Shanghai.
Shanghai sekarang sangat berbeda dibanding beberapa hari lalu.
Energinya begitu pekat sampai Fang Ping mengira dia salah tempat.
Di dekat Shanghai kini ada Pohon Langit tingkat dewa, Pohon Kucing level puncak, juga banyak tanaman siluman kasta sembilan.
Ditambah banyak pejuang kuat yang menyedot energi, mengumpulkan energi dari empat penjuru, membuat Shanghai saat ini bagai surga duniawi.
Dulu saat Fang Ping pergi ke Surga duniawi, rasanya seperti ini.
Sekilas, Bumi juga mengalami hal yang sama.
Tidak hanya itu, pertempuran pembantaian Penguasa Tunggal sebelumnya juga memberikan banyak dampak lain.
Saat Fang Ping meleburkan Kota Iblis, para pejuang di wilayah ini mendapatkan umpan balik yang cukup signifikan dari peningkatan kekuatannya.
Selain itu, saat pintu energi vital terbabat, praktisi bela diri manusia merasakan aliran energi yang lebih lancar dan kemajuan yang nyata.
Belum lagi kabut darah dari tetesan Sumber Immortal yang menyusup, membuat banyak orang mengalami peningkatan.
Itu mungkin darah dari Sumber Immortal - darah jalan harapan yang ingin didapatkan Sang Pembuat Dewa.
Sesuatu baru ini pasti merupakan Relik Suci!
Saat itu ketika Sang Pembuat Dewa memintanya, para Penguasa Tunggal terdiam sejenak. Meski Zhang Tao mengajukan banyak syarat, mereka memberikannya tanpa ragu sedikit pun.
Ini membuktikan bahwa darah ini bukan harta karun biasa.
……
Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Kembalinya Fang Ping ke kampus ini membawa perubahan drastis yang lain setelah beberapa lama absen.
Kini universitas ini telah menjadi salah satu Situs Suci Jalan Pedang.
Bintang-bintang berbakat saling bertarung!
Fang Ping, Li Changsheng, dan Wu Kuishan semuanya berasal dari sini.
Di bawah Level Puncak, jumlah pejuangnya tak terhitung - hampir melebihi 30 orang level Kasta Sembilan belakangan ini.
Semakin banyak orang yang naik ke Kasta Sembilan, seolah memasuki kekuatan inti menjadi lebih mudah dari sebelumnya.
Kekuatan inti yang menyatu dengan peradaban manusia membuat menapaki jalan harapan semakin mudah.
Saat Fang Ping menginjakkan kaki di Universitas Bela Diri Kota Iblis, bayangan-bayangan manusia menerobos udara mendekat.
Fang Ping tertegun sejenak, akhirnya menyadari mereka semua menatapnya. Ia mengusap pipinya sambil tertawa: "Ada apa?"
Kenapa semua memandangi saya seperti ini?
Seolah tidak mengenal!
Di kerumunan, Lü Fengrou diam-diam menampilkan tiga pintu Jiao-nya. Pintu energi vital terpampang di depan Fang Ping, memperlihatkan kaligrafi itu.
Rasanya sangat ajaib!
Pintu Sanjiao yang dulu begitu misterius, kini terukir kaligrafi Fang Ping. Tiba-tiba benda ini kehilangan auranya, tak lagi tak terjangkau.
Rupanya, pintu Sanjiao ini adalah gerbang yang nyaris dihancurkan Fang Ping sebelumnya.
Dan Fang Ping, sampai berani mengukir tulisan di situ!
Fang Ping tersenyum: "Kenapa? Tulisannya jelek?"
Yang hadir tak bisa berkata-kata. Apakah ini poin pembicaraan mereka?
Senior Liu Polu dari generasi tua menghela napas, tiba-tiba mengacungkan jempol: "Pahlawan!"
Fang Ping, sang mitos.
Legenda yang meruntuhkan mitos. Pejuang kuno gemetar di bawah goloknya. Penguasa legenda pun menderita kerugian di tangannya.
Manusia mana yang tak bangga akan Fang Ping?
