tinggi. Asal ada harta karun, pasti bisa.
Fang Ping bertiga masing-masing menguasai satu sisi, kembali turun tangan membasmi sisa-sisa kemampuan spiritual itu.
Rentetan teriakan kesakitan terus bergema!
Dengan cepat, yang hadir menyempitkan lingkaran.
Di tengah lingkaran, hanya tersisa satu sisa kemampuan spiritual yang sangat lemah.
Di Ping kembali ke bentuk manusia, sorot mata penuh kilau kebencian, kemampuan spiritualnya berguncang dahsyat: "Mengapa? Di Xing, tidakkah kau takut aku dibunuh, lalu giliranmu berikutnya? Sungguh bodoh!"
Di Xing diam, dia juga tidak berniat menjelaskan.
Bunuh dia dulu!
Kemungkinan besar Di Qi akan segera keluar, harus segera mengolah medan perang, jangan sampai Di Qi menemukan keanehan.
Di Xing menghujamkan tinjunya sekali lagi, menyapu empat penjuru, bahkan kehampaan pun membeku oleh hawa dingin.
Sisa kemampuan spiritual Di Ping terlalu lemah, begitu hawa dingin menyambar, bayangan samar yang terbentuk dari kemampuan spiritualnya langsung membeku, terbekukan di kehampaan!
Tinju Di Xing menyambar, menghancurkan kehampaan yang membeku!
Seperti pecahnya balok es, kemampuan spiritual Di Ping langsung hancur berkeping-keping.
Meski begitu, Di Xing masih belum berhenti, menggiling semua kemampuan spiritual yang terpisah hingga remuk total.
Sementara Fang Ping, kemampuan spiritualnya juga menyapu sekeliling, sesaat kemudian, di tepi sebuah retakan, menangkap seberkas aura.
Kemampuan spiritual berkondensasi menjadi pedang, dibabatkan sekali tebas!
"Aduh!"
Terdengar jerit putus asa, di tepi retakan, sisa-sisa kemampuan spiritual Di Ping langsung hancur lebur.
Kali ini, Di Ping benar-benar kehabisan persiapan cadangan.
Gedebuk!
Di dalam aula, yang hadir hanya mendengar dentuman, tapi tidak melihat tanda-tanda jalan besar utama pecah.
"Ini adalah Aula Raja Kun, jalan besar utama telah pecah, seharusnya terungkap di pasar luar."
Tapi semua yang hadir tahu, Di Ping sudah mati.
Di Fei yang mati masih dalam kebingungan.
Di titik mana harus membunuh Di Ping?
Saat ini, dia tak sengaja menatap Fang Ping, samar-samar merasa ada keasingan!
Orang ini... benarkah Yun Sheng?
Sebelumnya, meski beberapa kali muncul ide seperti ini, dia tak pernah merenungkannya.
Putra sudah menunjukkan prestasi!
Sebagai ayah, Yun Sheng adalah anak tunggalnya. Melihat putranya berprestasi, perasaan pertama yang muncul adalah kebanggaan!
Meski merasa aneh dan heran, dia tak memikirkan hal lain.
Tapi tak ada momen seperti sekarang yang membuatnya merasa orang di depan mata ini... tak mirip putranya!
Tegas!
Licik!
Kejam!
Bunuh begitu saja!
Membunuh orang lain tak dipedulikannya, tapi Di Ping... dia benar-benar berencana menjadikan Di Ping besan.
Hubungan Yun Sheng dengan Bai Rong cukup baik, kedua pihak sering berinteraksi.
Makanya saat Bai Rong dibunuh, Yun Sheng yang emosinya tak terkontrol ingin balas dendam, dia dan Di Ping tak banyak bertanya.
Yun Sheng juga cukup sering kontak dengan Di Ping.
Dibandingkan dewa lain, Di Fei merasa sebelum membunuh Di Ping, setidaknya harus berkomunikasi dengannya dulu.
Tapi tidak!
Putranya sudah berkoordinasi dengan Di Xing, langsung bertindak begitu ada kesempatan.
