Di luar ruangan, para peserta yang pertama kali terlibat aktif dalam game ini terlihat tegang.
“Qi Xia.” Lin Qin memanggil.
“Ada apa?”
“Kamu pernah bilang, hewan berbeda mewakili jenis permainan berbeda, kan?”
“Seharusnya begitu.”
Lin Qin melirik Manusia Tikus di depannya, lalu berbisik, “Menurutmu「Permainan Tikus」itu jenis permainan seperti apa?”
Qi Xia juga sedang mempertimbangkan masalah ini. Jika jenis game tidak diketahui sebelumnya, situasi Tian Tian akan menjadi pasif.
Tapi apa hubungannya「tikus」dengan sesuatu?
"Sepertinya game yang sedang berjalan sekarang sangat sesuai dengan karakteristik「tikus」, yaitu mencari target di antara banyak barang-barang." Bisik Qi Xia, "Apakah「tikus」mewakili game「pencarian」?"
……
Di dalam ruangan, Tian Tian pertama-tama melihat sekeliling dan menemukan banyak rak penyimpanan.
Setiap rak dipenuhi kotak kertas berbagai ukuran, diperkirakan ada lebih dari seratus kotak.
Tian Tian mengambil satu kotak secara acak dan melihat isinya yang penuh dengan barang-barang tak berguna.
Dia menghitung dalam hati: jika harus membuka semua kotak satu per satu dan mengobrak-abrik isinya dalam lima menit, mustahil bisa menemukan「dao」mengingat jumlah kotak yang begitu banyak.
Dia mengangkat kepala lagi, melihat gudang kecil ini hanya memiliki satu lampu pijar, dengan saklar di dinding sebelahnya.
Tian Tian berpikir beberapa detik, tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya.
Dia mengumpulkan tenaga dan langsung mendorong sebuah rak hingga roboh, menimbulkan suara keras.
Beberapa orang di luar ruangan langsung panik mendengar suara itu.
"Hei! Cewek cantik, kamu baik-baik saja?" Qiao Jiajin berteriak keras.
"Aku baik-baik saja," kata Tian Tian dengan suara lantang. "Aku baru saja memikirkan sebuah cara."
Qi Xia merenung sejenak lalu mengangguk. "Benar, ini memang cara yang bagus."
"Hah?" Qiao Jiajin terkejut. "Kamu sudah tahu? Apa kalian berdua punya kemampuan 「telepati」seperti di novel silat?"
Suara di dalam ruangan semakin keras. Tian Tian merobohkan semua rak hingga karduk-karduk berhamburan di lantai.
Berbagai barang-barang tumpah keluar sekaligus.
Beberapa kardus berisi piring dan mangkuk plastik, ada yang berisi baju bekas, dan lainnya berisi kertas-kertas sampah.
Dia mendatangi beberapa kardus yang masih utuh dan menginjak-injaknya dengan keras. Tak lama kemudian, gudang yang tadinya rapi sudah berantakan total.
Dengan terengah-engah, dia melihat sekeliling dan merasa waktunya sudah cukup. Kemudian berjalan ke dinding dan mematikan lampu pijar.
Ruangan seketika gelap gulita, hanya suara napas Tian Tian yang terdengar.
"Ini..." Tian Tian memandang sekeliling sambil perlahan mengerutkan alis.
Dalam ingatannya, bola kecil bernama 'Dao' itu seharusnya memancarkan cahaya redup. Jika barang-barang berantakan di ruangan gelap ini, kemungkinan besar akan terlihat.
Tapi saat lampu dimatikan, seluruh ruangan terbenam dalam kegelapan total tanpa sedikit pun cahaya.
Dengan memberanikan diri, dia mulai menendang-nendang berbagai kardus untuk memperluas area pencarian.
Mengapa bola bercahaya itu sama sekali tidak terlihat di ruangan gelap ini?
Setelah menendang cukup lama, Tian Tian merasa semua kardus sudah diperiksa namun tetap tidak menemukan benda bercahiga apapun.
Saat itu, Manusia Tikus mengetuk pintu dari luar dan berkata, "Tinggal sepuluh detik."
Tian Tian menggelengkan kepala pasrah, lalu menyalakan lampu.
Di bawah cahaya lampu yang tiba-tiba ini, ia menyadari kakinya menginjak sekardus kaleng. Kaleng-kaleng yang sebelumnya berada dalam kardus kini berserakan di lantai.
Ia mengulurkan tangan, mengambil satu kaleng dan membaca labelnya, menemukan isinya adalah "kacang-kacangan".
