Qi Xia dan Dokter Zhao membawa tiga puluh butir 「Dao」 keluar dari ruang permainan Ayam Bumi, belum tiga langkah, wajah Qi Xia berubah muram.
“Dokter Zhao, kau ini orang sinting macam apa?” Ia menoleh dan bertanya.
“Hah?” Dokter Zhao terkejut, “Aku? Sinting?”
“「Gema」mu butuh wanita untuk diaktifkan.” Qi Xia menunjukkan ekspresi jijik, “Apa kau iblis Yin-Yang dari cerita silat itu?”
“Apa yang kau bicarakan... Tapi 「Gema」...?” Dokter Zhao berkedip, “Maksudmu... ini yang disebut 「Gema」?”
“Apa maksudmu?” Qi Xia sedikit terkejut, “Sudah sampai tahap ini, masih perlu disembunyikan?”
“Aku、aku tidak menyembunyikan...” Dokter Zhao berkata dengan wajah canggung, “Aku benar-benar tidak tahu ini apa, tapi sepertinya aku bisa merusak lingkungan sekitar sesuai kesadaranku...”
“Merusak?”
Ekspresi Qi Xia menunjukkan keraguan, ini benar-benar jawaban yang tak terduga.
Artinya game pelarian「Manusia Kelinci」tidak memiliki solusi「akuarium kaca runtuh」, itu hanya karena「Gema」Dokter Zhao yang aktif.
Tapi mengapa Dokter Zhao tidak tahu dirinya punya「Gema」?
“Begitu aku menyentuh perempuan, aku akan mendapat kemampuan aneh sementara...” Dokter Zhao mengaku canggung, “Sebelumnya ketika aku ingin berkomunikasi lebih dalam dengan Xiao Ran... kamu yang menghentikan.”
Qi Xia menutupi dahinya dengan wajah muram, dia merasa kejadian ini sangat tidak masuk akal.
Saat itu Dokter Zhao hampir mendapatkan「Gema」sejati, tapi dihentikan oleh dirinya sendiri?
“Nggak heran…” Qi Xia mengangguk, “Saat itu aku dan Lin Qin mencari kalian, kau bersembunyi di kegelapan dan mengayunkan papan kayu, benar-benar berniat membunuhku ya?”
“Aku…” Dokter Zhao menundukkan kepala dalam diam.
“Karena aku menghalangimu, membuatmu tak bisa jadi manusia super.” Qi Xia menghela napas, lalu matanya menyipit dingin, “Dokter Zhao, apa kau selalu mempertahankan ingatan?”
“Aku…” Dokter Zhao waspada memandangi Qi Xia, “Qi Xia, walau aku tak paham apa maksud ‘selalu mempertahankan ingatan’, tapi aku ingat semua kejadian sebelumnya.”
“Apa?!”
“Tapi seseorang dengan tegas bilang padaku ‘jangan beri tahu siapapun bahwa kau masih ingat’… Jadi aku…”
Qi Xia tertegun sejenak, rupanya Dokter Zhao bukanlah orang yang selalu menyimpan ingatan di ruangan itu?
Dia hanya menyimpan ingatan satu siklus saja.
“Sepertinya tebakanku salah…”
「Dang」!
「Dang」!
「Dang」!
Sebelum Qi Xia sempat memahami semuanya, suara lonceng yang berturut-turut membuat 「hati」-nya bergetar ketakutan.
Keduanya menengadah dengan bingung, tak seorang pun pernah menyaksikan suara lonceng yang sedemikian padat, seolah-olah sekelompok 「dalang」 sedang bergema secara bersamaan.
Tiga sosok perlahan muncul dari kegelapan, berdiri tepat di belakang Qi Xia.
"Qi Xia, dengarkan, lonceng telah berbunyi." Suara familiar itu perlahan menggema.
Seluruh tubuh Qi Xia kaku sejenak, lalu berbalik dengan kikuk.
Wajah yang menggetarkan itu terpampang di hadapannya.
Itu Xiao Xiao.
Xiao Xiao yang tanpa ampun membunuh Qiao Jiajin dan Tian Tian.
Wajah inilah kesan pertama 「Tanah Akhir」 bagi Qi Xia.
Kegilaan.
Qi Xia mengamati sepasang pria-wanita yang berdiri di setiap sisi Xiao Xiao.
Salah satunya adalah Jiang Ruoxue yang pernah ia temui sebelumnya, satunya lagi adalah pria asing.
“Hah? Aneh…” Xiao Xiao menatap mata Qi Xia, “Kamu terlihat seperti ingat aku… Benarkah kamu telah 「Gema」?”
Qi Xia tidak berbicara, hanya menatap lawannya dengan sedikit permusuhan.