Saat ini, Di Fei mengamati setiap gerak-gerik Fang Ping. Di hatinya muncul keraguan, tapi merasa mustahil!
Inilah putranya sendiri!
Tapi perubahan putranya terlalu cepat!
"Tidak... tidak mungkin! Ini pasti Yun Sheng!"
Di Fei berkata dalam hati, ini pasti Yun Sheng, tak mungkin orang lain.
Mana mungkin orang lain!
Tiga ribu tahun lalu, dialah yang melahirkan Yun Sheng, satu-satunya keturunannya.
Itu juga zaman kekacauan besar!
Di era itu, Dewa Langit runtuh, tak lama kemudian meletus perang Dinasti Suci Kaisar Bumi, disusul pecahnya Perang Utara-Selatan!
Selama tiga ribu tahun ini, ayah dan anak sama-sama pernah tertidur panjang.
Yun Sheng tertidur hampir dua ribu tahun!
Sebenarnya, usia Yun Sheng seharusnya belum mencapai seribu tahun.
Selama tiga milenium ini, mereka hampir tak pernah berpisah.
Melewati kekacauan, kegelapan, terlalu banyak yang dialami - mana mungkin putranya adalah orang lain?
"Dia baru saja mencapai terobosan... jadi terkesan agak asing... Berhasil mencapai Tao, pasti ada perbedaan."
"Tapi Sheng'er... Benarkah punya bakat terobosan dalam pertempuran?"
Di Fei linglung.
Di sampingnya, sorot mata Fang Ping berkedip halus, tapi tak berkata apa-apa.
Di Xing, ini aliansi berbasis keuntungan.
Taois Angin-Awan itu tahu dirinya adalah Fang Ping.
Kaisar Halilintar tidak tahu, tapi jika tahu, mungkin tak akan membunuhnya, lebih ingin menangkapnya.
Saat ini, identitasnya sebenarnya mulai terbongkar.
Di Fei... Mungkin juga mulai curiga?
Bagus juga!
Fang Ping tiba-tiba merasa lega!
Silakan curiga!
Silakan uji!
"Dia merasa, lebih baik di masa depan dirinya tidak perlu menyamar sebagai siapa pun, bahkan jika harus menyamar, jangan sampai menjadi putra orang lain. Melakukan hal seperti ini terlalu sering membuatnya sendiri merasa tidak nyaman."
"Lain kali jika harus berpura-pura, jadilah ayah orang lain!"
Di dalam hati Fang Ping bergumam, menjadi ayah orang jauh lebih baik daripada menjadi putra orang!
Untuk sementara, ketiga orang itu terperangkap dalam kontemplasi.
Tak ada yang bersuara, menyaksikan retakan menghilang, energi menyapu empat penjuru, merasakan getaran halus di dalam aula kerajaan.
Kini pastinya di luar sana sedang turun hujan darah.
Hari ini, empat Dewa Sejati telah tewas!
Kemarin, seorang Kaisar dan dua Dewa Sejati gugur.
Beberapa hari sebelumnya, dua Dewa Sejati lagi menemui ajalnya.
Satu Kaisar delapan Dewa... Mati tanpa tahu sebab kematiannya!
Semula mengira Gereja Dewa sangat perkasa, siapa sangka semakin banyak pejuang, semakin cepat pula kematian datang.
……
Di luar Aula Raja Kun.
Benar-benar hujan darah mulai turun.
Baru kemarin hujan darah berakhir, hari ini kembali dihujani darah.
Isak tangis pilu terdengar samar-samar!
Itu berasal dari kediaman Di Ping!
Tuan Di Ping telah runtuh!
Hari ini, Gereja Dewa kembali kehilangan seorang Tuhan.
Kapan semua hari seperti ini akan berakhir?
Di bawah aula, tulang emas itu dengan rakus menyerap segala sesuatu, Dewa Sejati kembali berkurang - ada apa dengan dua hari terakhir ini?
Apakah ada yang tahu dia akan bangkit, sehingga mengirimkan energi untuknya?
……
Hutan Kayu Surga.
