Bab 1186: Penahan Tak Terkalahkan!

　　Meski Raja Kekacauan tak bertindak, Fang Ping dan dua rekannya berhasil menekan Dewa Perang Suci sepenuhnya. 　　Fang Ping juga tidak lagi mengurusinya, saat ini, berseru pendek: "Kalian tekan dia, aku akan bertarung secara fisik untuk meriset tubuh, tubuh sebelumnya meledak, rasanya belum adaptasi, kebetulan ketemu dia!" 　　"Risetmu hampir selesai, serahkan ke aku, tubuhku juga ada kekurangan, nak, jangan sampai membunuh!" 　　Lao Zhang menyambung, "Tubuh yang baru dicetak ini masih belum terbiasa, ini tidak bagus, sangat mempengaruhi pengendalian kekuatan." 　　Long Bian diam seribu bahasa, dua orang ini benar-benar bukan manusia! 　　Cara bicara mereka selalu tidak manusiawi. 　　Di tingkat pemahaman mereka, seharusnya ada pertimbangan, tapi kedua ini sama sekali tak peduli, setiap kali didengar bisa bikin darah tinggi. 　　Dia termasuk sekutu saja sudah gerah, apalagi musuh. 　　Ekspresi wajah Shen Wu Shen menjadi pucat, serangannya semakin ganas! 　　Zhang Tao dan rekannya menekan, Fang Ping maju bertarung sendirian. 　　Kurang dari 30 detik, Fang Ping terlempar ke belakang, dada tertusuk, jatuh di luar, bernapas berat: "Tubuhnya terlalu kuat, seperti memukul besi, aku istirahat dulu, Lao Zhang giliranmu!" 　　Fang Ping berseru sambil melepaskan kemampuan spiritual maksimal, menangkal kekuatan inti. 　　Lao Zhang cepat-cepat menerjang, keduanya memutuskan mengandalkannya untuk meriset tubuh fisik, bertarung dengan fisik ditambah sedikit energi inti. 　　Beberapa saat kemudian, Lao Zhang terlempar dengan tubuh penuh luka, tapi berkata puas: "Lanjutkan!" 　　"Baik!" 　　“……” 　　…… 　　Semua penjuru sunyi senyap. 　　Beberapa orang mengerutkan kening, bahkan merasa sedih. 　　Dewa Seni Bela Diri Suci terkepung dan terbunuh oleh tiga orang, terpaksa menjadi batu asah bagi dua orang. Saat ini sedang terkikis, kekuatannya semakin melemah, membuat mereka merasa sedih seperti kesedihan rubah saat kelinci mati. 　　Ini adalah dewa pra-bela diri, tapi saat ini juga dalam bahaya, setiap saat bisa mengalami krisis kehancuran. 　　…… 　　Di kejauhan. 　　Hong Yu berdiri di permukaan laut. Di belakangnya, beberapa suci tiba berturut-turut. Saat ini ditambah Dua Raja, total 11 master level suci yang kekuatannya luar biasa. 　　Raja Tumbuhan Surgawi bertanya lembut: "Tuan, empat dewa pra-bela diri ini turun tangan, sekarang jumlah mereka kalah. Jika kita membantu, mungkin keempat pejuang pra-bela diri ini akan..." 　　Hong Yu mengangkat tangan, menghentikan ucapannya. 　　"Jika turun tangan, ras manusia pasti tidak akan berhenti." 　　Ya, manusia yang dulu lemah, sekarang membuat berbagai pihak segan. 　　Jika mereka turun tangan, manusia tidak akan menerima ini dengan diam. 　　Suara rendah Tumbuhan Surgawi: "Fang Ping dan kawan-kannya terlalu banyak membuat musuh. Jika ada yang turun tangan, mungkin... Tuan!" 　　Mungkin semua akan turun tangan, mengulangi kejadian sebelumnya, bekerja sama membunuh manusia! 　　Hong Yu memandang ke empat penjuru. 　　Setelah beberapa saat, menarik kembali pandangannya tanpa membuka mulut. 　　Dewa Seni Bela Diri Suci tidak mudah mati. Golongan Pra-Bela Diri sangat kuat, masih punya sisa kekuatan bertarung. Sedangkan Raja Penahan... sulit dipastikan akan menggunakan seluruh tenaga. 　　…… 　　"Seni Bela Diri Suci!" 　　