Logat dan tata bahasa remaja itu sangat aneh, membuat para dalang kebingungan.
Qi Xia merenungkan situasi di depan matanya dengan seksama. Pemuda ini jelas anggota 「Surga Firdaus」, tapi mengapa dia muncul di sini?
"Kamu adalah...?" Petugas Li bertanya.
"Kak, namaku Kim Wonhoon." Senyum tipis mengembang di wajah tampan pemuda itu. Ia membungkuk lagi ke arah Petugas Li, lalu mengangkat kepala dan bertanya, "Boleh tahu siapa kak di sini yang bernama Qi Xia?"
Semua orang serentak menoleh ke arah Qi Xia.
Qi Xia terpaksa maju dengan enggan, "Aku."
"Bagus sekali, Kak! Aku sudah lama menunggumu di sini."
"Menungguku?"
"Ya." Kim Wonhoon mengangguk. "Aku ingin mengajukan satu pertanyaan."
Semua yang hadir kecuali Qi Xia sama sekali tidak mengenal Kim Wonhoon, wajah mereka dipenuhi tanda tanya.
Xiao Ran mundur perlahan sambil bertanya waspada, "Kak Qi, kenapa kamu punya kenalan di sini?"
Qi Xia mengabaikan Xiao Ran, pikirannya justru sibuk menganalisis motif Kim Wonhoon.
“Apa kamu menunggu di sini terus hanya untuk menanyakan satu pertanyaan?”
Sepertinya dia sudah tahu pertanyaan apa yang akan diajukan lawannya.
“Benar.” Kim Wonhoon mengangguk, “Kak, bisa bicara empat mata sebentar?”
Qi Xia mengangguk, mengikuti Kim Wonhoon beberapa langkah menjauh.
“Kak, ada seseorang yang menyuruhku bertanya,「Kapan kamu datang ke sini?」”
Mendengar pertanyaan ini, Qi Xia berpikir sejenak, seolah sedang menghitung sesuatu.
「Surga Firdaus」bisa dipercaya?
Jika mereka masih seperti terakhir kali, berkeliaran tanpa arah di 「Tanah Akhir」, mungkin akhirnya tidak akan bagus. Kalau begitu, lebih baik percayai Chu Tianqiu sekali ini.
Qi Xia berbisik menjawab: “Tubuh fisikku sudah 11 hari di sini, tapi pikiran saya baru empat hari.”
“Ya sibal...” Kim Wonhoon mengumpat pelan, “Chu Ge benar-benar pria seperti Dewa...”
“Apa katamu?” Qi Xia tertegun, menatap remaja di hadapannya.
“Kak, jujur saja, kami sebenarnya baru pertama kali datang ke sini, tapi hari ini menurut perintah Chu Ge aku bertanya ini ke beberapa orang, ternyata tak ada satu pun yang menjawab 「hari pertama」... Menurutmu apakah Chu Ge tahu sesuatu?”
Chu Tianqiu tentu tahu sesuatu.
Jika tebakanku benar, dia juga menyimpan ingatan dari siklus sebelumnya.
Tapi yang membuat Qi Xia penasaran adalah hal kedua: mengapa Chu Tianqiu sudah menanyakan pertanyaan ini sejak siklus sebelumnya? Apakah dia sudah menyimpan ingatan sejak saat itu?
Jangan-jangan...
Mereka datang ke sini lebih awal dariku?
Qi Xia mengalami dua siklus, tapi Chu Tianqiu mengalami lebih banyak?
Setiap kali dia bisa menyimpan ingatan, lalu memilih anggota tim berdasarkan memoranya?
Kalau begitu, kekuatan 「Surga Firdaus」 harusnya melebihi bayangan Qi Xia.
Xiao Ran melihat mereka terus berbisik-bisik, dengan tidak pantas mendekat. Dia pura-pura santai bertanya: “Kalian sedang membicarakan apa?”
Kim Wonhoon tersenyum tipis dan berkata, "Kak, ayo kita ke sana. Perkataan selanjutnya perlu diberitahukan pada kalian semua."
……
Kim Wonhoon kembali menghadap semua orang dan bertanya, "Teman-teman, saat ini kami sedang mengumpulkan orang-orang hebat untuk membentuk sebuah「organisasi」guna menaklukkan「game」bersama. Sekarang Qi Xia ge telah lolos ujian pemimpin dan diizinkan bergabung. Apakah kalian juga tertarik?"
"「Organisasi」yang kau sebut... fungsinya untuk apa?" Petugas Li bertanya dengan hati-hati.
"Ah, semacam tim strategi yang bersama-sama merancang taktik untuk「game」, Kak." Kim Wonhoon menjawab. "「Game」terbagi menjadi banyak jenis. Kita bisa mengarahkan orang tertentu untuk ikut「game」tertentu sesuai keahliannya."
Petugas Li menatap Kim Wonhoon lama-lama, lalu bertanya, "Apa kamu suku Korea?"
