"Bagaimana dia bisa mata!?" Qi Xia berkata tak percaya, "Kemarin saat berpisah masih baik-baik saja."
“Aku juga merasa aneh.” kata Lao Lü, “Mungkin kehabisan darah? Sebelum tidur malam masih bisa tertawa dan bicara, tapi pagi ini sudah tidak bangun.”
Mata Qi Xia menyipit, merasakan keanehan yang tak terungkap dalam peristiwa ini.
Meski Zhang Shan terluka, jelas tidak fatal. Dari deskripsi Lin Qin dan Tian Tian, serangan beruang hitam hanya menyebabkan luka superfisial, tidak merusak organ dalam.
Tapi bagaimana mungkin dia meninggal dalam tidur?
“Apakah ada luka lain yang dia dapatkan?” tanya Lin Qin, “Misalnya ditusuk pedang di pagi hari...”
“Tidak.” Lao Lü menggeleng sedih, “Tapi aku tidak bisa memastikan. Lagipula kita bukan dokter forensik. Yang kami tahu hanya Zhang Shan tidak bergerak, tidak bernapas, dan dadanya tidak berdetak.”
Qi Xia mengusap dagunya, merasa delapan puluh persen kasus ini terkait「Xiao Xiao」.
Dalam「game」Banteng Tanah, Qiao Jiajin dan Zhang Shan jelas dua orang paling menonjol. Tanpa mereka, mustahil banyak orang selamat dalam dua ronde ini.
Tapi hanya dalam semalam, keduanya tewas.
Jika bukan Xiao Xiao yang melakukannya, pasti Banteng Tanah.
"Apa kalian main curang..." Qi Xia menggigit gigi sambil bergumam, matanya memancarkan kedinginan.
"Siapa? Aku?" Lao Lü terkejut.
"Tidak..." Qi Xia merasakan firasat buruk, dengan tren seperti ini, semakin sedikit orang yang punya harapan lolos.
Memikirkan ini, dia menoleh ke Lao Lü: "Lao Lü, karena 「organisasi」 kalian sudah tidak ada, bisakah kau ceritakan tentang cara kabur dari sini?"
"Tidak ada?" Lao Lü garuk-garuk kepala canggung, "Sebenarnya tidak bisa dibilang tidak ada... Tapi setelah Zhang Shan mati, aku tidak bisa tinggal di sana lagi..."
"Hah?" Qi Xia tidak paham, "Bukannya Zhang Shan pemimpin kalian?"
"Bukan begitu." Lao Lü gelengkan kepala, "Pemimpin kami bukan Zhang Shan, dia lebih seperti orang nomor tiga di organisasi."
"Nomor tiga?"
“Ya.” Lao Lü melanjutkan, “Organisasi kami bernama 「Surga Firdaus」, jumlahnya sekitar dua puluh orang. Pemimpinnya bernama 「Chu Tianqiu」, pria yang sangat cerdas. Orang kedua bernama 「Yun Yao」, keberuntungannya sangat baik, sering menang saat melakukan 「taruhan」, dan parasnya sangat cantik. Katanya sebelum datang ke sini dia adalah selebriti. Sedangkan Zhang Shan, karena pernah menjadi tentara, biasanya memilih kategori 「sapi」……”
“Tunggu, tunggu sebentar……” Qi Xia merasa menemukan celah, buru-buru menyela Lao Lü, “Kau bilang organisasi kalian ada dua puluh orang?!”
“Sekarang mungkin kurang dari dua puluh… Begitu Zhang Shan mati, kami para 「sampah」 ini langsung diusir……”
“Bukan itu masalahnya!” Qi Xia berkata dengan wajah bingung, “Lao Lü, kalian datang ke tempat ini hari ke berapa?”
“Dua hari lalu.” Jawab Lao Lü tanpa berpikir, “Kalian bukan?”
Qi Xia semakin bingung: "Kami memang datang dua hari lalu, tapi aku masih tidak mengerti... Apakah kalian bisa membangun organisasi hanya dalam dua hari? Bahkan sampai punya tiga pemimpin? Apakah kalian saling percaya?!"
Setelah itu Qi Xia menggelengkan kepala: "Tidak... Tidak, kemarin kalian sudah punya organisasi. Dengan kata lain, kalian membangun tempat bernama 「Surga」 ini di hari pertama?!"
