"Tok-tok-tok..."
Dalam rumah kecil yang sunyi, hanya terdengar suara benturan kepala gemuk San Mao dengan tangga.
Fang Ping dan Shi Po bertiga berjalan diam-diam menaiki tangga dengan langkah pelan.
Di belakang, Kucing Liar melirik ke sekeliling. Tempat ini sebenarnya cukup dikenalnya.
Tidak hanya mengenal, sebenarnya juga membangkitkan kerinduan.
Masa-masa di Istana Ratu Ling dulu, mungkin juga merupakan saat-saat bahagianya.
Meski harus dijadikan mainan si gendut, tapi memang sangat nyaman.
Kini, melihat kembali Istana Ratu Ling, terasa segala telah berubah... tidak, lebih tepatnya segala telah berubah, tapi kucingnya berbeda.
Kucing gemuk yang sedang diseretnya ini membuat Kucing Liar merasa tidak nyaman.
Si gendut memberi makan San Mao sampai segemuk ini, sampai Kucing Liar merasa cemburu.
Di depan, Shi Po menoleh memandang Kucing Liar, berkata: "Kucing bodoh, kau naik dulu!"
“……”
Wajah besar Kucing Liar dipenuhi ketidaksukaan!
"Pergilah, kau dibiayai Gendut Ling. Meski hanya proyeksi, masih ada sedikit perasaan. Jika kau naik, dia seharusnya tidak akan membunuhmu. Apalagi kau sudah menempa tulang giok, cukup bagus sebagai perisai."
Luan juga menyambung percakapan: "Benar, kucing bodoh, kau saja yang pergi!"
Shi Po cemburu karena Kucing Liar dikasihi Ratu Ling. Perseteruan Luan dengan Tian Gou sebenarnya juga karena Kucing Liar yang memakan harta karun langka temuannya.
Keduanya sama-sama tidak punya kesan baik pada Kucing Liar.
Sekarang Kucing Liar sudah menempa tulang giok, kalau bukan dia siapa lagi?
"Meong!"
Kucing Liar memandang Fang Ping dengan wajah tersakiti, kucing ini tidak mau pergi!
Kucing ini juga takut mati!
Fang Ping tersenyum, saat ini sudah memasuki lantai dua.
Di lantai dua tidak ada keberadaan Ratu Ling, sangat sepi. Namun Fang Ping melihat sarang kucing yang terasa familiar, sebelumnya pernah dilihat di tempat Lao Zhang. Tapi lokasi ini hanyalah energi yang terkondensasi, bukan sarang kucing sejati.
Tiga kucing yang ditahan Kucing Liar juga melihat sarang mereka, mengeong keras sambil mencakar-cakar tanah dengan cakar depan, seolah ingin masuk sarang untuk menghindar.
Kucing Liar mencengkeram ekornya erat-erat, tidak mengizinkannya masuk.
Fang Ping kembali tersenyum kecut, melirik ke arah pintu tangga. Ratu Ling seharusnya ada di lantai tiga.
Dia melirik ke Shi Po yang mengangguk halus.
Tapi segera berkata melalui transmisi suara: "Terakhir kali aku datang, tidak melihatnya. Baru sampai di tangga, langsung dihantam."
"Lukanya parah?"
"Tidak terlalu."
Fang Ping terlihat berpikir, entah Ratu Ling sengaja menahan diri atau kekuatannya terbatas, sampai sekuat itu.
Shi Po tidak terluka parah, berarti Ratu Ling seharusnya punya kekuatan menembus Delapan. Tapi menembus Delapan juga ada tiga pintu, sekarang belum pasti di fase mana Ratu Ling berada.
Kalau cuma menembus satu pintu, tiga orang ini tidak gentar.
Menembus dua pintu, meski berbahaya, tapi ketiganya pejuang level tinggi, belum tentu tidak bisa dihadapi.
Tiga pintu... itu benar-benar bahaya.
"Coba uji..."
Fang Ping melirik Shi Po yang sorot matanya tajam, dia menolak pergi.
