Long Bian meledak.
Fang Ping tidak mempermasalahkan, orang hebat memang begini, ke mana-mana pasti dicemburui.
Cahaya tak bisa disembunyikan!
Melihat orang tua itu meledak, Fang Ping tertawa: "Senior, hal-hal ini cukup didengar saja, yang perlu kubantu akan kubantu, selainnya... putuskan sendiri."
"Aku hampir mati!"
"Mana mungkin semudah itu mati!"
Fang Ping tak bisa berkata-kata: "Banyak metode bertahan hidup, naik level jadi Raja Langit, bukankah usia hidup bisa diperpanjang?"
“……”
Wajah Long Bian menghitam, suasana hari ini benar-benar dirusak!
Kau bicara seperti main-main!
Semudah itu kah?
"Beberapa harta karun untuk memperpanjang usia..."
"Tidak ada!"
Fang Ping tersenyum: "Tahu kau tidak punya, ini, beri boneka gemuk untuk Yang Mulia jilat beberapa kali, siapa tahu bisa hidup lebih lama."
Sambil berkata, boneka gemuk dikeluarkan Fang Ping.
Boneka kecil itu berjuang, mencicit-cicit protes, tampak tidak mau!
Long Bian ekspresi wajahnya berubah, menatap lama, ragu-ragu berkata: "Mata Air Panjang Umur?"
"Benar."
"Sudah jadi siluman?"
Long Bian terkejut, ini semua sudah jadi siluman?
Fang Ping mengangguk, tersenyum mendorong boneka ke depan, pantat menghadap Long Bian, "Ayo, Yang Mulia coba jilat beberapa kali, lihat apakah ada efek..."
Ekspresi Long Bian kembali kaku!
Anda... maksudnya apa?
Kalau mau bilang beri aku makan, beri aku minum, aku tidak akan protes.
Jilat beberapa kali... pantat dihadapkan padaku!
Meskipun ini siluman, mata air, tapi... tidak terasa canggung?
"Senior tidak suka?"
Fang Ping ragu sejenak, membuka mulut: "Boneka gemuk, coba ludahi senior sedikit."
"Pu!"
Boneka gemuk langsung meludah, ini dia paham.
Air liur mengalir deras, wajah Long Bian Tian Di basah kuyup!
Saat ini, ekspresi Long Bian Tian Di sangat kaku, dia benar-benar ingin membunuh orang!
"Ada efeknya?"
“……”
Long Bian menatapnya dengan frustasi, bergumam: "Tidak... ada cara yang normal?"
"Kencingin?"
“……”
Long Bian Tian Di lelah mental, diam-diam menjilat air liur di pipinya, lama kemudian mengangkat alis: "Kehidupan pekat, ada efek sedikit, tapi terlalu minim..."
"Sedikit?"
Fang Ping cepat-cepat mengeluarkan tiga boneka gemuk lagi, buru-buru berkata: "Ludahi dia bersama-sama, perbanyak ludah! Nanti kuberi makanan enak!"
"Pu!"
"Pu!"
“……”
Empat boneka gemuk, saat ini dengan kegilaan menyemburkan air liur ke Long Bian. Keempat boneka mengepungnya dari empat penjuru, menyembur tanpa henti!
Pemandangan ini, jika ada yang melihatnya mungkin akan stres berat.
Kaisar Long Bian juga merasakan bukan sensasi yang enak, ini... ini apa?
Di titik mana ini apa?
Menyemburkan air liur ke Lao Fu!
Ironisnya ini justru memberi keuntungan... Tapi mengapa terasa begitu memuakkan!
Keempat boneka itu mengerahkan sisa tenaga, setiap kali menyiramkan air liur hingga membasahi seluruh tubuh.
Fisik tua Kaisar Long Bian menyerap air liur tersebut. Perlahan, kulitnya yang sebelumnya keriput mulai pulih sedikit kilaunya.
Kaisar Long Bian memilih menutup mata, bergumam rendah menggelegar: "Lanjutkan!"
Ekspresi seperti korban penyiksaan!
Fang Ping berdehem canggung, tersenyum: "Senior... jangan, si kecil itu, jangan sampai buang air..."
“……”
"Cukup!"
