Kekayaan: 275 miliar poin
Energi Vital: 3.530.000 kal (3.530.000 kal)
Spiritual: 31.200 Hz (31.200 Hz)
Tulang Giok: 20%
Dimensi Inti: 915 meter
Teknik Tempur: Jurus Golok Pemusnah Dewa (+10%)
Jalan Inti: +195% (Jalan Palsu)
Penyatuan:
Jalan Spiritual: 100 kal energi vital dikonversi ke 1 Hz kemampuan spiritual
Jalan Fisik: 1 Hz kemampuan spiritual dikonversi ke 100 kal energi vital
(Irreversible)
Pengendalian Kekuatan: 91%
Ledakan Maksimal: 9.797.515 kal/10.766.500 kal
……
Setelah meninggalkan gerbang Penguasa Binatang, Fang Ping mengalami sensasi dunia berputar. Dalam sekejap, ia memeriksa data dirinya.
Nilai kekayaan bertambah ratusan miliar, tapi tak ia perhatikan.
Yang krusial adalah beberapa fusi tadi telah mengubah datanya.
Kekuatan sebenarnya hampir sama dengan sebelumnya, tapi maknanya berbeda.
Energi vital dasar naik 30.000 kal, tingkat penempaan tulang giok naik 3%, kemampuan spiritual meningkat ratusan Hz, kontrol kekuatan naik 1%.
Kekuatan tetap sama, namun peningkatan Jalan Inti turun 5%.
Dengan penurunan 5% di Jalan Inti, kekuatan Fang Ping tak banyak berubah justru kekuatan ledakannya lebih kuat - inilah hasil penyatuan!
Baru selesai memeriksa data, tiba-tiba pandangannya terang benderang.
Fang Ping kembali merasakan rotasi dimensi. Kini, ia bersiap-siap menyerang untuk mengantisipasi serangan musuh.
Tapi... sepertinya tak ada serangan.
Sungguh sunyi!
Tidak juga terlalu tenang, saat ini, ada yang memandanginya dengan sorotan mata sangat tidak bersahabat!
Fang Ping memfokuskan pandangannya... terdiam!
Ya, kali ini dia benar-benar tertegun.
Siapa yang kutemui ini?
Seorang kenalan lama!
Sudah terlalu akrab sampai tak bisa lebih lagi.
Si gendut, Raja Perang.
Raja Perang saat ini duduk di atas sebuah meja sambil memegang buku, persis seperti murid yang sedang belajar.
Fang Ping masih menggunakan penyamaran sebagai Niu Meng, sehingga Raja Perang belum mengenalinya.
Raja Perang terus membaca, melirik Fang Ping sambil mendengus kesal.
Alasan tidak waspada adalah karena baru saja datang sekelompok orang!
Saat ini, di paviliun ini tidak hanya ada Raja Perang. Total ada lima orang termasuk dia, atau enam jika ditambah Fang Ping.
Jumlahnya tidak sebanyak kelompok Fang Ping sebelumnya.
Raja Perang tampak santai, "Laozi sudah di sini lama sekali, sudah terbiasa."
"Hari ini ada beberapa orang datang juga bagus, biar lebih meriah."
Tapi suasana hatinya tetap kesal. Baru saja dia merasa bisa memecahkan misteri, tiba-tiba orang lain datang dan mengganggu alur pikirannya, sialan!
Sementara Raja Perang jengkel, yang lain justru tergetar!
Selain Raja Perang, ada empat orang di lokasi ini.
Satu orang suci, tiga dewa sejati.
Kekuatan mereka tidak terlalu kuat. Entah bagaimana sistem pembagian level ini bekerja, yang jelas Raja Perang tidak merasa terancam, kalau tidak dia tidak akan sempat terus membaca di sini.
Sang suci bukan lain adalah Sheng Nan, pengikut Kaisar Barat.
Dewa-dewa sejati itu sebenarnya juga dikenal oleh Fang Ping.
Hua Yu, Ji Yao, dan satu lagi adalah dewa sejati dari Pulau Dewa Obat.
Daerah ini tidak ada petarung level tinggi.
Sheng Nan mana berani memancing amarah Raja Perang? Praktisi bela diri manusia begitu banyak. Dia malah ingin menjauh. Jadi meski melihat Raja Perang di sini, terkejut ada orang luar, wilayah manusia ternyata sudah lebih dulu datang, tetap tidak berani banyak bicara.
