“Dewa!”
Di bawah, Raja Dewa menatap ke langit, bergumam pelan lalu tersenyum sinis: “Akhirnya keluar juga!”
Dewa!
Bukan masuk dari luar, tiba-tiba saja muncul di lokasi ini.
Keluar tepat di samping Bibit.
Jelas Dewa sudah lama ada di sini.
Hanya saja tak menampakkan diri, sedang menunggu.
Tak ada yang tahu apa yang ditunggunya, tak ada yang tahu apakah Dao Shu akan datang, tapi saat Dewa Kematian datang, Dewa pun muncul.
Menghalangi Dewa Kematian!
Di atas, Dewa Kematian benar-benar menjadi sorotan, seperti raksasa api dengan cahaya menyembur dari seluruh tubuhnya, memegang sabit, persis seperti legenda Dewa Maut.
Fang Ping curiga legenda-legenda itu diadaptasi dari orang-orang ini.
Sabit merobek kehampaan, kali ini Dewa Kematian jauh lebih kuat dari sebelumnya, memberi kesan pada Fang Ping seperti ledakan Raja Penahan sebelumnya.
Satu golok demi golok, begitu cepat sampai Fang Ping hampir tak bisa menyambut.
Bunuh Dewa!
Ini juga obsesi banyak Pra-Bela Diri.
Persaingan segala jalan telah menewaskan terlalu banyak pejuang Pra-Bela Diri, dan semua ini berasal dari Dewa.
"Persaingan segala jalan menderita kekalahan besar, Pra-Bela Diri kembali ditekan selama bertahun-tahun, 8000 tahun silam, Dewa Tinju dan kawan-kawan bahkan ditindas tanpa alasan, ditambah sekelompok orang dibantai."
"Pra-Bela Diri telah menanggung terlalu banyak penderitaan!"
"Semua ini bersumber dari jalan sumber kekuatan Dewa di masa lalu."
"Kalau bukan karena jalan sumber yang bermasalah, mengapa Dewa dan kawan-kawan harus membunuh Pra-Bela Diri terkuat untuk melewati gerbang itu demi mencapai Tao?"
"Kalau bukan karena jalan sumber yang bermasalah, mengapa harus menekan Pra-Bela Diri untuk mencegah mereka mengungguli sumber?"
"Kalau hubungan jalan sumber tak bermasalah, pertempuran 8000 tahun lalu takkan terjadi. Pra-Bela Diri malah jadi korban collateral damage, menjadi bidak sumber - ada yang dibunuh, ada yang ditahan."
"Dendam ini sulit dibalas, tapi harus dibayar!"
……
"Bertarung lagi."
"Fang Ping hanya mengamati, biarkan mereka bertarung - semakin banyak yang mati semakin baik."
"Baru pertama kali melihat wujud asli Dewa, sebelumnya selalu tampak ilusi. Hari ini baru jelas terlihat."
"Setelah mengamati sejenak, Fang Ping melirik curiga ke Raja Penahan, 'Ayahmu?'"
"'Ayahmu!'"
"Raja Penahan mengumpat marah!"
"'Mirip denganmu!'"
"Fang Ping bergumam lesu: 'Kukira mirip denganku, ternyata miripmu. Kau Dewa?'"
"'Dewa leluhurmu!'"
"Raja Penahan kesal: 'Hantu tua ini memang begitu. Apa mau dikata? Sedikit mirip saja. Pejuang level tinggi memang begini rupanya - tampak megah, tampan dan maskulin. Wajah umum, aku bisa apa?!'"
"'Benar tak ada hubungan?'"
"Raja Penahan geram: 'Ada hubungan kentut, percaya tidak percaya!'"
Fang Ping baru ingin berkata lagi, di samping, Pembuat Dewa menyeringai dingin: "Putra dan ayah, mungkin bukan! Tapi hantu tua Lao Li sebelumnya tidak seperti ini, setelah Dewa membuka kekuatan inti, dia malah semakin mirip dengannya, mungkin ingin mendapat keuntungan dengan menyerupainya!"
Raja Penahan menggerutu, berkata tanpa ekspresi: "Omong kosong! Saat orang ini membuka kekuatan inti, memang sangat megah dan agresif. Banyak yang meniru penampilannya saat itu, mungkin karena terpengaruh kekuatan inti..."
Begitu kata-kata ini keluar, Fang Ping belum sempat berpikir banyak.
Pembuat Dewa berkata dengan suara melankolis: "Mengakuilah?"
"Apa?"