Saat ini, energi vital Dewa Seni Bela Diri Suci meluncur turun, energi internalnya semakin melemah. 　　“Orang tua bernama Tu Bo, dengan ekspresi sedih, berteriak, lalu tiba-tiba tersenyum: "Dunia ini tidak menerima Pra-Bela Diriku... Kalau begitu... Aku akan menempa ulang jagad ini!"” 　　”Suaranya bergema, teriakan galak mengguncang empat penjuru!” 　　”Kerja sama!” 　　Shen Wu Shen diam. Kali ini, dua orang lainnya justru mulai bergerak. 　　Dua pejuang jalur spiritual, salah satunya sedang menghadapi Zi'er, kini mengabaikannya. Dengan teriakan mengguntur, siluetnya buyar. Sekejap, kabut tebal membubung. 　　”Membuka Langit!” 　　Gedebuk! 　　Kabut membubung tinggi, kehampaan retak bagaikan chaos, jagad raya baru tercipta. 　　Di sisi lain, Huan juga berseru pendek, ”Kokohkan Sumber!” 　　Angin berhembus! 　　Kabut mengepul naik, energi dari kehampaan mengalir deras ke wilayah ini. 　　Tu Bo juga berseru, ”Bumi Tampak!” 　　Di bawah, seluruh permukaan laut berubah menjadi tanah yang membeku. 　　Fang Ping dan yang lain bingung, apa yang mereka lakukan? 　　Shen Wu Shen tersenyum getir, ”Sesepuh... Terima kasih!” 　　Saat itu, energi Shen Wu Shen semakin kuat, tapi dia tak menyerang. Terus mundur, seolah menunggu sesuatu. 　　Saat ini, ekspresi Zhen Tian Wang berkerut. 　　Zi'er justru berubah drastis raut wajahnya! 　　Long Bian Tian Di berteriak tergesa-gesa: ”Cepat, hancurkan wilayah ini! Mereka ingin menyegel kekuatan inti, menciptakan dunia baru!” 　　”Apa?!” 　　Zhang Tao tertegun, Long Bian menggelegar: "Mereka ingin mengubah dunia ini menjadi alam pra-bela diri, tanpa sumber energi inti! Cepat, hancurkan segel! Kalo nggak, tubuh fisik Dewa Seni Suci yang tak terkalahkan ini akan membunuh kita semua!" 　　Setelah berkata, ia mengaum: "Raja Penahan!" 　　Saat ini, Li Zhen menunjukkan ekspresi rumit, berbisik: "Bagaimana kalau... kita lupakan saja?" 　　Dia tidak menjelaskan alasannya. 　　Tiga dewa pra-bela diri telah mengorbankan diri untuk mengubah alam semesta, menggunakan kekuatan mereka sendiri untuk memotong alam semesta inti. 　　Begitu dia turun tangan menghancurkan dunia ini, ketiga dewa pra-bela diri mungkin akan tewas semua. 　　Dengan demikian, hari ini empat dewa mungkin akan runtuh. 　　Tu Bo dan kedua rekannya sudah berjuang mati-matian! 　　Jika mereka bertiga memodifikasi alam semesta lalu Dewa Seni Suci dengan tubuh tak terkalahkan ini turun tangan, maka takkan ada yang bisa menghentikan. 　　Tapi jika langit-bumi dihancurkan, mereka bertiga mungkin akan mati semua. 　　Raja Penahan, untuk pertama kalinya benar-benar ragu-ragu. 　　Dia mengenal orang-orang ini. 　　Ada yang berasal dari generasi pertama pra-bela diri, ada yang generasi kedua. 　　Tu Bo adalah perintis aliran bela diri, pemimpin umat manusia zaman purba! Ya, pemimpin sejati manusia purba! 　　Sekarang, mereka berusaha mati-matian mencegah Dewa Seni Suci tumbang! 　　Mereka juga sedang bertaruh pada secercah harapan baru! 　　Mempertaruhkan nyawa bahwa Li Zhen tidak akan menghancurkan alam semesta ini, tiga pejuang ini mempertaruhkan nyawa. 　　Jika dunia ini dihancurkan, empat dewa mungkin akan tewas di sini. 　　Tapi jika tidak dihancurkan, begitu alam semesta inti benar-benar terisolasi, siapa yang bisa menahan Dewa Seni Suci dengan energi vital 800 ribu kal? 　　Saat ini, Zhang Tao dan yang lain akhirnya paham. 　　Zhang Tao satu pukulan tinju mengarah ke langit, langit bergetar, tapi tak jebol. 　　