Bab 1173 Long Bian Mencapai Tao

　　Fang Ping level satu bintang sedang menindas semena-mena. 　　Pertempuran besar perlahan mereda. 　　Dalam sehari, tiga Raja tewas, dua suci terbunuh, level Dewa dan dewa sejati yang tewas melebihi 30 orang! 　　Saat Li Zhu dan Raja Gen kabur, pertempuran mulai berhenti. 　　Fang Ping tetap agresif, sambil mengolah medan perang terus menggerutu: "Segrombolan bajingan, sudah berulang kali dipukul tetap sialan tak tahu sakit! Seperti anjing bodoh, sudah berapa banyak anjing kubunuh, masih belum habis? Kalau manusia mudah dimusnahkan, sudah lama punah, mana bisa bertahan sampai sekarang?" 　　Para Raja dan suci itu mendengar dengan sorot mata aneh, namun tetap bungkam. 　　Hari ini, tewasnya Dou Tian dan Raja Xun memang memberi serangan kejut bagi mereka. 　　Li Zhu bermasalah, Raja Gen terpaksa menyerahkan Stempel Raja Langit, manusia meraih kemenangan besar! 　　Tentu, pihak manusia bukan tanpa kerugian. 　　Jika Dewa Iblis dihitung sebagai pihak manusia, sebenarnya kerugian pihak manusia lebih besar—seorang pejuang top level tujuh puncak telah gugur! 　　Tapi Dewa Iblis... jujur saja, tidak bisa disebut sebagai pejuang pihak manusia. 　　Selain Dewa Iblis, manusia juga kehilangan beberapa pejuang level puncak. 　　Namun dibandingkan hasil pertempuran, ini tak berarti apa-apa. 　　Fang Ping selesai merapikan medan perang, menyeringai dingin: "Lihat apa? Tunggu aku traktir makan? Tian Kui masih berdiri di sana kan? Segel Sembilan Penguasa tidak mau? Kalau tidak, aku yang ambil!" 　　“……” 　　Sesaat kemudian, Tian Kui bersama Empat Orang Suci langsung kabur menerobos udara! 　　Fang Ping si cucu ini, benar-benar mematikannya. 　　Tanpa diingatkannya, semua hampir lupa hal ini. 　　Sebelumnya Zhang Tao bicara tentang membuka gerbang, sekarang malah tak disinggung lagi. Jelas, dia tak berniat membukanya. 　　Fang Ping berkata dengan gamblang: "Tempat Latihan Ratu Ling tidak akan dibuka. Tunggu Segel Sembilan Penguasa benar-benar ada pemiliknya. Kalau mau keluar, kita bisa berdiskusi. Tak perlu ribut. Aku istirahat dulu, setelah pulih baru bicara keluar..." 　　Dengan kemunculan Segel Sembilan Penguasa, peluang di Makam Langit palsu ini sudah habis. Meninggalkan tempat ini adalah kepastian. 　　Tapi Fang Ping masih perlu menahan waktu sebentar. Masih ada urusan yang harus diselesaikan. 　　Kalau pergi sekarang, nanti akan sulit bertindak. 　　Lagipula Segel Sembilan Penguasa ada di Tian Kui, mungkin bisa memicu para Raja bertarung sampai mati. 　　Fang Ping memimpin situasi, menggelegar: "Raja Penahan, Yang Mulia bersusah payah mencari Li Zhu dan Raja Gen. Temui—habisi..." 　　"Tapi ini..." 　　Raja Penahan masih kurang yakin, di wilayah kita ada banyak pejuang, jangan-jangan terjadi celaka? 　　Fang Ping tertawa: "Tenang, aku sudah mengontak Komandan Penjaga Kucing yang sedang menunggu di luar Makam Langit untuk menyambut kita. Kalau orang-orang ini berani turun tangan, akan kulepaskan mereka masuk..." 　　“……” 　　Raja Kun mendengus keras, berkata dingin: "Pejuang level Tian Chen kalau benar-benar mendekati kami, pasti sudah terdeteksi oleh indra kami!" 　　Mau menakut-nakuti siapa! 　　Pikir kami akan percaya pada penipu sepertimu? 　　Fang Ping tersenyum: "Oh begitu? Maaf aku kurang update. Tapi belum terlambat. Kucing liar, cepat panggil Komandan Batalyonmu untuk kembali ke sini..." 　　