Karena Raja Perang sudah datang, siapa tahu siapa lagi dari manusia yang datang!
Meski berhasil membunuh Raja Perang, lalu apa?
Gagal menerobos level, tidak bisa pergi. Begitu praktisi bela diri manusia datang, itu sama saja cari mati.
Saat ini, mereka juga memandang Fang Ping dengan heran.
Kenapa dia bisa datang?
Secara logika, kita semua masuk bersama, seharusnya terpisah di berbagai level. Tapi pemimpin Pulau Sapi ini, kenapa bisa muncul di tengah jalan?
Sangat aneh!
Jangan-jangan...
Mereka sulit mempercayai, apa dia sudah menerobos level?
Ini terlalu cepat!
Sebenarnya tidak sampai lama.
Fang Ping di level Penguasa Binatang hanya menghabiskan waktu sekitar setengah jam.
Raja Perang mengabaikannya, terus fokus membaca buku sampai pusing. Bahkan tidak memandang Fang Ping, mengeluh: "Sheng Nan Suci, karakter ini bagaimana bacanya?"
Ekspresi Sheng Nan menjadi kaku.
Sejak tiba di sini, Raja Perang terus bertanya hal-hal seperti... cara membaca karakter?
Raja Perang buta huruf, tidak berpendidikan.
Yang lain sebenarnya sama. Hanya Sheng Nan dari generasi tua zaman kuno yang mengerti. Masalahnya, mengerti pun tidak berguna, dia juga tidak tahu cara keluar.
Saat ini juga kesal ditanya Raja Perang, orang ini terus bertanya, Anda harusnya bisa merumuskan petunjuk!
Hanya tahu bertanya, tak bisa melakukan apa-apa.
Dia menggerutu, sebenarnya Raja Perang juga kesal.
Sudah lama dia bertahan di sini!
Sampai ingin mati.
Jika tak ada yang datang, dia merasa akan dibuat gila, setiap hari membaca buku tak dikenal yang sangat membosankan.
Sheng Nan tak menghiraukan Raja Perang, menatap Fang Ping dengan kewaspadaan, ragu bertanya: "Saudara Jago... sudah menerobos level?"
Fang Ping tak menjawab, malah melihat ke belakang sambil menunggu.
Tak lama kemudian, Ruang Dimensi bergelombang, Raja Gunung Datar menggotong Kucing Liar datang.
Fang Ping sedikit mengangkat alis, sebenarnya dia sudah mempersiapkan diri berpisah dengan Kucing Liar.
Menurutnya, setelah menerobos satu level, belum tentu tetap bersama.
Tapi Kucing Liar memang sangat kuat, meski menghadapi Raja, takkan terjadi apa-apa.
Tapi sekarang, benar-benar masih ikut datang.
Jadi setelah menerobos satu level, orang-orang ini keluar sebenarnya tetap bersama?
Raja Perang juga melirik sekilas, melihat Raja Gunung Datar... terdiam sejenak.
Gendut sekali?
Situasi apa ini!
Kapan Raja Gunung Datar menjadi segemuk ini?
Dewa sejati bisa gendut?
Tak hanya dia yang terkejut, Hua Yu dan Ji Yao juga terpaku, ada apa dengan Raja Gunung Datar!
Kenapa dia menggotong anak harimau kecil Jago?
Fang Ping melihat mereka datang, lalu berhenti memperhatikan, memandang Sheng Nan sambil tertawa: "Menerobos level, di level sebelumnya ada Raja Sheng Hong. Raja Sheng Hong sangat sopan, bersikeras memberikanku sesuatu. Aku tak bisa menolak, akhirnya menerimanya. Tak kusangka di level ini malah bertemu Sheng Nan Suci..."
"Apa Pemimpin Pulau Sapi bertemu seniornya Sang Master?"
Sheng Nan masih terlihat antusias, "Senior juga menerobos level?"
"Tidak juga. Daerah itu semakin lemah semakin mudah ditembus. Raja Sheng Hong terlalu kuat!"
Sheng Nan mempercayainya!
Di saat yang sama, Ji Yao dan Hua Yu saling memandang, ekspresi mereka berubah total!
