Di dalam Makam Langit palsu.
Pertempuran besar yang tiba-tiba berakhir dengan tewasnya Penguasa, dan pelarian berbagai pihak.
Faksi manusia memetik keuntungan besar.
……
Di sebuah bangunan compang-camping.
Zhang Tao dan Raja Penahan sama-sama memandang Fang Ping dengan ekspresi aneh.
Fang Ping yang lemah di masa lalu, kini telah menjadi begitu kuat hingga membuat orang tergetar.
Membantai Orang Suci, melawan Raja Langit, mengguncang tiga alam.
Tak lama setelah memasuki Makam Langit palsu, pada 1 Maret barulah yang hadir masuk ke lokasi ini.
Kini, baru awal Mei.
Lebih dari dua bulan, langit dan bumi terguncang.
Tiga Domain Kuno runtuh, sekte sesat musnah, liang bumi serta garis keturunan Kaisar Nan dan pihak Penguasa Tunggal Manusia kehilangan Orang Suci, kini Sekte Segel Langit juga kehilangan Orang Suci.
Fang Ping telah membawa badai darah ke tiga alam.
Membantai Orang Suci, satu demi satu.
Selama periode ini, jumlah Dewa sejati dan level Dewa yang terbunuh mungkin tak kalah banyak dengan korban di Makam Langit palsu.
Manusia yang momentumnya melemah, di bawah pimpinan Fang Ping, menunjukkan kekuatan ke tiga alam hingga liang bumi dengan Sembilan Dewa pengawas tak berani menyerang.
Raja Manusia Fang Ping!
Hanya dalam dua bulan, reputasi Fang Ping menggema di tiga alam, benar-benar dikenal oleh para penguasa tertinggi, tak ada lagi yang meremehkan praktisi bela diri manusia berusia 21 tahun ini.
Saat pertama muncul di Makam Langit palsu, Fang Ping langsung mengguncang situasi, meninggalkan kesan mendalam.
Inilah Raja Manusia!
Raja Manusia generasi ini!
Tak kalah dari Raja Militer, bahkan melebihinya.
Raja Militer menstabilkan situasi manusia, mencegah umat manusia terpuruk.
Raja Manusia, dalam kondisi stabil, memimpin manusia memperluas wilayah, menjadikan manusia kekuatan puncak di tiga alam.
Saat ini, Raja Penahan dan Zhang Tao sama-sama memiliki sorot mata yang kompleks. Hanya mereka sendiri yang tahu seberapa dalam perasaan haru di hati mereka.
Fang Ping yang dulu suka membuat onar, kini masih terus membuat onar. Tapi setelah sekian lama, dia sudah cukup kuat untuk setara dengan mereka.
Setelah sekian lama, umat manusia telah berdiri kokoh di tiga alam. Siapa yang berani mengatakan manusia adalah yang paling lemah?
Memandang Fang Ping yang masih muda, Raja Penahan diliputi perasaan haru yang tak terhingga.
Zhang Tao juga mengawasi Fang Ping beberapa saat. Semakin lama dipandang, dia tersenyum lalu mengulurkan tangan untuk meraba kepala Fang Ping.
Betapa penuh kasih sayang penampilannya!
Orang lain yang melihat mungkin akan terharu. Sentuhan di mahkota oleh Raja Militer ini, jika tercatat dalam sejarah, mungkin akan menjadi legenda di kemudian hari.
Namun, Fang Ping tidak berpikir demikian!
Kreek!
Kreek!
Suara gesekan yang pedas membuat kepala Fang Ping bahkan menyemburkan kobaran api!
Wajah Fang Ping menghitam sambil melototi Zhang Tao, "Apa maksudmu?!"
"Ngapain cubit kepala laozi?!"
"Aku ganggu kau?!"
Raja Penahan dan Dewa Iblis beserta yang lain mundur selangkah menyaksikan aura Bunuh di sorot mata kedua orang ini. Apakah mereka akan bertarung?
Zhang Tao masih tersenyum cerah.
"Nak, kepalamu keras sekali. Sakit?"
"Aku khawatir tanganmu yang sakit!"
"Tak apa. Tanganku bisa menembus langit!"
"Golden Body sembilan tempaan, tulang tengkorak ini tak bisa ditembus Raja. Apa gunanya pedang Penembus Langitmu? Kalau sakit teriak saja, jangan pura-pura kuat."
