"Saudara-saudara, makan minum sepuasnya! Setelah kenyang, besok kita lanjut merampok!"
"Baik, patuh pada bos!"
"Apa kata bos, itu yang kita lakukan!"
"Bos, bagaimana kalau besok kita rampok Gunung Wangwu?"
"Benar! Si perempuan Wangwu itu tidak menghargai harga diri bos. Bagaimana kalau kita rampas kembali untuk jadi istri kepala bandit?"
"Hihihi, dia kan putri penguasa tunggal, darah bangsawan sejati. Cocok sekali dengan bos!"
“……”
Shi Po merasa dirinya perlu merenung sejenak.
Selama ini dia mengira dirinya paling bangsat, ternyata dulu berani mengintip Ratu Ling mandi...
Sekarang dia tiba-tiba sadar: Di tiga alam ini, apa arti dirinya sebenarnya?
Fang Ping tidak usah dikomentari lagi - benar-benar raja iblis.
Tian Gou juga sama, wajah anjingnya bisa berbalik melawan dengan cepat - itu masih bisa dimaklumi.
Mengenal si Kacau, awalnya kukira hanya agak nakal, tapi... Ini masih disebut nakal?
Ini namanya apa?
Sarang bandit!
Kerajaan Dewa Kekacauan? Lebih tepat disebut sarang bandit.
Lihatlah, omong apa orang-orang ini?
Sudah mulai berniat merampas Yue Ling untuk dijadikan istri kepala bandit!
Di samping, Tian Gou juga menggeleng-gelengkan kepala tak habis pikir: Daerah arwah macam apa ini?!
Kerajaan Dewa Kekacauan... Lebih parah dari sarang bandit biasa!
Dari mana si Kacau menemukan bajingan-bajingan kelas kakap ini?
Bukan cuma nekat tak kenal takut, kekuatannya juga tidak lemah. Level Dewa tidak sedikit, ada beberapa suci, bahkan ada yang berhasil mencapai realm raja kali ini.
Tapi apakah orang-orang ini bisa disebut pertapa?
Bandit!
Satu dua bandit masih bisa dimaklumi, tapi ini muncul sarangnya. Harus diakui, mungkin semua bandit di tiga alam berkumpul di sini.
Beberapa hari terakhir, Delapan Kekacauan benar-benar menembus satu bidang.
Tidak melakukan hal lain. Karena sumber daya di Kerajaan Dewa Kekacauan kurang, dia beberapa hari ini sibuk menjarah ke sana kemari bersama anak buahnya.
Dulu, di laut ada Gereja Dewa dan Kerajaan Siluman, keduanya bukan organisasi kecil. Kekacauan masih punya hambatan.
Sekarang? Sama sekali tidak ada hambatan!
Dari 33 Pulau Immortal, sebagian dimusnahkan, sebagian memihak Gereja Dewa, sebagian lagi bergabung dengan Kerajaan Siluman. Tapi masih ada yang merasa aman karena lokasinya tersembunyi, belum memihak ke empat penjuru.
Akhirnya, beberapa hari ini ditemukan oleh Kekacauan. Korban jiwa tidak banyak, tapi dari atas sampai bawah, petarung di pulau-pulau ini hampir semua dijarah habis!
Bahkan tanahnya digali sampai ke akar-akarnya!
Sekumpulan bandit yang melihat apa saja langsung rampas. Kini semakin banyak petarung gelandangan di laut yang bahkan tidak punya sepotong batu energi di tubuhnya. Sungguh memilukan.
Luan mengabaikan semua ini. Sambil memberi isyarat pada anak buahnya, dia tertawa terbahak: "Sekarang di laut masih ada beberapa kekuatan! Wangwu, Pulau Dewa Air, Pulau Dewa Obat, Pulau Suci Jalan Ekstrim.
Wangwu tidak usah diganggu. Wanita itu belakangan cukup patuh. Mantan lelakinya adalah pemimpin tertinggi Kerajaan Langit baru. Kita jangan cari masalah dengannya.
Di wilayah Pulau Dewa Air, hubungan Si Kerbau dengan ras manusia cukup baik, untuk sementara kita abaikan mereka.