Fang Ping!
Orang ini!
Tidak ada alasan lain, nada bicaranya... Kalau belum kontak mungkin tidak terasa. Tapi setelah kontak, lihat ekspresi Raja Gunung Datar yang memandang seperti melihat ayah sendiri - kalau ini bukan Fang Ping, kepala mereka berdua akan kupenggal!
Keduanya sudah berkali-kali berinteraksi dengan Fang Ping.
Fang Ping selalu mengucapkan kebohongan tanpa persiapan apapun.
Bukan hanya mereka, Raja Perang juga curiga memandang Fang Ping. Orang ini... terasa familiar.
Belum pernah bertemu sebelumnya, tapi ada kesan familiar.
Fang Ping tertawa lebar: "Daerah ini untuk apa? Bagaimana cara menerobos levelnya?"
Baru saja selesai bicara, dari luar terdengar suara keras: "Fokus membaca buku!"
“……”
Begitu suara itu terdengar, Fang Ping belum bereaksi, tapi Kucing Liar tiba-tiba bulunya mengembang!
"Meong!"
“Kucing Liar berbalik tubuh lalu kabur, seolah mendengar suara yang sangat mencemaskan, ekornya tegak berdiri, huruf kaligrafi 'Raja' kini benar-benar miring, wajah harimau Kucing Liar hampir terdistorsi!”
“Lari!”
“Lari!”
“Bruk!”
Kucing Liar membentur dinding, namun tetap mencengkeram dinding dengan cakarnya, "Kucing ini harus kabur, nyawa kucing terancam!"
“……”
Kosong!
Sudut mulut Raja Perang berkedut-kedut, "Ini... Kucing Liar!"
Melihat Fang Ping, "Saudara Jago mana? Brengsek ini... Fang Ping?"
Fang Ping juga tertegun melihat Kucing Liar. Saat ini, Raja Gunung Datar telah terlempar oleh tendangan Kucing Liar, tergantung di dinding tanpa ada yang peduli.
Kucing Liar merayap di sepanjang dinding seperti cicak.
“Meong!”
“Jangan!”
“Meong!”
“Tidak mau baca buku!”
“Tangkap anjing besar itu, jangan tangkap kucing!”
“……”
Kucing Liar menggigil ketakutan, "Tidak mau, tidak mau, kucing ini tidak sekolah, kasihan sekali."
“……”
Sheng Nan tertegun, melihat Fang Ping lalu Kucing Liar. Saat ini, corak loreng harimau hampir menghilang, "Ini bukan kucing itu?"
“Jago Dahsyat itu... Fang Ping?”
Sheng Nan menelan ludah!
Satu-satunya pikiran: "Apakah seniornya Sang Master masih hidup?"
Fang Ping bilang senior memberikannya sesuatu, "Jangan-jangan kepalanya sendiri yang diberikan ke Fang Ping?"
Fang Ping melihat ketakutannya, malas menghiraukannya. Ia melangkah maju, mencengkeram ekor Kucing Liar, buru-buru bertanya: "Ada apa?"
"Meong, tidak sekolah, tidak baca buku, kucing buta huruf, jangan!"
Kucing Liar mencengkeram dinding dengan cakarnya, memandang Fang Ping sambil memelintir leher dengan wajah menyedihkan.
Tidak pernah sengsara seperti ini sebelumnya!
Fang Ping seolah teringat sesuatu, mengerutkan kening: "Ini... wilayah Kaisar Perang atau Kaisar Pemusnah?"
Kaisar Pemusnah pernah ingin mengurungnya di kamar hitam. Kucing ini masih menyimpan dendam, kemudian menggunakan Istana Wan Yuan sebagai wajan besi.
Kaisar Perang konon pernah menangkap Tian Gou, memaksanya belajar. Setelah kembali, Tian Gou takut mendekati Istana Perang Langit, lebih takut daripada pada Kaisar Pemusnah.
Daerah mana ini?
"Meong... yang tadi... yang tadi itu..."
Kucing Liar menggigil ketakutan, lama berpikir baru berkata: "Itu anak buah si Merah Menyala... Meong, mengerikan! Dipaksa belajar, tidak mau belajar dipukuli!"
"Tidak dikasih makan, tidak dikasih minum, dikurung setiap hari, lebih menyeramkan daripada Da Hei Lian!"
