Bagaimana orang lain bertempur, Fang Ping tak peduli.
Saat ini, prioritasnya adalah mencari Stempel Raja Langit.
Tentu saja, sebelumnya Fang Ping masih gila-gilaan menghabiskan nilai kekayaan. Dengan 60 miliar lebih poin, dia mengkondensasikan materi abadi dan energi inti dalam jumlah masif hingga Lao Zhang dan yang lain tercengang!
Belum pernah melihat materi abadi dan energi inti sebanyak ini!
"Cukup, Fang Ping! Tak perlu lagi memberi kami!"
Hampir semua yang hadir mendapat gumpalan besar materi abadi dan energi inti. Lebih dari 60 miliar poin kekayaan dihabiskan Fang Ping kali ini!
Situasi masih belum aman. Di pihaknya, dua Stempel Raja Langit dan tiga Piagam Suci belum dihitung nilainya.
Piagam Suci bernilai sekitar 15 miliar poin, sedangkan Stempel Raja Langit yang masih semi-reliq suci mungkin bernilai dua kali lipatnya - 30 miliar per keping bukan hal aneh.
Dengan demikian, total kekayaan Fang Ping bisa langsung mencapai 100 miliar lebih!
Tapi di momen krusial ini, sistem tidak bisa digunakan, masalahnya sangat besar.
Begitu Pertempuran besar pecah, Fang Ping tidak bisa menyusup ke kekuatan inti musuh, kemampuan tempurnya akan dipotong besar-besaran. Hal ini sama sekali tidak bisa ia terima.
Teknik Babatan Jalan yang awalnya ditujukan untuk mempelajari jalan utama, kini digunakan Fang Ping dengan mahir sampai hampir menjadi serangan mematikan.
Dipadu dengan Golok Pemusnah Dewa, kombinasi ini benar-benar tak terkalahkan.
Tidak hanya menghabiskan total nilai kekayaan yang ada, Fang Ping dengan santai melemparkan Stempel Raja Gen kepada Lao Zhang sambil tertawa, "Dalam pembagian trofi, kontribusimu melawan Raja Gen lebih besar. Ini bagianmu."
Zhang Tao terkejut memandangnya, lalu melihat para hadirin yang masih bingung. Mereka semua memegang energi inti dan materi abadi dalam jumlah besar, seolah sudah memahami sesuatu. Dengan mengangkat alis, ia menerima stempel itu.
Sejak lama ia telah mengamati Fang Ping, dan sejak dulu sudah menebak beberapa hal.
Kini Fang Ping tiba-tiba memberinya satu keping Stempel Raja Langit, secara umum ia bisa menebak maksud di baliknya.
Saat ini, setelah berpikir sejenak Zhang Tao berkata melalui transmisi suara, "Benda yang ada di tubuhmu itu, waspadalah! Bukankah sebelumnya Kucing Liar mengatakan kamu mungkin mencuri sesuatu dari suatu daerah? Nanti tanyakan lagi padanya, mungkin ia ingat..."
"Aku tahu takarannya."
Fang Ping membalas via transmisi suara, "Tapi sekarang belum waktunya memikirkan itu. Tanpa benda ini, mampukah manusia mencapai posisi sekarang? Tanpanya, hari ini kita semua pasti sudah musnah. Jadi untuk saat ini, tak perlu mempertimbangkan hal-hal itu. Selama belum saat genting, tidak akan ada masalah!"
Zhang Tao berhasil menebak keberadaan harta karun di tubuh Fang Ping. Fang Ping sendiri tidak terkejut, karena sejak terkenal ia memang tidak banyak menyembunyikannya.
Jika disembunyikan, manusia memang tidak akan mencapai hari ini.
Bukan orang bodoh, para pejuang tiga alam yang menebak Fang Ping menyimpan harta karun tidak sedikit.
Banyak yang menduga ini berkaitan dengan sumber immortal.
Sebelumnya Raja Xun mengunci Fang Ping dalam cengkeraman, sebenarnya juga terkait hal ini. Dia ingin menyisir tubuh Fang Ping setelahnya, sayangnya belum sempat melakukannya sebelum dibunuh Fang Ping.
Zhang Tao tidak melanjutkan topik ini, "Fang Ping, sekarang Tempat Latihan Ratu Ling mungkin tak bisa menjebak mereka lagi. Semua yang perlu diambil di sini sudah direbut. Segel Sembilan Penguasa akan segera ada hasilnya, mereka pasti akan pergi."
