"BAB 1425 PEMBUNUHAN TAK BERUJUNG"

　　"Keemasan di bawah genangan darah!" 　　"Zaman kejayaan yang direbut dengan darah oleh ribuan praktisi bela diri manusia!" 　　"Menyaksikan bayangan samar dewa-demon di kehampaan, ribuan orang menangis pilu. Pejuang bertarung, orang lemah menikmati kedamaian." 　　"PERDAMAIAN BERDARAH!" 　　"Raja Militer berkata: Lebih baik hancur sebagai bangsa daripada jadi budak negara yang runtuh!" 　　"Jika sebelumnya masih bingung, kini beberapa orang yang menyaksikan kekacauan di benua lain akhirnya paham." 　　"Inilah manusia!" 　　"Manusia yang berjuang agar tak menjadi budak negara runtuh!" 　　Sedangkan liang bumi, jelas adalah budak negara yang runtuh, mereka juga berjuang untuk bertahan hidup, tapi mereka tidak memiliki perlindungan pejuang kuat seperti Gulat Baru, tidak memiliki semangat Gulat Baru yang bersatu padu. Saat ini, seluruh liang bumi sedang dalam kekacauan besar, penuh dengan pekik perang. 　　Sungai darah mengalir! 　　Pejuang di atas Kasta Sembilan bertarung, yang di bawah Kasta Sembilan pun bertarung. 　　Semakin banyak membunuh, diri semakin kuat. 　　Semakin banyak membunuh, pejuang semakin berkurang, waktu pematangan sumber immortal semakin tertunda. 　　Dengan demikian, baru bisa membuat diri bertahan hidup sementara waktu. 　　Hanya manusia, saat ini masih bertahan melawan musuh, belum kacau. Benua Bumi yang luas, empat penjuru bergema pekik perang dan teriakan kesakitan, hanya benua manusia yang masih gemerlap bagai permadani. 　　Dalam hujan darah lebat, semua orang menyaksikan bayangan samar dewa-demon itu, mendoakan mereka. 　　Semoga manusia bisa jaya selamanya! 　　Semoga pejuang manusia bisa mengalahkan musuh, hidup abadi tak mati! 　　Namun... begitu pertempuran besar dimulai, mana mungkin tidak ada mayat. 　　Meski pejuang top liang bumi, Pra-Bela Diri, dan bangsa monster tak sebanyak manusia, pejuang level menengah-bawah mereka sangat banyak. 　　Tiba-tiba, di kehampaan, bayangan samar bak dewa-demon itu runtuh! 　　Tewas! 　　Bayangan samar para pejuang manusia saat ini sedang menjaga empat penjuru dan benua manusia. Di sudut barat daya, satu bayangan samar runtuh! 　　Yang bisa memancarkan bayangan dewa-demon, paling tidak berada di level puncak. 　　Tapi sekarang... tewas! 　　Dibunuh di tempat oleh pejuang bangsa monster! 　　…… 　　Sudut barat daya. 　　"Di dalam sebuah pasukan militer, seorang pemuda matanya nyaris melotot keluar, menangis terisak-isak, 'Ayah!'" 　　Bai Yin. 　　Dahulu, murid Universitas Bela Diri Nanjiang yang mengikuti Pertandingan Pertukaran Universitas Bela Diri angkatan pertama, setingkat satu bintang puncak seperti Fang Ping. Ayahnya adalah pejabat tinggi militer Nanjiang. 　　Hari ini, perbatasan barat daya dijaga oleh para pejuang dari tiga provinsi. 　　Ayah Bai Yin adalah salah satu dari mereka, pejuang Level Puncak, misinya adalah mencegah para pejuang dari berbagai pihak yang berkeliaran memasuki Benua Bumi. 　　Dan sekarang, Ayah Bai Yin gugur dalam pertempuran! 　　"Ayah!" 　　Bai Yin matanya nyaris melotot keluar, mengaum keras. Jalan utama di udara berkondensasi, mencapai level puncak! 　　"Bunuh!" 　　Bai Yin seketika menerjang keluar, menyerbu ke garis depan. 　　Jaga Bumi! 　　Para pejuang sedang berperang di berbagai daerah, tugas mereka adalah menjaga Bumi, mencegah planet ini dari gangguan berbagai pihak, menikmati perdamaian di masa keemasan terakhir ini! 　　Kematian ayahnya menyebabkan garis pertahanan mengalami kebocoran. 　　Ada pejuang bangsa monster yang ingin memasuki Bumi. 　　Makhluk-makhluk siluman ini sudah mengamuk, seluruh Benua Liang Bumi, Benua Pra-Bela Diri, bahkan Laut Pahit, semuanya dilanda pertempuran dan pembunuhan tak berujung. 　　Hanya Bumi yang harus lebih aman, lebih tenang. 　　