Qi Xia merenung sejenak, lalu bertanya: "「Acara penyambutan」?"
"Ya." Yun Yao mengangguk, "Sebenarnya harusnya diadakan tadi malam, tapi kemarin kami pergi mencari Liunian dengan mobil... jadi ditunda sampai hari ini."
"Apakah perlu diadakan?" Lin Qin menyela, "Kita sudah kehilangan banyak rekan setim... 「acara penyambutan」 ini terdengar sangat ironis..."
"Aku tahu, makanya aku bilang 'agak kurang sopan'..." Senyum pahit mengembang di wajah Yun Yao, "Tak apa, kalian istirahat saja, aku akan tanya yang lain."
Sebelum Yun Yao pergi, Qi Xia memanggilnya kembali.
"Apa tujuan utama 「acara penyambutan」 ini?"
Yun Yao setelah mendengar tampak berpikir sejenak, lalu berkata: "Utamanya untuk memperkenalkan kita semua agar saling mengenal, memudahkan aksi di tahap selanjutnya... Oh ya, kami juga akan mengeluarkan bir untuk menjamu semua."
Mendengar ini, Qiao Jiajin langsung berdiri dengan cepat disertai suara "ceng".
"Bangsat... Kedengarannya sangat penting, kita harus pergi."
Han Yimo sepertinya tak paham: "Di mana pentingnya?"
"「Acara penyambutan」! Si penulis..." Qiao Jiajin menggenggam tangan Han Yimo dengan semangat, "Sudah dengar saja terasa penting..."
Han Yimo bingung melihat Qi Xia, dia masih tak mengerti, ada apa dengan 「acara penyambutan」?
Qi Xia menghela napas putus asa: "Kau pikir Qiao Ye punya rencana matang? Hampir semua ekspresinya menuliskan 'pengen minum bir'."
"Iya..." Qiao Jiajin tersenyum kecut, "Empat tahun ini cuma sekali minum bir, itu pun sebelum mati..."
……
Meskipun Qi Xia tidak ingin menghadiri 「acara penyambutan」 ini, tapi bagaimanapun juga Qiao Jiajin yang menginginkannya.
Qi Xia tahu dia jarang sekali memiliki pendirian seperti ini, jadi memutuskan untuk memenuhi keinginannya.
Saat keempat orang itu berangkat, Han Yimo bersikeras mengajak Dokter Zhao.
Dia bilang Dokter Zhao mencoba menyelamatkannya di siklus sebelumnya, tidak hanya menjahit lukanya dari tombak ikan, tapi juga terus menemani mengobrol agar tidak kehilangan kesadaran, pasti dia seorang 「orang baik」.
Qi Xia tidak berani memastikan apakah Dokter Zhao orang baik atau bukan, tapi setidaknya dia dokter yang kompeten, menunjukkan sisi profesional saat menyelamatkan orang.
Soal sisi kemanusiaannya... manusia itu kompleks dan multi dimensi, lebih baik tidak dinilai.
「Acara penyambutan」 diadakan di kantin sekolah.
Semua orang menumpuk semua meja di kantin menjadi dua meja panjang, dengan banyak lilin yang menyala di atasnya, menerangi kantin kecil ini terang benderang.
Banyak kaleng, makanan ringan, kacang kering, dan minuman bertumpuk di atas meja, terlihat cukup spektakuler.
Entah dari mana Chu Tianqiu menemukan semua barang ini?
Lima orang mencari tempat duduk dan perlahan duduk, saat ini sudah ada lebih dari tiga puluh orang di lokasi.
Saat ini Chu Tianqiu, Zhang Shan, dan Yun Yao berdiri di depan kerumunan, menyapa satu per satu orang yang datang.
Tampaknya seperti yang dideskripsikan Si Kacamata dan Kim Wonhoon, semua orang di sini dikumpulkan oleh Chu Tianqiu.
"Kenapa tidak terlihat Bu Xiao sama sekali?" tanya Lin Qin, "Apakah dia sudah 「keluar」?"
Qi Xia dan Qiao Jiajin serentak menoleh ke arah Dokter Zhao.
"Aku tidak tahu..." Dokter Zhao menggelengkan kepala, "Aku juga sudah beberapa saat tidak melihatnya."
"Lebih baik hilang." Qiao Jiajin mengambil minuman di meja sambil memeriksanya, "Cewek itu bikin orang 「mati」 kesal."
Meski begitu, di hati Qi Xia tetap ada perasaan gelisah yang mengganggu.
Qiao Jiajin tidak menghiraukan, terlihat dia mengobrak-abrik meja sejenak, tiba-tiba wajahnya berubah serius: "Sial... Kita dijebak!"