Bahkan jika kita menolak, mereka akan memaksa keluar.
Satu Relik Suci, meski sudah kita modifikasi, takkan sanggup menahan begitu banyak orang..."
Fang Ping mengangguk, wilayah kita sekarang benar-benar akan bubar.
Menahan mustahil dilakukan.
Yang krusial adalah bagaimana situasi akan berkembang setelah keluar.
"Hasil Segel Sembilan Penguasa mungkin segera keluar. Jika begitu, kita akan keluar dalam beberapa hari ini..."
Fang Ping menoleh memandang para Pejuang Level Puncak manusia, mengangguk tegas: "Saatnya keluar! Jika tidak, para senior mungkin akan mati semua..."
Ekspresi Fang Ping masih muram, hampir 30 pejuang Level Puncak telah tewas!
Di tahap ini, menjebak para Raja tak lagi berarti.
Sekarang, selama kita berkumpul, manusia akan jadi sasaran umum.
Sebaliknya, keluar mungkin membawa perubahan.
Di luar masih ada banyak suci, Fang Ping sebenarnya juga tak yakin dengan kondisi pasar luar.
"Tapi aku baru datang tiga hari... Fang Ping juga merasakan sesuatu yang aneh, kupikir setelah masuk setidaknya tinggal beberapa bulan, mana sangka cuma tiga hari!"
"Sungguh cepat!"
"Lao Zhang, bisa merasakan keberadaan Stempel Raja Langit?"
Saat itu, Fang Ping mengeluarkan 12 Piagam Suci dan Stempel Raja Xun, mulai mengguncang kehampaan. Senjata-senjata ini merupakan satu kesatuan, ada sedikit indra yang terhubung.
Zhang Tao juga mengendalikan Stempel Raja Gen, merasakan kehadiran sejenak.
Keduanya segera merasakan arah. Fang Ping berjalan sambil bersuara berat: "Yang lain tetap di sini. Lao Zhang, jangan pura-pura mati! Depan mungkin ada bahaya!"
Sorot mata Zhang Tao berubah. Energi ledakan tiba-tiba memancar dari tubuh Raja Perang.
Wajah Raja Perang menghitam. "Lao Zhang tidak peduli? Aku baru saja pulih!"
"Bahaya?"
"Tidak pasti, tapi ada ancaman!"
Fang Ping tidak yakin apakah nilai kekayaannya tidak bertambah karena ancaman di wilayah Tuan Zhen belum hilang, atau masalah di daerah ini.
Tapi saat ini, nilai kekayaannya memang tidak bergerak.
Ini berarti masih ada risiko.
"Yang lain tunggu di daerah perbatasan, jangan bertindak gegabah!"
Zhang Tao mengatur rombongan, membubarkan yang lain. Setelah saling pandang dengan Fang Ping, mereka segera menuju arah yang dirasakan.
Sebenarnya mereka sudah menebak: ancaman saat ini mungkin datang dari pemilik medan perang ini!
Pertempuran hari ini begitu dahsyat. Jika pemilik tempat ini benar-benar bangkit, meski tidur pulas sekalipun pasti sudah terbangun.
"Mereka Raja Penahan tidak mengurus wilayah kita, mungkin sudah menebak sesuatu, mengetahui sesuatu, semuanya tidak berlama-lama di sini."
……
Setelah beberapa saat beterbangan, Fang Ping dan rombongan tiba di area yang gelap gulita.
Medan perang dimensi sangat luas, tak seorang pun tahu di mana letak inti kekuatan inti Kebangkitan Sarang Induk.
Tapi ketika Fang Ping dan Lao Zhang tiba di sini, mereka samar-samar merasakan bahwa inti kekuatan pihak lain mungkin ada di tempat ini.
"Stempel Raja Qian ada di sini!"
Fang Ping menatap kehampaan di depan, meski tak terlihat Stempel Raja Qian, namun indranya menangkap keberadaannya di lokasi ini!
Alasan Raja Qian gagal merasakan keberadaan Stempel Raja Langit mungkin bukan hanya karena faktor Raja Penahan, tapi juga terkait dengan wilayah ini.
Fang Ping mengangkat tangan hendak menghujam kehampaan, namun Zhang Tao menahan bahunya sambil berseru: "Tidak tahu lokasi ini merupakan tempat persinggahan senior siapa, hamba Zhang Tao dari ras manusia, Raja Penahan Li Zhen adalah sahabat dekat hamba..."