Pada detik itu, semua yang hadir merasakan getaran di hati. Di Alam Semesta inti, seekor kucing benar-benar sedang beterbangan. 　　Kumpulan pejuang membuat bintang sumber ikut berpindah posisi. 　　Meski fisik berkumpul, kekuatan inti mereka belum tentu menyatu, tapi jarak akan semakin dekat. 　　Ledakan Bintang besar Raja Xun sebelumnya sebenarnya terjadi tak jauh dari mereka, sehingga bisa terlihat jelas. 　　Sampai sekarang pun masih ada gelombang kejut yang bergetar di sana. 　　Dan saat ini, seekor kucing benar-benar ada di sana! 　　Bahkan tanpa teriakan Fang Ping, mereka mungkin tak akan menyadarinya. 　　…… 　　Di Alam Semesta inti. 　　Kucing Liar merasa sangat polos. Ia hanya terbang untuk melihat-lihat, tapi kenapa rasanya banyak yang mengawasinya?! 　　Lagipula, Bintang besar si penipu sepertinya hilang dari pandangannya! 　　Benar, tidak bisa ditemukan. 　　Kucing Liar hampir merasa tersesat, makanya terbang ke lokasi ledakan Bintang Raja Xun, tempat si penipu tadi berteriak. 　　Tapi sekarang, ia benar-benar tak bisa menemukan Bintang besar Fang Ping. 　　Pintu sepertinya benar-benar hilang! 　　Fang Ping juga tidak memasuki dimensi inti, dia samar-samar merasakan aura Kucing Liar. Tapi sekarang dirinya agak berbeda, jalan keluar Dimensi Inti ke luar—yaitu Jalan Dewa itu—bukan miliknya sendiri, agak berbeda dari sebelumnya. 　　Kucing Liar belum tentu bisa mendeteksi, mungkin hanya merasakan sesuatu. Tapi sekarang mencari Fang Ping lebih sulit bagi Kucing Liar dibanding sebelumnya. 　　Fang Ping juga mengabaikan Kucing Liar, sekarang tidak cocok untuk berkomunikasi apapun dengannya. 　　Setelah "menjual" Kucing Liar, Fang Ping juga tidak peduli dengan urusan Alam Semesta Inti. Matanya menjelajah ke sekeliling, segera menemukan beberapa serpihan keemasan. Yang hadir kembali menatapnya. 　　Fang Ping bergumam sendiri, "Hancur, meledak! Dulu aku janji sama si Anjing Tian Gou akan memberikannya bangkai Raja. Kalau sudah meledak seperti ini masih bisa dihitung? Benar-benar, Dou Tian meledak, Raja Xun meledak—apa tidak ada Raja yang mati tanpa meledak..." 　　Fang Ping bergumam beberapa kata, mata liciknya melirik ke sekeliling. Tiba-tiba, pandangannya tertuju pada Tian Ji... 　　Tian Ji tertegun. Tiba-tiba, tanpa basa-basi langsung menerobos udara dan kabur! 　　Dia yang paling lemah! 　　Membunuhnya sangat mungkin menyisakan mayat utuh. 　　Lebih baik kabur dulu! 　　Fang Ping tersenyum, tidak melanjutkan pengamatan. Dengan cekatan merakit tulang dan daging yang hancur lebur, dia berkata, "Tenang, bunuh beberapa saja. Kumpulkan sedikit-sedikit dari setiap orang, dirangkai jadi satu mayat utuh juga sama saja." 　　Setelah berkata, menatap Raja Kekacauan yang masih bertarung dengan Raja Qian di sana, tertawa: "Hei Bung, paha yang kau pegang itu masih mau setelah selesai dipukul? Kalo nggak mau, hadiahin ke aku gimana?" 　　Raja Kekacauan tertegun, memelintir lehernya lalu mengumpat: "Ini hasil rampasan susah payah Laozi! Kau mau merampok Laozi?!" 　　Fang Ping tersenyum: "Nggak maksud begitu! Jangan salah paham! Aku cuma mikir, kekuatanmu nggak lemah, di sini aku juga punya sedikit kemampuan. Kalo kau kasih aku satu paha, aku anggap kau bisa dipercaya, maka kita bisa kerja sama! Sendirian merampok setengah hari cuma dapet satu paha, ada gunanya?" 　　