"Ada yang ingin membunuhku."
Fang Ping bersuara.
Jiang Hao tetap diam.
"Jika aku mati, meski aku akui ini karena takut mati—tapi jika benar-benar mati, mampukah umat manusia mempertahankan situasi sekarang? Meski kekuatanku kalah dari level Dewa, kalah dari para suci... Tapi aku Fang Ping adalah tolok ukur Gulat Baru, suntikan semangat bagi umat manusia!"
Fang Ping menatapnya, "Kalau aku mati, apakah Raja Manusia baru yang naik jabatan benar-benar bisa menempa Jalan Penguasa Tunggal Manusia yang terkuat? Saat itu, ketika hati rakyat sudah tercerai-berai, masih adakah kemungkinan? Masihkah ada harapan? Atau justru..."
Fang Ping bertanya lembut, "Saat itu, apakah akan muncul pahlawan yang menyelamatkan situasi? Banyak orang berpikir, jika aku dan Lao Zhang mati, mereka bisa tampil sebagai penyelamat tanpa masalah! Nanti, mereka tetap bisa menarik simpati rakyat dan menempuh Jalan Kaisar!"
"Umat manusia tetap akan menjadi milik pasti mereka!"
Fang Ping mencemooh, "Benarkah bisa? Kalian pikir kekuatan tempur saja sudah cukup? Percayakah kalau sebelum mati, satu kalimat dariku bisa membuat seluruh umat manusia menolak kalian?"
Fang Ping mendengus, "Keberhasilan Lao Zhang hari ini adalah buah dari kerja keras dan pengorbanan tanpa pamrih selama tiga puluh tahun!"
"Keberhasilanku Fang Ping hari ini adalah karena ratusan pertempuran berdarah di medan perang tanpa pernah kalah. Berapa banyak petarung realm tinggi sekarang yang telah mendapat manfaat dariku?"
"Ingin menggantikan kami... jadi pahlawan penyelamat? Konyol! Kalian menyaksikan kami mati sambil menyembunyikan kekuatan, pikir orang lain bodoh?"
"Menganggap kami sebagai penghalang, tapi tak sadar bahwa kamilah yang membuat umat manusia kuat!"
"Ingin memetik hasil keringat kami? Tak semudah itu!"
“……”
Jiang Hao terdiam lama, lalu perlahan berkata, "Aku tak pahami perkataan Menteri Fang. Aku hanya petarung level delapan, tak pernah berambisi akan hal-hal ini."
"Tak paham?"
Fang Ping bermain-main, "Mau kuceritakan sebuah kisah?"
"Silakan lanjutkan!"
"Lebih dari dua ribu tahun yang lalu, Para Guru ratusan aliran saling berebut kekuasaan, sekte-sekte bangkit. Saat itu, muncul seorang pemuda di dunia sektarian yang dianggap sebagai harapan dunia perguruan!" "Gurunya mengandalkan dia untuk menghidupkan kembali sekte, menjadikan Gunung Ziga sebagai Kerajaan Langit masa kini, menyatukan Tiga Alam! Pada pemuda ini, ditumpahkan harapan yang tak terbatas!"
"Namun meski sang pemuda sangat kuat, dibandingkan dengan para kolot maupun pejuang yang tertidur, dia masih jauh tertinggal."
"Berapa lama lagi bisa mencapai Level Puncak? Level Dewa? Orang Suci? Raja? Seribu tahun? Dua ribu tahun?"
"Kebetulan, saat itu muncul seekor kucing. Tian Gou saat itu sudah mati, kucing terbangun dari tidurnya, turun gunung, masa keemasan tiba! Tapi kucing itu pergi ke Gunung Kuocang, tidak memilih pemuda yang dijuluki 'harapan' saat itu!"
"Maka, pemuda itu menciptakan kesempatan. Ia meneliti catatan kuno, bertanya pada senior, mengetahui beberapa hal tentang kebiasaan si kucing."
"Dia menyenangkan hati kucing itu, menjalin hubungan dengannya. Ia menarik perhatian si kucing, memperoleh banyak keuntungan dari makhluk itu."
"Dia berhasil! Tapi merasa belum cukup. Baru mencapai level puncak, sepertinya kucing tidak memberikan semua keuntungan padanya. Kucing itu masih tinggal di Gunung Kuocang. Apa artinya ini? Artinya... di mata si kucing, mungkin dia hanya setara pentingnya dengan Gong Juanzi sang tuan rumah Gunung Kuocang!"