Fang Ping meliriknya, Sahabatmu?
Berani sekali kau mengatakannya?
Zhang Tao mengabaikannya, Masih berani kau memanggilku 'Kakak Zhang'? Aku saja belum menuntutmu soal itu.
"Stempel Raja Qian didapat Raja Penahan dari penghancuran Raja Qian, jika senior kebetulan menemukannya, bolehkah..."
Di tengah ucapan Zhang Tao, kehampaan sedikit bergetar, tiba-tiba cahaya muncul dari dalam kegelapan!
Kegelapan kehampaan terkoyak membentuk retakan kecil.
Retakan itu bukan kegelapan, melainkan seperti malam yang terkoyak memancarkan sinar terang.
"Stempel Raja Qian... Li Zhen... Zhang Tao..."
Suara penuh kesan zaman terdengar, membawa secercah keterharuan, kebingungan, dan pilu yang tak terungkap.
Tiba-tiba, dari retakan yang terkoyak, muncul seorang veteran berpostur tegap sambil memainkan Stempel Raja Langit di tangannya.
Gerakannya lamban, rambutnya memutih bak salju terurai tak tertata.
Dengan santai melempar-lempar stempel keramat itu, pandangannya tertuju pada Zhang Tao dan Fang Ping, "Manusia..."
"Petarung dunia fana?"
"Siap!"
Zhang Tao menunduk hormat, namun segera berbisik lewat transmisi suara, "Golden Body-ku belum pulih. Kekuatan inti ini nyaris sempurna, jauh melebihiku. Minimal level tujuh, bahkan... mungkin menembus Delapan!"
Sosok yang muncul adalah perwujudan energi primordial.
Di tingkatan mereka, kehilangan wujud fisik memang mengurangi sedikit kemampuan, namun tetap makhluk luar biasa kuat.
Medan perang dimensi ini masih termasuk wilayah kekuasaannya, membuatnya semakin perkasa.
Fang Ping diam seribu bahasa. Sejak awal telah mempersiapkan jurus Golok Pemusnah Dewa yang terus menyatu dengan energi inti, siap untuk berbalik menyerang kapanpun.
Sekalipun lawannya menembus Delapan!
Baru bangkit, tanpa wujud fisik, hanya mengandalkan energi inti yang pulih terburu-buru - seberapa kuat dia sesungguhnya?
Ingatlah, ini adalah kebangkitan dari kematian!
Tian Gou dan Shi Po pun sebenarnya tidak benar-benar mati. Namun tetap membutuhkan penyerapan energi besar untuk memulihkan sebagian kekuatan.
Sangat mustahil bagi petarung yang bangkit kembali untuk langsung mencapai puncak performa.
"Tepat saat Zhang Tao melakukan transmisi suara, orang tua itu menatapnya dengan sorot mata dalam yang memancarkan senyum tipis, 'Anda Rajanya manusia generasi ini?'"
"Benar."
Zhang Tao tidak menyangkal, jika pihak lain mengatakannya begitu, maka begitulah.
Sedangkan Fang Ping, lebih baik diabaikan oleh mereka.
Orang tua itu tidak mengabaikan Fang Ping. Tak lama kemudian, ia memandang Fang Ping beberapa saat sambil mengerutkan alis, berbisik lembut: "Menarik! Jalan utamanya seolah tidak stabil... Apa kau mengukir jalan orang lain?"
Fang Ping mengangkat alis. Meski telah menyamarkan aura-nya, pihak lain masih bisa merasakan sesuatu. Jelas, di medan perang inti ini, mereka mungkin bisa merasakan kondisi kekuatan inti.
"Benar. Berani bertanya, apakah senior adalah Utusan Pasukan, atau..."
Fang Ping bertanya. Orang ini sangat mungkin merupakan Utusan Pasukan.
Tapi baik dia maupun Zhang Tao tidak pernah mengenal Utusan Pasukan, jadi sungguh tidak bisa mengenali.
Orang tua itu tidak melanjutkan percakapan. Dengan perlahan memutar-mutar Stempel Raja Qian, ia berbisik: "Stempel ini, stempel Raja Langit! Pemimpin Delapan Raja, stempel Raja Qian! Diberikan oleh Sembilan Penguasa, ortodoks Kerajaan Langit, mengendalikan senjata surgawi. Stempel ini tak boleh diberikan kepada umat manusia..."