Fang Ping lalu melihat Luan yang sedang menatap langit-langit seperti melihat cewek cantik.
"Dua si tua licik, bukan orang baik!"
Fang Ping mengumpat dalam hati, dua ini memang brengsek. Kekuatan mereka lebih dariku, masa takut mati cuma uji kemampuan?
Sepertinya harus aku sendiri yang maju.
Soal Kucing Liar, si kucing ini sekarang makin cerdik. Saat ini pura-pura berkelahi dengan Tiga Kucing, tertekan di bawah sambil menjulurkan lidah pura-pura mati.
Tiga Kucing bingung, dia benar-benar mengalahkan Kucing Asli? Langka!
Fang Ping menghela napas, lalu melangkah maju sambil berkata perlahan: "Senior Ratu Ling ada? Di bawah Fang Ping, raja umat manusia generasi ini. Senior Lin Zi juga sahabat karibku. Kali ini membawa Kucing Liar untuk menjenguk senior, harap senior berkenan menemui..."
Fang Ping sedikit membungkuk, tangan tergabung dengan senyum, wajah penuh kesopanan.
Shi Po dan Luan sama-sama menunjukkan pandangan merendahkan, berpura-pura polos?
Begitu tiba langsung berlagak polos, mungkin masih ada yang percaya, tapi langsung memukulinya kucing gendut, siapa yang mau percaya?
Sunyi!
Fang Ping tak mendapat jawaban, setelah berpikir, melanjutkan melangkah maju, menginjak anak tangga, kembali bersuara: "Senior..."
Gedebuk!
"Pergi!"
Serangan kilat!
Suara dingin bergema, fisik Fang Ping memancarkan cahaya, tak menghindar, ingin mencoba sekuat apa serangan ini.
Bruk!
Tubuh terkena serangan petir, tubuh Fang Ping gemetar, tulang terasa menggelitik, mulut terbuka mengeluarkan asap kehijauan.
Fang Ping menilai dalam hati, cukup, mungkin masih level enam.
Kalau begitu, Ratu Ling masih menahan diri?
Tidak sekuat saat menghadapi Shi Po!
Fang Ping hormat: "Senior, Kucing Liar sudah lama tak bertemu, sangat merindukan senior, mengapa enggan menampakkan diri?"
Usai berkata, Fang Ping menyambar Kucing Liar.
Kucing Liar yang sedang pura-pura bertarung dengan Tiga Kucing, buru-buru menangkap Tiga Kucing untuk dijadikan tameng.
Fang Ping menangkap Kucing Liar, Kucing Liar menangkap Tiga Kucing.
Tiba-tiba, Kucing Liar tertarik ke mulut tangga, sementara San Mao yang gemuk terhalang di belakang tangga. Kucing Liar bersembunyi di bawah perut San Mao dengan wajah tegang, "Belah San Mao, jangan belah kucing ini!"
Fang Ping lelah mental!
Perlukah segitu?
Ratu Ling seharusnya juga merasakan kehadirannya, mendengus pelan sementara suaranya mengambang dari lantai atas, "Bertahun-tahun tak jumpa, tetap sebodol ini!"
Jelas, dia mendeteksi keberadaan Kucing Liar.
"Da..."
Kucing Liar baru ingin berteriak ketika Fang Ping mencubit mulutnya, karena Fang Ping sudah merasakan tren ledakan petir yang akan terjadi, buru-buru menutup mulut kucing ini.
Jangan teriak!
Kalau tidak ada orang luar masih baik-baik saja, ada orang luar, hati-hati Ratu Ling malu lalu marah.
Kucing Liar memandang Fang Ping dengan perasaan tersakiti, buat apa sih!
Fang Ping mengabaikannya, kembali tersenyum: "Senior, bolehkah kami naik? Kucing Liar sangat merindukan senior..."
"Hmph!"
Suara dengusan keras terdengar, suara dingin Ratu Ling kembali: "Kalau mau menerobos level, cari cara sendiri..."