"Nak, kamu berani melawanku?"
"Kau mencubit kepalaku, masih pikir ini seperti dulu?" Sorot mata Fang Ping tidak bersahabat, "Sekarang aku bisa membantai orang suci dengan mudah, membunuh Raja Surga hanya dalam sekejap. Jangan cari-cari masalah tanpa alasan!"
Masih menganggap ini zaman dulu?
Ekspresi Fang Ping penuh kesombongan. Dulu, kau seenaknya memukulku, menggebukku, membungkam suaraku...
Sekarang mau coba lagi?
Zhang Tao tetap tersenyum, tangan besarnya mencengkeram kepala Fang Ping semakin kencang, kobaran api terus menyala.
Kepala Fang Ping membengkak, rambutnya tegak seperti senjata legendaris yang menusuk telapak tangan Lao Zhang hingga berapi!
……
Di samping, Li Wuqi melototkan mata jago-nya. Ini sedang apa?
Mantan Raja Manusia dan yang sekarang berbalik melawan dan berkelahi?
Raja Militer tidak terima Fang Ping merebut gelar Rajanya?
Manusia akan mengalami perselisihan internal?
Saat Li Wuqi mulai ketakutan, Zhang Tao tiba-tiba melepaskan genggamannya, wajahnya penuh kepuasan yang bercampur kesedihan yang tak terucapkan.
"Kau sudah dewasa... Benar-benar dewasa!"
Sorot mata Zhang Tao redup, bertanya lembut: "Masih ingat pertemuan pertama kita?"
Fang Ping berpikir sejenak, bergumam: "Saat Pertempuran Liang Bumi Tiannan berakhir. Di Tiannan, pertama kali bertemu langsung."
"Kau masih ingat..."
"Tentu!"
Fang Ping jelas ingat. Sebenarnya belum lama. Pertempuran Tiannan juga menjadi pertama kalinya lebih dari 10 petarung level sembilan manusia ikut perang, memusnahkan Kasta Sembilan liang bumi Tiannan dan merebut wilayah itu.
"Dalam pertempuran itu, Kapak Raja dan beberapa pejuang Kasta Sembilan gugur, banyak petarung level delapan dan tujuh yang gugur di liang bumi."
"Dalam pertempuran itu, Fang Ping pertama kali berinteraksi dengan Domain Kuno, dan mulai membangun reputasi di kalangan pejuang level Kasta Sembilan."
"Saat itulah dia keluar dari liang bumi Tiannan dan bertemu Zhang Tao."
"Bertemu Li Zhen!"
"Saat itu, Raja Kegelapan dan Raja Militer membuat kesan mendalam padanya - hanya bertarung di kehidupan ini!"
"Dua pejuang seni bela diri baru Tiongkok ini menyatakan pada semua: mereka tak mencari kebangkitan atau kehidupan kedua, hanya berjuang di zaman ini!"
"Dan semua ini baru terjadi sekitar setahun lebih sedikit yang lalu."
"Saat itu Fang Ping baru mencapai level enam."
"Kini Fang Ping sudah mampu menghadapi yang suci."
Zhang Tao berkata dengan penuh perasaan: "Benar, setelah Pertempuran Tiannan, Tiongkok menang besar! Menurut intelku, kontributor terbesar adalah Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis! Dialah yang masuk jauh ke liang bumi untuk membantu Wang Jinyang mencari gurunya!"
"Seorang petarung level enam!"
"Murid tahun kedua!"
"Murid universitas bela diriku!"
Zhang Tao dengan kedua tangan di belakang punggung tersenyum: "Saat itu kulihat kalian dan Wang Jinyang. Nama kalian sudah sering kudengar! Di pertemuan universitas bela diri pertama dan kedua, Fang Ping selalu mengguncang panggung!"
"Tak hanya itu, aku juga tahu kau membujuk Wu Kuishan dkk. Sepuluh Master datang ke ibu kota memaksa tiga kelompok besar mundur. Tian Mu bahkan menghina Zhang Tao di hadapan master ibu kota, menyebutku tak memahami penderitaan petarung lapisan bawah!"