Tiga alam semesta menggigil karena namanya!
Dan Fang Ping, berasal dari Universitas Bela Diri Kota Iblis!
Kini, tak ada lagi yang meragukan gelar Raja Manusianya. Dialah Sang Raja, kebanggaan umat manusia, kemuliaan spesies kita!
Sebelumnya, beberapa anggota Universitas Bela Diri Kota Iblis masih merasa canggung.
Fang Ping memang kuat, tapi sebelumnya dia adalah rekan siswa mereka, murid mereka, selalu terasa sedikit tidak nyata.
Tapi saat ini, perasaan itu mulai memudar.
Dia adalah legenda hidup!
Fang Ping tertawa sebentar, matanya menyapu kerumunan di depannya - tak sedikit yang sudah mencapai Kasta Sembilan.
Generasi muda seperti Chen Yunxi, Zhao Xuemei, Xie Lei, Zhang Yu bahkan sudah mencapai level Kasta Sembilan. Fu Changding sedikit tertinggal, masih di level delapan. Yang Xiaoman, Zhao Lei dan lainnya juga telah naik ke level delapan.
Dalam periode pertempuran sengit ini, meski peperangan tak henti, keuntungan yang didapat juga luar biasa besar.
Petarung realm tinggi bermunculan bagai jamur di musim hujan.
Kini Universitas Bela Diri Kota Iblis mungkin sudah memiliki hampir 500 petarung tingkat tinggi, dengan banyak yang di level tujuh-delapan. Banyak mentor generasi tua yang telah mencapai realm tinggi.
Universitas Bela Diri Kota Iblis yang semakin perkasa kini aktif beroperasi di empat penjuru Bumi.
Tidak hanya itu, sekarang universitas ini bahkan memiliki harapan untuk melahirkan beberapa pejuang Level Puncak.
Tang Feng Si Singa Buas, Lü Fengrou Sang Tak Terkalahkan - begitu mencapai Kasta Sembilan, mereka langsung membuka jalan ratusan meter dalam sehari.
Generasi baru seperti Zhao Xuemei juga semakin kuat, perkembangan jalan kekuatan inti mereka sangat pesat.
……
Fang Ping memandang anggota Universitas Bela Diri Kota Iblis, perasaan haru tak terhingga menggelora di hatinya.
Dia telah mencurahkan begitu banyak darah dan keringat untuk universitas ini.
Dan Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak mengecewakannya, selalu menjadi garda depan dalam setiap pertempuran!
Legiun Universitas Bela Diri Kota Iblis, di antara legiun manusia, merupakan legiun terkuat dengan usia rata-rata hanya sekitar 25 tahun. Namun, mereka berhasil menghancurkan beberapa pasukan kuat liang bumi, termasuk Pasukan Kerajaan Langit dari masa lalu dan pasukan besar Demon Emperor di masa lalu.
Para mentor dan murid kini juga memiliki ekspresi bekas perjuangan di wajah. Orang-orang ini tidak lagi menjadi warga Universitas Bela Diri Kota Iblis yang dulu.
Selama setengah tahun terakhir, pertempuran terus berlangsung. Kini, satu per satu dari mereka telah menjadi veteran medan perang.
Setelah memperhatikan sejenak, Fang Ping tiba-tiba menghela napas dan berkata, "Lao Wang dan yang lain terus berkeliling ke empat penjuru untuk berusaha meningkatkan kekuatan. Entah bagaimana kabar mereka sekarang."
Begitu kata-kata ini terucap, beberapa orang di kerumunan terlihat sedih.
Wang Jinyang memang bukan murid Universitas Bela Diri Kota Iblis, namun sering bekerja sama dengan Fang Ping dan kerap berkunjung ke sana.
Lao Wang masih baik-baik saja. Di pihak Universitas Bela Diri Kota Iblis, sebelumnya mereka telah menarik Akademi Militer Pertama. Yao Chengjun juga berasal dari Akademi Militer Pertama.
