Raja Penahan emosinya tak terkontrol, amarah dahsyat membara.
Tapi tidak berguna.
Saat ini Dewa Raja tersenyum tipis, seolah sedang menantikan penyatuan dua tubuhnya.
“Yang, kuharap nanti bisa melihatmu!”
Nada bicara Dewa Raja datar. Dia tidak mempermasalahkan penyatuan dua tubuh Raja Penahan, yang lebih ingin dilawannya tetaplah Yang Shen.
Sayangnya, Yang Shen terlalu licik, sama sekali tidak muncul.
Dua tubuh Raja Penahan mulai menyatu, namun tidak ada niat untuk maju bertarung, hanya terus mengulur-ulur waktu.
Dewa Raja tidak terburu-buru.
Raja Penahan juga tidak panik.
Siapa yang mau buru-buru mencari kematian?
Karena Dewa Raja sok jagoan dan mau menunggu, lebih baik ditunggu saja lebih lama.
Satu menit, lima menit...
Dewa Raja tersenyum.
“Zhen, mengulur-ulur waktu tidak ada gunanya.”
"Dewa bergerak, melangkah ke depan selangkah demi selangkah, terus meratakan kehampaan."
"Raja Penahan terus mundur, sementara Dewa masih terus maju."
"Lapis Ketujuh, zona yang kacau semakin berkurang."
"Ekspresi Raja Penahan berubah-ubah, tak bisa mundur lagi."
"Kalau mundur lagi, Fang Ping dan rombongan tak punya pilihan!"
"Kau ingin mencoba? Baik, akan kuberi kepuasanmu!"
"Raja Penahan mengatupkan gigi, tubuhnya bagai tersambar petir tiba-tiba melesat keluar."
"Boom!"
"Kecepatan saat dia keluar hampir sama dengan kecepatannya saat terbang pulang."
"Raja Penahan terlempar ke belakang, di dadanya muncul cap telapak tangan."
"Darah mengalir dari mulutnya, memandangi Dewa dengan ekspresi tak percaya."
"Dewa tersenyum tipis: 'Hanya ini? Ini bukan penyatuan dua tubuh. Kalau cuma begini, aku akan meremehkanmu!'"
"Ini bukan penyatuan dua tubuh!"
"Terlalu lemah!"
"Namun ekspresi Raja Penahan terus berubah. Meski dua tubuhnya belum sepenuhnya menyatu, dengan fusi ini kekuatannya seharusnya tak jauh berbeda dengan Fang Ping sekarang."
"Tapi..."
"Dia ternyata tak sanggup menahan satu serangan Dewa!"
"Seberapa kuat sih orang ini sebenarnya?"
……
"Di belakang, Kaisar Barat dan Penguasa Binatang juga tergetar."
"Meski tahu Dewa sangat kuat, tapi hari ini kekuatannya benar-benar di luar dugaan."
"Raja Penahan yang telah memadukan dua tubuhnya ternyata terhempas hanya dengan satu pukulan."
"Sungguh mengerikan!"
"Kaisar Barat merasa getir di hati. Rupanya orang tua ini sebelumnya tak pernah serius. Hampir saja dikira hanya sedikit lebih kuat, tapi sekarang tampaknya mungkin selama ini aku meremehkannya."
……
"Ekspresi Raja Penahan berubah-ubah, tiba-tiba ia menggebrak meja dan kembali dengan cepat menerobos masuk!"
Dari kehampaan, ribuan Raja Penahan muncul membentuk formasi besar, menyerang Dewa!
Gedebuk!
Dewa bagai Buddha bermibu tangan, bayangan samar tangan-tangan muncul di udara akibat gerakan super cepat.
Setiap tangan memusnahkan satu ilusi Raja Penahan.
Sekejap mata, Dewa tiba-tiba tersenyum: "Kutangkap kau!"
Suara gemuruh menggema, hanya tersisa satu Raja Penahan.
Dewa mencengkeramnya dengan satu tangan, mengepal tangan satunya untuk menghantam kepala lawan!
"Roarrr!"
Ledakan energi vital Raja Penahan menerobos kehampaan, dua tinju menyatu menghantam tangan Dewa yang mencengkeramnya - gemuruh dahsyat bergema namun gagal melepaskan diri.
Tinju Dewa menghunjam!
Raja Penahan meraung lagi, tubuhnya memancarkan cahaya gemilang.