“Kucing itu, jika benar-benar mengakuinya, pasti sudah lama pergi dari Gunung Kuocang. Tapi kucing tidak melakukannya. Mungkin kucing juga merasa bingung. Kucing ini agak istimewa, mungkin bisa merasakan sesuatu. Di kehidupan ini, mengapa muncul dua bintang?”
“Alasan kucing tidak memberikan semua keuntungan adalah... si pemuda merasa tidak bisa terus menghabiskan waktu... Jadi, setelah memahami karakter kucing, dia menciptakan bencana! Istrinya dibunuh... Sebelumnya, mungkin dia hanya berakting, hidup rukun dengan pasangan cultivation-nya, penuh cinta dan keharmonisan.”
“Di hari kematian istrinya, dia datang dengan hati penuh dendam, dengan amarah balas dendam, mencari kucing. Dia memohon pada kucing ini, ingin menjadi kuat, ingin membalas dendam!”
“Ini bertentangan dengan karakternya dulu. Dulu dia bisa akur dengan kucing karena sikapnya yang tenang, tidak peduli reputasi atau harta. Jika sejak awal dia menunjukkan sifat-sifat ini, mungkin tidak akan pernah bisa dekat dengan kucing.”
Fang Ping tersenyum bermain-main: “Jadi, dia mengatur sandiwara selama bertahun-tahun! Pada akhirnya, dia mendapat simpati kucing yang memberitahukan lokasi Makam Langit!”
Jiang Hao diam, menyimak dalam keheningan.
“Pemuda itu pergi ke Makam Langit. Aku tidak tahu apa yang dialaminya, tapi yang kuketahui, dia menjadi kuat!”
“Setelah keluar dari Makam Langit, entah apakah benar-benar ingin balas dendam atau sekadar melepaskan diri dari beberapa orang, diam-diam dia bekerja sama dengan sekte sesat, memicu Perang Utara-Selatan yang mematikan banyak orang!”
“Mungkin dia juga ingin membunuh Gong Juanzi, menjadi satu-satunya penguasa di zaman itu!”
“Tapi sepertinya dia gagal!”
Fang Ping tersenyum: "Ya, gagal! Mungkin ada yang ikut campur, mungkin ada yang bermusuhan dengannya, yang pasti dia gagal."
"Bersembunyi... Lalu memasuki masa persembunyian selama ribuan tahun!"
"Ribuan tahun lalu, dia muncul kembali. Kali ini, momentum besar liang bumi tiba, Pejuang Kasta Sembilan dari liang bumi bermunculan bagai jamur di musim hujan, era baru sepertinya akan dimulai, seseorang akan bangkit kembali."
"Pemuda... Ah tidak, sekarang sudah menjadi monster tua berusia ribuan tahun, dia tidak terima! Era yang menjadi miliknya belum berakhir, dia belum menjadi penguasa tertinggi, belum menjadi satu-satunya di tiga alam!"
"Maka, dia memulai perang baru, atau mungkin dia ingin mencapai Tao saat itu? Dia ingin menipu semua orang lagi, membunuh mereka atas nama balas dendam!"
"Kali ini, aku tidak tahu apakah dia berhasil atau gagal, kemungkinan besar tetap gagal. Sang pemuda menyadari momentum besar liang bumi... sepertinya bukan waktu yang tepat untuk mencapai Tao."
"Dia merencanakan jebakan, menyusun strategi, akhirnya menyimpulkan bahwa mungkin momentum besar belum tiba, dinding domain langit-manusia belum hancur, tiga alam belum menyatu, ini belum tentu kesempatan emas."
"Dengan identitas manusia purba, apakah masih ada harapan baginya untuk terlibat dalam perjuangan momentum besar berikutnya?"
"Belum tentu!"
"Maka, saat itu dia membuat keputusan: Mungkin harus memulai dari awal! Pura-pati kabur, mungkin metode yang baik!"
"Tapi pura-pati tetap tidak mengubah apapun, kematian sungguhan terlalu banyak faktor tak terduga. Harus bagaimana? Setelah lama berpikir, orang ini membuat rencana: Dia ingin bereinkarnasi, tapi dia butuh pembimbing!"