Manusia dan monster ini semua ingin memasuki Bumi, entah untuk membuat pembantaian atau menghindari kekacauan perang. Bumi adalah satu-satunya tempat mereka bisa bernapas lega sekarang. 　　Ada juga yang ingin melakukan kegilaan terakhir. Umat manusia telah melakukan pembunuhan di berbagai benua, mereka pun ingin membalas dendam pada ras manusia. 　　Pada momen ini, sejumlah besar pejuang mulai menyerang ke arah Bumi. 　　Boom! 　　Pertempuran berkobar kembali di garis depan. Para pejuang bertarung dengan darah dan daging mereka sendiri, melawan langit dan bumi. Sungai darah mengalir, mayat bergelimpangan di mana-mana. 　　"Majuuu!" 　　"Serbu masuk dunia manusia! Jika peradaban manusia hendak membantai tiga alam, serbu masuk! Praktisi bela diri manusia tak akan berani melanjutkan pembunuhan besar-besaran! Bunuh masuk!" 　　"Ini jalan harapan terakhir. Serbu masuk, sembunyikan diri di dunia manusia. Master manusia tak akan bertindak sewenang-wenang..." 　　Ada yang mengaum marah, ada yang meraung. Bangsa monster berubah wujud asli, energi mereka menutupi langit. 　　Hanya dengan menembus dunia manusia dan membuat praktisi bela diri manusia serba salah tak berani bertindak, mereka punya kesempatan bertahan hidup. 　　Jika tidak, segera akan disingkirkan oleh para master manusia. 　　Pembunuhan massal dimulai! 　　Di wilayah perbatasan, pekik perang tak henti bergema! 　　…… 　　Wilayah utara. 　　Han Xu melawan tiga lawan sekaligus - trio Kaisar level tertinggi! 　　Han Xu yang baru mencapai level Kaisar belum lama ini, kini dipukul babak belur. 　　Boommm! 　　Seekor monster kepiting mencapit meledakkan kehampaan. Han Xu menghindar cepat, namun betisnya tetap terpotong capit. Darah mengucur deras. 　　Wajah Han Xu berlumuran darah. Di balik raut ganasnya, pipinya pucat membiru. 　　Dia tak bisa bertahan lagi! 　　Satu orang melawan tiga Kaisar - dia benar-benar kehabisan tenaga. 　　Sementara praktisi bela diri manusia sedang mengepung petarung liang bumi di dimensi bawah tanah, sebagian lagi pergi membantu pejuang Pra-Bela Diri di Benua Pra-Bela Diri. Garis pertahanan manusia kini berada di titik paling genting. 　　Dia tak boleh mundur! 　　"Bunuh!!!" 　　“Tombak panjang bagai naga, bercampur percikan darah, sebatang tombak menusuk keluar, tiga Kaisar pun bertambah luka tak terhitung di tubuh mereka.” 　　“Bunuh dia! Orang ini adalah petarung terkuat Universitas Bela Diri Ibu Kota manusia. Bunuh dia, pertahanan Ibu Kota pasti runtuh...” 　　Tiga Kaisar sepertinya mengenal Han Xu, jenius petarung seangkatan Fang Ping ini juga bukan si tak bernama. 　　Membunuh Han Xu berarti garis pertahanan Ibu Kota kehilangan seorang pejuang top. 　　“Mati!” 　　Han Xu mengayunkan tombak panjang sambil berteriak-teriak, semangatnya bagai naga, namun tetap tak bisa mencegah luka di tubuhnya yang semakin parah. Saat nyaris dieksekusi oleh pejuang bangsa monster, tiba-tiba sebilah kapak menerobos udara! 　　Boom! 　　Satu ayunan kapak ini langsung membuat cakar raksasa monster itu remuk! 　　“Han Xu, kakak datang!” 　　Seseorang tertawa terbahak-bahak. Dari kejauhan, Ling Yiyi yang bertubuh mungil melayang mendekat, memanggil kembali kapaknya yang penuh darah dan luka. Beberapa menit lalu, petarung wanita yang bersaing dengan Fang Ping sebagai juara kasta tiga ini baru saja mengeksekusi seorang pejuang level Kaisar! 　　Kini dia datang menyelamatkan! 　　“Akulah pejuang terkuat Universitas Ibu Kota! Kapan giliran Han Xu?!” 　　Ling Yiyi menantang sambil mencengkeram kapak raksasa yang lebih besar dari tubuhnya, menerjang dengan cepat! 　　Berteriak marah: “Aku Ling Yiyi, sampai dilupakan orang?!” 　　Pejuang terkuat Universitas Ibu Kota? 　　Akulah dia! 　　Di belakang, Han Xu yang terengah-engah, melihat Ling Yiyi sendirian melawan tiga petarung kuat, membuat pihak lawan terus mundur, tak bisa menahan tawa: "Kakak senior, bukankah petarung terkuat Universitas Bela Diri Ibu Kota adalah Senior Li?" 　　