Fang Ping juga menggelegar, satu golok membabat, seluruh jagad kembali bergetar, tetap tak jebol. 　　Tiga pejuang, mengerahkan seluruh tenaga, ingin mengunci seluruh jagad, mana mungkin mudah dihancurkan. 　　Kalau jebol, tiga pejuang mungkin semua harus mati. 　　Fang Ping berubah ekspresi, menatap Raja Penahan, lalu menggelegar: "Kekacauan, Lin Zi, cepat datang, eksekusi Seni Suci! Aku ingin lihat mana lebih dulu: segel langit terkunci atau Seni Suci tewas!" 　　Zi'er mengendalikan istana kucing, menyambar dengan cepat! 　　Kekacauan berpura polos: "Kalian segel sumber apa? Laozi tak punya cara! Kalau benar-benar disegel, bahaya dong? Kalau begitu aku rampok paha saja..." 　　Usai bicara, orang ini melesat luar biasa cepat, seolah sudah lama menahan diri, siap membunuh dan merampok paha! 　　"Ilusi, Bintang, cepat!" 　　Suara Tu Bo terdengar, sangat tergesa-gesa! 　　Cepat, putuskan hubungan dunia ini dengan Alam Semesta inti, kembali ke dunia Pra-Bela Diri. 　　Zaman tanpa sumber! 　　Saat ini, jagad kembali bergemuruh. Samar-samar, gunung-sungai muncul di dunia kecil ini, bayangan raksasa purba mulai terlihat... 　　Tiga pejuang mempercepat proses ini. 　　Tak terkait waktu, yang dikunci adalah ruang dimensi. Bahkan Alam Semesta inti pun tak benar-benar tak berjejak. 　　Sebelumnya, Shi Po di Makam Langit telah menghancurkan sumber, jalan palsu menembus Alam Semesta inti. 　　Alam Semesta itu mungkin benar-benar ada. 　　…… 　　Seluruhnya kelabu! 　　Medan perang, sepertinya samar-samar, hendak menghilang dari seluruh jagad ini. 　　Saat ini, seseorang muncul. 　　Klon-klon Pembuat Dewa muncul, memandang ke arah sana sambil mengerutkan kening. 　　Pak Li tampak gelisah, berkata tergesa-gesa: "Ini kenapa?" 　　Dia merasa agak familiar, ini mirip saat fisik ilusinya memasuki inti energi. 　　"Jurus pamungkas Pra-Bela Diri!" 　　Pembuat Dewa mengerutkan kening: "Si hantu tua Lao Li ragu-ragu! Membunuh satu dua pejuang Pra-Bela Diri masih bisa, tapi empat dewa pra-bela diri bertarung mati-matian, sedikit saja salah langkah, keempat orang ini akan tewas. Sekarang... dia mungkin sedang bimbang!" 　　"Apa?" 　　"Yaitu mengunci Alam Semesta inti!" 　　Pembuat Dewa bersuara berat: "Inti energi sebenarnya tidak benar-benar tidak ada. Dulu dalam perjuangan Jalan Harapan, meski Pra-Bela Diri kalah, mereka bukan tak tahu sama sekali tentang inti. Siapa yang bukan bintang baru saat membuka jalan baru? 　　Dengan pengorbanan besar, memang bisa memutus hubungan dengan inti... 　　Tentu saja, ini sangat berbahaya. Jika nasib sial, pembalasan diri sendiri juga akan membuatmu runtuh. 　　Ini pilihan saat pertaruhan nyawa. Begitu berhasil, peningkatan inti akan langsung ditekan, efek penguatan menghilang..." 　　Wajah Pak Li berubah pucat! 　　Pembuat Dewa memandang ke arah sana, berkata berat: "Jangan panik! Fang Ping dan yang lain belum tentu celaka. Empat orang, tiga mengunci langit-bumi, belum tentu bisa menahan mereka. Begitu segel hancur... Aduh!" 　　Pembuat Dewa menggelengkan kepala: "Nak..." 　　Pak Li tak bisa berkata-kata, memanggilku apa ini? 　　Benar-benar tak biasa! 　　Pembuat Dewa tidak menghiraukannya, melanjutkan: "Beberapa hal sangat rumit, sebagian orang mungkin adalah musuh kalian, tapi dengan kami, memiliki hubungan yang sangat erat. Keraguan si hantu tua Lao Li bukan berarti dia memilih Pra-Bela Diri, hanya... kamu harus pahami, orang-orang ini, dulu sebagian adalah sahabat karibnya!" 　　