Fang Ping dengan santai mengeluarkan dua keping Stempel Raja Langit dan 12 Piagam Suci, tersenyum: "Liat aku, baru tiga hari masuk udah dapet sebanyak ini, udah bunuh dua Raja Langit. Kalau kolaborasi, mungkin lebih efisien..." 　　Raja Kekacauan mendengus keras, bergumam kesal: "Laozi tau maksudmu, kau sekutu anjing itu! Mimpilah! Nggak kubunuh karena kau lumayan tangguh dan layak dihargai. Kalo nggak, karena hubunganmu dengan anjing itu, udah lama kubunuh!" 　　Hubungannya dengan Tian Gou memang buruk, dulu tak terhitung tahun mereka bertempur. 　　Dari nama-nama jurus tinju dan goloknya, langsung ketahuan seberapa bencinya pada anjing itu. 　　Tentu saja, Tian Gou juga nggak punya kesan baik padanya. Ketemu langsung, mungkin lebih bermusuhan daripada dengan Shi Po. 　　Keduanya, satu pamer paha di tangan, satu pamer stempel Raja Langit dan piagam suci, membuat mata para penonton nyaris melotot keluar! 　　"Raja Kekacauan!" 　　Raja Qian mengaum keras, sudah tak bisa menahan amarah lagi! 　　Tidak hanya kacau, Fang Ping tahu betul yang dia incar adalah pahanya sendiri! 　　Meski sekarang pahanya sudah tumbuh kembali, itu tetap miliknya. Dua orang ini malah berdiskusi tentang cara membaginya di depan matanya, apa mereka mengira dia sudah mati? 　　Fang Ping menyeringai dingin. Tentu saja dia tahu itu Raja Qian. 　　Sorot mata Fang Ping tajam membeku, "Delapan Raja kuno, sebelumnya kau Raja Qian masih bisa ditolerir, jadi belum kubicarakan! Tapi sekarang... kita lihat saja nanti! Jaga baik-baik dirimu. Tunggu sampai aku panggil Tian Gou, Shi Po, dan yang lain. Pikirkan cara kabur yang bisa menyelamatkan nyawamu!" 　　Di saat genting begini masih berani sombong! 　　Raja Xun tewas, Raja Gen kabur, Li Zhu sendiri susah bertahan. Kalau bukan karena takut oportunis seperti Hong Yu yang mau mengambil untung, dengan kekuatan kita sekarang, yakin tidak hari ini aku akan habisi kau dan Raja Kun?" 　　“……” 　　Mendengar ini, Raja Qian pertama kali tersulut amarah, lalu jantungnya berdesir dingin. 　　Beberapa hal telah mereka lupakan secara tak sadar. 　　Pada titik ini, sebenarnya situasi telah berubah total! 　　Sebelumnya, mereka adalah sekelompok Raja yang mengepung dua Pejuang manusia: Raja Penahan dan Raja Militer. 　　Tapi sekarang... 　　Situasi telah berubah drastis! 　　Faksi yang gigih memusuhi manusia: ada yang tewas, cacat, atau kabur... 　　Sekarang Pejuang yang benar-benar ingin melawan manusia tinggal sedikit. 　　Bahkan Penjaga Laut tadi juga kabur mengejar Tian Kui. 　　Yang tersisa di sini mungkin hanya dia dan Raja Kun yang punya sikap jelas. Entah apa yang dipikirkan Yue Ling dan yang lain. 　　Li Zhu dan Raja Gen memang kubu yang teguh, tapi keduanya sendiri tidak mampu menyelamatkan diri sendiri, bahkan telah kabur tanpa jejak. 　　Raja Qian terdiam. 　　Jika bukan karena kekacauan di tempat ini, serta sikap ambigu dari beberapa Raja lainnya, perkataan Fang Ping mungkin saja mengandung kebenaran. 　　Raja Penahan, Raja Militer, Fang Ping, jika ditambah si brengsek bernama Kekacauan, mungkin benar-benar akan membunuhnya dan Raja Kun dengan segala pengorbanan. 　　Dua orang tewas, dua terluka, empat Raja mengalami masalah! 　　Ironisnya di pihak manusia muncul Fang Ping dan si pengacau brengsek, selisih kekuatan bertambah hingga enam tingkat Raja, jauh berbeda dari sebelumnya. 　　