Boom!
Dentuman dahsyat, Raja Penahan terlempar dengan kepala compang-camping.
……
"Terlalu lemah!"
Dewa tersenyum sinis: "Lebih lemah dari perkiraanku. Tampaknya hari ini kau takkan bisa kabur!"
Ia melanjutkan serangan. Raja Penahan dengan ekspresi membeku meluncurkan ledakan energi vital lagi.
Kecepatan luar biasa!
Tapi Dewa tetap berdiri di tempat, dengan kedua tangan menangkap lawan. Tak lama, Raja Penahan kembali terpental.
“Anda seperti ini tidak akan berhasil！”
Dewa menggelengkan kepala pelan, ini hanyalah fusi sederhana dua tubuh, mustahil untuk melukainya.
Benar, setelah fusi, Raja Penahan sangat kuat, mungkin bahkan lebih kuat dari proyeksi pertempuran saat itu.
Tapi proyeksi pertempuran itu terlalu sombang sampai berani melukai Dewa parah-parah.
Lalu bagaimana dengan Raja Penahan?
Raja Penahan hanya bisa menghalanginya sebentar saja!
Inilah selisih kemampuan!
Raja Penahan tidak lemah, tapi dua tubuh tetaplah dua tubuh, pengendalian kekuatan masih kurang, kecepatan reaksi tidak memadai, bahkan sebelum bertindak Dewa sudah tahu cara serangannya.
Kekuatan sehebat apapun tetap harus melihat cara memanfaatkannya.
Anak kecil mengayun palu besar, semakin besar dan berat palunya, justru semakin kecil ancamannya bagi Pejuang level tinggi, malah mungkin melukai diri sendiri.
……
Dalam kegelapan.
Ekspresi Fang Ping tegang!
Apakah Raja Penahan kuat?
Kuat!
Menurut perasaan Fang Ping, meski tidak mencapai 70 juta kal, ledakan 65 juta kal pasti ada.
Tapi sekarang?
Sekarang semua serangannya dengan mudah dinetralisir Dewa, setiap kali kembali pasti terluka, jika terus begini Raja Penahan akan semakin melemah dan tak bisa bertarung lagi.
Fang Ping mulai gelisah!
Dia ingin turun tangan membantu!
Jika terus begini, Raja Penahan bisa terbunuh.
Saat ini Raja Penahan masih dalam kondisi dua tubuh.
Jika terbunuh, sungguh akan mati selamanya.
……
Saat Fang Ping mulai gelisah, dari kehampaan sebuah bayangan samar mulai berkondensasi.
Tepat di samping Dewa.
Dou Dewa!
Dou Dewa melihat Raja Penahan yang terengah-engah, menggelengkan kepala, berkata dengan menghela napas: "Bukan seperti ini! Ini bukan penyatuan dua tubuh! Zhen, Yang menaruh harapan besar padamu, kami juga, mengira kau mungkin menjadi pejuang tak terkalahkan sejati berikutnya yang menyatukan dua tubuh. Tapi kau gagal, malah membuatku sedikit kecewa!"
Dou Dewa tampak menyesal, "Penyatuan dua tubuh bukan sekadar tumpukan kekuatan, tapi fusi, integrasi! Penembusan Delapan dan penyatuan, sebenarnya juga berlaku untuk sekarang, menyatukan, memasukkan kekuatan ke dalam satu wadah.
Meski ada pemborosan energi, kebocoran, tetap lebih kuat dari kondisi sekarangmu.
Sekarang dengan dua tubuhmu berkumpul, kekuatanmu mungkin mencapai ratusan juta, tapi berapa banyak yang bisa kau implementasikan?
Hanya dengan fusi total, baru bisa mengaktualisasikan kekuatan yang lebih kuat..."
Raja Penahan mengumpat: "Ngomong aja! Aku tidak tahu? Masalahnya ketidakseimbangan kekuatan, mustahil menyatu, perlu kau mengajari? Kau anggap aku anak kecil?"
Semua omong kosong!
Aku tidak mengerti logika ini?
Yang krusial, tidak ada metode untuk fusi!
Dou Dewa tidak marah, tertawa: "Lakukan prioritisasi, jangan mencoba menyatukan semua kekuatan, belajarlah meninggalkan sebagian. Tubuh sumbermu lebih kuat, tinggalkan sebagian energi inti. Seimbangkan kedua kekuatan ini baru lakukan fusi, dengan begitu prosesnya akan lebih mulus."