Melihat Fang Ping tak mengerti, Pembuat Dewa tertawa: "Tahun-tahun itu, nak, mengertilah! Tahun-tahun itu, mereka yang menempuh kekuatan inti memang terpengaruh oleh Dewa."
"Si hantu tua ini, kemudian perlahan berubah wajah, semakin tua, sengaja menyamar."
Awalnya Fang Ping belum paham, tiba-tiba, sorot matanya berkedip - tahun-tahun itu!
Tahun-tahun pembukaan kekuatan inti!
Maksudnya apa?
Raja Penahan mengatakan dia baru menempuh kekuatan inti sekitar sepuluh ribu tahun.
Dewa membuka kekuatan inti 30.000 tahun yang lalu!
Fang Ping menatap tajam Raja Penahan yang mulai marah, berseru pendek: "Apa yang kau pikirkan! 30.000 tahun lalu, Lao Fu belum menempuh kekuatan inti, hanya beberapa kali menyaksikan evolusi kekuatan inti!"
"Maksudnya apa?"
Fang Ping buru-buru mendesak.
Raja Penahan mendengus, tetap tak menghiraukan.
Fang Ping mengerutkan alis, tidak bertanya lagi. Sang Pembuat Dewa sorot matanya berubah-ubah, "Kemungkinan belum pergi, waktu itu mungkin belum bulat tekad! Saat itu tidak mengambil kekuatan inti, tapi melihat evolusi sumber. Apakah gurumu yang memperlihatkan padamu?"
“……”
Raja Penahan menggerutu, malas menghiraukannya.
Sorot mata Fang Ping berubah-ubah. Sang Pembuat Dewa tertawa ringan, "Jangan banyak berpikir. Gurunya juga si licik, dulu pernah mencuri proyeksi bibit. Mungkin ingin menelusuri jalan Dewa, melakukan evolusi sumber. Mungkin pernah memperlihatkannya padanya!"
Raja Penahan diam, malas berkomentar.
Beberapa hal sudah berlalu bertahun-tahun. Fang Ping tahu pun takkan berguna.
Percuma bicara!
Saat ini, pertempuran besar kembali pecah di empat penjuru. Raja Penahan kini telah memulihkan anggota badannya. Hong Yu dan yang lain sudah kabur.
Melihat adegan ini, Raja Penahan heran memandang Fang Ping, "Kau sebagai komandan tertinggi, tidak turun ke medan?"
"Aku baru menembus Delapan. Mau cari mati?"
"Nak, kali ini apa sebenarnya tujuanmu?"
Raja Penahan benar-benar bingung, "Hingga kini, kau sepertinya belum mengerahkan seluruh tenaga. Terus menunggu apa?"
"Aku cuma menunggu Kucing Liar sukses!"
Fang Ping tersenyum, "Pertama ambil alih daerah ini, lalu lihat kondisi bibit..."
Raja Penahan semakin curiga, "Nak, apa masih ada tujuan lain?"
"Tidak sama sekali!"
Fang Ping menyeringai, "Aku petarung yang baru mencapai Delapan. Membakar jalan besar pun baru bisa menghancurkan dua pintu. Apa lagi yang bisa kulakukan?"
"Sambil berkata, mengusap dagu berkata: 'Ayah angkat, kamu bilang Dao Shu si tanaman siluman Hancur 9 ini, kalau mati, tubuhnya bisa dibuat Relik Suci. Esensi kehidupannya mungkin lebih efektif daripada energi kehidupan di lokasi ini, tapi apakah akan menghasilkan bibit?'"
"'Kamu masih ingin membunuhnya? Bermimpi!'"
"Raja Penahan kesal: 'Si Qiong itu sudah lama merencanakan jebakan! Percaya nggak, Dao Shu belum mati. Saat tempat ini hancur, tubuh asli Qiong sudah menunggu di luar. Kalau kamu bunuh Dao Shu... hati-hati kamu mati lebih cepat!'"
"Fang Ping tertawa, tidak mempermasalahkannya."
"Lanjut memandang ke empat penjuru, bergumam: 'Semakin menarik. Sekelompok orang ini saling memukul, saling menjebak, berkelahi terus tapi tidak ada yang mati. Seperti sudah diatur dari awal, bibit ini harus jatuh ke siapa.'"
"Raja Penahan terdiam sejenak, lama kemudian bergumam berat: 'Kamu juga sudah sadar? Bibit ini mungkin sudah ditetapkan Dewa untuk diberikan ke seseorang.'"
"'Siapa?'"
"'Bukan Donghuang, pasti Ratu Ling, kalo nggak ya Dao Shu.'"