Ekspresi Fang Ping membeku seperti es!
Zhang Tao tetap tersenyum, berkata: "Senior, Kerajaan Langit sudah lama hancur. Sekarang tidak ada lagi! Stempel Raja ini kini hanyalah senjata biasa, tanpa makna khusus..."
"Kerajaan Langit, mana mungkin musnah?"
Orang tua itu berbisik: "Tiga Utusan masih bertahan, Delapan Raja tetap ada, Tiga Puluh Enam Orang Suci juga belum punah. Maka, ortodoks Tiga Alam tetaplah Kerajaan Langit! Di tubuh kalian masih ada dua stempel raja, beberapa papan suci..."
Orang tua itu memandang kedua orang itu, Fang Ping tersenyum dan membuka mulut: "Senior, maksudmu, kami harus menyerahkan semua ini padamu?"
Orang tua itu berkata lembut: "Bukan diserahkan pada Lao Fu. Stempel Raja Langit, Piagam Suci, ini adalah alat resmi Kerajaan Langit untuk menangkal kekacauan. Tak peduli dari mana kalian dapatkan, benda ini tak boleh diambil... Bahkan Li Zhen pun tak boleh sembarangan merebutnya..."
Ekspresi orang tua itu tegas, sorot mata Fang Ping berubah-ubah. Raja Penahan pernah bilang, Utusan Pasukan memang keras kepala, bahkan bisa dibilang kesetiaan buta.
Stempel Raja Langit dan Piagam Suci ini sebenarnya adalah segel resmi pasukan Kerajaan Langit di masa lalu.
Jika orang tua ini benar-benar Utusan Pasukan, maka tindakan Fang Ping dan kawan-kawan mengambil benda-benda ini, di matanya sama saja dengan pemberontakan.
Tapi bisakah Fang Ping mengurungkan niat?
Dengan risiko semua master manusia binasa, pertempuran ini sudah menewaskan beberapa Raja, bahkan Dewa Iblis pun gugur, Raja Penahan level delapan pun turun tangan.
Hanya untuk mendengar omongan panjang orang tua ini?
Fang Ping menyeringai: "Senior, lalu apa maksudmu? Barang-barang ini mustahil kami bawa pergi?"
Orang tua itu menjawab tenang: "Sementara dipegang Lao Fu, akan Lao Fu antarkan ke Kerajaan Langit... atau..."
Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "Setelah disahkan kembali oleh Kerajaan Langit, kalian berdua yang kekuatannya tak lemah bisa saja diangkat jadi Raja, mengisi posisi Delapan Raja yang kosong."
"Saat itu, Stempel Raja Langit secara alamiah akan berada di bawah kendalimu."
Fang Ping tertawa getir: "Senior, tapi Kerajaan Langit sudah runtuh! 8000 tahun yang lalu, alam dewata gedebuk jatuh ke Laut Pahit, lenyap! Tidakkah senior merasakan? Di luar sana adalah Tempat Latihan Ratu Ling, sang Ratu pun sudah tiada!
"Sembilan Penguasa dan Empat Kaisar, sudah delapan ribu tahun tidak muncul lagi!"
"Siapa yang akan melakukan segel?"
"Tunggu Sembilan Penguasa dan Empat Kaisar kembali..."
"Berapa lama lagi?"
"Tidak tahu."
"Apakah benar Sembilan Penguasa dan Empat Kaisar belum mati?"
"Tidak akan mati!" Jawaban orang tua itu serius, sepertinya tidak puas dengan pertanyaan Fang Ping.
Fang Ping menghela napas, menatap Lao Zhang sambil tersenyum: "Senior ini sepertinya ingin kita menyerahkan benda-benda ini? Kita sudah membunuh beberapa Raja Langit, menghabisi banyak Orang Suci, baru bisa mendapatkan ini... Sekarang senior yang baru bangun ini mungkin belum sadar sepenuhnya, langsung minta harta karun..."
Orang tua itu mengerutkan kening.
Fang Ping tiba-tiba mengubah nada, menghela nafas: "Sudahlah, senior. Kalau kau mau, kami bukan tandinganmu, kami serahkan saja..."
Orang tua itu terkejut.
Zhang Tao melihat reaksi Fang Ping, titik antara alisnya berdenyut, lalu berkata: "Baik juga..."