"Bukan untuk menerobos level!"
Ekspresi Fang Ping penuh ketulusan: "Menerobos level tidak sulit, yang sulit adalah memandang wajah sang ratu satu-satunya di tiga alam, ini juga sedikit keinginan hamba. Sudah lama mendengar nama senior tapi tak pernah bertemu, sungguh penyesalan seumur hidup..."
"Ehem!"
Shi Po batuk kecil, menunjukkan protes.
Kayak sedang melamar aja!
Nak, kamu ngapain sih?
Menganggap Laozi tidak ada?
Fang Ping dalam hati kembali mengumpat, bikin ribut!
Shi Po orang ini, cuma tahu bikin kekacauan.
"Creek..."
Senyum kecil terdengar, mengandung sikap dingin sekaligus nada bermain-main.
"Raja Manusia... Fang Ping..."
Suara Ratu Ling tenang, "Mengapa harus menemuiku? Lewati saja gerbangnya, buat apa menemui aku!"
"Sungguh sudah lama mendengar reputasi..."
"Palsu!"
Bentakan dingin menggema, Ratu Ling berkata dengan nada beku: "Mulut manis hati busuk, palsu! Mau mengeruk keuntungan dariku? Aku cuma proyeksi, bisa kasih apa?"
Fang Ping menghela nafas, benar-benar tidak bisa diajak kompromi.
Apa harus memaksaku naik dengan kekerasan?
Tidak bisakah kita bicara baik-baik?
Seumur hidup paling benci orang yang tidak mau berdiplomasi, selalu memaksa pakai kekerasan.
"Senior, Anda salah sangka..."
"Hmph!"
Fang Ping tersenyum: "Senior benar-benar tidak mau mengajak kami naik? Sudah sampai sini, mengapa bersikap dingin?"
"Kau mau menerobos?"
Suara merendahkan Ratu Ling bergema, "Kau dan Shi Po, termasuk si tolol itu, sekalipun bersatu, apa yang bisa dilakukan?"
Luan melirik ke samping, si tolol ini... maksudnya siapa?
Shi Po memandangnya dengan hina, maksudnya kamu!
Kok tidak sadar diri!
Luan mulai naik darah, membentak: "Wanita, kau cari pukulan ya?"
Gedebuk!
Dentuman keras terdengar, Luan mendengus keras sambil menghantam dengan tinju, kilat menyambar tapi langsung dihancurkan oleh Luan.
"Kekacauan setidaknya juga adalah pejuang yang akan segera menembus Delapan, mana mungkin takut akan petir ini."
Saat ini, petir kembali menyambar.
Fang Ping diam-diam tersenyum, di tangannya muncul sebuah tongkat panjang. Dengan serangan casual, kehampaan runtuh, petir musnah total.
Shi Po menghela nafas, juga menghantam dengan telapak tangan sehingga kehampaan meledak.
Tiga pejuang bekerja sama, dalam sekejap mata menghancurkan ribuan petir.
"Kalian pikir ini sudah cukup?"
Gedebuk!
Kali ini bukan petir lagi, melainkan ribuan pedang tipis melesat seperti hujan.
Ekspresi Fang Ping sedikit serius, tongkat panjangnya mengayun membentuk sistem pertahanan kedap udara. Di area sapuan tongkat, semua pedang tipis hancur lebur.
Di sampingnya, Kucing Liar mengangkat kucing ketiga yang wajahnya kosong, memandang putus asa ke arah pedang-pedang yang melesat sambil menjerit "Meong!".
Untungnya, saat pedang-pedang itu mendekat, mereka segera melebur.
Jelas bahwa Ratu Ling tidak berniat melukai kedua kucing ini.
Kucing Liar lega, menurunkan si kucing gemuk lalu mengeluarkan seekor ikan kecil dan menyelupkannya ke mulut untuk menenangkan diri.
Di sebelahnya, kucing ketiga melihat dengan mata berbinar, air liur menetes deras.
