Setelah melepas tiga orang itu, ekspresi Qi Xia masih terlihat muram.
Ia tidak tahu siapa yang benar antara dirinya dengan Qiao Jiajin, namun bagaimanapun juga Tian Tian tidak boleh melakukan "pembunuhan" untuknya.
“Kita mau ke mana selanjutnya?” tanya Qi Xia.
Yun Yao mengeluarkan peta dari dalam bajunya, peta yang diberikan Chu Tianqiu kepadanya sebelum keberangkatan.
Setelah memeriksa dengan teliti, dia berkata: “Tidak jauh dari sini ada game 「harimau」, mau kita lihat bersama?”
“「Manusia Harimau」?” Qi Xia bertanya.
“Ya.” Yun Yao mengangguk, “Di hari-hari awal memasuki Tanah Akhir, Chu Tianqiu jarang mengirim orang ke game level 「Bumi」. Soalnya kita harus menjaga kekuatan, hari-hari terakhirlah puncaknya.”
“Oh?” Qi Xia terhenti, “Mengapa?”
“Karena telah melalui tempering di fase awal, para 「Pemilik Gema」 perlahan pulih. Saat itu, melakukan game level 「Bumi」 akan jauh lebih mudah.”
“Begitu rupanya.” Qi Xia mengangguk.
“Tapi ada juga kondisi khusus.” kata Yun Yao, “Meskipun Chu Tianqiu tidak peduli dengan 「Dao」, untuk merekrut orang-orang hebat ke 「Surga Firdaus」, setiap kali selalu ada pemimpin kuat yang mengikuti game perolehan 「Dao」 di fase awal.”
Qi Xia teringat pertemuan pertamanya dengan Zhang Shan, saat itu dia membawa Lao Lü dan Si Kacamata mengikuti game Banteng Tanah.
“Kalau begitu, mari kita lihat 「Harimau」 itu.” Qi Xia mengangguk, “Aku belum pernah mengalami game Harimau.”
Qiao Jiajin yang telah menghilangkan kegelapannya menjadi ceria lagi: “Penipu, harimau, kedengarannya cocok untukku, benar tidak?”
“Ya, benar.” Qi Xia mengangguk sambil melirik Qiao Jiajin dengan putus asa, “Kamu memang hebat luar biasa, tapi bisakah kamu pakai baju dulu?”
Qiao Jiajin baru menyadari dirinya masih bertelanjang dada. Saat berduel dengan si Botak, ia menjatuhkan bajunya ke tanah dan belum mengambilnya sampai sekarang.
“Kesalahan kecil.” Qiao Jiajin tersenyum kecanggungan, lalu berjalan ke samping untuk mengambil dan mengenakan bajunya.
……
Semua orang berjalan sekitar belasan menit, mengikuti peta masuk ke gang tersembunyi, akhirnya melihat seorang shio.
Tapi itu sama sekali bukan 「harimau」.
Ini sesuatu yang lebih menyeramkan daripada 「harimau」.
“Naga…” Qi Xia menyipitkan mata, bergumam pelan, “Apa yang terjadi di sini?”
Yun Yao juga tampak bingung saat ini.
“Hah? Ini 「Manusia Naga」?” Ia menunduk memastikan petanya, tertulis jelas 「Manusia Harimau」 di sana.
Qi Xia mengambil peta untuk diperiksa. Meski gambarnya sederhana, informasi kuncinya jelas termasuk persimpangan yang harus dituju.
Tapi ruang permainan yang dicapai semua orang berdasarkan peta ini justru adalah Manusia Naga.
“Mau ikut 「game」 saya? Tiket gratis.” Pria bertopeng jahitan itu berkata.
“Tidak boleh ikut, pergi.” Qi Xia bersuara dingin, berbalik hendak pergi.
“Tunggu dulu, Penipu...” Qiao Jiajin menarik lengan Qi Xia, bertanya, “Ada apa dengan 「Naga」? Apa bedanya dengan 「harimau」?”
“Aku tidak tahu.” Qi Xia menggeleng, “Aku cuma ingat ada yang bilang, pertama jangan lawan 「Langit」, kedua jangan macam-macam dengan 「Naga」.”
Meski tak sepenuhnya paham, Qiao Jiajin tahu harus percaya pada 「otak」: “Baiklah, lupakan saja.”
Saat hendak pergi, mereka melihat Yun Yao masih berdiri diam di tempat.
“Idola, kamu tidak ikut pergi?” tanya Qiao Jiajin.
“Menurutku ini kesempatan langka.” Kata Yun Yao, “Kita hanya pernah sekali menemui 「Naga」 di pusat kota, jadi aku ingin mencari tahu 「game」 jenis apa ini.”
“Tapi kurasa 「Naga」 sangat berbahaya.” Kata Qi Xia, “Aku beri 「saran」 agar kamu mempertimbangkan lagi.”
“Apa yang 「berbahaya」 bagi kita?” Yun Yao tersenyum pahit bertanya, “Bahkan jika game ini bisa membuat kita mati, apakah menurutmu itu berbahaya?”
“Ini...”
Qi Xia mengerutkan alisnya, merasa perkataan Yun Yao cukup masuk akal.
Seberat apapun game di sini, hanya akan membuat orang 「mati」.
Tapi sekarang dia tahu 「mati」 sama sekali tidak menakutkan.