"Cih!" 　　Ling Yiyi mengumpat: "Dia pengkhianat, sudah lama mengkhianati Universitas Bela Diri Ibu Kota, kabur ke Universitas Bela Diri Kota Iblis. Itu orang-orang Iblis! Akulah petarung terkuat Universitas Bela Diri Ibu Kota!" 　　Han Xu yang masih terengah-engah sambil memulihkan energinya, tersenyum sinis: "Hati-hati Kakak Li membuat masalah untukmu..." 　　"Aku takut dia?" 　　Ling Yiyi membelah cangkang kepiting raksasa dengan kapaknya, berkata sombong: "Kalau dia bisa pulang hidup-hidup, baru boleh cari aku berdebat!" 　　Pulang hidup-hidup... 　　Mungkinkah? 　　Tidak tahu. 　　Dan bisakah dirinya bertahan sampai Kakak Li kembali mencari masalah? 　　Getir di hati Ling Yiyi, tidak tahu, tapi berharap hari itu datang. 　　Petarung liang bumi sudah gila, bangsa monster juga gila, petarung Benua Pra-Bela Diri pun mengamuk. Saat ini dari semua penjuru, pertempuran meletus. Banyak yang menyerbu garis pertahanan Bumi. 　　Ada yang bertarung untuk bertahan hidup, ada yang balas dendam, ada yang ingin mengurangi jumlah petarung kuat - semua berperang! 　　Setelah pulih sebentar, Han Xu cepat-cepat bergabung ke medan pertempuran. 　　Dua orang melawan tiga Kaisar, perlahan mulai unggul. 　　Tiba-tiba dari kejauhan terdengar teriakan, "Gedebuk!" - desis ledakan diri. 　　Han Xu tidak menoleh, matanya berkaca-kaca. 　　“Seorang Level Puncak dari Universitas Bela Diri Ibu Kota meledakkan diri!” 　　Zhang Zhenguang, murid yang juga mewakili Universitas Bela Diri Ibu Kota dalam Pertandingan Pertukaran Universitas Bela Diri Angkatan Pertama, tepat saat ini meledakkan dirinya! 　　Karena terlalu banyak pejuang level tinggi, serangan kejut para dewa sejati ke garis pertahanan itu melebihi sepuluh orang! 　　“Zhenguang!” 　　Seseorang mengaum penuh kepahitan, tinju besinya menghujamkan serangan. Gedebuk! Seorang pejuang dewa sejati hancur lebur. 　　Fang Wenxiang! 　　Keturunan keluarga Fang Dong Hu, anggota Pertandingan Pertukaran Universitas Bela Diri Angkatan Pertama Universitas Bela Diri Ibu Kota, jenius petarung yang hanya kalah dari Han Xu. Kakeknya adalah master senior zaman dulu, sekutu lama Lü Fengrou. Namun karena putrinya tewas di Liang Bumi, hubungan Lü Fengrou dengan keluarga Fang memburuk. Selama pertandingan pertama, dia bahkan memberi perintah khusus ke Fang Ping: "Kalau tidak bisa mengalahkan Fang Wenxiang dari keluarga Fang Dong Hu, jangan kembali!" 　　Saat ini, tinju besi Fang Wenxiang mengguncang langit! 　　Satu pukulan tinjunya menghancurkan seorang pejuang dewa sejati. Tapi seketika, tiga dewa sejati mengepungnya! 　　“Wenxiang, hati-hati!” 　　Sekali lagi orang-orang maju ke garis depan, mulai menstabilkan pertahanan. Mereka tidak bisa ikut dalam pertarungan puncak, bahkan tidak bisa berperang di benua lain. Tapi menjaga garis pertahanan Bumi adalah tanggung jawab mereka. 　　Komando Militer mengeluarkan perintah: "Selama masih ada satu orang yang hidup, jangan biarkan pejuang dari benua lain masuk ke Bumi!" 　　Tahan musuh di luar! 　　Kebijakan dan prinsip yang dipegang teguh umat manusia selama 100 tahun terakhir. 　　Pembunuhan hanya terjadi di luar Bumi. 　　Selama pejuang takkan hancur, garis belakang akan tetap menjadi masa keemasan! 　　“Bunuh!” 　　“Bunuh!” 　　Han Xu dan orang-orang ini segera mengaum dengan raungan menggelegar, Gedebuk! Di belakang, ribuan meriam energi mulai menghujam liang bumi, membombardir para petarung yang berkeliaran di lereng gunung, darah dan daging berceceran, mayat bergelimpangan. 　　Tiga alam, kekacauan total! 　　Gedebuk! 　　Desis ledakan diri bergema, ada dari manusia, juga dari benua lain. 　　Di momen krusial ini, saat penghancuran dunia, siapa yang tidak berjuang mati-matian? 　　