Kaisar Long Bian membuka mata, mengira Fang Ping menakut-nakutinya. Tapi saat melihat boneka gemuk benar-benar menjulurkan pantat ke arah mulutnya, wajanya menghijau. Dengan gigi terkunci ia berkata: "Sudah hampir cukup! Lao Fu rasa setidaknya bisa bertahan tiga bulan lagi. Cukup, sampai di sini saja!"
Sambil berkata demikian, tangannya menjulur mencengkeram dan melemparkan boneka gemuk yang sedang menjulurkan pantat itu!
Benar-benar sudah cukup!
Bertahan tiga bulan saja sudah cukup. Jika tidak cukup nanti dibicarakan lagi. Ia tak tahan cara seperti ini, benar-benar membuat orang stres.
Fang Ping agak terkejut, lalu mengangkat alis: "Senior bermaksud..."
"Cukup untuk mempertahankan satu Pertempuran besar! Tidak akan membuat Lao Fu tewas di tengah jalan!"
Long Bian saat ini sudah tenang kembali, ucapannya juga sederhana.
Fang Ping terkejut dengan pilihannya!
Mempertahankan kekuatan hidup untuk satu pertempuran besar!
Ini... apakah akan menggunakan satu pertempuran untuk naik level jadi Raja Langit?
Sebelumnya dia sudah renta, bahkan jika naik level dalam pertempuran, belum tentu berhasil, kemungkinan besar tetap akan runtuh.
Tapi sekarang, setelah mendapat pasokan kehidupan, orang tua ini malah berencana naik level.
"Lao Fu naik level jadi suci sudah beberapa tahun, jalan utamanya sudah menempuh hampir 90.000 meter..."
Di atas 80.000 meter, sudah bisa dianggap suci.
90.000 meter, bahkan di antara para suci pun tidak bisa dibilang lemah.
"Selama tahun-tahun ini, tidak pernah tidur panjang, ada keuntungan dan kerugiannya. Kerugiannya sudah kau lihat, keuntungannya adalah Lao Fu tetap sadar, kekuatan tempur dalam kondisi prima!"
"Jika tidur panjang, pengendalian kekuatan akan menurun, butuh waktu untuk beradaptasi."
"Sekarang aku sedang di titik terendah, tapi juga di puncak!"
Long Bian berdiri, tersenyum sinis: "Awalnya Lao Fu berpikir, hidup sampai level ini sudah cukup! Bertarung terakhir kali, membunuh beberapa musuh, memberi modal untuk putri..."
"Tapi hari ini, setelah bicara, Fang Ping sampai meremehkan para suci... Jika aku mati setelah membunuh suci, bukankah sia-sia?"
Diprovokasi Fang Ping!
Dia berpikir, membunuh satu suci seharusnya membuat manusia berterima kasih?
Ternyata Fang Ping tidak peduli!
Lalu apa gunanya bekerja mati-matian membunuh seorang suci?
Ikatan emosionalnya tidak sampai!
“Benarkah sedikit terstimulasi, tidak bisa, Laozi harus mati, setidaknya harus mengeksekusi seorang Raja baru mati, biar manusia ingat budi?”
Tentu, sekarang belum bisa!
Long Bian bangkit berkata: "Sekarang, di sini banyak Orang Suci! Yang bermusuhan dengan kalian manusia ada Ping Yu, tiga Suci kuno, Dua Raja Liang Bumi... Ini pasti musuh bebuyutanmu! Tiga Suci kuno bersatu, Dua Raja Liang Bumi bersatu, aku sulit mengeksekusi mereka... Ping Yu serahkan ke Lao Fu bagaimana?"
“Anda ingin membabat Santo untuk mencapai Tao?”
“Mungkin aku justru akan dibabatnya untuk mencapai Tao.”
Long Bian tertawa: “Semua mungkin! Dia juga Kaisar kuno, hanya lebih muda beberapa tahun dariku, si tua dari Yulong Tian itu, hampir setara denganku, cuma tertidur beberapa tahun, masih bisa hidup. Yulong Tian... sepertinya tak ada konflik dengan kalian?”
Fang Ping mengangguk: “Yang berkonflik saat ini cuma ini.”
Pingyu Tian Di, sesama Penguasa Empat Surga Transenden, juga bukan orang lemah.
Apakah Long Bian bisa mengeksekusinya, sungguh sulit dipastikan.
Mereka hampir setara, bertarung hidup mati, hasilnya tergantung nasib.