Dari pihak Akademi Militer Pertama, Nan Yunping yang saat ini hadir juga terlihat sedih mendengar hal tersebut.
Sejak terakhir kali muncul dalam pertempuran besar lalu dan berhasil merayu Lin Hai, Yao Chengjun tidak pernah terlihat lagi. Hingga kini, tak ada yang tahu kabarnya.
Jika beberapa orang ini kurang dikenal oleh guru dan murid Universitas Bela Diri Kota Iblis, ada satu orang yang sangat familiar bagi yang hadir.
Tiba-tiba di kerumunan, Tang Feng berkata, "Ke mana sih perginya Qin Fengqing nak itu?"
Qin Fengqing!
Bintang akademi Universitas Bela Diri Kota Iblis ini menghilang tanpa jejak begitu saja.
Terakhir kali Fang Ping masih tahu dia bersama Hong Yu, akhirnya Hong Yu masuk ke Makam Langit palsu, Qin Fengqing tak lagi ada kabarnya.
Saat menyebut Qin Fengqing, banyak yang sorot matanya kompleks.
Zhang Yu dan kawan-kawannya masih punya hubungan sangat baik dengan Qin Fengqing.
Termasuk Lao Li, ayah Qin Fengqing adalah rekan seperguruan Lao Li yang sebenarnya, satu guru. Qin Fengqing adalah keponakan gurunya.
Tapi sejak Makam Dewa, Qin Fengqing meninggalkan peradaban manusia dan tak pernah kembali.
Pertempuran demi pertempuran dilalui, namun sosok berani itu tak lagi terlihat.
Menghilang tanpa jejak!
Mungkin... sudah mati.
Tak ada yang tahu apakah dia masih hidup atau mati. Tiga alam sangat luas, Laut Terlarang tak bertepi, bahkan pejuang Pra-Bela Diri hanya menguasai sudut kecil lautan.
Jika memasuki Laut Terlarang, hampir mustahil melacak jejak pejuang Kasta Sembilan.
Fang Ping tersenyum: "Siapa tahu ke mana dia pergi. Mungkin beruntung ditaksir penguasa tunggal, dijadikan murid! Abaikan saja. Lebih baik dia kembali membantu pertempuran jika sudah kuat. Kalau tidak, sama saja."
Tang Feng tampak ragu-ragu, tak melanjutkan bicara.
Fang Ping tak teruskan topik ini, memandang hadirin: "Universitas Bela Diri Kota Iblis punya banyak Kasta Sembilan, tapi Level Puncak cuma Lao Wu yang mencapainya. Para guru sepertinya mulai lengah... Tak ada yang mencapai Level Puncak lagi."
“……”
Hadirin tersenyum pahit. Mana mungkin semudah itu!
Pejuang Level Puncak, enam bulan lalu masih dijuluki Pejuang Tak Terkalahkan.
“Manusia dalam 100 tahun terakhir ini, selain generasi akhir, sebelumnya puluhan tahun, Pejuang Level Puncak baru ada berapa orang?”
“Sekarang tentu jauh lebih baik dibanding dulu, berbagai sumber daya melimpah, termasuk jalan utama, lebih mudah dilalui. Tapi untuk mencapai Level Puncak, itu bukan pencapaian instan.”
Saat Fang Ping sedang berbicara, bayangan seseorang tiba-tiba muncul di depannya.
Fang Ping tertawa pendek, lalu cepat-cepat berkata: “Datang tanpa diundang, bisa jadi mata-mata!”
Gedebuk!
Satu pukulan tinju menghantam!
Bayangan yang baru muncul itu mengangkat tangan untuk menahan, namun seketika merasakan tekanan yang luar biasa besar. Alih-alih bertahan, ia mundur selangkah sambil menggelegar: “Di saat seperti ini masih bertingkah sembrono!”
Zhang Tao mengerutkan kening, berteriak: “Anda adalah Raja Manusia, pemimpin sejati perang melawan luar! Masih seperti anak kecil, menyerang tanpa alasan. Dilihat banyak orang, tidak merasa tidak dewasa?”