Ledakan diri terus terjadi, Golok Darah terus berkondensasi, teknik 《Golok Darah》 manusia yang menggugurkan diri bersama musuh, hari ini terus bermunculan. Satu per satu pejuang manusia tewas dalam dentuman. 　　Bayangan samar dewa-demon semakin berkurang. 　　Namun, garis pertahanan empat penjuru tetap sekuat benteng! 　　Berapa pun pejuang yang menyerbu, wilayah belakangku tetap masa keemasan, tetap damai. Menjaga manusia, mereka berhasil. 　　Abad Gulat Baru, yang kuat bukan seni beladirinya, melainkan jurus pedang ini, hati yang melindungi. 　　Ini warisan dari para pejuang senior generasi tua! 　　Sejak awal belajar bela diri, universitas-universitas, komando militer, tuntutannya selalu: tahan musuh di luar! 　　Pembunuhan terjadi di luar Bumi! 　　…… 　　Kematian adalah tema hari ini. 　　Namun, pejuang yang tewas tetap lebih sedikit dari yang lahir. 　　Jalan utama, hari ini memaksa semua orang berpencar. 　　Andai satu dari seribu mencapai kekuatan inti, dari 10 miliar makhluk ini, tak terhitung yang bisa mencapai level Kasta Sembilan. 　　Sumber immortal semakin membara. 　　Semakin bercahaya! 　　Kecepatan kematangan sumber immortal juga semakin cepat. 　　…… 　　Di dalam sumber energi. 　　Dewa tersenyum-senyum, di seberang, ekspresi Fang Ping serius. Dewa sangat kuat, meskipun kekuatan tempur Fang Ping melonjak drastis, saat ini dalam pertarungan melawan Dewa, ia terus mundur. 　　"Sangat kuat!" 　　Dewa memuji, pujian itu ditujukan pada Fang Ping. 　　"Di tiga alam ini, Anda, Yang Shen, dan saya, semua telah batas itu. Anda sangat kuat, meskipun Zhan di masa lalu belum mencapai Tao dan tidak bisa mencapai level ini, Anda sudah lebih kuat dari Zhan di masa lalu!" 　　"Sayangnya..." 　　Dewa berkata dengan penyesalan: "Sayang, Anda baru saja memasuki tingkat ini. Kekuatan Anda yang melonjak drastis, sumber energi kedua pun belum stabil. Bagaimana bisa menandingi saya? Tiga puluh ribu tahun lalu, saya sudah mencapai tingkat ini. Jika kita bertarung tiga puluh ribu tahun lalu, Anda mungkin bisa menyaingi saya, tapi hari ini... Anda tidak mampu!" 　　Benar, Fang Ping sudah mencapai tingkat yang sama dengan dia dan Yang Shen. 　　Tapi pencapaian energi vital tidak berarti semua aspek tercapai. Dibandingkan dia dan Yang Shen, Fang Ping masih kurang beberapa hal. 　　Meskipun ada Raja Penahan dan Raja Militer yang membantu, tapi di tingkat mereka berdua, mungkin mereka bisa melawan Donghuang dkk, tapi melawan dia, perbedaannya terlalu besar. 　　"Aku tidak mampu, berapa lama lagi Anda bisa bertahan?" 　　Fang Ping menyeringai, siluetnya seperti cahaya, mengayunkan golok menyerang sambil berteriak: "Ayah angkat, Lao Zhang, hancurkan sumber immortal! Lihat apa yang bisa dia lakukan!" 　　Dua siluet seperti kilat seketika pergi, menyerang sumber immortal! 　　Saat itu juga, Donghuang muncul! 　　Donghuang menahan kedua orang itu, wajah Raja Penahan pucat, "Hao, kau mau membantu kejahatan?" 　　Donghuang menghela napas: "Bukan begitu, hanya tidak ingin kalian berdua melakukan kesalahan besar. Dewa... sudah lama waspada terhadap upaya kalian merusak sumber immortal. Kini, energi tiga alam hampir seluruhnya diserap oleh sumber immortal, mengembangbiakkan petarung dalam jumlah besar untuk mencapai Tao... Sumber immortal hancur... yang hancur bukan lagi jalan inti yang dikendalikan Dewa, termasuk benua tiga alam. Jika sumber immortal hancur, benua tiga alam akan kehilangan energi penopang, stres, runtuh, ditelan Laut Pahit..." 　　Donghuang menunjukkan ekspresi campur aduk, menghela napas: "Sumber immortal tidak boleh dihancurkan. Saat ini, kita hanya bisa mencegah Dewa menyerap sumber immortal, menghentikan proses pematangannya!" 　　