Dewa melirik Dou Dewa, tersenyum: "Kau memang berhati mulia."
"Kaisar Dou tertawa: 'Hanya segelintir petarung di tiga alam yang bisa membuat kita terkesan, Zhen. Jika kau bisa melangkah lebih jauh, itu akan menjadi kisah indah.'"
Kaisar Dou melanjutkan: "Zhen, belajarlah dari Hao! Meski jalannya berbeda, Hao lebih baik darimu, maka lahirlah Donghuang hari ini."
Ekspresi Raja Penahan berubah-ubah. Ia mengabaikannya, terus meledakkan kekuatan dan menerjang dengan cepat!
Tapi kali ini, mundurnya lebih cepat.
Telapak tangan Dewa menembus tulang belikatnya. Dewa sedikit mengangkat alis, terkejut, lalu tersenyum: "Rupanya kau masih belum mau menyerah."
"Kenapa Laozi harus menyerah?"
Raja Penahan menggerutu: "Kalian pura-pura tak terkalahkan? Berlagak ahli yang kesepian? Baik! Beri Laozi sedikit waktu lagi!"
Kaisar Dou tertawa. Dewa juga mengejek: "Lanjutkan usahamu. Akan kuberi kesempatan! Kau tak mengerti, sudah terlalu lama sejak Dou Tian gugur, tak ada yang bisa mengancam kami."
Kesepian karena tak terkalahkan?
Mungkin ada benarnya.
Sudah terlalu lama!
Kaisar Langit tertidur, Yang Shen menghilang. Dewa dan Kaisar Dou benar-benar tak tertandingi.
Alam Tiga yang begitu luas, mencari seorang lawan saja sulit.
Saat Dou Tian gugur, mereka harus bekerja sama melawan Kaisar Langit dan Yang Shen. Tapi pertarungan sesungguhnya tak pernah terjadi. Terkadang manusia memang begitu rumit.
Saat ada lawan, takut terancam.
Saat tak ada lawan, merasa kesepian.
Dewa merasa senang melihat Zhen bisa menjadi lebih kuat.
Seperti saat memberikan panduan pertarungan dulu, dia merasa Pejuang memiliki bakat alam, sehingga tanpa sisa tenaga mengajarinya agar semakin kuat.
Kekuatan, dia tidak takut.
Selama tidak menjadi musuh, melahirkan seorang pejuang kuat juga merupakan pencapaian bagi mereka.
Saat bermusuhan, memiliki lawan seimbang mungkin juga sebuah keberuntungan.
Pejuang-pejuang top selalu memiliki keunikan seperti ini.
Di momen ini, Dewa memberikan kesempatan pada Raja Penahan.
Raja Penahan pun tak segan-segan, tiba-tiba mengeluarkan dua klon-klon yang terus mengitari Dewa dalam pertempuran.
Dewa menggerakkan kedua tangan dengan mudah menangkis serangan Raja Penahan.
Tapi perlahan, yang lain mulai paham.
Tubuh sumber Raja Penahan semakin melemah dalam pertempuran.
Sebaliknya, tubuh Pra-Bela Dirinya semakin perkasa!
Energi vital memancar membentuk pilar cahaya darah yang menembus langit-bumi.
Gedebuk!
Tubuh Pra-Bela Diri yang mengerikan itu kini memiliki kekuatan Hancur 9, walau masih di ambang 40 juta lebih kal.
Raja Penahan sama sekali tidak puas!
Tidak bisa seperti ini!
Dia ingin menyatukan tubuh Pra-Bela Diri di puncaknya dengan tubuh sumber, menjadi pejuang top melalui penyatuan dua tubuh.
Perlahan, semua yang hadir merasakan perubahan.
Tubuh Pra-Bela Diri semakin kuat!
Kekuatan yang... agak tidak normal!
Dewa tak lagi bicara, kini dia menghadapi dengan serius.
"Tapi Dou Dewa, hanya menghela nafas: 'Terlalu berisiko! Sedikit kesalahan, tubuh Pra-Bela Diri akan hancur. Membakar tubuh Pra-Bela Diri untuk mencapai puncak, lalu meleburnya ke dalam tubuh sumber adalah metode yang baik. Dengan ini kedua tubuhmu bisa mencapai puncak."
