Langit Kota Yang.
Li Zhen memandang Fang Ping dengan tatapan penuh keanehan.
Fang Ping tetap tenang, dengan santai mengeluarkan kelapa dari cakar Kucing Liar, menggoyang-goyangkannya lalu menyodok lubang untuk diminum. Ia menggeleng dan melemparkannya ke Li Zhen.
Li Zhen menerima dengan wajah kosong, bingung dari mana asal kelapa ini.
Setelah berpikir sejenak, ia tersadar. Dalam hati menggeleng takjub: Pasangan manusia dan kucing ini benar-benar cocok!
Benar-benar prinsip "angsa lewat pun bulunya dicabut"!
"Kau..."
Li Zhen ingin bertanya tentang situasi, namun Fang Ping dengan tenang berkata: "Jangan bicara! Kalau aku berbicara dan merasa bukan bagian dari dunia ini, lalu membuang kalian dan kabur, itu akan menjadi tanggung jawabmu!"
“……”
Li Zhen menarik napas dalam-dalam, senyum pahit di wajahnya. Tuduhan besar ini... benar-benar tidak bisa dipikulnya.
Jika Fang Ping kabur, apa yang akan terjadi pada umat manusia?
Fang Ping benar - jika dia benar-benar merasa bukan bagian dari dunia ini dan meninggalkan segalanya sekarang, akankah ada yang mengejarnya?
Benar saja tidak ada!
Tujuan Dewa adalah memusnahkan manusia dan menggunakan Bibit untuk mengisi lubang, bukan harus membunuh Fang Ping.
Tanpa gangguan Fang Ping, mereka mungkin justru menginginkannya.
Pada titik ini, Li Zhen mulai mengerti. Segala yang didengarnya hari ini harus dianggap tak pernah terdengar!
Fang Ping tetaplah Fang Ping yang itu!
Namun Li Zhen masih ragu sejenak, berkata melalui transmisi suara: "Hati-hati dibujuknya. Orang tua ini rasanya mirip denganmu dan Zhang Tao."
Fang Ping memandangnya penuh bahaya. Apa maksudnya?
Li Zhen pura-pura tidak melihat, melanjutkan: "Ya, perasaan itu! Tidak bisa diandalkan! Bisa mengubah kebohongan menjadi kebenaran. Kaisar Perang sudah mati bertahun-tahun, tak ada yang berdebat dengannya. Jika kau bidaknya... mungkin dia sengaja membuatmu lengah..."
Setelah melalui pelatihan, dan bekerja sama dengan Zhang Tao selama ini, orang itu juga ahli mengubah kebohongan menjadi kenyataan.
Mustahil membedakan mana yang asli dan palsu!
Tapi beberapa hal tetap perlu diwaspadai.
Fang Ping dengan santai, tanpa menggunakan transmisi suara, berkata: "Dia lebih kuat dariku, silakan dia bicara apa saja. Percaya atau tidak itu urusanku."
Yang Shen jauh lebih kuat darinya, jadi biarkan dia bicara sesukanya.
Jika iya, maka iya. Jika tidak, tetap dianggap iya.
Waspadai saja!
Percaya begitu saja pada siapa pun, itu takkan Fang Ping lakukan. Bertahun-tahun ini, dia selalu curiga pada semua orang.
Tapi, kali ini Yang Shen mungkin tidak berbohong.
Fang Ping sendiri punya penilaian. Dari segi motif, alasan Yang Shen menciptakan kejutan seperti dirinya kurang jelas, sedangkan Kaisar Perang memang punya motif kuat.
Tak memikirkannya lagi, Fang Ping kini memikirkan hal lain.
"Kaisar Perang yang menciptakan sistem, pasti ada bentuk aslinya... atau sumber penyimpanan kekuatan. Di mana benda ini?"
Fang Ping merasa mungkin tidak ada di tubuhnya.
Atau mungkin tidak melekat pada fisik!
Sistem itu definisi Fang Ping sendiri, awalnya hanya beberapa baris data sederhana yang perlahan naik level menjadi wujud sekarang, mirip peningkatan mandiri terminal.