"Saat itu, aku sudah tahu tentangmu Fang Ping! Kemampuanmu luar biasa, pandai berbicara, baru saja menjabat sebagai Ketua Klub Bela Diri Universitas Bela Diri Kota Iblis, sudah bisa menghasut Wu Kuishan dan yang lain... Benar-benar penyerang ulung, duri besar yang menyakitkan!"
Zhang Tao memandangnya sambil memancarkan senyuman: "Waktu itu, Fang Ping masih lemah. Tapi aku... justru menyukai penyerang! Semakin tajam durinya, semakin bisa menciptakan masalah bagi musuh di medan perang!"
"Li Zhen lebih suka yang tenang, Nanyun Yue menyukai yang kalem... Sedangkan aku, sengaja memilih mereka yang suka membuat onar!"
Zhang Tao penuh semangat juang, tertawa: "Karena... aku sendiri adalah tipe seperti itu! Di masa mudaku, aku sering membuat masalah, berani melakukan apa saja, mau mengerjakan hal apapun! Aku nekat tak kenal takut, saat di tingkat enam pernah berkeliaran di Zona Terlarang, di level tujuh mencari harta karun di Laut Terlarang, di kasta delapan menyerbu Domain Kuno - tidak ada yang tidak berani kulakukan!"
"Menteri tiga departemen sebelumnya tak pernah absen membersihkan 'pantat'-ku!"
"Bahkan dua Penjaga Wilayah yang mendirikan Gulat Baru pun kerap membantuku menaklukkan masalah besar!"
"Aku ini tipe orang yang tidak bisa diam, tak pernah berhenti bergerak."
"Hingga akhirnya mencapai Kasta Sembilan, menteri sebelumnya gugur di liang bumi..."
Suara Zhang Tao tiba-tiba berubah sendu: "Saat itulah aku berjanji pada diri sendiri: Tidak boleh lagi bertindak sewenang-wenang. Raja Militer telah tiada, yang masih hidup adalah Zhang Tao - salah satu menteri tiga departemen Tiongkok!"
"Aku menjadi pengecut, takut bertarung, bahkan enggan masuk ke liang bumi... Aku takut mati..."
"Aku tahu, saat Raja Militer kembali aktif adalah ketika aku sudah memiliki penerus."
Zhang Tao tersenyum: "Aku sudah meneliti banyak orang. Rektor tua universitasmu, Universitas Bela Diri Kota Iblis, termasuk rektor sekarang Wu Kuishan, Penjaga Wilayah Selatan Wu Chuan, Menteri Pendidikan Wang Qinghai..."
"Semua orang ini masuk dalam daftar kandidatku. Saat itu, aku belum terpikir untuk menyerahkan masa depan ke generasi muda, maksudku yang di bawah 40 tahun."
"Sampai... kamu muncul!"
Sorot mata Zhang Tao berapi-api menatap Fang Ping: "Generasi muda bangkit dengan kecepatan yang mengejutkanku! Jiang Hao dari Kota Zhenxing, Raja Perang Nanwu Wang Jinyang, Li Hantong dari Ibu Kota, Yao Chengjun dari Akademi Militer Pertama, Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis..."
"Terlalu cepat!"
Zhang Tao tertawa: "Tidakkah kau sadar, sejak kalian bangkit, nama Raja Militer mulai muncul lagi di liang bumi? Sebelumnya, aku sudah bertahun-tahun tidak turun tangan! Li Zhen masih sesekali bertarung dengan petarung liang bumi... Sedangkan aku, meski turun tangan, hanya berhadap-hadapan dari kejauhan."
Setelah Raja Militer mencapai Level Puncak, hampir tidak pernah lagi bertarung habis-habisan dengan petarung level tinggi.
Tapi di era kebangkitan Fang Ping, nama Raja Militer kembali menggema di liang bumi, berperang ke segala penjuru, bertarung melawan Raja Sejati.
Karena... Zhang Tao merasa sudah ada yang bisa menggantikan di masa depan!
Dia memilih Fang Ping!
Terutama saat Fang Ping dengan cepat mencapai level tujuh, meski waktu itu masih suka membuat onar, Zhang Tao merasa kesempatan telah tiba.
"Saat kamu memasuki Zona Terlarang, saat Universitas Bela Diri Kota Iblis bertempur dengan liang bumi, aku sengaja memberimu ujian. Agar kamu paham, kepentingan yang lebih besar adalah prioritas!"