"Apa?" Han Yimo yang duduk di sampingnya kaget, buru-buru melirik ke sekeliling, "Apa... apa yang terjadi? Siapa yang menjebak kita?"
Qiao Jiajin menoleh dengan ekspresi serius: "Anak nulis, di sini tidak ada minuman keras! Kita ditipu!"
Melihat ekspresi Qiao Jiajin, Qi Xia hampir ingin memukulinya.
Bahkan saat menghadapi beruang hitam pun dia tak pernah menunjukkan ekspresi seperti ini, apakah 「tidak ada minuman keras」 lebih menakutkan daripada beruang?
"Aku bilang... lebih baik jangan nakuti Han Yimo..." Qi Xia menasihati, "Dia penakut, kalau sampai trauma akan merepotkan."
"Penakut?" Qiao Jiajin memangkul Han Yimo, "Anak nulis, selama ada aku dan si Penipu di sini, masa ada hal yang tidak bisa kita tangani?"
Han Yimo tersenyum kecil setelah mendengarnya: "Setelah kau bilang begitu, jadi tenang juga..."
Setelah semua orang duduk, Chu Tianqiu yang berdiri di depan mulai berbicara.
"Semua... meski kita sudah saling kenal, tapi saya tetap perlu memperkenalkan diri." Ia mengangguk sopan ke arah hadirin, "Nama saya Chu Tianqiu, saat ini menjabat sebagai penunjuk jalan seluruh 「Surga Firdaus」."
Setelah itu ia menunjuk ke sampingnya: "Ini Yun Yao, wakil pemimpin 「Surga Firdaus」. Jika saya tidak ada, semua urusan logistik dan penugasan menjadi wewenangnya."
Hadirin pun menyapa Yun Yao. Sebagian besar yang hadir pernah melihat Chu Tianqiu, tapi tidak semua pernah bertemu Yun Yao.
Aura ramah dan tidak membahayakan yang dipancarkannya, ditambah senyum santai yang mudah didekati, langsung mencuri simpati orang-orang pada pertemuan pertama.
"Dan yang di sebelah kiri ini Zhang Shan." Chu Tianqiu melanjutkan perkenalan, "Dia juga wakil pemimpin 「Surga Firdaus」, bertanggung jawab memimpin kita dalam 「game」."
Zhang Shan mengangguk ke arah hadirin.
“Tidak perlu terlalu tegang.” kata Chu Tianqiu, “Tempat ini adalah tanah suram tempat kita terjebak dalam siklus aneh. Berapa pun kali kalian 「mati」, aku akan bawa kalian kembali ke 「Surga Firdaus」. Kalian selamanya bagian dari sini. Jadi lepaskan semua kekhawatiran duniawi, fokuslah pada tujuan kita.”
Usai berkata, ia menoleh ke Zhang Shan memberi kode mata.
Zhang Shan mengangguk paham, mengeluarkan dua kardus bir dari bawah meja.
“Hari ini adalah 「acara penyambutan」, kami akan menyediakan banyak makanan. Tapi mulai besok, semua harus membeli makanan dengan 「Dao」. Yang tidak sanggup bisa keluar dari 「Surga Firdaus」 kapan saja. Kami tidak memberi tumpangan gratis.”
Qiao Jiajin diam-diam mengangkat tangan.
“Ada apa?” Chu Tianqiu menatapnya.
“「Dao」 bisa beli bir?”
“Bisa.” Chu Tianqiu mengangguk, “Tapi bir lebih mahal dari makanan biasa.”
“Tak masalah.” Qiao Jiajin tersenyum, “Aku lebih hebat dari orang biasa.”
“Bagus.” Chu Tianqiu tersenyum, “Mulai besok, Zhang Shan akan memimpin tim untuk game tingkat 「Bumi」, risiko tinggi imbalan tinggi. Yang ingin ikut bisa menghubunginya. Tapi pemula tidak disarankan ikut besok, hanya menerima pemegang ingatan.”
Qi Xia ingat di hari kedua putaran sebelumnya, Zhang Shan juga yang memimpin tim bermain game. Mereka bertemu dengannya dalam game 「Banteng Tanah」.
Zhang Shan membagikan bir ke meja, masing-masing satu botol.
Qi Xia dan Han Yimo tidak minum, memberikan jatah mereka ke Qiao Jiajin yang terlihat sangat senang.
Setelah membuka tutup botol dengan gigi, dia minum beberapa tegukan「gulp-gulp」dengan ekspresi menikmati, tapi tak lama kemudian mengeluh: “Suhu ruangan, tidak enak.”
“Sudah cukup.” Qi Xia geleng kepala, “Di tempat ini mau cari es dimana?”
