“Tuan!” Sebuah suara terdengar perlahan, “Bangunlah!”
Qi Xia perlahan membuka mata, menyadari dirinya masih duduk di taksi yang sedang melaju di jalan raya.
Ia bangkit dengan bingung, pertama-tama memandang「Langit」biru cerah, seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali.
“Tuan kenapa?” Suara di sampingnya bertanya lagi.
Qi Xia mengabaikannya, malah meraba bahunya sendiri - tidak ada luka.
Ia buru-buru menurunkan kaca jendela.
Aroma manis dan segar langsung membanjiri hidung, diiringi deru angin khas kecepatan tinggi yang menerpa wajahnya.
Ini udara segar.
Ini angin sejuk.
“Aku berhasil kabur?!” Teriaknya tak terkendali dengan wajah penuh sukacita yang tak terbendung.
Mungkinkan taksi ini merupakan kunci pemecah misteri?
Ia bagai 「Perahu Sungai Underworld」 yang mampu membawa 'dalang' keluar-masuk 「Tanah Akhir」 nan absurd, sementara wanita bernama 「Xu Liunian」 ini layaknya Charon sang pengantar arwah, bertugas mengangkut penumpangnya bolak-balik ke dunia nyata...
Qi Xia menoleh, sekilas tertegun - mana ada Xu Liunian di depan matanya?
Di sampingnya duduk pria besar berkacamata hitam, kulitnya menghitam mengkilap akibat paparan sinar UV dari profesinya.
"Tuan kenapa kaget-kagit begini?" Pria itu memandang Qi Xia dengan was-was, "Jangan-jangan Anda sakau?"
"Kamu... Aku..." Qi Xia merasa pernah melihat wajah ini, tapi tak bisa mengingatnya, "Kita mau ke mana sebenarnya?"
“Penumpang, jangan nakut-nakutin saya.” Sopir taksi yang bertubuh besar ini menelan ludah gugup, “Bukannya Anda yang mau naik taksi ke Jinan? Sudah hampir 300 kilometer kita tempuh, jangan-jangan Anda jadi hilang ingatan.”
Si pria besar menunjuk ke meteran tarif di depan, angka di sana sudah menunjukkan lebih dari 900 yuan.
“Apa?!” Qi Xia terkejut melihat rambu petunjuk di atas jalan, mobil mereka memang sedang memasuki Jinan.
Seketika semua ingatannya kembali, dia benar-benar pernah bertemu pria besar ini sebelumnya.
Karena sehari sebelum gempa bumi, dialah yang nekat naik taksi pria ini untuk bergegas ke Jinan.
“Aku kembali ke hari sebelumnya?” Qi Xia merogoh ponselnya, begitu melihat tanggal dia langsung mengernyit, “27 September... Benar hari sebelum 「gempa bumi」... Ini bagaimana bisa?”
Memikirkan ini, dia buru-buru meraba kantong di dadanya, mencari secarik kertas kecil di sana.
“Syukurlah... Masih ada.”
“Tuan... Anda kenapa sebenarnya...” Sopir sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi, hanya bisa meraba-raba ponsel dari saku, jempol tetap berada di tombol panggilan darurat.
“Pak Sopir, sesuai kesepakatan biaya pulang pergi dua ribu yuan, saya akan bayar utuh tanpa kurang sepeser pun.” Qi Xia tiba-tiba mulai merasa lega, meski tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi semuanya seolah mulai dari awal.
“Beneran?” Sopir melihat sikap Qi Xia yang mulai normal, kewaspadaannya pun sedikit berkurang, “Anak muda ini bertindak panik-panik, kukira sedang mabuk narkoba...”
“Tidak, saya hanya mengalami mimpi buruk yang sangat mengerikan.” Qi Xia membuka jendela, terus-menerus merasakan angin September, hatinya terasa sangat plong, “Untungnya sekarang saya sudah bangun dari mimpi itu.”
“Hei, apakah anak muda sekarang suka begadang semua?” Sopir berkata dengan nada bijak, “Malam tidak tidur, siangnya tidur lelap, mana bisa mimpi indah?”
“Bapak benar.” Jawab Qi Xia dengan santai.
Bagi Qi Xia, kini dia memiliki kesempatan kedua.
Meskipun gempa bumi akan datang pada tengah hari besok, prioritas saat ini adalah mendapatkan uang karena hari ini adalah 「batas akhir」.
