Di Tempat Latihan Ratu Ling, pertempuran besar para pejuang silih berganti.
Di langit kedelapan, seorang penguasa tertinggi mulai bangkit.
Di tiga alam, para pejuang terus bangkit.
Zaman kacau!
……
Di era kekacauan ini, ada yang tak peduli lagi, hanya ingin menangis terisak.
Markas sekte sesat.
Qin Fengqing berteriak berkali-kali:
"Mana orangnya?"
"Jemput aku masuk!"
"Brengsek!"
"Laozi sudah membunuh Yu Duo!"
"Biar Laozi masuk aduh!"
“……”
Qin Fengqing dilanda kesedihan tak terperi, sudah membunuh Yu Duo, tapi Tebing Pencerahan mana?!
Bukankah sudah dijanjikan kalau berhasil membunuhnya, aku boleh masuk?
"Pengawal! Jemput aku masuk!"
Suara Qin Fengqing bergetar pilu, "Kalau tidak masuk, bagaimana bisa mencapai Tao?"
Tebing Pencerahan, tempat itu memang istimewa. Katanya, jika bisa masuk, kemungkinan besar langsung mengalami pencerahan.
"Masuk?"
Di saat yang sama, suara bernada jenaka terdengar dari belakangnya.
Tanpa basa-basi, Qin Fengqing langsung menerobos udara kabur!
"Menarik!"
Suara tawa dari belakang terus mengikuti, "Tak ada niat jahat. Kau anggota Gereja Dewa?"
Langkah Qin Fengqing terhenti mendadak!
Bukan tak ingin kabur, tapi ia merasakan kehampaan sekitar seakan membeku - pertanda Pejuang level tinggi telah memprediksi ruang geraknya.
Tanpa peduli siapa di belakang, yang jelas asing dan berbahaya, lebih baik kabur dulu.
Tapi sekarang...
Dengan gerakan cepat, Qin Fengqing berbalik membungkuk 90 derajat, wajah tegang: "Salam senior, apakah Tuan memiliki hubungan dengan Gereja Dewa..."
"Pertanyaanku lebih dulu."
Tanpa berani menengok, Qin Fengqing hanya melihat sepasang sepatu kulit berpinggiran emas.
Mata Qin Fengqing berkedip cepat, berbisik: "Saya dari dunia manusia. Karena sulitnya cultivation di sana, datang mencari peluang ke Laut Terlarang!"
"Petarung dunia manusia..."
Pemilik sepatu tempur emas tetap tersenyum, "Kenal Fang Ping?"
"Siap."
"Kalau sudah kenal, apakah tidak tahu bahwa Gereja Dewa sudah dihancurkan Fang Ping kemarin?"
“……”
Qin Fengqing terdiam, dia benar-benar tidak tahu.
Kemarin masih dikejar-kejar orang, baru saja lolos dari pengejaran. Dia hanya tahu beberapa pejuang kuat mulai memancarkan energi hari ini, tapi itu tidak ada hubungannya dengannya. Dia hanya tidak menyangka sekte sesat sudah musnah!
"Fang Ping... menghancurkan Gereja Dewa?"
"Benar!"
Suara itu tertawa: "Kemarin, Raja Manusia menerobos keluar dari gerbang. Tiga Pelindung Dewata, dua terbunuh. Sembilan Dewa Utama, delapan gugur dalam pertempuran. Taois Feng Yun sudah pergi bersama Di Xing..."
“……”
Qin Fengqing tetap terdiam, "Aku baru pergi berapa hari ini?"
Kalau tidak salah ingat, dia baru pergi tanggal 1.
Hari ini... tanggal 4!
Lalu ada yang bilang dalam beberapa hari ini sekte sesat sudah hancur?
Pantas tidak ada yang menjemputku!
Orang-orangnya sudah mati semua, siapa yang akan menjemput!
Suara itu kembali tertawa: "Kau ingin masuk ke Dewata?"
"Ini..."
Qin Fengqing menjawab dengan suara kering: "Hanya ingin mencari peluang. Senior jangan salah paham, sebenarnya aku tidak terlalu akrab dengan Fang Ping. Dengan Gereja Dewa... hubungan juga biasa saja. Aku petarung yang mengejar kebebasan, tidak suka pertumpahan darah. Menurut istilah manusia, aku termasuk petarung kehidupan sehari-hari."
