“Tapi di sini...”
Qi Xia masih ingin bertanya sesuatu, tapi tiba-tiba Manusia Domba meletakkan satu tangan di bahunya.
Seluruh tubuhnya gemetar, kata-kata yang sudah di ujung lidahnya ditelan mentah-mentah.
Sebelumnya, Manusia Domba tidak pernah menyentuh Qi Xia.
Apa makna tangan ini？
Qi Xia hanya merasakan tangan itu sedikit menekan, seolah memberikan isyarat tertentu padanya.
Ia menengok ke arah Manusia Domba, tapi ternyata makhluk itu tidak menatapnya.
“Sekarang akan saya jelaskan 「aturan game」.” Manusia Domba menjauh dari Qi Xia dan berseru, “Kalian harus menceritakan kejadian terakhir yang dialami sebelum datang ke sini. Tapi perhatikan, di antara semua pencerita ada satu pembohong. Setelah semua selesai bercerita...”
Aturan yang persis sama dengan sebelumnya.
Di antara semua orang, hanya ada satu 「Pembohong」 yang harus dipilih melalui voting.
Game ini hampir merenggut nyawa semua orang yang baru pertama kali datang ke tempat ini.
Manusia Domba menyerahkan kertas putih di tangannya kepada sembilan orang yang hadir.
Qi Xia memegang kertas ini, kilasan cahaya kecil muncul di pikirannya.
Sepertinya kembali muncul perasaan tidak selaras yang tiba-tiba menyergap hatinya.
Benar...
Bukankah seharusnya ada seseorang yang bertanya kepada Manusia Domba 「Bisakah kita berdiskusi tentang taktik?」 saat ini?
Tapi mengapa orang itu tidak berbicara?
Pupil mata Qi Xia tiba-tiba melebar.
Tentu! Rupanya dialah!
Dalam pengalaman kali ini, dia tiba-tiba menjadi sangat pendiam.
Setiap kali Qi Xia merasakan keanehan sebelumnya, itu karena orang ini tidak berbicara ketika seharusnya mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dia ajukan, kali ini sama sekali tidak ditanyakan.
Mengapa dia tidak memiliki pertanyaan lagi?
Qi Xia tahu hanya ada satu jawaban: orang itu tidak perlu lagi mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dia juga menyimpan memori「sebelumnya」!
Qi Xia memalingkan kepalanya, menatap penuh kecurigaan ke arah pria berotot itu.
Petugas Li!
Petugas Li dengan wajah serius mengetuk-ngetuk meja menggunakan jarinya, seolah tak peduli dengan apapun.
"Karena tidak ada pertanyaan lagi, sekarang kita akan membagikan 「kartu identitas」." Manusia Domba mengeluarkan setumpuk kartu seukuran remi dari sakunya dan membagikannya ke setiap orang.
"Perlu ditegaskan, jika kalian mendapatkan kartu 「Pembohong」, maka kalian wajib berbohong."
Semua orang menerima kartu dari tangan Manusia Domba dengan raut wajah yang muram.
Qi Xia sesekali melirik ke arah Petugas Li selama proses ini.
Benar, dia telah berubah.
Bahkan dia tidak terburu-buru melihat identitasnya sendiri.
Qi Xia juga menutupi 「kartu identitas」nya dengan telapak tangan, sambil terus berpikir keras.
Situasi saat ini cukup rumit.
Jika secara gegabah memberitahu semua orang bahwa ini adalah 「kali kedua」, kemungkinan besar tidak ada yang akan mempercayai ucapannya, malah justru akan menjadi sasaran empuk.
Bagaimanapun, dari sembilan orang ini tidak semuanya memiliki kecerdasan luar biasa. Cukup satu orang saja yang membelokkan arah pembicaraan, kemungkinan Qi Xia tersingkir melalui pemungutan suara sangat tinggi.
Jadi ini bukan tempat terbaik untuk mengungkapkan identitasnya.
Agar tidak menimbulkan kecurigaan, Qi Xia harus memimpin semua orang melewati rintangan ini seperti sebelumnya.
Ia menengok ke dinding dan lantang sekitar, persis seperti sebelumnya, terbagi rapi oleh garis-garis menjadi banyak kotak persegi.
Area permainan tidak berubah, 「aturan」 permainan juga tetap sama.
"Kalau begitu... bagaimana kalau saya bicara sedikit." Dokter Zhao berbicara tanpa meminta izin terlebih dahulu pada Manusia Domba.
Semua orang saat itu memalingkan kepala dengan raut penuh kecurigaan ke arahnya.