Di sisi lain, Dewa tersenyum tipis dengan tenang, bertahan seolah kedap udara, membiarkan Fang Ping melancarkan serangan sambil berujar: "Yang ingin menghancurkan sumber immortal bukan hanya kalian. Qiong, Pejuang, apakah mereka tidak ingin? Mereka juga ingin! Sayangnya, selama aku tidak mati dan tidak kehilangan kendali atas sumber immortal, bagaimana kalian bisa menghancurkannya?" 　　Sumber immortal sangat vital baginya, bagi wilayah sumber energi. Mana mungkin dia sama sekali tidak melakukan persiapan. 　　Memutus jalan beberapa orang masih bisa dilakukan. Tapi jika terlalu banyak, sumber immortal yang tercerai-berai akan membuat energi tiga alam total hancur. Benua tiga alam akan runtuh, sepenuhnya ditelan Laut Pahit. 　　Kalian, hancurkanlah! 　　"Kalau begitu bunuh dia!" 　　Raja Militer menggebrak meja, berbalik meneruskan serangan ke arah Dewa. 　　Karena Dewa sudah memanipulasi sumber immortal, upaya menghancurkannya sekarang hanya akan membuat tiga alam dan sumber immortal gugur bersama. 　　Raja Penahan menggelegar: "Si pandai besi, kau yang pergi! Cari cara menghancurkan sumber immortal, cepat!" 　　Pembuat Dewa juga tidak buang waktu, segera terbang menuju sumber immortal. 　　"Ling, bunuh Hao!" 　　Tian Di mendengus dingin, Pembuat Dewa - pencipta sumber immortal, orang ini benar-benar mungkin menemukan cara memecahkan rahasia. 　　Ratu Ling tetap diam, segera menyerang Pembuat Dewa! 　　Di sisi lain, Si Enak Dulu dan kawan-kawan tak segan-segan langsung menyerang Ratu Ling. 　　Di momen krusial ini, bukan sekutu berarti musuh! 　　Kucing Liar dan Tian Gou yang tidak turun tangan tak bisa menghentikan yang lain, orang-orang ini segera menyerbu Ratu Ling. 　　Ratu Ling saat ini menunjukkan kekuatan tak tertandingi, bahkan seolah mencapai ambang 100 juta. Dengan wajah dinginnya, dia memukul mundur beberapa petarung level tinggi. Pembuat Dewa yang kekuatannya relatif lemah menjadi target utama, tubuhnya tercabik-cabik oleh pedang panjang Ratu Ling. 　　"Meong!" 　　"Gukguk!" 　　Saat ini, seekor kucing dan anjing menerobos udara tiba. 　　"Si Gendut!" 　　Mata Kucing Liar berkaca-kaca, tak lagi malas seperti biasa, merintih sedih, "Si Gendut, mau apa kamu?!" 　　"Ratu Ling, kenapa kamu harus berkolusi dengan Tian Di?" 　　Tian Gou mengaum, "20 ribu tahun lalu kau lindungi si bodoh ini. Meski tak suka padamu, aku masih menghargai jasamu. Hari ini si tua itu ingin memusnahkan kami, kau masih mau bersekutu dengannya? Mau bunuh si bodoh ini? Mau habisi aku?!" 　　Ekspresi Ratu Ling tetap tenang, berkata dingin: "Melindungi kalian... itu hanya perintah Tian Di. Tak perlu berterima kasih, karena memang tak ada jasa apa pun!" 　　"Guk!" 　　“Tian Gou meledak amarah, kilatan kebuasan berkedip di matanya, mulut besarnya menghancurkan seluruh jagad, menerjang Ratu Ling dengan gigitan!” 　　“Kucing bodoh, tak perlu lagi mengulur waktu, Bunuh dia!” 　　Tian Gou meraung, "Jalan kita berbeda!" 　　“Karena Ratu Ling nekat membantu kejahatan, maka bunuh saja dia!” 　　Boom! 　　Pertempuran besar pecah! 　　Banyak Pejuang level tinggi segera mengepung Ratu Ling untuk menghabisi. 　　Dari kejauhan, Donghuang mengerutkan kening. Meski Ratu Ling tidak lemah, saat ini terlalu banyak penyerang. Jika terus begini, Ratu Ling pasti menemui ajal. 　　“Dewa...” 　　Donghuang melirik ke Dewa, wajahnya memancarkan amarah yang samar. 　　Sang Dewa tetap tenang, mengabaikannya. 　　Dia tahu hubungan khusus antara Donghuang dan Ratu Ling - ini semua bagian dari strategi terbuka. 　　Mau selamatkan atau tidak! 　　Jika tidak, Ratu Ling pasti tewas! 　　“Hmph!” 　　Donghuang mendengus keras, bola matanya menyala merah darah - tak lagi tenang seperti biasa. Kilatan merah menghilang seketika, lalu tiba-tiba menghadang di depan beberapa Pejuang. 　　Tak ada kata-kata, apalagi penjelasan. 　　Ratu Ling harus dia lindungi. 　　