"Kamu brengsek mau mempermainkan kami?!" Qiao Jiajin langsung meraih kerah baju Manusia Naga dengan kekuatan penuh.
"Mengapa bisa begitu?" Manusia Naga menggelengkan kepala, "Aku sudah bilang game kali ini adalah「jungkat-jungkit」, kenapa kalian malah saling bunuh? Hahahaha!"
Qiao Jiajing langsung menerjang menjatuhkan lawannya, lalu menghantam wajahnya dengan pukulan keras.
"Omong kosong apa ini?" Qiao Jiajin mengatupkan gigi berkata, "Kalau ini memang「jungkat-jungkit」, mana mungkin kami bisa menjaga kestabilan dari awal sampai akhir? Meski satu orang saja bergerak, keseimbangan kita pasti hancur! Ini game yang pasti ada yang「mati」! Kau jelas-jelas sudah membunuh, masih berani berkoar-koar di sini?"
Manusia Naga yang terkena pukulan malah tertawa lebih keras.
"Tapi dia sendiri yang membunuh!" Manusia Naga tertawa terbahak, "Yang melakukan『pembunuhan』bukan aku! Dia yang melakukannya!!"
Manusia Naga sambil tertawa histeris menunjuk ke arah Qi Xia: "Dia adalah penipu ulung! Dia menipu kalian semua!! Siapa yang pertama kali mengusulkan 「harus menjadi ringan」?! Ha ha ha ha ha!!"
"Kau masih terus menghasut..." Qiao Jiajin menggerakkan tangannya dengan geram, perlahan mencekik leher Manusia Naga, "Benarkah kalian ingin memaksaku melakukan 'pembunuhan'..."
Kekuatan Manusia Naga sepenuhnya seperti orang biasa. Ia meronta beberapa kali lalu tersenyum lagi, berteriak dengan susah payah: "Ha ha... bunuh wasit... bunuh wasit..."
Yun Yao mendengar ini buru-buru menariknya: "Qiao Jiajin... Jangan!! Kau akan memancing kemunculan 'orang atas'!!"
Qiao Jiajin terhenti sebanyak: "'Orang atas'?"
"Dia benar." Qi Xia mengangguk tanpa ekspresi, "Qiao Jiajin, lepaskan."
"Penipu, kamu..." Qiao Jiajin menatap Qi Xia dengan bingung, tak mengerti rencananya.
“Kenapa... tidak membunuhku?” Manusia Naga terbaring di lantai sambil tertawa, "Tambahin tenaga... aku langsung 「mati」..."
Qi Xia memandang Manusia Naga dengan ekspresi datar, lalu menoleh sambil berkata lembut: "Ayo kita pergi..."
"Penipu... apa yang kau lakukan?" tanya Qiao Jiajin.
"Tidak ada. 「Game」 sudah berakhir, saatnya pergi."
Qiao Jiajin terlihat sangat sedih. Ia menggigit giginya, kembali ke 「Ruangan」 tadi, lalu mengangkat mayat Tian Tian yang wajahnya pucat pasi dan tubuhnya terasa ringan.
"Jangan takut, 「Nona」. Aku akan membawamu pergi."
Ketiganya mengabaikan Manusia Naga yang terbaring, saat hendak meninggalkan 「koridor」 tiba-tiba terdengar suara batuk lembut dari 「pintu」 besi lain.
"Ada yang masih 「hidup」?" Yun Yao terkejut, menatap 「pintu」 besi itu.
Qi Xia merenung sejenak. Memang masih ada kemungkinan bertahan hidup setelah 「Ruangan」 mereka terbakar 20-30 detik. Tapi apa yang harus dilakukan sekarang...?
“Aku akan periksa.” Yun Yao bergegas maju, “Memang kita yang menyakiti mereka sampai seperti ini. Jika ditinggalkan di sini, mereka pasti mati.”
Setelah berkata demikian, dia mengetuk pintu: “Ada orang di dalam?”
Pintu besi itu terasa sangat panas, namun tidak ada respon sama sekali dari dalam.
Tiba-tiba dari ujung koridor terdengar suara langkah kaki yang jernih. Semua orang menoleh dan langsung terkejut.
Tampak sosok 「Manusia Naga」lain.
Cara jalannya menggoyang-goyangkan pinggul, sepertinya ini seorang wanita.
Wanita Naga itu mendekati pria Naga yang terbaring di lantai, membantu dia berdiri, lalu menoleh ke kelompok mereka: “Kalian mau membuka pintu? Aku bisa bantu.”
Qi Xia dan Qiao Jiajin saling memandang, tidak ada yang berbicara.
Sepanjang ingatan mereka, ini pertama kalinya dua 「shio」 muncul bersamaan - apalagi keduanya adalah 「Naga」, menimbulkan firasat buruk.
“Buka pintunya!” Yun Yao tersadar dari lamunannya, “Aku akan membawa mereka kembali.”
“Hehe…” Wanita Naga tersenyum tipis,“Kalau begitu sesuai keinginanmu.”
Dengan gerakan tangan lembutnya, pintu besi lain pun terbuka.
Hawa panas mengerikan langsung menyembur keluar, disusul bau gosong yang menyengat.
“Huh… Huuk…”
Suara batuk terus menerus dari dalam pintu membuat Qi Xia kaget.
