Empat orang membentuk tim sementara, mulai bergerak menuju pusat kota.
Tim ini memang terlihat agak aneh.
Yun Yao dan Tian Tian yang sama sekali tidak berhubungan, ternyata bisa membentuk tim.
“Kak, sebelum ke sini kamu kerja apa?” tanya Yun Yao sambil bersikap santai.
“Aku... aku...” Melihat penampilan Yun Yao yang glamor, Tian Tian tiba-tiba terbata-bata. Rasa rendah diri tergambar jelas di wajahnya, bahkan tidak bisa mengeluarkan kata-kata.
“Dia sedang menganggur di rumah,” tiba-tiba Qiao Jiajin menyela, “Liat saja bajunya yang sedikit itu? Itu baju tidur.”
“Oh? Begitu ya.” Yun Yao mengangguk, “Perkenalkan, namaku Yun Yao, vokalis utama grup idol. Nona juga cantik, kalau belum punya pekerjaan maukah pertimbangkan jadi idola?”
“Ai…dou?” Tian Tian jelas tidak pernah mendengar istilah ini.
“Kamu tidak suka bintang idol?” Yun Yao menjelaskan dengan sabar, “「Ai dou」adalah transliterasi dari 「idol」, artinya artis idol.”
“Usiaku sudah segini…” Senyum Tian Tian pahit, “Lagipula aku tidak layak jadi idol.”
“Tidak layak? Nona, kamu terlihat sangat sedih.” Tiba-tiba Yun Yao menjadi serius, menatap Tian Tian, “Apa ada yang pernah menindasmu?”
“Aku…”
Qiao Jiajin menepuk bahu Yun Yao, “Nona, kamu suka sekali ngobrol ya. Bagaimana kalau kita berdua saja yang ngobrol, jangan ganggu dia.”
“Oh?” Perhatian Yun Yao tertarik pada Qiao Jiajin, “Lalu pekerjaanmu apa?”
“Bangsat……” Qiao Jiajin tersipu malu, “Dengan pertanyaanmu ini, aku juga sebenarnya nggak punya pekerjaan tetap.”
“Apa-apaan ini?” Yun Yao memandang bingung ke dua orang di depannya, “Apakah ruangan wawancara kalian ini 「Sesi Pengangguran」?”
Setelah itu dia seperti teringat sesuatu, menatap Qi Xia: “Qi Xia, bagaimana denganmu? Seorang pintar sepertimu pasti punya pekerjaan bagus, kan?”
Tiga pertanyaan itu membuat tiga orang tertegun.
“Bagaimana kalau ganti topik?” Qi Xia berkata.
Sekarang dia akhirnya mengerti mengapa Si Kacamata dan Kim Wonhoon tak sanggup menghadapi wanita ini. Dengan gaya ngobrol seperti ini, mungkin hanya Qiao Jiajin yang bisa menandinginya.
“Ganti topik…?” Yun Yao berpikir sejenak, lalu bertanya lagi, “Apa keahlian kalian?”
“Aku tidak punya keahlian khusus.” Qi Xia menjawab, “Hanya sedikit lebih banyak membaca buku dibanding orang lain.”
“Itu kelihatan kok.” Yun Yao menganggum penuh kekaguman, “Aku suka pria yang berwawasan luas.”
“Aku juga nggak punya keahlian khusus.” Qiao Jiajin mengangkat bahu, “Cuma jago berkelahi.”
“Berkelahi？” Yun Yao terkejut, “Ini pertama kali aku dengar 「keahlian khusus」 seperti ini.”
“Hmm…” Qiao Jiajin bingung menjawab, cuma terkekeh canggung, “Terus kamu jago apa?”
“Aku sih…” Yun Yao tiba-tiba berhenti melangkah, menoleh ke tiga orang itu, “'Nasib'ku sangat baik.”
Nasib sangat baik?
Qi Xia dan Qiao Jiajing saling pandang.
“Keahlianmu ini kedengarannya lebih nggak masuk akal daripada berkelahi.” Qi Xia berkata, “Apa kamu mau mengandalkan 'nasib'mu untuk memimpin kita menang di 「game」?”
“Kenapa nggak?” Yun Yao tersenyum, “Sejak kecil 'nasib'ku selalu bagus, jadi ini memang keahlian khususku.”
“Beda antara kepercayaan diri buta sama keahlian khusus.” Kata Qi Xia, “Bagaimanapun juga 「nasib」 itu sesuatu yang nggak terkontrol, jangan-jangan kamu…”
Sampai di sini, Qi Xia terdiam sejenak.