"Raja Penahan menatap ke atas, perlahan berkata: 'Pasti salah satu dari tiga ini! Dewa hanya proyeksi, bukan klon. Dia yang menjaga bibit, kalau bukan orang pilihannya, dia tidak akan memberi jalan.'"
"Setelah berkata, tambah: 'Kemungkinan Donghuang tidak besar. Pasti Dao Shu atau Ratu Ling!'"
"'Hmm?'"
"Fang Ping curiga seperti rubah: 'Ratu Ling masih bisa dimengerti. Dao Shu itu apa ini?'"
"Raja Penahan melihat ke Dewa lalu ke Kaisar, ragu-ragu: 'Dao Shu tidak pernah berpikir Dewa mungkin meminjamnya untuk bebas. Kamu benar-benar mengira Dao Shu itu idiot?'"
"Apakah dia sepenuhnya percaya pada Dewa?"
"Mungkin secara diam-diam mendapatkan janji tertentu atau keuntungan dari Dewa, sehingga memiliki keyakinan bahwa setelah mencapai Tao tidak akan jatuh ke tangan Dewa."
"Dewa mungkin juga tahu sebagian, jadi tidak berniat membiarkan Dao Shu mencapai Tao. Lihatlah saat Ming pergi, Dewa dan Dao Shu memiliki kesepakatan diam-diam, kan?”
“Lingkaran kalian benar-benar kacau!”
Fang Ping menggerutu, “Murid mengkhianati guru, guru menipu murid, Dewa adalah guru Dewa, Dewa adalah guru Dao Shu, Dao Shu adalah cucu murid Dewa…"
"Singkatnya, semuanya berantakan!”
“Kau menipuku, aku menipumu, mati satu ya sudah, yang penting diri sendiri selamat!”
“Lingkaran kacau balau seperti ini, musnahkan saja semuanya! Hidup cuma buat celakakan orang, membuat anak-anak jadi jahat!”
“Kau tidak lebih baik dari mereka!”
Raja Penahan menggerutu, Fang Ping tersenyum sumringah: “Setidaknya aku tak mengakali orang sendiri. Musuh? Mati satu berkurang satu, apa urusanku!”
Raja Penahan terdiam tak bisa membantah. Saat ini, grup chat ini malah jadi penonton.
“Pertunjukan besar ini semakin tidak menarik!”
Fang Ping lesu, “Yang mati cuma klon-klon, sedangkan kita jika mati benar-benar tewas! Membosankan, lebih baik tubuh asli mereka yang mati!”
“Bicaralah setelah kau jadi penguasa tunggal!”
Raja Penahan mematahkan semangat, “Bisa mati tubuh asli? Terlalu banyak berkhayal.”
Tiba-tiba dari kejauhan, Kucing Liar berteriak: “Penipu, kucing ini sudah selesai!”
Fang Ping tersenyum melihatnya.
“Cukup cepat juga, Kucing Liar, cepat kerjakan tugas! Kita nyolong sedikit kehidupan pulang, bubar-bubar! Bibit nggak usah diambil, kita kembali ke rumah masing-masing!”
Fang Ping tertawa, langsung berjalan ke arah Kucing Liar.
Tak jauh dari sana, Hong Kun dan yang lain melihatnya pergi, tapi tak turun tangan. Ekspresi mereka campur aduk, sepertinya ragu-ragu mau ikut campur atau tidak.
Fang Ping malas menghiraukan mereka, toh Raja Penahan dan kawan-kawan masih ada di sini. Ngapain takut?
Tak lama, Fang Ping tiba di sisi Kucing Liar.
Kucing Liar juga tampak lelah, buru-buru pamer jasa, "Boleh mulai menyedot alam dewata palsu ini."
"Apa orang-orang itu ikut tersedot?"
"Nggak lah, di sisi Ulat Sutra ada lubang besar yang nggak disedot. Mereka bisa terbang lalu pergi."
"Apa Perbukitan akan hancur?"
"Nggak juga, Ulat Sutra masih ada di sana."
Kucing Liar membusungkan dada, "Kucing ini udah nguras tenaga banget! Cuma menyedot alam dewata palsu ini, daerah lain dibiarkan utuh!"
"Baguslah!"
Fang Ping menyapu pandangan ke empat penjuru, bersemangat, "Bagus! Meski alam dewata palsu ini kalah dari Bibit, tapi kehidupan yang tercerai-berai ini terkumpul semua, setidaknya setara ribuan ikan kecil! Walau nggak bisa menguatkan seluruh manusia, pasti bisa bikin beberapa pejuang level tinggi dengan cepat!"