Raja Qian teringat Tian Gou, Shi Po, Tian Chen, serta Pembuat Dewa... 　　Saat ini, jantung Raja Qian membeku. 　　Spesies manusia yang dulu diremehkan, kini kekuatannya sungguh menakutkan. Raja Militer hampir menembus level tujuh! 　　…… 　　Fang Ping yang arogan mengancam akan menembus level delapan, menghina level tujuh, menganggap para Raja tak lebih dari debu! 　　Saat ini, tempat ini adalah markas Fang Ping! 　　Zhang Tao di sampingnya ikut terharu. 　　Meski orang ini gila, tapi harus diakui sangat memuaskan! 　　Lancar! 　　Meski ada korban di pihak manusia, pertempuran ini telah menegakkan status manusia sebagai penguasa, setidaknya sebagai kekuatan dominan di Tiga Alam saat ini. Siapa berani meremehkan manusia lagi? 　　Nyawa dua Raja dan banyak orang suci telah membentuk kejayaan manusia! 　　Beberapa orang baru tahu rasa takut setelah merasakan sakit yang mendalam. 　　Matinya level Dewa, Orang Suci merasa dirinya tak perlu takut. 　　Matinya Orang Suci, para Raja merasa tak perlu khawatir. 　　Tapi hari ini, matinya Raja membuat para Raja ini gentar, perintahlah yang benar-benar milik diri sendiri! 　　Pertempuran Tiga Alam belum mencapai momen krusial. 　　Para Raja yang seharusnya baru bertarung mati-matian di saat genting, kini sudah beberapa yang tewas. Semua ini sebenarnya berasal dari Fang Ping. Jika tidak, berdasarkan perkembangan normal, pertarungan antar Raja tak akan sampai pada pertempuran habis-habisan. 　　Sebelumnya sudah berkali-kali bertarung, jangankan mayat, yang terluka pun tak banyak. 　　Raja Kun menatap Fang Ping, inilah... sumber kekacauan sebenarnya! 　　Fang Ping baru tiga hari di sini, jumlah korban tewas sudah melebihi tiga bulan sebelumnya! 　　Raja Penahan melihat Fang Ping mendominasi arena, tertawa terbahak-bahak lalu berkata: "Kalau begitu Lao Fu akan mencari Li Zhu dan Raja Gen. Kalian semua hati-hati, jika ada masalah Lao Fu akan segera datang... Ngomong-ngomong, yang di medan perang dimensi ini mungkin akan hidup kembali, semua harus waspada." 　　Fang Ping tak ambil pusing: "Cuma mencapai level tujuh, ikut campur sembarangan dalam pertempuran besar, bunuh saja! Semoga dia bijak, jangan baru hidup kembali langsung pergi ke Hari Akhir total!" 　　Cuma mencapai level tujuh! 　　Sorot mata yang hadir berbinar aneh, Raja Penahan tertawa terbahak-bahak tanpa komentar, menerobos udara pergi. 　　Dia akan mencari, mungkin bisa menemukan dua orang yang bersembunyi. 　　Dua orang ini sekarang bermasalah, dengan nasib baik mungkin benar-benar bisa dibunuh. 　　Raja Qian dan Raja Kun melihatnya pergi, sorot mata Raja Kun berkilat, satu tusukan pedang menghantam Kekacauan terhempas ratusan meter. Dua Raja tak banyak bicara, segera menerobos udara pergi. 　　Begitu melihat Raja Qian kabur, Luanshi juga mengaum keras, lalu segera mengejarnya. 　　Raja Penahan ingin membunuh kedua orang itu, namun kelompok ini sama sekali tak akan tinggal diam. 　　Pejuang-pejuang dari pihak lain pun satu per satu mulai mundur! 　　Berpencar ke segala arah. 　　Pada momen ini, di pusat medan pertempuran sebelumnya hanya tersisa pejuang-pejuang ras manusia. 　　Semua kabur! 　　Pemandangan hancur berantakan di mana-mana! 　　