Donghuang - Pejuang terkuat yang tak kalah dari Kaisar Bumi. Begitu turun tangan, seketika menekan semua lawan. Di sisi lain, Raja Penahan dan Raja Militer yang awalnya ingin menolong Fang Ping terpaksa mengatupkan gigi menyerang Donghuang! 　　Saat ini, tak ada waktu untuk ragu-ragu! 　　Entah Donghuang akan membunuh atau tidak, mereka takkan memberi kesempatan. 　　Boom! 　　Pertempuran besar semakin sengit, pertarungan Fang Ping melawan Dewa kini telah menjalar ke seluruh Sumber. Fang Ping meledakkan lapisan demi lapisan jagad raya! 　　Dewa masih fokus pada pertahanan! 　　Berkali-kali menahan serangan Fang Ping, tetap tersenyum dan berkata perlahan: "Fang Ping, kau ingin membunuhku. Menurutmu, kamu bisa melakukannya?" 　　Fang Ping sangat kuat, hal ini tidak disangkalnya. 　　Tapi untuk membunuhnya... benar-benar belum cukup. 　　Jika tidak bisa membunuhnya, setelah Sumber Immortal matang, sekuat apapun Fang Ping akan terjebak mati di dalam Sumber. Di tiga alam ini, hanya ada satu yang bisa membantu Fang Ping - Yang Shen! 　　Tapi Yang Shen masih sibuk berlarut-larut dengan Bibit. 　　Tanpa bantuan Yang Shen, bagaimana Fang Ping bisa membunuhnya? 　　Boom! 　　Pertempuran di Sumber semakin memanas. 　　…… 　　Di tiga alam. 　　Pembunuhan semakin menjadi-jadi! 　　"Mati!" 　　Teriakan menggelegar mengguncang jagad. Di antara langit dan bumi, satu siluet raksasa bermunculan. Lenganku Surga mencekik Raja Gen dengan lengan bak naga! 　　"Mati kau!" 　　Lenganku Surga mengaum Roarrr! Gedebuk! Tubuh Raja Gen terjepit meledak. Jalan Besar terpampang. Pada momen itu, Huan melepaskan energi spiritualnya yang berubah menjadi bayangan samar menembus ke dalam Jalan Besar. 　　"Patahkan!" 　　Dua pejuang top sama-sama mengaum. Bayangan Raja Gen muncul dengan ekspresi ganas, tertawa sinis: "Tiga alam ini sudah seharusnya musnah! Jika aku mati, kalian semua ikut celaka!" 　　Ada yang membiarkan kematiannya! 　　"Kaisar Siluman dan rombongannya, saat ini punya kemampuan untuk menyelamatkan tapi menolak melakukannya. Dia sangat membenci tiga alam ini!" 　　"Jangan berpikir bisa lepas dengan mudah!" 　　Gedebuk! 　　Dentuman dahsyat menggema di langit, sebuah bintang raksasa yang menyala seperti matahari meledak! 　　Raja Gen meledakkan diri! 　　Lenganku Surga kedua lengannya patah, energi spiritual Huan meledak, yang lain terkena imbasnya. 　　Raja Gen baru saja merusak dua pintu. 　　Ledakan diri ini membuat beberapa Raja yang lebih lemah di sekitarnya langsung hancur berkeping-keping. 　　Saat bintang raksasa meledak, gelombang kekuatan dahsyat membanjiri tubuh Lenganku Surga. Ekspresinya berubah seketika, energi vitalnya mendidih, kekuatannya meningkat tiga kali lipat! 　　Luar biasa kuat! 　　Inilah yang dikatakan Dewa - membunuh kekuatan inti memberi keuntungan, membunuh Pra-Bela Diri juga memberi manfaat. 　　Semua ini untuk memprovokasi kedua pihak bertarung habis-habisan! 　　Bersamaan itu, dentuman lain bergema. Lenganku Surga menoleh sambil mengaum, "Seni Suci!" 　　Murid Dewa Api, Pejuang Raja yang dulu berseteru dengan Fang Ping dan kawan-kawan. 　　Kini dihancurkan oleh Kaisar Siluman. Kehidupan yang belum sempat tercerai-berai langsung ditelannya bulat-bulat, mati tanpa kuburan! 　　Kematian, kehancuran. 　　Pemandangan biasa di medan perang ini! 　　Di sisi lain, Dewa Kematian sendirian menghadapi Segel, Raja Qian, Shi Po, dan Kekacauan - empat pejuang tangguh. Pertarungan sengit tak terbendung. 　　Huan dan Lenganku Surga yang baru saja mengalahkan Raja Gen tak berani lengah, buru-buru menyerang ke arah sana. 　　"Lenganku Surga baru saja menerobos udara pergi, Huan juga baru bergerak. Sebuah kendi raksasa jatuh dari langit dengan gedebuk, langsung membuat tubuh fisik Huan meledak. Huan hanya kuat dalam jalur spiritual, tubuh fisiknya tidaklah kuat." 　　Dari kehampaan, Cap Telapak Tangan perlahan muncul. Setelah kematian Li Zhu, Cap Telapak Tangan tak pernah terlihat. 　　