Di samping, Zhang Tao ragu, "Apa mereka akan diam saja melihat kita membawa pergi semua ini?"
"Mereka nggak punya pilihan!"
Fang Ping menggetarkan kemampuan spiritualnya ke empat penjuru, mengunci area ini, menyeringai dingin: "Semua bukan sumber daya berharga, aku tidak membunuh Hong Yu dan yang lain sekarang, karena menunggu mereka berbalik melawan Penguasa!
Adapun klon-klon Penguasa itu... tunggu saja!
Kalau tidak memancingku, lupakan. Tapi kalau berani, meski aku kerja sama dengan Raja Penahan, kami tak takut mereka!
Tapi..."
Fang Ping berhenti sejenak: "Orang tua ini belakangan semakin misterius. Meski tak ingin mengatakannya, lebih baik waspada."
Zhang Tao melirik Fang Ping, mengerutkan alis. Fang Ping tampak sangat yakin diri.
Apa dia sudah mencapai Hancur 9?
Di atas, Dewa yang baru saja menampar Dewa Kematian hingga terlempar tiba-tiba berkata lembut: "Qiong, melemahkan energi inti saat ini hanya mengorbankan yang utama. Meski berhasil membunuh yang lain, tak bisa menangkal kelemahan. Untuk mengatasi kelemahan, lihatlah masa depan, lihatlah umat manusia..."
Umat manusia!
Dua kata itu seketika memicu reaksi Fang Ping dan Zhang Tao.
Dewa tak banyak bicara, melanjutkan: "Ling, hentikan pertikaian ini, biarkan Dao Shu mencapai Tao!"
Ekspresi Ratu Ling berubah.
Dewa sepertinya membaca pikirannya, menghela nafas: "Meski klonmu mencapai Tao, tetap hanya klon. Jalan besar menyatu, tak bisa dipisahkan... Tubuh Aslimu tetap terkurung. Biarkan Dao Shu mencapai Tao, bisa membantumu menanggung sebagian tekanan."
Dewa berbisik pelan: "Dulu pernah kukatakan, hanya dengan bersatu melepaskan diri, seketika menambal kekurangan, baru ada harapan! Kalian semua telah menunggu bertahun-tahun, mengapa tidak bersabar lagi?"
Dewa mengerutkan kening, Ratu Ling tak tahan berkata: "Guru, bagaimana jika penerus juga tak bisa menangkal, manusia tak bisa mengeluarkan Bibit..."
"Batuk!"
Dewa batuk kecil, memotong ucapan Ratu Ling.
Kaisar juga tak melanjutkan pembicaraan, menatap Donghuang: "Hao, jangan berlarut-larut lagi, daerah ini dibuat untuk menyempurnakan Jalan Demon Emperor. Bangsa monster punya Penguasa Binatang tapi tak ada Penjaga Tumbuhan, Jalan Besar juga punya kekurangan. Dao Shu mencapai Tao, kalian semua juga bisa mendapat manfaat!"
Daerah ini... benar-benar disiapkan untuk Dao Shu!
Pada momen ini, yang hadir baru benar-benar sadar!
Daerah ini ternyata memiliki pemilik resmi!
Dao Shu-lah tuan sebenarnya.
Dewa menatap Kaisar, berkata dingin: "Anda sudah tahu sejak lama, saya ingin mengirim Dao Shu ke sini!"
Kaisar menghela napas: "Pikiranmu, bagaimana mungkin aku tak tahu! Dulu Anda menampung Long Bian, sejak itu terus mendalami Jalan ini, saya sudah tahu Anda akan bertindak seperti ini, tapi sayang tak ada kesempatan...
Saya membuat tempat ini agar Anda bisa mengirim Dao Shu mencari peluang.
Sayang, Dao Shu masih belum bisa mengambil semua intisari 13 batas, kalo nggak, seharusnya bisa menerobos level sendiri."
Dugaan manusia kalah dari takdir.
Dao Shu masih belum mencapai dugaan Dia, kalo nggak, bisa menembus sendirian, langsung mengambil Bibit, mencapai Tao penguasa tunggal!
13 batas, persis seperti yang dipikirkan Fang Ping, untuk menyempurnakan Dao Shu.
Jika Dao Shu juga bisa seperti Fang Ping, mengambil semua intisari 13 batas, akan lebih kuat dari sekarang.
Dan bisa menghabiskan lebih banyak aturan!