"Meong, aku tidak kenal dia, ngapain tangkap kucing!"
“……”
Kucing Liar merasa dizalimi, padahal tidak memprovokasi.
Dari kediaman Sembilan Penguasa dan Empat Dewa, hanya Istana Perang Langit yang jarang didatanginya, takut ditangkap dan dikurung di kamar hitam untuk belajar - benar-benar sengsara!
Fang Ping akhirnya paham: markas Kaisar Perang.
Ini Istana Perang Langit?
"Sesuatu yang muncul di daerah ini, seperti Naraka Asura, sebenarnya ada."
"Lalu apakah daerah ini adalah Istana Perang Surgawi?"
"Istana Perang Surgawi saat ini ada di tubuhnya, Fang Ping juga sering masuk untuk melihat-lihat dan beristirahat."
"Saat ini, Fang Ping menatap ke atas melihat paviliun ini."
"Rasanya sepertinya tidak terlalu familiar."
"Di Istana Perang Surgawi, memang ada ruang kerja, tapi tidak seperti ini."
"Ini bukan Istana Perang Surgawi kan?"
"Meong!"
Kucing Liar berkata dengan memelas: "Bukan, orang itu suka ketenangan, tidak suka keramaian, tapi suka memaksa orang membaca buku. Jadi dia membangun sekolah kecil di luar, khusus untuk kelas! Yang membangkang langsung dicengkeram masuk untuk belajar..."
Mendengar ini, Sheng Nan tak bisa menahan diri lagi, seolah tiba-tiba tersadar, "Ini Balai Perang? Pantasan terasa familiar, aku juga menduga ini daerah Kaisar Perang Surgawi... Ternyata Balai Perang!"
Sambil berkata dengan serius: "Tempat... tempat ini adalah Balai Perang, berarti lokasi ini mungkin tidak hanya ada kita saja. Balai Perang punya banyak ruang belajar, mungkin masih ada orang lain di sini!"
Fang Ping menatapnya, Sheng Nan tiba-tiba ciut nyali, wajahnya penuh kecemasan.
Persis di saat itu, Bruk! Raja Perang langsung menghantam bahu Fang Ping dengan satu pukulan tinju, sambil tertawa marah: "Akhirnya kau datang menyelamatkanku, Nak!"
“……”
Fang Ping benar-benar terkejut!
"Ekspresi dan nada bicaramu yang seperti istri yang ditinggal suami ini maksudnya apa, hah?"
“Raja Perang itu benar-benar sudah lama menahan emosi, dengan perasaan tersakiti berkata, ‘Laozi bilang tidak mau datang, si hantu tua itu menendangku masuk ke sini, bilang Li Zhen dari keluarganya punya masa depan, tidak boleh datang bunuh diri, apa Laozi tidak punya masa depan?’”
“Datang saja sudah, sudah berapa lama dikurung di sini! Gelap gulita, memanggil langit tak dijawab, memanggil bumi tak didengar!”
Sungguh menyedihkan!
Raja Perang hampir menangis, Fang Ping akhirnya datang menyelamatkannya.
Raja Perang meninju Fang Ping dengan tinju gemuknya... Fang Ping diam-diam menghindar sedikit, tua-tua ini benar memuakkan, apa kau meninju dadaku dengan tinju gemukmu?
Baru masuk belum lama kan, perlu segininya?
Cuma suruh banyak baca buku, bukan suruh mati, kenapa kau merasa tersakiti begitu?
Bikin aku jadi malas peduli padamu, aku tidak kenal kamu!
Raja Perang masih mengeluh, dengan wajah sedih berkata: “Sudah lebih setahun...”
“Tunggu!”
Fang Ping memotong: “Apa lebih setahun? Kau baru pergi bulan Mei, sekarang masih awal Juni, baru sekitar sebulan, kok bisa bilang lebih setahun?”
Raja Perang tertegun, “Bukan! Aku di sini mungkin sudah setahun! Kalau benar cuma sebulan, Laozi tidak akan segini kegembiraannya, sudah setahun baru bikin frustasi...”
Saat itu, Sheng Nan berbisik: “Daerah titik dimensi ini aliran waktunya kacau, mungkin ada selisih kecepatan waktu.”
“Bisa sampai menyangkut waktu?”