"Tapi tantangannya sangat besar. Tubuh Pra-Bela Diri-mu hanya akan bertahan sesaat. Dalam waktu sesingkat ini, bagaimana kau bisa melakukan fusi dengan mulus?"
"Kesempatan hanya sekali. Jika gagal, tubuh Pra-Bela Diri yang kau tempa selama puluhan ribu tahun ini akan hancur total.'"
Saat ini, bukan hanya Dou Dewa yang menyadari. Para penguasa tunggal lainnya juga telah memahami situasinya.
Raja Penahan ternyata sedang membakar tubuh Pra-Bela Dirinya!
Tubuh Pra-Bela Diri-nya memang kalah dari tubuh sumber dalam hal kekuatan. Tapi alih-alih melemahkan tubuh sumber, dia justru sedang memperkuat tubuh Pra-Bela Diri-nya.
Namun kemilau ini hanya akan bertahan sejenak.
Jika fusi gagal, meski tubuh sumber Raja Penahan masih utuh, dia akan menjadi manusia biasa. Paling hanya setara kekuatan penguasa tunggal kelas rendah.
Pejuang level ini pun sangat langka. Di tiga alam, hanya ada segelintir penguasa tunggal.
Tapi jika begini, tak pantas mendapatkan perhatian khusus dari para penguasa seperti Dewa dan Dou Dewa.
Raungan Raja Penahan menggema, "Apa kalian merasa sayang? Jika iya, Dou, maukah kau membantuku?"
Dou Dewa tertawa, "Apa yang kau inginkan dariku?"
"Aku ingin meraih Tao melalui sumber! Menjadi lebih kuat! Menghancurkan ketiga pintu, menjadi penguasa tunggal, lalu menyatukan tubuh Pra-Bela Diri dengan posisi rajaku untuk mencapai ketidakterkalahan! Jika gagal, biarlah aku gugur hari ini. Setidaknya meninggalkan buah Jalan Besar sebagai kenang-kenangan!"
"Dia harus lebih gila lagi!"
"Dia ingin terus mencapai Tao penguasa tunggal, menjadi Penguasa Kekuatan Inti, menguasai kekuatan inti tiga alam, lalu menyatukan tubuh Pra-Bela Diri dengan status sebagai penguasa."
"Jika mati, masih bisa meninggalkan buah jalan cultivation!"
Ekspresi Dou Dewa berubah, memandang ke arah Dewa.
Wajah Dewa juga berubah sebentar, kemudian tersenyum tipis: "Karena Anda menginginkannya, akan kukabulkan!"
Saat itu, yang lain terlihat aneh.
Kaisar Barat bergumam: "Sok berkuasa begini, hati-hatir dibalikkan keadaan sampai terbunuh!"
Terlalu angkuh!
"Dia rela membiarkan Raja Penahan menjadi penguasa!"
Tapi Dewa tetap tersenyum: "Bukankah sejak dulu sudah direncanakan? Karena itu, lebih baik sekarang saja. Kesempatan terlewat kemarin, hari ini kita ganti. Jika Huang tewas dan Zhen jadi penguasa, buah jalan cultivationnya tidak akan kurebut... Isi Lapis Ketujuh dengannya!"
"Bagaimana dengan Lapis Tiga?"
"Baru jadi penguasa, retakannya kecil. Tekanan penangkalannya akan lebih ringan!"
Dewa berkata dengan datar.
Raja Penahan yang menjadi penguasa akan membuat retakan di Lapis Tiga saat berakar di jalan utama. Tapi Dewa tidak peduli - bunuh Raja Penahan, isi Lapis Ketujuh untuk menambal lubang peninggalan Kaisar Nan.
Retakan di Lapis Tiga justru lebih mudah ditangkal.
Inilah sebabnya para penguasa lain mencari pengganti.
Menggunakan intisari jalan mereka untuk menambal lubang sendiri.
Retakan dari penguasa baru tidak akan terlalu besar. Apalagi nanti setelah bebas, belum tentu mereka peduli ukuran retakan.
"Terserah Anda!"
Kaisar Barat juga tidak berkomentar lebih lanjut.
Raja Penahan tertawa terbahak-bahak, pada saat ini, dari dalam tubuh sumber tiba-tiba muncul seseorang, kekuatan inti!
Kekuatan inti menghilang dalam kilatan!