Aturan bukan untuk menekan Dao Shu, tapi untuk menekan para penguasa tunggal dan Pejuang Jalan Ekstrim yang menjaga batas.
Akhirnya, Dao Shu tidak berhasil melakukannya.
Baru sekarang terperangkap di gerbang ini selama bertahun-tahun!
Selama bertahun-tahun, Dao Shu tidak hanya gagal menerobos level, tetapi akhirnya juga menarik perhatian grup Fang Ping dan kelompok Shen Huang, yang telah sepenuhnya mengacaukan beberapa rencana.
Inilah sebabnya Dewa Terakhir terpaksa muncul!
Lagipula ini hanya jebakan yang dipasang lebih awal, tidak bisa menjamin aman sepenuhnya.
Dewa Terakhir juga tidak mempermasalahkannya. Saat ini, dia masih berharap bisa melanjutkan sesuai rencana.
Donghuang, Shen Huang, Ling Huang - mereka semua bisa dibujuk.
Sedangkan Xihuang dan Shen Huang palsu, selama yang lain sepakat, penentangan kedua pihak ini tak berguna.
……
"Apa maksudnya?"
Fang Ping menatap Lao Zhang, "Lao Zhang, apa maksud perkataannya tadi?"
Ekspresi Lao Zhang muram, "Tidak bisa dengar sendiri? Ratu Ling bertanya apakah umat manusia bisa memancing keluar Bibit, Bibit sejati! Orang-orang ini mungkin ingin menggunakan umat manusia sebagai umpan untuk memancing Bibit melakukan sesuatu!"
Fang Ping mengerutkan kening, "Bagaimana caranya? Mengapa harus umat manusia?"
Saat itu, Kucing Tiga tampak ragu-ragu lalu berbisik, "Kucing ini sepertinya tahu sedikit..."
"Katakan!"
Fang Ping buru-buru bertanya. Kucing Liar juga memukul kepalanya heran, "Kamu tahu? Kucing ini kok tidak tahu?"
Kucing Tiga mengabaikannya. Setelah ragu lagi baru berbisik, "Dulu Tuan pernah bilang, tubuh asli ulat sutra mungkin tertidur! Kalau belum bangun, harus dibangunkan..."
Fang Ping sorot mata berkilat, "Bagaimana cara membangunkannya?"
Kucing Tiga berpikir sejenak, lalu berkata semakin pelan: "Dulu sepertinya peradaban manusia adalah sarang ulat sutra. Kemudian, mereka mengunci sarang ulat sutra itu, menguncinya rapat-rapat. Latihan petarung dunia manusia, semua itu sebenarnya kekuatan yang dimuntahkan ulat sutra..."
"Lalu pada dasarnya jadi mirip seperti klon-klon ulat sutra..."
"Semakin kuat latihannya, semakin banyak kekuatan ulat sutra yang diserap..."
Zhang Tao berkata dengan suara melankolis: "Semakin banyak kekuatan yang diserap, manusia semakin kuat. Semakin banyak yang mati, semakin seragam kematiannya. Apakah ini akan membangunkan bibit itu?"
"Kucing ini nggak tahu ya..."
Kucing Tiga menjawab dengan gugup: "Mungkin tidak seperti itu. Tuan tidak bilang begitu."
Zhang Tao menatap Fang Ping, tiba-tiba tersenyum sinis: "Menurutmu?"
Fang Ping menghela napas pendek, tersenyum: "Sulit dipastikan! Tapi fakta bahwa peradaban manusia dikunci memang benar! Bahkan Pedang Penguasa Tunggal telah menarik semua kekuatan eksternal. Tapi setelah terowongan bumi terbuka, kita justru menyerap banyak kekuatan dari liang bumi."
Zhang Tao tersenyum tipis: "Itu hanya sedikit. Pada intinya tetap energi vital! Ini agak mirip dengan ritual pengorbanan darah yang diduga dulu. Jangan-jangan kita benar-benar akan dikorbankan?"
"Siapa yang tahu!"
Fang Ping juga tersenyum sinis, lalu menambahkan: "Cukup menarik! Bebas bersama-sama, ini menunjukkan mungkin akan tercipta penguasa tunggal baru sebanyak penguasa yang ada sekarang. Konon saat dinding domain langit-manusia hancur, itulah saatnya lahir banyak penguasa tunggal. Dan saat itu, apakah umat manusia kita juga mencapai puncak kejayaan?"