Klon-klon Raja Kun saat ini menunjukkan ekspresi wajah pucat dan serius.
Mati!
"Bahkan jika mengatakan tidak peduli, kenyataannya satu orang lagi tewas, Dia tetap sulit menerima."
Di saat ini, meski masih bertarung dengan Pohon Langit, dia tak tahan bertanya: "Siapa sebenarnya orang itu? Dia pasti bukan Yun Sheng! Sejak dia masuk Dewata, terlalu banyak yang tewas. Pohon Langit, katakan padaku, siapa dia!"
Pohon Langit tertawa: "Yang Mulia sebaiknya segera pergi! Jika tidak, pengikutmu... berapa yang bisa selamat sulit dipastikan! Siapa dia, Lao Xu juga tidak tahu pasti, tapi hamba tahu, dia adalah Raja Manusia generasi ini!"
"Raja Manusia!"
Klon-klon Raja Kun terguncang, "Raja Militer? Tidak! Mustahil!"
Meski hanya klon, saat Raja Kun masih ada di Dewata, dia tahu semua memori tubuh asli Raja Kun.
Saat ini, yang pertama terpikir adalah Zhang Tao.
Tapi segera menyangkalnya.
"Raja Kegelapan? Raja Bulan?"
"Tidak, keduanya tidak punya kemampuan seperti itu!"
"Raja Manusia... Raja Manusia..."
Klon Raja Kun tiba-tiba mengubah sorot matanya, "Fang Ping!"
Saat tubuh asli pergi, Fang Ping masih lemah, waktu itu baru level petarung sembilan, baginya tak berarti.
Tapi dia pernah mengumpulkan data Fang Ping!
Menyembunyikan identitas, mengonversi aura - ini pernah dilakukan Fang Ping!
Ditambah dia tahu master-manusia hampir semua sudah pergi, yang menyusup sekarang... 90% pasti Fang Ping!
"Fang Ping!"
Klon Raja Kun menggeretakkan gigi!
Ternyata Fang Ping, si itu berani menyusup ke Dewata, menciptakan kekacauan besar!
Feng Yun dan tersambar petir itu idiot ya?
"Apakah sampai sekarang belum menemukan status pihak lain?"
"Satu Kaisar mati, enam dewa sejati telah tiada!"
"Atau... sudah menemukan, tapi demi keuntungan besar sendiri, mengabaikan ini semua?"
"Bodoh!"
"Tolol!"
"Ini adalah Raja Militer kedua, tidak membunuhnya akan menjadi konsekuensi fatal..."
Setelah mengumpat marah di hati, Kun Wang akhirnya menyerah.
Ancaman besar... Benar, orang-orang seperti Raja Militer dan Fang Ping dianggap sebagai ancaman.
Tapi dari sudut pandang Feng Yun... Apa hubungannya dengan mereka?
Sehebat apapun Raja Militer dan Fang Ping, siapa yang pertama akan mereka cari?
Jelas bukan kami!
Bagi mereka, ini urusan pejuang level tinggi seperti Kun Wang.
Bagi Feng Yun dkk, prioritas utama adalah menjadi kuat sampai layak mempertimbangkan konsekuensi, bukan seperti sekarang yang bahkan tak memenuhi syarat.
Di seberang, Pohon Langit menghela nafas: "Yang Mulia, lebih baik pulang! Akumulasi 8000 tahun, apakah benar-benar akan musnah? Kekuatan sendiri tak cukup! Jika pasukan Yang Mulia mati semua menjadi orang kesepian, mampukah menguasai momentum besar perubahan drastis ini?
Raja Manusia... Peradaban... Kali ini perubahan besar, dunia manusialah tren utamanya!
Orang seperti ini jika tidak dibunuh sekarang akan semakin sulit!
Seperti zaman kuno, setiap perubahan besar selalu ada yang bangkit, ada yang mencapai Tao dalam kekacauan!
Sembilan penguasa dan empat dewa punya pengalaman serupa. Sebagai putra Kaisar Bumi, Yang Mulia pasti tahu saat ayah mencapai Tao dulu juga disertai badai darah..."