Dia menjelaskan: "Tujuan kami bukan membunuh. Hobi kami adalah perdamaian dunia, berkeliling tiga alam. Inilah tujuan hidup petarung sepertiku!"
"Menarik!"
Pemilik sepatu tempur emas tertawa pendek, "Kalau begitu, dari mana aura pembunuh dan kabut darah di tubuhmu ini berasal?"
"Senior jangan salah paham……"
"Angkat kepala!"
Pemilik sepatu tempur masih tertawa, "Tenang, menurutku aku tidak bermusuhan dengan manusia, juga tidak dengan Dewata."
Qin Fengqing waspada mengangkat kepala, melirik sekilas.
Begitu melihat, pupilnya menyempit.
Bukan karena orang yang datang jelek, malah sangat cerah, tampan, dan... ramah?
Justru karena itu, kewaspadaannya semakin meningkat!
Dia paham satu kebenaran: pejuang level tinggi tidak ada yang mudah diajak bicara. Semakin lebar senyumnya, biasanya semakin jahat sampai mengeluarkan nanah!
Fang Ping suka tersenyum, Qin Fengqing pernah melihatnya membunuh orang sambil tersenyum, bahkan setelah membunuh masih membujuk mayat dengan alasan "tidak ingin yang bersangkutan tahu kebenaran setelah hidup kembali".
Lao Zhang juga suka tersenyum, senyumannya telah membunuh banyak petarung liang bumi.
Sebenarnya dirinya sendiri juga suka tersenyum, dan setiap kali tersenyum... pasti ada yang mati.
Ketemu dengan sesama jenis!
Bertemu orang seperti ini, mana mungkin tidak waspada.
"Boleh tahu nama senior……"
Pemilik sepatu tempur itu adalah pemuda cerah bernama Hong Yu!
Hong Yu yang sedang mencari Makam Langit tiba-tiba muncul kembali di luar penghubung sekte sesat, berkata dengan lembut: "Masa lalu bagai asap, untuk apa disebutkan nama! Kau kenal Mo Wenjian?"
"Ini……"
"Jangan menyangkal, menurutku kau membawa aura darinya... Teknik tempur? Jurus Membasmi Langit?"
"Senior benar-benar memiliki mata elang!"
Hong Yu tersenyum ringan: "Kau muridnya?"
"Ini……"
"Menurutku aku juga punya hubungan dengan Mo Wenjian, kalau dipikir-pikir... hubungannya cukup rumit……"
Hong Yu menghela napas perlahan. Qin Fengqing menganalisis nada bicaranya, lalu dengan cepat memberi penghormatan singkat: "Saya kurang ajar! Memang benar saya adalah pengikut Dewa Iblis, tapi hanya murid tercatat Dewa Iblis, tak berani mengaku sebagai murid resmi..."
Qin Fengqing berkata dengan nada pilu: "Guru saya sekarang menjadi bulan-bulanan di tiga alam... Terpaksa, saya tak berani memperkenalkan diri!"
Kejayaan datang dari bahaya!
Dia yang sudah terbiasa mengambil risiko, merasakan kemungkinan hubungan orang ini dengan Dewa Iblis dari nada bicaranya. Lebih baik menjalin kedekatan dulu.
Hong Yu menatapnya sambil tersenyum: "Jika benar begitu, menurutku kita masih satu pihak..."
Jantung Qin Fengqing berdebar kencang. Satu pihak?
Dewa Iblir Mo Wenjian berasal dari Gunung Ziga. Apakah orang ini dari sana?
Tidak mungkin!
Dari Gunung Ziga, selain Gong Yu Zi yang masih hidup, siapa lagi?
Raja Perang memang berasal dari Gunung Ziga!
Tapi Gong Yu Zi pernah dia temui sebelumnya, saat Pertempuran Makam Dewa dulu.
Orang ini jelas bukan Gong Yu Zi!
"Siapa dia sebenarnya?"
"Pasti orang kolot dari zaman kuno!"