Fang Ping tergetar, daerah ini sampai menyangkut masalah kecepatan waktu?
Bagi pejuang level tinggi, isolasi ruang dimensi, pemisahan, kehancuran, semuanya bisa dikuasai.
Sebenarnya tidak ada yang namanya aliran waktu.
Sheng Nan buru-buru menjelaskan: "Tempat ini terlalu spesial, jadi mungkin menciptakan efek seperti ini. Sebenarnya mungkin juga ini adalah dunia ilusi, seperti saat kita berkomunikasi lewat kemampuan spiritual - percakapan nyata memakan waktu lama, tapi saat roh kita bersentuhan, mungkin bisa selesai seketika. Lokasi ini mungkin berada dalam kondisi seperti itu... Senior saya dia..."
Di tengah kalimatnya, dia tiba-tiba bertanya tentang Sheng Hong.
Fang Ping kesal: "Belum mati, aku masih menghargai muka Tian Ji jadi tidak membunuhnya! Orang ini cari mati, sudah beberapa kali berkolaborasi dengan Kerajaan Tumbuhan Surgawi untuk membunuhku. Hal tak boleh melewati tiga kali, lebih baik dia berdoa jangan sampai bertemu lagi denganku. Kalau nekat lagi, langsung kubunuh!"
Sheng Nan lega, segera tersenyum manis: "Senior tidak tahu reputasi Raja Manusia, baru turun ke dunia bawah..."
Di tengah penjelasannya, dia sendiri mulai terbata-bata.
Senior... Sungguh bodoh!
Bukankah sudah banyak pejuang level tinggi yang dibunuh sebelumnya? Masih belum kapok?
Pangeran benar, mengikuti senior sangat berbahaya. Apakah senior selama 8000 tahun tidak turun ke dunia bawah sampai jadi bingung?
Fang Ping saat ini juga tidak mood memperhatikannya. Tangannya mencengkeram ekor Kucing Liar dan mengangkatnya sambil menenangkan: "Takut apa? Kaisar Perang saja sudah hancur, ini cuma bayangan samar."
Lao Wang kan reinkarnasi Kaisar Perang, tidak pernah kulihat kau takut padanya.
Lagipula, belajar itu apa sih? Bukan mau mencabut nyawamu."
"Meong!"
Kucing Liar tetap menjerit kesakitan, bergumam: "Mengerikan sekali!"
"Kau kan belum pernah ditangkap. Yang harus takut itu Tian Gou, kau takut apa."
“Meong……Ditangkap!”
Kucing Liar meratap sedih, “Saat anjing besar ditangkap, kucing ini datang menyelamatkannya, lalu...Meong, ketahuan! Si jahat itu menangkap kucing ini, memberikan buku, menyuruh menghafal sebelum boleh pergi...Kucing ini nggak bisa!”
Fang Ping terkejut, Kau pernah ditangkap?
Kau tak pernah bilang!
“Lalu?”
Kucing Liar menjerit pilu: “Lalu kucing ini berteriak memanggil si gendut di dimensi inti, tapi...si gendut nggak mau menyelamatkan kucing! Dia jahat!”
“Akhirnya?”
Fang Ping heran, Lalu bagaimana kau bisa kabur?
Lihatlah sifat Kucing Liar ini, jelas-jelas buta huruf. Pasti akhirnya nggak bisa menghafal, berarti dilepaskan?
Kucing Liar merintih: “Akhirnya...akhirnya kucing ini terpaksa meledakkan Golden Body, kabur lewat kekuatan inti, lalu membentuk Golden Body baru setelah keluar, baru bisa kabur. Sekarang nggak berani balik lagi!”
“……”
Fang Ping terdiam membeku!
Bukan karena hal lain, tapi Kucing Liar...baru saja mengungkap metode penyelamatan diri tak terkalahkan!
Dia tak pernah memikirkan masalah ini!
Saat ini, dia baru tersadar akan kemampuan rahasia penyelamatan diri Kucing Liar!
Kucing ini...dia bisa menjelajahi kekuatan inti.
Demi menghindari belajar, dia sampai meledakkan Golden Body sendiri dan kabur dari Dimensi Inti. Sebegitu bencinya dia pada belajar?
Yang paling krusial, Kucing Liar sepertinya tak pernah membicarakan generasi ini.
