Sembilan lapis langit, Fang Ping kembali muncul.
Melihat Fang Ping datang, kekacauan dan Shi Po di sana sangat bersemangat.
Hampir menangis!
Akhirnya Fang Ping datang, kalau tidak, keduanya pasti sudah mati ketakutan.
Ratu Ling ada di dekat mereka, tapi mereka tidak bisa kabur, sungguh tragis.
Untungnya, Ratu Ling tidak sempat memikirkan mereka, meski begitu keduanya sudah sangat ketakutan.
Fang Ping juga tidak bisa berkata-kata, bukannya Shi Po sangat sombong?
Sebelumnya bahkan menggoda Ratu Ling, sekarang sampai ketakutan seperti ini?
……
Ratu Ling melihat Fang Ping kembali datang, membuka mata dan mengerutkan kening.
Orang ini datang lagi!
Fang Ping tersenyum sambil menunjuk sumber immortal, "Aku mau ambil sesuatu, setelah dapat langsung pergi. Sekarang tidak berminat merusak sumber immortal, maukah Anda minggir?"
Ratu Ling terdiam.
Fang Ping melanjutkan, "Kalau aku hancurkan sumber immortal sekarang, Dewa pasti akan bertarung mati-matian denganku. Aku juga tidak perlu melakukan itu. Kekuatanku masih belum cukup untuk membunuh Dewa. Sumber immortal justru bisa membantuku mengulur waktu, jadi aku tidak akan merusaknya. Bagaimana?"
Melihat Ratu Ling masih diam, Fang Ping mulai kesal dan bersuara berat, "Kalau begitu kusuruh Kucing Liar yang mengambil, maukah Anda memberi kemudahan?"
Akhirnya Ratu Ling bersuara.
"Sumber immortal, dilarang mendekat!"
Siapapun!
Fang Ping menyipitkan mata dengan sorotan tajam, "Ratu Ling, kita tidak punya permusuhan. Aku hanya ingin mengambil sesuatu, bahkan tidak perlu mendekat sendiri. Haruskah Anda sengaja menghalangiku?"
Ratu Ling tetap diam.
Tidak mengizinkan!
"Dewa yang memerintahkanku menjaga sumber immortal, maka selain Dewa, bahkan jika para penguasa lain datang, dia takkan minggir."
"Kalau begitu matilah kau!"
Saat ini Fang Ping juga tak punya kesabaran untuk berdebat dengan Ratu Ling, golok panjangnya membelah langit-bumi, satu tebasan membabat turun.
Karena kau tak mau minggir, aku pun tak perlu bersikap sopan.
Sumber immortal cepat atau lambat harus dihancurkan, tapi bukan sekarang.
Saat ini dia masih perlu menggunakan sumber immortal untuk mengulur waktu.
Ratu Ling sebenarnya mengerti, tapi tetap tak mau minggir, Fang Ping mana mungkin mau berdebat lagi dengannya!
Boom!
Ratu Ling juga tanpa sepatah kata, membawa pedangnya kembali menyerang.
Kali ini Fang Ping lebih kuat dari sebelumnya, aura pembunuhannya menembus langit-bumi, getaran mengguncang sembilan lapis langit.
Setelah mengalami kerugian kecil sebelumnya, Ratu Ling kali ini tak ceroboh, mengubah satu pedang menjadi sejuta pedang, fokus bertahan alih-alih menyerang, membentuk sistem pertahanan kedap udara.
Puluhan ribu pedang kecil membentuk formasi besar, melindungi empat penjuru dan sumber immortal.
Ini membuat Shi Po dan Luan yang awalnya ingin mencari celah, akhirnya terpaksa mengurungkan niat.
Gelombang kejut pertempuran mereka menyapu sembilan lapis langit, bertahan lebih lama akan sangat merepotkan bagi keduanya.
Saat sembilan lapis langit terkoyak, Shi Po dan Luan yang tak bisa mengambil keuntungan akhirnya murung melarikan diri ke lapis kedelapan, menunggu kesempatan berikutnya.
Sementara itu di lapis kedelapan, beberapa pihak juga telah tiba.
Kaisar Siluman, Feng, Raja Qian...
Semua penembus Delapan telah berkumpul di lokasi ini.
Termasuk Raja Militer dan kelompoknya, semua telah hadir.
Yang hadir memandangi sembilan lapis langit yang tertusuk, lalu melihat Fang Ping mendominasi Ratu Ling hingga memaksanya terus mundur. Semua tergugah oleh perasaan pilu.
Sebilah golok panjang membabat turun dengan babatan demi babatan.
Fang Ping bagai monster ganas tak kenal lelah, wajahnya dingin seperti es, memaksa Ratu Ling terus mundur dalam pertarungan.
……
"Fang Ping semakin kuat!"