“Hampir begitu. Karena tahu saat itu adalah masa Perang Besar, manusia akan mengembangkan diri dengan seluruh tenaga, bahkan mengorbankan segalanya untuk meningkatkan kekuatan! Semua tahu, begitu dinding domain langit-manusia hancur, mungkin itulah saat kepunahan bangsa. Mengapa kita harus rela?”
Zhang Tao berkata sambil menatap Fang Ping.
Fang Ping tertawa kecil, "Benar, saat itu banyak penguasa baru bermunculan! Penguasa baru membantu penguasa lama keluar dari jebakan. Penguasa lama mulai membebaskan diri dari Alam Semesta inti dan sembilan lapis langit. Di puncak kejayaan manusia, jika terjadi kepunahan...”
“Begitu Bibit muncul, bahkan penguasa lama dan Dewa Langit akan turun tangan untuk menangkapnya sebagai tumbal penipuan.”
“Atau mungkin ada yang ingin menyerap Bibit itu untuk mencapai pencerahan tertinggi?”
“Untuk apa jadi tumbal kalau begitu!”
Keduanya saling berpandangan. Zhang Tao terkekeh, “Mereka berani terang-terangan bicara soal memusnahkan kita di depan kita?”
“Agak seperti itu maksudnya.”
Fang Ping mengangkat bahu, “Tapi apa bisa kau lawan? Mampukah kau berhenti berkembang? Bisakah kau diam melihat manusia tak cukup kuat dan punah?”
“Tidak.”
“Nah, itu jawabannya!”
Fang Ping memutar matanya sambil mengusap dagu, “Jangan pura-pura tak mengerti. Sekalipun mereka terang-terangan, kita tetap tikus dalam perangkap yang harus menuruti kemauan mereka!”
“Benar.”
Lao Zhang juga mengusap dagunya, “Tak ada cara melawan! Di sini saja sudah banyak klon-klon Hancur 9. Kekuatan kita apa bisa lawan mereka? Mikir sedikit saja bikin pesimis.”
Lao Zhang menggelengkan kepala, "Hancur, manusia pasti musnah, pergi, pulang menunggu kematian!"
Di samping, Kucing Liar memandang kedua orang itu dengan kebingungan.
Imajinasi kalian berdua benar-benar hebat!
Kucing ini saja tidak menyangka sebanyak itu.
Zhang Tao bercanda sambil memegangi dadanya, tiba-tiba menendang Fang Ping, tertawa: "Nak, aku sangat marah, menahan amarah, hanya saja tidak bisa meluapkannya! Katanya kamu hebat? Bunuh mereka untukku, kalo nggak nanti aku pulang juga akan tetap menahan emosi, dada ini rasanya sangat sesak!"
Fang Ping menyeringai, tertawa: "Aku juga ingin meluapkan, tapi... tak bisa mengalahkannya! Lihat, acara hampir bubar, Dewa dan Ratu Ling sepertinya akan terbujuk, kelihatannya Dao Shu benar-benar akan mencapai Tao...
Lao Zhang, aku tidak ada cara lain!
Dao Shu, Dewa, Ratu Ling, Donghuang, Dewa... lima Hancur 9!
Kaisar Barat belum tahu situasinya, si hantu tua Lao Li di sana juga sulit dipastikan... Lao Zhang, sungguh aku tidak bisa berbuat apa-apa!"
Senyum Fang Ping lebih buruk dari tangisan.
Bukankah ini memang tidak ada jalan lain?
Lima Hancur 9!
Berapa orang bisa kukalahkan?
Satu saja sudah sulit!
Lao Zhang menghela napas, "Bisa kalahkan satu?"
"Mungkin ada harapan?"
"Bagus kalau begitu!"
Lao Zhang menatap ke arah Raja Penahan, menyeringai: "Reputasimu sudah hancur, orang tidak percaya lagi! Aku akan coba membujuk beberapa orang, si hantu tua Lao Li dan dewa palsu itu satu tim kan? Bisa jadi bisa kalahkan dua!
"Di sisi Pembuat Dewa, ditambah Kekacauan, Shi Po, Tian Gou, belum tentu bisa mengalahkan satu. Perlu tambah orang lagi."
"Di pihak Hong Yu dan kawan-kawan, sekelompok besar. Jika digabung, cukup untuk melawan satu."
Fang Ping menatapnya sambil tersenyum, "Bisa dengar perintahmu?"
"Tentu! Reputasiku bagus!"
"Pra-Bela Diri sekarang sudah berbalik melawan mereka. Dewa Kematian tidak mungkin lagi. Orang-orang ini mana mau berhenti? Lebih baik Kaisar Barat tidak turun tangan. Kalau turun tangan, pihak Pra-Bela Diri harus mencegah..."