Tian Mu berkata dengan terharu, "Orang tua ini pernah mendengar, saat Kaisar Bumi mencapai Tao, beliau bertempur sengit dengan beberapa penguasa tertinggi hingga menjebol delapan lapis langit, bahkan memasuki sembilan lapis langit! Akhirnya beliau berhasil menyentuh Jalan Kaisar dan meraih keabadian!
Era itu adalah zaman Kaisar Bumi!
Tapi di zaman ini... berapa orang yang bisa menjadi penguasa tunggal?
Menurut orang tua ini, mungkin hanya satu!
Raja Manusia... terutama Raja Manusia generasi ini, memiliki peluang terbesar!
Yang Mulia, benarkah tidak menghalangi?"
Raja Kun menatapnya dingin. Perkataan Tian Mu memang masuk akal, tapi sudah 8000 tahun!
Sudah sampai di titik ini, haruskah aku benar-benar menyerah?
Masih tersisa dua Kaisar... Raja Kun tiba-tiba mendengus keras, biarlah mereka mati!
Pasukan elit Dewata sebenarnya tidak berada di sini.
Sekalipun sarangnya dihancurkan, meski merusak struktur vital, Tian Mu tetap lebih penting!
Tian Mu hanya bisa menghela napas melihat sikapnya.
Tidak ada cara lain!
Raja Kun terus mengawasinya ketat. Bahkan setelah Tian Mu menjual Fang Ping habis-habisan, si Raja Kun tetap tak mau pergi. Kali ini benar-benar sial!
"Zaman kacau!"
"Nasib, keberuntungan..."
Tian Mu tiba-tiba berkomentar, setiap era kebangkitan bintang-bintang selalu disertai takdir mulia.
Seandainya klon-klon Raja Kun tidak terbelenggu olehku, atau klon-klon itu sengaja membelengguku, Raja Manusia itu pasti sudah binasa.
Tapi nyatanya situasinya seperti ini - klon-klon Raja Kun tak bisa meninggalkan tempat ini.
"Bahkan mengetahui Raja Manusia ada di sana, setelah menimbang untung-rugi, klon-klon Raja Kun tetap memilih untuk tidak kembali."
"Inilah yang disebut keberuntungan!"
"Keberuntungan adalah ketika di antara jalan kematian dan kesempatan hidup, berbagai faktor pengaruh eksternal secara pasif mempengaruhi segalanya, membuat para penyandang keberuntungan besar menginjakkan kaki di jalan hidup, bukan jalan kematian."
"Tentang hal ini, Pohon Langit telah mengalaminya banyak kali, atau lebih tepatnya mendengar ceritanya berulang kali."
"Sembilan penguasa dan empat dewa, sebenarnya semua memiliki pengalaman serupa."
"Jika tidak, mustahil orang-orang ini bisa menonjol dan mencapai Tao di zaman itu."
"Raja Manusia!"
"Di benak Pohon Langit muncul bayangan Fang Ping, atau lebih tepatnya sosok Yun Sheng, sambil mengerutkan alisnya: Apakah raja manusia ini... benar-benar memiliki kesempatan?"
"Dia mengenal Kucing Liar, mengenal Li Xuanxie, membawa aura Jalan Ekstrim Dewa, dan terkontaminasi aura Jalan Kaisar... Raja manusia ini cukup mengerikan!"
"Jika kata-kataku hari ini... sampai diketahui orang, mungkin aku akan mendapat akibat buruk!"
"Pohon Langit melirik klon-klon Raja Kun, dalam hatinya tekad membunuh menguat."
"Tidak mau pergi ya?"
"Kalau tidak pergi, kubunuh kau sampai tak sempat membocorkan rahasia!"
"Jika klon-klon mati, siapa yang tahu aku pernah mengatakan ini?"
"Dengan tekad baja Pohon Langit, pertempuran di ketinggian 10.000 zhang semakin sengit. Di atas kehampaan, ruang hitam raksasa terpampang - bagai langit yang runtuh!"