Andai tahu bisa begini...dia takkan terlalu khawatir dengan keamanan Kucing Liar sebelumnya.
Dengan begini, siapa yang bisa membunuhnya?
"Pejuang sumber hampir mustahil membunuhnya!"
"Tapi, Pra-Bela Diri bisa."
Fang Ping tiba-tiba menyadari sesuatu: Alam Pra-Bela Diri itu, apakah sebenarnya ditujukan untuk melawan pejuang level tinggi atau Kucing Liar?
"Kunci sumber energi Kucing Liar!"
Apakah orang-orang ini sudah menyadari bahwa membunuh Kucing Liar hampir mustahil, kecuali dengan menyegel sumber energinya sehingga tak ada jalan kabur?
Fang Ping menatap Kucing Liar lama-lama. Ekspresi sedih terpampang di wajah kucing itu.
Fang Ping menggeleng geli, "Kamu sampai meledakkan Golden Body-mu sendiri hanya untuk tidak belajar?"
"Iya!"
"Kemampuan spiritualmu begitu kuat, sedikit belajar pasti bisa menguasainya kan?"
"Tapi buat apa kucing ini belajar!"
Kucing Liar memandangnya heran, "Kucing tidak perlu belajar! Ngapain dipaksa belajar? Kalau belajar, bukan kucing lagi namanya! Padahal aku ini kucing!"
“……”
Tak bisa membantah. Terdiam tak berdaya. Tak ada kata-kata lagi.
Fang Ping menghela napas. Raja Perang juga mengangguk setuju, "Benar, Kaisar Perang itu gila! Suruh belajar aksara kuno yang tak ada yang mau mengajari!"
"Sampai-sampai dengan paksa mengurungku selama setahun!"
Raja Perang menggeretakkan gigi, "Nanti pulang, Laozi pasti hajar Wang Jinyang dulu!"
Fang Ping lelah menjawab, "Yang Mulia istirahatlah. Beberapa hari lalu dia pulang. Kekuatannya biasa saja, cuma level Orang Suci. Tapi kuasa Raja Surga sudah dekat. Kuserahkan, jangan sampai tulang-tua Anda dihancurkannya."
Ekspresi Raja Perang langsung kaku.
Masih ada generasi ini?
Sudah mencapai kekuatan Orang Suci?
Kalau begitu, dendam ini tidak bisa dibalas.
Fang Ping malas berkomentar, memandangi tumpukan buku di ruangan dan bertanya heran: "Kalian membaca? Sheng Nan seharusnya bisa membaca, belum keluar juga?"
Sheng Nan tersenyum pahit.
Yang lain merasa canggung, kemampuan baca tulis malah jadi keunggulan.
Ji Yao dan Hua Yu waspada memandang Fang Ping. Fang Ping melirik mereka sambil mencibir: "Ngapain melotot? Sekali cubit bisa menghancurkan kalian! Hua Yu, kau berani ya! Kakekmu berani ikut campur perang manusia melawan liang bumi. Kalau bukan karena Lao Zhang masih ingat budi, dulu sudah kubunuh dia!"
Hua Yu cepat-cepat membungkuk hormat: "Mohon dimaklumi, Raja. Leluhur Wang terpaksa! Hong Yu dan Raja Li memaksa, dengan syarat kenaikan levelku ke Dewa Sejati. Leluhur terpaksa mencegah Di Xing..."
"Bilang ke kakekmu, kali ini nasibnya baik! Masalah lalu dianggap lunas. Tapi sekarang kau berhutang nyawa padaku. Suruh dia bunuh satu Dewa untuk melunasi! Selesai!"
“……”
Hua Yu tetap tersenyum pahit tapi buru-buru menjawab: "Baik! Pasti kusampaikan!"
Fang Ping juga tidak berbicara lagi. Mengenai Ji Yao, Fang Ping berkata datar: "Ji Yao, jika kau tetap hidup, fokuslah menjadi batu asah untuk Yun Xi dan guruku. Mereka seharusnya segera mencapai Level Puncak. Jadilah target latihan agar mereka bisa berlatih dengan baik. Mereka boleh membunuhmu, tapi jika kau membunuh mereka...kau dan ayahmu akan menjadi tumbal!"