Zhang Tao menghitung sambil tertawa, "Jangan membujukku, kau benar-benar bisa lawan satu?"
"Seharusnya bisa!"
"Kau sekarang sudah kuat. Aku dan Tengkorak Besi ada di sini. Bisakah kau melebur?"
"Kau... hampir. Kemampuan spiritualmu sekarang kurang."
"Nak..."
Zhang Tao menyeringai, lalu tersenyum, "Di saat krusial, jalanku bisa kau pakai? Kan memang milikmu."
"Mungkin bisa. Takut rusak setelah dipakai sekali."
"Tidak apa!"
Zhang Tao meludah, "Kalau aku mati, asal kau bisa menahan semua bangsat ini di sini, Laozi tidak peduli! Worth! Kau ini, jangan awasi Dao Shu. Awasi Dewa, bunuh dia! Kalau berhasil, Laozi terima. Kalau gagal, meski jadi arwah takkan kulepaskan kau!"
"Sekejam itu?"
"Sekejam itu!"
Lao Zhang mengumpat lalu melangkah ke arah sana, "Untuk apa alam dewata palsu? Jangan dibuat dulu. Tunggu sebentar. Ini nanti akan diberikan ke Hong Yu dan kawan-kawan!"
"Kau..."
"Apa lagi? Tanpa modal, mana ada yang mau dengar perintahmu?"
Lao Zhang mengumpat, "Tak tega melepaskan anak tak bisa menangkap serigala, dasar tidak mengerti! Nak, peringatkan kau - suruh kasih ya kasih! Akulah Penguasa tunggal manusia, kau cuma kentut! Ada keberatan? Tahan saja untuk Laozi!"
Fang Ping mengangkat bahu, "Baik, dengar katamu."
……
Empat penjuru relatif tenang, para Dewa seperti Hong Yu sedang berpikir sesuatu.
Saat ini, Lao Zhang yang telah mencapai level tujuh tidak menarik perhatian.
Hong Yu dan yang lain terkejut melihat Zhang Tao mendekat.
Raja Qian bahkan ingin turun tangan membunuhnya, tapi karena banyak pertimbangan akhirnya tidak bertindak.
Begitu tiba, Zhang Tao tersenyum, "Kunci wilayah sekitar!"
Yang hadir mengerutkan kening - ini cari mati?
Banyak yang sudah menembus Delapan, tak perlu dikunci pun kau tak bisa kabur, apalagi dengan penguncian kehampaan.
Feng dan Hong Yu saling pandang, tanpa banyak bicara langsung melepas kemampuan spiritual mereka, mengunci kehampaan - Zhang Tao sekarang benar-benar terjebak!
Raja Gen tak tahan berkomentar, "Jangan-jangan dia Fang Ping yang menyamar..."
Ekspresi semua orang langsung membeku!
Di sisi lain, Fang Ping yang dilihat beberapa orang menyeringai ke arah Raja Kun dan yang lain. Senyum itu... Raja Kun dan kawan-kawan langsung yakin: Itu baru Fang Ping asli, senyum mesum dan menyebalkan khasnya!
Zhang Tao juga tersenyum kecut, menghela napas: "Bibit, semua sudah kehilangan harapan! Kelompok kita tidak lemah, Fang Ping akan membawa pergi kehidupan daerah ini. Kalian pasti tak bisa menyaingi, jadi mungkin kalian pulang dengan tangan hampa."
Raja Kun berkata dingin, "Langsung ke intinya!"
"Kita semua hidup di tiga alam, tapi mereka bukan bagian darinya!"
Zhang Tao menatap Hong Yu, "Li Zhu sudah kita tangkap hidup-hidup. Kalau ingin menyelamatkannya, pertimbangkan ini: bantu aku sekali. Aku Zhang Tao bersumpah atas nama umat manusia! Bantu aku sekali, lepaskan Li Zhu. Jika tidak, Li Zhu akan mati! Aku tidak main-main dengan nasib umat manusia. Aku bukan Fang Ping, tidak sekejam dia, tidak selicik dia!"
Hong Yu mengerutkan alis, berkata dingin: "Membantu dalam hal apa?"
"Nanti akan kujelaskan!"
Zhang Tao menoleh ke Hong Kun, "Apa yang kau inginkan?"
Hong Kun memandangnya dengan alis berkerut, lama baru berkata: "Yang kuminta, tak bisa kau berikan!"
"Katakan saja!"
"Menyatukan tiga alam!"
"Itu memang tak mungkin kuberikan!"