Sorot mata Pembuat Dewa terlihat campur aduk, "Bukan hanya dia... Seni Suci dan Lao Fu tidak akrab, Tu Bai... sebenarnya Lao Fu juga mengenalnya, dulu pernah bersama-sama berdiskusi tentang Jalan Suci, aduh!" 　　Sekali lagi menghela napas. 　　Pembuat Dewa menggelengkan kepala, mereka hidup terlalu lama. Hidup terlalu lama terkadang membuat praktisi bela diri manusia berbeda. 　　Praktisi bela diri manusia bisa memegang teguh satu keyakinan: selain kami, semua adalah musuh! 　　Tapi apakah mereka benar-benar bisa melakukannya? 　　Namun dia tahu, peluang manusia mengalami celaka kecil. Raja Penahan meski sulit memprioritaskan, tidak akan membiarkan Fang Ping dan yang lain mati. 　　Di saat krusial, seharusnya tetap akan turun tangan. 　　Tentang sejauh apa intervensinya, itu masih sulit dipastikan. 　　Yang dipikirkan Pembuat Dewa bukan ini, melainkan setelah hari ini, jika Fang Ping, Zhang Tao dan yang lain masih belum memahami, mungkin manusia akan celaka. 　　Keraguan Raja Penahan di momen genting ini, jika kedua orang ini tidak bisa menerima, mungkin mereka akan berpisah arah. 　　Tapi Raja Penahan juga memiliki kesulitannya sendiri. 　　Zhang Tao mungkin masih bisa mengerti, karakter Fang Ping yang tidak bisa menerima ketidakmurnian, benar-benar sulit diprediksi. 　　Saat itu, Pak Li berkata dengan tergesa-gesa: "Senior..." 　　Sang Pembuat Dewa mengangkat tangan, memotong pembicaraan: "Lao Fu hanyalah klon, turun tangan sekarang pun takkan berpengaruh! Percayalah, tiga Dewa Pra-Bela Diri yang ingin menyegel banyak Raja, mungkin akan segera gagal dan menerima pembalasan..." 　　…… 　　Mereka sedang dalam percakapan. 　　Di dimensi kekuatan inti Fang Ping, Jalan Dewa berguncang. 　　Seolah ada kekuatan tak kasatmata yang menyegel kekuatan inti di ujung jalan besar. Bukan metode menghadang jalan dari kekuatan inti aliran Sekte Segel Langit, melainkan menghadang jalan ini di ujungnya. 　　Tak hanya dia, yang lain pun demikian. 　　Saat itu, Raja Penahan kembali berbicara: "Tu Bai, lepaskanlah, bubarkan! Fang Ping, bagaimana jika kita hentikan kali ini? Lima Dewa Suci telah dibunuh, biarkan masalah ini berlalu..." 　　Fang Ping diam seribu bahasa. Memanfaatkan Jalan Dewa yang belum terkunci, ia menggertakkan gigi dan dengan gila-gilaan membunuh Dewa Seni Suci. 　　Zhang Tao juga melakukan hal yang sama, mengerahkan seluruh tenaga, aura Bunuh-nya mengguncang langit. 　　Saat itu, Sang Gila juga memanfaatkan momentum untuk membunuh pihak lawan. Tak hanya itu, ia berkata dengan senyum sumringang: "Jangan pedulikan jalan kekuatan inti, tak ada masalah! Bunuh saja dulu dia! Beberapa idiot Pra-Bela Diri ini telah mengurung si hantu tua di jagad ini, memutus kekuatan inti semua pihak. Jika tak bisa memutus si itu, percuma saja. Mereka takkan bisa menyegel kita. Nanti ketiga orang ini akan dibunuh oleh pembalasan kekuatan inti mereka sendiri..." 　　Mendengar ini, Raja Penahan hanya tersenyum pahit, tetap diam. 　　Tu Bai bertiga justru berguncang hebat, seluruh jagad bergetar. 　　Sungguh... mulai terlupakan! 　　Benar, karena Raja Penahan tak banyak turun tangan, mereka secara refleks mengabaikan beberapa hal. 　　Untuk memutus sambungan kekuatan inti mereka, tapi harus memutus seluruh area kecil. 　　Tapi Raja Penahan ada di dalam sana! 　　