Tak ada yang menghalangi!
Tiba-tiba, di luar sumber energi, di depan sebuah gerbang, kekuatan inti Raja Penahan muncul, gedebuk! Pintu raksasa hancur!
Gerbang hancur lebur!
Raja Penahan melangkah masuk!
Gedebuk!
Di Lapis Ketiga, sebuah intisari jalan cultivation mulai berkondensasi!
Pada momen ini, seluruh tiga alam yang semula gelap gulita tiba-tiba memancarkan cahaya!
Gedebuk!
Di tiga alam, bayangan manusia muncul dari kehampaan!
Raja Penahan!
Bukan, hari ini adalah Kaisar Penahan!
……
Liang bumi.
Para pejuang memandang proyeksi di langit dengan getaran hati bercampur kekaguman, namun juga perasaan kompleks.
Raja Penahan telah menjadi penguasa tunggal!
Pada detik ini, teratai emas bermekaran dari kehampaan.
Memancarkan kilau emas!
Tapi apakah menjadi penguasa tunggal di saat seperti ini merupakan kabar baik?
Belum tentu!
Namun mencapai level penguasa tetap menjadi tujuan sejati para pejuang tiga alam, impian tertinggi mereka.
Semua ini telah dibuktikan Raja Penahan dalam cultivation!
Penguasa tunggal!
Penguasa tunggal sejati!
……
Lapis Ketujuh.
Kekuatan inti Raja Penahan melepaskan ledakan energi vital, gelombang kekuatan tak kasatmata menempa dirinya - kekuatan untuk menembus Tiga Pintu!
Saat ini, tubuh sumbernya semakin kuat!
Menembus Tiga Pintu memberikan satu peningkatan.
Mengkondensasikan intisari cultivation juga memberi peningkatan.
Pada fase ini, tubuh sumbernya saja sudah memiliki kekuatan tidak kurang dari 60 juta kal.
"Sudah terendap terlalu lama bertahun-tahun!"
Sejak lama, sebenarnya dia sudah bisa mencapai tahap ini, tapi tak mampu dan tak berani.
Hari ini, dia akhirnya melangkahkan kaki ke tahap ini!
Lebih kuat daripada penguasa tunggal di masa lalu saat mencapai Tao!
Tulang, darah-daging, dan kemampuan spiritual Raja Penahan mulai berubah.
Tubuh Pra-Bela Dirinya semakin kuat, bersiap untuk ledakan terakhir.
Dewa tiba-tiba berhenti turun tangan, berkata datar: "Menurutku kuberi kesempatan, bisa tangkap atau tidak itu urusanmu!"
Dari kehampaan, suara tertawa terdengar: "Zhen, leburkan! Setelah fusi langsung Tak Terkalahkan, nanti kita habisi si tua ini, lihat dia masih sombong apa tidak!"
Raja Penahan mendengus, sekarang dia penuh dendam pada gurunya ini!
"Dasar keparat sok Tak Terkalahkan!"
"Kalau bukan karena dipaksa sampai begini, mana mungkin aku memilih jalan ini?"
Tubuh Pra-Bela Diri membara, tubuh sumber sedang mencapai Tao. Nasib tubuh Pra-Bela Diri sudah pasti hancur, tubuh sumber pun belum tentu selamat.
Kalau gagal kali ini, Dewa mungkin tak lagi berminat padanya.
Jika tubuh sumbernya dibunuh dan intisari cultivation-nya diambil untuk memperbaiki Lapis Ketujuh, dirinya benar-benar tamat.
Mengabaikan yang lain, dua tubuh Raja Penahan berkumpul kembali.
Tubuh Pra-Bela Diri kembali membara dengan cahaya gemilang!
Semangat tempurnya semakin menguat!
Raja Penahan menggerutu: "Nanti kalau aku berhasil, semua akan kudrag keluar dan kubunuh! Kalian mau nonton pertunjukan monyet? Nanti kubuatkan sampai puas!"
"Pada merasa diri paling jago ya!"
"Tunggu saja kelanjutannya!"
“……”
Setelah mengomel cukup lama, dua tubuhnya mulai melebur.
“Aduh!”
Sebuah jeritan pilu terdengar!
Suara dengung terdengar!
Seperti masuk ke kuali penggorengan, terjadi reaksi kimia. Saat ini, Raja Penahan seluruh tubuhnya membara.