Saat ini, dia memegang Kendi Sepuluh Ribu Alam, tiba-tiba membunuh keluar, membunuh Huan dalam keadaan lengah. 　　Meski awalnya semua orang masih mewaspadainya, tapi pertarungan telah mencapai level ini, tak ada yang berminat lagi mengabaikannya. 　　Cap Telapak Tangan keluar dari kehampaan. Salah satu dari Tiga Utusan masa lalu ini sekarang juga memiliki kekuatan luar biasa. Kendi Sepuluh Ribu Alam adalah senjata dewa penangkal segala sesuatu, langsung menjebak bentuk spiritual Huan. 　　"Saudara Huan, jangan salahkan aku..." 　　Cap Telapak Tangan tersenyum sinis. Dari dalam Kendi Sepuluh Ribu Alam, api berkobar, cepat memurnikan kemampuan spiritual Huan. 　　Huan terus meradang, tapi tak bisa melepaskan diri dari tekanan kendi. 　　"Kendi ini telah dimurnikan kembali oleh Kaisar Bumi, bisa dibilang melunasi hutang budi atas didikanku pada Li Zhu..." 　　Cap Telapak Tangan berbicara tenang. Kaisar Bumi adalah orang yang beretika, jadi membantunya memurnikan Kendi Sepuluh Ribu Alam. Meski tak bisa melawan penguasa tunggal, tapi untuk menghadapi pejuang seperti Huan, ini adalah relik suci tak terkalahkan. 　　Boom! 　　Lenganku Surga berbalik tubuh dan melayangkan tinju, membuat Cap Telapak Tangan terus terlempar ke belakang sambil batuk darah. Namun dia tersenyum lebar: "Lenganku Surga, kau dan neraka sudah ditakdirkan mati. Bagaimanapun kalian berjuang, kalian akan mati..." 　　Setelah berkata, aura Cap Telapak Tangan semakin kuat, kehidupan di tubuhnya sangat pekat hingga mengejutkan. 　　"Kalian... tapi Bibit yang menginginkan kalian!" 　　Cap Telapak Tangan bergumam: "Tiga alam ini adalah milik Bibit, bagaimana mungkin kalian bisa melarikan diri?" 　　"Anda dan Dewa Kematian adalah segelintir generasi awal Pra-Bela Diri yang tersisa di tiga alam sekarang..." 　　"Karena itu, kalian pasti mati!" 　　Dewa ingin membunuh mereka, Bibit ingin membunuh mereka, Cap Telapak Tangan dan orang-orang ini semua ingin membunuh mereka. Bahkan kekuatan Cap Telapak Tangan saat ini semakin kuat, bukan karena menyerap Huan, tapi karena menyerap kekuatan Bibit dalam jumlah besar. 　　Boom! 　　Tiga Pintu hancur! 　　Cap Telapak Tangan langsung menghancurkan Tiga Pintu. Di sisi lain, Dewa Kematian mengamuk, "Anda memihak Bibit, brengsek! Dialah pembuat kekacauan di tiga alam. Anda lebih rendah dari anjing! Di matanya, Anda bisa dibuang kapan saja..." 　　Cap Telapak Tangan berkata datar: "Masih lebih baik daripada mati sekarang. Lihatlah, Dewa Kematian, apakah masih ada harapan untuk tiga alam ini? Sudah habis! Hanya dengan membunuh kalian, memenuhi keinginannya, mencapai Tao penguasa tunggal, menjadi Penguasa tunggal manusia berikutnya, baru ada harapan bertahan hidup dan menjadi juru bicara Bibit..." 　　Tak ada waktu untuk banyak pertimbangan! 　　Jika tidak mencapai Tao hari ini, itu berarti jalan kematian. 　　Hanya ada satu cara: BUNUH! 　　Boom! 　　Cap Telapak Tangan yang telah menghancurkan Tiga Pintu menjadi semakin kuat. Satu pukulan tinjunya menghantam Lenganku Surga. Melihat Huan yang terperangkap, ia tertawa: "Saudara Huan, pinjam kekuatanmu untuk membantuku mencapai Tao!" 　　Bentuk spiritual Huan saat ini dikepung api menyala, terperangkap dalam Kendi Sepuluh Ribu Alam. Melihatnya menghantam Lenganku Surga dengan satu pukulan tinju, ia menghela napas lalu menengadah ke langit. Tak lama kemudian, tersenyum: "Kawan-kawan seperjuangan sudah pergi, aku tak takut mati. Yang kutakuti hanyalah ketiadaan harapan..." 　　"Kau ingin mencapai Tao, kau juga berjuang untuk bertahan. Aku tak menyalahkanmu... Tapi... benarkah kau bisa berhasil?" 　　Huan menggelengkan kepala pelan, tersenyum: "Mustahil, Cap Telapak Tangan. Aku duluan, tunggu kedatanganmu!" 　　Boom! 　　