Bisakah mereka... memutuskan Raja Penahan? 　　Fang Ping dan yang lain tertegun, benarkah demikian? 　　Raja Penahan kembali bersuara: "Bagaimana kalau kita lupakan masalah ini?" 　　Fang Ping mengatupkan gigi, mendengus rendah: "Mereka ingin membunuh Kucing Liar, sudah berapa banyak Kucing Liar membantu manusia kita? Kalau begitu, aku takkan tinggal diam! Jika hari ini ada yang ingin membunuhmu, aku juga takkan berhenti! 　　Bukan karena Kucing Liar dekat denganku, lalu aku harus membunuh semua musuhnya! 　　Tapi karena, ras manusia kita bisa bertahan sampai sekarang dengan tak meninggalkan siapa pun! 　　Kucing Liar adalah penyelamat ras manusia, maka harus dibantu! 　　Kau tak menganggap diri sebagai manusia, itu urusanmu. Tapi jika kau dalam bahaya di masa depan, aku Fang Ping takkan hanya berdiam meski musuh sekuat apapun! 　　Kau bilang melupakan, apakah mereka akan berhenti membunuh Kucing Liar? 　　Mereka mengira Kucing Liar adalah fondasi kekuatan inti. Aku tak peduli perebutan Jalan Utama kalian, siapa yang berani bunuh Kucing Liar, akan kubunuh!" 　　Raja Penahan kembali menghela napas. 　　Beberapa hal tetap merupakan pertarungan prinsip. 　　Ras manusia takkan meninggalkan Kucing Liar, sebaliknya, pihak Pra-Bela Diri yang terdesak sampai level ini juga takkan hilang niat membunuhnya. 　　Kontradiksi seperti ini tak mungkin didamaikan. 　　Dan sekarang, Pra-Bela Diri mungkin akan kalah. 　　Dengan kehadirannya di sini, tiga dewa Pra-Bela Diri takkan bisa mengunci area. 　　Ini keyakinannya. 　　Untuk menyegelnya, ketiganya masih belum mampu. 　　Tak bisa menyegel kekuatan inti, tiga orang ini masih harus menghadapi pembalasan. Dewa Seni Suci yang dikepung oleh begitu banyak pejuang level tinggi takkan bisa bertahan lama. 　　Kekalahan sudah pasti! 　　Membunuh Dewa Seni Suci sebenarnya tidak terlalu dipedulikan Raja Penahan, tidak terlalu akrab, buat apa dipusingkan. 　　Tapi beberapa orang seperti Tu Bo... mereka masih termasuk kenalan lama. 　　Memikirkan ini, Raja Penahan merasa campur aduk. Sudahlah, sulit dibujuk, Fang Ping dan kawan-kawan bukan tipe yang mudah menyerah. 　　Tiba-tiba, kekuatan inti Raja Penahan meledak, seluruh jagad bergetar. 　　Dunia kecil yang sebelumnya mulai terbentuk, bergemuruh hebat, langit dan bumi berguncang. 　　Pu... 　　Siluet tiga orang muncul, langit runtuh bumi terbelah. 　　Wajah Tu Bo dan kedua rekannya pucat pasi. Mereka satu per satu memulihkan Tubuh Asli, memandang Raja Penahan dengan tatapan penuh kepahitan. 　　Raja Penahan merasa dirinya tak bersalah, mengangkat tangan: "Jangan lihat aku begitu. Bukan Lao Fu yang menyuruh kalian mengunci area. Kalian sendiri yang nekat mengurungku di sini, ada cara lain?" 　　Sambil berkata, tinjunya menghujam ke depan. Kehampaan retak berubah menjadi kandang tahanan! 　　Ketiganya langsung terperangkap. Masih menderita luka akibat pembalasan, mereka tak berkutik saat terjebak di dalam. 　　Raja Penahan menggebrak: "Enyah kau!" 　　Gedebuk! 　　Dunia kehampaan berbentuk kurungan itu membawa tiga tubuh, menerobos dimensi, lalu menghilang tanpa jejak dalam sekejap mata. 　　Seluruh jagad menjadi hening. 　　Raja Penahan berdehem canggung: "Berhenti melotot. Sudah! Aku membuang mereka ke kehampaan. Tak tahu sampai lapisan langit keberapa. Untuk sementara, mereka takkan kembali." 　　"Berkata sambil memandang Dewa Seni Suci, dengan penuh kesengsaraan dan kepahitan." 　　