Saat ini, Feng tak bisa menahan diri untuk tidak berkomentar.
Seorang penguasa tunggal!
Tujuan seumur hidup yang mereka kejar, kini Ratu Ling justru dikalahkan Fang Ping. Bahkan Kaisar Nan sebelumnya tewas di tempat.
Tiga alam semakin tak terduga.
Kaisar Siluman mengerutkan kening, "Di sumber energi masih ada banyak penguasa. Sekalipun Fang Ping mengalahkan Ratu Ling, tetap tak berguna!"
Membunuh satu penguasa sekarang tak ada manfaatnya.
Sebelumnya mengira selisih kemampuan sembilan penguasa tak besar, tapi setelah Dewa menunjukkan taring, barulah semua sadar perbedaannya sangat lebar!
Orang-orang ini menunggu timing tepat untuk bertindak.
Tak ada yang akan menyerah!
Bukan hanya mereka, bahkan Li Zhu di Laut Pahit pun takkan berhenti.
Jalan cultivasi Li Zhu masih terikat dengan sumber immortal.
Ia juga menanti kesempatan!
……
Sumber energi.
Meski titik observasinya hancur akibat getaran Fang Ping sebelumnya, kini gambaran itu muncul lagi.
Kaisar Bumi mengamati sejenak lalu berkomentar, "Lagi-lagi ada perkembangan, cepat sekali! Qiong, kau benar-benar tak turun tangan? Tak takut orang ini jadi arwah penuntut kita?"
Tak ada yang merespons.
Lapis Langit ke-36.
Dewa tak sendirian. Di hadapannya ada Dou Dewa.
Keduanya sedang bermain catur.
Bidak hitam putih terus jatuh.
Dou Dewa meletakkan bidak hitam, berkata sambil tertawa: "Ada perkembangan lagi."
"Ya."
Dewa mengangguk, tidak melanjutkan percakapan.
Melihat situasi ini, Dou Dewa tersenyum sinis: "Masih kurang, ini tidak bisa. Apa kita perlu memberikan beberapa keuntungan?"
Dewa menatapnya dan berkata dingin: "Terus-menerus memberi keuntungan, kau pikir si itu bodoh? Keuntungan juga tidak bisa diberikan tanpa alasan..."
"Dia mungkin sudah mendeteksi sebagian."
Dou Dewa tertawa: "Lebih baik kita tuntaskan kebaikan, bagaimana kalau memberikan darah sejati?"
Dewa mengerutkan kening halus, menggeleng: "Jangan ingin cepat sukses, pelan-pelan saja. Kecepatan perkembangan Fang Ping juga di luar dugaan saya, sangat cepat. Tapi kita hanya mengikuti arus alam. Jika benar-benar gagal, tidak masalah. Jangan karena dia, rencana kita hancur."
Dou Dewa menghela napas, segera meletakkan bidak lagi sambil tertawa: "Apakah si itu akan turun tangan? Selain itu, Fang Ping ini mudah kehilangan kendali. Begitu menjadi kuat..."
"Tidak masalah!"
Dewa berkata datar: "Sehebat apapun dia, dalam waktu singkat tidak akan melebihi kita. Beberapa yang lain dibunuh ya sudah, tidak perlu terlalu dipikirkan! Setelah kuat, pilihan pertamanya tetap menghancurkan sumber immortal. Dia tidak akan bertarung mati-matian dengan kita sebelum sumber immortal hancur."
"Sulit dipastikan!"
Dou Dewa berkata lembut: "Orang ini bukan tipe yang patuh pada aturan. Dia juga mengerti, begitu sumber immortal hancur, Sang Dewa tidak akan membiarkannya. Membasmi kita dulu mungkin menjadi pilihan pertamanya."
Dewa tersenyum sinis: "Kalau begitu bertaruh sekali saja! Apakah menghancurkan sumber immortal dulu atau mencari masalah dengan kita dulu. Jika menghancurkan sumber immortal, itu berarti berseteru dengan Sang Dewa. Jika mencari kita dulu, itu berarti rencana jebakan kita salah, tanggung sendiri konsekuensinya."
Dou Dewa mengangguk halus.
Dewa meliriknya, tersenyum tipis: "Aku agak penasaran, benarkah dia bisa cepat mencapai tahap itu? Dia belum sepenuhnya lepas dari sumber energi primordial."
"Tidak tahu, lihat nasib saja. Lagipula ini bukan jebakan yang kita pasang."
Dou Dewa tertawa: "Hanya mengikuti arus alam saja."
Keduanya sambil bermain catur, sambil mengobrol santai.
Adapun Pertempuran besar di sembilan lapis langit, mereka sama sekali tidak peduli.
Saat ini, sumber energi primordial bergetar.