Pulau Suci Jalan Ekstrim, penutupnya adalah Lin Hai dari aliran Jalan Ekstrim, Kaisar Nirbatas dari garis keturunan Kaisar Timur... Sekarang hampir mencapai realm raja, ada juga Yu Tian dari pengikut Donghuang yang sudah realm raja..."
Si Kacau menjelaskan dengan runtut sambil tertawa: "Kalau mau rampok, incar dulu Pulau Dewa Obat! Di sana, hanya Kaisar Qingtong zaman dulu yang mencapai realm raja, Kaisar Dewa Obat baru naik level ke suci... Kekuatan mereka tidak berarti, serang mereka dulu!"
Di bawah, seseorang sambil minum anggur menggelegar: "Bos, bukankah ada Pulau Tanya Immortal?"
"Pulau Tanya Immortal banyak wanita!"
"Pergi!"
Si Kacau menghina: "Tidak tahu itu pengikut Ratu Ling? Ratu Ling memang tidak berarti, Lin Zi yang level tujuh hancur juga tidak apa-apa, tapi bukankah Lin Zi tinggal di peradaban manusia? Cari mati?"
"Oh, ini benar..."
Segera ada yang berseru: "Itu memang tidak bisa main-main, hampir lupa generasi ini! Halaman belakang Raja Iblis, lebih baik lupakan! Bila Raja Iblis Agung menerjang, bos pun tak sanggup menanggung. Bos, serang dulu Pulau Dewa Obat, lalu Pulau Suci Jalan Ekstrim!"
“……”
Shi Po mulai pusing mendengarnya, tak ada satu pun manusia normal.
Si Kacau juga, kau sudah menembus Delapan, merampok barang-barang ini apa gunanya?
"Kacau!"
Shi Po batuk kecil: "Jangan main-main, Pulau Suci Jalan Ekstrim ini masih ada kerja sama dengan manusia. Donghuang dan Dou Dewa masih hidup. Di Pulau Dewa Obat, Dewa pun belum mati..."
"Kenapa kau jadi pengecut begini?"
Luan tidak puas: "Takut apa sih! Kalau tidak merampas, bagaimana bisa latihan? Aku memang tidak butuh ini, tapi saudara-saudaraku pasti perlu! Habisi daerah ini dulu, lalu rampas Pra-Bela Diri, di sana banyak sumber daya!"
Yang hadir terdiam, "Anda sudah gila?"
Di sisi lain, Tian Chen yang terus memejamkan mata terpaksa membuka mata, melirik Luan, lalu menatap Shi Po dan Tian Gou...
Dalam hati menghela nafas, semua orang gila.
Dirinya datang ke daerah arwah ini, tak tahu apakah keputusan tepat.
Bisa-bisa mereka berani merampas Pra-Bela Diri.
"Luan, prioritas utama bukan sumber daya ini..."
Luan santai: "Bodo amat, sudah terlalu lama miskin! Pokoknya kalau ketemu, rampas kembali!"
“……”
Tian Chen campur aduk perasaannya, menambahkan: "Sekarang tiga alam dalam kekacauan, semua pihak memilih gencatan senjata. Gerakan Kerajaan Dewa Kekacauan ini mudah memicu permusuhan..."
"Jangan banyak omong!"
Luan tak senang, menggelegar: "Kalau begitu serbu Sembilan Lapis Langit, rampas Sumber Immortal itu! Kebetulan, Saudara Shi tertarik pada Ratu Ling itu, sekalian kita rampas!"
Shi Po kali ini tidak menolak, penasaran: "Saudara Luan tidak takut?"
"Takut apa? Mati cepat atau lambat sama saja, lebih baik lakukan yang besar!"
“……”
Tian Chen melihat Tian Gou menganggukkan kepala besarnya, pusing tujuh keliling: "Kalian semua, Sumber Immortal dijaga Penguasa Tunggal, tidak semudah itu!"
Luan mendengus: "Kalau begitu sarankan, kita harus ngapain? Ini tidak boleh, itu tidak boleh, apa cuma duduk latihan di sini?"
Dia memang bukan tipe yang bisa tenang.
Duduk di sini untuk latihan?
Lupakan saja!