Zhang Tao berkata datar: "Apa itu kepentingan yang lebih besar? Masa depan manusia adalah kepentingan yang lebih besar! Sehebat apapun individu, itu tetap individualisme pahlawan. Kekuatan manusia terletak pada kolektif! Tapi saat itu, aku menemukan bahwa kau dan aku masih berbeda."
Zhang Tao menatap Fang Ping, "Aku adalah aku, kau adalah kau. Aku ingin melatihmu menjadi Zhang Tao kedua, ternyata aku salah! Yang manusia butuhkan bukan Zhang Tao kedua atau Raja Militer kedua. Satu Raja Militer tambahan takkan mengubah apapun!"
Kau adalah dirimu sendiri, Fang Ping!
Fakta membuktikan kinerjamu luar biasa. Mungkin ada ketidaksempurnaan, tapi untuk urusan besar mana ada yang sempurna? Kau sudah jauh melampaui dugaan saya!
Oleh karena itu, serahkan umat manusia padamu adalah keputusan tepat. Aku memilih orang yang benar!"
Ekspresi Zhang Tao saat ini kehilangan keliaran, bertambah khidmat.
"Kalau kau bisa melakukannya dengan baik, aku jadi tenang. Awalnya aku khawatir setelah kepergianku, umat manusia mungkin menghadapi masalah besar. Karaktermu lebih impulsif, usiamu masih muda, sering tak mempertimbangkan konsekuensi..."
Usai berkata, tiba-tiba muncul suatu benda di tangan Zhang Tao.
Saat itu, klon-klon Pembuat Dewa, Dewa Iblis, dan Raja Penahan sedikit berubah ekspresi.
Fang Ping mengamati dengan seksama, merasa aneh. Tampaknya sebuah stempel, bukan Piagam Suci.
"Ini... serahkan padamu..."
"Zhang Tao!"
Tiba-tiba Raja Penahan menyela!
Raja Penahan tak lagi bermain-main, berkata khidmat: "Mengapa sekarang? Fang Ping masih terlalu muda..."
Zhang Tao mengabaikannya, berkata: "Ini bukan sesuatu yang penting! Stempel ini dibuat dengan mengumpulkan tanah dari gunung terkenal di Bumi, air dari danau besar, energi Pejuang level tinggi, serta satu tetes darah puluhan petarung level puncak yang melalui proses alkimia!
Ditambah pengakuan dari ratusan negara di seluruh dunia, enam situs suci, dan berbagai kekuasaan yang bersama-sama membentuk stempel ini!
Stempel Umat Manusia!
Tidak memiliki makna praktis, hanya simbol belaka. Diakui oleh generasi manusia sekarang, tapi belum tentu diakui oleh Generasi Berikutnya.
Hari ini..."
"Zhang Tao!"
Raja Penahan berbicara kembali!
Pembuat Dewa berkedip-kedip matanya, sementara Dewa Iblis ekspresinya berubah-ubah tak menentu.
Stempel ini dia ketahui... Jiang Hao telah mengincarnya lama.
Awalnya hanya diakui Tiongkok, kemudian beberapa negara bergabung satu per satu mengakui stempel ini.
Selanjutnya, Raja Militer berperang di segala penjuru menunjukkan kekuatan dewa, membuat enam situs suci akhirnya mengakui stempel ini.
Maka jadilah stempel yang diakui semua pemimpin berbagai kekuasaan umat manusia, mungkin bisa disebut - Stempel Raja Manusia!
Bukan Relik Suci maupun senjata ampuh.
Simbol kehormatan dan status!
Saat ini, Raja Penahan dengan wajah serius berkata: "Stempel Raja Manusia bukanlah Relik Suci. Lagipula Fang Ping masih muda, meski prestasi gemilang, tapi Anda masih hidup, tak perlu terburu-buru."
Zhang Tao tersenyum: "Justru karena itu, mungkin lebih baik menyerahkannya sekarang! Dengan menyerahkannya, aku bisa lebih santai, bebas bertarung tanpa beban lagi!"
Zhang Tao mengeluarkan aura yang licin, menghilang seketika bagai Pedang Tajam, berkata dengan penuh semangat: "Apakah gelar Raja Militarku diraih dengan mulut manis? Tidak! Gelar ini kudapat dengan membunuh musuh di medan perang!