Setelah sekitar satu jam lagi, taksi akhirnya tiba di dalam kota Jinan.
Sopir yang berpengalaman juga membuka navigasi, menuju Jalan Lingkar Timur Distrik Lixia.
"Anak muda... tempat yang kamu tuju ini..." Sopir mengamati navigasi dengan seksama, "Sepertinya ini Pusat Lotere Provinsi?"
"Fokus saja menyetir, Pak." Qi Xia kembali merilekskan diri.
Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan pusat lotere. Qi Xia dengan sigap menghitung seribu yuan dari sakunya: "Mohon tunggu di sini. Bapak mau kembali kosong pun tidak masalah."
"Ah, tentu saya akan menunggu di sini."
Qi Xia menuju lantai dasar pusat lotere di mana seorang staf sudah menyambutnya.
"Tuan Qi, ya?"
"Benar." Qi Xia mengangguk.
“Saya sudah menunggu Anda lama, silakan ke sini.” Staf itu melambai pada Qi Xia, membawanya ke lobi. Setelah berjalan beberapa langkah, dia menjelaskan dengan sabar, “Proses pencairan lotre sekarang sudah disederhanakan. Sebentar lagi staf akan memverifikasi keaslian tiket Anda, lalu kami akan menerbitkan cek bank di tempat. Mohon tunggu sebentar.”
“Saya buru-buru, tolong cepat sedikit.” Qi Xia mengangguk, lalu mengikuti staf ke area pemeriksaan lotre.
“Um… Bisa berikan tiket lotrenya kepada saya?” kata staf itu.
Qi Xia mengeluarkan selembar kertas kecil yang kusut dari saku dadanya, menyerahkannya ke staf. Staf tersebut kemudian berbalik dan memberikan kertas itu ke petugas verifikasi di balik jendela.
Petugas tersebut langsung menangani dengan serius, segera memulai pemeriksaan keaslian.
“Hadiah 1,9 juta, mohon ditunggu sebentar.” Petugas verifikasi mulai mengeluarkan alat untuk memindai nomor pada tiket.
Qi Xia diam menunggu di samping, membuat staf yang sebelumnya menuntunnya menjadi bingung: “Tuan Qi, mengapa Anda terlihat tidak bahagia?”
“Bahagia?”
“Ya, memenangkan hadiah hampir 2 juta yuan, seharusnya Anda senang.”
“Mungkin.” Qi Xia mengangguk.
“Hei, minggu lalu ada orang yang menang 1 juta yuan. Meski cuaca Agustus panas, dia datang pakai jaket tebal dan topeng besar. Di zaman sekarang, siapa lagi yang nganggap 1 juta yuan sebagai harta?” Staff itu tertawa terbahak sendiri, sementara Qi Xia tetap diam membuat suasana canggang.
“Berapa lama lagi?” tanya Qi Xia.
“Eh… jangan buru-buru…” staff melambaikan tangan, “Akhir-akhir ini kasus penipuan tiket palsu sering terjadi, jadi kami harus teliti.”
“Maksudmu apa?” Qi Xia tertegun, menatapnya.
“Wah, jangan salah paham…” staff itu tersenyum kecut, “Bukan maksud saya tiket Bapak palsu. Tuan Qi kan bukan tipe penipu.”
Qi Xia tak menjawab, terus menunggu di samping.
Tak lama kemudian, petugas pemeriksa mengemas alatnya dan tersenyum: "Pemeriksaan selesai, tiket lotre tidak ada masalah, kami bisa membuat cek sekarang."
Qi Xia menyeringai dingin dalam hati.
Tentu saja tiket lotre ini tidak bermasalah.
Tiket pemenang 1,9 juta yuan ini dibelinya dengan uang tunai 2 juta yuan, merupakan tiket lotre resmi yang sah.
Meski harus membayar pajak 380 ribu yuan, sisa uangnya akan menjadi 「bersih」.
Mengubah 2 juta yuan hasil penipuan menjadi uang yang legal, ini salah satu metode termudah.
"Selamat ya, Tuan Qi..." petugas terus tersenyum kecut, "Saya akan segera menyiapkan ceknya. Apakah Anda ingin berdonasi?"
"Donasi? Wajib?" tanya Qi Xia.
"Oh tidak, hanya saja kebanyakan pemenang lotre biasanya menyumbang."
"Kalau tidak wajib, satu sen pun tidak akan saya sumbangkan."