Daripada menghabiskan waktu di sini, lebih baik merampok ke mana-mana. Meski tak berguna, masih lebih baik daripada duduk diam di sini.
Dulu saat diburu, dia bersembunyi di Makam Langit selama bertahun-tahun sampai hampir gila.
Sekarang setelah bisa bersikap sombong, mana mungkin Luan mau terus bersembunyi.
Tian Chen melirik mereka, mengunci ruang hampa di sekitarnya, lalu berkata perlahan: "Latihan sampai ke tingkat pemahaman seperti kita, sekarang yang diperlukan adalah menembus Tiga Pintu, melompati jalannya terputus, langsung menuju Pintu Sejati, mencapai Tao dan menjadi Penguasa Tunggal..."
Saat dia sampai di situ, Luan menyela kesal: "Aku baru tembus satu pintu! Mana mungkin secepat itu! Lagipula soal jalannya terputus, aku tahu dulu para Penguasa Tunggal harus membunuh Pra-Bela Diri terkuat baru bisa lewati rintangan itu. Mana mungkin mudah langsung mencapai Pintu Sejati!"
"Tak harus selalu membunuh. Ada juga Penguasa yang tak membantai Pra-Bela... Asal fondasimu cukup kuat, bisa langsung melompati jalannya terputus. Atau dapatkan serpihan bintang sumber, masukkan ke fisikmu untuk lewati rintangan tanpa butuh banyak energi..."
"Serpihan bintang sumber?"
Luan benar-benar tak tahu, buru-buru tanya: "Apa kau ini?"
"Sumber energi awalnya adalah lokasi sebuah bintang. Dulu hancur dan serpihannya bertebaran. Jika dapat serpihan itu dan mengukirnya ke energi inti, fisikmu bisa masuk ke sumber energi..."
"Di mana bisa dapat?"
"Sumber energi."
Luan mendengus, bercanda nih!
Sumber energi? Harus lewati jalannya terputus dulu baru bisa ke sana. Kalau sudah bisa lewati, berarti sudah jadi Penguasa Tunggal. Ini kontradiksi namanya!
"Bukan hanya di sumber energi yang ada serpihan bintang," kata Tian Chen sambil tersenyum melihat situasi.
"Di mana lagi?"
Luan segera bertanya, selain di sumber energi, apakah ada di tempat lain?
Kalau ada, itu pasti sumber daya berharga.
Tian Chen terdiam sejenak, lalu berkata perlahan: "Reinkarnasi tiga Dewa!"
"Ya?"
Luan tertegun, "Maksudmu... tiga orang itu?"
"Benar!"
"Mereka punya?"
Luan menggaruk kepalanya kebingungan, "Bagaimana mungkin mereka punya?"
Tian Gou juga melototkan mata anjingnya, menatap tajam ke Tian Chen, "Yang kasih makan kucing, maksudmu apa? Orang-orang itu satu tim dengan si kucing bodoh, kau mau kami serang mereka?"
Tian Chen ragu sejenak, lalu tetap berbisik lembut: "Mereka memiliki Jalan, Jalan Ekstrim! Jalan mereka abadi. Kenapa abadi? Karena jalan mereka dulu dibangun dengan serpihan bintang sumber, bukan semuanya, tapi bagian yang menghubungkan ke sumber energi dibuat dari benda ini. Jadi mereka bisa langsung menembus sumber energi lewat Jalan Utama!"
Luan menatapnya lama, lalu berkata perlahan: "Tua-tua, kau datang kemari bukan untuk membujukku melawan umat manusia kan?"
"Bukan begitu."
Tian Chen menghela napas: "Aku juga tidak ingin bermusuhan dengan manusia, bukan untuk membunuh mereka. Hanya memutus jalan di belakang jalan harapan palsu mereka, sebenarnya tidak terlalu berpengaruh.
Sekarang hanya Wang Jinyang yang berhasil menaklukkan satu bidang, yang lain baru saja masuk realm raja.
Lagipula sumber energi berbahaya, mereka bahkan tak bisa menembus jalan palsu, apalagi jalan di belakang jalan harapan...
Memutus jalan di belakang jalan harapan mereka tidak akan berdampak apa-apa.