“Pemuda tetap pemuda, sekuat apapun kekuatannya, masih terkesan gegabah!”
“Selain itu energi vital ini diperoleh dengan susah payah. Daripada menghabiskannya, lebih baik bunuh beberapa musuh! Tidakkah Anda tahu dulu manusia tidak punya sumber daya? Untuk berperang, satu kal energi vital pun harus dihitung penggunaannya!”
“Meski sekarang lingkungan dan syarat jauh lebih baik, ingatlah penderitaan masa lalu. Penderitaan seperti itulah yang menempa banyak orang. Petarung manusia generasi tua memiliki pengendalian kekuatan yang tidak lemah, berbeda dengan generasi baru.”
“Semua ini karena kalian tidak tahu menghemat, tidak memahami pemanfaatan kekuatan secara presisi...”
Ucapannya terus mengalir tanpa henti.
Saat ini, generasi baru Universitas Bela Diri Kota Iblis merasa sangat malu, perkataan Menteri memang benar.
Kami agak melupakan kesengsaraan masa lalu.
Satu kal energi vital harus digunakan dengan hemat, hanya boleh dihabiskan saat membunuh musuh, mana boleh disia-siakan sembarangan.
“……”
Fang Ping sangat lelah mental.
Lao Zhang benar-benar licik!
Begitu dia mengeluarkan tinju, Lao Zhang langsung merasakan tekanan, tidak mau menerima tantangan, langsung menghindar. Alhasil, setelah mengutarakan berbagai prinsip muluk, Fang Ping pun terdiam tak bisa membantah!
Apa lagi yang bisa dikatakan?
Dia berhasil dihindari oleh Lao Zhang!
Zhang Tao memasang wajah kaku, sangat serius, menegur keras Fang Ping beberapa kali, menunjukkan sikap menteri sepenuhnya.
Setelah selesai menegur, Lao Zhang tidak lagi memperhatikannya, kedua tangan di belakang, memandang para hadirin dan berkata: "Yang sudah mencapai level Kasta Sembilan, harus berjuang menuju Level Puncak! Saya sudah berdiskusi dengan beberapa Raja lainnya, berkonsultasi apakah mungkin untuk cepat naik ke Level Puncak..."
Zhang Tao berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Metode tetap ada! Pejuang dengan kekuatan inti yang kuat bisa memaksa membantu petarung level Kasta Sembilan membuka kekuatan inti. Tentang ini, saya juga sudah bertanya pada Senior Li. Menurutnya, ini mungkin dilakukan, tapi tidak sepadan!"
Mendengar ini, Fang Ping spontan menatap Zhang Tao.
Zhang Tao bersuara berat: "Memang tidak sepadan! Kamu harus pahami, membantu seorang Kasta Sembilan membuka jalan besar akan menghabiskan terlalu banyak sumber daya: energi inti, kemampuan spiritual, bahkan kehidupan!"
Seperti Dewa Iblis yang sebelum mati membantu Gong Yu Zi membuka jalan besar, menghabiskan seluruh tenaga terakhirnya, barulah bisa membantu Gong Yu Zi membuka jalan itu."
Tentu saja, saat itu Gong Yu Zi sudah menjadi Kaisar, kekuatannya luar biasa kuat.
Antara Kasta Sembilan dan Kaisar, selisihnya masih sangat besar.
Membantu Kasta Sembilan membuka jalan baru tidak perlu terlalu sulit, tapi bagi petarung level Raja, biaya untuk melatih seorang Level Puncak masih tidak sepadan..."
Fang Ping membuka mulut: "Karena bisa membantu, aku rasa ini bagus. Energi inti dan sejenisnya, kita tidak kekurangan. Sebelumnya penguasa tunggal sudah memberikan kompensasi banyak, aku juga punya banyak.
Mengenai kehidupan... materi abadi bisa digunakan untuk mengisi ulang, kan?
Kalau tidak bisa, bisa pakai esensi kehidupan. Bukankah Senior Tianmu ada di sini?