“Kalau begitu, komunikasi akan lebih mudah. Qi Xia, apakah kamu telah memahami perkataanku terakhir kali?” Xiao Xiao memainkan ujung kaos oblong longgarnya sambil melangkah mendekat.
“Qi Xia… Ini…?” Dokter Zhao mundur selangkah, merasa situasi ini tidak baik.
Qi Xia tidak menjawab, malah menelan ludah dan bertanya, “Apa yang kalian inginkan?”
“Awalnya ingin menyusup ke game「Ayam Bumi」untuk melakukan 'pembunuhan', tapi tak disangka bertemu denganmu.” Ekspresi Xiao Xiao menunjukkan keraguan, “Aku tidak ingin melakukan apa-apa, ini hanya「pertemuan kebetulan」.”
Jiang Ruoxue tersenyum manis setelah mendengarnya dan melambai ke Qi Xia: “Hai! Lama tidak berjumpa.”
“Ini jelas hanya 「pertemuan kebetulan」, mengapa kalian bertiga menggunakan 「Gema」?” tanya Qi Xia.
“Bukankah untuk membujukmu bergabung?” Xiao Xiao tersenyum, lalu berkata, “Sebelumnya sudah kukatakan, kematian orang-orang di sini tidak patut disesalkan. Kurasa kamu sudah memahaminya? Di tempat seperti ini, hanya 「Pemilik Gema」 yang berhak bertahan hidup. Sisanya, berapa pun kali mati, akhirnya tetap sama.”
Mendengar itu, Qi Xia perlahan maju dan berdiri berhadapan dengan Xiao Xiao.
Ekspresi Xiao Xiao tetap tenang, masih tersenyum: “Kami menggunakan 「Gema」 di sini justru untuk menunjukkan bahwa kami jauh lebih kuat daripada kebanyakan orang. Meski begitu, kamu masih tidak mau bergabung?”
“Xiao Xiao, dengarkan baik-baik,” kata Qi Xia dengan wajah dingin, “Hal yang paling kubenci seumur hidup adalah hal-hal di luar perkiraanku. Berani-beraninya kau membunuh rekan setimku di hadapanku! Bersiaplah menjadi musuhku selamanya.”
“Oh……?” Xiao Xiao berhenti sejenak, menyembunyikan senyumnya, “Apa kau pikir karena sikap sopanku padamu, kau jadi mulai lancang?”
“Sikapku padamu selalu seperti ini.” Qi Xia berkata, “Serang saja langsung padaku. Berapapun kali kau membunuhku, aku takkan menyerah.”
“Kau pikir aku tidak berani?”
Suasana mendadak menegang. Semua orang saling berhadapan di tempat, sementara Dokter Zhao terus menghitung rute pelarian.
“Apa-apaan ini?” Pria muda asing di belakang Xiao Xiao tiba-tiba memecah keheningan, “Xiao Jiang, ini maksudnya apa?”
“Tenanglah.” Jiang Ruoxue menarik ujung baju pria asing itu, berbisik, “Xiao Xiao pasti punya rencana.”
“Bisa begitu?!” Pria itu melotot kesal, “Jangan suka menindas orang di sini.”
“Lao Sun, kapan aku menindas orang?” Xiao Xiao mengerutkan alis sambil menoleh, “Jangan ikut campur kalau tak paham situasi.”
“Aku sih perlu tahu situasi apa?!” Pria muda itu langsung melangkah maju, berdiri di antara Xiao Xiao dan Qi Xia. Ekspresinya menunjukkan ketidaksenangan, “Lu udah bunuh rekan setim orang, masih mau bahas situasi? Kok tega banget sih?”
“Lao Sun, kamu...”
“Gara-gara ditipu Xiao Jiang, aku sampai aktifin 「Gema」. Eh, taunya cuma buat ginian?!” Lao Sun, pria muda itu merasa dipermainkan, “Bercanda? Aku disini cuma jadi patung buat nemenin kalian jaga tempat?!”
Suasana tiba-tiba jadi canggung.
Xiao Xiao dan Jiang Ruoxue saling memandang dengan frustrasi: “Lao Sun, kita mau rekrut orang ini, Qi Xia.”
“Ya bilang baik-baik dong!” Lao Sun melototi Xiao Xiao dengan ekspresi kesal, “Ngapain langsung bunuh?!”
“Aku udah ngomong baik-baik.” Xiao Xiao menggelengkan kepala acuh, “Aku bilang 「kematian mereka tidak patut disesalkan」, tapi dia nggak percaya.”
“Kok ucapanmu bikin aku nggak enak dengar?” Lao Sun menengok ke Qi Xia, berkata, 「Bro, jangan dengarin dia ngibul. Soal rekan setimmu, aku minta maaf dulu atas namanya. Aku yang bakal belain kamu.」
Qi Xia dan Dokter Zhao langsung saling pandang bingung.
Ini lagi ngapain sih?
Main sandiwara?