"Dan jika kita mendapatkan serpihan bintang ini, kita bisa melewati jalan yang terputus, mencapai Tao dan menjadi Penguasa Tunggal......"
Beberapa orang menatapnya tajam, Tian Gou bahkan menggeram: "Si Pemberi Makan Kucing, apa kau punya tujuan lain? Tanpa alasan jelas, kau menyuruh kami merebut ini. Jika ini meledak, dengan ras manusia kita akan saling bunuh!"
Shi Po mengerutkan kening: "Benarkah kabar ini? Jika benar, begitu tersebar, mungkin semua penembus Delapan di Tiga Alam akan menyerang mereka! Tian Chen, jangan asal bicara!"
Serpihan Bintang Sumber bisa membangun Jalan Sejati, langsung menuju Pintu Sejati, bahkan tak terpengaruh oleh Sumber Immortal.
Jika kabar ini tersebar, mungkinkah para penembus Delapan di Tiga Alam masih bisa duduk tenang?
Setidaknya para penembus Delapan di alam Sumber takkan bisa diam!
Sedangkan para penembus Delapan Pra-Bela Diri, demi mencegah cultivator Sumber sukses, juga takkan tinggal diam.
Ini adalah sumbu ledakan raksasa yang mudah memicu masalah besar.
Saat itu tiba, wilayah manusia mungkin akan mengalami kekacauan.
Kekacauan ini... bahkan bisa membuat Pembuat Dewa seperti mereka berbalik melawan.
"Benar."
Tian Chen menghela napas: "Lao Fu mana mungkin membohongi kalian semua dalam hal ini."
Tian Gou menyeringai kejam: "Aku tahu kabarnya benar, tapi heran, apa tujuanmu membicarakan ini sekarang?"
Tian Chen takkan berbohong tentang keaslian kabar. Jika dipikir-pikir, kemungkinan besar ini memang benar.
Yang krusial adalah, jika kabar ini tersebar sekarang, pasti akan timbul masalah.
Siapa yang tak ingin menjadi Penguasa Tunggal?
Menjadi Penguasa Tunggal lebih awal mungkin akan mengacaukan rencana para Penguasa, membuat diri lepas dari kendali mereka.
Sebelumnya kita tak ingin bertarung mati-matian dengan ras manusia karena tak sepadan risikonya.
Tapi begitu reinkarnasi tiga Dewa memiliki Jalan Sejati, Jalan Sejati yang masih menggunakan serpihan bintang sumber untuk pembentukannya, pasti akan memicu pemberontakan menembus Delapan.
Tian Chen berkata lembut: "Lao Fu juga ingin menjadi penguasa tunggal, tapi sekarang bahkan jika tiga pintu berhasil dihancurkan, semua sumber daya kita sudah terkuras habis. Kita bukan Zhen, selama bertahun-tahun dia telah mengakumulasi kekuatan yang dalam, bahkan tak perlu hal lain untuk melampaui Jalan yang Terputus... Kita tidak bisa. Saat itu, untuk melampaui Jalan Terputus mungkin harus bertaruh nyawa menyingkirkan seorang Pra-Bela Diri terkuat, penguasa tingkat atas. Lenganku Surga pun tak cukup layak, hanya Dewa Kematian dan Dewa Tinju yang memenuhi syarat..."
Tian Chen menghela napas: "Apakah kalian semua berpikir bahwa para Penguasa Tunggal membiarkan Pra-Bela Diri tetap ada hanya untuk menekan kita? Bukan begitu. Sebenarnya... menyegel Dewa Tinju dan yang lainnya adalah untuk mempersiapkan cultivator kekuatan inti menjadi penguasa tunggal!"
Begitu kata-kata ini terucap, Tian Gou tertegun sejenak.
Shi Po juga tergetar hebat!
Membiarkan Dewa Tinju dan yang lain tetap ada, bukan untuk menyeimbangkan kekuatan tiga alam, melainkan... untuk memungkinkan manusia menjadi penguasa tunggal?
Mereka semua tampak sedikit linglung!
Dengan kata lain, pihak Pra-Bela Diri hanyalah bidak-bidak permainan belaka.