Jika Kaisar Perang yang membuatnya dulu, mungkin sangat dasar, tapi belakangan terus disempurnakan.
Tak peduli itu, Fang Ping hanya ingin tahu di mana inti sistem berada.
Jika bisa dilacak... apakah kekuatannya masih tersisa?
Sebenarnya Fang Ping tak terlalu membutuhkan kekuatan itu. Sekalipun sistem masih menyimpan banyak energi, belum tentu bisa diserap banyak, dan kini dia lebih butuh memperluas dunia inti.
Yang utama adalah tiga orang Lao Wang!
Ini kekuatan peninggalan Tiga Dewa, bagaimana jika ketiganya menyerapnya?
Apakah mereka akan menjadi lebih kuat?
"Dihitung sebagai kekuatan asal-usul sama, kemungkinan bisa meningkatkan secara signifikan!"
Fang Ping tiba-tiba melihat ke Kucing Liar yang sedang menggigit ekor naga terkompresi, menatap Fang Ping dengan penasaran.
"Kucing gemuk, bantu aku cari sumber kekuatan ini!"
Setelah berkata demikian, Fang Ping kembali mengumpulkan energi vital.
Saat ini dia masih memiliki nilai kekayaan puluhan miliar, bisa dikonversi menjadi kekuatan besar.
Kucing Liar mengawasinya sejenak, lalu menatap energi vital itu sambil menggelengkan kepala - tidak bisa menemukan.
Fang Ping mengerutkan kening, menatapnya: "Tidak bisa? Dulu saat pertama kali bertemu, kamu langsung tahu itu bukan kekuatanku. Sekarang tidak bisa?"
Kucing Liar polos menjawab: "Mungkin dulu pernah lihat ini, tapi dipukul hingga jadi bodoh sama orang tua itu. Harusnya sudah lupa."
Fang Ping lelah mental.
Tapi... Kucing Liar pernah melihat sebelumnya?
Fang Ping terperangkap dalam kontemplasi - mungkin memang benar pernah.
Saat kecilnya, Kaisar Perang juga pernah ke Istana Kucing. Entah untuk mengamati tempat sampah ini atau tujuan lain, yang pasti pernah bertemu.
Kaisar Musnah dan Kaisar Ba sebenarnya juga pernah bertemu Kucing Liar.
Jadi kemungkinan Kucing Liar pernah melihat bentuk asli sistem...
Tunggu...
Fang Ping teringat sesuatu: "Kamu melihatnya di Istana Kucing atau di luar?"
Kucing Liar bingung: "Apa itu?"
Fang Ping sebenarnya sudah punya sedikit petunjuk. Kucing Liar sebenarnya tidak banyak bertemu dengan Kaisar Perang, tapi dia pernah pergi ke Menghadapi Istana Surgawi untuk menyelamatkan Anjing Surgawi, sempat ditahan di sana, lalu meledakkan tubuhnya dan kabur.
Mungkinkah Kucing Liar melihat wujud aslinya di sana?
Selain itu, di Perbukitan, Kucing Liar sampai berani meninggalkan proyeksi di Menghadapi Istana Surgawi - meninggalkan Kucing Kedua, ini sebenarnya juga sangat tidak biasa.
Kucing Liar sudah menjelajahi banyak tempat. Kunjungannya ke rumah Sembilan Penguasa jauh lebih sering daripada ke rumah Kaisar Perang?
Lalu mengapa dia meninggalkan proyeksi di wilayah Kaisar Perang?
Di antara Sembilan Penguasa, hanya di wilayah Ratu Ling masih ada Kucing Tiga.
"Menghadapi Istana Surgawi..."
Fang Ping bergumam pelan, "Nggak mungkin kan?"
Apakah mungkin sistem inti sebenarnya selalu ada di Menghadapi Istana Surgawi?
Menghadapi Istana Surgawi memang ada di tubuhnya sendiri, tapi Fang Ping sudah lama tidak menggunakannya. Tempat itu tampak seperti istana biasa. Dulu saat masih lemah dia merasa istana itu sangat kuat, sekarang Fang Ping hampir melupakannya.