Suara ini sepertinya pernah didengarnya di suatu tempat.
“Tidak… Tidak mungkin…” Mata Qi Xia membelalak, tubuhnya limbung mendekati ambang ruangan.
Yun Yao dan Qiao Jiajin juga merasakan keganjilan, bergegas mendekati ruangan.
Di dalam ruangan, separuh tubuh Petugas Li telah hangus terbakar. Tangan kirinya terpotong, kini tangan kanannya gemetar-gemetar mengeluarkan sesuatu dari saku.
Pantas saja setelah mereka pertama kali jatuh ke api, ruangan mulai naik perlahan.
Petugas Li memotong tangannya sendiri. Darahnya masih mengalir.
Hanya saja kecepatan pendarahannya jauh lebih lambat daripada Tian Tian.
“Meng……mengapa……?”
Mata Qi Xia bergetar hebat, di samping Petugas Li terbaring tiga mayat yang sudah lama tewas terbakar.
Pakaian mereka hangus terbakar, melebur dengan kulit, mempercepat kematian ketiganya.
Sedangkan alasan Petugas Li bisa 「hidup」 sampai sekarang, kemungkinan besar karena ia melepas baju atasnya.
Qi Xia telah memperhitungkan semua hal, tapi tak menyangka Petugas Li ada di seberang.
“Qi……Xia……?” Suara Petugas Li terdengar serak total, “Bagus……sekali, cepatlah kemari……”
Dentangan Suara Lonceng yang dahsyat menggema saat ini, yang harus datang akhirnya tiba.
Qi Xia perlahan mendekati Petugas Li, lalu berjongkok.
Kepalanya terasa sakit menusuk saat melihat tiga butir 「Jalan」 tergeletak di sebelah Petugas Li.
Petugas Li terus meraba-raba dalam saku bajunya.
Mengapa?
Mengapa ruangan di seberang adalah Petugas Li?
Siapa yang membentuk tim dengannya?
Apakah Lin Qin, Pengacara Zhang, dan Han Yimo ada di sini?
"Tiga butir「Dao」... Lihat... Aku sudah mengeluarkan tiga butir「Dao」..." Petugas Li tersenyum dengan susah payah, "Ada harapan... Tunggu sebentar lagi..."
"Aku tidak terburu-buru... Petugas Li... Aku tidak terburu-buru..." Qi Xia menggigit bibirnya, memandangi tiga butir「Dao」di lantai dengan ekspresi sangat putus asa.
Petugas Li memang sudah memiliki tiga butir「Dao」sejak awal.
Dengan kata lain, dia sama sekali tidak bisa「menciptakan」satu butir pun.
"Qi Xia... Aku akan membuat semua orang keluar... Tidak ada yang perlu 「mati」..." Dia terus meraba-raba saku, tapi air matanya sudah mulai mengalir deras.
Saku itu kosong.
Dirinya sendiri lebih tahu daripada siapa pun.
Mengapa saku itu kosong?
"Aku percaya padamu, Petugas Li." Qi Xia berbisik, "Jangan terlalu terbebani..."
Petugas Li meraba-raba cukup lama, sekaligus menangis cukup lama.
“Aku……” Darah perlahan mengalir dari mata Petugas Li, bercampur dengan air mata. Tampaknya matanya juga mengalami luka bakar.
Setelah jeda cukup lama, pria tinggi besar itu akhirnya tersedu-sedan: “Qi Xia, maafkan aku... Sepertinya aku tidak bisa melakukannya...”
Petugas Li benar-benar akan pergi.
Matanya kehilangan cahaya, untuk terakhir kalinya ia memasukkan tangannya ke dalam saku.
Qi Xia memegang dahinya, tak tahu harus bagaimana menghadapi situasi berikutnya.
Dia bisa menerima kematian tak terduga orang lain, tapi tidak ingin melihat seorang 「orang baik」 menunjukkan ekspresi putus asa.
Tiba-tiba Petugas Li meraba-raba secara acak dengan tangannya, lalu menunjukkan ekspresi terkejut.
Dengan susah payah memaksakan senyum, tangannya yang gemetar mengeluarkan sesuatu. Ketika ditunjukkan ke Qi Xia, ternyata ada sebutir 「Jalan」 di telapak tangannya.
“Lihat... Qi Xia... Lihat...” suaranya parau, “Bisa... Aku bisa... Cara ini berhasil... Tak perlu ada yang 「mati」...”
Sebelum Qi Xia sempat mengambil 「Jalan」 itu, Petugas Li tiba-tiba memuntahkan darah dalam jumlah besar. Seluruh tubuhnya kejang hebat sesaat, tangan terjatuh ke lantai.
Suara Lonceng kembali bergema, dia pergi untuk selamanya.
Ekspresi Qi Xia sangat kompleks.
Matanya menatap 「Jalan」 tambahan itu, tak bisa tenang dalam waktu lama.
Mungkinkah Petugas Li benar-benar bisa mengeluarkan 「Jalan」 dari udara kosong?
Secara refleks dia merogoh saku sendiri.
Senyum keputusasaan mengembang di wajahnya.
「Jalan」 yang sebelumnya diberikan Petugas Li padanya sudah lenyap dari sakunya.