Aku akan lebih banyak menyediakan energi inti dan harta karun sejenis untuk Senior Tianmu, biarkan beliau melebur lebih banyak esensi kehidupan. Esensi kehidupan dari pejuang tingkat dewa masih bisa digunakan untuk mengisi kembali sebagian kehidupan."
Zhang Tao tertawa: "Sudah tahu kamu akan setuju, jadi setelah kita mengajukan permintaan, kami juga memutuskan untuk mencoba sekali! Tentu, tidak mungkin semua orang kita bantu membuka, juga tidak ada banyak energi.
Maksudku, pilih sebagian orang.
Kali ini, bukan hanya Tiongkok."
Zhang Tao bersuara berat: "Seluruh negara di dunia mengalami kerugian parah. Banyak pejuang senior tewas, tapi Level Puncak belum muncul. Kekuatan semakin melemah. Kali ini setiap negara mendapat kuota.
Enam situs suci punya jatah, Tiongkok dan negara lain juga dapat kuota. Bahkan Langit Long Bian dan Xuande Realm juga mendapat bagian.
Selain itu, wilayah Pulau Tanya Immortal... akan mendapat dukungan beberapa kuota."
Beberapa keluarga di Yulong Tian, karena tidak mengalami kerugian apa pun. Xuanming Tian dan Guanming Tian sebelumnya tidak bisa ikut bertarung... Meski begitu, maksudku, setiap keluarga tetap harus diberi satu kuota.
Dengan begini, jumlah orangnya jadi cukup banyak.
Sementara membuka jalur baru secara paksa, tanpa kekuatan realm raja, bahkan para suci pun kesulitan..."
"Jalan suci belum cukup stabil, kekuatan inti belum cukup teguh. Begitu membantu orang membuka jalan, bisa tersesat di jalan besar, hilang di Alam Semesta inti hingga menghilang total."
"Jadi ini hanya bisa dilakukan oleh raja-raja..."
Fang Ping mengangguk. Dia tidak terlalu paham hal-hal ini. Soal meniru aura, sebenarnya ada perbedaan di kekuatan inti. Fang Ping bisa membantu membuka jalur, tapi kemampuan seorang diri terbatas, belum tentu bisa banyak membantu.
Beberapa raja bekerja sama, proses membuka jalur jadi lebih mudah.
Selain itu perlu ada yang menjaga jalan besar agar tidak runtuh, cukup merepotkan. Pantas saja tak ada yang pernah membantu orang membuka jalan besar.
Fang Ping tidak tahu, di wilayah liang bumi, mereka sudah setuju membantu Hua Yu membuka jalan besar untuk Raja Hua.
Tapi itu dilakukan Li Zhu dan Hong Yu bekerja sama. Kalau tidak, satu orang pasti kesulitan.
"Aku tidak keberatan, tapi..."
Fang Ping tersenyum: "Universitas Bela Diri Kota Iblis harus diberi beberapa kuota ekstra."
Zhang Tao tertawa: "Boleh! Asal kau sendiri yang menyediakan sumber daya, termasuk kompensasi untuk senior raja-raja, itu bukan masalah!"
Fang Ping membalikkan mata putihnya. Sepertinya setiap kali sumber daya selalu dariku yang mengeluarkan.
Mengandalkan si miskin sepertimu, beranikah kau bagi-bagi kuota ke sana kemari?
“Lao Zhang seperti memahami sorot mata ini, tersenyum dengan wajah polos, namun dalam hati mengumpat habis-habisan - sombong apa kau ini.”
“Si nak ini benar-benar terlalu jumawa.”
“Tadi dia sampai berani ingin meninjuku, untung reaksiku cepat. Anak ini mengerikan dan menakutkan, sudah mencapai level tujuh!”
“Pukulan tinju ini kuhadapi, meski berhasil ditahan, tetap saja membuatku tak nyaman. Bisa-bisa aku mundur beberapa langkah. Jika dilihat orang, sungguh memalukan.”
“Untung saja aku cukup lihai!”