Mungkinkah di sini?
"Kalau bukan di Menghadapi Istana Surgawi, pasti di Kota Yang, atau di dekat Bibit!"
Fang Ping tersadar - hanya tiga lokasi ini!
Kaisar Perang tipe penyendiri. Dari beberapa pengalaman yang diketahui, orang ini biasanya mengurung diri di Menghadapi Istana Surgawi.
Kota Yang adalah wilayah Yang Shen, Kaisar Perang mungkin tidak akan memilih tempat ini.
Di dekat Bibit yang sudah memiliki kesadaran, Kaisar Perang juga belum tentu berani menaruhnya di sana.
Kalau ditaruh di Menghadapi Istana Surgawi yang tidak menarik bagi petarung level tinggi, dengan pemilik terkuat adalah Dewa Iblis yang pasti tidak bisa menemukan ini semua.
“Jantung... Menghadapi Istana Surgawi...”
Fang Ping tiba-tiba teringat saat menemukan jantung Kaisar Perang di Istana Surgawi dulu!
Jantung itu adalah kekuatan Kaisar Perang yang terkondensasi.
Jantung itu pasti bukan milik Kaisar Perang, paling hanya sekitar kekuatan yang terkondensasi. Tapi mengapa bisa membentuk jantung?
“Karena kebocoran energi Kaisar Perang, sehingga terbentuk jantung?”
Fang Ping seolah mulai menemukan petunjuk!
Sekejap mata, ia menghilang dari tempatnya.
Kucing Liar juga langsung menghilang. Li Zhen menengok ke kiri-kanan dengan perasaan campur aduk. Orang-orang ini sekarang sudah sangat kuat, muncul dan menghilang seperti naga. Dirinya benar-benar mempermalukan diri.
Mengepalkan bibit putih di tangannya, Li Zhen mengatupkan gigi.
Barang ini... Aku telan sendiri!
Nanti langsung dimakan. Sekarang dia sudah mencapai realm raja, tapi masih terlalu lemah. Entah bisa mencapai level tujuh atau delapan setelah memakan bibit ini.
……
Kota Zhenxing.
Penglihatan Jiang Hao berkunang-kunang saat Fang Ping tiba-tiba muncul.
“Di mana Dewa Iblis menemukan jantung itu dulu?”
Melihat itu Fang Ping, Jiang Hao tak lagi khawatir. Setelah berpikir ia menjawab: “Aula Semesta? Sepertinya... Dulu dia pergi ke Perbukitan, mungkin di situ tempat penemuannya. Ingatanku agak kabur...”
“Aula Semesta, bukan di rintangan Kaisar Perang?”
Jiang Hao tak paham maksudnya, ragu-ragu berkata: “Aku tak terlalu yakin, ingatanku samar.”
Fang Ping dalam hati sudah menyimpulkan: Mungkin bukan di Aula Semesta, tapi ditemukan di rintangan Kaisar Perang!
“Kemungkinan Kaisar Perang selalu membawanya, proyeksi itu mengetahui lebih banyak dari yang dibayangkan.”
“Harum Buku seharusnya tahu!”
Fang Ping tidak peduli, kemungkinan besar bentuk asli sistem tersembunyi di Istana Perang Langit.
Mengabaikan keterkejutan Jiang Hao, Fang Ping tiba-tiba mengeluarkan Istana Perang Langit!
Istana Perang Langit seketika terpampang, Fang Ping masuk ke dalamnya. Jiang Hao berpikir sejenak lalu menyusul.
……
Istana Perang Langit tetap sederhana: aula utama, halaman belakang, ruang kerja, kamar tidur, dan ruang latihan.
Sesederhana itu!
Fang Ping segera muncul di halaman belakang dimana terdapat dua istana kediaman.
Satu dibangun sendiri oleh Dewa Iblis, satunya lagi milik asli Kaisar Perang.