Kemampuan spiritual dahsyat langsung meledakkan diri di dalam Kendi Sepuluh Ribu Alam! 　　Kendi Sepuluh Ribu Alam terkoyak oleh ledakan, sang Cap Telapak Tangan mengeluarkan darah segar. Namun wajahnya berseri: Kekuatan dahsyat itu kini membantunya memutuskan jalannya Tao! 　　Persis di momen ini, pancaran energi perkasa bermunculan satu persatu! 　　"Bunuh!" 　　"Raja Kegelapan, Raja Perang..." 　　Sang Cap Telapak Tangan seolah sudah lama mengetahui penyergapan mereka. Mendengus keras, ia menyapu Kendi Sepuluh Ribu Alam lalu berbalik hendak kabur! 　　Tak perlu bersaing dengan mereka. Dengan membunuh Huan, kekuatan ini sedang membantunya menempa Tao. Urusan persaingan bisa ditunda setelah mencapai Tao! 　　"Kunci Langit!" 　　Terdengar teriakan menggelegar. Relik-relik suci bermunculan, mengunci seluruh jagad raya. 　　Bel Pengurung Langit, Genta Tongtian, Karpet Terbang, Jaring Ikan... 　　Relik suci demi relik suci membelenggu kosmos. Pasukan Raja Kegelapan muncul. Ekspresi Li Zhen membeku bagai es: "Bantai! Hari ini tak ada yang boleh mencapai Tao! Dewa Kematian, Lenganku Surga - bekerja sama mengeksekusi mereka! Shi Po, Kekacauan - kalian yang ingin mencapai Tao pun akan mati!" 　　Tak ada toleransi sedikitpun! 　　Mencapai Tao berarti kematian! 　　Gedebuk! 　　Seorang demi seorang Pejuang, dengan cepat menyerang Cap Telapak Tangan. Wajah Cap Telapak Tangan memucat, segera terlibat perkelahian dengan beberapa orang. Di saat yang sama, sebuah pedang menusuk dari atas kepala! 　　Sreeeekk! 　　Tusukan pedang ini langsung menembus tubuh Cap Telapak Tangan. Cap Telapak Tangan membalas dengan tamparan telapak tangan. Raja Huai muntah darah dan membentur dinding Relik Suci, namun tetap tersenyum: "Terima kasih atas pemberian Jalan, Cap Telapak Tangan!" 　　Usai bicara, Jalan Utama kembali tersambung. Kekuatannya meningkat lagi. Ia kembali menyerang! 　　Pertempuran semakin memanas. 　　Pejuang Raja satu per satu mulai tewas. 　　Puluhan Raja dari Pra-Bela Diri, lebih dari sepuluh Raja dari Liang Bumi dan Bangsa Monster, serta puluhan Raja manusia—semuanya bertarung dalam lingkaran terkunci Relik Suci ini. Pertarungan berlarut-larut, korban terus berjatuhan. 　　Di atas sumber immortal, pembuluh darah meledak satu per satu. Cahaya terang yang semula memancar dari sumber immortal mulai mereda, namun segera bersinar terang lagi. 　　Sebab di tiga alam, masih terus ada petarung yang menginjakkan kaki di Jalan Kekuatan Inti—jumlahnya semakin banyak! 　　Pejuang tak ada habisnya! 　　…… 　　Benua Liang Bumi. 　　Wu Kuishan dan yang lain terengah-engah, menengadah ke langit dengan perasaan campur aduk dan kepedihan. 　　Tak bisa dibasmi habis! 　　Sungguh tak bisa dibasmi! 　　Berapa banyak Pejuang telah mereka eksekusi? 　　Ratusan? Ribuan? Puluhan ribu? 　　Tapi Pejuang baru terus terlahir. Sementara mereka sendiri juga semakin kuat, terus memperbesar sumber immortal. Jika terus begini, sumber immortal akan matang. Pembunuhan semacam ini tak bisa menghentikan proses pematangan. 　　"Tidak ada metode lain?" 　　Dia merasakan pertempuran di sumber energi, menyaksikan bayangan dewa-iblis Fang Ping yang terus bertarung sengit, tapi Kaisar Langit masih tak bergeming, belum berhasil ditaklukkan Fang Ping. 　　Jika sumber immortal matang sejenak lagi, semuanya akan terlambat! 　　"Benarkah tidak ada cara lain?" 　　Wu Kuishan memandangi lautan petarung di sekitarnya, semakin muram. Sumber immortal tak bisa dilenyapkan, terus matang. Pembunuhan tak mampu menghentikan proses ini, ditambah para Pejuang manusia terus melakukan terobosan. 　　Jika begini terus, meski semua Pejuang liang bumi dan Pra-Bela Diri terbunuh, Pejuang dari pihak manusia justru mungkin mempercepat kematangan sumber immortal. 　　Apakah... untuk menghentikan sumber immortal, kita harus membunuh manusia juga?