“Kedatangannya bukan sepenuhnya untuk hal ini. Dia membuka mulut: "Di wilayah Universitas Bela Diri Kota Iblis, masih ada urusan? Jika tidak, pergilah ke Pulau Langit."”
“Mau berperang?”
“……”
“Zhang Tao melihat semangatnya, pusing luar biasa - Berperang apaan!”
“Baru saja selesai bertarung, kau mau lagi? Kau kira kita ini manusia besi?”
“Beberapa Raja Langit sebenarnya juga kelelahan. Lin Zi, Long Bian, dan yang lain terus bertempur belakangan ini. Mereka tak seperti kelompok Gulat Baru, benar-benar belum beradaptasi dengan pertempuran intensif terus-menerus.”
“Beberapa hari ini mereka belum pulih, Fang Ping sudah ingin berperang lagi. Jika begini terus, cepat atau lambat para senior ini akan dibuat gila.”
“Bukan berperang, ada urusan lain...”
“Baik, nanti aku ke sana!”
“Fang Ping mengangguk. Zhang Tao tak berlama-lama, segera pergi.”
“Begitu dia pergi, Fang Ping berkata dengan tertawa: "Tadi Lao Zhang bukan tandinganku, lihat kan? Nanti kusempatkan menghajarnya sampai jatuh. Dengan begitu, Guru Tang dan kalian tak perlu merasa inferior..."”
“Tang Feng dan beberapa orang lainnya tersenyum pahit. Sungguh ucapan yang...”
Ini juga bisa dianggap sebagai kebiasaan lama Fang Ping: melewati satu orang, memukul satu orang, memukulinya sekali dianggap balas dendam.
Sudah banyak orang yang dipukulinya.
Tang Feng pernah dipukulinya sekali.
Sekarang mengingatnya, rasanya seperti dalam mimpi.
Seseorang menghela napas berkata: "Sayang Lao Huang sudah tiada, kalo nggak... pasti sangat bahagia."
Fang Ping tidak melanjutkan percakapan. Kematian Huang Jing sebenarnya telah membuka tirai banyak pertempuran besar.
Perkembangan situasi yang begitu cepat terkait erat dengan kematian Huang Jing.
Setelah Huang Jing meninggal, Fang Ping memicu Pertempuran Besar Shanghai, kemudian pertempuran terus naik level, berlanjut sampai hari ini, baru berhenti beberapa hari.
Sekarang menyebut Huang Jing lagi, Fang Ping juga merasa sedih.
Masa lalu seolah sudah lama berlalu, padahal sebenarnya belum lama.
Pertama kali masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis, Huang Jing yang memimpin upacara pembukaan.
Pertama kali turun ke liang bumi, Huang Jing diam-diam melindungi para murid.
Pertama kali menggerebek sarang monster tingkat tinggi, juga dilakukan bersama Huang Jing dan Qin Fengqing. Lao Huang nyaris mengompol ketakutan oleh monster, tapi saat itu tetap bertarung sampai mati dan tidak mundur, menyuruh Fang Ping dan yang lain pergi dulu.
Dibandingkan Rektor Tua, Fang Ping memang tidak terlalu dekat, tapi dengan Lao Huang akhirnya cukup akrab.
Fang Ping tidak memikirkannya lagi, tersenyum berkata: "Semua bersiaplah! Baru saja bilang Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak punya Level Puncak, sekarang kesempatan datang! Manfaatkan waktu yang ada, mereka yang level Kasta Sembilan di sini harus berusaha maju selangkah lagi.
Meski aku belum pernah mencoba memaksa membantu orang membuka jalan baru, tapi tahu rasanya pasti tidak enak. Semakin jauh jalanmu sendiri, semakin baik."
"Kalo nggak, ya orang luar memaksa colok lubang hidungmu. Sensasinya, bukan cuma sekadar tidak nyaman."
Yang hadir tersenyum kecut. Perumpamaan ini... seolah-olah dia pernah dicolek hidungnya sendiri.