Zhang Tao menahan darah yang mengalir dari mulutnya setelah mereka pergi, tersenyum pahit: "Kau ini nak, begitu arogan, tak takut terjadi malapetaka..." 　　Lukanya cukup parah, usaha mati-matian Raja Gen di akhir tadi memang tak bisa diremehkan. 　　Jika benar-benar terus bertarung, mungkin hari ini akan muncul masalah besar. 　　Situasi saat ini sebenarnya sudah yang terbaik. 　　Jika benar-benar memaksa Raja Kun dan yang lain bertarung habis-habisan, akhirnya mungkin hanya beberapa pejuang top yang bisa selamat, sisanya mungkin tewas. 　　"Kita takut, mereka lebih takut lagi!" 　　Fang Ping tak acuh, "Tua-tua itu lebih takut mati daripada kita! Mereka bertahan sampai sekarang, apa hanya untuk bertarung mati-matian di sini? Mustahil! Orang-orang ini masih menunggu kesempatan. Sebelumnya mereka berani arogan karena merasa tak ada cara membunuh mereka yang abadi!" 　　"Ketika kita punya kemampuan mengancam nyawa mereka, apa artinya sampah-sampah ini?" 　　"Berani bertarung habis-habisan sekarang?" 　　Suara Fang Ping menggema tanpa tedeng aling-ting, seolah tak merasakan beberapa energi spiritual yang membeku di udara, mencemooh: "Gerombolan pengecut seperti tikus! Mereka takkan berani! Dulu karena tak bisa membunuh, sekarangsudah punya modal, apa salahnya aku sedikit aroban?" 　　Masih berani datang menggigitku sampai mati? 　　Kalau tidak bisa menggigit mati aku, nanti kau akan menemani Raja Xun dan yang lain..." 　　Saat mengatakan ini, Fang Ping seolah teringat sesuatu, dengan wajah tergesa-gesa berkata: "Lao Zhang, lukamu parah sekali, jangan muntah darah sekarang, nanti dilihat orang..." 　　Lao Zhang mengeluarkan darah dari sudut mulutnya, energi dalam tubuhnya mulai meluncur turun. 　　Melihat keadaan ini, Fang Ping buru-buru berkata: "Tahan sebentar, jangan mati dulu, sekarang kemampuan bertarungmu bahkan sudah di bawah level Lima..." 　　"Hmph!" 　　Beberapa dengus keras menggema di kehampaan, tiba-tiba seluruh energi spiritual di sekeliling tercerai-berai. 　　Fang Ping pura-pura tidak melihat, mengedipkan mata ke Lao Zhang sambil tertawa: "Apakah orang-orang ini akan trauma psikologis? Setiap melihat kita muntah darah, langsung mengira kita sedang menipu mereka?" 　　"Mungkin saja." 　　Zhang Tao dengan wajah pucat tersenyum: "Tapi lukaku memang cukup parah, bagaimana denganmu?" 　　"Aku juga." 　　Keduanya sedang mengatakan kebenaran, sebuah kebenaran yang sangat nyata. 　　Luka Zhang Tao cukup parah, ditambah Jalan Besar yang baru saja melebur, sekarang hampir tidak bisa bertahan. Fang Ping juga demikian, Jalan Dewa-nya sedang hancur, dia pun berusaha keras mempertahankannya. 　　Tapi yang lain tidak percaya! 　　Tidak ada cara lain! 　　Fang Ping mengangkat bahu, orang-orang bodoh itu tidak mau percaya, apa lagi yang bisa kulakukan? 　　Apa harus kukatakan pada mereka bahwa aku tidak terluka? 　　Pertempuran besar telah berakhir. 　　Sebenarnya Fang Ping dan Zhang Tao sama-sama lega di dalam hati! 　　Sebelumnya, umat manusia benar-benar dalam kondisi kritis, sedikit saja kesalahan, mungkin semua orang kecuali Raja Penahan akan mati kali ini. 　　Di bawah satu pertempuran, menyingkirkan dua Raja, melukai dua lainnya, memusnahkan klon-klon Segel, mengeksekusi dua suci dari Gereja Dewa, situasi benar-benar terbalik. Baru saat inilah umat manusia bisa menghindari Krisis. 　　