Dewa menatap ke atas dengan sinis: "Ini memancing kita turun tangan? Hanya menangkal intisari jalan cultivation Ling saja, sudah kewalahan begini. Apakah Dewa ini meremehkan kita?"
Dou Dewa tertawa kecil, tidak menanggapi, ganti topik: "Xuan, Shou, perlu dibersihkan dulu?"
Dewa menggeleng: "Biarkan takdir. Keduanya ini, satu mengawasi Fang Ping, satu mengawasi Zhen! Kalau ingin benar-benar bebas, harus membunuh beberapa penguasa. Xuan dan Shou mungkin masih kurang, minimal perlu tambah satu lagi."
Dou Dewa mengangkat alis: "Belum tentu. Masih ada beberapa penguasa baru."
"Itu juga benar."
Dewa tersenyum, lalu ekspresinya berubah sedikit, "Kecepatan pembagian aliran Bibit Energi Vital sudah tidak cukup cepat. Dari empat bibit yang dibagi, tiga telah hancur. Pancing Fang Ping untuk segera menghancurkan Bibit Energi Vital-nya."
Dou Dewa mengerutkan kening, "Jika dihancurkan, proses pematangan Sumber Immortal akan semakin cepat!"
"Aku tahu, tapi sebelumnya Bibit Energi Vital yang belum hancur sudah memicu kecurigaan si itu! Beri tahu Shou, sampaikan posisi Bibit Energi Vital. Lalu beritahu Fang Ping bahwa tanggung jawab Bibit Energi Vital dilemparkan ke Shou. Long Bian adalah keturunannya, meski Sang Dewa curiga, tidak mungkin sama sekali tidak percaya."
Dewa melanjutkan sambil menaruh bidak, sekelompok biji hitam musnah. Dewa berkata datar, "Jika Fang Ping menemukan Shou sedang mengumpulkan Bibit Energi Vital, menurutmu apakah dia akan membunuh Shou? Jika Shou terbunuh, dia punya harapan melepaskan diri dari Sumber Energi..."
"Aku khawatir dia tidak bisa menemukan intisari jalan cultivation Shou."
Dou Dewa tertawa, "Kalau kita beri tahu lokasi intisari jalan cultivation Shou, bukankah itu terlalu mencolok?"
"Dia tidak bisa temukan, tapi apakah Kucing Liar juga tidak bisa?"
Dewa tidak terlalu mempedulikan, "Kucing Liar memang berasal dari Sumber Energi, bisa mendeteksi fluktuasi intisari jalan. Terakhir kali Chen nyaris kalah cepat dari Kucing Liar, jadi tidak perlu khawatir soal ini."
Dou Dewa menambahkan, "Setelah kejadian terakhir, bukankah si itu akan berjaga-jaga kali ini? Membunuh Shou mungkin tidak dipedulikannya, tapi intisari jalan cultivation pasti tidak akan dibiarkannya direbut Fang Ping."
Dewa merenung sejenak, "Pindahkan Bibit Energi Vital mendekati Lapis Enam yang dijaga Shou. Dulu menyerahkan Bibit Energi Vital kepada Long Bian memang untuk memfitnah Shou. Ling dan Hao sudah tahu, Sang Dewa mungkin juga tahu, mungkin pernah menduga ini ulahku... Tapi Long Bian adalah anggota kami, Bibit Energi Vital juga cepat terbongkar ke Ling dan Hao. Dia mungkin masih ragu apakah ini perbuatanku."
Dewa tersenyum sambil berkata, "Begitu Shou mati, dia pasti akan menghalangi penghancuran intisari jalan cultivation. Kau dan aku mungkin perlu membuka kedok salah satu dari kita..."
Dou Dewa merenung sebentar lalu tertawa, "Belum tentu. Suruh Ji dan Hong yang turun tangan menghalangi."
"Meski kita tidak turun tangan, dia akan curiga. Begitu curiga, meski Sumber Immortal belum matang sempurna, dia mungkin akan bertindak lebih cepat."
Dewa mengangguk sambil tersenyum, "Aku punya alasan untuk tidak turun tangan, tapi wilayahmu..."
Dou Dewa tersenyum sinis, "Tak masalah. Jalan cultivation Zhan sudah terbongkar. Biarkan jalannya mengguncang lagi hari itu. Aku akan menghadapi Zhan. Empat Kaisar sejajar, aku tetap kakak tertua mereka. Mengabaikan Fang Ping justru wajar."
Dewa mengangguk setuju.
Keduanya melanjutkan permainan catur sambil berbincang, sama sekali tidak menganggap serius pertempuran di Sembilan Lapis Langit.
Berhasil atau gagal, semuanya tak penting.
Fang Ping kuat atau lemah, tetap hanya bidak yang tak sengaja masuk ke dalam permainan.
Jika bisa berperan, bagus. Jika tidak, juga bukan masalah besar.