"Benar, Kak." Kim Wonhoon mengangguk. "Di daerah Yanbian tempat saya tinggal, jarang ada yang menggunakan bahasa Han. Jadi kemampuan bahasa saya kurang baik. Mohon dimaklumi jika penjelasannya kurang jelas."
Petugas Li menganggukkan kepala, di kota tempatnya tinggal juga banyak suku Mongol.
“Siapa yang menyuruhmu mencari kami?” tanya Qiao Jiajin.
“Kak yang keluar dari ruangan bersamaku, namanya Chu Tianqiu,” jawab Kim Wonhoon dengan serius. “Dia orang yang sangat pintar, aku sedang menjalankan salah satu perintahnya.”
Qi Xia mengusap dagunya sambil memikirkan hal ini dengan seksama.
Sejujurnya dia tidak mengenal Chu Tianqiu.
Semua yang dia ketahui tentang orang ini hanyalah「dia memiliki catatan yang bisa membuat kabur dari sini」.
“Kim Wonhoon, apakah Chu Tianqiu hanya mengundangku sendiri?” tanya Qi Xia.
“Ya, tapi tidak sepenuhnya,” jelas Kim Wonhoon dengan sabar. “Chu Ge mengundangmu, tapi kamu boleh membawa anggota kelompokmu. Baru saja datang seorang kakak bernama Zhang Shan, dia juga membawa anak buahnya.”
“Zhang Shan...” Mendengar nama ini, wajah Lao Lü dan Si Kacamata tiba-tiba muncul dalam pikiran Qi Xia.
Sekarang dia sedikit mengerti mengapa Zhang Shan membawa kedua orang ini bergabung, mereka berdua memang layak menjadi rekan satu tim.
Qi Xia menoleh melihat delapan orang di sampingnya, tiba-tiba muncul ide.
Jika membawa delapan orang ini sembarangan ikut serta dalam 「game」, tentu akan banyak ketidakpastian. Karena jumlah personel sudah sebanyak ini, lebih baik langsung bergabung ke 「Surga Firdaus」 bersama semua orang.
Dengan cara ini bisa melepaskan beban sekaligus mencari cara untuk mendapatkan catatan.
Cara terbaik untuk menghilangkan setetes tinta adalah dengan melemparkannya ke laut.
"Kalau begitu, apakah sembilan orang kami bisa bergabung bersama?" tanya Qi Xia lagi.
"Bisa, Chu Ge bilang, selama kamu setuju bergabung, permintaan apa pun akan kami usahakan penuhi."
Seketika itu semua orang mulai ragu-ragu.
Alasan mereka mau bergabung dengan tim Qi Xia adalah karena telah menyaksikan langsung kemampuan Qi Xia.
Tapi apakah 「Chu Tianqiu」 yang sampai sekarang belum pernah muncul ini bisa dipercaya?
“Semua, aku ingin bergabung dengan organisasi 「Chu Tianqiu」.” Qi Xia langsung berbicara tanpa memberi waktu para hadirin untuk berpikir, “Jika kalian setuju bisa ikut, jika tidak bisa bertindak sendiri.”
Wajah semua orang menunjukkan keraguan setelah mendengarnya.
“Oh ya,” Kim Wonhoon menambahkan, “Menurut Chu Ge, di hari-hari mendakin kalian akan sulit mendapatkan makanan dan air, tapi organisasi kami akan berusaha menjamin distribusi makanan setiap orang.”
“Seberapa baik itu?” Qiao Jiajin masih curiga, “Apa tujuan kalian memberi kami makan-minum gratis?”
Kim Wonhoon memandang para hadirin lalu berkata: “Target kami adalah 「menaklukkan semua permainan」. Organisasi tidak memelihara pengangguran, jadi semua anggota harus patuh pada komando Chu Ge. Dia yang akan memimpin kita keluar.”
“Semua permainan...” Para hadirin tertegun, bukankah cukup mengumpulkan 3.600 「Dao」 untuk keluar?
Mengapa harus menaklukkan semua permainan?
“Bagaimana pembagian 「Dao」?” Xiao Ran bertanya.
“Semakin banyak kerja, semakin banyak dapat.” Kim Wonhoon menjawab, “Chu Ge tidak terlalu memperhatikan 「Dao」, jadi kalian tidak perlu khawatir.”
Qi Xia menemukan Chu Tianqiu sepertinya sedang menempuh jalan yang sangat aneh.
Semua ini mungkin terkait dengan 「catatan」 yang ada di tangannya.
Jangan-jangan metode untuk keluar dari sini yang tercatat dalam catatan bukan mengumpulkan 「Dao」, melainkan 「menaklukkan semua permainan」?
“Kak Qi Xia, bagaimana pendapatmu?” Kim Wonhoon akhirnya menanyakan kepastian niat Qi Xia.
“Tidak perlu banyak bicara, aku bergabung.” Kata Qi Xia.