Kucing Liar tampak merendahkan, berbisik: "Kenapa kamu tidak punya ikan? Kucing kedua punya banyak ikan kering. Kamu segemuk ini tapi persediaan makanannya lebih sedikit dari dia..."
"Meong!"
Kucing ketiga penasaran: "Apakah Kucing kedua juga seekor kucing?"
“Ya, mirip sekali dengan kucing ini... Tidak sepertimu, gendut sekali, sama sekali tidak mirip denganku!”
“……”
Kedua kucing ini malah mengobrol.
Fang Ping dan yang lain tidak mempedulikan kedua kucing itu. Saat ini, ketiganya menunjukkan keahlian unik, jutaan pedang hancur berantakan.
Fang Ping menusukkan tongkatnya ke lantai kayu, gedebuk! Rumah kecil itu bergetar!
Fang Ping terkekeh, "Senior, layak untuk menemui kami? Jika belum, kami masih bisa lebih kuat lagi!"
Shi Po terkikik, "Gendut Ling, hanya main-main denganmu. Mau melihat kekuatan sejatiku?"
Begitu kata-katanya selesai, kehampaan bergetar! Gedebuk! Sebuah retakan muncul di ubun-ubun Shi Po.
Tiba-tiba, energi inti dalam jumlah besar menyembur keluar. Energi Shi Po langsung melonjak hingga level menembus Delapan!
Di sisi lain, Luan juga terkekeh, "Meremehkan kita? Wanita, Kuberi muka kau tak mau?"
Ledakan energi vital menyambar langit. Seolah Luan telah melangkahkan kaki krusial, energinya nyaris menembus Delapan.
Fang Ping tersenyum sinis, "Aku tak sehebat mereka..."
Tangannya menggerakkan isyarat. Tengkorak Besi kembali menyatu dengan tubuhnya. Zirah Kaisar muncul, Kekuatan Inti meledak! Fang Ping kembali menusukkan tongkatnya ke tanah. Gedebuk! Rumah kecil itu bergetar hebat!
"Zirah Kaisar?"
Suara serius bergema.
Ketiganya adalah pejuang tak terkalahkan di era ini.
Dua orang telah mencapai level menembus Delapan. Kekuatan Fang Ping saat ini setara dengan puncak level tujuh.
Tiga orang bekerja sama, Pejuang dua pintu juga bisa ditaklukkan!
Fang Ping tertawa: "Senior berhasil menerobos tiga pintu? Kalau begitu, bisa dibilang sudah mencapai Hancur 9. Kalau belum... Kita masih bisa bertarung!"
Suara dingin Ratu Ling kembali terdengar: "Ingin menerobos level? Bisa lakukan sendiri! Kenapa malah melawan saya?"
Fang Ping tersenyum: "Saya mau imbalan! Kaisar Nan memberi Gui Yuan Shu, Kaisar Manusia menghadiahkan lompatan kualitatif, Kaisar Utara menghadiahkan Golden Body, Kaisar Perang memberikan jurus andalan, Kaisar Barat memberi Relik Suci, Kaisar Bumi menghibahkan seluruh tabungannya, Kaisar Ba memberikan tulang giok... Ratu Ling tidak mau memberi apa-apa?"
Perkataannya membuat Shi Po dan Lian matanya berbinar-binar - hadiah sebanyak itu?
Di lantai atas, Ratu Ling terlihat membeku sejenak.
Jelas, ini di luar perkiraannya.
Setiap poin yang disebut Fang Ping sungguh mengejutkan.
Beberapa di antaranya adalah rahasia tertutup para penguasa tunggal.
Fang Ping bahkan malas menyebutkan kekuatan fusi penyatuan Penguasa Binatang, merasa hadiahnya terlalu receh dan pelit.
Ketiganya memiliki kekuatan luar biasa, suasana semakin menegang.
Setelah beberapa saat, Ratu Ling berbisik dingin: "Kalian memang nekat! Saya tidak punya metode khusus seperti mereka, hanya ada beberapa botol cairan kehidupan. Ambil saja!"