“……”
Ji Yao tetap diam dengan kepala tertunduk. Hanya dirinya sendiri yang mengerti betapa memalukan situasi ini.
Fang Ping sangat arogan!
Namun, semua orang sudah terbiasa dengan keangkuhannya.
Raja Perang malah bertanya heran: "Kupikir kau akan membunuh mereka. Kenapa kau tidak turun tangan?"
"Tidak boleh membunuh mereka."
Fang Ping menghela nafas: "Jika semua dewa sejati level Dewa dibunuh, bagaimana praktisi bela diri manusia bisa berlatih? Jika semua sudah menjadi raja dan orang suci, apakah mereka harus membunuh Kasta Sembilan? Jadi kita perlu menyisakan beberapa dewa sejati. Sekarang aku mulai mengerti pilihan Raja Penahan."
Boleh membunuh petarung kuat liang bumi, tapi sebaiknya jangan.
Jika kau membunuh mereka, kau tidak akan punya musuh seimbang lagi.
Sekarang jumlah dewa sejati di tiga alam sudah berkurang drastis. Di pihak manusia, akan segera muncul sekelompok Level Puncak. Apa kita harus selalu mengirim Level Puncak untuk melawan raja?"
"Ada benarnya juga."
Raja Perang mengangguk. Fang Ping tersenyum: "Yang Mulia juga begitu. Kekuatanmu baru level Dewa. Jika semua level Dewa dibunuh, bukankah Yang Mulia juga tidak punya tempat berlatih?"
“……”
Wajah Raja Perang menghitam. Tadinya dia hanya memikirkan para Level Puncak, tapi Fang Ping memasukkan dirinya juga. Terasa sangat memalukan.
Beberapa dewa sejati tetap membisu, bahkan tidak mengangkat kepala.
Tidak ada yang bisa dikatakan!
Dengar, ini alasan Fang Ping tidak membunuh mereka.
Benar-benar menusuk hati!
Bahkan Sheng Nan terlihat getir, sebagai seorang suci, apakah Fang Ping mungkin juga sedang berlatih untuk menjadi suci manusia?
Takut jika membunuhmu, jumlah suci berkurang, manusia tak punya lawan seimbang lagi?
Fang Ping tersenyum, membuka mulut: "Kucing liar, yang bicara tadi adalah pelayan Kaisar Perang... asli atau proyeksi?"
Kucing Liar menggelengkan kepala, "Tidak tahu!"
Raja Perang mengerutkan alis, "Bukan asli? Setiap hari cuma ucapkan ini, habis bicara langsung hilang. Kalau asli, tiap hari cuma satu kalimat, bukankah itu idiot?"
Mungkin hanya rekaman suara.
Sheng Nan menjelaskan: "Tempat ini seharusnya Aula Perang, dibangun Kaisar Perang dulu. Mungkin karena pelayan terus menerus berteriak, jadi suaranya tertinggal di gerbang ini."
Fang Ping mengangguk, penuh penyesalan: "Kaisar Perang... kalau sama seperti gerbang sebelumnya, haruskah aku membunuhnya? Di gerbang sebelumnya aku sudah membunuh Penguasa Binatang 60 kali lebih, apa harus lakukan hal yang sama pada Kaisar Perang?"
“……”
Pipi Sheng Nan kaku. Jika orang lain bilang begitu, dia tak percaya, bahkan menganggapnya gila.
Tapi Fang Ping... dia percaya.
Orang ini benar-benar gila!
Di gerbang sebelumnya dia bahkan membunuh Penguasa Binatang 60 kali lebih!
"Um... Raja Manusia, para penguasa itu sangat kuat. Jika Penguasa Binatang yang kau bunuh... ada hubungan dengan wujud aslinya, mungkin wujud aslinya bisa merasakan."
"Justru lebih baik!"
Fang Ping tidak peduli: "Kalau dia benar-benar tidak tahu, aku malah kecewa, memukulnya juga sia-sia! Kalau dia tahu, baru mantap, kubalas dia yang berani menyerangku dulu, sudah kubunuh proyeksinya lebih dari 60 kali, itu baru bunganya!"
Setelah berkata, Fang Ping menggerakkan tangannya, sebuah buku muncul di genggamannya. Fang Ping melirik sebentar, langsung pusing tujuh keliling.