Baru sekarang, Raja Perang dan yang lain akhirnya sadar sepenuhnya, ekspresi mereka penuh sukacita! 　　Raja Perang terbang buru-buru, menampar Lao Zhang dengan keras. Bruk! Lao Zhang menabrak tanah, energi internalnya kembali merosot. 　　Raja Perang menggerutu, "Cukup dengan aktingmu! Sudah saatnya mereka yang lain pergi..." 　　Golden Body Lao Zhang mulai tercerai-berai, ia tersenyum pahit, "Siapa yang berakting?" 　　"Kamu! Masih berpura-pura! Dasar, bukan sekali ini saja..." 　　Raja Perang terus mengumpat sambil menendangnya... Bruk! Sepertiga Golden Body-nya meledak... 　　Raja Perang tertegun! 　　Fang Ping tak bisa berkata-kata, "Jangan tendang dia sampai mati! Golden Body-nya cuma level suci sebelumnya, tiba-tiba mencapai level tujuh. Mana mungkin Golden Body menahan kekuatan sebesar itu? Sudah hampir hancur, perbaikan sementara tak mungkin. Jika kau hancurkan, kekuatan intinya mungkin tak bertahan. Hati-hati dia meledakkan diri..." 　　“……” 　　Raja Perang kosong, kali ini bukan kebohongan? 　　Apakah tendanganku nyaris membunuh Raja Militer? 　　Tiba-tiba, Raja Perang buru-buru mengangkat Lao Zhang, panik bertanya, "Tak apa?" 　　"Jangan peluk aku... Gendong di punggung!" 　　Lao Zhang kesal, sungguh tak pantas! 　　Sambil berkata, dia menambahkan: "Fang Ping juga terluka cukup parah, Fang Ping, kamu..." 　　Maksudnya adalah agar Fang Ping memilih seseorang untuk menggendongnya, namun Fang Ping berjalan tanpa menengok sambil berkata: "Aku bukan gadis kecil, jangan gendong! Cepat ikut aku masuk ke medan perang dimensi! Raja Penahan bilang tinjunya membuat Stempel Raja Langit milik Raja Qian terpental, entah bisa ditemukan atau tidak..." 　　"Raja Qian belum menyitanya kembali?" 　　"Mungkin hubungan energinya terputus. Raja Kun dan yang lain akan pergi, mana berani Raja Qian tinggal sendirian di sini? Takut kita kerja sama membunuhnya! Cari cepat! Kalau ketemu, kita akan punya tiga Stempel Raja Langit!" 　　Fang Ping terlihat gelisah. Tiga Stempel Raja Langit - Raja Penahan masih menyimpan satu, liang bumi punya satu, Raja Kun punya satu. 　　Dari delapan Stempel Raja Langit, termasuk milik Raja Penahan, separuhnya sudah di tangan kita. 　　Mendengar ini, yang hadis buru-buru terbang menuju medan perang dimensi. 　　Fang Ping memelintir kepala melihat Chen Yaozu di belakang yang ekspresinya muram, berkata: "Pak Chen, Leluhur Chen gugur di sini, kita semua sedih. Tapi umat manusia sekarang... tak ada waktu untuk berduka!" 　　Fang Ping melanjutkan langkah dengan nada datar: "Generasi demi generasi pejuang manusia berjalan membawa beban, mengorbankan darah dan jiwa, gugur di tanah asing, bahkan mayat pun tak bisa diselamatkan..." 　　Bertahun-tahun ini, sudah terlalu banyak yang mati! 　　Sebelum masuk, umat manusia punya lebih dari 50 Peak Level. Sekarang... separuhnya tewas! 　　"Aku tak bisa merasakan apa yang dipikirkan para pendahulu manusia yang gugur di detik terakhir, tapi aku tahu, kita yang masih hidup harus semakin kuat! Baru bisa mengurangi korban, membunuh lebih banyak musuh, membalas dendam dengan darah musuh!" 　　"Beberapa tahun lalu, liang bumi bisa seenaknya berperang, membunuh kita semaunya, menyerang kapan saja... Banyak manusia gugur di liang bumi." 　　"Tapi sekarang, domain luar liang bumi adalah wilayah kita!" 　　