Fang Ping teringat hari pertama datang ke sini, melihat bayangan samar di istana Kaisar Perang yang menengadah ke langit dengan kesepian.
Sorot mata Fang Ping berkilat, seketika muncul di atas istana Kaisar Perang.
Daerah ini bebas dari proyeksi Kaisar Perang, dia mengetahuinya.
Jika ada, pasti akan menarik perhatian para petarung level tinggi.
Bayangan samar Kaisar Perang yang tertinggal menunjukkan kebiasaannya berdiri di atap sambil mengamati sesuatu.
Mengamati apa?
Sebagai petarung, ingatan Fang Ping tajam. Posisinya sekarang persis sama dengan bayangan waktu itu. Dia menirukan postur itu: menengadah ke langit.
Di Istana Perang Langit, dia tidak menemukan jejak kekuatan tersisa.
Dimana Kaisar Perang menyembunyikan benda itu?
Fang Ping saat ini masih menengadah, memandang langit.
Langit di Istana Perang Langit sama dengan luar, tanpa keanehan.
Fang Ping memperhatikan sejenak, Sorot matanya bergerak lagi, dari sudut pandang ini...
Saat ini, Kucing Liar juga terbang mendekat, meniru Fang Ping dengan mengangkat kepala gemuknya melihat langit, heran bertanya: "Ngapain lihat sumber immortal?"
Ya, sumber immortal!
Fang Ping menyipitkan matanya, hal yang sangat aneh—dari sudut ini, bagaimanapun caranya melihat, yang terpantul di mata tetap sumber immortal!
Dulu, Fang Ping tidak mempedulikan hal ini.
Sekarang saat melihat lagi, Fang Ping malah mengangkat alis.
Tidak ada di Istana Perang?
Tapi justru di sekitar sumber immortal?
Kaisar Perang berani menyembunyikan sesuatu di bawah pengawasan Dewa dan kroni-kroninya?
Sumber immortal, semua sangat memperhatikannya, tapi tidak akan sembarangan menyentuhnya. Siapa yang mengganggu sumber immortal, berarti berseteru dengan Dewa dan sembilan penguasa!
"Sumber immortal... Kalau sumber immortal dihancurkan, benda ini akan lenyap..."
Fang Ping bergumam pelan, jika sumber immortal musnah, sistem akan hilang.
Tanpa sistem, tidak akan ada kejadian lanjutan.
Apa yang dipikirkan Kaisar Perang dulu?
Mungkin dia berpikir, jika rencana sumber immortal dihentikan, maka tidak perlu ada aksi balas dendam.
Berhentinya rencana sumber immortal berarti Dewa dan kroni-kroninya meninggalkan rencana menghancurkan tiga alam?
Masih menyimpan sedikit kebaikan?
Dengan segudang pertanyaan di hati, Fang Ping tak lagi berpikir panjang. Tiba-tiba dia duduk bersila, sebuah Batu Bintang raksasa muncul di tangannya.
Dia akan menyerap energi Batu Bintang untuk menjadi lebih kuat!
Lalu pergi melihat sembilan lapis langit!
Bentuk asli sistem mungkin ada di sana, tapi Ratu Ling juga berada di tempat itu!
Saat diri sendiri lebih kuat, baru pergi melihat. Jika ada di sana, maka keluarkan. Mungkin Kaisar Perang tidak hanya meninggalkan ini, atau ada lebih banyak peninggalan?
Jika tidak, bisakah hanya mengandalkan satu sistem untuk menghadapi para Dewa?
Jika Kaisar Perang meninggalkan ini, mungkin ada lebih banyak persiapan.
Fang Ping menyeringai, tak lagi memikirkannya.
Seorang yang sudah mati, pejuang naif yang disebut para senior, ternyata masih menyisakan persiapan seperti sistem ini. Siapa di tiga alam yang bisa menyangka?
……
Saat Fang Ping mulai menyerap Batu Bintang.
Sumber energi.
Di ruang hampa, sekelompok orang minum anggur, makan daging, mengobrol, dan ngomong asal-asalan.