"Siapa yang akan membimbingnya?"
"Raja Penahan？Gurunya Gong Yu Zi？Raja Perang, pamannya yang paling dekat？Semua tidak andal, reinkarnasinya sendiri yang paling bisa diandalkan!"
"Dia telah mempersiapkan reinkarnasi, merencanakan strategi, bahkan mencapai beberapa perjanjian dengan Raja Penahan..."
"Maka, Raja Penahan menyebarkan Istana Wan Yuan. Di dalam Istana Wan Yuan saat itu, mungkin ada Dewa Iblis yang benar-benar hidup! Saat itu dia belum bereinkarnasi, menunggu momentum yang tepat! Menanti datangnya momentum besar dalam pandangannya!"
"Hingga lebih dari dua puluh tahun lalu, dia merasakan kesempatan! Dia hendak bereinkarnasi! Kebetulan, kali ini ada yang menemukan petunjuk. Raja Petir menemukan keanehan, menghadap Raja Penahan dan melaporkan bahwa Istana Wan Yuan bermasalah! Raja Petir ingin membuka tiga menara itu, melihat apa sebenarnya yang ada di dalamnya?"
Fang Ping seolah-olah menyaksikan langsung, tertawa: "Tapi Raja Penahan memberitahunya tidak masalah, semua sesuai rencananya. Namun Raja Petir merasa rencana itu salah dan tidak adil bagi sebagian orang! Maka Raja Petir berusaha menggagalkan..."
"Lalu Raja Penahan berbalik melawan, terjadi pertengkaran hebat karena Raja Petir tidak tahu rencananya."
"Bagaimanapun, akhirnya orang itu berhasil bereinkarnasi!"
"Bereinkarnasi di Kota Zhenxing, dalam keturunan pamannya sendiri. Memanggil orang luar sebagai leluhur tak bisa diterimanya, tapi paman sendiri adalah keluarga. Hubungan mereka sangat erat dulu, keluarga Jiang adalah darah dagingnya sendiri."
“Tentu saja, dia terlalu akrab dengan pamannya guru, khawatir sang paman guru akan mengenalinya dan merusak rencananya. Jadi saat pamannya guru turun gunung dulu, kehilangan semua ingatan—mungkin bukan ulah Raja Penahan, tapi dia sendiri yang melakukannya.”
“Selama menunggu kesempatan di Kota Zhenxing, dia mungkin masih mengamati sesuatu. Ketika menemukan keturunan Raja Penahan menjalin hubungan dengan petarung rakyat jelata, mungkin dia mendeteksi sesuatu. Karena itu, kali itu dia juga memilih berinvestasi.”
“Zhang Tao hanyalah tukang bangun jalan, mempersiapkan jalan untuk masa keemasan! Ada yang berharap dia bisa membangun fondasi umat manusia dengan lebih kokoh dan solid. Pada akhirnya, tukang jalan seperti Zhang Tao takkan luput dari kematian, karena dia adalah musuh semua orang—sang bintang baru zaman yang diakui publik.”
“Saat kekacauan besar tiba, siapa yang harus dibunuh pertama kali? Tentu saja Zhang Tao!”
“Dengan begitu, orang di balik layar punya cukup waktu untuk berkembang, menghadapi segalanya dengan gaya khasnya yang low-profile...”
Fang Ping sampai tertawa tak bisa menahan diri: “Tapi dia tak menyangka, saat dirinya mulai mencuat, ada yang bangkit lebih cepat! Di Tanah Pertempuran Raja, dia menjadi legenda. Kala itu, begitu mencapai Level Delapan atau Kasta Sembilan, dia bisa langsung masuk jajaran pimpinan tinggi manusia!”
“Kekejamannya terhadap liang bumi memang kejam, tapi itu musuh. Beberapa kalangan tinggi sangat mengapresiasinya.”
“Bahkan dua Raja Puncak yang membuka jalan Gulat Baru pun memuji keluarga Jiang telah melahirkan manusia luar biasa. Generasi muda Zhenxing malah menjadikannya panutan!”
“Siapa dari generasi muda Enam Situs Suci yang tidak takut dan hormat padanya?”
“Kalau Enam Situs Suci sudah mengakui, apa pentingnya pengakuan orang lain?”