……
Dou Tian melihat sejenak, mengerutkan kening, tiba-tiba berkata dengan menghela napas: "Tetap terjadi ketidakseimbangan. Penolakan kekuatan inti terhadap Pra-Bela Diri, atau lebih tepatnya penindasan masih ada."
Dewa juga menggelengkan kepala perlahan - kegagalan.
Keseimbangan antara kedua pihak tidak tercapai. Raja Penahan yang telah mengkondensasikan intisari jalan cultivation memiliki kekuatan inti yang lebih besar, sekarang menolak tubuh Pra-Bela Diri dengan keras.
Jika terus begini, tubuh Pra-Bela Diri Raja Penahan akan terbakar habis, tubuh sumbernya juga akan terluka parah.
Kekuatan Pra-Bela Diri masih memiliki beberapa kekurangan.
Jika Raja Penahan tidak nekat dan tidak mencapai Tao, mungkin ada harapan berhasil.
"Aduh!"
Seseorang menghela napas, seolah sangat tidak puas.
Tiba-tiba, aliran kekuatan pekat menembus sumber energi dan tiba melalui teleportasi. Yang Shen tertawa berkata: "Apa yang kalian lihat? Dulu aku mengambil banyak kekuatan sumber energi, sekarang mengembalikan sebagian. Jika dia berhasil, tak ada yang perlu dibicarakan. Jika gagal, kebetulan bisa memberi kalian untuk memperbaiki lubang logika di sumber energi kalian."
Pra-Bela Diri telah merebut sebagian kekuatan!
Dan Pra-Bela Diri yang dimaksud di sini adalah Yang Shen!
Yang Shen telah mencuri banyak kekuatan inti, bahkan mungkin sebelum Dewa mencapai Tao.
Dengan kata lain, mungkin Yang Shen telah menemukan kekuatan inti lebih awal.
Apakah ini terjadi sebelum atau sesudahnya, sekarang hanya Dewa yang tahu.
Jika benar terjadi setelahnya, Dewa pada masa itu bukan tidak mempersiapkan diri. Sebegitu kuatnya, mana mungkin dengan mudah kekuatannya dicuri oleh Yang Shen.
"Tapi hari ini, Yang Shen akhirnya mengembalikan sebagian."
"Meski diberikan kepada Zhen, jika Zhen mati, kekuatan ini secara alami akan kembali ke Sumber Daya."
"Karena itu, kali ini tak ada yang menghalangi."
"Merebut kekuatan dari Zhen jauh lebih mudah dibanding dari Yang Shen."
"'Tua-tua, kau akhirnya melakukan sesuatu yang berguna!'"
"Raja Penahan mengumpat keras, hati dipenuhi sukacita, akhirnya bisa diandalkan sekali!"
"Pada momen ini, ia merasakan keperkasaan tubuh Pra-Bela Dirinya."
"Juga merasakan kekuatan tolakan tubuh sumber yang berkurang drastis!"
"Sebab kekuatan ini pada dasarnya adalah energi dari Sumber Daya."
……
"Sumber Daya."
"Neraka Kegelapan."
"'Mayat' itu kembali membuka mata."
"Saat ini, jurang raksasa di bawah 'mayat' itu seolah mulai sedikit pulih."
"'Mayat' itu menatap keluar, tiba-tiba bayangan ilusif seseorang terpampang, berkata dengan tertawa: 'Melihat apa? Kukembalikan sedikit kekuatan, eh salah, kembalikan ke Tiga Alam sedikit kekuatan, Sumber Daya kan bukan milikmu!'"
"Bayangan itu tertawa terkekeh: 'Qiong dan Pejuang jelas bukan anak baik-baik, cepat atau lambat akan membunuhmu! Sekarang kita belum bisa menutup jurang ini, tunggu sampai Sumber Immortal matang, manusia bukan yang pertama punah, kurasa kaulah yang akan jadi tumbal pertama!'"
"'Mayat' itu membuka mata memandangnya, berbisik lembut: 'Belum tentu... Sebenarnya... Masih ada cara...'"
"'Cara?'"
"Bayangan itu menyeringai: 'Tentu ada. Jika kau dan aku mati, korbankan kekuatan kita, mungkin cukup.'"
"'Atau, kau mati, Sembilan Raja mereka mati, seharusnya juga cukup.'"