Melihat Fang Ping masih punya urusan, Tang Feng membuka mulut: "Kalau ada keperluan, selesaikan dulu urusan resmimu. Wilayah Universitas Iblis, jangan khawatir. Kita punya takaran sendiri. Semua sedang berlatih keras."
"Medan perang di puncak, kita juga ingin perlihatkan kemampuan."
"Bahkan kalau hari ini belum bisa, kita akan terus berusaha. Seperti kata Menteri, kami tidak akan membiarkan kalian bertarung sendirian. Kami akan menyusul, bertempur di sisi kalian!"
Usai Tang Feng bicara, dari kerumunan Fu Changding tertawa: "Kita kan kawan seperjuangan! Mana mungkin kami tinggalkan kalian sepi. Tenang saja, beberapa hari lagi kita akan capai satu Level Puncak, dua setara Dewa Tertinggi..."
"Ha ha ha!"
Fang Ping tertawa, "Kamu naik ke Kasta Sembilan dulu baru bicara! Level aja belum capai, berani ngomong gitu!"
Fang Ping lalu menatap Chen Yunxi dan Zhao Xuemei di kerumunan: "Yun Xi, Xuemei, kalian berdua bersiaplah. Dari generasi muda, kalian berdua bisa naik ke Level Puncak..."
Hadirin tersenyum kecut. Zhao Lei menimpali: "Kalau kami? Kami juga hampir Kasta Sembilan, teman sekelas lama. Jangan pilih kasih gender dong!"
"Udahlah kamu!"
Fang Ping mendengus, "Aku tahu, Chen Jiasheng si nak itu sampai bisa mencapai Kasta Sembilan. Kalian orang-orang ini... mempermalukan nama Universitas Iblis! Belum sempat aku cari kalian. Kalah sama Jiang Gendut, benar-benar memalukan..."
“……”
Dia menyebut Chen Jiasheng, semua tidak keberatan. Chen Jiasheng dari Donglin itu seperti Zhao Xuemei kedua, bakatnya bahkan lebih kuat sedikit dari Zhao Xuemei. Tidak mengejutkan dia berhasil mencapai Kasta Sembilan.
Tapi saat menyebut Jiang Chao... pipi yang hadir langsung menghitam.
Meremehkan untuk dibandingkan dengan si gendut ini!
Si gendut sialan ini, setelah mencapai Kasta Sembilan, apa pertarungan yang diikutinya sampai lima kali?
Tidak mau dibandingkan dengan si gendut sialan ini!
Belum lagi tidak bisa protes. Sekali dikomentari, si gendut langsung berdrama: "Leluhurku sedang bertempur, kakekku bertempur, kakakku bertempur. Kalau aku pergi juga... keluarga Jiang akan punah!"
Pekerjaan tidak ada urutan prioritas. Jiang Chao yang berada di belakang, mendidik murid muda Kota Zhenxing, itu juga kontribusi untuk umat manusia.
Sudahlah, tidak bisa diajak diskusi lagi.
Pemuda-pemudi Zhenxingcheng merasa malu, sekarang sama sekali tidak mengampanyekan kabar Jiang Gendut mencapai Kasta Sembilan.
Fang Ping tertawa terbahak-bahak.
Tidak berkomentar lagi tentang urusan Jiang Chao. Biarkan saja si gendut ini. Diam-diam mungkin dia juga tidak santai-santai amat. Masa iya tidur sebentar langsung naik ke Kasta Sembilan?
Qin Fengqing sebelumnya punya kontak dengannya. Diam-diam kedua orang ini mungkin berkolusi.
Barangkali si gendut ini juga punya rencananya sendiri.
Tidak banyak bicara lagi. Lao Zhang ada urusan dengannya. Fang Ping awalnya ingin bertahan lebih lama, tapi sekarang terpaksa pergi.
Fang Ping melambai ke kerumunan, merobek kehampaan, dan seketika menghilang dari lokasi.
Begitu dia pergi, senyuman semua orang di kerumunan langsung ditarik kembali.