"Dia hampir bisa menapaki jalan utama. Tokoh-tokoh yang dia jalin hubungannya, apakah para kuli itu pernah menyaksikan? Segala yang dia alami, apakah petarung kuli punya kesempatan melihat dunia seperti ini? Tapi dia tak tahu, di antara kuli-kuli itu tiba-tiba muncul seorang jenius..."
“……”
Jiang Hao menunggu sampai dia selesai bicara lalu tersenyum dingin: "Menteri Fang, ini cerita tentang Dewa Iblis ya? Penjelasan Menteri terdengar sangat nyata, sampai aku mengira Menteri pernah mengalami semua ini. Apakah... kabar burung di luar bahwa Menteri adalah reinkarnasi Dewa Iblis itu benar?"
Fang Ping tertawa: "Benar! Aku adalah reinkarnasi dasar bangsat Mo Wenjian ini! Membunuh istri, menipu kucing, menyingkirkan lawan - bukankah aku memang tipe orang seperti ini?"
Jiang Hao menatapnya dalam-dalam: "Menteri Fang sudah berbicara sampai level ini. Apakah Menteri yakin aku adalah reinkarnasi Mo Wenjian?"
"Apakah tidak?"
Fang Ping berkata datar: "Saat aku menjelajahi Dimensi Inti, kau mungkin tak menyangka aku bisa melakukannya. Orang yang duduk mengawasi bintang besar itu, jelas-jelas adalah kau! Kau mungkin tak menyangka ada yang kebetulan melihatmu!"
"Kekuatan inti, adalah cerminan kebenaran!"
"Kau cepat menarik kembali cahayamu, tapi aku tetap mengenalimu!"
"Saat Kucing Liar baru muncul, kenapa kau tidak berani ke Shanghai?"
"Saat Makam Dewa, Lao Wang melihatmu. Waktu itu kau memang ada di Makam Dewa!"
"Saat Istana Wan Yuan, Dewa Iblis muncul lagi. Dan saat itu kau juga hadir!"
Fang Ping berkata tenang, "Tahun kelahiranmu, Raja Petir dan Raja Penahan kebetulan berbalik melawan! Saat kamu lahir, Lao Zhang baru saja menjadi Menteri. Menurutmu seharusnya masa damai bisa bertahan beberapa tahun.
Kamu juga menggunakan pedang. Seni pedangmu sangat bagus.
Qin Fengqing sebenarnya jarang punya kesempatan kontak dengan orang luar, apalagi Dewa Iblis... Tapi orang ini punya hubungan baik dengan si gendut, sering bergaul bersama melakukan sesuatu. Kamu punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dengannya.
Sejak kecil kamu sudah jenius. Sejak dulu orang lain mengira tak perlu berusaha keras karena ada leluhur Level Puncak. Tapi kamu berbeda, kamu terus berusaha!
Di Tanah Pertempuran Raja, kamu jadi bulan-bulanan tapi tak mengalami bahaya. Karena semua bahaya sudah kamu taklukkan. Sekelompok orang lemah, bisa mengalahkan pejuang?
Kau kira dirimu adalah aku, yang bisa mengubah bahaya menjadi keselamatan setiap kali?
Guo Shengquan memberitahuku, Istana Wan Yuan selama lebih dari 20 tahun lalu terus dalam pengamanan ketat. Selain petarung kebangkitan, hampir tak ada yang bisa masuk.
Tapi lebih dari 20 tahun lalu, perhatian Kota Zhenxing terhadap Istana Wan Yuan berkurang. Beberapa junior Zhenxing malah bisa masuk.
Ayahmu, atau lebih tepatnya ayah di kehidupan ini, tanpa sengaja membicarakanmu. Katanya bertahun-tahun ini kamu sepertinya tak pernah memanggilnya 'Ayah'!"
"Apa arti semua ini?"
Jiang Hao bertanya lembut, "Ini tak bisa membuktikan apa-apa. Karakterku memang penyendiri, tak suka bergaul. Banyak petarung menggunakan pedang. Di pihak Universitas Bela Diri Kota Iblis, pejuang ahli pedang terlalu banyak. Apa artinya ini?"
Fang Ping terkekeh, "Benarkah? Semua ini tak bisa membuktikan apa-apa... Lalu apakah kau tahu, aku... tidak bisa meniru aura-mu, aneh bukan?"