……
Fang Ping saat ini masih belum mengetahui semua ini.
Jika tahu, pasti akan terkejut, lalu mengumpat habis-habisan!
Semua adalah penjebak licik!
Dewa dan Dou Dewa, sampai berharap Dia menjadi kuat!
Jika Dia menjadi kuat dan berhasil menghancurkan sumber immortal, pasti akan bersaing dengan Dewa. Semakin kuat Fang Ping semakin baik, konflik dengan Dewa akan menjadi kesempatan bagi pihak lain.
Sumber immortal belum matang sampai sekarang bukan karena Pejuang kurang banyak, melainkan karena Empat Bibit membagi aliran energi!
Tujuan Empat Bibit ternyata bukan untuk kebebasan, melainkan memperlambat kematangan sumber immortal.
Memberikan waktu persiapan lebih bagi beberapa pihak.
……
Hanya segelintir orang yang layak menjadi pemain dalam permainan catur tiga alam ini.
Saat ini, Fang Ping tetap menjadi bidak di tangan yang hadir.
Meski awalnya bukan mereka yang memasang, saat ini berbagai pihak sedang Meminjam Kekuatan.
Dewa meminjam kekuatan, Dou Dewa dan Dewa juga meminjam kekuatan, Yang Shen pun ikut Meminjam Kekuatan.
Semua menggunakan bidak ini untuk merusak aliran Feng Yun.
Sembilan penguasa... Beberapa orang lemah di antara Sembilan penguasa dikorbankan begitu saja. Kematian Kaisar Nan bukan kecelakaan, melainkan rencana yang telah disiapkan.
……
Sembilan lapis langit.
Fang Ping dengan sikap dinginnya, dalam sekejap mengeluarkan sepuluh ribu golok menghancurkan pedang tipis satu per satu. Formasi besar pedang Ratu Ling hancur, seketika ribuan goresan berdarah muncul di seluruh tubuhnya.
Tangan Fang Ping juga terluka oleh energi pedang. Darah merah belum sempat menetes jatuh, langsung berubah menjadi puluhan Fang Ping yang meledakkan diri di dekat Ratu Ling!
Ratu Ling terus mundur, sementara Fang Ping semakin gigih bertempur!
Kedua orang itu semakin gencar bertempur dengan kekejaman yang makin menjadi-jadi. Keduanya tetap diam namun pertarungan semakin mengerikan. Di tubuh Fang Ping muncul goresan-goresan pedang, darah mulai menetes. Penampilan Ratu Ling bahkan lebih mengerikan - bahkan pipinya terdapat goresan berdarah mengerikan hasil tebasan Fang Ping!
Menghadapi Ratu Ling yang keras kepala seperti ini, Fang Ping malas lagi membujuknya.
Buang-buang air liur!
Antara menghancurkannya atau membunuhnya. Jika tidak, sumber immortal ini mustahil kudekati.
Pertempuran semakin memanas!
Di delapan lapis langit, para hadirin saling berpandangan penuh makna.
Saat itu, dari Laut Pahit, sebuah siluet melesat ke langit dan muncul di delapan lapis langit dalam sekejap mata.
Para hadirin melihat Li Zhu tanpa terkejut.
Siapa yang tidak ingin bebas?
Sangat wajar Li Zhu muncul di sini setelah menemukan kesempatan.
Li Zhu menatap pertarungan di sembilan lapis langit, mengerutkan alis lalu menggelengkan kepala. "Yang menjaga tempat ini adalah Ratu Ling, masalahnya!" ujarnya dengan desahan.
Lebih mudah jika diganti orang lain.
Tapi jika diganti dengan Ratu Ling, justru masalahnya jadi lebih rumit.
Saat ini, Ratu Ling diselimuti hawa dingin menusuk tulang. Li Zhu curiga - jika benar-benar ditekan Fang Ping, perempuan ini mungkin akan meledakkan diri dengan daging penguasa-nya untuk melukai parah Fang Ping!
Meski dirinya akan padam, tapi intisari jalannya masih ada. Belum tentu siapa yang lebih rugi nanti.
Jika diganti Penguasa Binatang dkk, dalam situasi seperti ini mungkin sudah mundur. Fang Ping yang ingin menghancurkan sumber immortal pasti tidak disetujui Dewa. Lebih baik serahkan saja pada Dewa untuk menyelesaikannya.
Sedang berbicara, seekor kucing gendut menerobos kehampaan dan mendekat.
"Meong!"
Teriakan kucing yang menggema ke tiga alam terdengar, energi spiritual Ratu Ling bergetar halus, Fang Ping memanfaatkan momentum untuk seketika menerjang maju, setiap babatan mengarah ke kepala Ratu Ling.
"Meong!"
Kucing Liar menerobos udara mendekat, berteriak: "Penipu, serahkan pada kucing ini, kau pergi rampok sesuatu!"