Long Bian yang telah pulih semangat juangnya tertawa: “Aku kan murid langsung Penguasa Tunggal! Itu pun Penguasa Tunggal pertama Dewa! Guru Ping Yu dulu cuma seorang Santo, mana bisa menyaingi Lao Fu! Berhasil atau tidak, membabatnya tetap menguntungkan kalian manusia...”
Usai bicara, Long Bian melesat ke langit sambil tertawa: “Lao Fu pergi! Ping Yu juga punya Piagam Suci, akan kurebut untuk kuhadiahkan padamu!”
Fang Ping tidak membujuk, juga tidak ikut campur.
Orang-orang suci kuno ini ingin mencapai Tao, saat ini masih kurang sesuatu.
Siaga!
Ya, atau lebih tepatnya semangat juang!
Tanpa pertempuran besar dan pergulatan hidup mati, sulit bagi orang-orang ini untuk memicu semangat juang mereka.
Sudah terlalu lama!
Sudah terlalu lama tidak mengalami pertempuran hidup mati, mereka hampir melupakan perasaan ini. Meski punya ambisi besar saat ini, tapi tidak bisa membangkitkan kesiagaan itu. Ketidakselarasan antara energi vital, semangat, dan kesiapan tempur menjadi hambatan besar dalam latihan jalan pedang.
Membunuh santo bukanlah tujuan utama, yang terpenting adalah memasuki kondisi khusus dalam pertempuran hidup mati dan menemukan kembali perasaan masa lalu.
Itulah mengapa banyak bakat menggunakan pertempuran sebagai metode untuk naik level.
……
Long Bian si tua itu sudah pergi, beberapa boneka kecil masih protes karena belum puas muntah-muntah.
Fang Ping mengabaikan mereka dan langsung menarik mereka kembali ke Dimensi Inti.
Meraba-raba Piagam Suci di tangannya, Fang Ping merasa bersemangat.
Tujuh keping!
Dari 36 keping Piagam Suci, dia sudah mengumpulkan tujuh!
Nilai kekayaan juga bertambah, satu Piagam Suci bisa memberinya sekitar 15 miliar poin kekayaan.
"Mengukir Piagam Suci ini mungkin tidak membuatku lebih kuat, tapi Dimensi Intiku akan menjadi lebih luas!"
Fang Ping gembira di hati. Enam Piagam Suci telah memperluas diameternya menjadi lebih dari seratus meter, mungkin 12 keping bisa mencapai dua ratus meter.
Kalau 36 keping... tidak tahu apakah bisa sampai 600 meter.
Meski semakin sulit di kemudian hari, tapi semakin banyak Piagam Suci yang dimiliki, perannya juga semakin besar. Kedua faktor ini mungkin bisa seimbang.
……
Tak lama kemudian, Fang Ping mengukir Piagam Suci, Dimensi Inti kembali mengalami perluasan.
Seketika, Fang Ping menarik aura dan menerobos udara.
Mencari target lain!
……
Lebih dari satu jam kemudian.
Baru saja muncul, Fang Ping terpantau seseorang dan membuka mulut: "Tian..."
Bruk!
Boom kehampaan meledak, Tian Ji tanpa basa-basi kabur!
Ya, kabur!
Seorang Pejuang level Raja Langit, melihat Fang Ping seketika langsung kabur!
Sambil gila-gilaan melarikan diri, Tian Ji berkata melalui transmisi suara: "Jangan kejar aku! Dengar? Aku orang gila! Jangan paksa, orang gila bisa melakukan apapun, jangan kau paksa!"
"Aku orang gila!"
"Pergi kau!"
“……”
Tian Ji kabur secepat kilat, Fang Ping terdiam membeku.
Ada apa ini?
Aku tak melakukan apapun padamu!
Apa si orang gila ini benar-benar sudah gila?
Jangan-jangan ada kesalahpahaman?
"Pangeran Tian Ji, aku Fang Ping, Fang Ping dari umat manusia..."
"Pergi!"
Tian Ji mengaum keras, maksudku minggirlah, ngapain masih di sini?
Kalau kau bukan Fang Ping, aku takkan kabur!
Justru karena kau Fang Ping, aku kabur!
Umat manusia tak punya sumber daya berharga, apalagi kau Fang Ping!