“……”
Fang Ping bermain-main, "Aneh atau tidak? Sangat aneh kan? Tidak hanya itu, ingatkah terakhir kali ke Makam Dewa? Aku membantu semua menyamarkan energi... Kau tahu, untuk melakukan ini aku harus membayar pengorbanan! Jadi saat itu, tiba-tiba ada yang bilang mau masuk bersama Komandan Wu untuk mengalihkan perhatian orang lain... Hehe, ada yang tidak mau kubantu samarkan energinya!"
Jiang Hao bersuara berat, "Saat itu, kau ingin menyusup diam-diam. Sebagai pejuang terkuat di antara pemuda selainmu, membantu mengalihkan perhatian orang lain untuk kalian, apakah itu salah?"
"Soal tidak bisa meniru auraku... Apa kau yakin bisa meniru siapa saja?"
Fang Ping tertawa, "Tentu tidak! Yang lebih kuat dariku tidak bisa!"
Fang Ping melanjutkan, "Reinkarnasi total masih mending, belum tentu lebih kuat dariku! Tapi jika Tubuh Asli masih ada, kekuatannya terlalu dahsyat, mana mungkin kutiru!"
Jiang Hao terdiam.
Fang Ping menghela napas, "Terlalu banyak kelemahan fatal! Aku hanya tidak ingin mengungkapkannya! Saat di Makam Dewa dulu, sebenarnya sudah kutebak Dewa Iblis ada di antara kita! Kira Dewa mahakuasa? Bisa seenaknya memproyeksikan bayangan?
Saat itu, pasti kau ada di sekitarnya!
Waktu itu, pejuang terkuat yang pergi adalah Lao Zhang dan Raja Perang. Yang lain... sudah kucoba tiru aura mereka, semuanya berhasil!
Raja Perang dan Lao Zhang... Aku sempat sangat meragukan Raja Perang."
"Menyamar sebagai paman guru Dewa Iblis, sebenarnya cukup andal."
Fang Ping tertawa: "Anda sangat memahami Raja Perang, menyamar sebagai dia sebenarnya kecil kemungkinan terlihat kelemahan fatal. Tapi Raja Perang sudah berkali-kali bertemu Kucing Liar, ditambah peristiwa hancurnya jalan harapannya waktu itu... Sejak itu, aku yakin Raja Perang mustahil menjadi Dewa Iblis."
"Bukan cuma itu..."
Fang Ping melanjutkan: "Aku pernah mendapatkan intel dari Taois Angin-Awan tentang pejuang tiga alam, tentang Dinasti Demon Emperor... juga tentang Sang Maha Paus!"
Fang Ping berkata datar: "Siapa yang ditakuti Sang Maha Paus? Dulu kukira dia segan pada Lao Zhang, Li Zhen, Nanyun Yue..."
"Tapi akhirnya aku sadar, bukan!"
"Orang-orang seperti Raja Penahan terus mengawasi Gunung Penjagal. Adakah orang di Bumi yang layak ditakutinya?"
Fang Ping mengangkat alis: "Sang Maha Paus selalu waspada ekstra, jarang berani memasuki wilayah Tiongkok karena pernah mengalami kerugian besar! Konon, dulu saat Raja Penahan dan yang lain tidak ada, dia mencoba menerobos Kota Zhenxing untuk melakukan sesuatu... Eh, malah terluka parah!"
"Saat itu Lao Zhang belum mencapai Level Puncak. Di Tiongkok selain penghuni Kota Zhenxing, tak ada yang levelnya setara dewa."
"Tapi dia bisa dilukai orang!"
Fang Ping tersenyum: "Dia bukan orang lemah. Bisa menyusup ke Bumi di bawah pengawasan ketat Raja Penahan, mungkinkah dia lemah? Tapi tetap saja dilukai sampai lama tak berani masuk Tiongkok... Waduh, siapa yang melukainya?"
Fang Ping tersenyum sumringah berkata: "Berdasarkan catatan Taois Angin-Awan, saat itu dia pergi ke Kota Zhenxing... yang ingin direbut sebenarnya adalah Istana Wan Yuan!"
"Sang Maha Paus?"