Fang Ping mengerutkan kening, melirik Kucing Liar yang sedang berlari mendekat. Kucing ini menunjukkan taringnya seolah ingin mencengkeram Ratu Ling.
Fang Ping mendengus, menyapu pandangan ke Ratu Ling, lalu cepat-cepat mundur dan berlari ke arah Sumber Immortal.
Namun Ratu Ling kembali menyambar, wajah dingin, melanjutkan pekik perang dengan Fang Ping!
"Meong!"
Kucing Liar kembali berteriak. Melihat Ratu Ling tetap mengabaikannya, Kucing Liar tiba-tiba membentak: "Kalau tidak pergi sekarang, kucakar kau!"
Ratu Ling menoleh ke arahnya, bersuara dingin: "Silahkan serang!"
"Meong, kucing ini tidak punya tangan, hanya cakar!"
Kucing Liar bergumam sambil mengangkat cakarnya, marah: "Kenapa sih, mengalah sedikit tidak bisa?"
Fang Ping mendengus: "Kucing besar, perempuan ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Kau ingin menolongnya, tapi dia tidak akan berterima kasih!"
"Saya tidak butuh pertolongan siapapun!"
Ratu Ling membentak: "Lagipula, kau yakin bisa mengalahkan saya? Konyol! Apalagi sampai membutuhkan bantuan kucing bodoh ini! Pemberian makan selama sepuluh ribu tahun hanyalah untuk memperbaiki kekurangan kekuatan inti belaka!"
"Baru saja dia selesai bicara, Kucing Liar kesal berkata: 'Si Gendut, omonganmu nggak enak didengar, jangan lanjutin!'"
"Usai bicara, Kucing Liar kembali menghalangi Ratu Ling!"
"Kucing Liar yang kini tak lagi bertahan, mengancam dengan cakar: 'Ayo coba bunuh kucing! Aku ini tong sampah. Kalau kau bunuh aku, sumber energi bakal makin penuh sampah, hmph, bikin darah tinggi deh, kamu nggak berani bunuh kucing!'"
“……”
"Fang Ping tertegun, Ratu Ling yang terhalangi jalannya juga terpaku, lalu ekspresinya membeku seperti es, menyambar Kucing Liar dengan tusukan pedang!"
"Dengan kecepatan mengerikan, Kucing Liar tiba-tiba sudah muncul lagi di hadapannya. Seperti harimau mengaum, kepalanya membesar lalu GEDEBUK! menubruk Ratu Ling!"
"'Bunuh kucing aja, aku nggak takut!'"
“……”
"Ratu Ling kesal, kembali menghunjamkan pedang ke kepala Kucing Liar."
"Bruk!"
"Gemuruh dahsyat. Kucing Liar menggelengkan kepalanya sambil emosi: 'Lagi-lagi mukul kepalaku! Kau ganggu kucing, aku lawan mati-matian...'"
"Sambil berkata demikian, ia kembali menubruk Ratu Ling!"
"Ratu Ling murka, tiba-tiba menusukkan pedangnya!"
"Sreeeekk!"
"Tusukan ini menembus tubuh Kucing Liar. Ratu Ling mencoba membabatnya dengan pedang, hendak melempar Kucing Liar."
"Tepat saat itu, sebilah golok panjang menyambar kepalanya tanpa suara!"
"Krisis besar menghampiri Ratu Ling!"
Pada pedang panjang, Kucing Liar yang tertusuk merintih: "Jangan bunuh si gendut ya..."
Darah mengalir deras!
Sepanjang pedang, darah merah jatuh. Ekspresi Fang Ping berubah pucat. Dengan satu tebasan samping, sreeeekk! Lengan kanan Ratu Ling terputus.
Lengan kanan meledak, pedang terjatuh.
Fang Ping merenggut leher Kucing Liar dengan tangan kiri, melontarkan pedang itu sambil mengerutkan kening: "Kepala masuk air ya? Masih percaya perempuan ini tidak akan menyerangmu?"
Kucing Liar terlihat sedih. Luka tusukannya kali ini sulit sembuh.
Tusukan pedang Ratu Ling memiliki efek merobek yang cukup mematikan.
Tak jauh, Ratu Ling diam-diam menumbuhkan lengan baru. Pedangnya kembali, seketika muncul di dekat Sumber Immortal untuk kembali menghalangi jalan Fang Ping dan rombongan.
Kucing Liar memelintir lehernya memandangnya: "Kalau gitu aku ambil barangnya, jangan berkelahi lagi dengan si penipu ya?"
Ratu Ling tetap membisu.
Dari bawah Lapis Langit Kedelapan, Lin Zi tiba-tiba berteriak: "Ratu Gu, sungguhkan Anda akan membunuh Kucing Liar dan aku? Demi dia?!"