Tapi sekarang, aku tak berani bertarung!
Tak berani bertempur sampai titik darah penghabisan!
Aku takut. Di hatiku ada beban. Aku tak bisa melepaskan diri sepenuhnya dalam pertempuran. Takut jika aku mati... Lalu apa yang akan terjadi pada umat manusia?"
Zhang Tao menatapnya dingin: "Apakah aku harus mengandalkanmu? Sehebat apapun kau, kau bukan manusia! Bagimu, mungkin manusia penting. Tapi yang kau pentingkan bukan kemanusiaannya, melainkan masa depan dan keuntungan yang bisa kau dapat!
Aku tak berani mati!
Sejak hari ayah angkatku gugur dalam pertempuran, aku tak pernah berani mati. Ancaman luar dan konflik dalam, setiap langkah terasa berat. Masa depan suram. Siapa yang bisa kupercaya?
Kau bukan pilihanku!
Terlalu banyak yang kausembunyikan. Sekalipun kau baik pada manusia, aku tetap tak percaya. Aku takut... Takut suatu hari kau anggap manusia sebagai beban lalu pergi meninggalkan kami!
Siapakah kau sebenarnya?
Kau adalah Raja Penahan!
Penakluk tiga alam, penguasa dunia, pejuang era Pra-Bela Diri, tamu kehormatan Sembilan Penguasa dan Empat Dewa!"
Zhang Tao tak berkedip menatapnya, menyaksikan sang pejuang yang diam-diam menjaga umat manusia selama 8000 tahun.
Keberadaan manusia sampai sekarang, jasamu yang paling besar!
Tapi tetap saja, hatiku tak bisa tenang.
Zhang Tao kembali menatang Pembuat Dewa dan Dewa Iblis, bertanya lembut: "Terlalu banyak yang kausembunyikan dariku! Terlalu banyak yang kausembunyikan dari umat manusia! Kau menekan Pembuat Dewa ini, diam-diam mendukung Dewa Iblis... Aku tahu sebagian, tapi tidak banyak."
Aku tidak bicara, juga tidak berani mengatakannya.
Karena aku takut... takut kau akan mengabaikan umat manusia, pergi begitu saja, melepaskan segalanya.
Aku mengakui, aku sangat pragmatis!
Tapi... aku harus bertanggung jawab untuk enam miliar rakyat!
Kau telah menjaga umat manusia selama 8000 tahun, kau penyelamat dan pahlawan kami. Tapi kau tetap bukan manusia!"
Zhang Tao menatapnya lagi dengan nada berat: "Kau juga tak pernah mengakui Gulat Baru... Bagimu mungkin Gulat Baru hanyalah takdir, karya absurdmu, bukan era yang mau kau masuki!"
Ada yang kurang padamu... Aku tahu, sudah sejak lama.
Kau masih bertakhta tinggi di singgasana, tak menganggap diri bagian dari Gulat Baru, bukan?
Raja Penahan, hari ini Zhang Mo bukan menyangkalmu, juga tak punya hak untuk itu.
Kuingin katakan: Ini masa depan umat manusia, bukan masa depanmu. Jika suatu hari kau mengakui kami, stempel ini... mungkin akan berubah bentuk!"
Kucing Liar pernah berkata: "Raja Militer dan Raja Penahan pasti bertarung."
Fang Ping dulu mendengar ini, tapi belakangan sudah lupa dan tak menganggap serius.
Tapi hari ini... Fang Ping sepertinya mulai mengerti.
Raja Penahan dengan muka dingin menatap Zhang Tao, lama kemudian berkata: "Zhang Tao, sayapmu sudah kuat sehingga tak butuh dukunganku lagi, ya?"
“Bukan seperti itu!”
Zhang Tao berkata dengan serius: "Tanpa senior, bahkan sekarang ini, manusia masih sangat sulit melangkah! Aku hanya tidak ingin di detik terakhir berbalik melawan senior dan menjadi musuh bebuyutan!
Fang Ping yang berada di sini hari ini juga adalah Raja Manusia generasi ini yang telah diakui olehku dan seluruh umat manusia!
Aku di sini, Fang Ping di sini. Hari ini aku akan menyerahkan segalanya. Senior... adalah perubahan situasi yang harus kujelaskan!