Jiang Hao tertawa: "Siapa sebenarnya Sang Maha Paus, sampai sekarang belum ada kesepakatan, apakah Menteri Fang sudah mengetahuinya?"
"Ada sedikit petunjuk!"
Fang Ping berkata datar: "Aku sudah mengatakan banyak, tidak perlu lagi Dewa Iblis menyangkal!"
"Menteri Fang salah paham!"
"Tidak salah paham!"
Fang Ping berdiri, memandang ke luar rumah berkata datar: "Hanya tidak ingin membuka kedokmu. Tapi sekarang, aku butuh bantuan! Tanpa bantuan, jangan tinggal lagi di dunia manusia. Aku tidak ingin setelah mati, semua orang merasa perlu memilih Raja Generasi Baru... Anda Jiang Hao langsung mencapai Kasta Sembilan, menguasai Kantor Penjaga Kota utara, Kantor Penjaga Kota timur juga wilayah kekuasaan Kota Zhenxing."
"Ditambah Anda adalah keturunan Raja Perang... Menurutku, peluangmu Jiang Hao menjadi Raja Generasi Baru cukup besar!"
"Lao Wang dan yang lain kemungkinannya kecil. Petarung kebangkitan yang terlihat jelas, sulit mendapat pengakuan semua orang."
"Lao Wu... Lao Wu juga sulit, walau Level Puncak, tapi tampaknya kurang stamina."
"Menteri Fang terlalu khawatir!"
"Tidak berlebihan!"
Fang Ping berkata datar: "Atau mungkin, sekarang kau menyerangku, membunuhku bagaimana?"
"Menteri bercanda!"
"Juga tidak!"
Fang Ping berbalik badan, menatapnya sambil tersenyum: "Ingin jadi Raja Manusia, boleh! Kau ingin menguasai Kantor Penjaga Kota utara, kuberi kesempatan! Tapi kau harus memberikan kompensasi! Kali ini kau turun tangan, aku tidak akan mengingat masa lalu, menganggapmu sebagai Jiang Hao pun tak apa?"
"Aku memang Jiang Hao!"
"Kau ini!"
Fang Ping menggelengkan kepala, “Masih kurang sedikit keagungan! Jika aku menjadi kamu, seorang pejuang selevel ini, sampai pada tahap ini, aku masih bersikap seperti bebek mati mulut keras, itu hanya mempermalukan diri sendiri!
Bintang zaman… Kamu lebih buruk dari yang kubayangkan.
Jika kamu bilang kamu Jiang Hao, aku tidak keberatan. Tapi kamu bahkan tak berani mengakui diri sebagai reinkarnasi Dewa Iblis… Dibanding Lao Wang dan yang lain, kamu memang kalah!”
Fang Ping tersenyum, “Saudara Jiang, kamu membuatku kecewa!”
Jiang Hao dengan tenang berkata, “Bertahan sampai akhir… barulah pemenang sejati!”
“Benarkah?”
Fang Ping mencemooh, “Saudara Jiang yakin bisa bertahan sampai akhir? Yakin bisa jadi pemenang terakhir di zaman ini?”
“Segala sesuatu bergantung pada usaha manusia!”
“Tapi menurutku sekarang, kamu bahkan tak berani menghadapi beberapa Orang Suci, mana ada ‘usaha manusia’?”
Jiang Hao menatapnya, “Kita tak punya urusan, Fang Ping. Aku juga tak ingin jadi musuhmu, mengapa terus memaksa?!”
“Karena saat ini kamu masih manusia!”
Fang Ping berkata dingin, “Jika ingin memetik hasil keringat orang, harus memberikan kontribusi untuk manusia! Jika tidak, tak akan ada kesempatan! Aku ini kejam! Setelah mati, biarkan banjir besar datang! Jika aku mati, manusia harus berpencar!”
“Maukah kamu?”
“Coba saja!”
Jiang Hao menghela napas, “Tidakkah kamu takut musuhmu bertambah satu lagi?”
“Takut apa?”
Fang Ping menyeringai dingin, “Musuhku memenuhi dunia, ada di mana-mana! Banyak kamu satu tak berarti, kurang kamu satu tak berpengaruh. Tubuh Aslimu adalah Raja, lalu bagaimana? Apakah Jiang Hao ini Raja? Penguasa tunggal? Mereka saja tidak kutakuti, apalagi kamu?”