Tian Tian mengocok kaleng tersebut, dan terdengar suara "gesek-gesek" dari dalam.
"Aku seperti orang bodoh..." Tian Tian menggigit gigi, "Mungkinkah ada di dalam kaleng-kaleng ini?!"
「Kreek——」
Manusia Tikus memutar gagang pintu dari luar dan membukanya: "Waktu habis, tantangan gagal."
Tian Tian kaget, mengangkat kepala dan langsung berhadapan dengan wajah aneh Manusia Tikus.
Tiga orang di luar segera mendekat, Qiao Jiajin bertanya, "Gimana, nona cantik, ketemu nggak?"
“Tidak bisa……” Tian Tian melempar kaleng, berdiri dengan wajah sedih, “Aku curiga 「Jalan」 ada di dalam kaleng-kaleng ini, tapi membuka puluhan kaleng ini dengan tangan kosong dalam lima menit…… juga bukan hal yang mudah.”
Qi Xia menunduk melihat, semua kaleng ini berisi kacang broad bean, sangat masuk akal untuk menyembunyikan sebuah 「Jalan」 di dalamnya.
Tapi dia masih merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Tian Tian keluar dari ruangan dengan kesal, melirik Manusia Tikus dengan panik.
Tapi Manusia Tikus tidak melakukan gerakan lain, dia hanya menutup pintu dan tetap berdiri di depan pintu.
“Jadi benar-benar hanya kehilangan satu 「Jalan」?” Tian Tian berbisik, “Dia tidak berniat mengambil nyawaku……”
Manusia Tikus tersenyum dan bertanya, “Kapan aku pernah bilang mau mengambil nyawamu?”
Melihat kejadian ini, Qiao Jiajin akhirnya paham: “Aku bilang… Si Penipu, kalau begini… kita bisa coba lagi kan?”
“Coba lagi?” Qi Xia mengerutkan alisnya.
“Kita sudah tahu bahwa 「」kemungkinan besar ada di dalam kaleng-kaleng itu, kali ini kita bisa langsung membuka kaleng saat masuk, lagipula dia tidak akan membunuh kita.”
Qi Xia melihat ke dalam sakunya, hanya tersisa satu 「」di sana.
Dulu 「」pernah mengatakan, 「」ini tidak hanya sebagai hadiah mereka, tapi juga sebagai 「」.
Dari sini terlihat, untuk berpartisipasi dalam game-game ini perlu membayar sejumlah 「」sebagai taruhan melawan pihak lawan. Jika mereka menghabiskan terlalu banyak 「」di sini, maka game di masa depan tidak bisa dilanjutkan.
“Nona Cantik, kamu yakin sudah memeriksa semua kotak lainnya?” Qiao Jiajin mengkonfirmasi dengannya.
“Aku tidak mengecek secara detail, hanya membuka semua kotak lalu mematikan lampu.” Tian Tian menggelengkan kepala, “Tapi aku tidak menemukan area bercahaya apapun, jadi...「」seharusnya disimpan dalam wadah tertutup rapat.”
“Bagus! Aku akan masuk lagi untuk mencoba sekali!” Qiao Jiajin mengangguk.
Tapi tiba-tiba Qi Xia mengulurkan tangan menghentikannya.
“Tunggu.”
“Hmm?”
“Bolehkah saya mendengarkan aturan 「game」 sekali lagi?” tanya Qi Xia sambil melihat Manusia Tikus.
“Tentu saja!”
Manusia Tikus tersenyum lalu membuka pintu ruangan.
Para peserta baru menyadari kondisi ruangan yang kembali seperti baru—rak-rak barang telah tertata rapi dan kotak-kotak pun tersusun kembali.
“Aduh!” Qiao Jiajin terkejut.
Lin Qin dan Tian Tian juga mengeluarkan teriakan kaget.
Manusia Tikus melangkah masuk perlahan, memandang sekeliling lalu bertanya, “Bagaimana? 「Game」ku cukup ajaib, bukan?”
Qi Xia mengangguk.
Manusia Tikus melanjutkan, “「Game」ku bernama 'Mencari 「」'. Tiket masuknya membutuhkan satu 「」. Sekarang di ruangan ini ada satu 「」. Kalian punya waktu lima menit untuk menemukannya.”
Setelah berkata demikian, dia tersenyum ramah.
Mendengar penjelasan itu, Qi Xia mengangguk perlahan.
“Aku ingin bermain lagi,” katanya.
“Baik, tidak masalah,” jawab Manusia Tikus. “Kalian boleh main berapa kali pun.”
“Kali ini, aku bertaruh nyawa,” kata Qi Xia.