Aku juga harus memberitahu Fang Ping, bahwa Anda Raja Penahan... belum mengakui ras manusia kami. Senior adalah sandaran umat manusia, tapi bukan bagian dari manusia. Ini harus kita akui bersama!"
Raja Penahan tersenyum tipis: "Haruskah dibedakan sejelas ini?"
"Dalam kelangsungan ras, yang lain boleh tidak membedakan, tapi Raja Manusia harus tahu!"
"Lao Fu tidak bermaksud jahat. Jika tidak... manusia tidak akan bisa bertahan sampai hari ini."
"Aku tidak menyangkal semua yang senior lakukan, hanya menjalankan tanggung jawab yang semestinya."
Raja Penahan terdiam lama, lalu mendesah pelan: "Beberapa hal... sudahlah! Jika kau sudah berkata begitu, terserah Anda."
Zhang Tao tidak berbicara lagi, memegang Stempel Raja Manusia dan menatap Fang Ping.
Fang Ping melihat stempel kecil ini, mengulurkan tangan untuk merabanya. Terasa dingin, tapi bahannya biasa saja, tidak ada kekuatan besar.
Dia menimbang-nimbang stempel itu di tangan. Zhang Tao melihatnya melempar-lemparkan stempel, sudut mulutnya berkedut.
Si nak ini... lebih andal dikit lah!
Fang Ping melempar stempel itu, lalu dengan blak-blakan membuangnya kembali.
Zhang Tao buru-buru menangkapnya, tidak lagi terlihat serius seperti sebelumnya, marah menghujat: "Hati-hati! Barang apa pun dilempar sembarangan, ini Stempel Raja Manusia..."
Fang Ping berkata sambil lalu; "Segel Raja Manusia atau Segel Penguasa Tunggal! Kamu simpan sendiri saja, aku tidak mau. Buat apa barang seperti ini? Kamu buru-buru ingin melepaskan segala beban dan menyerahkan semuanya padaku, atas dasar apa?"
Fang Ping kesal: "Aku baru mencapai Level Puncak, kamu sudah jadi Raja. Kamu sendiri tidak mau memikulnya, malah ingin aku yang menanggung. Tidak malukah? Aku saja belum mencari masalahmu, kamu malah memberiku masalah. Anggap aku bodoh?"
Fang Ping mendengus: "Lagi pula menyerahkan Raja Penahan yang jadi masalah besar ini padaku. Bagaimana aku bisa memikulnya?"
“……”
Sorot mata Raja Penahan berubah tajam. Apa maksudnya?
Keduanya membicarakan dirinya sebagai masalah besar di hadapannya, dengan nada ingin dia yang memikul. Apa artinya ini?
Zhang Tao juga mengumpat: "Memang benar Raja Penahan adalah masalah, tapi juga bantuan! Tua-tua ini kekuatannya sangat besar. Untuk saat ini dia tidak akan berbalik melawan. Kamu Raja Manusia, dia akan membantumu nanti."
"Tua-tua ini sekarang berkumpul denganku karena aku masih Raja Manusia. Setelah kamu benar-benar menjadi Penguasa umat manusia, dia akan berpindah ke sisimu."
"Bukankah kamu suka mengoleksi... koleksi pejuang-pejuang kuat?"
"Kucing Liar, Pohon Langit, Pembuat Dewa, Dewa Iblis... semua orang ini sudah kamu kumpulkan. Bahkan reinkarnasi empat kaisar pun berhasil kamu tarik ke sampingmu. Sekarang tinggal mengumpulkan tua-tua Raja Penahan ini. Di sekitarmu hanya tinggal Penguasa Tunggal yang belum ada."
“……”
Di samping, tiga pejuang saling berpandangan. Tampak mulai gelisah.
Apakah masih sempat membunuh dua generasi Raja Manusia ini sekarang?
Ini namanya omongan apa?
Dua dasar bangsat ini ngomong apa sih!
Apa mereka manusia transparan?
Mau koleksi prangko mereka seenaknya?
Fang Ping menggelengkan kepala, "Gak mau! Aku gak urus ini. Sekarang aku belum jadi lawanmu, tahan sendiri. Jangan libatkan aku. Capek banget ngadepin orang-orang kolot ini. Liat nih, rambutku aja mulai memutih belakangan ini?"