"Kita yang berhak menentukan kapan berperang, membunuh mereka sesuka hati, bahkan membantai sampai ke Zona Terlarang!" 　　"Dulu, para suci dan Raja ini begitu arogan, seenaknya mengepung dan membunuh manusia. Setelah pertarungan hari ini, coba saja binatang-binatang ini berani turun tangan lagi?" 　　Fang Ping bersuara dingin: "Jadi menghadapi orang-orang ini, seduniawi apapun kau, percuma! Entah kita kuat atau lemah, di depan mereka harus tetap berpura-pura perkasa!" 　　"Kau membunuhku, maka kubuat kau membayar pengorbanan yang tak sanggup kau tanggung!" 　　"Ada dendam, balas! Ada kebencian, luapkan!" 　　"Hari ini Pak Chen dan yang lain mati. Kau menangis, bersedih, tapi apakah mereka akan mengasihani kita?" 　　"Mereka justru akan mencemooh, meremehkan, bahkan merasa nikmat – membunuh manusia tapi kita tak bisa membalas!" 　　"Sekumpulan orang gila dan binatang! Apa kau harap mereka punya rasa iba?" 　　"Membunuh mereka baru logis!" 　　Di belakang, Chen Yaozu tidak bersuara. 　　Fang Ping juga diam. Lagipula yang mati bukan keluarganya sendiri – itu ayahnya. Beberapa hal cukup diingatkan sekali. 　　Di samping, Zhang Tao sedang menunggangi Raja Perang, bertanya lembut: "Kau memang sudah lebih matang... Tapi masih sedikit ekstrem... Sebenarnya beberapa Raja yang netral, belum tentu harus ditekan sampai mati..." 　　Fang Ping tidak setuju: "Netral? Mana ada yang netral!" 　　"Setidaknya untuk saat ini, bukan?" 　　"Makanya, pertimbanganmu terlalu banyak!" 　　Fang Ping membantah: "Mereka yang netral ini sebenarnya lebih mengerikan daripada musuh! Karena mereka bisa menggigitmu kapan saja, pikir kita tidak tahu! Tapi sekarang aku beri tahu mereka - biarpun kalian netral, Laozi tahu niat jahatmu, terus memantau kalian. Ada masalah, kalian yang pertama kubunuh!" 　　Fang Ping menyeringai: "Hong Yu, Yue Ling - mereka semua bermasalah! Terlihat acuh tak acuh, tapi diam-diam menyimpan niat jahat! Aku harus tegaskan sikapku, biar mereka paham isi kepalaku!" 　　"Soal menyinggung perasaan... Menurutmu orang-orang yang sudah menahan diri ribuan tahun ini akan tersinggung karena beberapa kata?" 　　"Kalau iya, justru mereka tidak menakutkan!" 　　Orang-orang kolot itu tidak mudah marah. Kalau marah, pasti sudah menyangkut keuntungan besar mereka. 　　Zhang Tao menatapnya lama, akhirnya tertawa: "Ada benarnya juga. Rupanya belakangan ini kau sudah mulai pakai otak..." 　　"Pakai otak?" 　　Fang Ping merendahkan: "Apa aku perlu pakai otak? Petarung terkuat, itu akar segalanya!" 　　“……” 　　Tiba-tiba Fang Ping berkata: "Apa kita lupa sesuatu..." 　　"Apa?" 　　Zhang Tao mengerutkan kening: "Masih ada masalah?" 　　"Bukan..." 　　Fang Ping menoleh ke belakang, melihat ke kejauhan, seolah merasakan gelombang kejut pertempuran, bergumam: "Sepertinya aku lupa sesuatu... Saat Pertempuran besar sebelumnya, takkah kau sadar, di daerah lain juga terjadi pertempuran sengit?" 　　Yang hadir terdiam sejenak, lalu Zhang Tao dengan ekspresi berubah berkata: "Long Bian!" 　　Pertempuran level Raja membuat semua hampir melupakan masih ada pertempuran besar yang berkecamuk di kejauhan. 　　Sebelumnya sepertinya Long Bian Tian Di sedang bertarung dengan seseorang! 　　Fang Ping menyeringai, jangan-jangan Long Bian sudah dibunuh? 　　Bukan sengaja dilupakan, tadi benar-benar tak sempat mengurusmu. 　　