"Mengaku satu pihak dengan Mo Wenjian... Satu pihak..."
Qin Fengqing secepat kilat menganalisis: Orang ini memanggil langsung nama Mo Wenjian, jelas bukan murid atau saudara seperguruannya.
Bukan juga!
Lalu siapa lagi?
“Dengar-dengar dalam Pertempuran Tanah Raja, Raja Penahan mengejek Dewa Iblis 'ada susu jadi ibu', mengakui Yue Ling dari Gunung Wangwu sebagai istri guruku... Orang dari faksi Wangwu?”
“Meski faksi Wangwu... Mo Wenjian tetaplah petarung level tinggi, siapa berani sembarangan memanggil namanya? Minimal petarung level suci, jumlah petarung selevel itu juga tak banyak kan?”
Qin Fengqing menyimpan pikiran ini dalam hati, wajahnya justru semakin hormat: “Senior... Apakah seperguruan dengan guru hamba?”
“Kalau begitu hamba pantas memanggil Senior sebagai Paman Guru...”
“Tak perlu.”
Hong Yu tersenyum tipis: “Kau ingin masuk ke Dewata?”
Di hati Qin Fengqing segera terlintas beberapa tokoh: pria, minimal kekuatan level suci, mungkin terkait Wangwu, barangkali tidak seangkatan dengan Mo Wenjian, lebih tinggi satu generasi?
Seangkatan dengan Yue Ling?
Pria seangkatan Yue Ling yang masih punya hubungan seperguruan dengan Mo Wenjian...
Hati Qin Fengqing bergetar!
Mungkinkah dia?
Sang pangeran legenda yang dikabarkan sudah tewas?
Kini para pejuang banyak yang bangkit, kebangkitannya pun bukan mustahil... Tunggu, menurut legenda, Dewa Iblis pernah menyatakan pernah mendapat bimbingan Hong Yu, baru mengaku sebagai murid.
Apa artinya ini?
Artinya jika Hong Yu benar-benar hidup... Mungkin sudah bangkit sejak lama!
Qin Fengqing memendam pikiran ini, tak berani mengungkap. Setelah berpikir sejenak, barulah ia berkata: “Hamba memang ingin masuk Dewata, selain untuk meningkatkan kekuatan, juga karena beberapa alasan lain...”
“Alasan lain?”
Qin Fengqing dengan wajah ragu-ragu, setelah berpikir sejenak baru berkata: "Sebenarnya bukan rahasia besar. Sebelumnya umat manusia sudah berjanji pada Kaisar Yueling dari Gunung Wangwu untuk mencari kerangka pejuang level tinggi untuknya, tapi sampai sekarang belum ada petunjuk. Kudengar Raja Kun dari Gereja Dewa ada hubungannya dengan pejuang yang dicari Kaisar Yueling... Aku coba-coba mencari keberuntungan, siapa tahu bisa membantu menyelesaikan beberapa masalah untuk umat manusia."
Hong Yu menatapnya dalam-dalam. Beberapa saat kemudian, barulah dia berkata: "Sepertinya tidak ada. Menurutku sekarang aku juga harus pergi ke Dewata. Mau ikut masuk bersama?"
"Senior mau ke Dewata?"
Qin Fengqing buru-buru menyahut: "Jika Senior tidak keberatan repot, tentu saja hamba bersedia. Tapi takut malah mengganggu Senior..."
"Tidak apa-apa!"
Hong Yu tersenyum tipis, melangkah maju. Di depan, sebuah penghubung langsung terbuka, sudah terlihat samar-samar dunia yang compang-camping.
Qin Fengqing terkejut setengah mati di dalam hati, semudah ini?
Pihak seberang bahkan tak bergerak, penghubung ini terbuka sendiri!
Qin Fengqing segera menyusul. Tak lama, kedua orang itu masuk ke Dewata dengan berurutan.
Begitu masuk, Qin Fengqing langsung merasakan keanehan.
Energinya hilang!
"Tian Gou dan Shi Po, cara turun tangan mereka benar-benar strategi superior..."
Hong Yu menghela napas haru. Di hati Qin Fengqing semakin yakin: Shi Po tidak dikenal, tapi Tian Gou jelas-jelas diketahui.