"'Bisa juga, kau mati, Tiga Alam jadi tumbal, itu juga cukup.'"
"'Atau, Sembilan Raja mati, Tiga Alam dikorbankan.'"
“Dewa, Yang Shen, sembilan penguasa, tiga alam.”
“Saat ini disamakan dengan Yang Shen!”
“Dua orang, dua kekuatan besar.”
“Pilih dua di antaranya, kekurangan inti ini bisa terpenuhi.”
“Tapi, siapa yang rela menjadi korban ini?”
“Bangkai” bertanya lembut: “Masih ada... Bibit!”
Yang Shen tertawa: “Benar, masih ada bibit, bibit juga dihitung, berarti lima pilih dua.”
“Bibit... mungkin bisa ditahan dengan satu kekuatan!”
“Masalahnya Anda tidak bisa menemukannya, tetap harus menggunakan manusia sebagai umpan!”
“Anda bisa menemukan...”
“Jangan lihat aku, aku juga tidak bisa!”
Yang Shen berkata dengan tertawa: “Aku tidak punya metode lain, lebih baik Anda bunuh diri saja. Jika Anda mati, aku akan bantu cari cara membunuh sembilan penguasa, lalu mungkin bisa diperbaiki.”
“Di masa depan pasti akan muncul lagi... Hanya bibitlah pilihan terbaik... Nanti, jika ada yang jadi penguasa, akan terus meluas...”
Dewa perlahan menjelaskan.
“Itu urusan masa depan.”
Yang Shen tertawa: “Bagaimana? Mau coba? Bunuh diri dulu?”
“……”
Dewa tidak lagi menanggapi.
Yang Shen tertawa kecil, melirik jurang di bawah: “Waduh, semakin besar. Bertahun-tahun ini Anda tidak ada kemajuan berarti. Tambalan yang dulu dibuat saat melawan mereka, sekarang sudah tidak berguna.”
Di dasar jurang masih tertancap sebatang anak panah panjang yang bergetar. Sepertinya terlihat sosok wanita.
Anak panah panjang itu menancap di medan dalam jurang, dikelilingi banyak retakan.
Yang Shen menyapu pandangan: “Kekuatan teknik sapuan Tongkat masih sama dahsyatnya. Serangan panah ini benar-benar tanpa ampun.”
Dewa berkata tenang: “Memang tidak perlu ampunan darinya.”
“Sayang... Menurutmu, jika dulu dia berhasil menjadi penguasa tunggal, mampukah dia melengkapi jurang ini?”
“Mustahil.”
Dewa berkata datar: “Tidak ada cukup energi lagi... Energi dari sumber hanya cukup mendukung yang lain menjadi penguasa, tidak cukup untuk mendukung Zhan menjadi penguasa... Kecuali... Bibit!”
“Tapi menurutku, dulu Zhan merasa yakin bisa... Menurutmu, apakah dia tahu di mana Bibit itu?”
Dewa tetap diam.
Yang Shen tertawa pendek, bayangan samarnya menghilang.
Sudah cukup mengobrol dengan orang ini. Aku harus pergi melihat Zhen, sepertinya proses fusi-nya hampir berhasil!
……
Dan tepat di saat ini.
Raja Penahan mengaum Roarrr!
Suaranya menggema di tiga alam!
“Tahan!”
Dengan teriakan mengguntur, Raja Penahan tiba-tiba merasa dirinya tak terkalahkan, lalu menghujamkan tinjunya ke arah Dewa!
Gedebuk!
Dewa juga membalas dengan pukulan tinju!
Kedua tinju bertabrakan di udara. Baru saja Raja Penahan merasa tak terkalahkan, tiba-tiba—Gedebuk!—dia menghancurkan kehampaan dan terlempar ke belakang ratusan ribu meter!
Kali ini, raut wajah Dewa tak sesantai sebelumnya.
Gedebuk gedebuk!
Menginjak-injak kehampaan, Dewa mundur beberapa jarak, mengangkat alis, lalu tersenyum tipis: “Menghibur. Hampir mendekati Ji, sayang... tetap terlalu lemah!”
Di belakang, Kaisar Barat mengernyit pusing.
Sekarang, apakah menjadi kuat semudah ini?
Qiong ini benar-benar arogan!
Apa maksudnya "hampir mendekati Ji" tapi tetap lemah?
Dia sama sekali tak menganggap serius beberapa dari kami!