Fang Ping menghela napas: "Anda, seorang Orang Suci! Tidak banyak yang kuminta padamu, bunuh Orang Suci itu, maka Anda akan menjadi Penjaga Wilayah Utara. Aku tak akan membocorkan statusmu."
Jiang Hao terdiam, lama kemudian perlahan berkata: "Jika benar harus melawanmu, tak hanya satu Orang Suci. Mereka juga tak bodoh, satu Orang Suci takkan bisa mengalahkanmu!"
"Tuan Pohon akan menghadapi satu!"
"Kucing Liar... jebak satu!"
Fang Ping menyeringai dingin: "Lalu, siapa yang ditahan di Kota Zhenxing? Setelah tinggal lama di sana, pasti Anda tahu sesuatu! Sebelum pergi, Lao Zhang bilang aku bisa minta bantuannya! Karena aku Raja Manusia, baru sekarang kusadari... mungkin... perlu Raja Manusia sepertiku untuk memberinya pengampunan!"
Jiang Hao mengerutkan kening, pengampunan?
Lama kemudian, seolah teringat sesuatu, ia mendesah: "Begitu rupanya! Tapi pikirkan baik-baik... dia adalah penjahat, penjahat abadi! Penjahat umat manusia! Anda mau mengampuninya..."
Itu penjahat!
Penjahat sejati!
Menciptakan Sumber Keabadian, menghancurkan sepuluh ribu jalan umat manusia. Sejak itu, manusia merosot, tak lagi mencapai kejayaan era Pra-Bela Diri.
Pengampunan... Raja Manusia... mungkin Penguasa Tunggal yang akan menyatakan dia tak bersalah!
Saat ini, dia seperti memahami sesuatu, seperti tahu alasan mengapa dia tak mau pergi.
Jika pergi sekarang, dia akan menjadi musuh terbesar umat manusia!
Karena dosa Sumber Keabadian di masa lalu, umat manusia menyimpan dendam darah padanya!
"Rencana yang bagus!"
Jiang Hao tiba-tiba tertawa, sedikit menggeleng.
Tak jelas yang dimaksud Raja Penahan atau Pembuat Dewa.
Fang Ping bersuara berat: "Anda ternyata tahu! Siapa dia? Kesalahan apa yang dilakukannya, mengapa dia ditangkal?"
"Dia... dia sudah ditangkal hampir sepuluh ribu tahun!"
Jiang Hao menggelengkan kepala: "Dengan penangkalan selama bertahun-tahun untuk menebus kesalahan, Anda sebagai Raja Manusia generasi ini bisa mengampuninya. Mulai sekarang, dia tidak berhutang sedikit pun pada umat manusia! Belum tentu sepadan..."
"Aku akan mati!"
Sorot mata Fang Ping berkedip: "Seberapa kuat dia sebenarnya?"
"Seberapa kuat... mungkin Anda harus bertanya langsung padanya."
Jiang Hao menggelengkan kepala: "Tak ada yang tahu level kekuatannya. Dewa? Suci? Raja? Siapa yang tahu!"
Fang Ping mengerutkan alis, lalu menatapnya: "Bagaimana denganmu? Anda Jiang Hao selama ini juga menyembunyikan diri, level apa sebenarnya? Kecuali dua level di atasku, mustahil bisa mengelabuiku! Pejuang terkuat di Kota Zhenxing sebelumnya adalah Raja Penahan. Raja Penahan tahu status Anda, dia tidak akan membongkar. Yang lain bahkan tak ada level Dewa, apakah Anda Raja?"
"Bagaimana mungkin!"
Jiang Hao tersenyum sambil menggeleng, menyangkal pernyataan itu.
"Aku tidak peduli level Anda, hadapi seorang Suci!"
"Anda menganggap pasti menang melawanku?"
"Benar!"
Fang Ping menatapnya: "Anda juga bisa berkhianat, bahkan bekerja sama dengan orang lain melawanku... tapi pertimbangkan baik-baik."
Jiang Hao diam.
Setelah beberapa saat menatap Fang Ping, akhirnya berkata dalam-dalam: "Anda sudah mencapai level Dewa?"
Fang Ping tersenyum, tidak melanjutkan percakapan, seketika pergi.
Jiang Hao mengerutkan kening, terperangkap dalam kontemplasi.