Saat mereka berbicara, Fang Ping memegang dua belas Piagam Suci dan satu Stempel Raja Langit, mendekati orang tua itu sambil bergumam: "Senior, asalkan tidak diserahkan ke musuh kita, benda-benda ini kami serahkan pada senior untuk dijaga..."
Sebelum kalimatnya selesai, sebuah Stempel Raja Langit dan dua belas Piagam Suci menghujam menekan!
Di sisi lain, Zhang Tao juga menggebrakkan Stempel Raja Gen dengan gedebukan keras!
Kehampaan ruang pun berguncang hebat!
Dua Stempel Raja Langit, dua belas Piagam Suci, dipadu dengan dua pejuang top, bersama-sama menyerang seorang pejuang yang belum sepenuhnya bangkit.
"Kalian..."
Orang tua itu mengerutkan kening, belum sempat menyelesaikan kata, Fang Ping sudah mengayunkan Golok Pemusnah Dewa ke arahnya!
"Pihak lain adalah kekuatan inti, di sini tidak perlu menembus ke sumber energi."
"Pejuang yang belum sepenuhnya bangkit ini jelas bukan tandingan bagi dua orang yang mengerahkan seluruh tenaga, ditambah dengan banyak senjata kuat yang bekerja sama."
"Melihat senjata meluncur, orang tua itu mengerutkan kening. Tiba-tiba ia mundur ke dalam retakan yang sebelumnya dirobeknya, dalam sekejap mata menghilang ke dalam retakan yang mulai menutup."
"Para pejuang yang bangkit ini memiliki keunikan tersendiri ketika medan perang dimensi belum berubah menjadi sumber energi."
"Di daerah ini, mustahil mengetahui di mana mereka bersembunyi."
"Sumber energi pun tidak terlihat, sulit untuk mengeksekusi mereka."
"Fang Ping tidak peduli. Melihat lawan akan masuk ke dalam, ia berseru pendek lalu melempar pancaran energi inti yang meledak."
"Gedebuk! Retakan yang hampir tertutup itu kembali terbuka oleh ledakan."
"Di sini serangan fisik kurang efektif, namun karena terkait energi inti, daya hancurnya tetap besar."
"Kubunuh kau hantu tua! Dasar! Laozi susah payah merampas harta karun, kau berani merampas..."
"Fang Ping menggerutu sambil terus membuang pancaran energi inti secara gila-gilaan."
"Sosok tua itu telah menghilang, namun suaranya bergema: 'Lao Fu bukan merampas. Stempel Raja Langit dan Piagam Suci adalah pemberian Sembilan Penguasa Kerajaan Langit, bukan benda biasa...'"
"Kuboomkan kau si tua bangka!"
"Gedebuk!"
"Fang Ping dan kawan-kawan tidak berani masuk ke retakan. Saat ini mereka terus membombardir area tersebut!"
Fang Ping mengendalikan Golok Pemusnah Dewa, menghujam dengan keras sekali demi sekali, membuat seluruh Ruang Dimensi berguncang!
Zhang Tao juga melepaskan ledakan kekuatan inti, menghujam retakan itu dengan kegilaan sampai hancur total.
Dari dalam, suara orang tua terdengar memuakkan, "Lao Fu adalah Utusan Pasukan Tiga Alam, Stempel Raja Langit dan Piagam Suci adalah segel komando pasukan, bukan senjata biasa..."
"Jangan banyak bicara! Cepat kuserahkan Stempel Raja Qian, kalo nggak bunuh kau hari ini!"
Fang Ping berteriak marah, Zhang Tao mengatupkan gigi: "Bukannya Li Zhen punya hubungan baik denganmu? Tua-tua, berani merampok kita? Hubungan baik pun takkan menyelamatkanmu, bunuh si tua ini!"
"Kalian..."
"Lao Fu memang bersahabat karib dengan Li Zhen dulu, tapi segel ini..."
"Segel keparatmu!"
Fang Ping langsung mengumpat, "Sahabat masih merampok kita? Kau Utusan Pasukan? Lebih mirip bandit! Perampok! Dulu Kerajaan Langit dikuasai orang-orang sepertimu? Pantas generasi semakin merosot! Punya kemampuan ya rampok sendiri! Kita sudah bunuh beberapa Raja baru dapat ini, kau mau memetik keuntungan? Bermimpilah!"