Sorot mata Ratu Ling membeku. Pedangnya menembus Sembilan Lapis Langit, langsung menyambar Lin Zi!
Raja Militer dan yang lain mengerutkan kening, serentak mengeluarkan jurus pamungkas!
Lin Zi mendongak menantang: "Anda sudah terlalu banyak berkorban! Apa lagi yang mau dituntut? Ya, dulu dia menyelamatkan suku kita, menyelamatkan kita semua! Rasa terima kasih dan cinta Anda padanya, Zi'er semua mengerti!"
“Dia juga mengajarkan Anda jalan pedang, membuatmu punya kekuatan cukup untuk menjaga suku, menjaga keluarga!”
Tapi akhirnya?
Pada akhirnya suku tetap musnah dalam pertempuran tiga puluh ribu tahun yang lalu! Jika bukan untuk memperjuangkan kemenangan kekuatan inti baginya, mengapa Anda harus terlibat dalam perebutan Jalan Kaisar? Jika bukan karena ini, mana mungkin suku kami punah!
Tiga puluh ribu tahun telah berlalu! Ayahku mati, kakek mati, suku sudah lama punah!
Bahkan saudari perempuan di Istana Ratu Ling semuanya sudah mati! Apa lagi yang Anda inginkan?
Budi menyelamatkan nyawa di masa lalu, budi mengajarkan Jalan – apakah belum terbayar lunas?”
Lin Zi menangis tersedu-sedu, “Anda ingin membunuhku ya? Bunuh saja! Dia terus memanfaatkan Anda, apakah Ratu Gu benar-benar tidak tahu?”
“Tutup mulut!”
Suara menggema terdengar. Tujuh lubang wajah Lin Zi berdarah, tapi dia tetap nekat meluapkan amarah: “Mengapa harus diam? Tiga puluh ribu tahun! Semua hutang sudah dilunasi! Atau jangan-jangan Ratu Gu sudah jatuh cinta padanya?”
“Kurang ajar!”
Kembali suara menggema bergema!
Pada saat itu, Fang Ping menyeringai dingin: “Benar-benar mengabaikan kehadiranku! Kukira ada situasi serius, ternyata cuma omong kosong yang menyebalkan ini! Rugi sudah kudengarkan sampai habis!”
Sebelum suaranya habis, Fang Ping tiba-tiba membelah diri menjadi puluhan klon, mengepung Ratu Ling dari semua penjuru!
Tidak hanya itu, sebuah dimensi muncul di sekeliling Ratu Ling.
Samar-samar terlihat!
“Bandel tak tahu diri? Kalau begitu, kupenggal kau!”
GEDEBUK!
Dimensi itu mengeras, membuat Ratu Ling terjebak dalam dunia kekuatan inti Fang Ping.
“Petir, datang!”
Fang Ping berseru pendek, "Akhir Sang Dewa", menghujam gila-gilaan ke arah Ratu Ling.
"Api datang!"
Bruum!
Api yang membara langit dan bumi membungkus Ratu Ling, membakar tubuhnya hingga berlumuran darah. Ratu Ling membawa pedang kembali menerjang Fang Ping.
Saat ini, energi tubuhnya tiba-tiba membara seolah hendak meledakkan diri, berusaha menghancurkan Dimensi Inti Fang Ping.
"Cukup kejam kau ingin memusnahkan aku? Tak tanya dulu pada Dewa mau atau tidak!"
Fang Ping membentak dingin, tiba-tiba menghilang dari Dimensi Inti!
Dimensi Inti lenyap!
Tiba-tiba, sebuah bola bundar masuk ke tangan Fang Ping!
Tubuh Asli Fang Ping muncul, menggenggam bola yang kini berguncang hebat hingga mengeluarkan suara kreek!
Di dalamnya, Ratu Ling terus merusak, berusaha menghancurkan Dimensi Inti.
Tak hanya itu, energi brutal mulai bergolak di Dimensi Inti. Terjebak dan tak bisa kabur, Ratu Ling nekat meledakkan tubuh fisiknya untuk menghancurkan Dimensi Inti Fang Ping.
Dimensi Inti yang rapuh takkan sanggup menahan ledakan tubuh penguasa tunggal sekelas Ratu Ling. Fang Ping pun tak bisa menjamin otak intinya tetap utuh.
Memancing Ratu Ling masuk ke Dimensi Inti memang langkah berisiko.
Tapi Fang Ping menyeringai dingin, tiba-tiba melemparkan bola itu ke arah Sumber Immortal!
"Bukannya kau ingin menjagakan Sumber Immortal untuk Dewa? Ledakkan diri! Hari ini akan kubicarakan - gila beneran atau pura-pura! Hancurkan Dimensi Inti-ku sekalian ledakkan Sumber Immortal, beranikah kau?!"
Gedebuk!