Raja Penahan mengadakan jamuan. Saat ini dia tampak santai dengan wajah puas.
Tertawa terbahak-bahak: "Laozi akhirnya tak perlu memikirkan omong kosong yang menyebalkan! Serahkan ke para brengsek itu! Sial! Memberi kontribusi tapi selalu dicurigai, sungguh jengkel! Sekarang merdeka! Mari sering-sering main, makan minum sepuasnya!"
Di sekitarnya, hari ini banyak pejuang datang.
Pembuat Dewa, Si Enak Dulu, Tian Gou, Qin Fengqing...
Hampir semua penguasa baru hadir, termasuk beberapa senior.
Yang lemah tak berani datang, tapi yang kuat seperti Penguasa Manusia, Kaisar Bumi, dan Donghuang justru hadir.
"Donghuang memegang cangkir anggur, menyesap sedikit, seolah merenungi sesuatu, berkata dengan senyum tipis: 'Ada kabar dari peradaban manusia, Fang Ping pergi ke Kota Yang, mungkin telah bertemu Yang Shen. Zhen, tak penasaran dengan pembicaraan gurumu dengan Fang Ping?'"
"Penasaran?"
"Raja Penahan menjawab santai: 'Bicara apa lagi? Si tua itu kecil kemungkinan terlibat! Biarkan saja kalian berbuat gaduh. Jika masalah sumber energi bisa teratasi, dia tetap bebas. Jika tidak, meski kehilangan energi yang diserapnya dulu, dia masih bisa hidup leluasa. Buat apa dia ikut campur urusan kalian!'"
"Memang benar. Di tiga alam ini, dialah yang paling bebas."
"Donghuang tertawa pendek, terus menyesap anggurnya sambil berujar perlahan: 'Kalau begitu, menurutmu apa yang sedang dilakukan Fang Ping sekarang?'"
"'Meningkatkan kekuatan, mencari kesempatan untuk membunuh kalian. Sesederhana itu!'"
"Raja Penahan terkekeh: 'Kalian orang-orang ini masing-masing punya rencana licik. Sebagian mungkin malah ingin dia membuat kekacauan. Selama bertahun-tahun dia tetap utuh, bisa jadi ada yang diam-diam melindunginya. Beberapa pihak belum tentu ingin Dewa benar-benar memusnahkan umat manusia dan menelan Bibit.'"
"Para hadirin tertawa kecut. Penguasa Manusia berkomentar dingin: 'Dewa bukan lagi sosok yang dulu. Seandainya dia tak berniat membunuh Sembilan Penguasa, seharusnya sudah lama memusnahkan umat manusia untuk menyempurnakan sumber energi dan kekuatan inti. Tapi dia terlalu rakus, ingin sekalian menghabisi kita semua. Wajar jika kita memberontak!'"
"Raja Penahan menyeringai: 'Lumrah saja! Seharusnya semua kekuatan sumber energi itu miliknya. Kalian termasuk kita semua, pada dasarnya telah mencuri kekuatannya. Dulu dia tak peduli, sekarang merasa kemampuannya tak cukup sementara kalian masih membuat masalah. Siapa lagi yang patut dibunuh kalau bukan kalian?'"
"Dulu saat Dewa menemukan sumber energi, Beliau menyebarkan pengetahuan dengan niat berbagi."
"Tapi perlahan, ketika Sembilan Penguasa semakin kuat, mereka mulai memiliki ambisi sendiri."
"Ditambah dengan munculnya cacat di sumber energi, Dewa sendiri menahan retakan terbesar. Yang lain masih bisa keluar sesekali, tapi Beliau sama sekali tidak bisa pergi – mana mungkin rela?"
"Delapan ribu tahun lalu, Beliau bahkan dijebak oleh muridnya sendiri, hubungan guru-murid pun retak – apalagi yang perlu diungkit?"
"Memusnahkan Sembilan Penguasa – sikap Dewa sekarang sudah jelas."
"Meski tak diungkapkan, para Penguasa bisa merasakannya."