"Bukan maksudku... Ini pemberian Penguasa Tunggal..."
Fang Ping memotong: "Siapa yang kasih bukan urusanku! Yang ada di tanganku adalah milikku! Aku juga bisa bilang aku Penguasa Tunggal! Jangan banyak cakap, cepat berikan! Kutinggal tahu, aku bos yang diakui Kaisar Perang, mereka harus patuh padaku! Kucing Liar sekarang tinggal di rumahku, dia juga patuh! Kalau dia patuh, Ratu Ling harus patuh..."
"Kalau dihitung, separuh Kerajaan Langit adalah milikku!
Separuh Kerajaan Langit adalah milikku, maka semua ini adalah milikku, termasuk kamu juga!
Berpura-pura jadi setia, kalau benar begitu, sekarang aku perintahkan kamu keluar dan babat ratusan golok untuk Lao Fu..."
“……”
Lao Zhang memandangnya dengan terkejut, "Kamu hebat ya, bicaramu sampai membuatku percaya."
"Kerajaan Langit sudah jadi rumahmu?"
Tekanan pada duo ini tidak terlalu besar. Utusan Pasukan mungkin benar-benar belum pulih sepenuhnya, bahkan sekarang tidak berani keluar atau melakukan serangan balik. Tentu saja, mereka juga diam seolah bingung membantah ucapan Fang Ping.
Baru saja terbangun, langsung berhadapan dengan Fang Ping. Jelas dalam debat kata mereka tidak mendapat keuntungan.
"Kenapa? Sudah kapok berpura-pura setia? Cepat serahkan Cap Raja Qian! Kalo nggak, hari ini kubakar hidup-hidupmu dengan Api Inti!"
Fang Ping berseru pendek. Di kehampaan, energi inti mulai membara.
Dari retakan, suara orang tua terdengar lagi, "Kalian berdua hentikan dulu. Lao Fu baru terbangun, beberapa hal masih belum jelas..."
"Nggak jelas terus berani merampok kita?!"
Fang Ping menggelegar, "Hong Kun dan Hong Yu bekerja sama membunuh Kaisar Bumi ayahnya. Maukah kamu membunuh mereka untuk balas dendam?"
"Li Zhu membunuh Guru Cap Telapak Tangannya... Sekarang belum mati, tapi ditahan di energi inti. Maukah kamu membunuh Li Zhu?"
"Hong Yu dkk membuat Kerajaan Langit baru, mengangkat Tiga Utusan dan Delapan Raja baru. Maukah kamu menghabisi mereka?"
"Benar! Kamu bukan lagi Utusan Pasukan. Sekarang Utusan Pasukan adalah Tian Jian. Kalau kamu benar-benar loyal, bukankah orang-orang ini pengkhianat?"
"Mereka bukan pengkhianat, berarti Kerajaan Langit sudah tiada, sekarang adalah Kerajaan Langit baru. Kamu bukan Utusan Pasukan, apa urusanmu mengurus hal-hal sampingan ini?"
"Apakah kamu Utusan Pasukan?"
"Jika iya, kamu harus membuktikan bahwa kamu adalah aliran ortodoks. Kerajaan Langit baru masih ada, siapa yang tahu apakah kamu benar-benar ortodoks..."
"Jika kamu memusnahkan Kerajaan Langit baru, aku akan mengakuimu sebagai ortodoks. Jika ingin Stempel Raja Langit, ambillah!"
"Tapi apakah kamu benar-benar layak?"
Fang Ping merendahkan: "Kalau mau merampas harta karun, bicara langsung! Berpura-pura apa lagi!"
Dari retakan, suara orang tua terdengar setelah lama terdiam: "Kerajaan Langit baru... Raja Qian dan yang lain... Tidak mencoba menghalangi?"
"Konyol! Mereka sendiri yang mendirikannya, untuk apa menghalangi!"
"Menyegel Tiga Utusan Delapan Raja..."
"Tentu! Hong Yu menyatakan diri sebagai Demon Emperor, bahkan sudah mulai menyebut diri penguasa!"
Fang Ping mendengus: "Katakanlah, atas dasar apa kau berhak mengambil milik kami? Jangan mengandalkan kebangkitan barumu, berpura-pura tidak tahu apa-apa lalu merampok kami. Percaya tidak kalau kami bisa membunuhmu?"
"Mengaku setia... Konyol! Selama belum memusnahkan Kerajaan Langit baru, kau hanya sampah bagiku. Berani-beraninya merampok kami!"