Raja Penahan kembali berseru, "Kita tidak akrab, dan kau yang pertama menyuruh orang menyerang Li Changsheng. Jika sampai terbunuh jangan salahkan Lao Fu... Tapi tidak, aku memang tidak kenalmu. Mati atau hidupmu tak ada hubungannya denganku!" 　　Lalu melanjutkan, "Fang Ping, jangan salahkan Lao Fu melepaskan ketiganya. Sekalipun aku tidak izinkan mereka pergi, kalian belum tentu bisa membunuh mereka. Masih ada sisa-sisa orang kolot Pra-Bela Diri yang hidup - ada di Makam Langit, dan di Laut Pahit ini... juga ada!" 　　"Jika benar membunuh empat Dewa Pra-Bela Diri, itu berarti semua kedok sudah terbongkar. Wilayah kekuatan inti kita sudah terlalu banyak musuh. Cukup sampai di sini saja." 　　"Si Seni Suci ini yang pertama turun tangan, habiskan saja! Siapa yang berani protes? Lao Fu juga bukan lawan sembarangan!" 　　"Tapi tiga lainnya... yang terkepung adalah Lin Zi, orang dari pihak Ratu Ling. Ini kelanjutan perseteruan antara kekuatan inti dan Pra-Bela Diri. Manusia tak perlu ikut campur." 　　Raja Penahan berkata beberapa patah kata, lalu memandang ke empat penjuru dengan suara menggema: "Umat manusia hanya ingin bertahan. Sampai level ini, tak mudah dimusnahkan. Semua pihak sebaiknya berhenti di sini. Jika memang ingin perang, kami juga tak takut siapa pun! Seni Suci mungkin sudah pasti mati. Atas dasar hubungan masa lalu, Lao Fu bebaskan Tu Bai bertiga. Mari mundur selangkah dan bubarkan pasukan!" 　　Tiba-tiba kehampaan bergetar, seluruh jagad terbelah. Sebuah wajah manusia muncul di atas. 　　"Zhen, Seni Suci tak boleh mati. Urusan ini sudah selesai. Hentikan semuanya!" 　　"Raja Penahan menengadah ke langit, dengan perasaan campur aduk, 'Kukatakan, tak perlu setiap ada yang mati kalian semua ikut campur tangan? Guru Dewa Api Sheng Wu kan sudah mati? Tak ada latar belakang atau sandaran diri, sudah mati ya sudah, buat apa kalian ikut ribut?'" 　　"Zhen, dia ini dewa pra-bela diri..." 　　Raja Penahan mengorek telinganya, semakin kesal, "Kasih muka dong?" 　　"Aku sendiri sudah kehilangan harga diri. Dulu di faksi Pra-Bela Diri, aku juga tokoh terpandang. Delapan ribu tahun aku membina manusia, sekarang anak-anak muda ini tumbuh di hadapanku. Bahkan leluhur mereka kulihat tumbuh, bisa dibilang aku leluhur mereka..." 　　Raja Penahan bergumam: "Nah, baru bebaskan tiga, para cucu ini sudah marah. Kalau Sheng Wu kubebaskan, bukannya memaksa mereka berbalik melawanku? Jadi leluhur sampai level begini pun tak mudah..." 　　Saat bicara, terdengar dengusan Sheng Wu. Creek! Sebuah paha hancur setelah dihujani ratusan pukulan gila dari Luan, langsung terpotong dan robek! 　　Luan buru-buru menyelamatkan pahanya, wajahnya sumringah, seolah tak melihat wajah manusia di langit. 　　Sheng Wu mencengkeram lengan Luan, Creek! Mematahkan lengannya. Tapi Luan tak ambil pusing. Tubuh emasnya bisa pulih, tapi tulang giok tak mudah dipulihkan. Sheng Wu nyaris kehilangan paha gioknya selamanya. Untuk menempa kembali paha giok, entah harus membayar harga seberapa besar. 　　…… 　　Langit. 　　"Wajah manusia ilusi itu memancarkan amarah, berseru pendek: 'Zhen, karena kamu tidak menghentikan, aku akan turun tangan sendiri!'" 　　Raja Penahan mengusap dagunya, gerakannya mirip kebiasaan Lao Zhang. 　　Tidak tahu apakah dia yang meniru Lao Zhang atau Lao Zhang yang menirunya. 　　