Tujuan akhir para Penguasa Tunggal tetaplah memungkinkan manusia mencapai status penguasa.
Sudah lama beredar isu bahwa dengan hancurnya dinding domain dan menyatunya tiga alam, pasti akan muncul penguasa tunggal baru.
Kini tampaknya, beberapa dari orang-orang Pra-Bela Diri yang disegel dan dibiarkan hidup adalah untuk diaktifkan pada momen kritis ini?
Kejam sekali!
Tapi jika dipikir-pikir lagi, mungkin Tian Chen mengatakan kebenaran.
Mereka-mereka itu sengaja disiapkan sebagai bahan untuk cultivator kekuatan inti menembus Jalan Sejati.
Tian Chen melanjutkan: "Pada hari itu, yang ingin menjadi penguasa tunggal bukan cuma satu dua orang! Pekik perang, kekacauan, membunuh Pra-Bela Diri terkuat, melampaui, mencapai Tao... Saat ini, kita mungkin tidak mendapat keuntungan apa pun."
Tapi kalau kita tidak perlu melewati jalan terputus, langsung terhubung ke pintu sejati, bahayanya berkurang 80%!
Saat mereka bertempur, kita diam-diam menyeberangi jalan terputus untuk mencapai Tao menjadi penguasa, atau mencapai Tao sebelum dinding dunia hancur. Ini sama sekali tak bisa dibandingkan dengan pencapaian belakangan."
Mereka tenggelam dalam kontemplasi.
Apakah mereka sangat kuat di level Delapan yang ditembus?
Sama sekali tidak!
Peringkat Tian Chen cukup tinggi, Tian Gou masih bisa dianggap layak, sementara Shi Po dan Luan peringkatnya tidak bagus. Sekarang baru menembus satu pintu.
Bahkan jika saat itu sudah menembus tiga pintu, dibanding yang lain mungkin masih kalah.
Nanti demi mencapai Tao, di satu sisi harus merebut kesempatan dari cultivator kekuatan inti, di sisi lain harus mengeksekusi Pra-Bela Diri terkuat untuk melampaui Tao. Tingkat kesulitan dan bahaya meningkat drastis.
Menurut Tian Chen, Pra-Bela Diri terkuat biasa tidak memenuhi syarat.
Harus level Dewa Kematian atau Dewa Tinju. Meski Pra-Bela Diri sekarang masih ada yang terus berkembang, paling banyak 4-5 orang yang memenuhi kriteria.
Tapi yang ingin jadi penguasa di tiga alam jauh lebih dari 4-5 orang!
Dalam kekacauan perang, apakah beberapa dari kita bisa bertahan hidup?
Tian Chen menghela nafas: "Lao Fu bilang, bukan membunuh mereka. Cukup putuskan jalan setelah pintu palsu mereka. Dengan ini, kebutuhan latihan kita bisa terpenuhi."
Tian Gou tampak gelisah, menggeram rendah: "Apa maksudmu? Jika kita bertindak terhadap mereka, umat manusia pasti tidak akan tinggal diam! Kucing bodoh itu sekarang sepenuhnya dilindungi pihak manusia, dan hubungannya dengan Fang Ping bahkan sangat spesial... Menyerang mereka pasti akan membuat kita bermusuhan dengan si kucing bodoh..."
Tian Gou menatapnya tajam, gigi anjingnya terkam memamerkan kilau dingin, "Si pemberi makan kucing, jelaskan, rencana apa sebenarnya yang kau punya?"
Tian Chen memandangnya lama, lalu mendesah pelan: "Lao Fu telah membiayaimu dan Kucing Liar bertahun-tahun, bukan untuk menyakiti kalian, hanya ingin melindungi. Kali ini pun tidak ada niat melukai Kucing Liar, hanya..."
Tian Chen kembali mendesah: "Hanya saja, Lao Fu juga punrah kesulitan yang tak terucapkan. Sudah kukatakan, ini bukan untuk membunuh mereka, juga takkan banyak mempengaruhi mereka. Asalkan kita bisa menaklukkan mereka, dengan sendirinya aku bisa memutus jalan di balik pintu ilusi mereka, tanpa melukai atau memutus jalan sumber mereka..."