Yang bisa sejajar dengan Tian Gou, pasti pejuang top kelas atas.
Orang ini memanggil nama asli mereka, mungkin dia sendiri adalah pejuang selevel mereka.
“Ternyata dia!”
Qin Fengqing telah memeriksa, orang ini adalah pasangan cultivation Yue Ling yang telah meninggal, juga putra Kaisar Bumi, adik Raja Kun, pejuang legendaris yang pernah mengajari seni pedang Mo Wenjian.
“Untuk apa orang ini datang ke sekte sesat?”
Qin Fengqing tidak mengerti, juga tidak berani banyak bicara.
Saat dia merenungkan hal ini, pandangannya menghitam. Hong Yu melangkah di kehampaan, kegelapan berubah, sekejap mata, satu langkitannya mencapai ribuan li.
Qin Fengqing hampir tidak merasakan efek dimakan waktu. Ketika kesadarannya pulih, sebuah tebing terjal telah muncul di hadapannya.
Hong Yu memandang tebing itu dengan ekspresi melankolis.
“Tebing Pencerahan...”
Qin Fengqing tertegun, inikah Tebing Pencerahan?
“Tebing terjal ini memiliki asal-usul yang luar biasa.”
Hong Yu tersenyum tipis: “Menurut legenda, dulu ada penguasa tertinggi yang mencapai pencerahan di sini. Kemudian, para penguasa tunggal pernah datang, Pejuang Jalan Ekstrim, Raja Surgawi, orang-orang suci...”
Terlalu banyak pejuang yang datang menyaksikannya, berharap memperoleh sedikit pencerahan.
Kebanyakan pulang dengan tangan hampa, tapi beberapa mendapatkan peluang.
“Ada yang melihat jejak penguasa tunggal, ada yang menyaksikan jutaan jalan utama, ada yang memandang masa depan, ada yang mengintip masa lalu...”
“Dewata telah hancur, tapi tebing ini masih bertahan. Mungkin ini satu-satunya lokasi peluang di tempat ini.”
Hong Yu menoleh ke Qin Fengqing, senyum tipisnya mengembang: “Karena sudah sampai di sini, maukah kau mencoba menjalani ujian?”
Qin Fengqing membungkuk hormat: “Biarlah Senior yang terlebih dahulu.”
“Tidak perlu, lokasi ini menurutku sudah beberapa kali kudatangi namun gagal. Tebing ini... hanya yang berjodoh akan dapat peluang!”
Meski merasa konsep ini agak misterius, Qin Fengqing sudah sampai di sini. Tujuan utamanya memang Tebing Pencerahan, mana mungkin dia menyerah.
Memikirkan ini, Qin Fengqing tak lagi sungkan. Ia mengucap terima kasih lalu melayang menuju Tebing Pencerahan.
Begitu kakinya menginjak tebing, Hong Yu yang berdiri di samping tiba-tiba mengubah sorot matanya.
Pada detik itu, bayangan manusia muncul di belakang Qin Fengqing!
Persis seperti Fang Ping sebelumnya, saat melangkah maju selalu ada yang mengikuti dari belakang.
Tapi... orangnya berbeda.
Bukan veteran yang dulu!
“Ternyata kau...”
Seolah tahu sesuatu, Hong Yu memandang bayangan samar itu berbisik: “Apa ini jebakanmu?”
“Mo Wenjian sudah menaruh taruhan. Sekarang giliranmu mulai bertaruh?”
Mata Hong Yu memantulkan bayangan itu dan sosok Qin Fengqing. Seperti melihat dan merasakan sesuatu.
“Kau ingin dia berebut tahta Penguasa Tunggal? Atau... sekadar menaruh bidak yang kebetulan terkait dengan penguasa manusia?”
“Penguasa manusia... Fang Ping? Zhang Tao? Atau... kau sendiri?”
Suara Hongyu datar. Penguasa Tunggal!
Penguasa yang satu ini berbeda dari yang lain!
Bayangan samar itu adalah salah satu dari Sembilan Penguasa - bayangan Penguasa Manusia!
Qin Fengqing saat ini seperti terperangkap dalam kondisi khusus, tak bereaksi sama sekali.