"Itu... tidak baik kalau kamu turun tangan sendiri? Ini cuma permainan junior, sudah berapa usiamu..." 　　Raja Penahan melanjutkan: "Jangan datang! Daerah ini sangat berbahaya! Hong Kun, Hong Yu, Penjaga Lautan, dan Pemimpin Pasukan sudah menembus Delapan. Li Zhu, Cap Telapak Tangan, Raja Qian, Tian Kui sudah mencapai level tujuh... Kalau kamu datang sendirian sampai terbunuh, ini akan jadi masalah. Lebih baik tinggal di rumah saja." 　　Seluruh jagad bergetar. 　　Jelas, wajah itu mengabaikannya. 　　Dia tidak bisa membiarkan Seni Suci dibunuh begitu saja. 　　Meski dewa pra-bela diri cukup banyak, tapi tidak tersebar di mana-mana. Pejuang jalan harapan di masa lalu sudah terlalu banyak mati, sekarang tinggal sedikit. 　　Dari 70 lebih pihak arus utama, selama bertahun-tahun sudah 40-50 pihak yang dimusnahkan. 　　Warisan Seni Suci berasal dari pihak Dewa Api, yang dulunya juga termasuk pemimpin sejati pra-bela diri. 　　Dewa Api membunuh Kucing Liar bukan karena perseteruan pribadi. 　　Akhirnya Dewa Api dibunuh. Karena keberadaan Sembilan Penguasa dan Empat Dewa, tidak ada yang membantu. Tapi pihak lain masih merasa berhutang budi. 　　Dulu, mereka membiarkan Dewa Api dibunuh. 　　Sekarang jika membiarkan Seni Suci dibunuh lagi, pra-bela diri benar-benar akan merosot. 　　Saat ini, Seni Suci tidak bisa bertahan lagi. 　　Terlalu banyak! 　　Kekacauan Penghancur-7, Zi'er puncak Penghancur-6 dan Zhang Tao, Fang Ping Penghancur-6 dan Long Bian... 　　Sebanyak ini orang mengepungnya sendiri, mana mungkin dia lawan yang sepadan! 　　Masih memaksakan diri bertahan, itu karena masih ada harapan! 　　Pemimpin sejati di medan dalam Laut Pahit, ada yang akan turun tangan. 　　Dulu saat perjuangan Jalan Harapan, para penguasa tertinggi yang muncul kebanyakan pemimpin Pra-Bela Diri, jumlahnya tidak terlalu banyak tapi juga tidak sedikit. Banyak yang dibunuh oleh Sembilan Penguasa dan Empat Kaisar, kemudian beberapa lagi terperangkap di Makam Langit. 　　Tapi masih ada beberapa yang tertidur panjang di palung terdalam Laut Pahit. 　　Hari ini, seorang pemimpin sudah terpicu - orang ini akan turun tangan! 　　Kehampaan terkoyak, cakrawala terbelah, sebuah penghubung hitam pekat terpampang. 　　Sebuah benua di lokasi tak diketahui jauh di seberang, terpampang di ujung penghubung. 　　Di tengah benua, sesosok orang tua dengan wajah mirip wajah manusia sebelumnya perlahan melangkah keluar dari benua, menuju ke sisi penghubung ini. 　　Saat ini, Fang Ping menoleh melihat ke belakang. 　　Pandangan ini membuatnya terdiam sejenak. 　　Bukan melihat orang kolot yang ingin ikut campur itu, tapi melihat ada kenalan di belakang si kolot. 　　…… 　　Medan dalam Laut Pahit. 　　Sebuah benua. 　　Saat ini, angkasa terkoyak. 　　Seorang tua melayang hendak pergi menyelamatkan ke sana. 　　Di belakangnya, banyak orang melayang di udara. 　　Pada menunjukkan ekspresi hormat, pada memiliki kekuatan luar biasa. 　　Di kerumunan, seorang pemuda tinggi besar juga berada di sana, saat ini mulutnya terbuka lebar, terlihat kosong, Aduh, aku sudah berjalan sejauh ini, masih bisa melihat Fang Ping dan yang lain, berapa juta li kehampaan yang harus ditembus untuk ini? 　　Li Hantong membuka mulutnya sedikit, Apakah aku berhalusinasi? 　　Selain itu, si Fang Ping itu... sialan seberapa kuat kekuatannya? 　　Kok rasanya dia terlihat sangat kuat! 　　