Raja Penahan hidup terlalu lama di wilayah manusia. Dia terlalu paham kita. Lebih sulit dibohongin daripada orang-orang kuno lain.
Aku emang gak minat main politik dengannya. Kalau kamu bisa, lawan saja dia..."
"Cukup!"
Sorot mata Raja Penahan tajam menatap keduanya. Dengan suara menggelegar, dia berteriak.
Tiba-tiba, di bawah tatapan terpana mereka, tangan raksasa Raja Penahan mencengkeram tubuh keduanya. Kreek-kreek! Genggamannya nyaris membuat mereka muntah busa!
"Dasar!"
Raja Penahan mengumpat, "Udah cukup kalian! Main sandiwara di depan Laozi? Skill akting kalian masih jauh! Mau provokasi? Puas ngatain aku? Waktu Laozi menjelajah tiga alam, kalian bahkan belum jadi sel sperma! Jangan coba-coba tipu muslihat kuno ini!"
"Sayap udah kuat, mau memberontak ya?"
"Pikir Laozi gak liat gelagat kalian?"
"Kalau mau akting, harus lebih meyakinkan! Nangis! Tangis sambil merengek! Baru mungkin Laozi kasihan!"
“……”
Genggaman tangan Raja Penahan membuat lidah keduanya nyaris terjulur keluar!
Fang Ping tergetar. Seberapa kuat si tua-tua ini sebenarnya?
Zhang Tao juga tubuhnya mengecil karena dicubit, tak tahan mengumpat: "Sudah tahu kau menyembunyikan kekuatan sebenarnya!"
Meski mereka tidak meledakkan kekuatan dan tidak banyak melawan, tapi setidaknya dia sudah mencapai level enam dengan kekuatan setara Raja. Si tua-tua langsung mencubit mereka, bahkan tak sempat kabur. Seberapa kuat sebenarnya orang ini?
Pasti sudah menembus level tujuh. Entah di puncak level tujuh atau bahkan level delapan, sekarang masih belum jelas.
Raja Penahan menyeringai dingin: "Sembunyikan kekuatan kenapa? Itu karena kau lemah! Kalau kau lebih kuat, sekarang bisa tembus level delapan atau sembilan, Laozi pasti takkan sembunyikan. Tak terima? Pukul Laozi saja!
Tak punya kemampuan, masih berani sombong di hadapanku, kubunuh kalian!
Hidup tenang enak, malah cari masalah sendiri!"
Raja Penahan terus menggerutu dengan nada mengancam, membuat Pembuat Dewa dan Dewa Iblis di sampingnya merasa puas.
Kedua orang ini, sombong dan dominatif, bersikap meremehkan semua orang, benar-benar membuat jengkel.
Zhang Tao merasa campur aduk, menggerutu: "Kalau begitu kutetapkan bertanya, apa maksudmu sebenarnya? Jika tidak mengakui manusia, atau mau melakukan apa? Selama bisa kami dukung, kami akan dukung. Bagaimanapun kau telah membantu manusia selama 8000 tahun..."
"Maksudku apa?"
Raja Penahan menyeringai dingin: "Kalian berdua belum layak bertanya! Tunggu sampai kekuatanmu cukup! Tak punya kemampuan, seharian hanya tanya-tanya! Bukan Laozi tidak mengakui manusia, tapi tidak mengakui kalian!
Kenapa harus mengakui kalian?
Kalian lebih kuat dari Laozi?
Jasa kalian lebih besar dari Laozi?
Jalan Raja Manusia atau Jalan Penguasa Tunggal yang kalian tempuh, itu pun sesuatu yang sudah aku buang! Masih berani sombong!
Aku ini orang yang mudah diajak bicara. Kapan kalian berdua mau memukulku sampai aku benar-benar rela dan ikhlas, baru aku akan mengakui. Omong kosong bisa membuatku rela?
Raja Penahan mencibir, "Saat orang tua itu membujuk para Level Puncak, kalian bahkan belum menjadi sel! Sekarang mau melawanku?"
Fang Ping dan Lao Zhang saling pandang, sama-sama penuh kekesalan. "Sudahlah, orang tua ini sekarang lebih baik tidak diusik."
Kekuatan kami kalah darinya. Jika dibuat marah pasti dipukuli, lebih baik diabaikan saja.