“……”
Zhang Tao kembali memandangnya sambil mengangkat alis. Menurut Raja Penahan, Utusan Pasukan memang benar-benar loyalis.
Di akhir Pertempuran besar dulu, kemungkinan dia bertarung sendirian.
Akibat ulah Fang Ping ini, apakah pihak lawan benar-benar akan berkonfrontasi dengan Kerajaan Langit baru?
Utusan Pasukan tetap diam, sepertinya sedang merenungkan sesuatu.
Setelah lama, perlahan berkata: "Benar ada Kerajaan Langit baru... Posisi Utusan Pasukan ingin diwarisi, tapi belum mengumpulkan semua Stempel Raja Langit, juga tidak memiliki Segel Sembilan Penguasa..."
“Oh, Segel Sembilan Penguasa memang ada di luar! Hong Yu dan Hong Kun sudah pergi merampoknya. Kalau sudah berhasil direbut, mungkin baru dianggap resmi. Soalnya dengan Segel Sembilan Penguasa, itu bisa jadi legitimasi ortodoks nantinya..."
"Segel Sembilan Penguasa sudah muncul?"
"Ngomong aja! Kucing Liar yang narik, awalnya mau dikasih ke aku. Aku nggak mau terima kekacauan ini, pengen serahkan ke reinkarnasi Empat Kaisar aja. Tapi dasar orang-orang itu tak tahu malu, malah merampas Segel Sembilan Penguasa..."
Fang Ping menggerutu: "Kucing Liar bilang, waktu Ratu Ling dan yang lain menghilang, mereka berpesan supaya Segel Sembilan Penguasa diberikan ke orang yang berjodoh. Dia maksa bilang aku yang berjodoh, malah suruh aku membangun kembali Kerajaan Langit... Aku punya waktu luang buat itu?
Belum lagi, kalau aku benar-benar bangun, apa sekarang kamu jadi budak aku?
Jadi anak buah aku?
Ini namanya kamu yang memberontak, kamu si pengkhianat! Masih berani mengukir gelar Raja untuk kita? Langsung aku copot jabatan Utusan Pasukanmu! Masih berlagak pahlawan keadilan, siapa sih pengkhianat sebenarnya?
Kamu lah!"
Sorot mata Zhang Tao semakin aneh!
Bisa aja ngomongnya meyakinkan gitu, mau membujuk orang ya?
Kucing Liar suruh kamu membangun kembali Kerajaan Langit?
Kucing itu sendiri aja belum tentu ngerti apa-apa. Segel Sembilan Penguasa dibuang sembarangan, dikasih ke kamu malah ditolak. Gak malu tuh?
Saat ini, Utusan Pasukan kembali terdiam. Setelah lama, dia berbicara dengan suara berat: "Bagaimana mungkin Sembilan Penguasa membiarkan Kucing Liar memilih orang untuk membangun kembali Kerajaan Langit..."
"Ngomong aja, delapan penguasa lainnya sudah menghilang, Ratu Ling yang terakhir menghilang. Kebetulan Kucing Liar ada di sana, dengan sifat Ratu Ling seperti itu, biarkan Kucing Liar memilih orang kenapa? Yang disukai Kucing Liar, Ratu Ling pasti suka. Bukankah Ratu Ling pemilik Kerajaan Langit? Apakah kamu pikir Ratu Ling cuma kentut, bicaranya tidak berguna?"
Mendengar ini, Utusan Pasukan tiba-tiba percaya.
Sungguh menyedihkan!
Benar, kalau akhirnya Ratu Ling ada di sana dan bertemu Kucing Liar, membiarkannya memilih orang, sangat mungkin terjadi!
"Percaya tidak percaya, silakan kamu pergi tanya siapa yang tidak tahu hubungan erat aku Fang Ping dengan Kucing Liar sampai bisa bekerja sama erat. Meski dia tidak pakai celana, kalau tidak percaya, aku bisa tanyakan untukmu?"
Setelah berkata, reaksi kemampuan spiritual Fang Ping tiba-tiba menggelegar: "Hong Kun, dasar kura-kura tua! Berani-beraninya kamu bunuh Kucing Liar, itu sama dengan bunuh aku Fang Ping! Menekan Kucing Liar berarti menekan aku Fang Ping. Cepat kembalikan Kucing Liar!"