Sebuah botol kristal segera mengambang mendekat.
Di dalamnya ada cairan berenergi kehidupan, tapi... konsentrasinya bahkan tak sampai separuh ikan yang dimakan Kucing Liar.
Shi Po dan Lian terlihat tertarik, namun Fang Ping meremehkan hadiah itu sambil mengerutkan kening.
“Bukan maksudku memaksa Ratu Ling memberikan sesuatu, tapi level ini terasa agak tidak beres.”
“Ratu Ling tetap tidak muncul-muncul. Tidak apa kalau tidak muncul, tapi kekuatannya luar biasa tidak masuk akal.”
“Proyeksi terkuat yang pernah kulihat seharusnya Kaisar Ba.”
“Di saat genting, mungkin ledakan kekuatannya mencapai level menembus Dua Pintu.”
“Semakin kuat proyeksi penguasa, semakin banyak keuntungan yang diberikan. Tapi tentu ini tidak mutlak.”
“Keberadaan Kaisar Ba adalah untuk menguji pejuang tangguh, termasuk yang sudah menembus Delapan Pintu.”
“Lalu untuk apa Ratu Ling yang sekuat ini diciptakan?”
“Memelihara kucing?”
“Perlu kekuatan segitu cuma untuk pelihara kucing?”
“Justru karena itu, Fang Ping semakin penasaran ingin bertemu Ratu Ling.”
Melihat Shi Po dan Luan hampir diusir, Fang Ping cepat-cepat berkomunikasi secara spiritual: “Kalian jangan picik! Energi kehidupan segini apa artinya? Proyeksi Ratu Ling sekuat ini pasti menyimpan harta karun! Mungkin bisa benar-benar membantu kalian mencapai Delapan Pintu asli, bukan pseudo-Delapan seperti sekarang!”
Keduanya mengumpat dalam hati: Siapa yang kau bilang picik?!
Duo yang tadinya hendak mengambil botol kristal itu kini diam membeku. Dalam hati mereka mendengus: Kami ini ahli, mana mungkin tergiur keuntungan receh begini.
Mereka menahan diri sambil berpikir: Fang Ping sudah dapat banyak barang bagus, pengalamannya patut ditiru. Mari pelajari cara memeras lebih banyak keuntungan darinya, siapa tahu berguna di level berikutnya.
“Masih belum puas?”
Suara Ratu Ling semakin dingin menusuk tulang!
Fang Ping dengan blak-blakan melemparkan dua ekor ikan kecil, tersenyum: "Senior, bagaimana jika aku memberimu sedikit energi kehidupan, maukah Anda keluar bertemu?"
"Hmph!"
Dengus ketidaksukaan kembali terdengar, dua ikan kecil itu langsung hancur!
Energi kehidupan dalam jumlah besar mulai bermunculan.
Shi Po dan Ran hanya bisa ngiler melihatnya, tapi demi menjaga citra sebagai ahli, mereka bersikeras tidak menyerapnya.
Saat mereka tidak menyerap, dua kucing yang sedang mengobrol tiba-tiba menerjang seperti harimau. Bahkan kucing ketiga yang gemuk luar biasa bergerak gesit. Kedua kucing itu membuka mulut lebar-lebar "Byur!", menelan energi kehidupan yang beterbangan di udara.
Kucing Liar bahkan sambil lalu menelan botol kristalnya, membuat Ran dan Shi Po gemetar sampai kelopak matanya bergetar.
"Dasar kucing terkutuk! Makan terus sampai kalian mati kekenyangan!"
"Sepertinya kalian masih belum mau menyerah..."
Bersamaan dengan suara dingin itu, suara langkah kaki halus terdengar dari tangga - seseorang sedang turun.
Tiba-tiba, siluet seorang wanita muncul di hadapan semua orang.
Pandangan pertama Fang Ping membuat matanya perih.
Tapi setidaknya ia bisa melihat penampilan sang tamu dengan jelas!