Ia menoleh ke Yun Yao, sorot matanya memancarkan kilatan ketidakpercayaan.
“Benar, persis seperti yang kamu pikirkan.” Yun Yao tersenyum mengangguk, “Kamu memang cerdas. Namanya adalah 「kemujuran kuat」.”
Qi Xia lebih memilih dirinya tidak menebak dengan benar.
「Gema」Yun Yao ternyata adalah 「kemujuran kuat」?
Kalau begitu...apakah tidak ada hal di dunia ini yang bisa mengalahkannya?
“Bangsat...kalian sebenarnya membicarakan apa sih?” Qiao Jiajin terlihat bingung, “「Kemujuran kuat」itu apa? Siapa namanya 「kemujuran kuat」?”
Qi Xia tidak menjawab, semakin dipikir semakin merasa ketakutan pasca-kejadian.
Dibandingkan dengan mereka, dirinya sendiri terlihat terlalu gegabah.
Para 「Pemilik Gema」berkemampuan super ini berhati-hati membentuk kelompok untuk bermain game, tapi dirinya justru terus bertaruh nyawa melawan 「shio」dengan kekuatan manusia biasa.
“Jadi kamu bisa menang setiap pertempuran?” tanya Qi Xia.
“Seratus kali menang tanpa kalah?” Yun Yao memandang Qi Xia dengan bingung, “Oh, aku hampir lupa, kamu belum memahami 「Gema」, jadi mungkin tidak tahu... mustahil untuk bisa selalu menang tanpa kalah.”
“Tidak mungkin?” Qi Xia jelas tidak mengerti, bertanya pelan, “Jika kemampuan supermu adalah 「kemujuran kuat」, bagaimana mungkin kamu kalah? Bahkan jika menghadapi beruang hitam, bukankah beruang itu bisa mati mendadak karena penyakit?”
Yun Yao merenung sejenak sebelum menjawab dengan serius: “Qi Xia, siapa yang bilang 「Gema」 adalah 「kemampuan super」?”
“Bukan begitu?” Kata Qi Xia, “Apa yang dilakukan 「Pemilik Gema」, kekuatan yang mereka gunakan, semuanya di luar kemampuan manusia biasa. Bukankah ini kemampuan super?”
Yun Yao mengangguk kecil, “Pantas kamu berpikir begitu... Tapi kenyataannya sedikit berbeda, Qi Xia. 「Gema」 bukanlah 「kemampuan super」, melainkan 「kepercayaan」.”
“Kepercayaan?”
Kata ini jauh lebih abstrak daripada「kemampuan super」.
Qi Xia teringat penjelasan Jiang Ruoxue sebelumnya, dia juga pernah mengatakan「Gema adalah sesuatu yang sangat abstrak」.
"Sulit bagiku menjelaskan perasaan ini." Yun Yao mengulurkan tangannya sambil berkata, "Intinya,「Gema」ku tidak menjamin keberhasilan seratus persen, bahkan... tingkat kegagalannya cukup tinggi."
"Ini..." Qi Xia berkedip, "Artinya, kamu mungkin bisa mengaktifkan「kemujuran kuat」, tapi juga mungkin gagal?"
"Ya, begitulah." Yun Yao mengangguk gembira melihat Qi Xia memahami prinsip ini.
Melihat ekspresi bahagia Yun Yao, Qi Xia sama sekali tidak bisa tersenyum.
Menurutnya Yun Yao sudah gila.
「Gema」macam apa ini?
Kadang bisa「kemujuran kuat」, kadang tidak.
Kalau mengikuti logika ini, bukankah dirinya juga memiliki「kemujuran kuat」yang bersifat intermiten?
Tapi Yun Yao benar-benar menyimpan ingatan, dia memang seorang「Pemilik Gema」.
Sulit dibayangkan dia bisa bertahan hidup sampai sekarang dengan kemampuan yang begitu tidak berguna ini.
Qi Xia tidak lagi memikirkan 「Gema」 aneh ini, lalu bertanya pada Yun Yao: "Kami akan ikut game apa?"
"Terserah." Yun Yao tersenyum, "Kurasa tim kita ini sangat kuat, bisa menghadapi siapa saja."
"Boleh." Qiao Jiajin juga mengangguk, "Penipu, waktu itu aku diikat jadi tidak bisa maksimal, kali ini akan kutunjukkan keahlianku."
Tian Tian ikut berbicara: "Jika ada proyek yang lebih berbahaya, aku ingin mencoba duluan."
Qi Xia perlahan menutupi dahinya, ia merasa tim ini penuh masalah.