"Hong Yu mengabaikannya, kembali menatap bayangan samar, berkata datar: 'Taruhan Penguasa Tunggal Manusia, untuk apa lagi? Orang ini hanya level kekuatan inti... Apakah mungkin Raja Manusia zaman ini seharusnya adalah dia?'"
"'Seperti Gong Juanzi di masa lalu, akhirnya digantikan oleh Mo Wenjian... Apakah dia juga telah digantikan oleh Fang Ping?'"
Hong Yu memejamkan mata, seolah sedang menghitung sesuatu.
Tak lama, matanya terbuka, tersenyum: "Apakah Tuan Penguasa Tunggal ingin mengubah takdir, membuat orang ini kembali ke jalur semula sebagai juru selamat zaman ini? Sulit! Dulu Gong Juanzi diserang, tak bisa merebut kembali miliknya... Sumber daya manusia bisa mengalahkan Hari!"
"Atau... Setelah Fang Ping mati, Zhang Tao tewas, dan orang ini mencapai Tao, apakah ada harapan kembali ke jalur yang benar?"
Hong Yu kembali merenung, Raja Militer telah mati, Raja Manusia telah tiada...
Berapa manusia yang bisa menjadi Raja Manusia?
Tanpa kekuatan level dewa sejati, itu mustahil.
Dewa sejati... Mana dari dewa sejati manusia yang bisa memikul tanggung jawab sebesar ini?
"'Raja Kegelapan, Raja Bulan, Raja Tombak...'"
Nama-nama bermunculan di benaknya. Raja Kegelapan punya harapan, tapi terkait dengan Raja Penahan, belum tentu berhasil.
Yang lain meskipun dewa sejati, prospek mereka terbatas.
Kemungkinan lebih besar masih ada di generasi Fang Ping.
"'Menarik... Sangat menarik! Jika Fang Ping benar-benar mati, orang ini muncul di saat genting, berasal dari ras manusia... Berani dan strategis, mungkin bisa mengubah takdir!'"
Hong Yu melirik Qin Fengqing, lalu melihat bayangan samar yang telah buyar, terkekeh.
"Permainan catur besar ini semakin menarik."
"Para penguasa tunggal yang menghilang selama 8000 tahun, sampai mulai menampakkan mukjizat dewa dan ikut campur dalam semua hal di zaman ini."
"Kalian......juga akan kembali?"
Hong Yu bergumam pelan.
Saat itu juga, di Tebing Pencerahan, energi Qin Fengqing tiba-tiba berubah.
Tubuhnya memancarkan materi abadi dalam jumlah besar, Golden Body-nya berkedip-kedip dan mulai memasuki proses penempaan.
Setelah mengamati beberapa saat, Hong Yu tersenyum: "Bagus! Sekali meditasi langsung mencapai batas kekuatan inti. Hanya selangkah lagi menuju dewa sejati. Bakatmu luar biasa!"
Qin Fengqing membuka mata dan menjawab dengan rendah hati: "Ah, senior terlalu memuji."
Hong Yu melanjutkan: "Jangan merendah. Beberapa hari ini aku akan menjelajahi tiga alam untuk mencari serpihan langit tempat para pejuang masuk. Jika tidak terburu-buru, ikutlah bersamaku. Mungkin ada hasil yang kau dapat."
Ia menyebutnya serpihan langit, bukan Makam Langit - jelas sudah mengetahui sesuatu.
Tanpa berpikir panjang, Qin Fengqing segera menyahut: "Tentu! Terima kasih atas kesempatannya, senior!"
Hong Yu tertawa pendek lalu berbalik tubuh dan pergi tanpa menunggu.
Qin Fengqing buru-buru menyusul.
Sambil berjalan, Hong Yu berfilsafat: "Zaman kekacauan adalah juga zaman keemasan! Keemasan jalan pedang! Setiap era kekacauan melahirkan pahlawan tak terhitung. Tapi keemasan pun ada tingkatan!"
"Saat alam dewata pertama kali terbuka, terjadi perubahan besar - tiga alam terpisah, jalan pedang berdiri, persaingan jalan utama dimenangkan oleh jalan sumber sebagai pemenang terakhir!"