Walau cuma kekuatan level suci, lihatlah! Siapa yang tak muram mendengar namamu? Jauh-jauh dariku!
"Pangeran, aku tak berniat jahat..."
"Niat baik lebih bahaya!"
Tian Ji panik, niat jahat masih mending, niat baik lebih mengerikan!
Kau mau apa?
Fang Ping tercengang, kau Raja Langit, aku cuma petarung suci!
Ngapain kabur?
Ngapain pakai nada bicara merinding gitu?
Lihat arwah ya?
Fang Ping terdiam membeku, "Aku salah apa sama lo? Kayaknya belum pernah ngobrol juga, baru kali ini ngomong pertama kali!"
Tapi dia kalah cepat dari Raja.
Di depan sorot matanya yang membeku, Tian Ji kabur.
Di semua penjuru, sebenarnya ada orang juga.
Di momen ini, ada yang ikutan kaget.
Seketika, ada yang panik teriak: "Cepat pergi! Raja Manusia bisa bunuh Raja!"
Lihat tuh, Pangeran Tian Ji sampai panik gitu. Apa Fang Ping sudah bisa eksekusi Raja?
Kalo nggak, buat apa Raja sekelas Tian Ji sampai kayak gini?
Saat itu juga, dalam radius ribuan li, semua pejuang yang bermusuhan dengan manusia langsung kabur!
Mengerikan!
Raja Manusia datang, malah ngejar-ngejar Pangeran Tian Ji. Ketemu begini, Raja aja harus berlutut!
Satu orang kasih tau sepuluh, sepuluh kasih tau seratus. Sementara Fang Ping masih gerutu kenapa Tian Ji lari begitu lihat dia, kabar "Raja Manusia bisa bunuh Raja" sudah menyebar ke seluruh Tempat Latihan Ratu Ling!
Pangeran Tian Ji diburu, kabur memprihatinkan, entah ke mana.
Fang Ping masih terus ngejar!
Para pejuang dari berbagai pihak yang ketemu Fang Ping, harus lari lebih cepat!
……
Fang Ping belum tahu kalau reputasi buruknya tiba-tiba sudah menyebar ke empat penjuru.
Saat ini Fang Ping sedang mencari Piagam Suci.
Buru yang terpisah dulu!
Kaisar Nirbatas dari Gunung Nirbatas, Biarawati Tanya Immortal dari Pulau Tanya Immortal, Kaisar Qingtong dari Gunung Weiyu - mereka semua punya Piagam Suci.
……
Fang Ping yang sedang cari-cari target, tak lama kemudian ketemu lagi dengan Orang Suci.
Kaisar Qingtong!
Kaisar Gunung Weiyu, pemimpin sejati Faksi Selatan.
Orang suci ini mengerutkan kening saat melihat Fang Ping, heran kenapa harus bertemu dengan orang ini.
Fang Ping lebih sulit dihadapi daripada Raja-Raja lainnya!
Para Pejuang Raja masih punya etika, tapi Fang Ping sama sekali tidak mempedulikan norma.
Melihat Fang Ping, Kaisar Qingtong langsung ingin melarikan diri tanpa basa-basi.
Fang Ping tahu, sebelumnya orang suci ini pernah turun tangan melawan Gereja Dewa, dan tidak sepenuhnya bermusuhan dengan manusia.
Saat ini melihatnya ingin kabur, Fang Ping berteriak tergesa-gesa: "Kaisar Qingtong, tidak ingin tahu situasi terkini Gunung Weiyu?"
Qingtong berhenti, menoleh padanya sambil menghela napas: "Gunung Weiyu tidak punya perselisihan dengan manusia. Raja Pedang dari Kota Zhenxing kalian bahkan berasal dari muridku..."
Fang Ping tersenyum: "Tentu tidak ada permusuhan. Saat Senior tidak ada, kami bekerja sama dengan harmonis! Jiang Kui dari Weiyu selalu bekerja sama denganku. Ngomong-ngomong, Jiang Kui sudah mencapai tingkat Dewa Sejati, tahukah Senior?"
Qingtong tiba-tiba tertarik: "Jiang Kui mencapai Tao?"
"Benar!"