Dengan begini, kita - kamu, aku, Shi Po, Luan - semua punya harapan mencapai Tao dan melampaui.
Tian Gou, inilah metode dan pilihan terbaik..."
Tian Gou terus menatapnya, lama kemudian berkata dingin: "Kau ingin memutus Jalan Sejati mereka - ini keinginanmu sendiri, atau ada yang menyuruh?"
Tian Chen diam.
"Dulu kau mengadopsi Kaisar ini dan Kucing Liar - atas kemauanmu sendiri atau ada yang menyuruhmu?"
Tian Chen tetap bungkam.
"Kalau begitu, apa hubunganmu dengan Dewa Langit atau Ratu Ling?"
Tian Gou tidak bodoh, gigi terlihat, berkata dingin: "Dewa... aku mengambil julukan ini, juga bukan tanpa alasan, sepertinya pernah mendengarnya sekali saat kecil, samar-samar punya kesan, merasa strategi superior, makanya memilih gelar Dewa!
Karena aku sudah tidak terlalu ingat, pasti itu saat masih sangat kecil, dan saat itu, yang bisa menyebutkan julukan ini, mungkin hanya kamu, atau Sembilan penguasa dan empat dewa...
Seharusnya itu dibicarakan di istana kucing, jika tidak, aku takkan ingat ini semua!
Kalau begitu, kamu punya hubungan dengan Dewa, dan dulu, ada yang pernah berdiskusi denganmu tentang Dewa... Benar atau tidak?"
Tian Chen menatapnya, menghela nafas: "Tak kusangka, kamu masih ingat ini."
Tian Gou mendengus, "Kamu kira aku seperti kucing bodoh itu, makan lalu tidur, tidur lalu makan! Aku lebih tua sedikit dari kucing bodoh itu, dulu, bagaimana pergi ke alam dewata, aku masih punya sedikit ingatan! Hari ini, kamu ingin mematahkan jalan tiga Dewa, apakah ini kehendak Dewa atau keinginan orang lain?"
Tian Chen kembali menghela nafas: "Tahu atau tidak tahu, apa bedanya? Kukatakan, ini hanya untuk membantuku dan kamu mencapai Tao, bukan untuk membunuh, juga takkan membunuh mereka, tak berpengaruh pada mereka... Karena tak ada pengaruh, malah bisa membantu kita berempat mencapai Tao, bukankah ini pilihan yang baik?"
Beberapa orang diam.
Apa ini bisa dianggap pilihan baik?
Bisa!
Hanya memutuskan jalan harapan palsu setelah Wang Jinyang dkk, yang sekarang terkuat di antara mereka hanya Wang Jinyang, baru saja menembus Delapan.
Menembus Tiga Pintu? Masih belum tahu kapan bisa tercapai.
Memutuskan jalan harapan palsu mereka setelahnya, benar-benar tak ada pengaruh besar.
Dan mereka, Shi Po hampir menembus Gerbang Kedua, Tian Gou sudah menembus Gerbang Kedua, sementara Tian Chen berada di puncak Delapan...
Sekarang, mereka sangat membutuhkan ini.
Tian Chen melanjutkan: "Lagipula, dengan wujud reinkarnasi tiga Dewa, mungkin tidak perlu Jalan Sejati untuk melompati Jalan yang Terputus langsung ke Pintu Sejati! Tapi kita... apakah memiliki wujud reinkarnasi tiga Dewa?"
Tian Chen menatap Tian Gou: "Jika kita menjadi Penguasa Tunggal, akan lebih mudah melindungi Kucing Liar. Tapi jika tidak, meski kita mencapai Hancur 9, seberapa besar kontribusi kita saat hari itu tiba?"
Tian Gou menyeringai, "Niatmu tidak tulus! Karakter Fang Ping, meski Aku jarang berinteraksi, tetap tahu sedikit. Jika menyerang trio itu, bahkan tanpa mengambil nyawa mereka, Fang Ping pasti akan berbalik melawan dan turun tangan..."
"Jangan beri tahu dia!"
Tian Chen berbisik: "Kita bisa bertindak diam-diam! Kekuatan trio itu paling banter baru mencapai Delapan. Dengan kerja sama kita, bisa dengan cepat menaklukkan mereka. Memutus Jangan tidak perlu lama, setelah merenggut serpihan Bintang Sumber, kita langsung pergi!