"Ya." Lao Lü mengangguk serius. "Ini semua ide Chu Tianqiu. Di hari pertama dia tidak ikut game, malah keliling kota untuk mencari orang kuat. Karena aku, Si Kacamata, dan Zhang Shan keluar dari ruangan yang sama, kami bergabung bersamanya. Tapi sekarang Zhang Shan tewas, aku..."
"Tunggu..." Qi Xia kembali menyela Lao Lü. "Kau bilang pria bernama Chu Tianqiu itu mengumpulkan 20 orang hanya dalam sehari?"
"Iya." Lao Lü menatap Qi Xia sungguh-sungguh. "Makanya aku bilang Chu Tianqiu itu sangat pintar."
“Tapi kenapa kalian percaya padanya?” Qi Xia bertanya dengan bingung, “Ketika orang asing datang mengajak bergabung, bukankah seharusnya kita curiga?”
“Karena Zhang Shan percaya padanya.” Lao Lü menjelaskan, “Aku tidak tahu apa yang dia bisikkan ke Zhang Shan, yang jelas setelah berpikir beberapa menit, Zhang Shan mengajak aku dan Si Kacamata bergabung ke 「Surga」. Tapi harus diakui, orang-orang di sana cukup baik, dibandingkan mereka aku yang paling tidak berguna.”
Qi Xia memandang Lao Lü dengan tidak percaya, seolah sedang menilai kebenaran ucapannya.
Jika benar ada organisasi seperti 「Surga」 dan orang hebat seperti 「Chu Tianqiu」, kenapa dia bisa baik-baik saja?
Jika 「shio」 benar-benar ingin menyingkirkan peserta yang kompeten, maka yang pertama harus disingkirkan adalah pemimpin Chu Tianqiu.
“Si Kacamata tidak ikut denganmu?” tanya Qi Xia lagi.
“Tidak.” Lao Lü terdengar sedih, “Dia lebih kompeten dariku, jadi tetap di 「Surga」. Sejak kecil dia pintar belajar, tidak sepertiku yang sudah jualan kaus kaki di pinggir jalan selama lebih dari dua puluh tahun.”
Qi Xia mengangguk, tampaknya meskipun Zhang Shan sudah meninggal, semuanya tidak berubah.
Organisasi bernama 「Surga」 ini masih menguasai metode untuk melarikan diri dari sini.
「Catatan tentang cara kabur dari sini」 yang pernah disebut Zhang Shan, seharusnya ada pada pemimpin organisasi. Dengan status Lao Lü, mustahil baginya mengetahui detailnya.
Qi Xia juga perlahan memperjelas tujuannya sendiri.
Setelah menemukan Petugas Li kali ini, sebisa mungkin membentuk tim dengannya. Bagaimanapun dia termasuk sedikit orang yang bisa dipercaya Qi Xia.
Kemudian mereka bisa 「menawarkan diri」 ke 「Surga」. Di satu sisi mengejar metode 「kabur」, di sisi lain, jika benar ada sekelompok orang hebat di sana, Qi Xia tidak keberatan ikut serta dalam 「game」 mematikan ini bersama mereka.
Saat Qi Xia sedang berpikir, ketiganya melewati persimpangan jalan yang bertuliskan 「s」 dan 「z」.
Lao Lü langsung membawa kedua orang itu berjalan ke arah berlawanan.
Lin Qin tertegun, menoleh ke Qi Xia: "Arah kita yang salah selama ini? Huruf 「s」 dan 「z」 itu bukan tanda yang mereka tinggalkan?"
“Tidak tahu.” Qi Xia menggelengkan kepala.
Lao Lü yang mendengar percakapan mereka melirik jauh ke arah dua karakter yang mirip huruf dan angka.
“「s」dan「z」?” Lao Lü ragu-ragu, “Bukannya itu「52」?”
“Kau tahu artinya?” tanya Qi Xia lagi.
“Aku juga tidak tahu maksudnya, tapi aku sering melihat angka seperti ini di banyak tempat.” Kata Lao Lü, “Mungkin angka untuk memudahkan orang mengingat jalan? Misalnya daerah ini disebut「Jalan 52」atau semacamnya.”
Begitu tahu simbol itu tidak terkait Petugas Li, Qi Xia pun tidak lagi peduli artinya.
Lagipula terlalu banyak hal membingungkan di sini, tak ada waktu untuk menyelidiki satu per satu.
“Kita hampir sampai, di depan sana.” Lao Lü mempercepat langkah.