Bola bundar menghantam ke dalam Sumber Immortal yang besar!
Menempel di permukaan Sumber Immortal, energi brutal yang awalnya mengamuk tiba-tiba menjadi tenang.
Fang Ping mencemooh, dengan gesit meraih wujud asli sistem yang diamatinya sebelumnya, namun genggamannya terasa kosong.
Kucing Liar di sampingnya berseru gembira: "Penipu, ayo kita pergi..."
Benda itu sudah direnggut, Ratu Ling terperangkap, memilih tidak meledakkan tubuh fisiknya demi menjaga Sumber Immortal.
Tapi jika Fang Ping benar-benar menghancurkan Sumber Immortal, mungkin Ratu Ling akan benar-benar meledakkan diri.
Sikap perempuan ini sangat jelas!
Fang Ping tidak menjawab, matanya menyapu pembuluh darah yang tak terhitung jumlahnya - ini semua adalah jalan-jalan besar yang dikendalikan.
Beberapa di antaranya sangat besar dan kokoh.
Ada milik Tian Gou, Li Zhu...
Bola bundar kembali bergetar. Ratu Ling yang marah melihat Fang Ping tak mau pergi, mulai mengguncang Dimensi Inti lagi.
Fang Ping menjilat bibirnya. Saat ini, dia benar-benar ingin menghancurkan Sumber Immortal.
Tapi dia tahu banyak mata sedang mengawasinya.
Jika benar-benar menghantam, pasti ada yang akan mencegah!
Sebenarnya, dia tak bisa menghancurkan Sumber Immortal.
Lagipula jika hancur, Pertempuran Tiga Alam akan langsung meletus, menyisakan waktu sempit untuk meningkatkan kekuatan.
Namun Fang Ping saat ini benar-benar geram.
Tak peduli apa pemikiran Ratu Ling, perempuan ini benar-benar gila, bahkan berani bertindak pada Lin Zi yang adalah keponakannya sendiri.
“Ditusuk Kucing Liar, ingin membunuh Lin Zi, masih berulang kali menghalangi dirinya sendiri, tidak bisa diajak kompromi.”
“Dia sangat membenci Ratu Ling!”
“Kebencian ini membuatnya tidak mau menghentikan ini!”
Tiba-tiba, Fang Ping menarik kembali bola bundar, menghancurkan Alam Semesta inti dengan satu pukulan. Seketika, dia muncul di dalam Alam Semesta inti.
Berkata dengan tertawa: “Pahlawan dari tiga alam, hancurkan kendali jalan utama bergantung pada kalian!”
Usai bicara, Ratu Ling muncul!
Saat ini, Ratu Ling dengan rambut terurai menyapu pandangan dingin ke Fang Ping, mengabaikannya. Setelah menghancurkan kekuatan inti, langsung kembali ke sembilan lapis langit.
Tapi Fang Ping mana mungkin membiarkannya sesuai keinginan, dengan golok menghujam keras!
Kedua pihak bertarung habis-habisan di dalam Alam Semesta inti!
……
Delapan lapis langit.
Yang hadir tergoda.
Ratu Ling dibelenggu!
Apa perlu pergi ke sumber immortal?
Bahkan Li Zhu pun berkedip matanya—kesempatan ada di depan mata!
Jika dilewatkan, belum tentu ada kesempatan lagi.
……
Fang Ping yang membawa Ratu Ling masuk ke Alam Semesta inti, sama sekali bukan untuk memberi kesempatan pada Li Zhu dan kawanan.
Dia hanya ingin Ratu Ling tahu arti pengkhianatan!
“Ratu Ling, ada gangguan di sumber immortal. Jika kau dibunuh, menurutmu Dewa akan menyelamatkanmu atau sumber immortal?”
Fang Ping menyeringai, tiba-tiba energi vital meledak—Gedebuk! Mengerahkan seluruh kemampuan, pulih ke puncak. Sekejap mata, Fang Ping ada di semua penjuru!
Klon-klon Fang Ping ini langsung menyerang Ratu Ling!
Ratu Ling mendengus: “Klon-klon ingin membunuhku?”
“Bermimpi!”
“Konyol……”
“Boom！”
Klon-klon meledakkan diri!
Tapi tidak membuat Ratu Ling terluka, klon-klon ini tidak cukup kuat.
Tapi apakah Fang Ping adalah orang yang melakukan buang tenaga?
Di sisi ini Ratu Ling masih berusaha merobek kehampaan untuk pergi, tiba-tiba satu klon meledak!
Gedebuk!
Gemuruh dahsyat ini mengguncang seluruh kekuatan inti!
Klon yang ditempa Fang Ping sebelumnya, klon yang mengandung inti penguasa Dao Shu, tiba-tiba meledak di antara klon-klon lain. Ledakan ini membuat Ratu Ling limbung. Fang Ping sudah menunggu kesempatan ini.