Donghuang tersenyum kecut, menyambung: "Niat Dewa untuk memusnahkan para Penguasa sebenarnya sudah diperkirakan sejak lama. Aku hanya heran, bagaimana rencana Beliau melakukannya?"
"Selama bertahun-tahun ini sebenarnya ada beberapa kesempatan, mengapa Beliau tak pernah bertindak?"
"Haruskah menunggu sampai Sumber Immortal matang?"
Donghuang tampak bingung, "Jika Sumber Immortal matang, Beliau memang bisa menelannya untuk menyelesaikan sebagian besar masalah dan bebas. Tapi kita juga punya harapan untuk kabur saat itu – tidakkah Beliau khawatir?"
"Kecuali..."
Donghuang memandang sekeliling, tertawa: "Kecuali Dewa sudah menyiapkan jebakan, yakin kita tak bisa kabur!"
Raja Penahan meneguk anggur, berkasual: "Sederhana saja. Di antara Pejuang, Qiong, Hao, Hong, dan Ji – ada yang anteknya, atau mungkin Guru saya sudah berkomplot dengannya. Sesimpel itu!"
Mendengar ini, Donghuang tersenyum getir: "Penjelasanmu masuk akal."
Kalau tidak di antara beberapa pejuang kuat, ada orang Dewa, atau Yang Shen setuju bekerja sama dengan Dewa. Yang Shen juga berharap masalah sumber energi teratasi, sehingga dia tidak perlu mengembalikan kekuatan sumber energi.
Bahkan ketika Raja Penahan menyebutkan namanya, Donghuang tidak merasa ada yang salah.
Mereka mengobrol dan bercanda, seolah tidak ada topik yang tabu.
Dendam dan rencana licik sebelumnya sepertinya sudah dilepaskan.
Sikap setelah menjadi penguasa tunggal dan sebelumnya terlihat sama sekali berbeda.
Sebagai sesama penguasa tunggal yang terperangkap di sumber energi, mereka seolah menemukan titik kesamaan.
Saat itu, Raja Penahan tersenyum: "Saudara-saudara, sebelumnya Hao pernah bilang, sebenarnya masalah kekuatan inti bukan tidak bisa diselesaikan secara damai. Misalnya... masing-masing menjaga selama sepuluh ribu tahun?
Atau bergilir setiap seribu tahun?
Menurutku, metode ini cukup baik..."
Begitu dia selesai, Kaisar Bumi berkata datar: "Ide bagus, tapi hanya khayalan! Kecuali kita membatasi perkembangan sumber energi sekarang, mempertahankan jumlah pejuang sumber saat ini, dan melarang orang menjadi penguasa baru...
Selain itu, setiap kali sejumlah pejuang sumber tewas, harus ada pengganti dengan jumlah sama - tidak boleh lebih atau kurang.
Juga, kita tidak boleh terus menjadi kuat. Jika semakin kuat, sumber energi tidak akan sanggup menahan beban."
Kaisar Bumi tersenyum sumringah: "Siapa yang bisa begitu tidak mementingkan diri sendiri dan terus mempertahankan ini? Sedikit kesalahan saja akan jadi masalah besar! Sistem shift juga tidak begitu andal.
Berapa orang yang keluar?
Berapa yang tetap menjaga?
Apakah yang keluar akan percaya begitu saja menyerahkan penjagaan sumber energi mereka ke orang lain?"
Apakah orang di dalam sana, seperti Chen, diam-diam menyelidiki lokasi intisari jalan cultivationmu, mencari kesempatan untuk membunuhmu dengan mudah?
Bagaimana Huang mati, apakah kita semua tidak tahu?
Siapa yang percaya?
Di luar, kami selalu waspada. Di dalam, kami juga tidak bisa diam saja."
Kaisar Bumi menggelengkan kepala, "Ide bagus, tapi sebenarnya mustahil dilakukan. Jika masalah Sumber Daya Primordial tidak diselesaikan, tak ada yang mau mempercayakan nyawanya pada orang lain."
Begitu Kaisar Bumi mengucapkan ini, semua yang hadir terdiam membeku.