Penuh kewibawaan!
Ya, Fang Ping tidak mempermasalahkan soal kecantikan.
Di tingkat pemahaman ini, seseorang bisa mengubah penampilan sesuka hati. Kecantikan bukan hal krusial - kesan pertama Fang Ping pada Ratu Ling bukanlah kecantikan, melainkan aura kepahlawanan yang memancar!
Rambut panjangnya diikat sembarangan, pakaiannya sederhana tanpa gaun panjang yang menjuntai. Seragam ketat berwarna putih yang melekat di tubuh, dengan pedang di tangan, justru semakin menegaskan aura keprajuritnya.
Secara refleks Fang Ping melirik ke bagian tertentu... Alis pedang Ratu Ling meruncing, kilau dingin berkedip di matanya!
Fang Ping tersipu malu, secara blak-blakan menangkap Kucing Liar untuk menutupi rasa malunya.
Dia sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan kecantikan, namun panggilan dari Kucing Liar dan Shi Po membuatnya lebih fokus ke hal itu. Saat melirik sekilas, tak disangka indra Ratu Ling begitu tajam.
Di pelukannya, Kucing Liar dijadikan tameng dengan wajah kebingungan. Kemudian menatap Ratu Ling dengan gembira dan berteriak: "Si Gendut..."
"Kucing bodoh!"
Ratu Ling mendengus dengan sorot mata tidak bersahabat. Mengabaikan Kucing Liar, tangannya mencengkeram kucing ketiga yang gemuk. Makhluk yang sebelumnya sebesar babi itu tiba-tiba menyusut, teronggok di telapak tangannya seperti bola karet yang semakin menggemuk.
Kucing Liar menunjukkan nada iri dan perasaan tersakiti. Dulu Si Gendut selalu memangku dirinya, sekarang berganti ke kucing ketiga!
Shi Po juga tampak antusias sambil terkekeh: "Ge...ehem, Ling'er, lama tak jumpa!"
Ratu Ling mengerutkan alis sambil berkata dingin: "Bila masih berani ngaco, nyawamu kuhabisi!"
Shi Po tetap tak ambil pusing dengan ekspresi penuh kerinduan.
Kekacauan itu merasa jijik dan berseru kesal: "Jangan banyak cakap! Fang Ping, kau datang untuk meraup keuntungan - paksa perempuan ini menyerahkan semua harta!"
"Kurang ajar!"
Suara menggema dari Ratu Ling saat pedang keluar dari sarungnya, menerobos udara menyerang Kekacauan!
Kekacauan menghantamkan tinju. BOOM! Ia terpental beberapa langkah.
Detik...
Suara denting jernih terdengar, setetes darah menetes dari tinjunya, menghantam tanah, seperti bola baja jatuh di atas kaca.
Ekspresi wajah Luan berubah, saat ini, pedang pusaka telah kembali ke sarungnya.
Fang Ping mengawasi Ratu Ling dengan saksama beberapa saat, tatapan sang ratu yang dingin membeku juga tertuju padanya.
Kali ini Fang Ping tidak menghindar, terus menatapnya lama-lama, kemudian tersenyum sinis: "Aku penasaran, apakah ini tubuh asli Senior atau proyeksi?"
"Ya?"
Shi Po tertegun sejenak, kemudian sinar dewa di matanya meledak, seketika tertuju ke Ratu Ling!
Boom!
Pancaran emas langsung meledak, Shi Po mendengus kesakitan, darah menetes dari matanya.
Fang Ping merasa dingin di hatinya, kuat sekali!
"Tubuh asli?"
Ratu Ling berkata dingin: "Tubuh asli untuk mendasari Jalan, mana mungkin bebas! Ini cuma tubuh boneka!"
"Tubuh boneka?"
Fang Ping mundur selangkah mendekati Shi Po dan yang lain, tidak menyebut fragmen memori atau proyeksi sumber, menggunakan istilah "tubuh boneka" - apakah ini berarti berbeda dengan yang lain?