"Itu adalah era besar yang menentukan arah tiga alam selama puluhan ribu tahun ke depan! Karena itu, di era itu muncul Sembilan Kaisar dan Empat Raja!"
Di zaman itu, muncul terlalu banyak bakat-bakat luar biasa.
Ada orang yang ketika muda bisa bertarung melawan Pejuang Jalan Ekstrim, bahkan melawan Penguasa Tunggal, tentu saja maksudnya saat mereka masih muda.
Di era itu, muncul terlalu banyak anak-anak emas. Namun pada akhirnya, Sembilan Kaisar dan Empat Raja lah yang menjadi pemenang."
Qin Fengqing mendengarkan diam-diam, tak sepenuhnya mengerti maksut perkataannya.
"Setelah itu, tiga alam damai! Hampir tak ada kekacauan! Maka, tak ada lagi manusia luar biasa yang muncul. Bahkan mereka yang mencapai level penguasa tertinggi pun tak bisa menyaingi pencapaian Sembilan Kaisar Empat Raja di masa lalu."
"Kemudian, alam dewata hancur! Zaman kekacauan kembali! Di periode kacau ini, muncul lagi manusia-manusia hebat. Tian Gou mencapai level tertinggi di masa ini, Luan Tianwang menjadi Raja. Di era kacau ini, satu manusia dan satu anjing lah yang berkuasa. Tapi ini hanya era kecil, bukan era besar!"
"Selanjutnya, era sekte juga sama, hanya era kecil. Konflik utara-selatan bukanlah perang pemusnahan tiga alam... Maka lahirlah Mo Wenjian!"
"Setelah Mo Wenjian, di wilayah Empat Kerajaan Besar, pencapaian tertinggi hanyalah level Dewa. Tak ada lagi yang mencapai level Raja. Ini juga hanya dianggap sebagai era kecil."
Qin Fengqing seakan mulai paham, sorot matanya berkilat: "Maksud Senior..."
"Benar!"
Hong Yu tersenyum tipis: "Kali ini, era agung telah tiba kembali! Mungkin lebih megah daripada saat Alam Dewata dibuka dan tiga alam terpisah dulu! Beberapa zaman, puluhan ribu tahun sejarah, kumpulan pahlawan, para pejuang berkumpul, semua muncul di zaman ini!
Kali ini, mungkin ada yang bisa mencapai Tao dan menjadi Penguasa Tunggal, mungkin ada yang membuka jalan baru lagi, menggantikan Jalan Kekuatan Inti!
Membuka zaman berikutnya, kejayaan tiga alam yang baru!"
Qin Fengqing mengerutkan alis. Hong Yu tertawa: "Siapa pun berpotensi, tapi mereka yang lahir di zaman ini peluangnya terbesar! Terutama di Dunia Manusia, titik awal Jalan Harapan. Dulu, Jalan Bela Diri, Jalan Inti, Jalan Pra-Bela Diri, semuanya lahir dari Dunia Manusia!
Makanya, kalian manusia jadi sasaran umum!
Orang lemah tidak paham, hanya tahu Dunia Manusia punya ancaman. Tapi para pejuang mengerti, kalian manusia... mungkin akan melahirkan petarung sejati!
Alam Dewata dan wilayah bawah, sebenarnya berasal dari Dunia Manusia...
Jika ada petarung sejati muncul, mungkin juga berasal dari sini.
Sekarang, apa Anda paham kenapa beberapa pejuang melawan Dunia Manusia?"
Qin Fengqing mengerutkan alis: "Mengerti!"
"Sebenarnya ini juga bentuk pelatihan..." Hong Yu tersenyum ringan: "Tanpa perlawanan, tanpa permusuhan, tanpa perang, tanpa tekanan pejuang, bagaimana lahir petarung baru? Sembilan Penguasa dan Empat Dewa, semua bangkit di zaman kacau. Saat muda, pernah bertarung hingga gila-gilaan, nyaris mati lalu hidup kembali, barulah menjadi Sembilan Penguasa dan Empat Dewa!"
"Jadi manusia yang bangkit di zaman ini sebenarnya sasaran umum! Karena mereka semua adalah bibit!"