Fang Ping melanjutkan: "Liang Bumi membentuk Kerajaan Langit dengan sembilan Orang Suci penjaga. Gunung Weiyu sekarang dalam kesulitan, sementara Gunung Wangwu menyambut garis keturunan Kaisar Utara. Kalian tidak punya... Sekarang Liang Bumi memaksa Weiyu tunduk. Praktisi bela diri manusia bahkan beberapa kali turun tangan membantu mengusir musuh."
"Wangwu... Garis keturunan Kaisar Utara..."
Kaisar Qingtong berpikir sejenak baru berkata: "Gunung Weiyu juga bukan tidak punya latar belakang. Guru Lao Fu berasal dari garis keturunan Dewa, tentu saja dulu guru hanya belajar di bawah Dewa selama beberapa tahun, Lao Fu sendiri bahkan tidak pernah berinteraksi dengan garis keturunan Dewa... Tapi, meskipun liang bumi membangun kembali Kerajaan Langit, mereka tidak akan gegabah menyerbu Gunung Weiyu. Lao Fu sudah mencapai tingkat suci lebih dari dua ribu tahun yang lalu, pernah mengalahkan Qing Mo Suci yang belum mati saat itu, liang bumi sudah tahu... Selama Lao Fu masih hidup, mereka tidak berani bertindak gegabah."
Dia setengah percaya pada perkataan Fang Ping. Dia sendiri belum mati.
Pemimpin Faksi Selatan ini telah mencapai tingkat suci selama ribuan tahun. Dulu pernah mengalahkan orang suci. Tanpa campur tangan Raja, mana berani sembarangan menyerbu Gunung Weiyu? Tidak takut dia kembali membawa masalah?
Fang Ping tertawa: "Pihak lawan punya beberapa Raja. Masih peduli dengan ini? Tentu saja, tidak sampai menggunakan jurus mematikan. Hanya memberi tahu senior, aku dan senior tidak ada perselisihan, pernah bekerja sama. Aku tahu senior punya satu keping Piagam Suci..."
Qing Tong mengerutkan kening: "Piagam Suci adalah senjata suci, juga senjata Lao Fu! Lao Fu hanya punya satu bilah senjata suci ini. Jika Raja Manusia ingin senjata suci, mungkin sulit untuk memenuhi permintaan!"
Ini adalah senjatanya, mana mungkin mudah diberikan.
Merampas senjata orang juga termasuk dendam besar.
Fang Ping campur aduk perasaannya, setelah berpikir, muncul satu set zirah tingkat dewa: "Senior, tukar dengan ini bagaimana?"
Kaisar Qingtong mengerutkan alis tipis, "Zirah Roh Suci... itu sumber daya berharga! Senjata suci defensif lebih langka daripada yang ofensif! Tapi Lao Fu butuh serangan yang kuat, bukan pertahanan yang kuat..."
Jika ada senjata suci ekstra, pasti akan dia tukar.
Tapi tidak ada!
Tanpa senjata suci ofensif, memilih pertahanan bukankah melemahkan kekuatan sendiri?
"Daya hancur Piagam Suci juga biasa saja!"
Fang Ping tersenyum, "Lagipula Senior tahu, di sini banyak Raja Langit! Di tempat ini, apakah tingkat fusi Senior dengan Piagam Suci cukup tinggi? Jika tidak, apakah peningkatan sedikit kekuatan tempur itu signifikan? Mengingat itu, aku justru merasa menjaga nyawa lebih penting!
Piagam Suci bukan hanya kuinginkan, banyak orang mengincarnya!
Setelah para Raja merebut Segel Sembilan Penguasa, menurut Senior, apakah mereka akan mengumpulkan Stempel Raja Langit dan Piagam Suci?
Menurut Senior, bisakah Anda mempertahankannya?"
Fang Ping melanjutkan, "Sekarang banyak yang memiliki Piagam Suci, sedangkan aku... hanya punya satu senjata suci ekstra ini! Jika Senior tidak mau sekarang, aku akan menukarnya dengan orang lain yang mungkin tidak akan menolak! Nanti, Piagam Suci Senior akan menjadi beban, setelah perebutan Segel Sembilan Penguasa berakhir, Piagam Suci pasti jadi masalah besar!"
Kaisar Qingtong tersenyum pahit, berkata dengan menghela napas, "Memang kabarnya Anda Raja Manusia pandai berdiplomasi... Ternyata benar! Awalnya Lao Fu tidak ingin menukar, tapi setelah mendengar ucapanmu, jika tidak menukar... bukan hanya kehilangan Piagam Suci, tapi juga mendatangkan bencana mematikan! Setelah dipikir-pikir, ada tiga bagian logika... Sudahlah, sudahlah!"