Dan... Li Hantong memandang sekeliling, matanya memancarkan kesedihan, Bisakah aku pergi? 　　Aku sangat takut! 　　Di daerah ini ada begitu banyak pejuang level tinggi, terus merasa mereka sudah mengetahui statusku, siap membunuhku kapan saja... Bagaimana kalau aku menyelip ke penghubung dan kabur saja? 　　Dia benar-benar memiliki dorongan untuk melarikan diri. 　　Tempat ini terlalu berbahaya, terutama orang yang sedang menuju penghubung ini, seberapa kuat harusnya untuk bisa seperti ini? 　　Dulu saat datang ke sini, dia sendiri tidak tahu sudah berapa lama berjalan, terus dikejar-kejar bangsa monster, pokoknya kecepatannya tidak lambat, terbang lama baru sampai, orang ini langsung merobek kehampaan, sampai ke area Fang Ping, seberapa kuatnya ini?! 　　Baru saja dia memikirkan ini, tiba-tiba Raja Penahan di seberang menghela napas, "Benar-benar tak menghargai harga diri, hari ini awalnya suasana hatiku baik, satu per satu malah memprovokasiku, Apa salahku?!" 　　Raja Penahan seperti wanita penggerutu, mulai mengeluh. 　　Semua pada tak suka padaku, aku kan polos. 　　Tiba-tiba, Raja Penahan kembali menghela napas, "Tak mau beri muka, maka aku tak akan segan-segan. Tua-tua, kau juga seniorku, hari ini aku takkan membunuhmu..." 　　Saat itu, seluruh jagad hampir menyaksikan satu tinju! 　　"Ya, satu tinju, terpampang di benak semua orang." 　　"Bukan terlihat, melainkan tersadar!" 　　Tiga alam seakan bergetar. 　　Pemimpin sejati Pra-Bela Diri yang baru saja masuk ke Penghubung, tiba-tiba terlempar ke belakang dengan suara Bruk di depan sorot mata kosong Li Hantong! 　　Gedebuk! 　　Di bawah, seluruh benua mulai runtuh. 　　Ratusan juta orang terseret efek domino, musnah seketika. 　　Di sekitar Li Hantong, beberapa pejuang meletuskan seluruh tenaga, mengaum Roarrr sambil menstabilkan daratan dan melindungi murid-murid mereka di semua penjuru. 　　"Leluhur..." 　　"Cepat, periksa kondisi leluhur!" 　　Di bawah, danau seluas ratusan li terpampang - bukan danau, melainkan lautan! 　　Orang tua itu terlempar menembus daratan, kini benua tersebut telah tertembus hingga ke Laut Terlarang. 　　Ini pun setelah dia menarik gelombang energinya dengan paksa demi mencegah kehancuran total. 　　Saat ini, wajah para pejuang di sekitar Li Hantong memancarkan kekaguman, kegelisahan, dan kepanikan! 　　Luar biasa kuat! 　　Satu pukulan tinju melenyapkan leluhur, menghancurkan Penghubung, nyaris memusnahkan daratan kuno ini... Siapa gerangan dia?! 　　Di bawah, sosok tua itu perlahan terapung dari danau, Pu...! semburan darah merah menyala menyembur dari mulutnya. 　　Tetesan darah mengalir ke lautan, mengubah seluruh perairan menjadi merah darah. 　　Menatap reruntuhan Penghubung, orang tua itu tersenyum sinis lalu menghilang dari lokasi. 　　Seni Suci... Mati! 　　“Raja Penahan……Tak bisa dilawan!” 　　…… 　　“Sialan, tidak menghargai harga diri!” 　　Saat itu, Raja Penahan bergumam dengan gerutu, "Sudah kubilang, berikan sedikit harga diri, kita semua bisa rukun." 　　Memang sengaja tidak memberi muka! 　　Memang sengaja memancing amarahku! 　　Ada artinya? 　　Raja Penahan tidak memandang petarung empat penjuru, juga malas melihat. 　　Tapi petarung empat penjuru semua menatapnya, bahkan Seni Suci yang putus asa pun melotot ke arahnya! 　　Ini... level kekuatan macam apa ini? 　　Satu pukulan tinju menghantam pemimpin sejati era Pra-Bela Diri! 　　Pemimpin Pra-Bela Diri semuanya penguasa tertinggi!