Saat itu, Pembuat Dewa menyela, "Bibit punya kesadaran. Selain memusnahkan umat manusia, tak ada cara lain untuk menghilangkan kesadarannya? Misalnya menangkapnya paksa dan menghancurkan kesadarannya untuk dijadikan umpan?"
Penguasa Tunggal Manusia berkata dengan suara dingin, "Menangkap paksa? Begini, meski Bibit terpengaruh oleh beberapa hal dan tidak bisa menyerang kita langsung, jika dipaksa sampai titik tertentu... Bibit akan menghancurkan dirinya sendiri, dan tiga alam... akan musnah total!"
Bibit tidak boleh dibunuh.
Kecuali ada kemampuan untuk mempertahankan eksistensi tiga alam setelah Bibit punah.
Ini tidak bisa, itu tidak mungkin.
Tian Gou kesal berkata, "Berarti tidak ada negosiasi? Pokoknya cepat atau lambat kita harus bertempur?"
Kaisar Bumi tersenyum tipis, "Tidak ada ruang negosiasi. Jika bisa, sudah diselesaikan saat Perang dulu. Untuk apa menunggu sampai sekarang?"
Raja Penahan meneguk anggur dalam gelasnya, berkata dengan tertawa, "Kalau begitu Hong, apa rencanamu? Musnahkan umat manusia? Sejujurnya, sekarang hanya kau dan Dou, Hao yang sikapnya ambigu. Coba jelaskan!"
Kaisar Bumi tertawa, "Apa maksudku? Tiga alam ini bukanlah wilayah kekuasaan kami, akhirnya tetap bergantung pada mereka."
Donghuang meliriknya, "Dulu kau tidak berkata seperti ini."
Kaisar Bumi diam-diam berkata, "Dulu memang dulu. Waktu itu kurang pertimbangan, sekarang berbeda. Sudah kukatakan, aku sekarang sudah tua..."
"Tua?"
Mereka yang hadir tersenyum kecut. Memang cukup berumur, tapi Hao dan Zhen yang hadir sebenarnya sedikit lebih tua darinya. Mana mungkin dia mengaku tua?
Kaisar Bumi tidak peduli, melainkan menatap Raja Penahan dengan penasaran, "Zhen, dulu kau beralih dari Jalan Pra-Bela Diri ke cultivation kekuatan inti, bahkan kini menyatukan dua sistem. Setelah menjadi penguasa tunggal, meski kekuatan tempurmu meningkat drastis, belum tentu lebih kuat daripada jika tetap bertahan di Jalan Pra-Bela Diri... Aku heran, apa bedanya penyatuan dua sistem ini?"
Mereka juga pindah dari Pra-Bela Diri ke kekuatan inti, tapi sepenuhnya beralih sistem.
Raja Penahan berbeda. Dia mempelajari dua jalan sekaligus, lalu menyatukan dua tubuhnya.
Juara pertama sepanjang sejarah!
Dewa Tian beralih total ke kekuatan inti, menghancurkan sistem aslinya.
Yang Shen tetap setia pada Pra-Bela Diri.
Dou Tian awalnya Pra-Bela Diri, kemudian beralih ke kekuatan inti.
Tak ada yang mempelajari dua jalan sekaligus, menyatukan tubuh, lalu menjadi penguasa tunggal.
Kaisar Bumi benar-benar penasaran, keunikan apa yang dimiliki Raja Penahan?
Jika hanya sekadar peningkatan kekuatan biasa, mendekati 100 juta poin tempur, apakah pilihannya selama ini sepadan?
Andai dulu dia fokus pada Jalan Pra-Bela Diri, bukankah sekarang seharusnya sudah mencapai Hancur 9?
Bahkan mungkin juga mendekati 100 juta poin tempur?
Raja Penahan dijuluki sebagai orang kedua setelah Pertempuran, menghabiskan begitu banyak waktu dan energi untuk penyatuan dua tubuh, namun hingga kini belum terlihat hasil yang signifikan.