Di hadapan Fang Ping, semua orang tampak santai, tersenyum lebar, penuh keyakinan. Tapi ketika memikirkan para Penguasa Tunggal yang sudah muncul dan ikut bertarung, sementara mereka bahkan belum mencapai Level Puncak, bagaimana mungkin tidak ada tekanan?
Senyuman bahagia itu hanyalah untuk meyakinkan Fang Ping bahwa Universitas Bela Diri Iblis baik-baik saja. Seluruh guru dan murid mendukungnya, akan menjadi tameng belakangnya.
Tapi tameng ini... belum cukup kuat!
Bukan lagi masa dimana Fang Ping bisa membuat masalah, dikejar-kejar orang, lalu semua Master Bela Diri Iblis turun tangan untuk membelanya.
Dulu, saat Fang Ping bermasalah, hal pertama yang terpikir adalah guru dan teman-teman sekolahnya.
Kini... kedatangannya ke kampus hanya untuk memastikan apakah rekan siswa dan guru membutuhkan bantuan.
Lü Fengrou menggerutu: "Si nak ini, di luar sana tak pernah mengakui aku sebagai gurunya! Jelas-jelas meremehkan aku! Takut kalau sampai ketahuan, besok gurunya Sang Raja Manusia akan dibunuh... mati dan mempermalukannya ya?"
Setelah mengumpat, dia mendengus: "Kali ini aku harus mencapai Level Puncak. Kenapa si tua licik Li Changsheng yang jadi gurunya?"
Yang hadir tersenyum kecut, namun dalam hati menghela nafas.
Beberapa hal telah dipahami bersama.
Menjadi guru Fang Ping bukanlah kehormatan, melainkan bahaya.
Tanpa kekuatan setara, kematian bisa datang tanpa tahu penyebabnya.
Pak Li telah mengalami banyak krisis, semuanya terkait Fang Ping dan statusnya. Dunia luar mengira dialah guru Fang Ping yang sebenarnya, sehingga Sekte Segel Langit langsung menantangnya saat turun gunung.
"Krisis demi krisis, semuanya harus mereka hadapi."
Fang Ping tidak membicarakan Lü Fengrou ke luar juga ingin melindunginya. Namun Lü Fengrou mungkin tidak menginginkan perlindungan seperti ini. Dia juga ingin bisa menopang langit sendiri, tapi jelas saat ini dia masih tidak kompeten.
Dia hanya bisa menggerutu lewat mulut, namun terpaksa menutup mulut agar tidak membuat masalah untuk Fang Ping.
Warga Universitas Bela Diri Kota Iblis terlihat sedikit murung.
Fang Ping sekarang sudah tidak butuh penopang dari universitas lagi. Tapi ketika teringat saat dia menghadapi Penguasa Tunggal hanya dengan diplomasi lisan, membujuk pejuang dari empat penjuru untuk bertempur di sisinya, mereka masih merasakan sensasi yang tidak enak.
Seandainya universitas punya pejuang kuat, untuk apa mengalah!
Saat itu manusia sebenarnya punya keunggulan, tapi akhirnya harus kompromi. Terlihat gila, tapi masih menyisakan ruang dengan tidak membabat habis pejuang di bawah level Raja di liang bumi.
Chen Yunxi memandang arah kepergian Fang Ping dalam diam tanpa bersuara.
Fang Ping... semakin menjauh.
Dan Fang Ping juga semakin kesepian.
Saat ini masih ada Zhang Tao dan Raja Penahan yang bertempur bersamanya.
Tapi ketika para Penguasa Tunggal muncul nanti, berapa orang yang masih bisa bertempur bersama Fang Ping?
Mungkin... tidak ada lagi!
Saat itu, mungkin hanya Fang Ping sendiri yang pergi berperang sendirian, melangkah di jalan menuju Raja Perang.
"Aku tidak akan meninggalkan..."
Chen Yunxi bergumam dalam hati, apakah dirinya sudah mencapai Level Puncak?
"Meskipun masih jauh, Pertempuran besar belum tiba, mungkin masih ada kesempatan... masih ada kesempatan di hari itu, berdiri di sampingnya, maju dan mundur bersamanya!"