Kaisar Qingtong sangat kesal, meski Fang Ping agak memaksanya, tapi makna di balik kata-katanya bukanlah sekadar mengolok.
Jika perebutan Segel Sembilan Penguasa benar-benar mencapai hasil, Piagam Suci mungkin benar-benar akan menjadi sampah yang menyengat tangan.
Memanfaatkan momen ini, menukar zirah senjata suci juga ide yang bagus.
Fang Ping pun tersenyum.
Fisiknya semakin kuat, setara dengan beberapa Raja, zirah senjata suci hanya sedikit membantunya.
Bisa menukar satu Piagam Suci dengan cara damai juga kabar baik.
Qingtong dari Gunung Weiyu toh tidak punya permusuhan dengannya. Untuk merebut Piagam Suci dengan paksa kecuali membunuh Qingtong, pasti akan menjadi permusuhan mematikan!
Sekarang jauh lebih baik!
Tak lama, selembar Piagam Suci melayang mendekat, Fang Ping pun melemparkan Zirah Roh Suci.
Kali ini, ini pertukaran setara, nilai kekayaannya tidak berubah.
Fang Ping juga tak mempermasalahkan, dua senjata suci selisih nilainya tidak besar.
Saat ini Fang Ping semakin puas, sudah delapan Piagam Suci!
Kaisar Qingtong menukar zirahnya, segera pergi, enggan melanjutkan kontak dengan Fang Ping. Fang Ping pun menggerutu, "Kenapa aku jadi bulan-bulanan semua orang!"
"Aku tidak melakukan apa-apa!"
"Makam Langit palsu ini, kenapa semua memusuhiku."
"Selanjutnya... Aku tidak punya senjata suci lagi..."
Fang Ping juga pusing, bagaimana dengan Kaisar Nirbatas dan kawan-kawannya?
Dua penguasa dari Gunung Nirbatas dan Pulau Tanya Immortal, sepertinya memiliki kekuatan Orang Suci. Dua pulau immortal ini adalah yang terkuat di antara 33 Pulau Immortal seberang lautan.
Satu dari garis keturunan Kaisar Timur, satu lagi dari garis keturunan Ratu Ling.
Semua tidak punya permusuhan dengannya.
“Susah dirampok ya!”
““Repot sekali!””
Fang Ping menghela napas, apa harus merampok Tiga Pelindung Gereja dulu?
Tapi ketiga orang ini selalu bersama, bisa melawan Raja Langit, sungguh sulit dirampok.
“Beberapa Orang Suci lain yang terpisah... mau coba?”
Dari 36 Orang Suci, beberapa masih ada di sini.
……
Saat Fang Ping sedang pusing.
Di sebuah bangunan compang-camping di Tempat Latihan Ratu Ling.
Wajah Si Kerbau menghitam, menatap Li Wuqi yang polos, mengeluh: “Dasar si bungsu, aku sekarang ingin menembakmu! Siapa yang suruh kontak dengan manusia? Tidak tahukah betapa repotnya ini?”
Li Wuqi membelalakkan mata jagonya, ikut menggerutu: “Leluhur, Bapak pergi begitu saja tanpa meninggalkan apa-apa! Saat itu bahaya sekali, aku tidak punya pilihan! Lagipula, kontak dengan manusia kan ada untungnya juga...”
“Untung apa?”
“Aku sudah mencapai Tao!”
“Hmm, itu memang benar...”
Si Kerbau yang berwujud pria gagal mengangguk, lumayanlah keuntungan itu.
Li Wuqi melirik leluhurnya, setelah berpikir lanjut: “Dan masih banyak keuntungan lain!”
“Apa lagi?”
“Leluhur, jangan terlalu girang sampai pingsan...”
Bruk!
Si Kerbau menghantam kepala sapi-nya hingga bengkak, geram: “Leluhurmu ini sudah melalui badai besar! Di zaman Sembilan penguasa dan empat dewa, mana ada hari tanpa bertemu penguasa? Keadaan sekarang ini cuma masalah kecil!”
Li Wuqi menggelengkan kepala, berkedip beberapa kali, lama baru bertanya: “Leluhur, apakah Zhenhai Shi tetap perkasa?”