Maaf, gua buta huruf!
Paling benci sama orang berilmu begini, selalu mempersulit kita yang bodoh.
Fang Ping dalam hati menggerutu, pantas Raja Perang jadi gila. Andai dia yang harus tinggal setahun di sini tapi tetap tak bisa baca satu huruf pun, setiap hari cuma nongkrongin buku, pasti juga bakal stres.
Lao Wang emang jagoan akademis!
Warisan dari Kaisar Perang ya?
Fang Ping memegang buku, Sheng Nan tampak ragu-ragu. Lama kemudian berbisik: "Yang Mulia, bacanya dari belakang ke depan. Catatan kuno tidak dibaca seperti itu..."
Fang Ping datar menjawab: "Aku tahu, cuma buka-buka doang!"
Ngomong aja! Masa aku nggak tahu?
Bukannya semua catatan kuno dibaca begini?
Emang perlu kau ingatkan?
Aku cuma tadi lupa aja!
Kamu tahu ya sudahlah, ngapain diumbar di depan umum? Meremehkan aku ya?
Sheng Nan juga ingin menangis. Jadi orang susah amat.
Kenapa Fang Ping bisa masuk sini?!
Gereja Dewa itu brengsek! Bawa siapa saja nggak masalah, kok malah bawa Fang Ping!
"Aduh, semoga sang pangeran tidak ketemu Fang Ping... Jika tidak... Pangeran bakal kena sial! Tapi Yang Mulia kan paham situasi... Seharusnya tidak sampai nyawa taruhannya."
Soal nyawa Tian Ji, dia masih cukup yakin bisa mengendalikan situasi.
"Hanya khawatir Fang Ping menyusahkan Yang Mulia, orang yang satu ini memang tidak mudah dilayani."
……
"Sheng Nan sedang khawatir tentang Tian Ji di saat yang sama."
Tian Ji menghantam papan catur hingga hancur dengan suara 'Bruk' sambil berteriak marah: "Cukup, orang tua! Begitu kejamnya kau memperlakukan anakmu sendiri? Cuma main catur, kau sudah menang 80 permainan dariku, cukup lah!"
Papan catur segera pulih. Di seberang, bayangan samar menatap ke atas sambil tersenyum tipis: "Permainan catur berlanjut. Takkan bisa keluar pintu ini sebelum memecahkan permainan."
Tian Ji kesal membalas: "Main, bisa apa lagi! Tunggu saja, aku peringatkan. Jika kau terus memaksa anakmu ini, aku akan panggil si brengsek Fang Ping. Lihat saja apakah dia mau main catur denganmu! Lebih baik kepalamu diinjak-injak sampai meledak daripada main catur ini!"
"Sama sekali tak menghargai ikatan ayah-anak. Padahal sebelumnya aku sempat berpikir jika kau turun ke dunia bawah, aku akan cari beberapa orang berbahaya di tiga alam untuk berunding, membawamu kembali ke Istana Kaisar Barat untuk pensiun. Beginikah balasanmu?"
"Kau masih berharap bisa pensiun?"
"Kau tunggu saja sampai dibunuh orang!"
Tian Ji sangat jengkel. Main catur, main apa lagi? Sudah kalah terus sampai sekarang, kepalanya rasanya mau meledak.
"Percaya tidak kalau anakmu ini tak akan segan-segan lagi padamu?"
Tian Ji dengan lesu memainkan bidak catur sambil bergumam: "Entah si Fang Ping itu sudah datang atau belum. Aku serius, meski kau bukan ayahandaku yang asli, hanya bayangan, tapi setidaknya wajahmu sama persis dengan ayahanda..."
"Jika benar-benar kepalamu diinjak-injak sampai meledak olehnya, itu akan jadi aib besar. Aku takkan berjuang mati-matian untuk bayangan sepertimu melawan Fang Ping."
"Nanti jangan salahkan aku jika tak lagi mengakui ikatan ayah-anak kita!"
Proyeksi Kaisar Barat juga tidak berbicara, melanjutkan permainan catur dengannya.
Tian Ji semakin geram memainkan bidak, "Ini permainan apa? Kau sengaja menipu putramu sendiri?"
"Awalnya aku senang bertemu level ayahku di gerbang pertama, ternyata semakin kenal semakin kau tipu ya?"