Tentu saja, dibandingkan dengan Penguasa Binatang dan kawan-kawannya, Raja Penahan langsung melampaui mereka saat baru menjadi penguasa, ini sudah di luar nalar.
Tapi bagi beberapa Pejuang yang hadir di sini, itu masih belum cukup.
Raja Penahan tersenyum: "Apa bedanya? Sebenarnya tak ada bedanya, fisik harus lebih kuat mendekati Pra-Bela Diri, selain itu tak ada perbedaan berarti."
Kaisar Bumi tersenyum, tak bertanya lagi.
Hal ini memang merupakan catatan pribadi, wajar jika Raja Penahan tak mau membocorkannya.
Hanya karena ada kebingungan, barulah sempat disebutkan.
Raja Penahan tak melanjutkan topik ini, sambil makan dan minum tiba-tiba berkata: "Kecerdasan Bibit dibangun di atas spesies manusia yang ada sekarang. Jika sebagian besar manusia musnah, apakah kesadarannya akan buyar? Sedangkan anak-anak yang belum sempurna kesadarannya sebenarnya bisa dihindari dari kematian?"
Penguasa tunggal manusia mengerutkan kening menyela: "Anda ingin mencari jalan lain untuk umat manusia? Penahan, pemikiranmu terlalu sederhana. Bibit sekalipun kesadarannya musnah sekarang, saat umat manusia tumbuh kembali, kesadarannya akan muncul lagi. Jadi, perkataan Dewa dan kawan-kawannya tentang memusnahkan 30% manusia hanyalah retorika - mereka ingin memunahkan seluruh spesies manusia!"
Setelah berkata, Penguasa tunggal manusia menambahkan dengan senyum: "Maksud Dewa sebenarnya adalah menciptakan spesies baru mirip wilayah bumi - struktur energi sebagai inti, bukan lagi kehidupan energi vital. Dengan demikian tak perlu terikat pada Bibit, tiga alam bisa terus eksis. Gemerlap, masa keemasan - tanpa umat manusia pun semuanya akan tetap sama!"
Raja Penahan terdiam seribu bahasa.
Pembuat Dewa menggelengkan kepala pelan, berkata dengan menghela napas: "Sebenarnya... masih ada satu metode. Memodifikasi umat manusia, mengubahnya menjadi manusia wilayah bumi seperti dulu... Modifikasi wilayah bumi pada masa itu juga diselesaikan dengan cara ini."
"Energi yang dibutuhkan terlalu banyak!" Kaisar Bumi berbicara perlahan: "Harus mengorbankan lebih dari setengah umat manusia. Lagipula setelah dimodifikasi, belum tentu bisa sama seperti wilayah bumi. Mungkin muncul beberapa masalah seperti ketidakmampuan menghasilkan keturunan... Jadi... Tingkat kesulitannya sangat tinggi, sampai kita belum tentu punya kesempatan untuk menyelesaikannya. Bibit juga bukan tidak punya kesadaran, jika Anda terus memodifikasi, dia juga tidak akan mau."
Suasana semakin mencekam.
Raja Penahan kembali meneguk anggur, menatap ke atas sambil tertawa: "Aku mengerti, tetap tidak bisa memecahkan jebakan. Tampaknya situasi sudah tidak ada ruang negosiasi lagi. Sekarang aku tidak lagi memikirkan ini, aku hanya berpikir... Kapan Fang Ping akan kembali ke sumber energi? Tidak tahu siapa yang berikutnya akan mati! Tiga alam ini... Terkadang benar-benar membosankan!"
Setelah melemparkan kata-kata ini, Raja Penahan tertawa terbahak-bahak dan menghilang seketika!
Para penguasa dari berbagai pihak juga saling pandang sejenak, tak lama kemudian mereka tertawa kecut dan menghilang dari tempat mereka.
Sama sekali tidak bisa berdiskusi. Selanjutnya, pertempuran besar sudah tak terhindarkan. Hari ini Raja Penahan telah memutus semua harapan.
Para petarung yang hadir, selanjutnya mungkin akan membuat pilihan masing-masing.