Selama tidak melibatkan pertaruhan nyawa, semua peserta sepenuhnya aman. Lagipula game Manusia Naga tidak memerlukan tiket, dengan kata lain semua orang tidak akan kehilangan apa pun.
Qi Xia merenung sejenak, menemukan satu-satunya kejanggalan adalah pada Chu Tianqiu.
Mengapa dia memberikan peta yang salah?
Apakah dia lebih bodoh dan lebih ceroboh dari yang dibayangkan?
“Yun Yao, kau bilang pernah melihat 「Naga」, game seperti apa itu?” tanya Qi Xia.
“Bukan aku yang melihat 「Naga」, tapi Chu Tianqiu.” jawab Yun Yao pelan, “Katanya 「Naga」 memberinya beberapa pertanyaan kecerdasan, karena tidak bisa menjawab semuanya dengan benar, dia gagal.”
“Kecerdasan……Tanya jawab?” Pupil mata Qi Xia berkedut, “Yun Yao, kamu bercanda denganku?”
“Untuk apa aku bohong? Chu Tianqiu memang berkata seperti itu.”
Qi Xia kembali merenung.
Aneh, semua ini benar-benar terlalu aneh.
Di antara shio, Naga terlahir sebagai Dewa dengan kekuatan magis yang luar biasa.
Menurut perkataan 「Manusia Babi」, Naga mutlak tidak boleh diusik.
Tapi game-nya ternyata 「Tanya Jawab Kecerdasan」?
“Qi Xia, kalian tunggu di sini saja.” Kata Yun Yao, “Aku ingin pergi melihat sendiri.”
Tian Tian dan Qiao Jiajin saat itu menoleh memandang Qi Xia, penasaran dengan rencananya.
Tapi bagi Qi Xia, dia juga tidak punya pilihan lain.
Untuk mengetahui pemikiran sebenarnya Chu Tianqiu, satu-satunya cara adalah terjun ke dalam 「game Manusia Naga」.
Apakah dia ingin menggunakan tangan Manusia Naga untuk menyingkirkan diriku?
Tapi Yun Yao jelas-jelas bersamaku, jika ada bahaya, bagaimana dengan Yun Yao?
Qi Xia perlahan menutup matanya, mengosongkan pikirannya, lalu mulai merenung dengan seksama.
“Chu Tianqiu... apa yang kau rencanakan?”
Di sisi lain, Chu Tianqiu bersenandung lagu klasik, jarinya terus mengetuk-ngetuk mengikuti irama.
“Qi Xia... pilihan apa yang akan kau ambil?”
Meski terpisah jarak jauh, pikiran mereka saling berbenturan bagai pedang yang beradu.
Tak lama kemudian, Qi Xia membuka matanya: “Yun Yao, aku memutuskan untuk ikut bersamamu.”
“Hah?” Yun Yao menoleh, “Tak perlu, aku bisa pergi sendiri.”
“Tidak, aku ikut.” kata Qi Xia, “Suruh Qiao Jiajin dan Tian Tian menunggu di sini.”
Yun Yao tak bisa melawan Qi Xia, hanya bisa mengangkat bahu pasrah lalu menghadap Manusia Naga.
Qiao Jiajin dan Tian Tian saling memandang dengan wajah pasrah.
“Kami berdua ingin ikut game.” Yun Yao berkata pada Manusia Naga.
“Tidak boleh.” Manusia Naga menggeleng, “Minimal empat peserta.”
“Empat orang?”
Mendengar ini, Qiao Jiajin perlahan melangkah maju.
“Penipu, kamu mau pergi kemana tanpa 「Tinju」?”
“Qiao Jiajin, jangan neko-neko. Aku merasa ada yang aneh di sini.” Qi Xia mengerutkan alisnya, “Kamu dan Tian Tian tunggu di sini. Kita akan menunggu dua orang lagi.”
“Tidak boleh. Biarkan Tian Tian menunggu sendiri di sini.” Qiao Jiajin geleng-geleng kepala, “Kalau pergi, kita pergi bersama.”
“Jangan macam-macam!” Qi Xia mengerutkan dahinya, “Aku tidak boleh membiarkanmu celaka lagi!”
“「Lagi」?” Qiao Jiajin tertegun, “Meski tidak mengerti, tapi sama. Aku juga tidak bisa kehilangan 「otak」 lagi.”
“Apa-apaan ini...” Qi Xia juga bingung, “Bukannya sudah bilang harus dengar aku? Aku suruh kamu diam di sini, jangan sok jago.”
Qiao Jiajin sama sekali tidak mendengarkan, melangkah maju: “Penipu, tahukah kamu? Seseorang tanpa 「Tinju」 masih bisa 「hidup」, tapi tanpa 「otak」 tidak akan bisa bertahan.”
“Kamu...”
Saat itu Tian Tian juga mendekat dan berkata: “Bawa aku juga. Pasti ada tempat yang membutuhkanku.”
Qi Xia tampak agak bimbang.
Dia tidak ingin melihat Qiao Jiajin dan Tian Tian celaka, mengingat siklus sebelumnya masih jelas terbayang.
Tapi jika game benar-benar berupa 「kuis intelektual」, sebenarnya membawa beberapa orang pun tidak masalah, toh sama sekali tidak berbahaya.
Qi Xia merenung sejenak, lalu menengadah bertanya, "Manusia Naga, jenis apa game-mu?"
「Kerjasama tim.」 Manusia Naga menjawab tanpa ragu.