Shi Po dan Luan juga bukan orang bodoh, kini mulai menyadari keanehan situasi.
Shi Po berteriak tergesa: "Ini bukan proyeksi? Apakah ini klonmu?"
"Bukan!"
Ratu Ling berdiri angkuh di belokan tangga, memandangi mereka dengan tatapan dingin: "Apa sebenarnya yang kalian inginkan! Sudah kukatakan level ini tidak memiliki yang kalian cari, kalau mau menerobos level, akan kuantarkan! Cepat pergi!"
Fang Ping mengerutkan kening, setelah dipikir ia berkata: "Senior tahu tentang keberadaan Dao Shu di gerbang terakhir? Seharusnya sudah mencapai Hancur 9 kan? Sedangkan di tahap Penguasa Tunggal, klon-klon Penguasa sudah masuk ke sini, menggantikan proyeksi Penguasa!"
"Boneka tiruan Senior ini mungkin agak berbeda dengan proyeksi biasa, bukan?"
"Kalau begitu, pasti Senior punya tujuan sendiri. Mungkin... kita bisa membantu sedikit?"
Ratu Ling memandang mereka dengan merendahkan, "Baru mencapai level tujuh sudah berani mengoceh kosong!"
Fang Ping tetap tenang sambil tersenyum, "Level tujuh memang tak berarti di mata Senior. Tapi... satu-satunya kelebihanku adalah jaringan pertemanan luas. Aku kenal banyak petarung level delapan, bahkan beberapa yang sudah menembus Dua Pintu. Zhen yang akan segera menembus Tiga Pintu itu juga ayah angkatku."
"Selain itu, Pembuat Dewa mungkin segera menembus Dua Pintu. Hubungan kami juga sangat dekat."
"Jika dikumpulkan, mungkin bisa menyaingi level sembilan!"
Fang Ping berbicara tanpa malu, seolah tak ada masalah dengan klaim 'jaringan pertemanan'-nya: "Senior, boneka tiruan ini apakah untuk ulat sutera di Alam Dewata tadi? Oh, maksudku Benih Kebangkitan..."
Gedebuk!
Kilau dingin menyambar dari mata Ratu Ling. Fang Ping berseru pendek, Zirah Kaisar memancarkan kilau emas. Dalam sekejap energi bertabrakan, Fang Ping terpental puluhan langkah tapi berhasil menetralisir serangan.
"Senior, perlu segitu kasar? Tidak bisakah kita berdiskusi baik-baik?"
"Kau melihatnya?"
Sorot mata Ratu Ling tajam membeku - dia memang melihat!
Fang Ping terkekeh, "Aku melihat sedikit, ulat sutera itu lucu sekali. Senior, apakah Anda ingin memakannya? Itu pasti proyeksi kan? Apa memakan proyeksi juga ada keuntungannya?"
Sebelumnya di gerbang Kaisar Bumi, dia memang melihat banyak hal.
Saat ini, Fang Ping tetap bersemangat melanjutkan, "Ngomong-ngomong, Kaisar Perang dan Penguasa Tunggal manusia juga ingin bekerja sama denganku. Mungkin tujuan Penguasa Tunggal manusia juga ini. Kalau Kaisar Perang aku tidak berani pastikan. Apakah tujuan senior juga sama? Aku hanya takut terjadi konflik dengan senior. Lagipula aku ini temannya Kucing Liar, harusnya aku prioritaskan wilayah senior dulu, kan?"
"Meong, si gendut! Penipu itu sangat hebat!"
Di pelukannya, Kucing Liar juga bersuara.
Saat ini, dia merasa tidak nyaman dipeluk Fang Ping, berjuang melepaskan diri dan mengeluarkan kepalanya, bersemangat berkata, "Si gendut! Kucing sudah menempa tulang giok lho, kucing sekarang sangat kuat. Mau kerjasama?"