Pada detik itu, dari kehampaan di kejauhan, seekor naga raksasa menjangkau seluruh jagad! 　　Naga itu luar biasa besar, saat ini ekornya bergerak menusuk langit, bergemuruh: "Ping Yu, hari ini kukirim kau ke alam baka!" 　　Gedebuk! 　　Ekor naga seolah menusuk sesuatu, tiba-tiba seluruh jagad berguncang, jalan besar utama pecah berkeping! 　　Di langit, naga itu kini tubuhnya penuh luka, namun mengalami transformasi. 　　Hampir sekejap mata, naga itu mengaum semakin membesar, terus membesar! 　　"Hari ini aku Long Bian, mencapai Tao sebagai Raja..." 　　Long Bian Tian Di belum selesai bicara, Fang Ping melirik lalu langsung masuk ke Ruang Dimensi medan perang. 　　Yang lain melihat ini, segera mengikuti. 　　Asal tak ada masalah, menjadi Raja pun tak apa. 　　Raja level enam penghancuran, baru naik level, sekarang belum berarti apa-apa. 　　"Dou Tian yang jauh lebih kuat darimu, baru saja dibunuh, bahkan setelah dibunuh hanya sedikit yang mengingatnya. Lumayan, kau belum mati." 　　Para pejuang kuat umat manusia segera memasuki medan perang dimensi. 　　Di Tempat Latihan Ratu Ling, yang lain telah melarikan diri ke empat penjuru. 　　Beberapa Pejuang Raja saat ini hanya melirik sekilas, tidak memperhatikan lebih lanjut, juga tidak punya waktu—mereka semua sangat sibuk! 　　Merebut Segel Sembilan Penguasa, mencari Li Zhu dan Raja Gen—inilah yang harus dilakukan semua orang. 　　Seorang Raja yang baru naik level, di waktu lain pasti akan membuat orang terperangah, gemetar... 　　Tapi di momen ini tidak bisa, semua orang tidak punya waktu untuk peduli. 　　Long Bian Kaisar Kuno, meski peningkatan levelnya mengejutkan, tapi hanya segitu saja. 　　…… 　　Naga panjang keemasan yang besar mengaum dengan gila, siluetnya semakin membesar. 　　Tapi seisi Tempat Latihan Ratu Ling sepi bagai tak berpenghuni, saat ini tak satu pun yang memperhatikan, tak ada bisikan! 　　Di udara, mata naga besar Long Bian terlihat kosong. 　　Telah mencapai Tao sebagai Raja! 　　Mencapai Tao sebagai Raja! 　　Sekalipun lawan, sepantasnya memberi ucapan selamat, bukan? 　　Bahkan di zaman kuno, saat mencapai Tao sebagai Raja, Sembilan Penguasa dan Empat Dewa mungkin akan mendatangi pintu untuk memberi selamat! 　　Tapi sekarang... mengapa tak ada yang peduli padaku? 　　Apakah aku mencapai Tao sebagai Raja palsu? 　　"Hari ini, Long Bian mencapai realm raja..." 　　Gedebuk! 　　Di sana, ledakan dahsyat terdengar—para perebut Segel Sembilan Penguasa telah turun tangan, Pertempuran besar pecah! 　　Adapun Long Bian, naga tua ini mengaum untuk apa? Tidak ada kerjaan? 　　Tian Kui yang terkepung dan terbunuh juga mengumpat, "Long Bian rencana apa lagi! Kalau bukan karena Long Bian berhasil menembus realm, ruang dimensi berguncang, aku sudah hampir merobek dimensi untuk kabur dari jangkauan buruan mereka!" 　　…… 　　Dari kehampaan, naga emas raksasa mengaum untuk kedua kalinya, tetap tak ada yang menghiraukannya! 　　Di momen ini, Long Bian mulai meragukan dirinya sendiri: "Apakah aku benar-benar telah menjadi Raja Langit?" 　　Sejak zaman kuno hingga kini, mungkin tak ada satu pun Raja Langit yang lebih mengenaskan darinya? 　　Padahal di sekelilingnya penuh manusia, tapi tak ada satu pun yang memperhatikannya! 　　Tiba-tiba, Long Bian kembali ke wujud manusia, terapung di ruang hampa dengan ekspresi berubah-ubah: "Sudahkah aku benar-benar mencapai Tao?"