Takkan ada yang tahu ini ulah kita!
Tiga Dewa reinkarnasi bahkan tidak akan menyadari apa yang terjadi, hanya mengira ada yang menyerang mereka...
Tapi selama tidak ada korban, mereka tidak akan menyelidiki lebih jauh, hanya mengira Hong Yu dan kroni-kroninya yang menjebak...
Bahkan, Luan bisa berpura-pura menyelamatkan dan memaksa kita mundur. Dengan begitu, para penyerang yang gagal membunuh mereka punya alasan.
Semua pihak menang. Kita bisa dengan mudah mencapai Tao. Setelah kekuatan kita meningkat, nanti bisa mengganti kerugian mereka. Bukankah ini solusi terbaik?"
Shi Po mengerutkan kening, lama kemudian bergumam, "Apakah ini tidak baik ya?"
Apakah mereka ingin menjadi kuat?
Tentu saja ingin!
Ingin menjadi penguasa tunggal?
Tak perlu diragukan lagi!
Mencapai Tao dan menjadi Penguasa Tunggal lebih awal, tanpa harus bertarung habis-habisan dengan Pra-Bela Diri terkuat, bahkan diam-diam menghancurkan sembilan lapis langit, merusak sumber immortal, memutus kontrol sumber immortal terhadap jalan utama mereka - terlalu banyak keuntungannya.
Syaratnya adalah menekan ras manusia.
Kalau organisasi lain seperti Pra-Bela Diri atau liang bumi yang memilih, orang-orang ini tidak akan ragu-ragu.
Tapi di wilayah kita manusia, selain sering bekerja sama, hubungan antara kedua pihak juga sangat rumit.
Tian Gou terhambat oleh Kucing Liar, sementara kekacauan dan Shi Po mempertimbangkan kekuatan dan kegilaan pihak manusia.
Raja Iblis!
Itu bukan Raja Manusia, tapi benar-benar raja iblis.
Selain itu, sebelumnya melalui kerjasama, Fang Ping memberikan mereka banyak kehidupan. Shi Po dan kekacauan sama-sama menempa tulang giok. Kalau tidak, Shi Po tidak akan hampir mencapai level dua pintu. Sekarang jika kemampuan spiritualnya meningkat sedikit lagi, dia bisa membuka dua pintu.
Sedangkan kekacauan, membuka satu bidang pun tidak akan cepat.
Shi Po bahkan menghadiahkan level kekuatan intinya kepada Fang Ping. Tian Gou di sisi lain sama sekali tidak ingin berbalik melawan Kucing Liar yang kini terus mengikuti Fang Ping.
Di satu sisi ada peningkatan kekuatan, di sisi lain risiko permusuhan dengan manusia...
Jika berdasarkan perkataan Tian Chen bertindak diam-diam, apakah manusia akan menyadarinya?
Belum tentu!
Fang Ping mungkin tidak mengantisipasi bahwa mereka akan turun tangan terhadap reinkarnasi tiga Dewa.
Apakah Fang Ping pernah memikirkan hal ini?
Benar-benar belum!
"Menurut Fang Ping, Tian Gou dan orang-orang ini, jika benar ingin berbalik melawan, mereka pasti akan langsung bertindak. Rencana jebakan diam-diam seperti ini bahkan tidak terlintas dalam pertimbangan Fang Ping."
Tian Gou menatap Tian Chen cukup lama, sejenak tak tahu harus berkata apa.
Maksud Tian Chen, belum tentu merupakan keinginannya sendiri.
Dia mencari mereka beberapa orang juga untuk keamanan dan jaminan yang lebih baik.
Mengapa tidak mencari Hong Kun dan yang lain...
Hong Kun mungkin akan mengkhianatinya. Lagipula, jika Hong Kun dan kawanannya benar-benar bertindak, pasti menggunakan jurus mematikan.
Apalagi, ras manusia juga mengawasi ketat gerak-gerik mereka.
Tidak seperti wilayah kita di sini, manusia hampir tidak mengganggu mereka karena menganggap mereka sekutu.