Zhang Tao menghela napas: "Aku akan berikan yang bisa. Raja Qian dan Raja Gen ingin mencapai terobosan level. Kau Hong Kun juga tak bisa mencapai Hancur 9 dalam waktu singkat. Aku akan suruh Fang Ping memberikan kehidupan yang cukup untuk menempa tulang giok kalian. Bahkan jika kurang, Fang Ping harus mematahkan tulang gioknya sendiri untuk kalian. Ini janjiku!"
Raja Kun terdiam. Perkataan Zhang Tao sebagian tak bisa dipercaya, tapi sebagian layak dipertimbangkan.
Feng tiba-tiba bersuara lirih: "Aku ingin darah sejati Fang Ping. Tak perlu banyak, bagikan sedikit padaku!"
"Boleh!"
Kaisar Siluman meski tak mengerti maksud Zhang Tao, berkata dingin: "Pertama, darah jantung Long Bian untuk mengaktifkan Tongkat Penguasa Binatang!
Kedua, saat menembus Tiga Pintu, umat manusia harus membantuku.
Ketiga, menyatukan bangsa monster laut, pindahkan Pulau Dewa Air, dan larang Fang Ping ikut campur!"
Zhang Tao mengangguk: "Setuju!"
Mereka saling bertatapan. Hong Kun bertanya: "Apa yang kau ingin kami lakukan?"
"Mudah, belenggu Donghuang! Hanya membelenggu, tak perlu kalian bertindak lebih, kalau bisa menyingkirkan itu tentu bagus, kita semua dapat keuntungan!"
Yang hadir mengerut alis, Hong Kun melanjutkan: "Apa yang ingin kau lakukan?"
"Tak perlu peduli, cukup belenggu Donghuang saja! Minimal sepuluh menit, mau setuju? Maka deal!"
Zhang Tao berkata serius: "Atas nama manusia, aku bersumpah tak akan ada kepalsuan! Jika melanggar sumpah, manusia punah!"
Sorot matanya teguh, menggunakan kepunahan manusia sebagai jaminan.
Meski sumpah tak ada gunanya, bagi Zhang Tao yang sudah sampai level ini, meski mereka tak percaya sumpah, saat ini memilih mempercayainya sekali.
Hong Kun menghela napas, lalu bergumam berat: "Baik!"
"Terima kasih!"
"Tak perlu, saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Dan..."
Hong Kun tak tahan bergumam kasar: "Suruh Fang Ping si binatang itu jangan kembali ke lautan, pergi jauh-jauh!"
Zhang Tao mengangkat bahu, ini tak bisa dia janjikan.
Zhang Tao tak berbasa-basi lagi, "Tunggu sinyalku!"
Setelah membuang ucapan itu, ia menuju ke arah Pembuat Dewa.
Begitu dia pergi, Hong Yu bertanya lembut: "Apa yang direncanakan manusia?"
Dang tiba-tiba tertawa, bermain-main: "Apa lagi! Generasi nekat tak kenal takut, sebelumnya kalian sudah dengar sebagian. Beberapa ini bukan tipe yang bisa diam, lihat saja!
Kita... untung sedikit ya sedikit. Donghuang mereka akan bunuh kita?
Belum tentu!
Kalau mau bunuh, sudah lama dibunuh! Masih menunggu kita jadi bantalan mereka!"
"Hati-hati, itu keuntungan gratis! Kalian semua harus memanfaatkan timing, mungkin bisa menyendok keuntungan lebih besar!"
Raja Kun menyeringai dingin: "Dua Harimau bertarung, bagus! Apakah kalian benar-benar siap ditindas manusia setelah keluar? Setelah pertempuran ini meledak, mungkin manusia takkan sempat mengurus kita lagi!"
Yang hadir saling pandang, tersenyum satu sama lain, namun di hati mereka gemetar tak tertahankan.
Manusia benar-benar seganas itu!
Awalnya kukira Fang Ping sudah nekat tak kenal takut, ternyata Zhang Tao juga berani mempertaruhkan segalanya.
Fakta bahwa Zhang Tao yang datang, bukan Fang Ping, sebenarnya memberi sinyal: Ini bukan tekad Fang Ping sendirian.
Jika tidak, dengan karakter Zhang Tao, jika Fang Ping berani mempertaruhkan masa depan manusia, dia pasti takkan menyetujui apalagi datang meminta bantuan.
Selanjutnya, pertunjukan yang benar-benar menarik akan dimulai!
Kukira drama besar sudah merosot, ternyata baru permulaan.