“Kita semua baru pertama kali bertemu, saya juga tidak tahu siapa kalian. Tapi saya menyarankan agar si 「Pembohong」 segera mengaku sendiri.” Dokter Zhao berkata dengan serius, “Hanya demi satu orang, sampai membuat delapan orang lainnya saling curiga dan bersaing, ini terlalu kejam.”
“Iya!” Xiao Ran tiba-tiba menyambung, “Siapa pun yang dapat kartu 「Pembohong」 langsung mengaku saja. Ngapain membuat banyak orang mempertaruhkan nyawa bersamamu?”
Qi Xia terkekeh pahit sambil menggelengkan kepala pasrah.
Pola pikir kedua orang ini sangat berbeda dengan Petugas Li.
Kartu di tangan mereka jelas-jelas adalah 「Pembohong」, tapi tiba-tiba berdiri di podium moral dan mulai berpidato.
Tindakan ini bukan untuk memaksa 「Pembohong」 mengaku, melainkan ingin menyebarkan informasi palsu bahwa mereka BUKAN 「Pembohong」.
Sebab dalam logika normal, 「Pembohong」 tidak mungkin meminta 「Pembohong」 lain untuk mengaku.
Sementara jika melihat pernyataan Petugas Li sebelumnya, dari awal sampai akhir dia selalu mengajak semua bersatu dan jangan berbohong.
Qi Xia awalnya mengira semua orang di lokasi pasti tidak akan menghiraukan kedua orang ini, tapi tak disangka ekspresi Qiao Jiajin yang berada tak jauh di sampingnya terlihat ragu-ragu.
Ia mengambil kartunya dan menatapnya lama, seolah sedang berjuang mengambil keputusan penting.
Qi Xia terkejut, tiba-tiba merasakan firasat buruk.
Benar, Qiao Jiajin memang tipe orang seperti itu.
Dia terlalu naif.
Dia pasti akan termakan bujukan kedua orang ini.
Dia tidak tahu bahwa kartu semua orang adalah "Pembohong", hanya tahu bahwa demi menjunjung prinsip moral, tak perlu membebani orang lain - mungkin akan membuka identitasnya sekarang.
Saat Qiao Jiajin menarik napas panjang dan hendak berbicara, Qi Xia buru-buru menyela Manusia Domba: "Hei, cepat mulai ceritamu! Dari siapa kita mulai?"
Qiao Jiajin kaget, kata-katanya tertahan di mulut, kembali dilanda keraguan.
Begitulah sifat manusia - tekad yang sudah lama dipupuk namun tiba-tiba terinterupsi, harus dibangun kembali dari awal.
“Kalau tidak ada keberatan, game ini resmi dimulai. Kamu yang pertama bercerita.” Manusia Domba menunjuk Tian Tian.
“Hah? Aku?” Tian Tian mengerutkan bibir, lalu perlahan mulai bercerita, “O-oke, nama aku Tian Tian, seorang...「pekerja teknis」...”
Cerita Tian Tian persis sama dengan sebelumnya. Jika ingatan Qi Xia benar, bahkan tidak ada satu kata pun yang berbeda.
Setelah dia selesai bercerita, Qiao Jiajin secara alami mengeluarkan pertanyaan.
Dia menuduh nama 「Tian Tian」 adalah palsu dan harus dianggap sebagai kebohongan. Keduanya bahkan bertengkar sengit karena hal ini.
Selanjutnya semua orang mulai bercerita satu per satu.
Qi Xia terpaksa berpura-pura mendengarkan dengan serius, meskipun semua cerita ini sudah pernah didengarnya sebelumnya.
Sambil mendengarkan, Qi Xia melirik kembali 「kartu identitas」 di depannya yang bertuliskan 「Permainan Nuwa」 di bagian belakang.
Dia tiba-tiba menyadari dari tadi tidak pernah melihat identitasnya sendiri. Jika ada yang memperhatikan hal ini, kemungkinan besar akan menuduhnya.
Memikirkan ini, Qi Xia dengan wajah datar membalik kartu identitas, melirik sekilas.
Melihat tulisan di kartu, dia sedikit tertegun, lalu mendekatkan kartu tersebut ke dirinya.
Detik berikutnya, seluruh tubuhnya gemetar, dirinya membeku kaku.
Di kartu itu sama sekali tidak tertulis kata 「Pembohong」, malah ada kalimat aneh ——
「Jangan beri tahu siapa pun kamu masih ingat.」
“Apa?”
Qi Xia membaca kalimat itu berulang kali dengan serius, lalu menoleh ke Manusia Domba, tapi makhluk itu mengabaikannya.
“Jangan beri tahu siapa pun aku masih ingat...”
Qi Xia menunduk, mengucek-ucek matanya. Tulisan di kartu itu tiba-tiba berubah.
Berubah menjadi 「Pembohong」.