Wang Jinyang yang sudah menembus Delapan tingkat pun tidak mudah ditaklukkan.
Saat mereka sedang kontemplasi, kehampaan bergetar. Dari kejauhan, suara tertawa terbahak-bahak bergema: "Kekacauan! Shi Po! Anjing besar! Keluarlah sambut Laozi!"
Fang Ping!
Seketika itu juga, mereka merasa seperti pencuri yang ketakutan.
Kenapa Fang Ping datang?
Apakah dia sudah tahu?
Keputusan belum dibuat, tapi Fang Ping sudah menyerbu ke pintu rumah?
Tapi... sepertinya dia bukan datang untuk mencari masalah.
Sementara mereka masih berpikir, di bawah, para pejuang Kerajaan Dewa Kekacauan yang sedang makan minum langsung ribut mendengar suara itu.
"Hancur! Raja Iblis datang!"
"Apa karena bos bilang mau menjarah Pulau Tanya Immortal, sampai Raja Iblis tahu?"
"Pulau Tanya Immortal adalah harem sang Raja Iblis! Bos dalam masalah besar!"
"Sulit dipastikan, mungkin saja para cewek dari Wangwu yang mengadukan Raja Iblis ke Fang Ping. Dengar-dengar hubungan mereka juga nggak jelas-jelas amat..."
"Kabur nggak?"
"Kabur! Raja Iblis itu haus darah! Biar bos yang tanggung jawab, saudara-saudara, lariii!"
“……”
Kekacauan total melanda!
Pipi mereka semua membiru ketakutan!
Bukan kalian yang ngomong mau menjarah Pulau Tanya Immortal?
Bukan kalian yang usul ganggu Wangwu?
Dasar, kok sekarang malah jadi urusanku!
Lagian, Fang Ping emang datang buat cari masalah?
Kalau emang mau cari masalah, pasti udah dari tadi dia tebas pakai golok!
Wajah mereka penuh kekesalan. Dasar bangsat-bangsat ini, berani ganggu orang lain tapi takut sama Fang Ping.
Sambil mikir, Fang Ping sudah melayang mendekat dari atas.
Mendengar omongan mereka, garis hitam di wajahnya semakin jelas.
Sarang bandit!
Orang-orang dari Kerajaan Dewa Kekacauan ini benar-benar bandit tulen.
Jujur saja, keberanian mereka memang luar biasa. Fang Ping sendiri heran kenapa mereka takut padanya. Biasanya mereka kasar ke semua orang, bisa selamat selama ini cuma karena keberuntungan.
Terus, kok Pulau Tanya Immortal tiba-tiba dianggap jadi haremnya?
Yue Ling kok tiba-tiba dikait-kaitkan sama dia!
Meski kesal, Fang Ping malas menghiraukan mereka. Dengan gaya cool dia terus melayang mendekat.
"Wah para senior, pada kumpul di sini? Kirain ada yang belum datang. Gerbang ditutup empat penjuru, jangan-jangan sedang merencanakan aksi besar?"
Fang Ping bercanda santai, tak menyangka saat ia mengangkat kepala melihat langit, Shi Po melirik ke sekeliling, sementara Tian Gou sedang membersihkan cakar anjingnya...
Kali ini Fang Ping tertegun, "Benarkah ini melakukan hal besar?"
"Apa orang-orang ini berniat menjarah Pra-Bela Diri atau liang bumi?"
Tian Chen melihat sikap ketiga master ini hanya bisa menghela napas.
Bukankah ini jelas memberitahu Fang Ping bahwa mereka punya maksud tersembunyi?
"Kalian bertiga sudah menembus Delapan, masak tidak bisa menahan diri?"
Jelas ada pikiran lain di balik ini.
Tiba-tiba, Kucing Liar melompat ke kepala Tian Gou, menarik telinganya penasaran: "Anjing besar, dulu kau tak pernah membersihkan cakar, apa kau berbuat jahat?"
Tian Gou menggelengkan kepala berusaha melemparkan kucing itu, tapi sia-sia.
Setelah menyeringai sebentar, akhirnya ia memilih mengabaikan Kucing Liar, "Biar saja si kucing bodoh ini!"