Hong Yu berkata dengan suara lembut, "Namun, pejuang sejati tetaplah pejuang. Mereka mampu melakukan hal-hal yang tak terjangkau orang biasa, tak gentar pada rintangan, hingga akhirnya bangkit dan menorehkan pencapaian gemilang! Dalam proses ini, akan ada mayat, banyak nyawa melayang..."
Qin Fengqing ekspresinya berubah-ubah, menghela napas. "Itu urusan Menteri Zhang dan Fang Ping mereka..."
"Anda salah, setiap orang punya kesempatan! Kau... sebenarnya juga punya peluang!"
Hong Yu tersenyum tipis, "Jangan merasa karena kau belum mencapai Tao, berarti tak ada harapan! Sembilan penguasa dan empat dewa, di masa muda mereka belum tentu yang terbaik di generasinya. Tapi kemudian, leluhur gugur, mereka maju menggantikan, bahkan akhirnya melampaui pendahulu."
"Maksud senior mengatakan semua ini ke junior... agar junior juga ikut berjuang?"
"Bukan memintamu berebut!"
Hong Yu tertawa, "Hanya memberitahumu: rebutlah semua kesempatan di zaman ini! Jika kau lewatkan era ini, meski akhirnya tetap hidup, kau akan terus berada di bawah bayang-bayang cahaya orang lain. Pejuang terkuat zaman ini pasti akan bersinar sepanjang masa... Aku pun akan memperebutkan kesempatan ini!"
Qin Fengqing mengangguk, tak berbicara lagi.
Hong Yu juga diam, matanya menatap ke depan dengan senyuman samar di pipi.
Tiba-tiba, ekspresi Hong Yu berubah.
Saat itu, di Dimensi Inti, sebuah bintang gelap menghilang dalam kilatan.
Tanpa kesombongan Tian Gou maupun Sang Penjaga Mata Air, tanpa kesan jagoan Zhang Tao. Sangat low-profile, bahkan Dimensi Inti tak menunjukkan perubahan berarti. Di bawah level Raja, hampir tak ada yang menyadari.
Tapi Hong Yu merasakannya!
"Kau juga bangkit..."
Hong Yu menggerutu, alisnya berkerut.
……
Pada saat yang sama.
Para pejuang Raja yang sedang bertempur sengit, ekspresi wajah mereka berubah.
"Yang memelihara kucing hidup kembali!"
Raja Penahan tiba-tiba bersemangat, menggelegar: "Ini baru asyik, Kucing Liar ada di Bumi, si pemelihara kucing satu tim dengan kita! Yang mau investasi cepat gabung, kalo nggak... Raja pun bisa mati!"
Sesaat kemudian, di Dimensi Inti, bintang besar yang diawasi Raja Penahan memancarkan cahaya terang: "Tian Gou, Shi Po, Yang Mao De! Cepat datang, ada yang merebut bangkai Ratu Ling!"
“……”
Dimensi Inti tampak suram.
Tian Gou dan Shi Po tidak bisa mendengar.
Tapi Yang Mao De yang baru bangkit, dalam kondisi puncak kekuatan intinya - seperti saat Kebangkitan Tian Gou dulu - bisa merasakan sesuatu.
Wajah Raja Kun dan yang lain berubah pucat. Raja Kun menggelegar: "Cukup! Buka loteng dulu, Bangsat! Kau benar-benar ingin memancing mereka semua?"
Kalau semua datang, jumlah pejuang akan membengkak.
Raja Qian menghentikan serangan, Zhenhai Shi juga demikian. Pandangan penuh ancaman mereka tertuju pada Raja Penahan!
Brengsek!
Kalau sampai memancing orang-orang itu, mungkin perang besar akan pecah - terutama Shi Po yang gila itu. Untung tidak dengar, kalo nggak... siap-siap dia mengamuk!
Raja Penahan tetap tersenyum acuh. Justru lebih baik jika mereka datang.
"Kalau tidak bisa ditarik, tak apa! Tunjukkan sikap! Bertiga itu satu tim dengan kita. Sekarang pada melawan kita, percaya nanti akan ditagih hutang?"
Sambil berbincang, perlahan semua menghentikan pertempuran.
Buka loteng dulu!