Ratu Ling menatap Kucing Liar, mengerutkan alis dan berkata datar, "Setelah bertahun-tahun, baru bisa menempa tulang giok. Pantas dibanggakan? Dulu, tubuh darah dan dagingmu sudah hampir mencapai tingkat tulang giok..."
Kucing Liar berkata dengan sedih, "Kamu tidak memuji kucing lagi, tidak asyik!"
Ratu Ling terdiam sejenak, tidak melanjutkan bicara.
Fang Ping berkata sambil tertawa, "Senior, bagaimana kalau kita berbicara baik-baik? Kita semua bisa saling memenuhi kebutuhan. Shi Po dan Luan hanya ingin menembus Delapan, sementara aku sebenarnya tidak punya tujuan khusus. Sedikit keuntungan saja sudah cukup, mungkin aku bahkan bisa membantu Senior sekali! Hanya untuk Senior. Kalau orang lain seperti Penguasa Manusia atau Dewa, aku malas menghiraukan mereka..."
"Omonganmu besar sekali!"
Ratu Ling menyeringai sinis. Fang Ping tetap tersenyum, "Memang omonganku besar. Soalnya dalam tiga tahun latihan aku sudah mencapai tingkat ini. Masih terlalu muda, tentu masih ada sedikit kesombongan. Mohon dimaklumi Senior, anak muda memang tidak setenang senior-senior terdahulu."
Mulai lagi!
Dalam hati, Luan hampir mengumpat. Shi Po masih lumayan, hari ini baru pertama kali bertemu Fang Ping. Ini juga pertama kalinya dia mendengar perkataan seperti ini.
Tapi Luan sudah mendengarnya berkali-kali, setiap kali merasa tersakiti hatinya!
Latihan tiga tahun saja merasa hebat?
Terus diulang-ulang, takut orang tidak tahu ya!
Luan memutar matanya, tidak menanggapi. Biarkan saja si brengsek ini bicara semaunya.
Asal dirinya bisa menembus Delapan saja!
Kalau tidak segera mencapainya, mentalnya bisa kacau!
Si brengsek ini kemajuannya terlalu cepat, sampai sulit diterima.
Mendengar itu, Ratu Ling kembali menatap Fang Ping, sorot mata dewa berkilauan.
Tiba-tiba ia berbalik dan naik ke lantai atas, berkata datar, "Naiklah!"
Fang Ping tersenyum, mengedipkan mata ke Shi Po dan Luan. Lihat kan?
Inilah pesona Sang Tuan!
Bersamaan itu, Fang Ping berkata melalui transmisi suara: "Menurutku kali ini ada hasil jerih payah sejati. Ratu Ling mungkin berbeda dari penguasa tunggal lainnya, jelas bukan sekadar proyeksi. Meski tak tahu apa itu tubuh boneka, tapi pasti ada rencananya sendiri... Kalau kita terlibat langsung, mungkin bisa ikut menikmati keuntungan."
"Hati-hati kamu kebanyakan sampai mati!"
Raja Kekacauan bergumam, semua orang di sini tak bodoh. Terlibat dalam hal tertentu bisa membawa bahaya tak kecil.
"Jalan pedang harus diperjuangkan! Bila ada kesempatan harus direbut, kalau ragu-ragu, kamu Raja Kekacauan kan bukan berkarakter begitu! Tapi memang, sudah tua, kurang semangat, pantas saja belum bisa menembus Delapan..."
"Kau ingin bertarung dengan Sang Raja?"
"Aku juga belum tentu takut. Kalau kita bertarung, belum tentu siapa yang menang. Tapi karena tak ada keuntungan, malas berkelahi bodoh-bodohan denganmu."
Raja Kekacauan kembali mengumpat, memang bertarung dengan dasar bangsat ini tak ada untungnya. Lupakan, Sang Raja takkan berdebat denganmu.
Ketiganya tak lagi berbicara, bersama-sama melangkah menaiki tangga.
Serangkaian tindakan Ratu Ling sebelumnya agak mirip ujian kemampuan. Tampaknya dia cukup mengakui kekuatan trio ini.