Suara terus bergema, semakin jauh menyebar.
Tak tahu berapa lama, suara amarah terdengar: "Fang Ping, jangan keterlaluan! Aku sama sekali tidak menyentuh Kucing Liar sedikit pun..."
"Jangan begitu, dari dulu kamu ingin bunuh Kucing Liar. Bunuh dia sama dengan bunuh aku. Masih belum selesai!"
"Hmph!"
Suara kemarahan Raja Kun kembali terdengar, Fang Ping langsung meremukkan gelombang kejut kemampuan spiritualnya sambil mencemooh, "Dengar itu? Hong Kun si kura-kura tua ini bahkan tak berani bilang aku dan Kucing Liar bukan satu tim, kau masih mainin gaya ini? Cepat, serahkan Segel Raja Qian! Kalo nggak, hari ini kulebur kau sampai mati!"
Di balik retakan, wajah orang tua itu dipenuhi kesedihan.
Apakah... Ratu Ling akhirnya benar-benar membiarkan Kucing Liar memilih orang?
Jika demikian...
Aduh!
Orang tua itu tiba-tiba menghela napas panjang, dunia telah berubah, tidur panjangnya seolah telah melintasi ribuan tahun.
Sampai sekarang, masih ada apa dengan omongan soal ortodoks.
Jika bicara ortodoks... Apakah si kasar di luar sana ini yang justru ortodoks?
Kalau...
Utusan Pasukan bahkan tak berani membayangkan, ortodoks... dia yang terpilih Kucing Liar berarti juga terpilih Ratu Ling, haruskah aku mengakuinya atau tidak?
Tiba-tiba, orang tua itu melemparkan Segel Raja Qian sambil berkata cepat, "Lao Fu bukan Utusan Pasukan, baru saja bangun, ingatanku agak kacau, maafkan kesalahanku!"
Usai berkata, saat Fang Ping mengambil Segel Raja Qian, retakan ditutup rapat dengan suara "wush", medan perang dimensi pun sunyi seketika.
Fang Ping tertegun, "Ini apa?"
Kabur?
Lao Zhang juga menatapnya, lalu mengacungkan jempol!
Kau hebat!
Fang Ping si nak ini seolah berhasil membuat Utusan Pasukan yang baru ingin bangun tadi kabur, sekarang bahkan tak mengakui statusnya, langsung bersembunyi di ruang dimensi tak jelas, tidak mau keluar!
Ini... benar-benar hebat!
"Lao Zhang juga mengagumi, tiba-tiba merasa dirinya bahkan tak sefasih si nak ini, timbul rasa inferior yang tak jelas."
"Fang Ping tidak datang, dia pikir dirinya cukup pandai bicara!"
Fang Ping mencibir, "Ampuni dia sekali! Lihatlah dia baru bangkit, tak mengerti apa-apa. Kali ini takkan kuajak bertarung! Lao Zhang, Stempel Raja Qian ini kuberikan padamu. Ayo, abaikan si tua ini, kita hancurkan para pengkhianat Kerajaan Langit!"
Zhang Tao tersenyum kecut, menarik Stempel Raja Qian, dengan cepat mengikuti Fang Ping melakukan evakuasi.
Di momen krusial ini, setelah mendapatkan Stempel Raja Langit, tak perlu lagi bermusuhan dengan Utusan Pasukan yang baru bangkit ini. Orang ini entah mencapai level tujuh atau delapan, tetap sulit dihadapi.
Fang Ping dan Lao Zhang menembaki retakan itu lama, tapi tak bisa menghancurkannya. Kekuatan sebenarnya pihak lawan saat ini benar-benar sulit dinilai.
……
Hingga keduanya pergi, retakan itu terbuka kembali.
Orang tua itu keluar dari retakan, wajahnya dipenuhi kebingungan.
"Ini apa?"
"Apa Lao Fu masih pantas disebut Utusan Pasukan?"
"Haruskah mengabdi pada orang kasar seperti mereka sebagai panglima?"
Tapi Raja Kun dan yang lain malah mendirikan Kerajaan Langit baru... Ini... sungguh sembrono!
"Aduh!"
Sebuah helaan napas buyar di sekitar orang tua itu. Ia berhenti berpikir, menggelengkan kepala. "Sudahlah, lebih baik berkonsentrasi membentuk Golden Body dulu. Masalah ini nanti saja setelah aku benar-benar pulih."