“Tentu saja, salah satu dari tiga utusan legendaris di masa lalu, sosok peringkat pertama di bawah Sembilan Penguasa dan Empat Dewa! Laut Pahit sekarang ini masih termasuk wilayah kekuasaannya, kita semua adalah rakyatnya...”
Si Kerbau masih menghormati Zhenhai Shi. Dulu dia hanya kerbau level Dewa, sementara sang utusan sudah lama menjadi pejuang papan atas di antara para Raja. Selisih kekuatan mereka sangat besar.
Bahkan di Istana Nan, Zhenhai Shi tetap dianggap sebagai tamu kehormatan.
Sedangkan dia... hanya bisa jongkok di luar pintu menyaksikan mereka berdiskulan.
“Leluhur, Wuqi telah membawa kehormatan untukmu!”
Li Wuqi tahu dirinya dalam masalah, kali ini dia memutar balikkan konsep dengan lihai sambil tersenyum riang: “Wuqi memihak manusia dengan mengajukan syarat besar, akhirnya Raja Manusia menyetujui!”
“Apa?!”
“Raja Manusia memberikan segel resmi padaku sebagai Zhenhai Shi umat manusia...”
Bruk!
Li Wuqi diinjak-injak sampai terbenam ke dalam tanah!
Saat ini, Si Kerbau ingin membunuhnya hidup-hidup!
“Leluhur, ini kabar baik! Klan hidrolik kita sekarang setara dengan Zhenhai Shi! Kalau dipikir, aku sekarang Zhenhai Shi, leluhur adalah senioritasku, senioritasmu jauh lebih tinggi daripada Zhenhai Shi sekarang...”
Bruk... bruk... bruk!
Si Kerbau langsung berubah menjadi banteng emas raksasa!
Dia ingin menginjak mati si anak sapi ini!
Sudah gila?
Menyegel Zhenhai Shi?!
Ini bunuh diri! Apa Li Wuqi tidak takut mati?
Atau dia ingin segera mati saja, memberi jalan untukku?
Zhenhai Shi masih hidup!
Bangsat, berani-berannya kau minta disahkan jadi Zhenhai Shi, hidupmu sudah bosan ya?
“Satu-satunya penghiburan untuknya adalah, Penjaga Lautan manusia... sepertinya masih ada tambahan anggota manusia. Kalo nggak, sekarang dia pengin makan daging sapi!”
“Ini bukan cuma nipu ayah, tapi nipu leluhur juga!”
“Laozi injak-injak kau sampai mati, anak sapi!”
Si Kerbau menginjak berkali-kali, hatinya penuh kepahitan. Laozi baru pergi beberapa hari, sudah muncul masalah sebesar ini!
“Anak sapi tolol!”
“Ini urusan yang boleh sembarangan dicampuri?”
“Penjaga Lautan... Penjaga Lautan leluhurnya! Berani-beraninya kau ngomong begitu!”
“Injak-injak sampai mati!”
“Leluhur... sudah tak bisa kembali. Seluruh tiga alam sudah tahu!”
“Percaya nggak Laozi sekarang juga bisa bunuh kau?”
“Leluhur, Leluhur tak bisa menghancurkan aku. Di tubuhku ada klon-klon Pembuat Dewa yang sedang tidur panjang. Kalau Leluhur terus menginjak, nanti dia bangun dan bisa membunuh Leluhur!” “......”
Si Kerbau hampir meledak paru-parunya karena marah. Kau berani mengancam Laozi?
Baiklah... agak penakut juga.
Pembuat Dewa!
Ini juga sudah diketahuinya. Benar-benar tak berani menginjak lagi. Kalau sampai bangun dan melihat dirinya menginjak-injak, bisa dipotong jadi daging sapi. Mau protes ke mana!
“Anak sapi! Selalu bikin masalah buatku!”
Si Kerbau mengumpat beberapa saat, lalu menghela napas: “Sekarang sudah begini. Aduh, Laozi sudah menjaga... 8000 tahun. Apa kali ini harus melanggar aturan?”
Si Kerbau terperangkap dalam kontemplasi, penuh perasaan campur aduk.
Apakah Sang Tuan benar-benar tak akan kembali?
Sudah hampir 8000 tahun berlalu. Haruskah... dia yang membukanya?