Dengan kecepatan luar biasa, satu golok membabat ke arah kepala Ratu Ling.
Saat pedang Ratu Ling menerjang, Fang Ping tiba-tiba terbungkus bola bundar seperti zirah yang melindungi seluruh tubuhnya. Dengan golok panjang di tangan, ia mengeksekusi tebasan mematikan—Sreeeekk! Kepala Ratu Ling terpenggal.
Pedang itu juga menghantam bola dengan gedebuk, tapi gagal lagi menembusnya!
Pada saat ini, Li Zhu dan kawanannya bergerak!
Gedebuk! Sembilan lapis langit hancur!
Sumber immortal sudah di depan mata!
Hingga detik ini, tak satu pun di sumber energi yang turun tangan.
Sorot mata Li Zhu berkedip, tiba-tiba mencengkeram jalan utama besar di atas sumber immortal—itu jalannya sendiri yang ingin dirampasnya!
Dewa pasti akan bertindak!
Ia bertaruh: apakah Dewa akan menghadapinya atau Fang Ping!
Terpisah oleh sumber energi dan menangkal retakan, meski Dewa sangat perkasa, pasti ada batasan di saat seperti ini.
Ia menilai Dewa paling hanya bisa menyerang satu orang.
“Aku hanya mengambil kembali jalanku, tidak akan menghancurkan sumber immortal!”
Li Zhu berseru pendek, juga memberi tahu Dewa bahwa dia hanya akan mengambil jalan utamanya sendiri, tidak akan mengurus yang lain, jadi lebih baik hadapi Fang Ping!
“Aduh!”
Tepat saat ini, suara helaan napas terdengar. Sebuah tangan menembus seluruh jagad, tiba-tiba muncul di depan sumber immortal, mengentak perlahan—GEDEBUK! Li Zhu terlempar ke belakang, menerobos sembilan lapis langit, lalu jatuh cepat ke Laut Pahit.
Di Alam Semesta inti, Fang Ping menyambar turun kepala Ratu Ling. Kini, satu golok membabat hendak menghajar fisik Ratu Ling!
Fang Ping menyeringai dingin: "Sepertinya dia tidak memilihmu!"
Meski tidak sampai mati, tapi fisik musnah, Ratu Ling ingin bangkit kembali juga tidak akan mudah!
"Kekanak-kanakan!"
Namun, kepala Ratu Ling yang jatuh tiba-tiba menyindir dengan ekspresi merendahkan.
Lelucon kekanak-kanakan!
"Ini bisa membuktikan apa?"
Ratu Ling kembali mendengus, tubuhnya tiba-tiba membara. Dia tak mampu mengalahkan Fang Ping, terluka oleh ledakan klon-klon Fang Ping, kehilangan inisiatif. Saat ini dia memilih untuk meledakkan tubuhnya dalam sekejap, sama sekali tidak peduli apakah Dewa akan menyelamatkannya atau tidak!
Melihat ini, Fang Ping bergumam kasar dan segera merobek kekuatan inti untuk melarikan diri!
"Sedangkan fisik Ratu Ling yang membara, berhenti menyala-nyala. Kepala dengan cepat menyambung ke tubuh, segera pulih seperti semula. Ia mengerutkan kening, kembali merobek kekuatan inti, dan dalam sekejap mata muncul di sembilan lapis langit!"
……
"Fang Ping yang melarikan diri bukan takut akan ledakan dirinya, hanya merasa tak sepadan menukar luka."
Fang Ping mengerutkan kening, mengusap dagu sambil menengadah melihat sembilan lapis langit. Jari Dewa sudah menghilang. Fang Ping heran, "Aneh, apakah perempuan ini dikutuk Dewa? Secara logika kalau ada hubungan cinta, tidak mungkin diam saja melihat orang sekarat. Harusnya jadi gila, tapi kenapa sepertinya tidak terpengaruh?"
Dia benar-benar penasaran, apa sebenarnya situasi antara Ratu Ling dan Dewa?
Sebelumnya Dewa mungkin punya kemampuan untuk menyelamatkan kedua belah pihak, tapi demi kamuflase sedang menangkal retakan, pasti tidak akan menyelamatkan semuanya.
Kenapa Ratu Ling tidak menunjukkan perubahan sama sekali?
Kukira jika Dewa tidak menyelamatkannya, dia pasti akan mengamuk.
Apakah benar-benar jatuh cinta mati pada Dewa? Dasar drama kacangan!
"Tidak ngerti!"
Ekspresi Fang Ping tampak bingung. "Sudahlah, tidak bisa mengerti wanita. Yang penting sudah berhasil merenggut sesuatu. Hanya agak bingung dengan sikap Ratu Ling, tapi ini hal sepele yang bisa diabaikan."
